cover
Contact Name
Mhd Halkis
Contact Email
pertahanandiplomasi@gmail.com
Phone
+6281288951380
Journal Mail Official
pertahanandiplomasi@gmail.com
Editorial Address
lamat: Jl. Salemba Raya No.14, RT.3/RW.6, Kenari, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10430
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Diplomasi Pertahanan
ISSN : -     EISSN : 27468496     DOI : -
Jurnal Diplomasi Pertahanan bertujuan untuk mempublikasikan pemikiran akademis mencakup masaalah diplomasi pertahanan seperti, misi damai militer ke luar negeri, hubungan kerjasama, negosisasi, komunikasi, resolusi konflik keamanan antar negara, lingkungan regional dan Global. Strategi berupa upaya upaya-upaya meningkatkan kepercayaan antara negara dan peningkatan kapasitas pertahanan suatu negara menjadi perahatian utama. Kegiatan dilakukan antara lain tinjauan masalah perang, perdaiaman, kepemerintahan golobal, cyber diplomacy, penanganan pasukan pemelihara perdamaian (peacekeeping force), penegakkan keamanan (peace enforcement), perundingan, embago, resolusi, peningkatan industri pertahanan, promosi good-governance, tanggap bencana, penyeludupan narkoba, human trafficking, melindungi Hak Asasi Manusia, dll
Articles 75 Documents
KERJASAMA GENERAL BORDER COMMITTEE INDONESIA – MALAYSIA DALAM MENJAGA PERBATASAN DARAT Akbar, Mohamad Wieldan; Saptono, Edy; Supriyatno, Makmur
Jurnal Diplomasi Pertahanan Vol 5 No 2 Jurnal Diplomasi Pertahanan (Agustus 2019)
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak -- Penelitian ini berupaya menjawab bagaimana kondisi perbatasan darat Indonesia - Malaysia terbaru dan peran GBC Indonesia – Malaysia (Malindo) dalam menjaga keamanan di perbatasan darat kedua negara. Untuk menemukan jawaban dari pertanyaan penelitian, peneliti menggunakan teori kerjasama internasional yang dipadukan konsep diplomasi pertahanan juga konsep keamanan nasional serta konsep integrated Border management untuk membedah masing-masing komponen pertanyaan. Metodologi dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan wawancara narasumber sebagai data primer dan dokumentasi perjanjian sebagai data sekunder. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kondisi perbatasan darat teraktual diisi oleh aktivitas ilegal atau kejahatan transnasional dan peran GBC Malindo adalah kerjasama strategis yang menggerakan kerjasama teknis badan-badan di bawahnya. Kerjasama GBC telah secara efektif menggerakan roda-roda teknis badan-badan di bawahnya. Sebagai kesimpulan, kerjasama GBC tidak bermasalah secara eksternal, namun lebih ke internal Indonesia, di mana ada “perlombaan birokratik” untuk memimpin GBC MalindoKata Kunci : confidence building measure, integrated border management, keamanan nasional, kerjasama internasional Abstract -- This study sought to answer how the conditions of the latest Indonesia-Malaysia land border and the role of GBC Indonesia - Malaysia (Malindo) in maintaining security at the land borders of the two countries. To find answers of research questions, researchers used the theory of international cooperation which combined the concepts of defense diplomacy and the concept of national security and the concept of integrated Border management to dissect each component of the question. The methodology of this study is qualitative by interviewing interviewees as primary data and agreement documentation as secondary data. The results of the study show that the actual land boundary conditions are filled with illegal activities or transnational crime and the role of Malindo GBC is strategic cooperation that drives the technical cooperation of the agencies under it. GBC Collaboration has effectively moved the technical wheels of the agencies under it. In conclusion, GBC's collaboration is not problematic externally, but rather internal to Indonesia, where there is a "bureaucratic race" to lead the Malindo GBC.Keywords : confidence building measure, integrated border management, international cooperation, national security
ASEAN DEFENSE INDUSTRIAL COLLABORATION (ADIC) SEBAGAI MEDIA DIPLOMASI PERTAHANAN NEGARA ANGGOTA ASEAN Dilahwangsa, Zulfikar; Bhakti, Ikrar Nusa; Pedrason, Rodon
Jurnal Diplomasi Pertahanan Vol 5 No 3 Jurnal Diplomasi Pertahanan (Desember 2019)
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak -- ASEAN Defense Industry Collaboration (ADIC) dibentuk untuk menciptakan lingkungan keamanan dan pertahanan yang lebih komprehensif dan konsolidatif di Asia Tenggara. Keberadaan ADIC diekspektasikan memberikan keuntungan ekonomi sekaligus keuntungan strategis bagi negara ASEAN. Sebagai bentuk kegiatan diplomasi pertahanan, implementasi ADIC dipengaruhi oleh dinamika keamanan di Asia Tenggara. Tulisan ini menganalisis peran ADIC sebagai media diplomasi negara ASEAN dan menganalisis kendala yang dihadapi oleh negara ASEAN dalam implementasi ADIC.  Data primer berupa wawancara dan data sekunder berupa laporan dan data yang telah diolah pada penelitian yang terkait. Data dianalisis dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan ADIC menjadi katalis dari pembentukan usaha pembentukan confidence building measure, sebagai wadah untuk penyamaan persepsi atas urgensitas kemandirian industri pertahanan regional, mengurangi potensi terjadinya dilema keamanan atas tindakan peningkatan kapasitas militer, dan sekaligus ADIC berkontribusi pada perimbangan kekuatan ASEAN sebagai organisasi regional (institutional balancing). Kendala dalam implementasi ADIC adalah belum terbentuknya kepercayaan (confidence) yang kuat antar negara anggota ASEAN, disparitas perkembangan industri pertahanan antar negara anggota, dan kebiasaan dalam mengimpor alat pertahanan.Kata kunci : ASEAN Defense Industry Collaboration, diplomasi pertahanan, industri pertahanan, regional security complex Abstract -- ASEAN Defense Industry Collaboration (ADIC) was established to create comprehensive and consolidated security and defense environment in Southeast Asia. The existence of ADIC is expected to bring economic as well as strategic advantages. As a form of defense diplomacy, the implementation of ADIC is influenced by the dynamic in security in Southeast Asian. This research aims to explore the roles of ADIC as a medium of defense diplomacy of ASEAN countries and to identify the challenges in implementing the ADIC framework. The data analysed in this research consist of primary data collected through interviews, and secondary data collected from reportsand past studies, using a qualitative analysis. The findings of this research indicate that ADIC serves as a catalyst in creating a confidence-building measure, to equate the urgency of regional defense industry independent, to lessen the possibility of security dilemma that is caused by the military modernization, and to contribute to power balancing as a regional organization (institutional balancing). The challenges in implementing ADIC include inadequate level of confidence among member countries, disparity of defence industry development, and tendency to buy defence equipment from overseas (non-member ASEAN countries).Keyword: ASEAN Defence Industry Collaboration, defense diplomacy, defense industry, regional security complex
PERAN STANDBY FORCE PUSAT MISI PEMELIHARAAN PERDAMAIAN TENTARA NASIONAL INDONESIA (PMPP TNI) DALAM MEMPERSIAPKAN PASUKAN PADA MISI PEMELIHARAAN PERDAMAIAN Martani, Wuri Retno; Sumertha, I Gede; Hidayat, Eri R
Jurnal Diplomasi Pertahanan Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Diplomasi Pertahanan
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam rangka melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial sesuai dengan pembukaan UUD Dasar 1945, pemerintah Indonesia perlu untuk ikut serta dalam misi pemeliharaan perdamaian yang merupakan bagian dari politik luar negeri. Dalam misi pemeliharaan perdamaian ini diperlukan kesiapan dari personel, materiil, peralatan, serta dana untuk memenuhi permintaan partisipasi tersebut secara tepat dan cepat. Menindaklanjuti permintaan pasukan yang cepat dan tepat, serta menunjukkan kesetiaan Indonesia untuk terus berkontribusi mengirimkan peacekeepers dalam misi Pemeliharaan Perdamaian PBB ini adalah dengan berdirinya Pasukan Siaga Operasi Pemeliharaan Perdamaian atau yang sekarang disebut Standby Force (SBF) yang berada langsung dibawah Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP TNI). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana peran SBF dalam mendukung pelaksanaan misi perdamaian pada penyiapan pasukan serta tantangan dan kendala yang di hadapi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peran SBF adalah menyiapkan rotasi pasukan perdamaian, (2) kendala dalam pelaksanaan dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu dari sistem UNPCRS dan dari UN, sedangkan faktor internal datang dari dalam organisasi dan personel. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peran Standby Force PMPP TNI sebagai sebuah organisasi dalam mendukung pelaksanaan misi perdamaian pada penyiapan pasukan dapat dikatakan berhasil namun masih terdapat kendala dari faktor eksternal dan internal. Kata Kunci: Pemeliharaan Perdamaian, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rotasi Pasukan, Standby Force Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP TNI), United Nations Capability Peacekeeping Readiness System (UNPCRS)
STUDI KEAMANAN NASIONAL DALAM PRESPEKTIF DIPLOMASI PERTAHANAN INDONESIA Soegeng, Soegeng
Jurnal Diplomasi Pertahanan Vol 6, No 3 (2020): Jurnal Diplomasi Pertahanan
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In this journal, the authors discuss the concept of national security studies andIndonesian Defense Diplomacy. Previous studies have not used much of the theory ofIndonesian Defense Diplomacy and the concept of national security studies to analyze it.Furthermore, this study aims to clarify national security studies from the perspective ofIndonesian Defense Diplomacy in producing defense policy. Through the contentanalysis approach method, the research results show the importance of strengtheningregulation and strengthening public diplomacy and military diplomacy to strengthendefense diplomacy. As stated in the 2015 Indonesian Defense White Paper, capacitybuilding and trust-building are intended to improve human resources for the Ministryof Defense and the TNI. The 2021 Draft State Budget aimed at accelerating the nationaleconomic recovery. Trust building aims to increase the trust of Indonesian DefenseDiplomacy with regional countries, for example, Russia and South Korea, Turkey. Theywere enhancing national security through economic strength, military and diplomacycapabilities, and conducting broader cooperation in the future. The strong economic,military, and Defense Diplomacy of Indonesia are the basis for strengthening NationalSecurity. In the future, it can face AGHT in this era of globalization.Keywords: Study concept, national security, Indonesian Defense Diplomacy
Peran Peacekeeping Operations dalam Kerangka Asean Defense Ministerial Meeting di Kawasan Asia Tenggara Rahman, Mohammad Abel
Jurnal Diplomasi Pertahanan Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Prodi Diplomasi Pertahanan
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - ASEAN Defense Ministerial Meeting (ADMM) merupakan pertemuan tertinggi pada level menteri pertahanan di ASEAN dalam bidang pertahanan. Salah satu bidang kerjasamanya adalah peacekeeping operations. Meskipun ASEAN telah memiliki kerangka kerjasama peacekeeping operations di dalam ADMM, tetapi negara-negara ASEAN tetap melaksanakan misi perdamaian di bawah koordinasi PBB. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran peacekeeping operations dalam kerangka ADMM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitan ini dianalisis menggunakan teori peran, konsep diplomasi pertahanan, konsep peacekeeping operations, dan konsep confidence building measures. Hasil dari penelitian ini menunjukkan peran peacekeeping operations dalam kerangka ADMM merujuk pada naskah konsep APCN. Peran peacekeeping operations dalam kerangka ADMM yaitu mengembangkan kapabilitas personel sesuai standar PBB untuk melaksanakan misi perdamaian, mengurangi konflik dan ketegangan, dan meningkatkan confidence building measures di kawasan.Kata Kunci: ASEAN, ADMM, peran, peacekeeping operationsAbstract - ASEAN Defense Ministerial Meeting (ADMM) is the highest defense consulatative and cooperative mechanism in ASEAN. One of the area of cooperation is  the peacekeeping operations. ASEAN has had cooperation of peacekeeping operations under ADMM framework, but ASEAN countries still deploying peacekeeper in peace mission under UN coordination. This research aims to analyze role of peacekeeping operations under ADMM. This research used qualitative approach. This research uses roles theory and three concepts; peacekeeping operations, defense diplomacy, and confidence building measures. This research showed that the role of peacekeeping operations inside of ADMM framework with reference to the concept of APCN. The role of peacekeeping operations is to promote the personnel capabilities based on UN standard; to do the global peace mission, decreasing conflicts and tensions, and increasing confidence building measures in a region.Keywords: ASEAN, ADMM, roles, and peacekeeping operations.
Diplomasi Pertahanan Indonesia dengan Australia dalam Hubungan Comprehensive Partnership di Bidang Keamanan Maritim Pramitha, Dewi Adithyanti
Jurnal Diplomasi Pertahanan Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Prodi Diplomasi Pertahanan
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Paper ini merupakan hasil analisa mengenai perkembangan geopolitik Indonesia dan Australia serta pengaruhnya terhadap diplomasi pertahanan kedua negara dalam kerangka comprehensive partnership. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, analisa data primer dan sekunder secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa comprehensive partnership antara Indonesia – Australia berjalan dengan baik melalui terwujudnya berbagai aktivitas diplomasi pertahanan, khususnya di bidang maritim. Implikasi kajian ini menyarankan tetap dibutuhkan keseriusan pemerintah terkait dalam membuat strategi diplomasi pertahanan Indonesia (Kementerian Pertahanan), strategi kemitraan strategis dan/atau komprehensif (Kementerian Luar Negeri), dan doktrin maritim (Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman) untuk pengembangan strategi diplomasi pertahanan khususnya secara bilateral.Kata Kunci: Indonesia, Australia, Strategi, Diplomasi Pertahanan, Comprehensive Partnership, Poros Maritim Dunia.Abstract- This paper is the result of an analysis of Indonesia and Australia geopolitical developments and their impacts on defense diplomacy between the two countries within the framework of the comprehensive partnership. This study uses qualitative research methods, analysis of primary and secondary data descriptively. The results showed that the comprehensive partnership between Indonesia - Australia goes well through the realization of a wide range of defense diplomacy activities, especially in the maritime field. The implications of this study suggest seriousness of the government still needed, concerned with developments of Indonesia defense diplomacy’s strategy (Ministry of Defence), strategic partnerships and/or comprehensive (Ministry of Foreign Affairs) strategies, and the doctrine of maritime (Coordinating Ministry for Maritime Field) for development of defence diplomacy strategy bilaterally in particular.Keywords: Indonesia, Australia, Strategy, Defence Diplomacy, Comprehensive Partnership, Global Maritime Fulcrum
Kepemimpinan Perwira Dalam Menghadapi Perkembangan Media Sosial di Satuan Yonkav 6/Naga Karimata Setyo. D, Ino Dwi
Jurnal Diplomasi Pertahanan Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Prodi Diplomasi Pertahanan
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak -- Aspek kepemimpinan merupakan aspek yang strategis dan urgent untuk dicermati dalam penyelenggaraan organisasi TNI AD. Perwira merupakan faktor penggerak satuan melalui penanganan perubahan dan manajemen yang dilakukannya sehingga keberadaan pemimpin bukan hanya sebagai simbol semata, tetapi keberadaannya memberi dampak positif bagi perkembangan anggota di satuan. Batalyon Kavaleri 6/Naga Karimata sebagai salah satu satuan operasional TNI AD di Kodam I/BB mengalami dampak perkembangan media sosial serta membawa pengaruh yang cukup besar bagi satuan. Jika seorang Komandan satuan mampu menerapkan pemanfaatan media sosial secara benar dan tepat guna, maka tugas pokok satuan dapat tercapai dengan baik.Tulisan ini mencoba mengetahui dan menganalisis bagaimana kepemimpinan perwira terhadap dampak dan fenomena pemanfaatan media sosial oleh prajurit di satuan Yonkav 6/Naga Karimata. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode penelitian Kualitatif dengan metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya kelemahan pada aspek sifat kepemimpinan menggunakan sifat kepemimpinan menurut Northouse (2013) sebagai pisau analisis yang berpotensi mempengaruhi   karakteristik kepemimpinan perwira dalam mengatasi dampak perkembangan media sosial.Kata Kunci: Sifat kepemimpinan (thrait theory), kepemimpinan perwira, perkembangan media sosial, fenomena media sosial di Yonkav 6/NK. Abtract -- The aspects of leadership is a strategic and urgent aspect to be observed in the organization of the Army. Officers are the driving forces of the unit through the management of change and management so that the presence of leaders is not only a mere symbol, but its existence gives a positive impact on the development of the members in the unit  6’th cavallery battalion (Naga Karimata) as one of the operational units of the 1’st Military Area Command Teritory experienced the impact of the development of social media as well as bring considerable influence to the unit. If a Unit Commander is able to apply the correct use of social mediaThis paper tries to know and analyze how officer leadership to the impact and phenomenon of social media utilization by soldier in 6’th cavallery battalion (Naga Karimata). The method used in this paper is Qualitative research method with interview and observation method. The results of this study indicate a weakness in the aspects of leadership traits using leadership traits according to Northouse (2013) as a blade analysis that potentially influences the leadership characteristics of officers in overcoming the impact of social media development.Keywords: The nature of leadership, officer leadership, social media development, social media phenomenon
Diplomasi Pertahanan Dalam Kerjasama Reduction Emission From Deforestation And Forest Degradation Plus Conservation (REDD+) Tahun 2011-2015 Terhadap Peningkatan Posisi Tawar Indonesia Maharani, Tahta Nurmahsya; Kertawidana, IDK; Wirengjurit, Dian
Jurnal Diplomasi Pertahanan Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Prodi Diplomasi Pertahanan
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Serangkaian program dikeluarkan oleh dunia untuk menekan laju perubahan iklim. Salah satu program penurunan emisi ditekankan kepada sektor kehutan dengan penanganan kebakaran dan degradasi di kawasan hutan tropis. Indonesia sebagai negara pemilik hutan tropis terbesar ketiga di dunia mempunyai tanggung jawab besar dalam kerjasama REDD+ yang merupakan bentuk kerjasama antara negara berkembang dengan negara-negara maju. Disisi lain, lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam pertahanan semesta Indonesia. Serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam kerjasama REDD+ dapat mempengaruhi model pertahanan semesta tersebut. Pelibatan sektor militer di dalam pencapaian komitmen Indonesia sangat dibutuhkan karena lingkungan adalah komponen pendukung pertahanan negara dan menjadi kewajiban seluruh rakyat Indonesia untuk dijaga dan dilindungi bersama. Adapun yang menjadi pertanyaan di dalam penelitian ini berkaitan dengan hubungan antara lingkungan dengan pertahanan negara, diplomasi pertahanan yang digunakan di dalam kerjasama REDD+, serta peningkatan posisi tawar Indonesia melalui kerjasama tersebut. Teori besar yang digunakan adalah Green Theory yang diperkuat dengan konsep diplomasi pertahanan dan interdependensi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan tinjauan pustaka yang dianggap relevan. Diharapkan hasil akhir penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai peran lingkungan terhadap pertahanan negara dan membuka peluang pelibatan sektor pertahanan dalam kerjasama berbasis lingkungan.Kata Kunci : Reduction Emission from Deforestation and Forest Degradation Plus Conservation (REDD+), diplomasi, lingkungan hidup, pertahanan semesta, posisi tawar. Abstract - A series of programs was issued by countries of the world to supress the increasing rate of climate change. One of the emission reduction programs was launched and focused in the forestry, especially in the sector of reducing forest fires and degradation in tropical forest area. Indonesia as the largest forest country in the world has the biggest responsibility for REDD+ cooperation which is a form of cooperation between developing countries and developed countries that focuses on preventing the emission from deforestation and degradation. On the other hand, the environment is considered vital in the total defense system of Indonesia. A series of activities was done during the REDD+ cooperation could affect the defense model. The involvement of the military in reaching the commitment is needed because the environment is a vital component of the state support and it is the duty of all Indonesian people to protect it together. This study aims to explain the relations between the environment, the state, defense diplomacy that is practiced in the REDD+ cooperation, and the improvement of Indonesia's bargaining power through the cooperation. The core theory used in this study is the green theory that is reinforced with defense diplomacy and interdependence concepts. The method of this study is by collecting data with interviews and literature study. At the end, this study expects an overview of the role of the environment in terms of strengthening national defense and opening opportunities for defense sector’s involvement in environmental cooperations as the final outcome.Keywords: Reduction Emissions from Deforestation and Forest Degradation Plus Conservation (REDD+), diplomacy, environment, total defense, bargaining position.
Diplomasi Pertahanan Indonesia Dalam Mewujudkan Poros Maritim Dunia Prakasa, Bayu; Mundayat, Aris Arif; Widodo, Pujo
Jurnal Diplomasi Pertahanan Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Prodi Diplomasi Pertahanan
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Sebagai negara yang memiliki wilayah kelautan atau kemaritiman yang besar, Indonesia sudah sewajarnya mampu memaksimalkan pemanfaatan potensi tersebut demi kemajuan bersama. Pada faktanya, Indonesia belum mampu secara maksimal untuk memanfaatkan potensi tersebut, dengan sebab satu diantaranya yakni masih lemahnya sektor pertahanan dalam bidang maritim. Dalam prosesnya, muncul upaya memajukan Indonesia utamanya melalui sektor maritim dengan adanya pencanangan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia pada tahun 2014 oleh Presiden Joko Widodo. Dengan latar belakang tersebut, pada akhirnya penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk menganalisis upaya diplomasi pertahanan yang dilakukan Indonesia dalam mewujudkan Poros Maritim Dunia. Selanjutnya, dengan ruang lingkup periode tahun 2014-2017, penelitian ini berfokus kepada pembangunan sarana diplomasi pertahanan dan cara diplomasi pertahanan Indonesia yang dilakukan dengan merujuk pada bingkai teori yang relevan untuk digunakan. Penelitian ini disusun menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan melalui teknik pengumpulan data berupa  wawancara, studi dokumen, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana yang dibangun demi mendukung diplomasi pertahanan adalah dengan kerjasama dengan negara-negara mitra dan pembangunan postur pertahanan negara. Cara yang digunakan dalam diplomasi pertahanan Indonesia adalah dengan meningkatkan peran aktif dalam forum atau organisasi mulai taraf regional hingga internasional. Dua aspek atau unsur tersebut pada akhirnya bertujuan untuk mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia utamanya dalam pencapaian pilar nomor dua, yakni pertahanan, keamanan, penegakkan hukum, dan keselamatan laut.Kata Kunci : Diplomasi Pertahanan, Kebijakan Kelautan Indonesia, Poros Maritim Dunia Abstract – Having such enormous and strategic nautical-territory, Indonesia ought to draw upon such potential for the national development. Nevertheless, Indonesia has not yet been able to exert the resources, as a consequence of the lack in maritime security and defense. Given to the circumstances, an effort to advance Indonesia primarily in the maritime sector had been taken place as in 2014 President Joko Widodo legitimately declare the national vision to become Global Maritime Fulcrum. Build upon the case, this research aims to analyze the efforts made by Indonesian government in assisting the realization of Global Maritime Fulcrum through Defense Diplomacy. Furthermore, this writing attempts to disclose the development of defense diplomacy’s instruments and how the government made use of those. In order to reveal this case, various aspects of Indonesia’s defense diplomacy that had been occured within 2014 – 2017 will be examined with the relevant theoritical frameworks. This research was arranged using descriptive analysis with qualitative approach. Supporting data is obtained through interviews, document, and literature study. The results shows that the defense diplomacy’s intruments was built upon series of international cooperations and the development of state’s defense posture itself. Therewith, Indonesian government undertake the defense diplomacy efforts by playing an active role in forums or organizations from regional to international levels. These two aspects eventually have a prime significance in shaping Indonesia as the Global Maritime Fulcrum, especially in  the achievement of defense, security, law enforcement, and marine safety.Keywords: Defense Diplomacy,  Global Maritime Fulcrum, Indonesia’s Maritime Policy
Peran Diplomasi Pertahanan Dalam Menjaga Perbatasan Maritim Indonesia – Malaysia di Kepulauan Riau Guna Mencegah Perdagangan Orang Vandini, Fiany Intan; Pedrason, Rodon; Mundayat, Aris Arif
Jurnal Diplomasi Pertahanan Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Prodi Diplomasi Pertahanan
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Kajian ini memfokuskan pada diplomasi pertahanan yang dilakukan oleh TNI AL, Badan Keamanan Laut (Bakamla) serta Kementerian dan Lembaga terkait dalam menjaga perbatasan untuk mencegah terjadinya perdagangan orang. Perdagangan orang merupakan salah satu ancaman bagi pertahanan nirmiliter, dimana melibatkan keselamatan segenap bangsa, salah satunya adalah pekerja migran Indonesia. Diplomasi pertahanan untuk aspek tersebut telah dilakukan Malaysia, namun pelaksanaannya belum maksimal karena belum diatur dalam satu payung hukum yang mengkoordinasi seluruh kegiatan kerjasama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana peran diplomasi pertahanan Indo nesia dalam menjaga wilayah perbatasan maritim antara Indonesia dan Malaysia. Selain itu juga menganalisis aspek confidence building measures dan capacity building bagi pihak Indonesia. Analisis juga mencakup aspek koordinasi Kementerian dan Lembaga terkait dalam mencegah terjadinya perdagangan orang yang dialami oleh pekerja migran Indonesia. Metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus merupakan desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini. Metode wawancara terhadap narasumber serta studi literatur digunakan dalam teknik pengumpulan data. Untuk memeriksa keabsahan data digunakan triangulasi antar peneliti dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran diplomasi pertahanan dalam menjaga wilayah perbatasan maritim antara Indonesia dan Malaysia telah meningkatkan confidence building antara Indonesia dan Malaysia, namun capacity building belum secara maksimal terbangun karena adanya beberapa kendala. Sementara itu, koordinasi Kementerian dan Lembaga sudah ada, namun belum dilakukan secara maksimal karena belum adanya kesepakatan dan payung hukum yang melandasi koordinasi atau kerjasama tersebut. Kajian ini memberi sumbangan bahwa peran diplomasi pertahanan merupakan pendekatan yang penting guna mencegah terjadinya perdagangan orang melalui penjagaan keamanan di perbatasan laut.Kata kunci: Diplomasi Pertahanan, Peran, Perbatasan Maritim, Pekerja Migran Indonesia, Perdagangan Orang                                                                  Abstract - This study focuses on the defense diplomacy carried out by Indonesian Navy, Indonesian Maritime Security Agency (Bakamla) and to the related Ministry and Institutions in guarding borders to prevent human trafficking. Human trafficking is one of the threats to non-military defense, which involves the safety of the nations, for instance, Indonesian migrant workers. Defense diplomacy in this aspect has been carried out by Malaysia, but the implementations has not been maximized yet because it has not been regulated in the legal law which is coordinating all operations activities. The aims of this study is to analyse how the role of defense diplomacy in guarding the maritime border areas between Indonesia and Malaysia. In addition, this study aims to analyse the aspect of confidence building measures and capacity building for Indonesia. The analysis also includes the aspects of coordination of relevant Ministries and Institutions in preventing the occurence of criminal acts of human trafficking experienced by Indonesian migrant workers. This study use qualitative method with case study approach. Interview and literature studies has been used as data collection technique. The inter-researcher and source triangulation has been used to check the validity of the study. The result shows that the role of defense diplomacy in guarding the maritime border between Indonesia and Malaysia had increased the confidence building measures between Indonesia and Malaysia, but the capacity building had not yet been maximally build due to several constraints. Meanwhile, the coordination of Ministries and Institutions already exists, but has not been carried out optimally because there is no agreement and legal law that underlies about the coordination or cooperation. This study contributes that the role of defense diplomacy is an important approach to prevent human trafficking through security at maritime borders.Keywords: Defense Diplomacy, Role, Maritime Borders, Indonesian Migrant Workers, Human Trafficking