cover
Contact Name
Lutfatulatifah
Contact Email
jurnalequalita@syekhnurjati.ac.id
Phone
+6282217654100
Journal Mail Official
lutfatulatifah@syekhnurjati.ac.id
Editorial Address
Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Kota Cirebon 45132
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak
ISSN : 27456641     EISSN : 27756327     DOI : http://dx.doi.org/10.24235/equalita.v2i2.
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak focuses on topics related to gender and child issues. We aim to disseminate research and current developments on these issues. We invite manuscripts on gender and child topics in any perspectives, such as religion, economics, culture, history, education, law, art, communication, politics, and theology, etc. We look forward to having contributions from scholars and researchers of various disciplines.
Articles 118 Documents
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PEREMPUAN DAN KINERJA GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH Asep Kurniawan
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/equalita.v2i1.7053

Abstract

Efektivitas dari kepemimpinan kepala sekolah adalah diantara faktor dari sejumlahfaktor yang berkaitan dengan kinerja guru, melalui kinerja yang baik, maka proseskomunikasi pendidikan di suatu sekolah akan terlaksana dengan baik. Penelitian inibertujuan untuk mengungkap sejauhmana pengaruh kepemimpinan kepala sekolahperempuan terhadap kinerja guru di MTsN Ciledug Cirebon. Metode penelitian ini ialahkuantitatif korelasional. Populasi penelitian adalah 67 guru dengan sampel 30 guru.Instrumen yang dipergunakan adalah angket. Teknik analisis yang dipakai ialah teknikanalisis Statistik Parametris sebagaimana jenis penelitian bersifat asosiatif, denganmemakai korelasi bivariate atau Product Moment Pearson. Hasil yang memperlihatkanbahwa ada hubungan yang sangat kuat antara Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolahperempuan (X), dengan Kinerja Guru di MTsN Ciledug Cirebon sebesar 0,825 ataumemiliki pengaruh langsung sebesar 68,0625%. Hal tersebut berarti apabilakepemimpinan Kepala Sekolah perempuan sudah baik, maka kinerja guru pun menjadibaik.
PERAN TARI DALAM PERSPEKTIF GENDER DAN BUDAYA Ayu Vinlandari Wahyudi; Indra Gunawan
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/equalita.v2i2.7136

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menjelaskan bagaimana peranan tari dalam perspektif gender dan budaya. Tulisan ini berangkat dari sebuah permasalahan yakni masih adanya pandangan stereotype gender tentang tari dalam pandangan masyarakat sosial. Pemahaman mengenai tari dalam sudut pandang masyarakat sosial masih menimbulkan pro dan kontra. Hal tersebut dikarenakan masih kurangnya rasa ingin tahu serta pemahaman terhadap tari itu sendiri, sehingga masih banyak yang menganggap bahwa tari hanya dapat ditarikan oleh wanita saja. Tari merupakan sebuah gejolak ekspresi manusia yang dituangkan ke dalam gerak ritmis yang indah, yang dapat ditarikan baik oleh laki-laki maupun perempuan. Dalam sebuah tarian memiliki tujuan dan fungsinya masing-masing.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi literatur. Analisis data menggunakan metode deskriptif analisis dengan tujuan untuk mendapatkan sebuah analisis dari permasalahan yang diusung. Penelitian ini menghasilkan sebuah analisis yakni tarian adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tidak memandang gender.Kata Kunci : Tari, Gender, Budaya
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MISKIN PESISIR MELALUI PENGUATAN INDUSTRI KECIL RUMAH TANGGA (Study pada Perempuan sebagai Kepala Keluarga di Desa Mendalok Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat) Nur Hamzah
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/equalita.v1i2.5463

Abstract

Abstrak: Data dan fakta tentang kemiskinan manusia Indonesia tentu menyimpulkan bahwa perlu ikhitiar percepatan yang sistematis, berkelanjutan dan tepat sasaran agar penduduk Indonesia tidak rentan terhadap dampak negatif kemiskinan. Dalam program pengentasan kemiskinan, biasanya pemerintah atau kelompok masyarakat menfokuskan hanya pada keluarga dan kurang memperhatikan unsur perempuan. Padahal perempuan dalam struktur kemiskinan menjadi salah satu individu yang rentan mengalami dampak negatif kemiskinan. Berangkat dari hal tersebut, kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang merupakan bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat pada mahasiswa FTIK IAIN Pontianak diarahkan melakukan pendampingan pada perempuan miskin. Kegiatan didahului dengan pemetaan persoalan, FGD dan mengumpulkan seluruh resouce agar terlibat aktif pada pendampingan. Kegiatan dilakukan dengan mengadakan pelatihan life skill berbasis industri rumah tangga. Adapun hasil jangka pendek dari program ini yaitu: terbukanya kesadaran bahwa keadaan kesejahteraan dapat dirubah, meningkatnya kapasitas diri, lalu  bertambahnya kecakapan  pribadi  (life skil)l  tentang home industry  dengan memanfaatkan bahan baku yang tersedia disekitar dan murah , berikutnya bertambahnya alternatif usaha untuk peningkatan kesejahteraan keluarga dan terbukanya peluang usaha baru. Dalam jangka panjang diprediksi meningkatkan income dalam keluarga, meningkat kesejahteraan keluarga dan terkahir adalah tercipta dan semakin menguatnya kesetaraan gender dalam keluargaKata Kunci: Pemberdayaan, Perempuan Pesisir Abstract: Data and facts about Indonesian human poverty certainly conclude that there is a need for systematic, sustainable and targeted acceleration efforts so that the Indonesian population is not vulnerable to the negative effects of poverty. In poverty alleviation programs, usually the government or community groups focus only on the family and pay less attention to the elements of women. Whereas women in poverty structure are one of the individuals who are vulnerable to the negative effects of poverty. Departing from this, the Field Work Lecture (KKL) which is a form of student service to the community at the Pontianak IIK FTIK students is directed to provide assistance to poor women. The activity was preceded by mapping the issues, FGDs and gathering all resources to be actively involved in the assistance. The activity was carried out by organizing home industry-based life skills training. The short-term results of this program are: opening awareness that welfare conditions can be changed, increasing self-capacity, then increasing personal skills (life skills) about home industry by utilizing raw materials available around and cheap, then increasing alternative business to improve welfare family and opening new business opportunities. In the long run it is predicted to increase income in the family, increase family welfare and finally will be created and the strengthening of gender equality in the family.Keywords: Empowerment, Coastal Women
KAJIAN GENDER DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (Perempuan Berkarakter Perempuan Pendidik Di Jurusan Tadris IPS IAIN Syekh Nurjati Cirebon) Ratna Puspitasari
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/equalita.v1i1.5158

Abstract

Abstract: The large gap between the goalsand the reality of equal rights is yhe condition of some Indonesian women. The disadvantaged position of Indonesian women and the continuing nasional education system indicate that Indonesia faces a long road to meet the goals of the United Nation millennium on gender equality and education sustainability. The number of Social Studies Tadris of Tarbiyah Faculty and Teacher Training IAIN Syekh Nurjati Cirebon who are still active in lectures are 520 people divided into female students for the 2019/2020 academic year 427 people while the number of male students as whole is a number of 193 people are both quantitative and qualitative potential for the Social Studies Tadris development to develop a gender equality-based curriculum with the representation of gender equality study subjects in social studies learning. The study of gender equality in social studies learning is not just a learning of transfer of values including values related to gender issuesKeyword: equality, gender, education  Abstrak: Kesenjangan yang besar antara tujuan dan kenyataan mengenai persamaan hak atas pendidikan merupakan kondisi sebagian perempuan Indonesia. Posisi perempuan Indonesia yang tidak menguntungkan dan terus berlangsungnya sistem pendidikan nasional menandakan bahwa Indonesia menghadapi jalan yang panjang untuk memenuhi tujuan milenium PBB tentang kesetaraan gender dan keberlanjutan pendidikan. Jumlah mahasiswa Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang masih aktif dalam perkuliahan sejumlah 520 orang terbagi dalam mahasiswa berjenis kelamin perempuan untuk tahun ajaran 2019/2020 sejumlah 427 orang  sementara jumlah mahasiswa berjenis kelamin laki-laki secara keseluruhan adalah sejumlah 193 orang merupakan potensi secara kuantitatif maupun kualitatif bagi jurusan Tadris IPS untuk mengembangkan kurikulum berbasis kesetaraan gender dengan keterwakilan mata kuliah Kajian Kesetaraan Gender dalam pembelajaran IPS. Kajian kesetaraan gender dalam pembelajaran IPS bukan hanya sekedar proses pembelajaran, tetapi merupakan salah satu ”nara sumber” bagi segala pengetahuan, instrumen efektif transfer nilai termasuk nilai yang berkaitan dengan isu gender.Keyword: kesetaraan, gender, pendidikan.
PERGESERAN PERAN GENDER : STUDI KASUS MULTIPERAN TKW DI DESA PURWAJAYA KECAMATAN KRANGKENG KABUPATEN INDRAMAYU Naila Farah
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/equalita.v2i2.7457

Abstract

Gender masih menjadi pembahasan strategis baik di rana sosial maupun akademik. Isu gender menjadi  legitimasi untuk meruntuhkan pemahaman superioritas berdasarkan jenis kelamin.  Di Indonesia, isu gender juga  melahirkan paradigma baru. Keterbukaan informasi publik didukung makin lenturnya regulasi yang semula membatasi  peran-peran strategis perempuan membuat persolan seksualitas   tidak lagi menjadi halangan untuk  melebarkan peran gender. Pemahaman ini juga telah menjalar ke berbagai pelosok. Misalnya di Indramayu. masyarakat justru mempraktikan langsung peran-peran gender  yang tidak lagi bergantung pada identitas seksualitasnya seperti, pergeseran peran gender antara perempuan dan laki-laki.  Khususnya bagi keluarga TKW. Perempuan yang bekerja sebagai TKW, punya multiperan menjadi ibu rumah tangga (IRT), TKW Indramayu juga menjadi andalan dalam mendulang rupiah untuk pemenuhan kebutuhan keluarga  besar. Dari sini, pembahasaan  mengenai pergeseran peran gender dipandang menarik. Kajian gender bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat di Desa Purwajaya, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu yang banyak bekerja sebagai TKW. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan, pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan etnografi. Metode etnografi ialah suatu metode atau ilmu mengenai (gambaran) etnik, suku, bangsa atau masyarakat. Metode ini menggambarkan keadaan  masyarakat yang diteliti dalam hal ini perempuan yang bekerja sebagai  TKW di  Desa Purwajaya, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu. Dari hasil penelitian, penulis menemukan terjadinya pergeseran peran gender TKW di desa  tersebut, yang kemudian jika dilebarkan lagi, TKW  di desa  tersebut menjalankan multiperan gender. Bukan hanya sebagai ibu rumah tangga, melainkan menjadi   penopang ekonomi utama  keluarga.
PENGUATAN KETERAMPILAN BAHASA INGGRIS PEKERJA MIGRAN INDONESIA (PMI) CIREBON Royani Afriani; Maimunah Maimunah
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/equalita.v2i1.7059

Abstract

Penelitian ini dilakukan dalam rangka turut menyelesaikan satu dari beberapa persoalan yang dihadapi oleh Pekerja Migran Indonesia. Penelitian yang mengambil topic tentang Penguatan Keterampilan Bahasa Inggris bagi Calon Pekerja Migran Indonesia ini dilakukan di Pondok Pesantren Al-Quranniyah, Krangken, Indramayu. Penelitian dilakukan selama empat bulan dalam bentuk pendidikan dan pengajaran.  Output dari kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan bahasa Inggris CPMI di Indramayu. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Dinas Ketenagakerjaan Indramayu dan Pengasuh, guru, ustadz, dan santri di Pondok Pesantren Al-Quranniyyah.
PENERAPAN KONSEP PENDIDIKAN LUKMANUL HAKIM DALAM KELUARGA Elfan Fanhas Fatwa Khomaeny
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/equalita.v1i2.5630

Abstract

Abstract: Parenting and education for early childhood, in the era of Industrial 4.0 and the era of Society 5.0,  can not be done with conventional and classical approaches, because in this era occurs a rapid industrial revolution (speed), change suddenly, Unfriendly with slowly, and unpredictable, which produces many sophisticated industrial products, and also affects the social change drastically.  This research uses an explanation method based on library research, with the following steps: Identifying, reviewing, studying, analyzing, and syntactic the implementation of the family education concept Based on Q.S. Lukman (31): 12-19. Family education concepts based on Lukmanul Hakim that can be applied are as follows: (1). Introducing the creator (2). Introducing the origin of humans and their own (3). Teaching science as the basis of argumentation, (4). Introducing the law of causality, (5). Training and making habitual to prayer, (6). Training and making habitual to amar ma`ruf nahi munkar, (7). Training the patience, (8). Training to caring for others, (9). Training the children not to be arrogant or humble (10). Training the children live modestly, (11). Training children for good manners or politeness. The methods and models used are adapted to the material to be delivered.Keywords: Education Concept, Lukmanul Hakim, Family Abstrak: Pengasuhan dan pendidikan anak di era Industri 4.0 dan Era Society 5.0 tidak dapat dilakukan dengan pendekatan konvensional dan klasikal, karena pada era ini terjadi sebuah revolusi industri yang sangat cepat (speed), berubah mendadak (suddent change), tidak bersahabat dengan yang lambat (unfriendly with slowly), masa depan yang susah untuk diprediksi (unpredictable), yang menghasilkan banyak produk hasil industri yang canggih (sophisticated) dan berdampak pula pada perubahan sosial masyarakat yang drastis.  Penelitian ini menggunakan metode eksplanatif didasarkan pada  studi pustaka (library Research), dengan langkah-langkah sebagai berikut : Mengidentifikasi, Mengkaji, Mendalami, Menganalisis dan sintaksis penerapan konsep pendidikan Lukmanul Hakim berdasarkan pada Q.S. Lukman (31):12-19 pada keluarga. Konsep pendidikan Lukmanul Hakim yang dapat diterapkan dalam keluarga, adalah sebagai berikut: (1) Mengenalkan pengetahuan tentang sang pencipta; (2) Mengenalkan pengetahuan tentang diri dan asal usul manusia; (3) Mengajarkan ilmu pengetahuan sebagai landasan argumentasi dalam menjalani kehidupan; (4) Mengenalkan dan mengajarkan kepada anak pengetahuan tentang hukum sebab akibat (hukum kausalitas); (5) Melatih dan membiasakan sholat; (6) Melatih dan membiasakan beramar maruf nahi munkar; (7) Melatih dan membiasakan anak untuk bersabar; (8) Melatih dan membiasakan anak untuk memiliki kepedulian kepada sesama; (9) Melatih  dan membiasakan anak untuk tidak memiliki sifat sombong dan angkuh; (10) Melatih dan membiasakan anak untuk hidup bersahaja; (11) Melatih dan membiasakan anak untuk memiliki sopan santun. Adapun metode dan model yang digunakan disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan.Kata Kunci: Konsep Pendidikan, Lukmanul Hakim, Keluarga
FEMINISME DALAM PESANTREN: NARASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI PONDOK PESANTREN BUNTET CIREBON Wardah Nuroniyah
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/equalita.v1i1.5163

Abstract

Abstract: Discourse about women in the pesantren environment is an exclusive issue to be presented both internally in the pesantren and public. Women with various problems in the pesantren environment are a reflection of the "face" of Indonesian Muslim women. The debate between men and women in the study of feminism is often a sensitive topic so it does not rule out discrimination against women. In line with that, the researcher was moved to participate in exploring and driving the empowerment of women in the pesantren environment through research, namely feminism in the pesantren. More real, at one pesantren in Cirebon, the Buntet boarding school. Using a qualitative approach and using the structural-functional theory the results of the research found the fact that the role of women in the Buntet Cirebon boarding school is still limited to participatory in a functional structural framework. This role still limits the capacity of men and women in the pesantren environment. Whereas the development of feminism values in the Buntet Cirebon boarding school applies formally. In the sense that there has been a formal recognition that women have room to develop their roles and participation in the pesantren environment. While culturally, there are still remnants of the patriarchal culture that are not easily removed from pesantren even though there have been changes little by little. The influence of feminist values on the doctrines and traditions of the pesantren in the Cirebon Buntet Islamic boarding school is the emergence of a more egalitarian understanding of the existence of women. Likewise, with the pesantren tradition, there began to be a shift from traditions that prioritized the role of men from women to the tradition of egalitarianism in looking at women. In the next stage, women are no longer considered as subordinate men but become free and independent persons.Keywords: Women, Feminism, Gender, Pesantren, CirebonAbstrak: Diskursus mengenai perempuan di lingkungan pesantren menjadi persoalan yang eksklusif untuk disajikan baik pada internal pesantren maupun di muka publik. Perempuan dengan berbagai problematikanya dalam lingkungan pesantren merupakan sebuah cerminan “wajah” perempuan Islam Indonesia. Perdebatan antara laki-laki dan perempuan dalam kajian feminisme sering menjadi topik yang sensitif sehingga tidak menutup kemungkinan adanya diskriminasi terhadap perempuan. Sejalan dengan itu, peneliti tergerak untuk ikut mendalami dan menggerakkan pemberdayaan perempuan dalam lingkungan pesantren melalui penelitian yaitu feminisme dalam pesantren. Lebih riilnya, pada salah satu pesantren di Cirebon yaitu pondok pesantren Buntet. Dengan Pendekatan kualitatif dan menggunakan teori struktural-fungsional hasil penelitan menemukan fakta bahwa peranan perempuan di pondok pesantren Buntet Cirebon masih sebatas partisipatoris dalam kerangka struktural fungsional. Peran tersebut masih membatasi antara kapasitas laki-laki dan perempuan di lingkungan pesantren. Sedangkan Pengembangan nilai-nilai feminisme di pondok pesantren Buntet Cirebon berlaku secara formal. Dalam artian telah ada pengakuan secara formal bahwa perempuan mendapatkan ruang untuk mengembangkan peranan dan partisipasinya di lingkungan pesantren. Sedangkan secara kultural, masih terdapat sisa-sisa budaya patriarkhi yang tidak mudah dihilangkan dari pesantren meskipun telah ada perubahan sedikit demi sedikit. Adapun Pengaruh nilai-nilai feminisme terhadap doktrin dan tradisi pesantren di pondok pesantren Buntet Cirebon adalah munculnya pemahaman yang lebih egaliter terhadap eksistensi perempuan. Begitu pula dengan tradisi pesantren, mulai ada pergeseran dari tradisi yang lebih mengutamakan peran laki-laki dari pada perempuan menjadi tradisi egalitarianisme dalam memandang perempuan. Pada tahapan selanjutnya, perempuan tidak lagi dianggap sebagai subordinat laki-laki tetapi menjadi pribadi yang bebas dan mandiri.Kata Kunci: Perempuan, Feminisme, Gender, Pesantren, Cirebon
JAVA COASTAL COMMUNITY EMPOWERMENT MODEL Abdul Aziz; Akhmad Shodikin; Mohammad Rana
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/equalita.v1i1.5152

Abstract

Abstract: Speaking of the northern coastal communities of Java (Pantura), the first thing that comes to mind is the fishing community. The fishing community has always been an interesting object to learn. This is because the condition of the fishing area is different from the natural resources (SDA) of the sea owned by the northern coast of Java. The fishing area is always synonymous with poverty and backwardness in the midst of abundant marine wealth. However, this hypothesis is not entirely true, because not all northern coastal areas of Java are in that condition. This is of course because each region has different policies and concerns from the government of the shelter, but the most important factor is the willingness and determination of the local people in the northern coast to empower themselves.Keywords: Empowerment, Communities, Coastal, Java
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK BERDASARKAN GENDER PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Novianti Muspiroh
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/equalita.v2i1.7055

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap sejauhmana perbedaan hasil belajar biologi siswa berdasarkan gender di MTsN 1 Kota Cirebon. Penelitian ini ialah penelitian kuantitatif ex post facto. Data hasil belajar siswa laki-laki dan perempuan dari dokumentasi guru. Populasi pada penelitian ini ialah seluruh siswa kelas 7 a MTsN 1 Kota Cirebon yang berjumlah 32 siswa. Berpijak pada hasil analisis data yang dilaksanakan dengan analisis variansi satu jalan dengan sel tidak sama didapatkan nilai Fhitung = 2.270 lebih besar dari Ftabel = 1.97, sehingga bisa disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa berdasarkan gender di MTsN 1 Kota Cirebon. Selanjutnya dilaksanakan uji simple effect antar hasil belajar siswa laki-laki dan siswa perempuan untuk mengetahui manakah yang lebih baik antara hasil belajar siswa laki-laki ataukah siswa perempuan. Dari uji tersebut didapatkan nilai Fhitung memperlihatkan perbedaan yang signifikan, yakni Fhitung = 2.597 lebih besar dari Ftabel =1.97. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa hasil belajar siswa perempuan lebih baik dari pada siswa laki-laki di MTsN 1 Kota Cirebon.

Page 3 of 12 | Total Record : 118