cover
Contact Name
Muhammad Roihan Daulay
Contact Email
paedagogikftikiain@gmail.com
Phone
+6281361222809
Journal Mail Official
paedagogikftikiain@gmail.com
Editorial Address
Jalan T. Rizal Nurdin Km 4,5 Sihitang Kampus Utama IAIN Padangsidimpuan 22733 e-mail: paedagogikftikiain@gmail.com P-ISSN : 2086-1915 | E-ISSN 2721-8414
Location
Kota padangsidimpuan,
Sumatera utara
INDONESIA
FORUM PAEDAGOGIK
ISSN : 20861915     EISSN : 27218414     DOI : 10.24952
Core Subject : Religion, Education,
FORUM PAEDAGOGIK adalah jurnal Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan terbit berkala enam bulan sekali yaitu bulan Juni dan Desember. Jurnal ini diharapkan dapat menjadi wahana komunikasi ilmiah insan akademik dalam bidang ilmu-ilmu kependidikan, organisasi pendidikan dan kepemimpinan, dan pendidikan Islam. Redaksi mengundang para pakar dan akademisi untuk menyumbangkan naskah, baik berupa hasil penelitian, kajian mendalam, sesuai dengan kajian jurnal. Naskah yang diajukan adalah naskah asli (tidak plagiat) dan belum pernah dipublikasikan di media lain. Alamat redaksi: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Padangsidimpuan Jl. T. Rizal Nurdin Km. 4,5 Sihitang Kota Padangsidimpuan Sumatera Utara.
Articles 173 Documents
PERSPEKTIF MASYARAKAT MUSLIM ANGKOLA DALAM MENYIKAPI HOAX MELALUI PEMBELAJARAN PROSES MENTAL KOGNITIF Husniah Ramadhani Pulungan
FORUM PAEDAGOGIK Vol 13, No 1 (2022): 10 Articles, Pages 1-155
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/paedagogik.v13i1.4982

Abstract

AbstractThe article aims to reveal the perspective of the Muslim community of Angkola in responding to hoaxes through learning the cognitive mental processes that are motivated by the splendor of hoaxes today. This study uses the SFL approach method. The results of the discussion have shown the cultural themes that have been generated based on the position of the constituents and the type of phenomenon. The cultural theme that emerges from the position of the constituents starts from linearity, which is sequential and systematic, and from inversion, namely the appearance of constituents at the beginning of the clause, which can be expressed as the urgency of the role in cognitive mental processes in the Muslim community of Angkola. Then, the cultural theme that emerges from the type of phenomenon is showing the clarity of the information provided. This is a significant contribution in completing the theoretical framework in the field of Muslim community studies related to SFL. Then, the potential for the development of this study can still be done by further researchers, namely by analyzing cognitive mental processes further, or by analyzing perceptive or affective mental processes. AbstrakArtikel ini bertujuan untuk mengungkapkan perspektif masyarakat muslim Angkola dalam menyikapi hoax melalui pembelajaran proses mental kognitif yang dilatarbelakangi oleh semaraknya hoax dewasa ini. Kajian ini menggunakan metode pendekatan SFL khususnya pada transitivitas yang membahasa salah satu tipe proses, yaitu proses mental kognitif sebagai salah satu pendekatan yang dapat menganalisis bahasa secara holistik. Hal yang akan dianalisis adalah bagaimana mengungkapkan tema budaya dari proses mental kognitif masyarakat muslim Angkola guna menyikapi hoax. Hasil diskusi telah menunjukkan tema budaya yang telah dihasilkan berdasarkan posisi konstituen dan tipe fenomenon. Tema budaya yang muncul dari posisi konstituen dimulai dari liniearitas yaitu berurutan dan sistematis dan dari inversi yaitu kemunculan konstituen di awal klausa dapat dinyatakan sebagai keurgenan dari peranan dalam proses mental kognitif pada masyarakat muslim Angkola. Kemudian, tema budaya yang muncul dari tipe fenomenon yaitu menunjukkan kejelasan dari informasi yang diberikan. Hal ini merupakan kontribusi yang signifikan dalam melengkapi kerangka teoretis dalam bidang kajian masyarakat muslim yang berkaitan dengan SFL. Kemudian, potensi untuk pengembangan kajian ini masih dapat dilakukan oleh peneliti selanjutnya yaitu dengan menganalisis proses mental kognitif lebih lanjut, atau dengan menganalisis proses mental perseptif maupun proses mental afektif.  
ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT IMAM ALGAZALI DALAM BUKU AYYUHAL WALAD Gusnawati Gusnawati; Syafnan Lubis
FORUM PAEDAGOGIK Vol 12, No 2 (2021): 10 Articles, Pages 160-299
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/paedagogik.v12i2.4449

Abstract

Penanaman nilai dalam mendidik adalah keawajiban pendidik, terutama nilai-nilai akhlaqul karimah. Masalah penelitian ini adalah bagaiamana penanaman nilai akhlaq pada peserta didik yang terdapat dalam buku ayyuahal walad dan nilai akhlaq apa saja yang terdapat dalam buku Ayyuhal Walad . Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaiamana penanaman nilai akhlaq pada peserta didik menurut imam gazali dalam buku ayyuahal walad dan nilai akhlaq apa saja yang terdapat dalam buku ayyuahal walad karya imam gazali. Metode penelitian yang digunakan lama penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan analasis isi buku Ayyuhal Walad  tentang nilai-nilai akhlaq. Hasil penelitian ini adalah pendidikan akhlak yang terdapat dalam buku Ayyuhal Walad adalah pendidikan akhlak tentang Istiqomah, Ridha dengan qadha dan qadar, Tawakal, Ikhlas, Larangan bersifat marah, Mencintai sesama dan Larangan dengki  kesimpulan penelitian ini terdapat beberapa nilai-nilai akhlaq dalam buku ayyuahal walad  dan beberapa cara penanamannya.
PENDIDIKAN ISLAM DAN PENGEMBANGAN KESADARAN LINGKUNGAN Sabri Sabri
FORUM PAEDAGOGIK Vol 12, No 2 (2021): 10 Articles, Pages 160-299
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/paedagogik.v12i2.4478

Abstract

The methodology used in this research is qualitative using descriptive method. Data collection techniques are observation, interviews and documentation. The data analysis management technique went throught three stages, namely data reduction, data presentation, and conclution drawing, and data validy assurance techniques were participation extension, observation persistenceand triangulation.The results showed that the teacher’s role in fostering the character of students, especially PAI teacher’s at Sekolah Dasar Islam Terpadu Darul Hasan Padangsidimpuan was to provide good guidance and directions to students, to set themselves as good role models so that students get good feedback in everyday life, provide real examples both during and outside of leaning, and function as an advisor for children because the main function of a teacher is not only to transfer of knowladge but also to strive for students to have faith, morals and noble character towards Allah SWT such as praying before and after studying, praying duha in congregation, praying dzuhur in congregation, memorizing short suras, hadist, and daily prayers. Then the second, character towards oneself includes honestly, discipline, and manners. And the factor that becomes an obstacle in character building in this school is the family factor, namely parants, self and environmental factors.
KODE ETIK GURU MENURUT PERSPEKTIF ISLAM Akhiril Pane; Fathinahaya Nailatsani
FORUM PAEDAGOGIK Vol 13, No 1 (2022): 10 Articles, Pages 1-155
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/paedagogik.v13i1.3522

Abstract

Penulisan jurnal ini bertujuan mengetahui kode etik yang harus dimiliki seorang guru karena kode etik tersebut sangat penting bagi guru sebagai acuan dalam proses belajar mengajar. Kode etik guru berisikan tata aturan mencangkup kepribadian atau tingkah laku yang baik, serta guru yang bisa mengendalikan sisi negative dan memperlihatkan sisi positif kepada peserta didik untuk dijadikan panutan. Menjadi seorang Muslim, setiap insan harus memiliki kode etik yang selaras dengan tuntunan dan ajaran Al-Qur’an beserta Sunnah. Nabi Muhammad SAW merupakan seorang pendidik professional dan satu-satunya panutan yang sempurna. Rasulullah Saw mampu menjadi contoh nyata seorang pendidik yang islami sesuai Al-Qur’an dan Hadis. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif, jurnal ditulis menggunakan teknik metode pengumpulan data dengan jenis metode library research, metode historis, metode perkembangan dan metode korelasional. Kesimpulan isi jurnal ini terfokus pada guru yang harus mampu meberikan contoh baik kepada peserta didiknya baik dari tutut kata, perilaku, maupun dari sikap yang diwujudkan pada lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari melalui kode etik guru.
INTEGRASI ILMU DAN REVOLUSI MENTAL DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN PADA JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU (JSIT) SERTA IMPLEMENTASI DI WILAYAH SUMATERA UTARA Irwan Saleh Dalimunthe; Maslina Daulay
FORUM PAEDAGOGIK Vol 13, No 1 (2022): 10 Articles, Pages 1-155
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/paedagogik.v13i1.5105

Abstract

AbstrakArikel ini bertujuan untuk mentahui integrasi ilmu dan revolusi mental dalam kurikulum pendidikan pada jaringan sekolah Islam terpadu (JSIT) serta implementasi di Wilayah Sumatera Utara melalui bentuk integrasi ilmu dalam kurikulum pendidikan, model pembinaan menuju revolusi mental, capaian hasil dan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan analisis deskriftif. Sedangkan informannya adalah kepala Sekola, Wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Pembina lain yang berkaitan dengan bidang kurikulum dan siswa. Pengumpulan data yang digunakan yaitu deep interveiu. Hasil penelitian bisa dilihat bahwa bentuk integrasi kurikulum pada pendidikan pada JSIT berintegrasi pada standar kurikulum nasional dan ditambah lagi kurikulum yang ada pada JSIT dengan delapan standar, model pembinaan munculnya revolusi dilaksanakan dengan mengembangkan kegiatan ektstra dan intra kokulikuler yang ada disekolah tersebut serta kuatnya dukungan orang tua dalam pelaksanaan kedua kegiatan tersebut. Biarpun mendapatkan dukungan yang kuat dari orang tua murid dalam mengembangkan kurikulum di sekolah JSIT masih terlihat kendala yaitu belum terlihat adanya komitmen baik dari orang tau murid dalam mewujudkan visi dan misi sekolah JSIT dan adanya ke luar masuk guru yang mengajar di sekolah tersebut. Kata kunci: integrasi ilmu; revolusi mental; kurikulum.Abstract This article aims to introduce the integration of science and mental revolution in the education curriculum on the integrated Islamic school network (JSIT) as well as implementation in the North Sumatra Region through the form of integration of knowledge in the educational curriculum, a model of coaching towards a mental revolution, achievement of results and problems encountered in implementing activities. education. This type of research is qualitative using descriptive analysis. Meanwhile, the informants were the head of the school, the vice-principal for the curriculum, other supervisors related to the curriculum and students. The data collection used is a deep interview. The results of the study can be seen that the form of curriculum integration in education at JSIT is integrated with the national curriculum standards and added to the existing curriculum at JSIT with eight standards, the model for fostering the emergence of a revolution is carried out by developing extra and intra-cocurricular activities at the school and strong parental support. in the implementation of these two activities. Despite getting strong support from parents in developing the curriculum at JSIT schools, there are still obstacles, namely, there is no visible commitment from both parents and students in realizing the vision and mission of the JSIT school and the entry and exit of teachers who teach at the school. Keywords: knowledge integration; mental revolution; curriculum.
PERAN GURU,TEKNOLOGI TERHADAP PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI SMP 5 MUHAMMADIYAH Khalilah Nst; Fitri Diana; Unik Hanafiah Salsabila
FORUM PAEDAGOGIK Vol 13, No 1 (2022): 10 Articles, Pages 1-155
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/paedagogik.v13i1.4452

Abstract

Abstract The purpose of this article is to find out the reflection on the role of teachers and the technology of distance learning in SMP 5 Muhammadiyah. This research method is qualitative and uses descriptive analysis. The instrument in this study was the teacher of educational technology at the time of implementation of distance learning. The results of this study provide information that the role of technology teachers in distance learning at SMP 5 Muhammadiyah has two sides. First, it is positive that teachers are getting more experience in using technology in learning so they don't need to attend school, so the costs will decrease and it will be easier to access materials. Second, on the negative side, it can be seen that many children are not ready with the technology, even children do not feel comfortable participating in online learning. This means that it is the role of the technology teacher who can get positive results while the results of the learning still have shortcomings, especially less serious with the distance which can cause prolonged boredom. For this reason, a suggestion for teachers and all education managers to continue to carry out offline learning (face to face). Keywords: role; technology teacher; learning Abstrak Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui refleksi peran guru dan teknologi terhadap pembelajaran jarak jauh di SMP 5 Muhammadiyah. Metode penelitian ini adalah kualitatif serta menggunakan analisis deskripsi. Adapun instrumen pada penelitian ini adalah guru teknologi pendidikan pada waktu melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Hasil penelitian ini memberikan informasi bahwa peran guru teknologi terhadap pembelajaran jarak jauh di SMP 5 Muhammadiyah memperoleh dua sisi. Pertama, secara postif bahwa guru-guru semakin bertambah pengalaman dalam menggunakan teknologi dalam pembelajaran sehingga tidak perlu hadir ke sekolah maka biaya akan semakin berkurang dan semakin mudah untuk mengakses materi. Kedua, pada sisi negatif dapat diketahui bahwa banyak anak-anak tidak siap dengan teknologi, bahkan anak anak tidak merasa nyaman mengikuti pembelajaran secara daring. Artinya peran guru teknologilah yang dapat hasil positifinya sedangkan hasil dari pembelajaran tersebut masih memiliki kekuranagn terutama kurang serius dengan jarak jauh dapat menimbulkan kebosanan yang berkepanjangan. Untuk itu, sebagai saran bagi guru dan seluruh pengelola pendidikan agar tetap melaksanakan pembelajaran secara ofline (tatap muka).  Kata kunci: peran; guru teknologi; pembelajaran
ANALYZING LITERACY BEHAVIOURS PRESENTED IN AN INDONESIAN AND AMERICAN TEEN MAGAZINE Liah Rosdiani Nasution
FORUM PAEDAGOGIK Vol 13, No 1 (2022): 10 Articles, Pages 1-155
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/paedagogik.v13i1.5168

Abstract

AbstractThis article discusses the comparison of adolescent literacy attitudes in Indonesia and the United States which is described through the advertising content published in each magazine which is studied based on a qualitative approach. In this project, one Indonesian magazine (Annida) and one United States magazine (Discovery girls) were used as samples. Both are young women's magazines that have similar components such as reader letters, short stories, fashion tips, consulting, and advertising. The reason for sampling these two magazines is because of their availability and the purpose is to compare the advertising components in the two magazines and see the frequency of categories related to literacy behavior such as books, magazines or novels and other types of literary texts. Although these two magazines do not fully represent Indonesian youth and American youth, the advertisements in both magazines can help explain the reality of literacy behavior in the two countries in question, Indonesia and the United States.AbstrakArtikel ini membahas tentang perbandingan sikap literasi remaja di Indonesia dan di Amerika Serikat yang digambarkan melalui konten iklan yang dimuat di masing-masing majalah yang dikaji berdasarkan pendekatan kualitatif. Dalam proyek ini, satu majalah Indonesia (Annida) dan satu majalah Amerika Serikat (Discovery girls) digunakan sebagai sample. Keduanya adalah majalah remaja putri yang memiliki komponen serupa seperti surat pembaca, cerita pendek, kiat fashion, konsultasi, dan iklan. Alasan pengambilan sampel kedua majalah ini adalah karena ketersediaannya serta tujuan untuk membandingkan komponen iklan di kedua majalah dan melihat frekuensi kategori terkait perilaku literasi seperti buku, majalah atau novel dan jenis teks literatur lainnya. Meskipun kedua majalah ini tidak sepenuhnya mewakili remaja Indonesia dan remaja Amerika, iklan di kedua majalah tersebut dapat membantu menjelaskan realitas perilaku literasi di kedua negara yang dimaksud, Indonesia dan Amerika
PENGEMBANGAN MODEL EXPERIENCE BERBASIS BUDAYA ANGKOLA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MAHASISWA DI ABAD 21 Nashran Azizan; Edy Surya; Johannes Johannes; Maulana Arafat Lubis
FORUM PAEDAGOGIK Vol 13, No 1 (2022): 10 Articles, Pages 1-155
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/paedagogik.v13i1.5177

Abstract

Education in Indonesia must be transformed based on the 21st century era, which resulted in religious, character, intelligent students, and based on the Law on the National Education System in 2003, and Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 57 of 2021 concerning National Education Standards. This study aimed to develop a learning model of Angkola Batak culture-based Experience, South Tapanuli, North Sumatra, through teaching practices in micro-teaching courses. This research used the Research and Development research method by applying the Plomp development model. Random sampling used as a sampling technique consisted of 90 students from the Teacher Education of Islamic Elementary School, Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan in the sixth semester. Data collected used observation and questionnaires assisted by google form. Data analysis used STATCAL software. The results showed discrepancies were found between the program and expectations as well as reality, while students had not fully understood designing lesson plans based on the applicable curriculum, synchronized the design of lesson plans and the practice, and students were not allowed to teach in schools in order to be able to practice theory and practical teaching applications. At the same time, the program study vision is to prepare Islamic Elementary School teachers with Islamic, innovative, competitive, and professional personalities associated with South Tapanuli culture, like the Angkola Batak. So, it is necessary to develop programs to improve students' skills in applying the learning in the 21st century.
SOCIAL AND CULTURAL BASIS IN EDUCATION Muhammad Rafii; Defita Permata Sari; Munawaroh Munawaroh
FORUM PAEDAGOGIK Vol 13, No 1 (2022): 10 Articles, Pages 1-155
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/paedagogik.v13i1.5254

Abstract

This article seeks to explain the social and cultural foundations in the provision of education. Teachers in the learning process are emphasized to understand the social and cultural foundations in interacting with students. However, this has not been implemented optimally at every level of education. On that basis, this research was conducted to reinforce and reconstruct the socio-cultural foundation and its function in the educational process, because of the importance of knowledge and understanding of the socio-cultural aspects of learning. This research uses literature study to obtain information from various sources: books, research reports, and scientific articles that are relevant to the research topic. The results of this study indicate that the social and cultural foundation is the basic foundation that must be understood by every educator and education provider in order to realize learning in accordance with the socio-cultural context of the Indonesian people. The function of the socio-cultural foundation is as a preserver of national and local culture as well as instilling virtue values so that it can form students with character. Thus, it is clear the importance of social and cultural aspects as a foundation in education for both leaders of educational institutions and teaching staff.
PENERAPAN AKHLAK TERPUJI DI LINGKUNGAN SEKOLAH Muhammad Rifai Harahap
FORUM PAEDAGOGIK Vol 13, No 1 (2022): 10 Articles, Pages 1-155
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/paedagogik.v13i1.5285

Abstract

Abstract The presence of this article aims to determine the application of commendable morals in the school environment. Through this article, it will be known about the development of commendable morals in schools. This research method is a literature study by browsing books on the application of commendable morals in the school environment, both for students and even at the level of educators. The analysis used is descriptive analysis. The results of the study show that by habituation of morals, it is commendable to everyone, both students and teachers. Teachers as educators have appeared with role models or examples for their students. There is sensitivity by all parties in improving commendable morals both at school and outside school. As a researcher in this study, it is for all of us to research what are the factors that can apply the application of commendable morals at school and outside of school. Keywords: application; morals; commendable; school. AbstrakKehadiran artikel ini bertujuan untuk mengetahui penerapan akhlak terpuji di lingkungan sekolah. Melalui artikel ini akan diketahui tentang pembinaan akhlak terpuji di sekolah. Metode penelitian ini adalah studi pustaka dengan menelusuri buku-buku tentang penerapan akhlak terpuji di lingkungan sekolah baik itu bagi peserta didik dan bahkan pada tingkat pendidik. Analisis yang digunakan adalah analisis deskripsi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dengan pembiasaan akhlak terpuji pada setiap orang baik siswa maupun guru. Guru sebagai tenaga pendidik telah tampil dengan sosok tauladan atau contoh bagi siswanya. Adanya kepkaan oleh semua pihak dalam penguatan akhlak terpuji baik di sekolah maupun di luar sekolah. Sebagai saran dalam penelitian ini adalah bagi seluruh peneliti sudah seharusnya meneliti tentang apa saja faktor-faktor yang dapat menghalangi penerapan akhlak terpuji di sekolah maupun di luar sekolah. Kata kunci: penerapan; akhlak; terpuji; sekolah.

Page 10 of 18 | Total Record : 173