Kabanti : Jurnal Kerabat Antropologi
KABANTI: Jurnal Kerabat Antropologi, merupakan ruang bagi mahasiswa Strata 1 (S1) Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Halu Oleo (UHO) yang dikelola oleh Kerabat Antropologi FIB UHO sendiri. Kabanti adalah jurnal ilmiah antropologi yang mengajak kerabat antropologi untuk berpartisipasi menulis artikel ilmiah yang berkaitan dengan kajian-kajian antropologi dan etnografi. Kabanti diterbitkan dua kali setahun pada bulan Januari dan Juli. Nama Kabanti (Buton) atau Kabhanti (Muna), diambil dari tradisi berucap pantun dalam kedua suku tersebut. Kabanti membawa nilai-nilai moral, nilai-nilai keagamaan, petunjuk kehidupan atau petuah, sindiran, percintaan, serta nilai-nilai budaya dan adat istiadat. Tradisi Kabanti, yang bertujuan memperkokoh nilai dan norma dalam masyarakat, saat ini mendekati kepunahan.
Articles
274 Documents
KONFLIK KEPEMILIKAN LAHAN ANTARA MASYARAKAT DENGAN APARAT DESA TORETE KECAMATAN BUNGKU PESISIR
Suciana Abdul Rajab;
Ashmarita Ashmarita
KABANTI : Jurnal Kerabat Antropologi Vol. 6 No. 2 (2022): Volume 6 Nomor 2, Desember 2022
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini berjudul “Konflik Kepemilikan Lahan Pada Masyarakat Desa Torete Kecamatan Bungku Pesisir Kabupaten Morowali”. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan penyebab dan bentuk konflik antar masyarakat dengan Aparat Desa. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori James C. Scott (2000) tentang perlawanan (Senjatanya orang-orang yang kalah). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa lahan yang ada di Desa Torete dalam kepengurusan surat kepemilikan lahan sampai saat ini sertifikat tersebut belum terbit dikarenakan pemerintah (Aparat Desa yang bersangkutan) menyalahgunakan wewenang dengan menghasut masyarakat untuk mengklaim lahan yang masih berada di atas IUP Perusahaan PT. Raihan Catur Putra dan juga termasuk lahan HPT (Hutan Produksi Terbatas). Terkait hal ini masyarakat bertanya-tanya akan kelanjutan dari seluk beluk permasalahan yang dari tahun ke tahun tidak kunjung selesai. Oleh karena itu, masyarakat merasa dibohongi dan tidak terima atas tindakan aparat desa. Bentuk konflik yang ada merupakan konflik tertutup yang ditandai dengan adanya perbedaan pendapat dari kedua belah pihak terhadap penerbitan sertifikat menjadi masalah yang sangat serius di kalangan masyarakat Desa Torete sehingga membuat masyarakat kecewa dan melakukan perlawanan yang tergolong dalam konflik tertutup seperti menceritakan Aparat dan menyusun rencana sebagai persiapan untuk melawan Aparat desa. Adapun rencana yang hendak masyarakat Desa Torete lakukan yakni mendesak atau meminta pertanggungjawaban dengan ganti rugi selama kepengurusan penerbitan sertifikat lahan.
RITUAL ZIARAH MASYARAKAT KAPOTA DI MAKAM (KOBURU) LA BAPA KAPOTA
Arisludin Arisludin;
Wa Ode Winesty Sofyani
KABANTI : Jurnal Kerabat Antropologi Vol. 6 No. 2 (2022): Volume 6 Nomor 2, Desember 2022
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Ritual Ziarah Masyarakat Kapota di KoburuLa Bapa: Studi Di Desa Kapota, Kecamatan Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Teori yang digunakan mengacu pada teori Victor Turner. Penulis menggunakan metode deskriptif Kualitatif dengan melakukan beberapa tahapan yakni, observasi, wawancara biasa, wawan mendalam, dan pengamatan terlibat yang kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode Etnografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat Kapota percaya dan kerab menjadikan makan La Bapa di Benteng Togo Molengo tersebut sebagai sarana untuk ritual mistik seperti upacara adat dan keagamaan, yaitu seperti berhajad atau bernazar, berdoa meminta keselamatan dan kesembuhan dari segala penyakit, dengan cara melalui perantara keberkatan dan kesucian La Bapa atau Bapak Barakati yang dianggap sebagai orang sakti dan leluhur. Melalui perantara Bapak Barakati ini, sehingga diyakini mampu menghilangkan dan memulihkan orang sakit.
MEROKOK DIKALANGAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 RAHA
Muhammad Zaid Asidin
KABANTI : Jurnal Kerabat Antropologi Vol. 6 No. 2 (2022): Volume 6 Nomor 2, Desember 2022
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku perokok dikalangan siswa dan untuk menjelaskan tindakan pihak sekolah terhadap siswa yang merokok di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Raha. Penelitian ini menggunakan teori tindakan sosial oleh Talcott parsons, dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif berbasis etnografi. Hal ini menunjukan bahwa beberapa siswa di Sekolah menengah Pertama Negeri 5 Raha mellakukan perilaku perokok, dimana mereka merokok secara sembunyi-sembunyi yaitu di kantin sekolah dan di gedung rusak. Mereka merokok di waktu luang khususnya pada saat guru tidak masuk di kelas dan selama jam istirahat berlangsung. Dimana mereka merokok bersama dengan teman-teman sebayanya sambil bermain Gadget/smartphone. Mereka melakukan hal ini untuk mengisi waktu luang di sekolah dan menghilangkan rasa lelah serta bosan yang ada pada diriya. Oleh karena itu pihak sekolah telah memberikan himbauan kepada siswa yang merokok berupa memberikan edukasi mengenai bahaya rokok kepada siswa dan pemasangan poster edukasi mengenai rokok, tidak hanya itu pihak sekolah juga telah memberlakukan sangsi untuk siswa yang melakukan perilaku merokok. Dimana sangsinya berupa tabel 100, jadi jika siswa yang melanggar aturan sekolah secara berulang ulang maka akan di berikan poin 100 yaitu di keluarkan dari sekolah.
TARIAN PADHOGE DALAM RITUAL ADAT NGKADHE DI DESA BIWINAPADA
Mahmudin Mahmudin;
Ahmat Keke
KABANTI : Jurnal Kerabat Antropologi Vol. 6 No. 2 (2022): Volume 6 Nomor 2, Desember 2022
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna simbolik dan fungsi tarian padhoge dalam ritual adat ngkadhe di Desa Biwinapada. Teori yang digunakan mengacu pada teori fungsional yang dikemukakan oleh Radcliffe-Brown, yang menggambarkan tentang kesatuan fungsional dari suatu sistem sosial merupakan suatu hipotesis terentu, atau antagonisme antara kelompok dalam masyarakat merupakan suaru corak penting dari tiap sistem sosial. Penulis menggunakan metode deskriptif Kualitatif dengan melakukan beberapa tahapan yakni, observasi, wawancara biasa, wawancara mendalam, dan pengamatan terlibat yang kemudian data yang di peroleh di analisis dengan menggunakan metode Etnografi. Adapun hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Prosesi ritual adat ngkadhe diawali dengan perencanaan oleh keluarga yang akan memingit anak gadis mereka. Upacara adat dibuka oleh parabola (ketua adat). Sementara yrang mengantarkan para gadis kedalam ka’ombo disebut bhisa. Gadis akan di ombo selama 4 hari 4 malam. Pemain musik pengiring upacara adat pingitan disebut pande rambi. Pande rambi hanya datang untuk memainkan musik pada upacara pembuka, dipagi hari pada hari ketiga dan di hari ke empat yakni hari berakhirnya ritual adat ngkadhe. Selama dalam ka’ombo para gadis akan menggunakan bedak dingin dan harus mengikuti aturan-aturan selama mengikuti prosesi upacara adat. Dihari ketiga, para gadis kaombo akan menggunakan patirangga dan diajarkan menari tari padhoge.
DINAMIKA SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT YANG TINGGAL DI SEKITAR KAWASAN PERTAMBANGAN
Dian Putri;
Raemon Raemon;
Laxmi Laxmi
KABANTI : Jurnal Kerabat Antropologi Vol. 6 No. 2 (2022): Volume 6 Nomor 2, Desember 2022
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This study uses Kingsley Davis Social Dynamics theory to solve problems in the field with the Ethnographic Method, data collection using observation techniques and in-depth interviews and purposive sampling informant selection techniques. Data were analyzed descriptively. This Nickel mining activity by PT NPM took experts on agricultural land belonging to the people of Matarape Village without the consent of the local community, the acquisition of agricultural land that reached 300 hectares made the farmers in Matarape Village suffer huge losses, not only losses, their economy also became paralyzed. In total, this is because the farmers can no longer produce cashew nuts as their source of income. The damage to agricultural land carried out by PT NMP triggered a conflict between the community and the PT NPM company, where the majority of people who work as farmers demanded compensation for the destruction and use of agricultural land which reached up to 300 hectares was used for road construction and mining activities of PT. This NPM also resulted in changes in the livelihoods of the people of Matarape Village
SOMPA DALAM PERKAWINAN ORANG BUGIS BONE DI DESA MARGA JAYA KECAMATAN RAROWATU UTARA KABUPATEN BOMBANA
Wahyu Indah Permatasari;
Hasniah Hasniah;
Hartini Hartini
KABANTI : Jurnal Kerabat Antropologi Vol. 6 No. 2 (2022): Volume 6 Nomor 2, Desember 2022
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan penetapan sompa dan makna sompai dalam perkawinan orang Bugis Bone. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori simbol Victor Turner menggunakan metode etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi penetapan sompa dalam perkawinan orang Bugis Bone yang ada di Desa Marga Jaya masih melihat kesetaraan status sosial kepada calon pengantin perempuan. Selain itu, tradisi ini harus dilakukan oleh orang Bugis Bone sebagai tanda bahwa ada syarat-syarat yang dilakukan sebelum menikah. Dengan demikian, permintaan sompa dan uang panai yang tinggi sesuai dengan permintaan dari keluarga perempuan melalui juru bicara yang diutus untuk ikut dalam acara pelamaran atau penjajakan. Simbol-simbol dalam sompa tersebut dimaknai bahwa kelak kehidupan rumah tangga mereka tetap aman, harmonis dan penuh kasih sayang.
STRATEGI PETANI DI SEKITAR TAMBANG EMAS
Gusti Putu Sawantara;
Sarlan Adijaya
KABANTI : Jurnal Kerabat Antropologi Vol. 6 No. 2 (2022): Volume 6 Nomor 2, Desember 2022
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This study aims to determine and describe the condition of the farming community in Kalaero Village, Lantari Jaya District, Bombana Regency. To analyze the data in this study, the adaptation theory of John William Benneet was used. The data collection technique used is a field research technique using two methods, namely observation and indepth interviews. This research is a qualitative research and uses ethnographic methods. The environmental changes caused by mining include (1) changes in the landscape (2) reduced water discharge (3) silting of rivers and dams (4) silting of agricultural irrigation (5) changes in agricultural soil fertility. Then the ways for the community to deal with the problems caused by mining activities include (1) planting other commodities other than lowland rice (2) changing the planting chart (3) increasing the use of fertilizers (4) blinding drilled wells for irrigating rice fields (5) conducting loans for capital (6) expand arable land. All of that is a form of farmers' efforts to maintain their agriculture.
PASAR SENTRAL LAINO BAGI MASYARAKAT MUNA DI KOTA RAHA
Rasmin Rasmin;
Akhmad Marhadi
KABANTI : Jurnal Kerabat Antropologi Vol. 6 No. 2 (2022): Volume 6 Nomor 2, Desember 2022
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripasikan Pasar Sentral Laino bagi masyarakat Muna di kota raha, dalam penataan pedagang yang berjualan di Pasar Laino terdapat negosiasi yang tidak diketahui oleh pemerintah daerah serta upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu Pasar Laino. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data primer diperoleh melalui pengamatan terlibat dan wawancara mendalam kepada pihak yang telah ditentukan menggunakan teknik purposive sumpling serta observasi langsung di lapangan. Data sekunder diperoleh dari pengumpulan dan melalui dokumen dari literatur yang berhubungan dengan topik penelitian. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis. Hasil penelitian ini yaitu: UPTD Pasar mempunyai peran penting dalam membangun suatu pasar agar menjadi lebih baik. Namun, jika pihak dari UPTD pasar tidak menjalankan perannya dengan baik maka situasi yang terjadi dipasar akan buruk. Perencanaan kedepannya untuk Pasar Laino sadah ada, namun agar bisa terealisa harus disesuaikan dengan dana yang nantinya akan digunakan. Selain itu, harus ada partisipasi dari pedagang itu sendiri dan masyarakat sekitar Pasar Laino, agar pembangunan pasar lebih terarah kedepannya.
GAYA HIDUP KONSUMEN BARBERPOP PREMIUM DI KOTA KENDARI
Apriadi Mayoro;
Ashmarita Ashmarita
KABANTI : Jurnal Kerabat Antropologi Vol. 7 No. 1 (2023): Volume 7, Nomor 1, Juni 2023
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Barberpop Premium is a barbershop/barber shop with a premium concept that affects service rates which tend to be expensive, however, Barberpop Premium has even become a popular barbershop. This study aims to describe how the lifestyle of Barberpop Premium consumers. The research method was carried out using field research techniques including the use of direct observation and interviews in data collection and analysis by qualitative descriptive method. The results of the study show that three lifestyles are carried out by every Barberpop Premium consumer. The three lifestyles are; (1) a lifestyle that shows the level of consumer social class, where consumers are more concerned with quality, comfort, and compatibility between themselves and Barberpop Premium so that consumers no longer care about high prices. (2) following fashion trends, namely consumers following fashion developments such as using skincare, choosing outfits, and visiting barbershops. (3) Hangout and shopping places for Premium Barberpop consumers, they usually hang out at premium places such as cafes and coffee shops and shop at distribution stores with brands such as Eiger, Joven, Chomenk, and Starcross.
BANGSAWAN BUGIS YANG MERANTAU KE KECAMATAN BASALA
Iit Himkayanti;
La Ode Topo Jers
KABANTI : Jurnal Kerabat Antropologi Vol. 7 No. 1 (2023): Volume 7, Nomor 1, Juni 2023
Publisher : Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
The purpose of this study was to find out the reasons why Bugis nobles migrated to Basala District and how Bugis nobles showed their identity in overseas areas. This research uses social identity theory by using qualitative methods. The results of this study indicate that the arrival of Bugis aristocrats in the Basala District was due to a family invitation factor and the desire to improve the economy, due to the area of ​​agricultural land available and the price of land which was relatively cheap compared to their native area or in South Sulawesi. The way Bugis aristocrats show their identity with the call of Pung and the difference in dowry given to noble descendants, not only that, nobility can also be distinguished by looking at the roof of the three-story house. There are several suggestions from this research, namely, for the people in the District, including the Bugis nobles, to maintain good relations, and for the government to continue to develop the culture of the people in Basala District, including the Bugis tribes who are there.