cover
Contact Name
sajuri
Contact Email
sajuripetani@gmail.com
Phone
+6281371655508
Journal Mail Official
journal.biofarm@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sriwijaya No.03 Pekalongan
Location
Kota pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian
Published by Universitas Pekalongan
ISSN : 02165430     EISSN : 23016442     DOI : 10.31941
Core Subject : Agriculture,
BIOFARM Jurnal Ilmiah Pertanian merupakan jurnal ilmiah yang berisikan hasil penelitian dan kajian teoritis mengenai masalah-masalah pertanian secara luas (agrokompleks) di Indonesia diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan.
Articles 209 Documents
Efektivitas Feromon Trap Pada Ketinggian yang Berbeda Terhadap Pengendalian Kumbang Tanduk (Orytes rhinoceros) Tarigan, Sri Murti; Yosephine, Ingrid Ovie; Prayitno, Habib; Silalahi, Samuel Maruli
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 2 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i2.5091

Abstract

Kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros L.) merupakan hama di kebun kelapa sawit, hama ini tergolong berbahaya karena dapat menyerang tanaman pada fase TBM terutama pada pucuk daun tombak, sehingga jika tidak dikendalikan maka pertumbuhan tanaman bisa terhambat serta tanaman bisa mati. Pada Afdeling II Kebun Adolina terdapat banyak serangan kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) yang mengakibatkan banyak pucuk daun pelepah yang patah di TBM 2. Penelitian ini bertujuan menguji efektifitas dari beberapa jenis ketinggian pada perangkap feromon dalam menangkap Oryctes rhinoceros. Penelitian ini dilakukan pada tanaman kelapa sawit belum menghasilkan (TBM) 2 di Afdeling II Kebun Adolina PTPN IV. Penelitian ini dilaksanakan di Afdeling II Kebun Adolina PTPN IV waktu penelitian selama 48 hari. Penelitian ini mengunakan metode analisa deskriptif kuantitatif yaitu pengumpulan data di lokasi penelitian. Pada penelitian ini penggunaan feromon trap menjadi 3 jenis ketinggian berbeda yaitu; 1 m, 2 m 3 m. Hasil penelitian ini menunjukkan perangkap dengan ketinggian 3 meter lebih efektif karena mampu menangkap kumbang tanduk lebih banyak dengan jumlah 119 ekor jika dibandingkan perangkap ketinggian 1 meter berjumlah 49 ekor dan 2 meter berjumlah 79 ekor. Dalam penelitian ini perangkap ketinggian 3 meter lebih efektif untuk merangkap kumbang tanduk lebih banyak dibandingkan dengan perangkap ketingian 1 atau 2 meter.Kata kunci: Oryctes rhinoceros, Femononas, Efektivitas, Ketinggian, Kelapa Sawit.
Eco-enzim Berbahan Dasar Limbah Rumah Tangga Terhadap Aktivitas Fusarium oxysporum Lubis, Najla; Tarigan, Ruth Riah Ate; Tarigan, Rico Kris Hadinata; Afiq, Muhammad Ihlal; Miswanto, Miswanto
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 2 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i2.5097

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi efektivitas Eco-enzim (EE) yang terbuat dari limbah pertanian dalam menghambat aktivitas jamur patogen Fusarium oxysporum. Ekoenzim merupakan larutan fermentasi yang dihasilkan dari campuran limbah organik, gula, dan air. Dalam studi ini, berbagai jenis limbah pertanian seperti kulit buah, sisa sayuran, ataupun bagian tanaman lainnya yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan Eco-enzim.Metode yang digunakan meliputi pembuatan EE dengan 2 jenis komposisi bahan baku, dan berbagai konsentrasi pengenceran eco-enzim yaitu 1 : 0; 1 : 10; 1:50: dan 1 : 100. Pengujian eco-enzim dilakukan secara in vitro terhadap pertumbuhan miselium F. oxysporum, Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ekoenzim dari campuran limbah kulit buah dan sisa sayuran memiliki daya hambat tertinggi terhadap F. oxysporum pada variasi pengenceran 1 : 100.Kesimpulan dari penelitian ini adalah Ekoenzim berbahan dasar limbah pertanian memiliki potensi sebagai agen pengendali hayati terhadap F. oxysporum. Pemanfaatan Ekoenzim dapat menjadi solusi ramah lingkungan dalam pengendalian penyakit tanaman sekaligus mengurangi limbah pertanian dan mengatasi pencemaran lingkungan
Study of the Use of Local Wisdom to Control Weeds to Support Sustainable Agricultural Businesses in Purworejo Village, Modayag District Mokoginta, Agustinus; Pobela, Elva; Doa, Saskia
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 2 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i2.5149

Abstract

This research aims to determine the use of local wisdom to support sustainable agriculture. Research location in Purworejo and East Puwerejo Villages, Modayag District, East Bolaang Mongondow Regency. Data used in the form of primary data and secondary data. Primary data was obtained from farmers via a list of questions has been prepared, while secondary data is obtained from the District Office or Village Office. How to take samples using Purposive sampling with take as many samples as possible 20 farmer. The analysis used is descriptive analysis. Results This research shows that the farming community utilizes the local wisdom of weed plants before planting the weed plants, everything is cleaned, after that the weeds that have been cleaned are piled up with soil, their belief is that these weeds can produce natural fertilizer or nutrients for the plants to be planted.
The Impact of Providing Mycorrhiza and Palm Oil Waste Planting Media on the Growth of Shallot Plants (Allium ascalonicum) Rahmania, Rahmania
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 2 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i2.5168

Abstract

Improving shallot cultivation techniques needs to be done by providing mycorrhiza and palm oil waste as a mixture of planting media for shallot growth and production. The aim of this experiment was to determine the effect of mycorrhiza, planting media, the interaction of providing mycorrhiza and shallot production in this research using a Randomized Block Design with a factorial pattern. The first factor is mycorrhizal inoculation consisting of three levels: no mycorrhizal inoculation, 50 and 100 grams of mycorrhizal inoculant/plant. The second factor is the planting media with four levels of planting media: Top soil, Top soil + EFB (1:1), top soil + fiber (1:1), and Top soil + mud (1:1). The research results showed that growing media had a significant effect on the number of shallot leaves. Top soil + mud planting media is the best treatment for growth and. Providing mycorrhiza, the interaction of providing mycorrhiza and planting media did not have a significant effect on plant height and number of shallot seedlings
Karakter Morfologi Jagung terhadap Tumpang Sari dengan Kedelai dan Aplikasi Dosis Pupuk Afrillah, Muhammad; Lizmah, Sumeinika Fitria; Siregar, Mawaddah Putri Arisma; Harahap, Evi Julianita; Junita, Dewi
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 2 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i2.5174

Abstract

Sistem penanaman tumpang sari memanfaatkan keunggulan komplementer dari berbagai jenis tanaman untuk mewujudkan peningkatan produktivitas yang berkelanjutan. Hal ini diketahui berhasil meningkatkan hasil panen dalam area tanam tertentu, sambil mengurangi penggunaan bahan-bahan kimiawi. Dengan pendekatan ini, tanaman yang ditanam bersama saling mendukung pertumbuhan satu sama lain, menciptakan sistem pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Pola tanam tumpang sari pada jagung dan kedelai telah menunjukkan potensi sebagai praktik pertanian yang efisien dalam penggunaan lahan dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan karakter morfologi jagung terhadap tumoangsari dengan kedelai dan aplikasi dosis pupuk. Penelitian dilakukan di Alue Peunyareng, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor, yaitu varietas (4 taraf) yaitu V1 (Bonanza + Detap-1), V2 (Exotic + Detap-1), V3 (Bonanza + Grobogan), V4 (Exotic + Grobogan). Faktor kedua yaitu dosis pupuk (5 taraf) yaitu D1 : 100% rekomendasi: (Jagung: 300 kg ha-1 Urea + 150 kg ha-1 SP36 + 50 kg ha-1 KCl); (Kedelai: 30 kg ha-1 Urea + 60 kg ha-1 SP-36 + 30 kg ha-1 KCl), D2 : 75% rekomendasi + 10 ton/ha Pupuk Organik, D3 : 50% rekomendasi + 20 ton/ha Pupuk Organik, D4 : 25% rekomendasi pupuk + 30 ton/ha Pupuk Organik dan D5 : 40 ton/ha Pupuk Organik, menghasilkan 20 kombinasi perlakuan dengan tiga ulangan. Parameter yang diamati adalah karakteristik morfologi tanaman jagung. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji F, dan jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) Tukey pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 14 dan 21 HST, diameter batang umur 14, 21, dan 28 HST. Namun varietas berpengaruh tidak nyata pada tinggi jagung di umur lainnya.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Selada Keriting (Lactuca sativa L.) Pada Variasi Media Tanam dan Konsentrasi Nutrisi Hidroponik Rakit Apung Rozi, Muhammad Fatkhur; Handoko, Bayu; Anggraeni, Gita
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 2 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i2.5320

Abstract

Tanaman selada (Lactuca sativa. L) merupakan salah satu komoditi hortikultura yang bernilai ekonomis tinggi dan memiliki umur pendek. Tanaman selada lebih sering dikonsumsi mentah sebagai lalapan karena kaya kandungan antioksidan berupa betakarotin, folat, serat, vitamin, rasa yang segar, dan beragam zat yang bermanfaat bagi kesehatan (Sunarjono, 2014). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui media tanam selada hidoponik rakut apung terbaik, dosis nutrisi selada hidroponik rakit apung terbaik dan kombinasi media tanam dengan dosis nutrisi terbaik pada selada hidronopik rakit apung. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor yaitu perbedaan dosis nutrisi dan perbedaan media tanam serta diulang sebanyak 3 kali. Terdapat 16 percobaan yang terdiri dari 4 dosis nutrisi dan 4 jenis media tanam yang berbeda, sehingga total terdapat 48 percobaan dan masing-masing kombinasi percobaan terdapat 3 tanaman yang dijadikan sampel penelitian, sehingga total tanaman sampel berjumlah 144 tanaman sampel. Pengamatan dilakuakn pada bulan April sampai Mei 2024. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji F dan dilanjutkan dengan menggunakan Duncan’s Multiplen Range Test (DMRT). Hasil pengamatan menunjukkan media tanam terbaik terhadap hasil dan pertumbuhan tanaman selada keriting hidroponik rakit apung adalah media spons. Adapun perlakuan dosis nutrisi terbaik terhadap hasil dan pertumbuhan tanaman selada keriting hidroponik rakit apung yaitu dosis 800 ppm. Sedangkan perlakuan kombinasi variasi berbagai dosisi nutrisi dan media tanam terbaik selada keriting hidroponik rakit apung yaitu dosis 800 ppm, dan media rockwool. Kata kunci: Dosis nutrisi,  Media tanam, Selada keriting
Evaluasi Kemampuan Kecerdasan Buatan Text-to-image dalam Mencitrakan Karakter Genetik pada Sifat Fenotipik Biji Kopi Robusta dan Arabika Permatasari, Nindy; Priyambodo, Priyambodo
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 2 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i2.5326

Abstract

Indonesia merupakan produsen kopi terbesar keempat di dunia. Produksi kopi robusta mendominasi jenis kopi yang dihasilkan, disusul oleh jenis kopi arabika. Dalam penyortiran biji kopi pada penentuan benih unggul dan kopi layak jual, diperlukan pengetahuan dan keterampilan untuk mengidentifikasi sifat fenotipe biji kopi yang berkualitas tinggi. Perkembangan kecerdasan buatan yang sangat pesat dapat menjadi peluang untuk digunakan dalam membantu memvisualisasikan biji kopi robusta dan arabika yang unggul. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kecerdasan buatan text-to-image dalam mengubah narasi menjadi gambar yang menunjukkan biji kopi unggulan. Penelitian telah dilakukan dengan menggunakan dua prompt yang diujikan ke dalam tiga laman kecerdasan buatan text-to-image. Hasil visualisasi kemudian dievaluasi manual dengan menggunakan referensi rujukan. Evaluasi dilakukan terhadap karakteristik ukuran biji, bentuk, warna, morfologi alur tengah (sulkus), dan pola tekstur permukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga laman kecerdasan buatan text-to-image tidak mampu melakukan visualisasi secara sempurna untuk menggambarkan sifat fenotipe biji kopi robusta dan arabika. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini, ketiga macam laman kecerdasan buatan text-to-image tidak mampu mengolah prompt sesuai dengan referensi yang ada. Oleh karena itu, direkomendasikan untuk melakukan pengecekan ulang dalam penggunaan hasil kecerdasan buatan text-to-image dalam pengambilan keputusan, khususnya terkait penentuan kualitas biji kopi robusta dan arabika berdasarkan sifat renotip sebagai manifestasi genetik jenis tersebut.
Pengaruh Pupuk Kandang Ayam dan NPK 16:16:16 Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica rapa L.) Oktavianus Laia; Salman Alfarisi
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 2 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i2.5445

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 terhadap pertumbuhan tanaman sawi pakcoy (Brassica rapa L.) serta menentukan dosis optimal dari kedua pupuk tersebut. Penelitian dilakukan di lahan percobaan Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia, Deli Serdang, Medan, pada bulan Juni hingga Agustus 2024 menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor perlakuan, yaitu dosis pupuk kandang ayam (1 kg, 1,5 kg, dan 2 kg/plot) serta NPK 16:16:16 (33,75 g, 67,5 g, dan 101,25 g/plot) dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun pada umur 7 hst dan berpengaruh nyata terhadap lebar daun pada umur 14 hst, namun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan bobot basah tanaman. Pemberian pupuk NPK 16:16:16 tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap semua parameter pertumbuhan. Interaksi antara pupuk kandang ayam dan NPK 16:16:16 juga tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Lobak Putih (Raphanus sativus L.) Terhadap Aplikasi Pupuk POC dan NPK. Mahfira Larassati; Salman Alfarisi
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 2 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i2.5469

Abstract

Tanaman lobak putih adalah salah satu tanaman sayuran yang dikonsumsi bagian daun dan umbinya. Kandungan kimia yang ada pada umbi dan daun lobak berupa minyak atsiri, saponin polifenol dan flavonoid. Lobak mempunyai bentuk seperti wortel, namun berwarna putih dan ukurannya lebih besar. Kebutuhan sayuran sekarang semakin meningkat seiring kesadaran manusia akan kebutuhan nutrisi untuk kesehatannya. Lobak memiliki kandungan gizi cukup tinggi, yaitu vitamin A,Vitamin B (B1, B2, B3, B5, B6, B9), vitamin C, serat, gula, energi, karbohidrat, fosfor, kalsium, magnesium, kalium, lemak, dan protein. Selain itu, pada umbi dan daun lobak juga mengandung senyawa kimia seperti minyak atsiri, saponin polifenol dan flavonoid (Hasral dan Ibrahim 2018). Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2024, dilahan kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia UPMI Medan di Jl. Balai Desa Pasar 12 Marindal II, Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan 2 Faktor yaitu Faktor I : pemberian Poc (P), yang terdiri dari 3 Taraf yaitu : P0 = Tanpa Poc P1 = 5ml/tanaman P2 = 10ml/tanaman Faktor II : pemberian pupuk NPK (N), yang terdiri dari 3 Taraf yaitu : N0 = Tanpa pupuk NPK N1 = 10 gram/tanaman N2 = 20 gram/tanaman. Data dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dan uji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf lima persen (5%). Penelitian Ini Dilaksanakan Dengan Dengan Ulangan Sebanyak 3 Ulangan. Parameter Yang Diamati Dalam Penelitian Ini Adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), (cm), berat basah (g), Panjang umbi (cm). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Interaksi pemberian POC (P) dan Pupuk NPK (N) P2N2 memberikan hasil yang paling terbaik berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter pengamatan. Kata kunci : Lobak, NPK, POC