cover
Contact Name
Ade Cahya
Contact Email
ade@htp.ac.id
Phone
+6276133815
Journal Mail Official
jom.rmik@htp.ac.id
Editorial Address
Jl.Mustafa Sari No.5 Tangkerang Selatan
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal)
ISSN : -     EISSN : 27766314     DOI : https://doi.org/10.25311/jrm
Core Subject : Health, Social,
Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) considers submissions on any aspect of medical record and health information across age groups and settings. These include: � Health Information Management � Health Information System � Health Information Technology  � Classification and Codefication of Diagnostic Related Health Problems and Prosedure � Health Quality Information Management This is not an exhaustive list and the Editors will consider articles on any issue relating to medical record and information management. Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) also publishes invited articles, reviews and supplements from leading experts on topical issues.
Articles 76 Documents
Gambaran Pelaksanaan Pendaftaran Pada Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) Generik Di Puskesmas Langsat Pekanbaru Tahun 2020 Dandi Dandi; Rizer Fahlepi; Azlina Azlina; Wen Via Trisna
Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal)
Publisher : Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jrm.Vol2.Iss2.499

Abstract

SIKDA Generik adalah aplikasi sistem informasi kesehatan daerah yang berlaku secara nasional yang menghubungkan secara online dan terintegrasi seluruh puskesmas, rumah sakit, dan sarana kesehatan lainnya. Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan dilapangan Pelatihan serta bimbingan yang benar-benar diberikan terkait dengan pengunaan aplikasi ini masih belum memadai/ maksimal seperti pelatihan pendaftaran pasien di bagian SIKDA Generik. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pendaftaran pada Sistem Informasi Kesehatan Daerah Puskesmas Langsat dalam Menghadapi SIKDA Generik pada Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. informan yang diperlukan berjumlah 4 orang, metode pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Hal ini guna untuk melihat pendaftaran dibagian SIKDA Generik, Sumber Daya Manusia (SDM) pendaftaran dibagian SIKDA Generik, Sarana dan prasarana Pendaftaran dibagian SIKDA Generik, dan Standar Operasional Prosedur (SOP) pendaftaran dibagian SIKDA Generik. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa pendaftaran pasien belum berjalan dengan baik, dan belum ada petugas khusus rekam medis ditempat, sarana dan prasarana dibagian SIKDA Generik sudah ada namun dibeberapa sisi masih minim terhadap ketersediaan dan kenyamanan terkait dengan sarana dan prasana seperti ruang tunggu dibagian pendaftaran dan ruang tunggu umum. Dan untuk Standar Operasional Prosedur (SOP) dibagian SIKDA Generik sudah ada dan sudah berjalan di Puskesmas Langsat Pekanbaru. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelaksanan pendaftaran pada sistem informasi kesehatan daerah generik di Puskesmas Langsat Pekanbaru Tahun 2020 perlu diperbaiki kembali dibagian rekam medis, dan juga dibagian sarana dan prasana yang ada, sumber daya manusia pada Pendaftaran dibagian SIKDA Generik di Puskesmas Langsat Pekanbaru Tahun 2020 perlu ditingkatkan lagi dari jumlah yang ada sekarang sebanyak 3 orang dibagian perndaftaran, juga diharapkan ada perhatian lebih lagi dari pihak Dinas Provinsi. Informan yang diperlukan berjumlah 4 orang, metode pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Hal ini guna untuk melihat pendaftaran dibagian SIKDA Generik, Sumber Daya Manusia (SDM) pendaftaran dibagian SIKDA Generik, Sarana dan prasarana Pendaftaran dibagian SIKDA Generik, dan Standar Operasional Prosedur (SOP) pendaftaran dibagian SIKDA Generik. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa pendaftaran pasien belum berjalan dengan baik, dan belum ada petugas khusus rekam medis ditempat, sarana dan prasarana dibagian SIKDA Generik sudah ada namun dibeberapa sisi masih minim terhadap ketersediaan dan kenyamanan terkait dengan sarana dan prasana seperti ruang tunggu dibagian pendaftaran dan ruang tunggu umum. Dan untuk Standar Operasional Prosedur (SOP) dibagian SIKDA Generik sudah ada dan sudah berjalan di Puskesmas Langsat Pekanbaru. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelaksanan pendaftaran pada sistem informasi kesehatan daerah generik di Puskesmas Langsat Pekanbaru Tahun 2020 perlu diperbaiki kembali dibagian rekam medis, dan juga dibagian sarana dan prasana yang ada, sumber daya manusia pada Pendaftaran dibagian SIKDA Generik di Puskesmas Langsat Pekanbaru Tahun 2020 perlu ditingkatkan lagi dari jumlah yang ada sekarang sebanyak 3 orang dibagian perndaftaran, juga diharapkan ada perhatian lebih lagi dari pihak Dinas Provinsi.    
Pengamanan Berkas Rekam Medis Selama Masa Pandemi COVID-19 Di Puskesmas Garuda Pekanbaru Tahun 2020 Nur Farahin; Fitriani Astika
Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal)
Publisher : Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jrm.Vol2.Iss2.522

Abstract

Pengamanan adalah segala urusan pekerjaan dan kegiatan mengenai pengumpulan, pengolahan, dan penafsiran data untuk memungkinkan perencanaan dan pengambilan tindakan guna penyelenggaraan pengembangan terhadap personal, material, bahan keterangan dan kegiatan/ operasi. Fungsi dokumen rekam medis bagi pukesmas adalah sebagai sumber ingatan dan sebagai sumber informasi dalam rangka melaksanakan perencanaan, penganalisaan, pengambilan keputusan, penilaian dan dipertanggung jawabkan dengan sebaik–baiknya, untuk mendukung terciptanya keberhasilan penyimpanan, pengamanan, dan pemeliharaan dokumen rekam medis.diperlukan adanya ketentuan pokok kearsipan yaitu tempat, sarana prasarana, pemeliharaan dokumen dari bahaya dan kerusakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengamanan berkas rekam medis selama masa pendemi covid-19 di pukesmas garuda pekanbaru.  Metode penelitian adalah Penelitian kualitatif penelitian yang bermaksud untuk memahami permasalahan tentang apa saja yang dialami oleh subjek penelitian secara menyeluruh atau secara keseluruhan., dan dengan cara deskripsi dan bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.         Hasil Penelitian ini menujukan bahwa perlunya APD bagi petugas yang masih melakukan pelayanan tatap muka di pukesmas garuda pekanbaru, prosedur kerja terhadap berkas rekam medis terkait pendemi covid-19 di pukesmas garuda pekanbaru sudah mengikuti protokol kesehatan dengan mencuci tangan atau memakai hand sanitaizer setelah memegang berkas rekam medis. Kesimpulannya adalah tetap mengikuti protokol pencegahan covid-19 bagi instansi bagi yang masih melakukan pelayanan tatap muka sehinggga pegawai dan masyarakat terjamin keamanan dirinya
Analisis Faktor-Faktor Belum Terlaksananya Pemusnahan Berkas Rekam Medis Inaktif Di Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir Monika Novrianensi; Arnawilis Arnawilis
Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal)
Publisher : Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jrm.Vol2.Iss2.530

Abstract

Pemusnahan adalah suatu proses kegiatan penghancuran secara fisik arsip rekam medis yang telah berakhir fungsi dan nilai gunanya rendah. Penghancuran harus dilakukan secara total dengan cara membakar habis, mencacah atau mendaur ulang sehingga tidak dapat dikenali lagi isi maupun bentuknya. Berdasarkan suvey awal di Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir bahwa pemusnahan tidak pernah dilakukan dari berdirinya Puskesmas, namun berkas rekam medis aktif dan inaktif telah dipisahkan digudang atau di tempat khusus. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor belum terlaksananya pemusnahan berkas rekam medis inaktif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, subjek dari penelitian ini ada 3 orang, sedangkan objek penelitian ini berkas rekam medis inaktif. Teknik analisis data menggunakan teknik non statistic yaitu pengolahan tidak menggunakan statistic. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor belum terlaksananya pemusnahan berkas rekam medis inaktif dapat dilihat dari faktor 5M yaitu man terdapat bahwa kurangnya pengetahuan petugas tentang system pemusnahan berkas rekam medis, dari segi money sudah ada namun tidak mencukupi untuk kebutuhan system pemusnahan, dari segi methode telah ada kebijakan yang mengatur tentang system pemusnahan, dari segi material yaitu berkas rekam medis yang akan dimusnahkan, sedangkan dari segi machine yaitu tidak ada alat untuk mesin pencacah untuk memusnahkan berkas rekam medis. Dapat disimpulkan faktor-faktor belum terlaksananya pemusnahan berkas rekam medis inaktif yaitu kurangnya pengetahuan tenaga rekam medis dalam sistem pemusnahan dan keterbatasan biaya untuk memiliki mesin pencacah yang digunakan untuk memusnahkan berkas rekam medis. Saran dari penelitian ini untuk jumlah tenaga rekam medis ditingkatkan lagi agar pengelolaan rekam medis dapat menjadi lebih efisien, dan meningkatkan prosedur mengenai sistem pemusnahan berkas rekam medis agar dapat tercapainya pelaksanaan pemusnahan dengan baik.
Gambaran Penyebab Kejadian Salah Simpan (Missfile) Berkas Rekam Medis Rawat Jalan Di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru Fakkar Andri Pakpahan; Tri Purnama Sari; Yuyun Priwahyuni
Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal)
Publisher : Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jrm.Vol2.Iss2.569

Abstract

Pengelolaan sistem penyimpanan yang tidak sesuai akan menyebabkan missfile karena dipengaruhi oleh faktor sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana yang ada. Missfile merupakan berkas rekam medis yang hilang dan salah letak pada rak penyimpanan berkas rekam medis di ruang filling. Dari survei awal dan wawancara yang dilakukan pada bulan November tahun 2020 terdapat kejadian missfile 1 kali dalam 1 bulan dengan persentasi 0,82% dengan jumlah kunjungan rawat jalan sebanyak 3.654 berkas rekam medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyebab kejadian salah simpan (Missfile) berkas rekam medis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, informan dari penelitian ini berjumlah 3 orang, metode pengumpulan data yaitu wawancara dan observasi. Sedangkan objek penelitiannya yaitu bagian penyimpanan berkas rekam medis. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik non-statistik dengan metode wawancara dan observasi, Analisa data dilakukan dengan induktif yakni pengambilan kesimpulan berdasarkan hasil observasi dan wawancara. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa dari 3 unsur identifikasi terjadinya penyebab kejadian salah simpan (missfile) yaitu dari unsur man (tingkat pendidikan masih ada terdapat yang tamatan SMA atau non rekam medis, lama bekerja petugas di bagian filling sudah cukup lama antara 7-21 tahun dan pelatihan yang sudah dilaksanakan oleh petugas bagian filling yaitu tentang retensi), dari unsur metode (SOP) suda ada kebijakan yang mengatur tentang sistem penyimpanan berkas rekam medis dan dari unsur machine (tracer dan kode warna) sudah ada dan sudah terlaksana. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari 2 orang petugas di bagian filling hanya 1 orang dengan tingkat pendidikan D III rekam medis dan masih ada yang tamatan SMA, Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) di bagian pengelolaan penyimpanan (filling) berkas rekam medis sudah terlaksana, namun masih ada terdapat tumpang tindih beban tugas serta irtervensi pimpinan serta pengunaan tracer pada setiap pengambilan pengembalian berkas rekam medis yang dibutuhkan sudah terlaksana dengan baik yang disertai dengan pemberian kode warna pada map berkas rekam medis.
Tinjauan Kelengkapan Formulir Farmasi Rawat Inap Di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru Tahun 2021 Kartika Septia Nanda; Henny Maria Ulfa; Yulisman
Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal)
Publisher : Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jrm.Vol2.Iss2.628

Abstract

Kelengkapan pengisian pada formulir farmasi menjadi masalah karena banyaknya formulir farmasi yang tidak lengkap, sementara formulir farmasi diwajibkan lengkap karena formulir farmasi adalah proses membandingkan instruksi pengobatan dengan obat yang telah didapat oleh pasien agar tidak terjadi kesalahan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui SOP, SDM dan Kebijakan pada formulir farmasi rawat inap di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru Tahun 2021. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, informan yang digunakan berjumlah 4 orang terdiri dari Kepala Rekam Medis, Petugas Rekam Medis, Kepala Farmasi dan Petugas Farmasi. Metode pengumpulan data yaitu wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian diperoleh bahwa masih ditemukan beberapa formulir farmasi yang tidak lengkap. Hal tersebut terjadi karena kurangnya SDM dan waktu. Tidak adanya petugas khusus untuk pengisian formulir farmasi karena terjadinya pengurangan pegawai akibat pandemi covid-19, untuk saat ini formulir farmasi diisi oleh petugas pelayanan jika ada waktu senggang, SOP dan Kebijakan belum berjalan dengan baik. Kesimpulan dari penelitian secara keseluruhan dalam pengisian formulir farmasi di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru termasuk dalam kategori kurang baik, karena belum berjalan dengan optimal, kurangnya waktu dan kurangnya SDM, sehingga membuat SOP dan Kebijakan tidak berjalan dengan baik.
Tinjauan Pelaksanaan Penyediaan Dokumen Rekam Medis Pelayanan Rawat Jalan Pasien Baru di Rumah Sakit PMC Pekanbaru Tahun 2021 Nurul Ummi Mahmuda; Priwahyuni, Yuyun
Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) Vol. 2 No. 3 (2022): Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal)
Publisher : Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jrm.Vol2.Iss3.359

Abstract

Penyediaan dokumen rekam medis pasien rawat jalan dimulai dari pasien mendaftar sampai dokumen rekam medis disediakan/ditemukan. Standar Pelayanan Minimal  penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menteri Kesehatan/SK/II/2008 ialah lebih kurang ≤ 10 menit, mulai dari pasien mendaftar sampai dokumen rumah sakit disediakan/ditemukan oleh petugas rumah sakit. Tujuan dari Penelitian ini adalah diketahui tinjauan pelaksanaan penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan pasien baru di rumah sakit PMC pekanbaru. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, jenis sampling penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu jumlah sampel ditentukan oleh teori saturation yaitu berhenti mengumpulkan data jika tidak ada lagi informasi yang baru,  Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik non-statistik dengan metode wawancara dan observasi. Hasil Penelitian yang didapatkan yaitu dari 3 orang yang dilakukan penelitian 2 diantaranya menghabiskan waktu lebih dari > 10 menit dalam pelayanan penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan pasien baru sedangkan 1 orang lagi diperlukan waktu kurang < 10 menit. Sistem Pendaftaran Rawat jalan sudah Komputerisasi tetapi belum SIMRS, Serta sarana dan prasarananya belum mencukupi seperti mesin pencetak kartu identitas berobat (KIB) yang sudah rusak, alur rekam medis pada assembling (perakitan/penyusunan) berkas rekam medis rawat jalan belum dilakasanakan, dan masih terdapat kekurangan SDM. Kesimpulannya maka dari itu didapatkan Hasil Observasi Antara 3 orang paien 2 diantaranya mengalami keterlambatan waktu dalam penyediaan dokumen rekam medis dimana ada beberapa faktor menjadi penyebabnya seperti mengangkat telepon masuk, komunikasi dua arah yang kurang maksimal (ketidakjelasan ucapan) dan kekurangan sumber daya manusia. sistem pendaftaran rumah sakit PMC pekanbaru sudah komputerisasi namun belum SIMRS dan telah memiliki alur rekam medis namun pada assembling (perakitan/penyusunan) dokumen rekam medis tidak dilakukan, sedangkan terkait sumber daya manusia rumah sakit sebenarnya membutuhkan tenaga SDM lebih.
Gambaran Pelaksanaan Visum et Repertum Di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2020 Syavira Rahmasari; Daniati, Sy Effi
Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) Vol. 2 No. 3 (2022): Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal)
Publisher : Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jrm.Vol2.Iss3.362

Abstract

Visum et Repertum adalah laporan tertulis yang dibuat oleh dokter dalam ilmu kedokteran forensic yang telah disumpah tentang apa yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti yang diperiksa baik hidup atau mati ataupun bagian yang diduga bagian tubuh manusia berdasarkan keilmuannya. Mengingat pentingnya informasi medis untuk keperluan Visum et Repertum sebagai bukti perkara pengadilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui SOP, proses pembuatan, siapa saja yang melaksanakan, dan siapa saja pihak yang meminta visum. Rancangan penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada bulan April di unit Rekam Medis, Instalasi Gawat Darurat, dan Pemulasaran Jenazah RSUD Arifin Achmad. Hasil penelitian kesesuaian SOP dengan pelaksanaan belim sesuai dikarenakan hasil visum tidak selalu diambil oleh pihak penyidik/kepolisian. Proses pembuatan visum sudah berjalan lancar dengan membawa surat permintaan visum. Siapa saja yang melaksanakan visum semua petugas sudah bertanggung jawab melaksanakan visum. Pihak peminta visum yaitu pihak penyidik/kepolisian tetapi belum sesuai dengan teori dikarenakan tidak ada ketentuan mengenai pangkat pihak penyidik/kepolisian. Kesimpulan kesesuaian SOP dengan pelaksanaan belum sesuai dengan SOP yang ada. Proses pembuatan sudah berjalan lancar. Semua pihak sudah melaksanakan visum sesuai dengan tanggung jawab. Pihak yang meminta visum belum sesuai dengan teori karena tidak ada ketentuan tertulis mengenai pangkat pihak penyidik/kepolisian.  
Faktor Penyebab Terjadinya Kerusakan Fisik Dokumen Rekam Medis Di Ruang Filing RSUD Teluk Kuantan Tahun 2021 Kurnia Dwiyanti; Tona Doli Silitonga; Shauma Fajri
Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) Vol. 2 No. 3 (2022): Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal)
Publisher : Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jrm.Vol2.Iss3.387

Abstract

Filling adalah unit kerja rekam medis yang bertanggung jawab terhadap penyimpanan, retensi dan pemusnahan dokumen rekam medis. Di RSUD Teluk Kuantan pada bagian unit filling masih banyak terdapat rekam medis yang rusak seperti pada sampul dan lembar formulir yang robek. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kerusakan fisik dokumen rekam medis di ruang filling RSUD Teluk Kuantan tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. informan penelitian ini ada tiga orang, yaitu satu kepala seksi rekam medis, satu kepala ruangan rekam medis dan satu petugas filing. Instrumen yang digunakan Pedoman observasi, Pedoman wawancara, Alat tulis dan kertas, Laptop, Dokumentasi, Alat perekam. Analisa dilakukan dengan cara triangguluasi. Hasil penelitian ini didapatkan Kerusakan fisik dokumen rekam medis di RSUD Teluk Kuantan dari segi fisik terjadi akibat terdapatnya atap yang bocor, rembesan air didinding dan ruangan yang lembab menyebabkan dokumen rekam medis menjadi rusak.Kerusakan fisik dari segi biologi terjadi akibat jamur dan debu. Tidak terdapat faktor kerusakan dari segi kimiawi. Telah memiliki SOP filling tapi belum ada SOP dalam pemeliharaan dokumen rekam medis di RSUD Teluk Kuantan. Dapat disimpulkan penyebab kerusakan fisik dokumen rekam medis dari segi fisik yaitu ruangan yang lembab dan rembesan air didinding, kerusakan dari segi biologi yaitu terdapat jamur dan debu pada dokumen. Di RSUD Teluk Kuantan belum memiliki SOP pemeliharaan dokumen rekam medis. Sebaiknya secepatnya memperbaiki atap yang bocor dan melakukan pemeliharaan secara berkala diruang rekam medis dan agar dapat membuat SOP pemeliharaan dokumen rekam medis.
Pengaruh Ketepatan Kodefikasi Penyakit Terhadap Validasi Laporan Morbiditas Rawat Jalan Di RSUD Petala Bumi Pekanbaru Tahun 2021 Kenisha Tiara Widodo; Octaria, Haryani
Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) Vol. 2 No. 3 (2022): Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal)
Publisher : Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jrm.Vol2.Iss3.394

Abstract

RL4b merupakan suatu laporan yang sangat penting bagi Rumah Sakit. RL4b adalah pelaporan tentang data keadaan morbiditas pasien rawat jalan yang merupakan formulir rekapitulasi dari jumlah kasus baru dan jumlah kunjungan yang terdapat pada unit rawat jalan Rumah Sakit untuk Tahunan. Hasil survei awal di RSUD Petala Bumi ditemukan Data Laporan 10 Penyakit Terbanyak yaitu penyakit pulpa dan periapical, gangguang infraksi dan akomodasi, konjungtivitis dan gangguan lain konjungtivita, strok tak menyebut pendarahan atau infark, nyeri punggung bawah, diabetes mallitus tidak bergantung insulin, amenare, migrain dan sinrom nyeri kepala lainnya, katarak dan gangguan lain lensa, gagal jantung/ Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh ketepatan kodefikasi penyakit terhadap validasi laporan morbiditas rawat jalan.  Jenis dan desain penelitian ini menggunkan metode kuantitatif dengan desain “Crossectional”. Hasil analisis hubungan ketepatan kodefikasi penyakit dengan validasi laporan morbiditas rawat jalan di RSUD Petala Bumi diperoleh bahwa ada sebanyak 15 (15,3%) kode diagnosa yang tidak akurat, dan kode diagnosa akurat sebanyak 83 (84,7%), validasi laporan morbiditas rawat jalan diperoleh bahwa ada sebanyak 17 (17,3%) laporan yang tidak valid, dan laporan valid sebanyak 81 (82,7%). Hasil uji statistik dengan chi square diperoleh Pvalue 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara ketepatan kodefikasi penyakit dengan validasi laporan morbiditas rawat jalan. Dari hasil analisis diperoleh pula OR = 128.375, artinya berkas RM yang tidak akurat mempunyai peluang 128.375 kali untuk tidak valid dalam pengisian laporan morbiditas rawat jalan. Kesimpulan penelitian ada hubungan ketepatan kodefikasi terhadap validasi laporan morbiditas rawat jalan. 
Tinjauan Pendistribusian Family Folder Di Puskesmas Rumbio Jaya Tahun 2021 Yanti, Fira Rahma; Daniati, Sy Effi
Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) Vol. 2 No. 3 (2022): Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal)
Publisher : Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jrm.Vol2.Iss3.478

Abstract

Pendistribusian Berkas Rekam medis yang baik merupakan Pendistribusian yang cepat, tepat, dan efisien. Waktu penyediaan dokumen Rekam Medis di mulai dari pasien mendaftar sampai Rekam Medis disediakan atau ditemukan petugas dengan standar waktu tertera yang ditetapkan adalah 10 Menit. Apabila lebih dari pada yang telah di tetapkan maka mempengaruhi pelayanan. Di Puskesmas Rumbio Jaya masih ditemukan pelayanan ≥ 15 Menit karena disebabkan petugas memiliki kerja merangkap/Double Job dalam mendistribusikan berkas. Tujuan penelitian untuk mengetahui Pendistribusian Family Folder di Puskesmas Rumbio Jaya Tahun 2021. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian Deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Unit Rekam Medis Puskesmas Rumbio Jaya pada bulan Desember 2020-April 2021. Informa penelitian ini 3 orang. pengolahan data dilakukan dengan teknik triangulasi, analisis data dengan metode kualitatif. Hasil penelitian berdasarkan observasi dan wawancara. Dalam pendistribusian Family Folder belum ada petugas khusus pendistribusian, untuk SDM bagian rekam medis masih kurang, tidak ada yang berlatar rekam medis, belum ada pelatihan dan seminar work tentang pendistribusian. Pendistribusian sudah sesuai SOP yang ada. Untuk sarana dan prasarana sudah cukup memadai. Kesimpulan dari penelitian ini masih banyak pendistribusian lewat dari 10 menit. Dan untuk petugas belum ada yang berlatar belakang rekam medis, belum ada pelatihan dan petugas khusus untuk pendistribusian. Sarannya puskesmas dapat memberikan pelatihan kepada petugas rekam medis.