cover
Contact Name
Imam Setyobudi
Contact Email
jurnaletnika.isbibdg@gmail.com
Phone
+6222-7314982
Journal Mail Official
jurnal.budaya.etnika@isbi.ac.id
Editorial Address
Jalan Buah Batu no 212 Bandung.
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Budaya Etnika
ISSN : 2549032X     EISSN : 27981878     DOI : -
Jurnal Budaya Etnika merupakan publikasi hasil karya ilmiah yang berkaitan dengan budaya mencakup cipta, karsa, dan karya manusia. Jurnal Budaya Etnika menaruh perhatian pada artikel-artikel hasil kajian mengenai berbagai kebudayaan etnis yang berhubungan dengan seni, religi dan ritual, mitos, media, dan wacana kritis.
Articles 88 Documents
E-SPORTS DAN INTERAKSI SUBKULTUR GAMER DI INDONESIA Widhiawan, Ilham Dwipa; K. Lahpan, Neneng Yanti; Hidayana, Iip Sarip
Jurnal Budaya Etnika Vol. 9 No. 1 (2025): NASIONALISME GLOBALISASI E-SPORT GAMERS: RESIPROSITAS JEJARING KESENIAN DAN KEP
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v9i1.2042

Abstract

Abstrak: Penelitian ini menyorot pada bagaimana e-sports sebagai suatu budaya massa yang mempengaruhi pola interaksi subkultur gamer di Indonesia, baik interaksi sesama gamer atau gamer dengan masyarakat luas. Penelitian ini juga menjelaskan jenis-jenis interaksi pada gamer dan berbagai macam klasifikasi gamer. Dalam hal ini, pengaruh perkembangan e-sports pada pola interaksi yang terbentuk dikaji melalui konsep medium is the message (teori dari Marshall McLuhan). Penelitian ini dilakukan dengan deskriptif kualitatif melalui pengumpulan data menggunakan metode teknik etnografi virtual Metode ini dipilih karena penelitian ini memiliki batasan data yaitu komunikasi dan interaksi yang hanya diambil dari media virtual, dalam hal ini; video platform Youtube Gaming; 4 video game yang bersifat kompetitif yaitu Valorant, Mobile Legends, PUBG Mobile, dan Free Fire. Hasil penelitian mengemukakan 1) Perkembangan e-sports sebagai ‘medium’ dan 2) Perubahan pola interaksi gamer Indonesia sebagai ‘the message’. Kata kunci: Interaksi, Permainan video, E-sports, Youtube.   Abstrak: This study focuses on how e-sports as a mass culture influences the interaction patterns of gamer subcultures in Indonesia, both among gamers or gamers with the wider community. This study also describes the types of interactions among gamers and various classifications of gamers. In this case, the influence of the development of e-sports on the interaction patterns formed is studied through the concept of the medium is the message (the theory of Marshall McLuhan). This research was conducted with a qualitative descriptive method through data collection using virtual ethnographic techniques. This method was chosen because this research has data limitations, namely communication and interaction which are only taken from virtual media, in this case; Youtube Gaming video platform; 4 competitive video games, specifically Valorant, Mobile Legends, PUBG Mobile, and Free Fire. The results of the research suggest 1) The development of e-sports as a 'medium' and 2) Changes in the interaction pattern of Indonesian gamers as 'the message'. Keywords: Interaction, Video games, E-sports, Youtube.
ANALISIS LIMINALITAS PADA RITUAL BUBUKA SENI REAK DI KAMPUNG RANCABANGO RANCAEKEK BANDUNG Novianti, Galih Suci; K. Lahpan, Neneng Yanti; Yuningsih, Yuyun
Jurnal Budaya Etnika Vol. 9 No. 1 (2025): NASIONALISME GLOBALISASI E-SPORT GAMERS: RESIPROSITAS JEJARING KESENIAN DAN KEP
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v9i1.2044

Abstract

Abstrak: Penelitian ini mempunyai fokus kajian terkait permasalahan bagaimana sebuah ritual bubuka dapat mendatangkan perasaan aman dan merasa dilindungi bagi rombongan grup seni Reak grup Cuta Muda menggunakan teori Liminalitas Victor Turner. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan tekhnik pengumpulan data berupa observasi ke lapangan, wawancara terstruktur, studi pustaka dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat ruang liminalitas pada saat ritual bubuka yang dapat menghilangkan ke khawatiran rombongan grup seni Reak Cuta Muda yang dialami langsung oleh pemimpin ritual. Hal tersebut ditandai dengan adanya persembahan melalui sesajen sebagai bentuk negosiasi kepada makhluk adikodrati. Melalui ritual bubuka, rombongan grup merasa aman dan merasa dilindungi saat kesenian Reak berlangsung. Kata kunci: Kesenian Reak, ritual bubuka, liminalitas.   Abstract: This research focuses on studies that communicated the problem of how a powder ritual can bring the excitement of safety and insurance to the Reak group, and the Cuta Muda group, utilizing Liminality Victor Turner. This research utilizes qualitative research methods, with data assortment techniques in the aspect of observations, structured conferences, literature studies, and documentation. The outcomes revealed that there was an expanse of liminality during the ritual which could eradicate the concerns of the Reak Cuta Muda art group that were encountered promptly by the ritual leader. This is captioned by the existence of contributions through contributions as an aspect of negotiation with supernatural beings. Through the ritual, the group felt safe and conserved during Reak's performing arts. Keywords: Reak art, bubuka ritual, liminality.  
WEBTOON KERAJAAN INSTRUMEN ENKULTURASI Aryanti, Alisha; Dwiatmini, Sriati; Setyobudi, Imam
Jurnal Budaya Etnika Vol. 9 No. 1 (2025): NASIONALISME GLOBALISASI E-SPORT GAMERS: RESIPROSITAS JEJARING KESENIAN DAN KEP
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v9i1.2127

Abstract

Abstrak: Permasalahan penelitian ini ialah bagaimana nilai-nilai etika hidup dalam webtoon tema kerajaan dapat memunculkan fungsi enkulturasi bagi pembacanya. Tujuan penelitian adalah menjelaskan webtoon tema kerajaan dapat menjadi media enkulturasi bagi pembacanya. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi partisipatif, wawancara, dokumentasi, serta studi pustaka. Menggunakan teori fungsionalisme Bronislaw Malinowski untuk menganalisis fungsi dari webtoon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa webtoon memiliki fungsi tambahan yakni sebagai media enkulturasi. Kata Kunci: Webtoon, fungsi, enkulturasi, nilai-nilai etika hidup   Abstract: The problem of this research is how the ethical values of life in the royal theme webtoon can bring out the enculturation function for the readers. The purpose of this research is to explain that royal theme webtoon can be a medium of enculturation for its readers. Using qualitative research methods with data collection techniques in the form of participatory observation, interviews, documentation, and literature study. Using the functionalism theory of Bronislaw Malinowski to analyze the function of the webtoon. The results showed that the webtoon has an additional function, namely as an enculturation medium. Keywords: webtoon, function, enculturation, ethical values of life
RESIPROSITAS DALAM JEJARING SOSIAL PAGUYUBAN TARI SUNDA DI KOTA BANDUNG Ratnaduhita, Tsania
Jurnal Budaya Etnika Vol. 9 No. 1 (2025): NASIONALISME GLOBALISASI E-SPORT GAMERS: RESIPROSITAS JEJARING KESENIAN DAN KEP
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v9i1.2872

Abstract

Abstrak: Artikel ini membahas tentang jejaring kesenian tari yang bertujuan memenuhi kebutuhan baik dari bidang ekonomi dan sosial. Kedua hal tersebut ditunjukan dari bagaimana pertukaran yang terjadi pada kelompok tersebut. Kesenian sebagai salah satu sub sektor dari industri kreatif merupakan sub sektor ekonomi nasional sehingga membutuhkan organisasi secara administratif untuk memenuhi kebutuhan ekonomi para pelakunya tanpa menghilangkan esensi dan nilai dari kesenian tersebut. Artikel ini memiliki tujuan untuk menganalisa bagaimana resiprositas bekerja di dalam sebuah jejaring kelompok untuk pertahanan eksistensi kelompok tersebut. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pendekatan etnografi ini dibutuhkan untuk mendeskripsikan kelompok kebudayaan dengan cara mencatat, mengamati, dan menuliskannya dalam bentuk deskripsi yang radikal dan menyeluruh, atau holistik. Artikel ini mengerucutkan grup-grup kesenian yang tergabung di dalam satu komunitas besar yaitu Paguyuban Seni Tari Sunda Galih Pakuan yang sebelumnya sudah dikategorisasi melalui jejaring kesenian. Kata kunci: Resiprositas, jejaring sosial, paguyuban tari Sunda   Abstract: This article discusses the dance arts network that aims to meet the needs of both the economic and social fields. Both of these things are shown from how the exchanges that occur in the group. Arts as a sub-sector of the creative industry is a sub-sector of the national economy so it requires administrative organization to meet the economic needs of its practitioners without eliminating the essence and value of the arts. This article aims to analyze how reciprocity works within a group network to maintain the group's existence. The method used in this study is a qualitative method with an ethnographic approach. This ethnographic approach is needed to describe cultural groups by recording, observing, and writing them in the form of radical and comprehensive descriptions, or holistic. This article narrows down the art groups that are part of one large community, namely the Galih Pakuan Sundanese Dance Art Association, which was previously categorized through the art network. Keywords: Reciprocity, social networking, Paguyuban tari Sunda
NASIONALISME DALAM ERA GLOBALISASI: TANTANGAN DAN POTENSI Arfiatin, Wahyuning Ajeng; Farhandani, Agil; Fauzi, M. Asif Nur
Jurnal Budaya Etnika Vol. 9 No. 1 (2025): NASIONALISME GLOBALISASI E-SPORT GAMERS: RESIPROSITAS JEJARING KESENIAN DAN KEP
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v9i1.3004

Abstract

Abstrak: Globalisasi merupakan fenomena yang telah mengubah dunia dengan cepat. Indonesia, dengan keragaman budayanya, telah merasakan dampak positif dan negatif globalisasi. Jurnal ini menganalisis pengaruh globalisasi terhadap identitas nasional Indonesia. Globalisasi membawa perkembangan teknologi, pertumbuhan ekonomi, dan peluang internasional, tetapi juga membawa resiko penggeseran budaya lokal dan nilai-nilai tradisional. Jurnal ini juga membahas upaya untuk mempertahankan eksistensi kebudayaan daerah di Indonesia melalui peran pemimpin visioner dan penanaman karakter nasionalisme pada generasi muda. Identitas nasional Indonesia terbentuk dari berbagai unsur yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi, dan jurnal ini memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai pengaruh globalisasi terhadap identitas nasional Indonesia. Jurnal ini memberikan gambaran tentang bagaimana globalisasi mempengaruhi budaya bangsa Indonesia dan bagaimana cara menyikapinya untuk mempertahankan eksistensi kebudayaan daerah di Indonesia. Kata kunci: Globalisasi, Identitas Nasional, Budaya   Abstract: Globalization is a phenomenon that has changed the world rapidly. Indonesia, with its cultural diversity, has felt the positive and negative impacts of globalization. This journal analyzes the influence of globalization on Indonesia's national identity. Globalization brings technological development, economic growth, and international opportunities, but it also brings the risk of displacement of local culture and traditional values. This journal also discusses efforts to maintain the existence of regional culture in Indonesia through the role of visionary leaders and instilling the character of nationalism in the younger generation. Indonesia's national identity is formed from various elements that interact and influence each other, and this journal provides a deeper understanding of the influence of globalization on Indonesia's national identity. This journal provides an overview of how globalization affects the culture of the Indonesian nation and how to respond to it to maintain the existence of regional culture in Indonesia. Keywords: Globalization, National Identity, Culture
NILAI MORAL DALAM DASA KRETA NASKAH SANGHYANG SIKSA KANDANG KARESIAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP MASYARAKAT SUNDA Hamzah, Naila Cahyaningtyas; Damayanti, Welsi
Jurnal Budaya Etnika Vol. 9 No. 1 (2025): NASIONALISME GLOBALISASI E-SPORT GAMERS: RESIPROSITAS JEJARING KESENIAN DAN KEP
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v9i1.3292

Abstract

Abstrak: Penelitian ini membahas mengenai nilai moral yang terdapat dalam Dasa Kreta pada naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian yang termasuk dalam jajaran naskah Sunda Kuna, ditulis di atas lontar menggunakan tinta dengan aksara Buda atau Gunung, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif serta riset kepustakaan dengan mengumpulkan bahan bacaan, naskah serta dokumen yang relevan untuk mendapatkan hasil penelitian mengani nilai moral di dalam Dasa Kreta pada naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian. Hasil dari penelitian yang dilakukan ini, yaitu nilai-nilai moral yang terdapat dalam Dasa Kreta pada naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian diantaranya adalah gotong royong sesama manusia, mengandalkan satu sama lain dan tidak hidup secara individualis, menjaga serta memelihara keseimbangan alam, dan menjaga panca indera yang dimiliki oleh manusia. Kata kunci: Sanghyang Siksa Kandang Karesian, Dasakreta, Nilai Moral, Naskah Sunda   Abstract: This research discusses the moral values contained in Dasa Kreta in the Sanghyang Siksa Kandang Karesian manuscript which is included in the ranks of Old Sundanese manuscripts, written on lontar using ink with Buda or Gunung script, the research method used in this research is a qualitative method and library research by collecting reading materials, manuscripts and relevant documents to obtain research results on moral values in Dasa Kreta in the Sanghyang Siksa Kandang Karesian manuscript. The results of this research, namely the moral values contained in Dasa Kreta in the Sanghyang Siksa Kandang Karesian manuscript include mutual cooperation among humans, relying on each other and not living individually, maintaining and maintaining the balance of nature, and maintaining the five senses possessed by humans. Keywords: Sanghyang Siksa Kandang Karesian, Dasa Kreta, moral values, Sundanese manuscript
TARI THENGUL DI BOJONEGORO: EKSISTENSINYA DI SEKOLAH-SEKOLAH Fernanda, Diah Ayu; Widowati, Titis
Jurnal Budaya Etnika Vol. 9 No. 1 (2025): NASIONALISME GLOBALISASI E-SPORT GAMERS: RESIPROSITAS JEJARING KESENIAN DAN KEP
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v9i1.3462

Abstract

Abstrak: Bojonegoro memiliki berbagai macam kebudayaan yang menjadi kebanggaan untuk daerah penghasil migas yang tergolong besar. Pada masa sekarang kebudayaan dan kesenian mengalami penurunan peminat dan menyebabkan kepunahan seperti halnya pada Tari Thengul, Tari Thengul dihidupkan kembali dengan menyesuaikan perkembangan zaman. Terciptanya Tari Thengul berawal dari keberadaan Wayang Thengul yang hampir punah, sehingga Joko Santoso dan Ibnu Sutowo seniman di Bojonegoro memiliki insiatif untuk tetap menjaga kesenian Wayang tersebut dengan cara mengangkat kembali unsur-unsur yang ada pada Wayang Thengul menjadi sebuah tarian. Tari Thengul juga dijadikan sebagai sarana belajar untuk kegiatan ekstrakurikuler Tari di sekolah hal ini dilakukan sebagai bentuk pengenalan kearifan budaya lokal dan nilai-nilai budaya local. Selain untuk kegiatan ekstrakurikuler Tari Thengul juga menjadi bagian dari pementasan yang diselenggarakan pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan dijadikan ikon Bojonegoro sebagai tarian penyambutan tamu di Kabupaten Bojonegoro. Meskipun Tari Thengul dihadapkan dengan perkembangan globalisasi, Tari Thengul tetap menjadi bagian dari budaya dan menjadi ikon Bojonegoro dan Jawa Timur pada umumnya. Hal ini menunjukan bahwa tarian ini masih eksis dan sangat dihargai dengan baik di tingkat daerah ataupun di tingkat nasional. Tarian ini memiliki nilai-nilai budaya dan kearifan local melalui unsur gerakan dan melalui kostum yang khas, tarian ini menggambarkan keunikan budaya setempat dan sikap menghormati warisan leluhur. Kata kunci: Eksistensi, Tari Thengul, Seniman   Abstract: Bojonegoro has a variety of cultures that are a source of pride for the region, especially in the field of traditional arts and culture. However, in recent times, there has been a decline in interest in cultural and artistic activities, leading to the extinction of certain cultural practices like the Thengul Dance. To revive the Thengul Dance, adjustments have been made to adapt to the modern era. The creation of the Thengul Dance originated from the endangered Wayang Thengul tradition. Artists in Bojonegoro, such as Joko Santoso and Ibnu Sutowo, took the initiative to preserve the Wayang art form by transforming its elements into a dance performance. The Thengul Dance is not only used as a learning tool for extracurricular dance activities in schools but also serves as a means to introduce local cultural wisdom and values. Apart from being part of extracurricular activities, the Thengul Dance is featured in government-organized performances in Bojonegoro and is considered an iconic welcoming dance for visitors to the region. Despite the challenges posed by globalization, the Thengul Dance remains an integral part of the local culture and a symbol of Bojonegoro and East Java as a whole. This demonstrates the enduring significance and appreciation of this dance at both the regional and national levels. The dance embodies cultural values and local wisdom through its unique movements and distinctive costumes, portraying the local cultural heritage and a deep respect for ancestral traditions. Keywords: Existence, Thengul Dance, Artist
KEPERCAYAAN MASYARAKAT MADURA TERHADAP BAMBU CINTA DI MAKAM KI AGENG JOKO TARUP PAMEKASAN Mullisi, Farhan Amnan; Pratikno, Ahmad Sudi
Jurnal Budaya Etnika Vol. 9 No. 1 (2025): NASIONALISME GLOBALISASI E-SPORT GAMERS: RESIPROSITAS JEJARING KESENIAN DAN KEP
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v9i1.3493

Abstract

Abstrak: Cerita rakyat adalah cerita yang asal mulanya berasal dari masyarakat lampau yang diwariskan pada generasi selanjutnya melalui lisan. Latar belakang melakukan penelitian ini adalah mengembangkan hasil penelitian lain yang mempelajari mitos atau kepercayaan serta upaya mengungkap kepercayaan masyarakat terhadap bambu cinta pada kawasan makam Ki Ageng Joko Tarup. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah atau histori. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara kepada juru kunci makam serta dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan masyarakat Madura percaya jika menuliskan nama seseorang yang dicintai pada bambu di kawasan makam Ki Ageng Joko Tarup menjadi jodoh. Masyarakat juga percaya bahwa bambu tersebut tumbuh karena Ki Ageng Joko Tarup adalah seorang ulama ternama yang menancapkan tusuk sate pada tanah sehingga menjadi sebuah bambu. Masyarakat Madura menyebutnya sekarang sebagai bambu cinta.  Kata kunci: Bambu Cinta, Cerita Rakyat, Kepercayaan Masyarakat, Sejarah Lampau   Abstract: Folklore is a story that originates from past societies and is passed down through generations orally. The background for conducting this research is to expand on previous studies focusing on myths or beliefs, and to uncover the community's belief in 'bambu cinta' (love bamboo) at the gravesite of Ki Ageng Joko Tarup. The method used in this research is historical or historiographical. Data collection techniques include observation, interviews with caretakers of the grave, and documentation. Data analysis employs the Miles and Huberman method, involving data reduction, data display, and drawing conclusions The research findings indicate that the Madurese community believes that writing the name of a loved one on bamboo at Ki Ageng Joko Tarup's grave site can determine one's fate. They also believe that the bamboo grows there because Ki Ageng Joko Tarup, a renowned Islamic scholar, planted a skewer in the ground which later grew into bamboo. The Madurese now refer to it as 'bambu cinta' or love bamboo. Keywords: Bamboo Love, Folklore, Public Beliefs, historical past