Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi merupakan buletin ilmiah online yang mempublikasikan naskah empirik dan non empirik. Naskah emprik meliputi hasil penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis riset dalam bidang psikologi. Sedangkan naskah non empirik meliputi review teoritis dan pemikiran ilmiah dalam bidang psikologi. Naskah yang diterbitkan pada psikobuletin meliputi hasil karya di bidang Psikologi Pendidikan, Psikologi Perkembangan, Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Sosial, Psikologi Klinis, Psikologi Islam dan Psikometri
Articles
12 Documents
Search results for
, issue
"Vol 5, No 1 (2024): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi"
:
12 Documents
clear
Kekerasan dalam Pacaran yang Dialami oleh Perempuan : Sebuah Kajian Literatur
Tisyara, Made Kirana Amaradellia;
Valentina, Tience Debora
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 5, No 1 (2024): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/pib.v5i1.25696
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kekerasan dalam berpacaran dan keputusan perempuan untuk mempertahankan hubungan berpacaran meskipun mengalami kekerasan. Penelitian ini merupakan penelitian sistematik literatur. Kriteria inklusi dalam pencarian literatur yang digunakan yaitu 1) artikel diterbitkan dalam rentang waktu 10 tahun terakhir yaitu 2013-2022; 2) subjek penelitian pada literatur berjenis kelamin perempuan yang sedang atau pernah mengalami kekerasan dalam pacaran; 3) subjek penelitian tergolong remaja awal hingga dewasa awal berusia 10-25 tahun; 4) membahas mengenai bentuk kekerasan dalam pacaran, alasan bertahan atau alasan mengakhiri hubungan dengan kekerasan di dalam satu artikel. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa terdapat beberapa bentuk kekerasan yang dialami perempuan saat berpacaran, yaitu bentuk fisik, psikis, ekonomi, dan seksual. Perempuan yang telah mengalami kekerasan memilih untuk bertahan karena alasan cinta, rendahnya self-esteem, kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar, dan kurangnya pengetahuin terkait bentuk kekerasan. Perempuan yang memilih untuk keluar dari hubungan dengan kekerasan dikarenakan perasaan tertekan, tingginya self-esteem, usia di bawah umur, dan terdapat dukungan dari lingkungan.
Peranan Self Efficacy dan Konsep Diri terhadap Kematangan Karir Mahasiswa
Sari, Betty Suci Intan;
Affandi, Ghozali Rusyid
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 5, No 1 (2024): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/pib.v5i1.24995
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan konsep diri dan self efficacy terhadap kematangan karir pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitaif. Jumlah populasi pada penelitian ini yaitu 2903orang dan sampel digunakan sejumlah 343 orang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo angkatan 2019. Pengambilan sampel menggunakan teknik non-probability sampling dengan menggunakan teknik purpossive sampling. Pada penelitian ini alat ukur yang digunakan terdiri dari skala konsep diri, skala self efficacy dan skala kematangan karir. Skala konsep diri yang digunakan peneliti yaitu skala Tennesse Self Concept Scale (TSCS) yang diadaptasi dari Fitts (1971) yang kemudian dimodifikasi oleh Shovia Lintina dengan nilai uji Cronbach’s Alpha sebesar 0.931. Adapun skala self-efficacy peneliti menggunakan general self-efficacy scale yang dikembangkan oleh Born, Schwarzer & Jerussalem (1999) yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Riangga Novrianto. Dan untuk skala kematangan karir peneliti menggunakan skala Kuesioner Kematangan Karir, peneliti menggunakan kuesioner Career Maturity yang disusun oleh Putri Nuraini berdasarkan teori dari Crites, 1976 dengan uji validitas yang telah dilakukannya. Pada penelitian ini analisis data yang digunakan teknik analisis multiple regression dengan menggunakan bantuan software JASP 0.16 dan SPSS 22.0. Berdasarkan hasil uji regresi ganda menggunakan JASP 16.0 terlihat bahwa nilai koefisien regresi (R) menunjukkan angka 0,337 serta koefisien determinasi (R square) menunjukkan angka 0,113. Hal ini menunjukkan bahwa self efficacy dan konsep diri secara bersama-sama dapat mempengaruhi kematangan karir sebesar 11,3% terhadap kematangan karir. Secara terpisah self efficacy memiliki peranan sebesar 2,1% terhadap kematangan karir sedangkan konsep diri memiliki peranan sebesar 9,8% terhadap kematangan karir. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini variabel yang paling mempengaruhi kematangan karir adalah konsep diri.
Pengambilan Keputusan Karir ditinjau dari Konsep Diri dan Pola Asuh Otoriter Orang Tua pada Siswa Sekolah Menengah Atas
Ifriana, Destriday;
Hadi, Cipto;
Hirmaningsih, Hirmaningsih;
Husni, Desma
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 5, No 1 (2024): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/pib.v5i1.25885
Sekolah menengah atas merupakan jenjang yang kritis untuk siswa karena pada saat itu siswa telah harus mulai menentukan keputurusan karir yang akan diambil di masa depan sehingga siswa juga lebih mudah menentukan program studi jika melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Adapun siswa yang belum memutuskan karir yang akan dipilihnya maka ketika masuk perguruan tinggi akan sulit menyesuaikan diri dengan program studi. Ada beberapa faktor yang berperan dalam pengambilan keputusan karir antara lain konsep diri dan pola asuh yang diterapkan. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana siswa salah satu SMA di Teluk Kuantan memandang pengambilan keputusan karir dikaitkan dengan konsep diri dan pola asuh otoriter orang tua. Dengan menggunakan teknik proporsional stratified random sampling, subjek penelitian berjumlah 241 siswa kelas XI dan XII salah satu SMA di Teluk Kuantan. Penelitian ini menggunakan skala konsep diri, skala pola asuh otoriter bagi orang tua, dan skala pengambilan keputusan karir untuk mengumpulkan data. Pendekatan analisis regresi berganda digunakan sebagai teknik analisis data. Temuan analisis menunjukkan bahwa keputusan siswa mengenai kariernya dipengaruhi oleh pola asuh otoriter orang tua dan konsep diri. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk mendorong siswa mempunyai kemampuan pengambilan keputusan karir yang baik salah satunya dengan cara siswa memiliki konsep diri yang positif seperti mempunyai keyakinan terhadap diri sendiri, mampu memandang diri dengan baik, serta mempunyai harapan terhadap karir sepertiapa yang akan diambil di masa depan.
Pengaruh Job Autonomy dan Burnout terhadap Job Crafting
Wardana, Rezky Eka;
Arafat, Muhammad
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 5, No 1 (2024): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/pib.v5i1.24266
Job crafting merupakan topik dalam bidang industry dan organisasi tentang bagaimana karyawan memaknai pekerjaannya. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh antara job autonomy dan burnout terhadap job crafting. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 300 guru yang berdomisili pada wilayah Lampung dan Banten. Alat ukur yang digunakan yaitu Job Crafting Scale (JCS) yang dikembangkan oleh Tims et al, (2012), Job autonomy diukur menggunakan Breaugh Work Autonomy Scale (BWA Scale) yang telah di adaptasi oleh Saragih (2011), dan The MaslachBurnout Inventory yang telah di adaptasi oleh Nassar et al, (2020) yang selajutnya dilakukan pengujian validitas konstruk dengan menggunakan CFA. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh bahwa job autonomy dan burnout memiliki pengaruh yang signifikan terhadap job crafting.
Keinginan untuk Tetap Bertahan Gen Z: Peran Kesejahteraan di Tempat Kerja
Luthfiana, Nusaiba
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 5, No 1 (2024): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/pib.v5i1.24542
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki peran kesejahteraan di tempat kerja terhadap niat Gen Z untuk bertahan. Intention to stay mengacu pada kecenderungan seseorang untuk bertahan dalam organisasi tempatnya bekerja dalam jangka waktu yang lebih lama. Workplace well-being merupakan rasa sejahtera yang diperoleh dari pekerjaan yang berkaitan dengan perasaan pekerja secara umum. Desain survei cross-sectional digunakan dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan melalui Google form yang dibagikan kepada pegawai di wilayah Jabodetabek berusia 20-26 tahun dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun dan pendidikan terakhir SMA atau sederajat. Kuesioner yang diselesaikan, diperoleh 160 jawaban. Instrumen pengukuran keinginan untuk tetap bertahan menggunakan skala Intention to Stay Scale dan kesejahteraan di tempat kerja diukur dengan Work Well-Being Questionnaire. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif, statistik korelasi Pearson, Confirmatory Factor Analysis, dan regresi eksponensial. Ada peran positif dan signifikan kesejahteraan di tempat kerja terhadap niat untuk bertahan di Gen Z Penelitian menunjukkan bahwa ketika karyawan merasa diperhatikan, dihargai, dan didukung di tempat kerja, mereka cenderung memiliki niat yang lebih tinggi untuk tetap bekerja.
Analisis Risiko Perceraian berdasarkan Usia Suami di Kota Pekanbaru
Marizal, Muhammad;
Putri, Mutia Rahmatul;
Putri, Satriani;
Lestari, Tri Uci
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 5, No 1 (2024): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/pib.v5i1.28553
Pernikahan merupakan suatu ikatan yang sakral dalam hukum dan agama untuk mengikat sepasang suami dan istri dalam membina rumah tangga dengan dasar tujuan untuk membentuk keluarga yang harmonis. Usia pernikahan antara 0-5 tahun merupakan masa-masa rawan yang disebut sebagai era kritis. Pengalaman bersama yang dialami belum banyak sehingga memicu timbulnya risiko perceraian yang tinggi. Berdasarkan data dari Pengadilan Agama Kota Pekanbaru terdapat 127 pasangan yang bercerai pada tahun 2021. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lama pernikahan berdasarkan faktor usia suami lebih muda dari istri dengan menggunakan metode Kaplan Meier dan Uji Log-Rank. Berdasarkan hasil analisis dari 127 sampel penelitian, terdapat sebanyak 45 pasangan dinyatakan bercerai pada usia pernikahan 0-5 tahun dan 82 pasangan bercerai pada usia pernikahan lebih dari 5 tahun dan dari hasil uji Log-Rank diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara peluang usia suami di atas 38 tahun dan di bawah 38 tahun terhadap lama pernikahan. Usia suami di bawah 38 tahun lebih berpeluang besar menyebabkan perceraian dibandingkan usia suami di atas 38 tahun.
Gambaran Problematic Smartphone Use Pada Remaja
Marini, Liza;
Hendriani, Wiwin;
Wulandari, Pramatia Yogi
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 5, No 1 (2024): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/pib.v5i1.26477
Penggunaan smartphone di zaman sekarang ini banyak memberikan manfaat pada berbagai aspek kehidupan. Hanya saja penggunaan smartphone yang berlebihan dapat berpotensi mengalami problematic smartphone use. Adapun rentang usia yang paling banyak mengalami problematic smartphone use adalah usia remaja. Problematic smartphone use merupakan ketidakmampuan untuk mengontrol penggunaan smartphone yang memungkinkan menjadi masalah sosial dan kesulitan dalam performa aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran problematic smartphone use pada remaja usia 12-18 tahun di Indonesia khususnya di Medan serta mengetahui variabel demografi apa saja yang memberikan kontribusi pada kemunculan problematic smartphone use. Problematic smartphone use diukur dengan menggunakan Smartphone Addiction Scale Short Version (SAS-SV) yang disusun oleh Kwon dkk dan telah diadaptasi serta dimodifikasi oleh Arthy dkk. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif, yang dilakukan pada sampel penelitian berjumlah 241 remaja, melalui convenience sampling denganpenyebaran kuesioner menggunakan aplikasi google form. Hasil penelitian menemukan bahwa problematic smartphone use pada remaja berada di kategori sedang dengan jumlah 201 orang (83%) untuk responden beberapa kota di Indonesia dan 130 orang (84%) untuk responden di kota Medan.Beberapa faktor personal seperti jenis kelamin, jumlah pengecekan smartphone per-hari, waktu penggunaan smartphone per-hari, dan alasan penggunaan smartphone berpotensi memberikan kontribusi pada kemunculan problematic smartphone use. Pendeteksian problematic smartphone useini sangat penting bagi remaja sebagai usaha pencegahan agar dapat terhindar dari perilaku bermasalah yang berdampak pada aspek fisik, sosial maupun emosional.
Urgensi Islamic Parenting dalam Mengembangkan Karakter Religius Remaja
Lestari, Yuliana Intan
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 5, No 1 (2024): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/pib.v5i1.25753
Penelitian tentang karakter religius yang terealisasi pada ranah perilaku terus berkembang. Penelitian tentang karakter religius ini sangat penting dilakukan karena berkaitan dengan peran remaja di masyarakat. Selain itu, masih minim penelitian sebelumnya yang meneliti tentang pola pengasuhan berdasarkan perspektif Islam yang dapat dilakukan guna meningkatkan karakter religius remaja. Adapun tujuan penelitian ini, yaitu mengkaji hubungan antara Islamic parenting dengan karakter religius remaja. Penelitian ini dilakukan pada 200 orang remaja akhir yakni mahasiswa. Pengumpulan data penelitian melalui skala Islamic parenting yang disusun penulis berdasarkan teori Nashih Ulwan (2006) dan skala karakter religius yang disusun berdasarkan teori Ibnu Maskawaih (2004). Analisis data menggunakan teknik product moment correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang sangat signifikan antara Islamic parenting dengan karakter religius remaja. Dengan demikian hipotesisdalam penelitian ini yakni “ada hubungan antara Islamic parenting dengan karakter religius” diterima. Artinya, semakin tinggi penerapan pola asuh Islami dari orang tua kepada remaja, maka semakin tinggi karakter religius yang terbentuk. Implikasi pada penelitian ini adalah urgensi dari pentingnya pola pengasuhan orang tua berdasarkan nilai-nilai Islam atau Islamic Parenting dapat digunakan secara optimal untuk membentuk dan meningkatkan karakter religius remaja.
Gaya Kelekatan dan Kesepian pada Mahasiswa Perantau
Ummah, Annisa Khairun;
Murdiana, Sitti
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 5, No 1 (2024): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/pib.v5i1.23314
Mahasiswa perantau dituntut untuk beradaptasi dan membentuk hubungan sosial yang baru setelah meninggalkan kampung halaman dan keluarga. Kegagalan mebentuk relasi baru dengan cepat akan menyebabkan mereka merasakan kesepian. Kesepian sendiri merupakan bentuk respon psikologis dari hilangnya figur kelekatan individu terhadap seseorang yang selalu ada saat dibutuhkan. Kelekatan masa bayi terus berlanjut dan tidak berubah dalam hubungan sosial ketika dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kelekatan terhadap kesepian pada mahasiswa perantau di Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini mengambil 300 subjek dari mahasiswa perantau di Universitas Negeri Makassar dengan metode accidental sampling. Data dikumpulkan melalui Relationship Style Questionnaire (RSQ) untuk mengukur kelekatan dan UCLA Loneliness Scale Version 3 untuk mengukur kesepian. Analisa data mengunnakan uji regresi ordinal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh preoccupied, dismissing, dan fearful attachment terhadap kesepian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi mahasiswa perantau untuk lebih berani membangun hubungan sosial yang lebih baik.
Pengaruh Teknik Stimulus Control (Pendekatan Behavioristik) dalam Konseling Kelompok Terhadap Attachment Remaja Panti Asuhan
Yulianti, Alma;
Neviyarni, Neviyarni;
Netrawati, Netrawati
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 5, No 1 (2024): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/pib.v5i1.27061
Perkembangan psikologis remaja panti asuhan adalah masalah yang menentukan relevansi penelitian ini. Hambatan-hambatan yang dialami remaja panti asuhan menyebabkan kesulitan secara berarti lebih besar daripada anak yang diasuh oleh keluarga atau orang tua kandung dan hambatan yang dialami remaja di panti asuhan tidak bisa diatasi oleh orang tua asuh mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah teknik kontrol stimulus dalam konseling kelompok berpengaruh terhadap kelekatan remaja yatim piatu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain one-group pretest-posttest. Subjek penelitian melibatkan 6 remaja panti asuhan yang berada pada kategori attachment sangat rendah sebagai subjek penelitian dengan teknik sampel bertujuan atau purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan Adolescent Attachment Questionnaire (AAQ) Malcolm West et all, (1998). Perolehan data dianalisis menggunakan alat bantu SPSS Versi 25.0 for windows. Hasil uji Wilcoxon diperoleh Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,005. dimana nilai 0,005 kurang dari < 0,05 maka dapat dikatakan hipotesis Ha diterima, dari situ dapat disimpulkan bahwa teknik kontrol stimulus dalam konseling kelompok berpengaruh terhadap kelekatan atau attachment pada remaja.