cover
Contact Name
Sulistiono
Contact Email
ecep_s@apps.ipb.ac.id
Phone
+6281317011347
Journal Mail Official
jurnalfpik.ipb@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor Jalan Agatis, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680, Indonesia
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan
ISSN : 20874871     EISSN : 25493841     DOI : https://doi.org/10.24319
Tujuan Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan yaitu menyebarluaskan informasi ilmiah tentang perkembangan teknologi perikanan dan kelautan antara lain: teknologi perikanan tangkap, teknologi kelautan, inderaja kelautan, akustik dan instrumentasi, teknologi kapal perikanan, teknologi pengolahan hasil perikanan, teknologi budidaya perikanan, bioteknologi kelautan, teknik manajemen pesisir dan kelautan, teknik manajemen lingkungan perairan, dan sosial ekonomi perikanan dan kelautan.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 15 No 2 (2024): JUNI 2024" : 10 Documents clear
DETERMINASI STRUKTUR STOK IKAN KEMBUNG LELAKI MENGGUNAKAN METODE PCR-RFLP DI WPP-NRI 711, 572, DAN 573 Meliyana, Dinda Febta; Mashar, Ali; Zairion, Zairion
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 15 No 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.15.161-172

Abstract

Ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) memiliki nilai ekonomis penting bagi nelayan. Tekanan eksploitasi yang tinggi memengaruhi keberadaan stok dan keseimbangan ikan tersebut di alam. Efektivitas pengelolaan perikanan perlu dilakukan, diantaranya melalui kajian struktur stok. Kajian struktur stok dengan analisis genetik dapat menunjukkan status genetik stok dan aliran gen pada setiap stok dalam suatu populasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan sumberdaya perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keragaman dan struktur genetik, serta struktur stok ikan kembung lelaki di WPP-NRI 711, 572, dan 573 menggunakan pendekatan molekuler. Isolasi dan ekstraksi DNA menghasilkan 20 DNA total per-lokasi (enam lokasi), dan diamplifikasi dengan metode PCR. Terdapat 109 dari 120 sampel hasil PCR yang dilanjutkan ke tahap RFLP. Hasil dari proses pemotongan band tunggal oleh enzim restriksi (RFLP) diidentifikasi menggunakan program Popgene32. Enzim yang mampu menunjukkan polimorfisme yaitu AluI dan HaeIII. Stok ikan kembung lelaki di WPP-NRI 711, 572, dan 573 memiliki kedekatan secara genetik, sehingga mengindikasikan sebagai unit stok tunggal. Namun, jarak genetik yang visualisasikan dengan dendrogram menunjukkan stok membentuk dua clade yang terpisah. Dalam pengelolaannya lebih baik menjadi unit manajemen terpisah untuk kepentingan statistik.
IDENTIFIKASI SAMPAH LAUT (MARINE DEBRIS) DI PANTAI PINTU KOTA DAN PANTAI AIRLOUW, KOTA AMBON Kubangun, Muhammad Tarmizi; Rabiyanti, Intan; Wahyudi, Agus; Mewar, Kamal
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 15 No 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.15.115-125

Abstract

Sampah laut terdiri dari bahan organik padat dan anorganik yang tidak mudah terurai, menumpuk, serta tersebar di laut dan pantai. Masalah sampah merupakan permasalahan mendasar yang hingga saat ini belum terselesaikan di berbagai belahan dunia, termasuk di Kota Ambon. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi langsung dan pengambilan sampel sampah. Penentuan lokasi penelitian disesuaikan dengan jadwal pasang surut perairan pada bulan Agustus 2023 di Pantai Pintu Kota dan Pantai Airlouw, Kota Ambon. Hasil penelitian menunjukkan jenis sampah yang diperoleh adalah botol plastik, gelas plastik, potongan plastik, kemasan plastik, sabut kelapa, daun kering, batang kayu, kaleng besi, potongan besi, sandal, pampers, kain, styrofoam, spons, kertas, dan lain-lain. Hasil pengukuran sampah di Pantai Pintu Kota dan Pantai Airlouw masuk dalam kategori mega-debris (>1 m) dan makro-debris (>2,5 cm - <1 m), namun yang terbanyak pada kategori makro-debris (>2,5 cm - <1 m), yaitu 2 cm – 1,74 m. Berat sampah dengan rata-rata hasil yang tinggi yaitu di Pantai Pintu Kota sebesar 121 g pada saat air pasang dan 100 g pada saat air surut, sedangkan rata-rata berat sampah di Pantai Airlouw tergolong rendah sebesar 58 g pada saat air pasang dan 61 g pada saat air surut. Sampah plastik maupun sampah non-plastik lebih banyak ditemukan pada saat air pasang, hal ini dimungkinkan karena pada musim timur di Kota Ambon curah hujan cukup tinggi sehingga arus dan gelombang dapat membawa sampah hingga ke pesisir pantai.
KARAKTER MORFOLOGIS DAN KOMPOSISI UKURAN UDANG GALAH HASIL TANGKAPAN BUBU DI SUNGAI KAYAN, KABUPATEN BULUNGAN Firdaus, Muhammad; Salim, Gazali; Haryono, M. Gandri; Jabarsyah, Abdul; Taqwa, Amrullah; Abdiani, Ira Maya; Rasi, Moh.
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 15 No 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.15.139-148

Abstract

Karakter morfologis merupakan informasi penting dalam pengkayaan data ilmiah spesies pada pengetahuan taksonomi dan pemahaman variasi ukuran yang terkait dengan aktivitas penangkapan dan lingkungannya. Sumberdaya udang galah di Sungai Kayan memiliki ragam ukuran dan karakteristik morfologis yang belum terlaporkan secara ilmiah, termasuk komposisi ukurannya. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis karakter morfologis dan komposisi ukuran udang galah (Macrobrachium spp.) di Sungai Kayan, Kabupaten Bulungan. Penelitian dilaksanakan dari Januari-Maret 2023 di Perairan Sungai Kayan Kabupaten Bulungan. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 12 kali, dengan jumlah sampel sebanyak 30 ekor per sampling (total 360 data). Data yang diambil meliputi: jenis kelamin, kondisi galah, warna, abdomen, karapas, rostum, uropoda, kaki jalan, kaki renang, dan alat kelamin. Hasil penelitian didapatkan karakteristik corak udang yaitu warna hijau kebiruan, hijau kecoklatan, hijau kekuningan, dan hijau putih. Udang galah jantan dan betina memiliki kesamaan berupa 5 ruas galah berwarna biru kehijauan dan ujung capitnya warna coklat yang bentuknya seperti lumpur dengan tekstur kasar, terdapat 5 kaki jalan dan 5 kaki renang, namun perbedaannya dari capit dan duri lebih besar udang galah jantan. Komposisi ukuran panjang total terbentuk 9 kelas dengan kisaran ukuran 8,4-26,2 cm, panjang karapas kisaran 2,9-9,9 cm, panjang abdomen 5,4-14,5 cm, dan komposisi berat 5,0-245 g.
PENINGKATAN PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias gariepinus) DAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) MELALUI BIOPELET Hutagalung, Rory Anthony; Tindaon, Lucia Idelia Ulina; Canti, Meda; Soewono, Arka Dwinanda; Barus, Tati
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 15 No 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.15.127-137

Abstract

Sisa bioflok pada kultur akuaponik telah berhasil diproduksi menjadi biopelet. Namun, efikasi biopelet untuk meningkatkan pertumbuhan dan sintasan ikan lele dan nila perlu diuji. Tujuan penelitian adalah meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan lele (Clarias gariepinus) dan nila (Oreochromis niloticus) serta efisiensi sistem budidaya ikan melalui pakan biopelet berbahan baku bioflok. Penelitian dilakukan dengan metode rancangan faktorial dengan 3 kali ulangan dan dua jenis perlakuan yakni jenis ikan (lele sangkuriang dan nila merah), serta jenis pelet yakni pelet komersial, biopelet, dan kombinasi dari kedua pelet tersebut. Ikan berukuran 5 g dipelihara dalam akuarium berukuran 40 x 60 x 40 cm3, dengan kepadatan 0,4 ekor/L ikan per akuarium. Formulasi biopelet dilakukan menggunakan bioflok basah dan tepung tapioka dengan perbandingan 7:5. Ikan diberi pakan 2 kali sehari. Variabel yang diukur ialah sintasan dan pertumbuhan, baik berat maupun panjang. Interaksi yang nyata (p: 0,035) antara jenis ikan dan jenis pakan teramati pada minggu ke-empat, dimana pakan kombinasi menunjukkan pertumbuhan yang nyata (p: 0,042) lebih tinggi daripada biopelet. Hal ini menunjukkan bahwa biopelet dapat menghasilkan pertumbuhan yang baik dan sintasan yang tinggi apabila dikombinasikan dengan pakan komersial. Namun demikian, pakan kombinasi tidak menunjukkan efisiensi tertinggi untuk kedua ikan yang dicobakan.
POTENSI BAHAYA AKTIVITAS BONGKAR MUAT KAPAL JALA JATUH DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA MUARA ANGKE JAKARTA Putra, Rafi Dwi Ananda; Iskandar, Budhi Hascaryo; Mawardi, Wazir
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 15 No 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.15.187-202

Abstract

Kapal Jala Jatuh merupakan kapal cumi terbanyak kedua yang ada di PPN Muara Angke. Aktivitas bongkar merupakan aktivitas utama yang dilakukan setelah kapal berlabuh di dermaga. Aktivitas ini terindikasi memiliki potensi kecelakaan kerja, sehingga perlu adanya identifikasi potensi bahaya pada aktivitas bongkar muat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas bongkar muat pada Kapal Jala Jatuh, menghitung persentase konsekuensi bahaya pada setiap aktivitas bongkar muat pada Kapal Jala Jatuh, dan memberikan rekomendasi untuk menjaga keselamatan dan mecegah kecelakaan yang dapat terjadi pada pekerja yang terlibat dalam proses tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara kepada kapten, ABK, dan buruh angkut. Analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif, dengan mengelompokkan konsekuensi bahaya masing-masing aktivitas berdasarkan AS/NZS 4360: 1999 dimana terdapat lima jenis konsekuensi bahaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 71 aktivitas pada kegiatan bongkar muat. Terdapat 8 (11%) aktivitas dikategorikan tidak berbahaya, 40 (56%) aktivitas dikategorikan bahaya ringan, 19 (27%) aktivitas dikategorikan bahaya menengah, 0 (0%) aktivitas dikategorikan bahaya berat, dan 4 (6%) aktivitas dikategorikan bahaya fatal. Perlu adanya perhatian mengenai keselamatan kerja pada aktivitas bongkar muat seperti kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) terutama pada saat aktivitas bongkar muat­, dan juga pengemudi yang bersertifikat guna mencegah terjadinya kecelakaan yang bersifat fatal.
ASOSIASI KUDA LAUT (Hippocampus sp.) PADA EKOSISTEM LAMUN DI PESISIR UTARA PULAU BINTAN Hasikin, Nur; Idris, Fadhliyah; Nugraha, Aditya Hikmat
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 15 No 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.15.149-159

Abstract

Pulau Bintan merupakan salah satu wilayah persebaran ekosistem lamun di wilayah Perairan Indonesia. Ekosistem lamun memiliki peran sebagai tempat asuhan dan memijah bagi beberpa organisme laut termasuk diantaranya kuda laut. Setidaknya terdapat tujuh jenis kuda laut yang dilaporkan yang hidup di perairan Pulau Bintan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis dan tutupan lamun, mengidentifikasi jenis serta menentukan kepadatan kuda laut yang berada di ekosistem lamun dan menentukan keterkaitan kondisi ekosistem lamun dengan kehadiran kuda laut di Perairan Bintan Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2023 di pesisir utara Pulau Bintan meliputi perairan Sebong Pereh, Sebong Lagoi, dan Sakera. Tutupan lamun diambil dengan metode transek kuadrat serta pengambilan data kuda laut dilakukan pada area pengamatan ekosistem lamun menggunakan metode visual sensus pada transek dengan ukuran 100x100 m. Ditemukan sebanyak tujuh jenis lamun pada penelitian ini, yang didominasi jenis Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii. Tutupan lamun tertinggi ditemukan di Perairan Sebong Lagoi yaitu sebesar 60,61%. Terdapat dua jenis kuda laut yang ditemukan di dalam penelitian ini yaitu jenis Hippocampus kuda dan Hippocampus comes. Jenis Hippocampus kuda lebih dominan ditemukan. Berdasarkan analisis PCA terdapat keterkaitan antara kepadatan kuda laut dengan tutupan lamun. Tingginya tutupan lamun berdampak kepada tingginya kepadatan kuda laut.
PERBANDINGAN NILAI TARGET STRENGTH IKAN GABUS (Channa striata) DAN IKAN LELE (Clarias gariepinus) Risandes, Octa; Brown, Arthur; Isnaniah, Isnaniah
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 15 No 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.15.211-222

Abstract

Ikan lele memiliki bentuk tubuh yang lonjong dan ramping, dengan kepala yang relatif besar dan mulut yang lebar dengan kulit halus dan berwarna gelap, cenderung kehitaman atau kebiruan dengan bintik-bintik kecil berwarna putih. Ikan gabus memiliki sisik yang halus dan berwarna abu-abu kehijauan dengan bercak-bercak hitam kecil di bagian punggung dan sisi tubuhnya. Ikan gabus memiliki gelembung renang yang berkembang dengan baik namun ikan lele memiliki gelembung renang yang tidak berkembang. Penelitian bertujuan untuk mengukur nilai Target Strength (TS) ikan lele dan juga ikan gabus berdasarkan panjang dan bobotnya serta membandingkan nilai TS ikan gabus dan ikan lele berdasarkan gelembung renang yang dimiliki menggunakan splitbeam echosounder. Pengukuran dilakukan secara ex-situ pada atau pada watertank. Ikan diikat dengan tali monofilamen, jarak antara permukaan transducer dengan ikan ± 1 m. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai target strength rata-rata ikan lele yaitu -55,79 dB dan ikan gabus dengan nilai TS rata-rata yaitu -50,89 dB. Ikan gabus memiliki nilai TS yang lebih besar dikarenakan memiliki ukuran panjang dan bobot yang lebih besar. Ikan gabus juga memiliki organ gelembung renang, sedangkan ikan lele memiliki gelembung renang tetapi tidak berkembang dan memiliki panjang bobot yang lebih kecil.
PENGUKURAN KEMAJUAN PELABUHAN PERIKANAN DI INDONESIA Nugroho, Thomas; Mulyono, Mulyono; Lubis, Ernani; Damanhuri, Didin S.
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 15 No 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.15.173-186

Abstract

Keberadaan pelabuhan perikanan diharapkan dapat mendukung sistem logistik ikan nasional yaitu mulai dari produksi, penyimpanan, dan distribusi sehingga dapat mengendalikan harga ikan dan memenuhi kebutuhan bahan baku industri pengolahan dan konsumsi ikan di dalam negeri. Namun dalam pengembangannya, keberadaan pelabuhan perikanan di Indonesia belum menjadi daya tarik sebagai tempat pendaratan ikan hasil tangkapan karena akses pasar yang terbatas, sehingga produksi ikan yang didaratkan dan dijual di pelabuhan perikanan lebih rendah dari yang di luar pelabuhan perikanan. Metode penelitian yang diterapkan adalah kuantitatif menggunakan indeks produksi dan nilai produksi ikan, konsentrasi produksi, pangsa ekspor dan shift share analisis, dan indeks produktivitas. Tujuan penelitian adalah mengukur kemajuan pelabuhan perikanan secara makro. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah produksi dan nilai produksi ikan yang didaratkan fuktuasi. Hal ini menunjukkan ketidakpastian jumlah produksi ikan yang didaratkan di pelabuhan perikanan di Indonesia. Indeks kenaikan produksi dan nilai produksi rata-rata per jenis ikan masing-masing sebesar 49,26 dan 96,52 persen. Volume produksi ikan yang didaratkan terkonsentrasi di pelabuhan perikanan tipe C dan D. Pangsa pasar ekspor untuk komoditas ikan segar dingin didominasi pasar negara Malaysia, Singapura, Jepang, dan Tiongkok. Dari sisi efisiensi teknis dan biaya diperoleh nilai kurang dari satu. Kesimpulan penelitian adalah pelabuhan perikanan di Indonesia tidak mengalami perkembangan atau stagnan, dan cenderung mengalami kemunduran.
BIOLOGI REPRODUKSI IKAN PEPETEK (Leiognathus equula) DI PESISIR PERAIRAN CILINCING, JAKARTA UTARA Awwali, Aliza Tinur; Sulistiono, Sulistiono; Wildan, Dudi Muhammad; Ervinia, Ayu; Wahyudewantoro, Gema; Haryono, Haryono
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 15 No 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.15.223-233

Abstract

Ikan pepetek (Leiognathus equula) merupakan salah satu ikan demersal yang banyak ditangkap di perairan pesisir Cilincing dan memiliki nilai yang cukup penting karena dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Cilincing baik dalam bentuk segar maupun kering. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek reproduksi ikan tersebut. Data sampel yang dikumpulkan meliputi panjang total, berat, dan aspek reproduksi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juli 2023. Sampel ikan ditangkap menggunakan alat tangkap jaring insang (ukuran mata jarring 1-2 inci). Hasil penelitian diperoleh total 150 ekor ikan pepetek (52 ekor jantan dan 98 ekor betina), hubungan panjang-berat ikan adalah W = 0.1682L2.0979 (jantan) dan W = 0.0169L2.9941 (betina). Tingkat kematangan gonad ikan pepetek betina menyebar dari TKG III sampai TKG IV, dan TKG ikan pepetek jantan menyebar dari TKG I sampai TKG IV. Berdasarkan tingkat kematangan gonad dan indeks somatik gonad, pemijahan terjadi sekitar bulan Juni dan Juli. Fekunditas ikan pepetek berkisar antara 108.287-362.667 telur. Diameter telur berkisar antara 0,18-0,514 mm, berdasarkan sebaran telur, ikan pepetek diperkirakan memiliki tipe pemijahan total.
OBSERVASI DAERAH PENANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN LAUT JAWA DAN SELAT MAKASSAR Larasati, Rakhma Fitria; Jaya, Made Mahendra; Mahardi, I Gusti Ngurah Kadek Hary; Putra, Angkasa; Bramana, Aditya; Aini, Sarifah; Hamdani, Hamdani; Ariana, Made
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 15 No 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.15.203-210

Abstract

Daerah penangkapan ikan di perairan Laut Jawa dan Selat Makassar merupakan daerah tangkapan yang penting bagi nelayan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis proses penentuan Daerah Penangkapan Ikan (DPI), menjelaskan hasil observasi suhu dan salinitas perairan di setiap DPI yang telah ditentukan, serta mengidentifikasi jenis hasil tangkapan, dengan menggunakan Kapal Motor (KM) Tirta Putra Kencana I (alat tangkap purse seine). Penelitian ini dilakukan di perairan Laut Jawa dan di Selat Makasar, mulai dari bulan Desember tahun 2022 hingga bulan April 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi langsung dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Data primer diperoleh melalui observasi langsung di lapangan, termasuk kegiatan penentuan DPI dan pengukuran suhu, serta salinitas di setiap lokasi DPI. Penentuan DPI dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa syarat, seperti wilayah perizinan penangkapan ikan, ketidakgangguan terhadap pelayaran niaga, kondisi perairan yang aman, dan minim pengaruh cuaca buruk pada daerah tersebut. Hasil pengukuran suhu dan salinitas menunjukkan bahwa rata-rata perairan Laut Jawa dan Selat Makassar memiliki karakteristik yang serupa. Namun, DPI yang berdekatan dengan daratan menunjukkan suhu yang lebih rendah dan kadar salinitas yang lebih tinggi. Jenis hasil tangkapan didominasi oleh ikan layang (Decapterus macrosoma dan Decapterus russelli) yang mendiami perairan laut lepas, diikuti oleh ikan siro (Sardinella sp.) yang ditemui di wilayah pantai. Komoditas ikan pelagis besar lebih cenderung tertangkap di wilayah penangkapan di sebelah barat.

Page 1 of 1 | Total Record : 10