cover
Contact Name
M. Arifki Zaianro
Contact Email
m.arifkiz@yahoo.com
Phone
+6285366376666
Journal Mail Official
m.arifkiz@yahoo.com
Editorial Address
Jalan Imam Bonjol Gang Sultan Anom Perumahan Sultan Anom Residence Blok D No 1
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
MAHESA : Malahayati Health Student Journal
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 2746198X     EISSN : 27463486     DOI : 10.3324
Core Subject : Health,
MAHESA : Malahayati Health Student Journal, dengan nomor ISSN 2746-198X (Cetak) dan ISSN 2746-3486 (Online) adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh DIII Keperawatan Universitas Malahayati Lampung. MAHESA : Malahayati Health Student Journal merupakan jurnal yang memiliki fokus utama pada hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dikembangkan dengan pendekatan interdispliner dan multidisiplin. Proses penerimaan naskah selalu terbuka setiap waktu, naskah yang sudah disubmit oleh penulis akan direview oleh reviewer yang ahli dalam bidang keperawatan dan kesehatan. MAHESA : Malahayati Health Student Journal telah menggunakan Open Journal System dimana penulis, editor dan reviewer bisa memantau proses naskah secara online. Dalam satu tahun MAHESA : Malahayati Health Student Journal terbit sebanyak 4 kali yaitu pada bulan Maret, Juni, September, Desember.
Articles 37 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 (2025)" : 37 Documents clear
Hubungan Antara Pola Makan dan Pola Menstruasi dengan Anemia pada Remaja di Ponpes Roudlotul Qur’an Rahma, Anggita Aulia; Khairiah, Rahayu
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i1.16547

Abstract

ABSTRACT The world is still struggling with anemia, especially in developing countries like Indonesia. Anyone, regardless of age or gender, can experience anemia without realizing it. Related to this problem is chronic disability which has a significant impact on health, economic and social conditions (Budiarti, Anik, & Wirani, 2021). The general objective of this research is to determine the relationship between diet and menstrual patterns and the incidence of anemia in female students at the Roudlotul Qur'an Islamic Boarding School. This research uses quantitative methods used to research certain populations or samples, sampling techniques are generally carried out randomly, data collection uses research instruments, analysis and is quantitative/statistical in nature, with the aim of testing what has been determined. The chi square test of eating patterns with the incidence of anemia resulted in a p value smaller than 0.05 (0.000<0.05), whereas the results of the menstrual pattern with the incidence of anemia resulted in a p value smaller than 0.05 ( 0.000<0.05). From the results of research that has been carried out, it is known that there is a significant relationship between diet and menstrual patterns and the incidence of anemia. Keywords: Incidence of Anemia, Eating Patterns, and Menstrual Patterns  ABSTRAK Dunia masih bergumul dengan anemia, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Siapapun, tanpa memandang usia atau jenis kelamin, bisa mengalami anemia tanpa disadari. Terkait dengan adanya masalah ini yaitu kecacatan kronis yang menimbulkan dampak signifikan terhadap kondisi kesehatan, ekonomi dan sosial (Budiarti, Anik, & Wirani,2021). Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola makan dan pola mensturasi dengan kejadian anemia pada siswi Ponpes Roudlotul Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, tekhnik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis dan bersifat kuantitatif / statitistik, dengan tujuan menguji yang telah ditetapkan. Uji chi square pola makan dengan kejadian anemia didapatkan hasil nilai p value lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), Sedangkan pada pola menstruasi dengan kejadian anemia di dapatkan hasil nilai p value lebih kecil daro 0,05 (0,000<0,05). Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan bahwa diketahui adanya hubungan yang signifikan antara pola makan dan pola menstruasi dengan kejadian anemia. Kata Kunci: Kejadian Anemia, Pola Makan, dan Pola Menstruasi
Hubungan Self-Care dan Motivasi dengan Kualitas Hidup Pada Pasien : Gagal Jantung, Gagal Ginjal Kronis, Diabetes Melitus, dan Stroke di RS Anna Medika Nurhayati, Ela; Fitri, Elysa; Herman, Herman; Mugianto, Mugianto; Cusmarih, Cusmarih
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i1.16501

Abstract

ABSTRACT Noncommunicable Diseases Country Profiles, shows that the death rate due to NCDs reaches 71% of all deaths in the world or about 41 million people every year. The proportion of deaths in young adults (age 30-69 years) is higher due to the NCD factor, which is around 75%, which shows that the incidence of this disease is not only a problem in the older population of NCDs which has an increased prevalence based on the results of Riskesdas research in 2013 and 2018 in Indonesia, namely asthma, cancer, stroke, chronic kidneys, diabetes mellitus, and central obesity. Self care or self-care is a practical activity of a person in maintaining his health and maintaining his life. , motivation in patients undergoing terminal disease treatment plays an important role because it aims to relieve symptoms and achieve a good quality of life. A person's health condition can be affected by quality of life. Poor quality of life can worsen the condition of a disease, as well as a disease can worsen the quality of life of the sufferer.This study is a quantitative research with a correlation analysis design. The sampling method in this study uses a random sampling technique, with samples of patients with heart failure, chronic kidney failure, diabetes mellitus, and stroke who are treated at Anna Medika Hospital Bekasi. The results concluded that there was a significant relationship between self-care and quality of life in patients with heart failure (p: 0.000), there was a significant relationship between motivation and quality of life in patients with heart failure (p: 0.000), there was a significant relationship between self-care and quality of life in patients with chronic kidney failure (p: 0.001), there was a significant relationship between motivation and quality of life in patients with kidney failure Chronic (P: 0.003), there was a significant relationship between self-care and quality of life in patients with diabetes mellitus (P: 0.001), there was a significant relationship between motivation and quality of life in patients with diabetes mellitus (P: 0.024), there was a significant relationship between self-care and quality of life in stroke patients (P: 0.000), there was a significant relationship between motivation and quality of life in stroke patients (P: 0.016). It is hoped that with the results of this study, patients with heart failure, chronic kidney failure, diabetes mellitus, and stroke, can apply self-care regularly and have strong motivation so that it will improve their quality of life. Keywords: Self-Care, Motivation, Quality of Life, Heart Failure, Chronic Kidney Failure, Diabetes Mellitus, Stroke ABSTRAK Noncommunicable Diseases Country Profiles, menunjukkan bahwa angka kematian akibat PTM mencapai 71% dari semua kematian di dunia atau sekitar 41 juta orang setiap tahun. Proporsi kematian pada orang dewasa muda (usia 30-69 tahun) lebih tinggi karena faktor PTM yakni sekitar 75% yang menunjukkan bahwa kejadian penyakit ini tidak hanya menjadi masalah pada populasi yang lebih tua PTM yang mengalami peningkatan prevalensi berdasarkan hasil penelitian Riskesdas tahun 2013 dan 2018 di Indonesia yaitu asma, kanker, stroke, ginjal kronis, diabetes mellitus, dan obesitas sentral. self care atau perawatan diri merupakan aktivitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. , motivasi pada pasien yang menjalani pengobatan penyakit terminal  memegang peranan penting karena bertujuan untuk meredakan gejala dan mencapai kualitas hidup yang baik. Kondisi kesehatan seseorang dapat dipengaruhi oleh kualitas hidup. Kualitas hidup yang buruk bisa memperburuk kondisi suatu penyakit, begitu juga suatu penyakit dapat memperburuk kualitas hidup penderita. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain analitik korelasi. Metode sampling pada penelitian ini menggunakan teknik random sampling, dengan sampel pasien gagal jantung, gagal ginjal kronik, diabetes mellitus, dan stroke yang berobat ke RS Anna Medika Bekasi. Hasil penelitian menyimpulkan adanya hubungan signifikan antara self care dengan kualitas hidup pada pasien gagal jantung (p: 0,000), ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kualitas hidup pasien gagal jantung (p: 0,000), ada hubungan signifikan antara self care dengan kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik (p: 0,001), ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik (p: 0,003), ada hubungan signifikan antara self care dengan kualitas hidup pada pasien diabetes melitus (p: 0,001), ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kualitas hidup pada pasien diabetes melitus (p: 0,024), ada hubungan signifikan antara self care dengan kualitas hidup pada pasien stroke (p: 0,000), ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kualitaspada  hidup pasien stroke (p: 0,016). Adanya hubungan self care dan motivasi terhadap kualitas hidup pasien gagal jantung, gagal ginjal kronik, diabetes melitus, dan stroke di RS Anna Medika Tahun 2024. Diharapkan dengan hasil penelitian ini pasien dengan penyakit gagal jantung, gagal ginjal kronik, diabetes melitus, dan stroke, dapat menerapkan self care dengan rutin serta memiliki motivasi yang kuat sehingga akan meningkatkan kualitas hidup mereka. Kata Kunci: Self Care, Motivasi, Kualitas Hidup, Gagal Jantung, Gagal Ginjal Kronik, Diabetes Mellitus, Stroke
Hubungan Pelaksanaan Dokumentasi Nesting dengan Respon Fisiologis Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RS X Jakarta Maimunatun, Siti; Utami, Tuti Asrianti; Prabawati, Dewi
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i1.16084

Abstract

ABSTRACT Low birth weight (LBW) or Low Birth Weight (LBW) is a baby whose birth weight is less than 2500 grams, regardless of gestational age. LBW can affect the baby's quality of life in the process of growth and development. Nesting helps facilitate LBW in adapting to their environment. Execution of nesting helps LBW to improve their physiological responses. The physiological changes that occur can be seen from the documentation carried out by the nurse. This study aims to analyze the relationship between implementing nesting documentation and physiological responses in LBW Method: This study used quantitative methods with a retrospective design from electronic medical records (EMR) from January 2021 to December 2022. The results of the study explain that there is no relationship between the implementation of comfortable nesting documentation and the temperature on day 1 p-value 0.899 (p>0.05) and there is a relationship between temperature on day 5 p-value 0.008 (p<0.05), there is a relationship between implementation of suitability of documentation nesting with heart rate frequency on day 1 p-value 0.010 (p<0.05) and there is a relationship on day 5 p-value 0.005 (p<0.05), there is no relationship between completion of nesting documentation and oxygen saturation on day 1 p-value 0.117 ( p>0.05) and day 5 p-value 0.011 (p<0.05). Nurses in carrying out nesting should make complete documentation. Suggestion: RS X Jakarta can provide Standard Operating Procedures for Nesting Documentation for nurses.  Keywords: LBW, Nesting, Physiological Response  ABSTRAK Berat badan lahir rendah (BBLR) atau Low Birth Weight (LBW) merupakan bayi yang berat lahirnya kurang dari 2500 gram, terlepas dari usia kehamilannya. BBLR dapat mempengaruhi kualitas hidup bayi dalam proses tumbuh dan kembangnya. Nesting membantu memfasilitasi BBLR dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Pelaksanaan nesting membantu BBLR pada respon fisiologisnya menjadi lebih baik. Perubahan fisiologis yeng terjadi dapat terlihat dari pendokumentasian yang dilakukan perawat. Penelitian ini bertujuan menganalisa hubungan pelaksanaan dokumentasi nesting terhadap respon fisiologis pada BBLR. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain retrospektif dari Electronic Medical Record (EMR) sejak Januari 2021 sampai Desember 2022. Hasil penelitian menjelaskan tidak terdapat hubungan pelaksanaan kesesuaian dokumentasi nesting dengan suhu hari ke 1 p-value 0.899 (p>0,05) dan ada hubungan suhu hari ke 5 p-value 0.008 (p<0.05), terdapat hubungan pelaksanaan kesesuaian dokumentasi nesting dengan frekuensi denyut jantung hari ke 1 p-value 0.010 (p<0.05) dan ada hubungan hari ke 5 p-value 0.005 (p<0.05), tidak terdapat hubungan pelaksanaan kesesuaian dokumentasi nesting dengan saturasi oksigen hari ke 1 p-value 0.117 (p>0.05) dan hari ke 5 p-value 0.011 (p<0.05). Perawat dalam melaksanakan nesting sebaiknya membuat dokumentasi dengan lengkap agar mengetahui setiap adanya perubahan kondisi bayi BBLR. Saran: RS X Jakarta dapat menyediakan Standar Operasional Prosedur Pendokumentasian Nesting bagi perawat. Kata Kunci: BBLR, Nesting, Respon Fiologis
Efektivitas Sintesis Cao Nanopartikel dengan Bawang Putih (Allium Sativum L.) sebagai Antibakteri Husein, Saddam; Fachrozi, Muhammad Nirwan; Lestari, Yovita Endah; Nofita, Nofita
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i1.16913

Abstract

ABSTRACT Skin infections are a common health problem caused by pathogenic bacteria. Staphylococcus aureus and Staphylococcus epidermidis are two common causes. Staphylococcus aureus is particularly dangerous and can cause abscesses, impetigo, and cellulitis, while Staphylococcus epidermidis is often involved in infections in immunocompromised individuals or infections associated with medical devices. Controlling these infections is essential to prevent serious complications. This study aims to investigate the antibacterial activity of a mixture of CaO nanoparticles and garlic extract against Staphylococcus aureus and Staphylococcus epidermidis, and to determine the most effective concentration for inhibiting these bacteria. The research involved the green synthesis of CaO nanoparticles using garlic extract. The antibacterial activity was tested using the well diffusion method against both bacteria. Characterization of the nanoparticles was conducted using XRD, SEM, and FTIR analyses. The results indicated that the mixture of CaO nanoparticles with garlic extract exhibited significant antibacterial activity against both Staphylococcus aureus and Staphylococcus epidermidis. The most effective concentration was identified, showing a higher inhibition zone compared to pure CaO and garlic extract alone. The study concludes that the Green synthesis of CaO nanoparticles using garlic extract is a promising approach to develop natural antibacterial agents for the treatment of skin infections. Keywords: Green Synthesis, CaO Nanoparticles, Garlic Extract, Antibacterial, Staphylococcus Aureus, Staphylococcus Epidermidis.  ABSTRAK Infeksi kulit adalah masalah kesehatan umum yang disebabkan oleh bakteri patogen. Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis adalah dua bakteri yang sering menjadi penyebab utama. Staphylococcus aureus sangat berbahaya dan dapat menyebabkan abses, impetigo, dan selulitis, sedangkan Staphylococcus epidermidis sering terlibat dalam infeksi pada individu dengan kekebalan tubuh lemah atau infeksi terkait peralatan medis.Pengendalian infeksi ini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Untuk menginvestigasi aktivitas antibakteri campuran nanopartikel CaO dan ekstrak bawang putih terhadap Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis, serta menentukan konsentrasi paling efektif untuk menghambat bakteri tersebut. Penelitian melibatkan sintesis hijau nanopartikel CaO menggunakan ekstrak bawang putih. Aktivitas antibakteri diuji menggunakan metode difusi sumuran terhadap kedua bakteri kemudian di Karakterisasi nanopartikel dilakukan menggunakan analisis XRD, SEM, dan FTIR. Campuran nanopartikel CaO dengan ekstrak bawang putih memiliki aktivitas antibakteri yang signifikan terhadap Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. Konsentrasi paling efektif teridentifikasi, menunjukkan zona hambat yang lebih tinggi dibandingkan CaO murni dan ekstrak bawang putih saja. sintesis hijau nanopartikel CaO menggunakan ekstrak bawang putih adalah pendekatan yang menjanjikan untuk mengembangkan agen antibakteri alami untuk perawatan infeksi kulit. Kata Kunci: Sintesis Hijau, Nanopartikel CaO, Ekstrak Bawang Putih,  Antibakteri, Staphylococcus Aureus, Staphylococcus Epidermidis.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Kanker Serviks terhadap Upaya Pencegahan Kanker Serviks pada Pasangan Usia Subur di Poyandu RW. 04 Diwilayah Jakarta Timur Khoirunnisa, Khoirunnisa; Yuliani, Indah
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i1.16576

Abstract

ABSTRACT  Worldwide, cervical cancer is a significant health problem that mainly affects women. In 2020, cervical cancer services recorded 604,000 new cases and 342,000 deaths including chemotherapy treatment. Cervical cancer (cervical cancer) means the second most common cancer experienced by women worldwide after breast cancer diagnosis, especially in developing countries such as Indonesia as stated by the International Agency for Research on Cancer (IARC) explains the incidence of breast cancer at 40 per 100,000 women and cervical/cervical cancer at 26 per 100,000 women. To find out the frequency distribution of cervical cancer knowledge before education, efforts to prevent cervical cancer after education. Studied through a pre-experimental design, which involves a one-to-one pretest-posttest approach, the population of this study is couples aged 20 to 49 years who are considered fertile in the RW posyandu. 04 East Jakarta, which has a total of 48 respondents. The sampling technique is total sampling. The results of the study showed that knowledge and behavior about cervical cancer prevention were not significant. However, the initial results of cervical cancer knowledge of 65% increased to 12.5% and for the results of behavioral efforts to prevent cervical cancer 52.5% increased to 7.5%. Conclusions and Suggestions suggest that couples of childbearing age do not have a significant association between knowledge about cervical cancer and cervical cancer prevention measures. Researchers are further expected to gather more information about the disease. Keywords: Knowledge, Behavior, Cervical Cancer  ABSTRAK Di seluruh dunia, kanker serviks adalah masalah kesehatan yang signifikan yang terutama menyerang perempuan. Pada tahun 2020, layanan kanker serviks mencatat 604.000 kasus baru dan 342.000 kematian termasuk pengobatan kemoterapi. Kanker serviks (kanker leher rahim) artinya kanker kedua yang paling umum dialami oleh wanita di seluruh dunia setelah diagnosis kanker payudara, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia Seperti yang dinyatakan oleh International Agency for Research on Cancer (IARC) menjelaskan prevalensi insiden kanker payudara sebesar 40 per 100.000 perempuan dan kanker leher rahim/serviks 26 per 100.000 wanita. Untuk mengetahui distribusi frekuesni pengetahuan kanker serviks sebelum edukasi,upaya pencegahan kanker serviks setelah edukasi. Diteliti melalui desain pre-eksperimenal, yang melibatkan pendekatan satu kelompok pretest-posttest,Populasi dari penelitian ini adalah pasangan usia 20 hingga 49 tahun yang dianggap subur di posyandu RW. 04 Jakarta Timur,yang total 48 responden. Teknik pengambilan Sampelnya adalah total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, dan perilaku tentang pencegahan kanker serviks tidak signifikan. Namun hasil awal pengetahuan kanker serviks 65% naik menjadi 12,5% dan untuk hasil upaya perilaku pencegahan kanker serviks 52,5% naik menjadi 7,5%. Kesimpulan dan Saran menunjukkan bahwa pasangan usia subur tidak memiliki hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang kanker serviks dan tindakan pencegahan kanker serviks. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengumpulkan lebih banyak informasi tentang penyakit ini. Kata Kunci: Pengetahuan, Perilaku, Kanker Serviks
Bibliometric Analysis of Research Trends on Completeness Of Electronic Health And Medical Record Filling By Health Workers Ramadhan, Fadlan; Noor, Zairin; Bakhiransyah, M.; Arifin, Syamsul; Marlinae, Lenie
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i1.16523

Abstract

ABSTRACT The completeness of electronic health and medical record filling by health workers is a fundamental aspect that impacts the overall quality and efficiency of healthcare systems. As the use of electronic health records (EHRs) becomes increasingly prevalent, understanding research trends related to the completeness of these records is crucial. This bibliometric analysis seeks to provide an in-depth examination of the research landscape concerning EHR completeness by analyzing publication trends, geographical contributions, journal types, and research topic networks. Utilizing bibliometric tools such as VOSviewer, the study spans from 2019 to 2024, offering insights into the evolution of research in this field. The results reveal a notable increase in publication volume over the years, with a significant peak in 2022, indicating a growing academic interest in this subject. The United States and South Africa are identified as major contributors, while other countries like Indonesia and Brazil also show substantial research activity. The majority of the research is published in the form of research articles, although literature reviews, books, and conference papers also contribute to the body of work. Key research clusters identified include themes on the accuracy and completeness of records, factors influencing system quality, and adherence to EHR usage. Overlay and density visualizations illustrate an evolving focus within the research community, highlighting increased attention to quality factors and the challenges related to EHR system implementation and adherence. This analysis provides valuable insights into current research trends, emphasizing the need to address existing gaps and integrate findings from various research clusters. Future research should focus on exploring underrepresented areas and combining insights across different domains to enhance the overall effectiveness of EHR systems. By addressing these gaps, researchers can contribute to improving data entry processes and system implementation, ultimately leading to better healthcare outcomes. Keywords: Electronic Health Records, Completeness, Bibliometric Analysis, Research Trends, Health Workers
Efektivitas Akupresur dengan Minyak Bawang Merah (Allium Massage Oil) terhadap Lama Sembuh Batuk Pilek pada Balita Librawati, Susi; Rahayu, Sri; Choiroel, M.
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i1.16391

Abstract

ABSTRACT In Indonesia, ARI is the most common illness among children under the age of five and the leading cause of visits to medical facilities. Coughing and a runny nose are both signs of pneumonia in infants. Acupressure with shallot oil is an alternative treatment for colds and coughs. The purpose of this study is to determine whether acupressure with shallot oil reduces the number of cough and cold days experienced by toddlers. This type of quasi-experimental research uses a posttest approach with control group design. The population of this study were toddlers with coughs, colds and fever who received treatment at the Pandanaran Community Health Center. The total sample was 15 toddlers in the control group and 15 toddlers in the treatment group taken by accidental sampling. Data was taken using the Mann-Whitney test. The control group received standard therapy from the community health center. The treatment group was given acupressure with shallot oil once a day for 3 consecutive days and observed for 7 days.The research results in the control group had an average the recovery time was 6 days while the treatment group took 5 days. The results of the Mann-Whitney test showed that there was an effect of acupressure with shallot oil on the length of recovery (p-value = 0.024). The conclusion of this research is that acupressure with shallot oil can speed up the healing process in sick toddlers. This is because acupressure can increase endorphin hormones. Meanwhile, shallot oil can reduce heat through the conduction process. Keywords: Acupressure, Shallot Oil, Cough and Cold, Day Length  ABSTRAK Di Indonesia, ISPA merupakan penyakit yang paling banyak menyerang anak-anak dibawah usia lima tahun dan menjadi penyebab utama kunjungan ke fasilitas kesehatan. Batuk dan pilek merupakan tanda-tanda pneumonia pada bayi. Akupresur dengan minyak bawang merah merupakan pengobatan alternatif untuk pilek dan batuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah akupresur dengan minyak bawang merah dapat mengurangi jumlah hari batuk dan pilek yang dialami balita.Jenis penelitian quasi experimental dengan pendekatan posttest with controll group design. Populasi dari penelitian ini adalah balita yang sakit batuk, pilek dan panas yang berobat di Puskesmas Pandanaran. Jumlah sampel 15 balita kelompok kontrol dan 15 balita kelompok perlakuan yang diambil dengan accidental sampling. Data diambil dengan uji Mann-Whitney. Kelompok kontrol mendapat terapi standar dari puskesmas. Kelompok perlakuan diberikan akupresur dengan minyak bawang merah 1 kali sehari selama 3 hari berturut-turut dan dilakukan observasi selama 7 hari. Hasil penelitian pada kelompok kontrol rata-rata lama sembuhnya 6 hari sedangkan kelompok perlakuan 5 hari. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan ada efek akupresur dengan minyak bawang merah terhadap lama sembuh (p-value = 0,024). Hasil kesimpulan dari penelitian ini akupresur dengan minyak bawang merah dapat mempercepat proses penyembuhan pada balita sakit batuk dan pilek. Hal ini dikarenakan akupresur dapat meningkatkan hormon endorphin. Sedangkan minyak bawang merah dapat menurunkan panas melalui proses konduksi. Kata Kunci: Akupresur, Minyak Bawang Merah, Batuk Pilek, Lama Hari
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pencegahan HIV/AIDS pada Siswa Kelas VIII.1 SMPI Darul Mu’minin Bekasi Nurfadillah, Nurfadillah; Indawati, Eli
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i1.16470

Abstract

ABSTRACT WHO identified HIV as a global health issue that resulted in the loss of 40.4 million lives, in the African region around 630 thousand died due to HIV. According to UNICEF, in 2022, as many as 480 thousand teenagers will be newly infected with HIV, including teenagers aged 10-24 years. In Indonesia, HIV/AIDS is recorded in 433 of 514 districts/cities in 34 provinces covering around 84.2%. According to a report from the Bekasi City Health Office, there were 554 HIV cases reported in the period January-August 2024 with ages 25-49 years (113 people), over 50 years (44 people), ages 15-19 years (14 people), and children under age 4 years (4 cases).To determine the relationship between knowledge and attitudes and HIV/AIDS prevention behavior among students at SMPI Darul Mu'minin Bekasi. Correlation method with a cross sectional approach collected using a questionnaire with a sample size of 52 respondents. Of the 52 respondents, 10 people (17.3%) had low knowledge, 7 people (11.5%) had poor attitudes, and 27 people (51.9%) had sufficient preventive behavior. There was no relationship between HIV/AIDS knowledge and HIV/AIDS prevention behavior (P value = 0.141), and there was no relationship between attitudes and HIV/AIDS prevention behavior (P value = 0.862).Most students understand HIV/AIDS. Overall, students' attitudes towards HIV/AIDS prevention look good, although there are still several aspects that need to be improved to encourage them to take preventive action. Therefore, increasing education about HIV/AIDS and forming positive attitudes must be a top priority in efforts to increase preventive behavior among adolescents. Keywords: Knowledge, Attitudes, Behavior, Prevention, HIV/AIDS  ABSTRAK WHO mengungkapkan HIV sebagai isu kesehatan global yang mengakibatkan kehilangan 40,4 juta nyawa, di wilayah Afrika sekitar 630 ribu meninggal akibat HIV. Menurut UNICEF pada tahun 2022 banyak remaja yang baru tertular HIV yaitu sebanyak 480 ribu diantaranya remaja berusia 10-24 tahun. Di Indonesia HIV/AIDS tercatat di 433 dari 514 kabupaten/kota di 34 provinsi mencakup sekitar 84,2%. Menurut laporan Dinkes Kota Bekasi terdapat 554 kasus HIV yang dilaporkan dalam rentang waktu januari-Agustus 2024 dengan usia 25-49 tahun (113 orang), diatas 50 tahun (44 orang), usia 15-19 tahun (14 orang), dan anak dibawah usia 4 tahun (4 kasus). Mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS pada siswa SMPI Darul Mu’minin Bekasi. Metode kolerasi dengan pendekatan cross sectional yang dikumpulkan dengan kuesioner dengan jumlah sampel sebanyak 52 responden. Dari 52 responden yang memiliki pengetahuan rendah sebanyak 10 orang (17,3%), yang memiliki sikap kurang sebanyak 7 orang (11,5%), dan yang memiliki perilaku pencegahan yang cukup sebanyak 27 orang (51,9%). Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan HIV/AIDS dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS (P value = 0,141), serta tidak adanya hubungan antara sikap dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS (P value = 0,862). Sebagian besar siswa memahami HIV/AIDS. Secara keseluruhan sikap siswa terhadap pencegahan HIV/AIDS terlihat baik meskipun demikian, masih ada beberapa aspek yang perlu di perbaiki mendorong mereka untuk mengambil tindakan pencegahan. Oleh karena itu, peningkatan pendidikan mengenai HIV/AIDS dan pembentukan sikap yang positif harus menjadi prioritas utama dalam upaya meningkatkan perilaku pencegahan di kalangan remaja. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Pencegahan, HIV/AIDS
Hubungan Pengetahuan Self-Care Management dengan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Dasan Agung Mataram Marliana, Dina; Ernawati, Ernawati; Yasir, Lalu Amri; Supriyadi, Supriyadi
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i1.15966

Abstract

ABSTRACT Diabetes mellitus is a condition that develops gradually over a time, characterized by increased in blood gluocose levels due to insufficient insulin production by the pancreas to meet the body’s needs.Lack of awareness of the importance of early diabetes management leads to acute and chronic complications. This condition can be effectively managed by implementing self-care management to maintain normal blood sugar levels. The aimed of this research was to examine the correlation between self-care management knowledge and blood sugar levels in diabetes mellitus sufferes at Dasan Agung Public Health Center.  The method used was Quantitative using a cross-sectional research design with purposive sampling technique and involving 86 respondents. The measuring instrument used were SDSCA questionnaire and the Easy Touch 3in1 Glucometer. The results of the research showed that there is a strong correlations between Self-Care Management Knowledge and Blood Sugar Levels in Diabetes Mellitus Sufferes. The chi-square test obtained a p value (0.000). These results explain the importance of self-care management knowledge in the management of diabetes mellitus. There is correlation between Self-Care Management Knowledge and Blood Sugar Levels in Diabetes Mellitus sufferes in Dasan Agung Public Health Center Mataram. Keywords: Knowledge, Self-Care Management, Diabetes Mellitus  ABSTRAK Diabetes melitus merupakan suatu kondisi yang berkembang secara bertahap seiring waktu, ditandai oleh naiknya kadar gula darah hasil produksi insulin oleh pankreas yang tidak mencukupi sesuai kebutuhan tubuh. Kurangnya pengetahuan pentingnya penanganan diabetes melitus sejak dini menyebabkan komplikasi akut maupun kronik. Keadaan ini dapat dikelola secara efektif dengan menerapkan self-care management untuk menjaga kadar gula darah tetap normal.  Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan pengetahuan self-care management dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Dasan Agung Mataram. Penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan teknik purposive sampling dan melibatkan 86 responden. Alat ukur yang digunakan berupa lembar kuesioner SDSCA dan Glucometer Easy Touch 3in1. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang kuat antara pengetahuan self-care management dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus dengan uji chi-square didapatkan nilai p value (0.000). Hasil ini menjelaskan pentingnya pengetahuan self-care management dalam manajemen diabetes melitus. Adanya hubungan terhadap pengetahuan self-care management dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di wilayah kerja puskesmas dasan agung mataram. Kata Kunci: Pengetahuan, Self-Care Management, Diabetes Melitus.
Analisis Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks pada Paramedis di Puskesmas Cibitung Faulina, Riza; Hidayah, Sri Jadiansyah Suryanah
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i1.16349

Abstract

ABSTRACT Cervical cancer is a disease that can be prevented by screening. Screening is an examination carried out on a healthy population, to differentiate people who are sick or at risk of developing a disease among healthy people (Minister of Health, 2015). This study aims to determine the behavior of early detection of cervical cancer among paramedics at the Cibitung Community Health Center. This research uses a cross sectional study design. The sampling technique uses purposive sampling. The instrument in this research uses a questionnaire that has been tested for validity and reliability. Data analysis using Chi-Square. Research results show the influence of husband's knowledge and support in carrying out early detection of cervical cancer for paramedics at the Cibitung Community Health Center in 2024. Husband's support has the highest OR value, namely 22.66. There is no relationship between length of work and early detection behavior of cervical cancer among paramedics at the Cibitung Community Health Center in 2024. Of the 30 paramedics, it was found that 88.1% had worked for > 5 years, 61.5% had good knowledge, 52.4% had negative perceptions, 64.3% had no personal risk factors, and 60.1% lacked husband support. %. It is hoped that paramedics will involve husbands more in carrying out early detection of cervical cancer. Keywords: Early Detection of Cervical Cancer, Paramedic, Length of Work, Knowledge, Husband's Support.  ABSTRAK Kanker serviks adalah penyakit yang bisa dicegah dengan melakukan skrining. Skrining merupakan pemeriksaan yang dilaksanakan pada populasi masyarakat yang sehat, untuk memberdakan masyarakat yang sakut atau berisiko terkena suatu penyakit di antara masyarakat yang sehat (Menkes, 2015). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku deteksi dini kanker serviks pada paramedis di Puskesmas Cibitung. Penelitian ini menggunakan rancangan desain studi cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian Terdapat pengaruh pengetahuan, dan dukungan suami dalam melakukan deteksi dini kanker serviks terhadap paramedis di Puskesmas Cibitung  tahun 2024 . Dukungan suami memiliki nilai OR tertinggi yaitu 22,66. Tidak ada hubungan lama bekerja terhadap perilaku deteksi dini kanker serviks pada paramedis di Puskesmas Cibitung  tahun 2024. Dari 30 paramedis didapatkan lama bekerja > 5 tahun 88,1%, memiliki pengetahuan baik 61,5%, persepsi negatif 52,4%, tidak memiliki faktor risiko diri 64,3%, dan dukungan suami kurang 60,1%. Diharapkan kepada paramedis agar lebih melibatkan suami dalam melakukan deteksi dini kanker serviks. Kata Kunci: Deteksi Dini Kanker Serviks, Paramedis, Lama Bekerja Pengetahuan, Dukungan Suami.

Page 1 of 4 | Total Record : 37


Filter by Year

2025 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 5, No 11 (2025): Volume 5 Nomor 11 (2025) Vol 5, No 10 (2025): Volume 5 Nomor 10 (2025) Vol 5, No 9 (2025): Volume 5 Nomor 9 (2025) Vol 5, No 8 (2025): Volume 5 Nomor 8 (2025) Vol 5, No 7 (2025): Volume 5 Nomor 7 (2025) Vol 5, No 6 (2025): Volume 5 Nomor 6 (2025) Vol 5, No 5 (2025): Volume 5 Nomor 5 (2025) Vol 5, No 4 (2025): Volume 5 Nomor 4 (2025) Vol 5, No 3 (2025): Volume 5 Nomor 3 (2025) Vol 5, No 2 (2025): Volume 5 Nomor 2 (2025) Vol 5, No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 (2025) Vol 4, No 12 (2024): Volume 4 Nomor 12 (2024) Vol 4, No 11 (2024): Volume 4 Nomor 11 (2024) Vol 4, No 10 (2024): Volume 4 Nomor 10 (2024) Vol 4, No 9 (2024): Volume 4 Nomor 9 (2024) Vol 4, No 8 (2024): Volume 4 Nomor 8 (2024) Vol 4, No 7 (2024): Volume 4 Nomor 7 (2024) Vol 4, No 6 (2024): Volume 4 Nomor 6 (2024) Vol 4, No 5 (2024): Volume 4 Nomor 5 (2024) Vol 4, No 4 (2024): Volume 4 Nomor 4 (2024) Vol 4, No 3 (2024): Volume 4 Nomor 3 (2024) Vol 4, No 2 (2024): Volume 4 Nomor 2 (2024) Vol 4, No 1 (2024): Volume 4 Nomor 1 (2024) Vol 3, No 12 (2023): Volume 3 Nomor 12 (2023) Vol 3, No 11 (2023): Volume 3 Nomor 11 (2023) Vol 3, No 10 (2023): Volume 3 Nomor 10 (2023) Vol 3, No 9 (2023): Volume 3 Nomor 9 (2023) Vol 3, No 8 (2023): Volume 3 Nomor 8 (2023) Vol 3, No 7 (2023): Volume 3 Nomor 7 (2023) Vol 3, No 6 (2023): Volume 3 Nomor 6 (2023) Vol 3, No 5 (2023): Volume 3 Nomor 5 (2023) Vol 3, No 4 (2023): Volume 3 Nomor 4 (2023) Vol 3, No 3 (2023): Volume 3 Nomor 3 (2023) Vol 3, No 2 (2023): Volume 3 Nomor 2 (2023) Vol 3, No 1 (2023): Volume 3 Nomor 1 (2023) Vol 2, No 4 (2022): Volume 2 Nomor 4 (2022) Vol 2, No 3 (2022): Volume 2 Nomor 3 (2022) Vol 2, No 2 (2022): Volume 2 Nomor 2 (2022) Vol 2, No 1 (2022): Volume 2 Nomor 1 (2022) Volume 1 Nomor 4 Desember 2021 Volume 1 Nomor 3 September 2021 Volume 1 Nomor 2 Juni 2021 Volume 1 Nomor 1 Maret 2021 More Issue