cover
Contact Name
Raihan
Contact Email
litbangrsudza@gmail.com
Phone
+62651-34562
Journal Mail Official
litbangrsudza@gmail.com
Editorial Address
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abdidin, Jl. Tgk. Daud Beureueh No. 108, Bandar Baru, Banda Aceh
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Journal of Medical Science; Jurnal Ilmu Medis Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh
ISSN : -     EISSN : 27217884     DOI : https://doi.org/10.55572/
Core Subject : Health, Science,
Journal of Medical Science (JMS; Jurnal Ilmu Medis Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin, Banda Aceh) ISSN 2721-7884 diterbitkan oleh Divisi LITBANG Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin, Banda Aceh sejak bulan April 2020. Journal of Medical Science terbit dua kali dalam setahun yaitu pada Bulan April dan Bulan Oktober. JMS adalah jurnal open akses berbasis Open Journal System yang seluruh proses atau tahapan publikasi dilakukan secara online dengan melibatkan mitra bestari (peer-reviewed) dari berbagai topik ilmu bidang medis dan kesehatan. Naskah yang ingin dipublikasikan pada JMS harus merupakan naskah asli hasil penelitian dan juga naskah hasil studi literatur yang memiliki kontribusi dan aplikasi dengan bidang yang berkaitan dengan ilmu medis dan ilmu kesehatan dengan topik sebagai berikut: Ilmu Bedah Ilmu Penyakit Dalam Obstetri dan Ginekologi Ilmu Kesehatan Anak Ilmu Jantung dan Pembuluh Darah Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Neurologi Ilmu Kesehatan THTKL Ilmu Kesehatan Mata Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Anestesiologi dan Terapi Intensif Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Radiologi Mikrobiologi Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut Patologi Klinik Patologi Anatomi Gizi Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 1 (2025): Journal of Medical Science" : 14 Documents clear
Analisis Perbedaan Angka Kesintasan pada Pasien Karsinoma Laring Yang Menjalani Total Laringektomi Dengan Dan Tanpa Diseksi Leher Fadhlia; Kurnia , Benny; Setiani, Lily; Fitria, Sova; Denantika, Oktaria; Suhanda, Rachmad
Journal of Medical Science Vol 6 No 1 (2025): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55572/jms.v6i1.117

Abstract

Pilihan terapi untuk karsinoma laring yang progresif (T3-T4) adalah operasi, baik untuk tumor laring maupun diseksi nodul pada leher, yang setelah itu dilanjutkan dengan kemoterapi, radiasi atau kombinasi kemoradiasi. Diseksi nodul pada leher dilakukan sesuai stadium penyakit. Sebagian besar pasien yang terdiagnosis pada stadium lanjut atau metastasis nodal regional, umumnya memiliki tingkat kelangsungan hidup 50%. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan angka kesintasan pasien dengan karsinoma laring yang telah menjalani total laringektomi dengan atau tanpa diseksi leher. Pengumpulan data menggunakan rekam medis pasien yang berobat ke Departemen THT-BKL RSUD dr. Zainoel Abidin sejak 1 Juli–30 September 2022. Metode penelitian berupa analitik observasional retrospektif dengan desain khusus analisis kesintasan, Diperoleh total 36 subjek, seluruhnya laki-laki, terbanyak (47,2%) pada kelompok usia 56-65 tahun. Mayoritas subjek (97,2%) memiliki riwayat merokok lebih dari 30 tahun, dengan 44,4% lokasi tumor berada di transglotis, dan pasien terbanyak (88,9%) datang ke rumah sakit pada stadium IV, secara histopatologi 75% jenis keratinizing squamous cell carsinoma. Sejumlah 41,7% menjalani total laringektomi saja dan 58,3% menjalani total laringektomi disertai diseksi leher. Hasil analisis kurva Kaplan Meier didapatkan angka bertahan hidup pada total laringektomi rata-rata 33,24 bulan dan 34,29 bulan pada total laringektomi dengan diseksi leher. Penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan pada angka kesintasan pasien karsinoma laring yang menjalani total laringektomi dengan dan tanpa diseksi leher.
Hubungan antara Faktor Prediktor dengan Masalah Psikologis pada Pasien dengan Pengobatan Hemodialisa Riska Afrina; Zulfa Zahra; Pamungkas, Subhan Rio
Journal of Medical Science Vol 6 No 1 (2025): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55572/jms.v6i1.121

Abstract

Masalah psikologis seperti depresi dapat dijumpai pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani pengobatan hemodialisis. Kondisi ini bisa menimbulkan beberapa efek seperti ketidakpatuhan terhadap pengobatan, meningkatkan resiko rawat inap, menimbulkan beban pada caregiver, menurunkan kualitas hidup pasien bahkan beresiko lebih tinggi terhadap kematian. Beberapa penelitian sebelumnya di RSUD dr. Zainoel Abidin menunjukkan angka depresi pada pasien yang menjalani hemodialisa cukup tinggi. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi terjadinya kondisi depresi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fator prediktor seperti kepribadian, mekanisme koping, dan persepsi dukungan sosial dengan masalah psikologis seperti depresi pada pasien hemodialisa di RSUD dr. Zainoel Abidin. Desain penelitian adalah analitik observasional dengan rancangan potong lintang (cross-sectional). Populasi adalah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Teknik sampling menggunakan concecutive sampling selama periode Mei 2023 sampai Juli 2023, dan sampel berjumlah 88 responden. Variabel tergantung adalah depresi. Variabel bebas adalah kepribadian, mekanisme koping, dan persepsi dukungan sosial. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner dan analisis data menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan 64 responden tidak depresi (72,7%), 9 responden depresi ringan (10,2%), 7 responden depresi sedang (8%), 6 responden depresi parah (6,8%), dan 2 responden depresi sangat parah (2,3%). Uji Spearman menunjukkan adanya hubungan antara kepribadian dengan tingkat depresi (p value = 0,005). Kepribadian yang paling rentan mengalami depresi adalah tipe neuroticism, dimana sebanyak 50% dari kelompok kepribadian neuroticism menderita depresi yang sangat parah. Uji korelasi juga menunjukkan adanya hubungan antara kepribadian neuroticism dengan tingkat depresi (p value = 0,000). Penelitian juga menunjukkan adanya hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat depresi (p value = 0,017). Pasien dengan strategi emotion-focused coping mengalami kecenderungan menderita depresi yang lebih tinggi. Kemudian juga didapatkan adanya hubungan antara persepsi dukungan sosial dengan tingkat depresi (p value = 0,015), dimana 33,3% pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD dr. Zainoel Abidin yang mengalami tingkat depresi sangat parah berasal dari responden dengan persepsi dukungan sosial yang rendah.
Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien menggunakan Instrument Agency For Healthcare Research And Quality (AHRQ) 2.0 Akbar, Zaki; Wulandari, Siska; Yumiati, Titi
Journal of Medical Science Vol 6 No 1 (2025): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55572/jms.v6i1.129

Abstract

Budaya keselamatan pasien merupakan salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Pengukuran budaya keselamatan pasien melalui survei budaya penting untuk dilakukan oleh fasilitas kesehatan guna identifikasi permasalahan serta menentukan Langkah perbaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya keselamatan pasien di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2023. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional dengan menilai budaya keselamtan pasien menggunakan kuisioner Hospital Survey on Patient Safety Culture dari Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ) 2.0. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai September 2023 dengan jumlah sampel sebanyak 1017 responden. Dari 10 dimensi tersebut terdapat budaya kuat pada 5 dimensi yaitu dimensi harapan dan tindakan manajer dalam mempromosikan patient Safety, dimensi organizational learning-perbaikan berkelanjutan, dimensi kerjasama dalam unit, dimensi komunikasi terbuka, serta dimensi umpan balik dan komunikasi terhadap kesalahan. Sedangkan 5 dimensi lainnya termasuk katagori budaya sedang yaitu staffing, dukungan manajemen terhadap patient safety, hansoff dan transisi, persepsi staff mengenai patient safety, dan frekuensi pelaporan kejadian, dengan nilai terendah didapatkan pada budaya staffing. RSUD dr. Zainoel Abidin berada pada kategori budaya sedang yang ditandai dengan respon positif pada 10 dimensi sebesar 69,5 %.
Perbandingan Transpor Mukosiliar Pada Pasien Trakeostomi di Bagian THT-KL RSUD DR. Zainoel Abidin Banda Aceh chudri, Suriyanti; Kurnia, Benny; Tria Andini, Dena
Journal of Medical Science Vol 6 No 1 (2025): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55572/jms.v6i1.130

Abstract

Trakeostomi adalah operasi relatif umum digunakan untuk menjaga jalan napas, mengurangi dead space area dan memperlancar akses ke saluran pernapasan bagian bawah, dengan melewati saluran pernapasan bagian atas. Namun dalam melakukan trakeostomi ada banyak efek samping yang didapatkan antara lain fungsi dari saluran nafas atas terganggu sehingga menyebabkan produksi sekret bertambah, selain itu trakeostomi juga dapat mengakibatkan terganggunya sistem mukosiliar yang menyebabkan perubahan sillia epitel sehingga udara menjadi lebih kering, perlu untuk diketahui kapan terjadi perubahan waktu transpor mukosiliar pada pasien dengan trakeostomi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan transpor mukosilliar pada pasien trakeostomi. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan design cross sectional untuk mengetahui perbandingan rerata waktu transpor mukosiliar pasien trakeostomi menggunakan tes sakarin. Data diuji menggunakan Uji Mann-Whitney jika uji tidak berdistribusi normal. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 22 sampel, dibagi menjadi 11 sampel pada kelompok pasien trakeostomi ≤ 3 bulan dan 11 sampel pada kelompok pasien trakeostomi > 3 bulan. Hasil analisis uji Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbandingan rerata waktu transpor mukosiliar pasien trakeostomi ≤ 3 bulan dan pasien trakeostomi > 3 bulan (p<0,05) dimana terjadi peningkatan waktu transpor mukosiliar pada pasien trakeostomi > 3 bulan (15,32 ± 1,62 menit) dibandingkan pasien trakeostomi ≤ 3 bulan (9,5 ± 3,46 menit). Kesimpulan dari penelitian adalah terdapat perbedaan perbandingan rerata waktu transpor mukosiliar pasien trakeostomi ≤ 3 bulan dan pasien trakeostomi > 3 bulan.
Pengaruh Tehknik Murottal Al-Qur’an Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif di RSUD dr. Zainoel Abidin Hamzah, Safnita; Ramadhan , Nurlaila; Hildayati, Wirna
Journal of Medical Science Vol 6 No 1 (2025): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55572/jms.v6i1.131

Abstract

Hampir semua ibu hamil mengalami nyeri persalinan. Intensitas nyeri selama persalinan dapat mempengaruhi proses persalinan dan kesejahteraan janin. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan nyeri pada persalinan, baik secara farmakologi maupun nonfarmakologi. Manajemen nyeri secara nonfarmakologi bersifat murah, simpel, efektif, dan tanpa efek yang merugikan. Salah satu cara untuk menurunkan nyeri persalinan secara non farmakologis yaitu dengan melakukan terapi murottal al-qur’an. Penelitian ini dilakukan di kamar bersalin RSUD dr Zainoel Abidin dengan populasi penelitian seluruh ibu yang bersalin normal kala I fase aktif di kamar bersalin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tehknik murottal terhadap penurunan tingkat nyeri ibu bersalin kala I fase aktif. Metode penelitian Quasi Experimental Design dengan Two Group Comparrison dan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dengan subjek penelitian sesuai kriteria inklusi dan eklusi. Subjek penelitian sebanyak 40 responden dibagi dua kelompok perlakuan, kelompok pertama 20 responden mendapatkan perlakuan murrotal al-qur’an dengan cara memperdengarkan audio melalui headset Bluetooth selama satu jam, sedangkan kelompok kedua 20 responden tidak mendapatkan perlakuan. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen rata-rata skala nyeri ibu sebelum intervensi berada pada angka 7.9 (nyeri berat) dengan standar deviasi 1,774, sedangkan setelah intervensi turun hingga 3 angka yaitu 4.9 (nyeri sedang) dengan standar deviasi 1.334. sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata skala nyeri ibu sebelum observasi berada pada angka 7.8 (nyeri berat) dengan standar deviasi 1,852, setelah diobservasi tidak terdapat perubahan skala nyeri yaitu 7.9 (nyeri berat). Terdapat perbedaan yang signifikan antara skala nyeri pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dengan p-value = 0,000 (p-value < 0,05). Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh murotal al-qur’an terhadap penurunan skala nyeri ibu bersalin. Terapi murottal qur’an dapat dijadikan terapi non farmakologi bagi kaum muslim, sehingga diharapkan dapat diperdengarkan pada ibu selama proses persalinan karena mendengarkan bacaan ayat suci Al-qur’an dapat meningkatkan relaksasi, ketenangan, kenyaman serta menurunkan intensitas nyeri ibu bersalin.
Analisis Lima Tahun Angka Harapan Hidup Pada Keganasan Kandung Kemih Ismy, Jufriady; Mauny, Muhammad Puteh; Muyasir
Journal of Medical Science Vol 6 No 1 (2025): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55572/jms.v6i1.140

Abstract

Kanker kandung kemih adalah kanker kedua yang paling umum dan menyumbang 3,2% dari total kasus kanker di seluruh dunia. dari total kasus kanker di seluruh dunia. Di Indonesia, Kanker kandung kemih adalah kanker genitourinari kedua yang paling sering terjadi dan insidensinya meningkat 15% setiap tahunnya. Harapan hidup pasien kanker kandung kemih dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, stadium kanker, jenis pengobatan, dan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis angka harapan hidup pasien dengan kanker kandung kemih dan faktor-faktor risiko yang memengaruhinya, serta mengukur kualitas hidup dengan menggunakan EORTC QLQ-C30 versi 3.0. Penelitian ini menggali data pasien keganasan kandung kemih yang dirawat di RSUDZA Banda Aceh dari 2019 hingga 2023 dengan pendekatan retrospektif berdasarkan kode ICX C67.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 157 kasus yang diambil dari sistem registrasi rekam medis RSUDZA, informasi berhasil terkumpul dari 126 pasien atau keluarganya (tingkat respons = 92%) sehingga jumlah subjek penelitian akhir 98 pasien. Analisis univariat untuk variabel seperti usia, jenis kelamin, dan beberapa karakteristik lainnya. Kedua, analisis bivariat digunakan untuk mengeksplorasi hubungan antara karakteristik pasien, seperti usia dan jenis kelamin, dengan faktor lainnya. Metode statistik yang digunakan dalam analisis bivariat disesuaikan dengan jenis data dan distribusinya. Terakhir, analisis multivariat menggunakan regresi logistik untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan hidup pasien. Penelitian ini dilakukan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis pasien kanker kandung kemih. Mayoritas subjek penelitian adalah laki-laki (92,9%). Analisis mengungkapkan bahwa faktor risiko yang signifikan memengaruhi angka harapan hidup pasien adalah staging kategori T, dengan p<0,001 dan OR 146,4 (95% CI) dengan rata-rata kualitas hidup pasien yang diukur dengan EORTC QLQ-C30 versi 3.0, adalah 32,88% (SD ± 22%). Penelitian ini menggambarkan pentingnya deteksi dini dan penanganan kanker kandung kemih untuk menjaga kualitas hidup pasien dan menekankan peran kategori T dalam manajemen pasien untuk meningkatkan prognosis mereka. Hasil ini dapat membantu pengambilan keputusan klinis yang lebih baik dalam perawatan pasien kanker kandung kemih. Hasil penelitian ini khususnya menyoroti peran yang dimainkan oleh kategori T dalam manajemen pasien, yang telah terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap prognosis pasien.
Hubungan Dermatofitosis dan Non Dermatofitosis Dengan Diabetes Melitus Tipe 2 Mimi Maulida; Arie Hidayati; Sulamsih Sri Budini; Nur Fajrina
Journal of Medical Science Vol 6 No 1 (2025): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55572/jms.v6i1.144

Abstract

Dermatofitosis adalah penyakit yang disebabkan oleh kolonisasi jamur dermatofita yang menyerang jaringan yang mengandung keratin (zat tanduk) seperti stratum korneum pada epidermis kulit, rambut dan kuku. salah satu faktor predisposisi dermatofitosis ialah Diabetes Melitus (DM). Tingginya kadar glukosa darah pada penderita diabetes menyebabkan meningkatnya glukosa kulit yang dapat mengganggu proses imun dan menyuplai energi untuk jamur berkembang, sehingga mudah muncul manifestasi kelainan pada kulit, salah satunya adalah dermatofitosis. Penelitian World Health Organization (WHO) terhadap insiden dari infeksi dermatofit menyatakan 20% orang dari seluruh dunia mengalami infeksi kutaneus dengan infeksi tinea corporis yang merupakan tipe yang paling dominan dan diikuti dengan tinea kruris, tinea pedis dan onikomikosis. Di Indonesia dermatofitosis menempati urutan kedua setelah pityriasis versikolor. Dermatofitosis didapatkan sebanyak 52% dengan kasus terbanyak tinea kruris dan tinea korporis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dermatofitosis dan Non Dermatofitosis dengan Diabetes Melitus tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian Cross sectional di RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien mengalami DM tipe 2 yang mengalami keluhan yang mengarah pada infeksi jamur pada kulit. Di RSUDZA Banda Aceh. Bahan yang digunakan untuk pemeriksaan KOH pada peneltian ini adalah Larutan KOH 10%, Mikroskop untuk pemeriksaan mikroskopik Scalpel untuk kerokan kulit dan Lampu Bunsen Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara diabetes melitus dengan angka kejadian dermatofitosis (p Value = 0,006). Sehingga dapat disimpulkan bahwa diabetes melitus berhubungan dengan munculnya penyakit jamur jenis dermatofitosis. Hal ini dapat terjadi karena kadar glukosa pada kulit normal adalah 55% dari gula darah pada orang normal, namun pada seseorang dengan DM tingkat rasio akan meningkat hingga mencapai 69-71% dari gula darah yang telah meninggi. Keadaan ini disebut diabetes kulit. Kondisi peningkatan gula darah yang patologis ini digunakan jamur sebagai nutrisi untuk pertumbuhannya. Akibat dari seluruh hal yang timbulkan hiperglikemik kronik ini memudahkan adhesi dan invasi infeksi jamur. Kelompok usia pasien diabetes melitus yang mengalami penyakit jamur pada kulit terbanyak pada kelompok usia produktif (41-60 tahun) yaitu sebanyak 22 pasien (48,9%) diikuti kelompok usia >60 tahun sebanyak 20 pasien (44,4%) dan kelompok usia 18-40 sebanyak 3 pasien (6,7%). Diagnosis dermatofita pada pasien diabetes melitus ditemukan pada 30 pasien (66,7%). Sedangkan diagnosis non dermatofita ditemukan hanya pada 15 pasien (33,3%).
Pengaruh Penerapan Status BLUD Terhadap Kinerja Keuangan dan Akuntansi BLUD RSUD dr. Zainoel Abidin Zulfahmi, Zulfahmi; Yuliaty, Ihdina; Nurhaida, Nurhaida
Journal of Medical Science Vol 6 No 1 (2025): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55572/jms.v6i1.148

Abstract

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah alat untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik melalui penerapan manajemen keuangan yang berbasis pada hasil profesionalitas, akuntabilitas dan transparansi. Status BLUD yang memberikan fleksibel dalam pengelolaan keuangan diharapkan mampu meningkatkan kinerja keuangan.Dalam penelitian ini kinerja keuangan diukur dengan rasio keuangan. Salah satunya Return on Asset (ROA) yaitu rasio perbandingan antara pendapatan dengan total asset yang bertujuan untuk mengetahui pendapatan yang diperoleh dari pemanfaatan asset. Selain itu, penelitian ini juga menilai aspek kepatuhan dalam penyusunan laporan keuangan. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan status BLUD terhadap kinerja keuangan dan akuntansi pada BLUD RSUD dr. Zainoel Abidin. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan Keuangan RSUD dr. Zainoel Abidin pada periode 10 (sepuluh) tahun terakhir yakni tahun 2013 sampai dengan tahun 2022. Model regresi linear Untuk menguji hipotesis yang telah dibuat digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan status BLUD berpengaruh terhadap kinerja keuangan, sedangkan penerapan status BLUD tidak berpengaruh terhadap akuntansi.
Evaluasi Tingkat Kematian Pasien COVID-19 tahun 2021 di RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Silvalila, Meilya; Sari, Siswani; Huzaifi, Nurul
Journal of Medical Science Vol 6 No 1 (2025): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55572/jms.v6i1.214

Abstract

COVID-19 telah menjadi keadaan darurat kesehatan global sejak tahun 2019. Pandemi COVID-19 juga menyebabkan peningkatan jumlah kematian di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kematian akibat COVID-19 dan karakteristik pasien COVID-19 yang meninggal pada tahun 2021 di bangsal khusus COVID-19 yaitu ruang rawat Penyakit Infeksi, New Emerging, dan Re-Emerging (PINERE) di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien COVID-19 yang dirawat di RSUDZA pada bulan Januari-Desember 2021. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah positif COVID-19 dan meninggal saat perawatan di PINERE dalam kurun waktu Januari sampai dengan Desember 2021. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah pasien yang diduga menderita COVID-19 tetapi tidak memiliki hasil tes COVID-19 yang positif dan tidak memiliki rekam medis yang lengkap. Metode statistik yang digunakan adalah metode statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan dari 1938 pasien yang datang berobat dengan gejala COVID-19 sebanyak 30,34% meninggal dunia dan mayoritas pasien yang meninggal adalah laki-laki (54,4%). Sebagian besar pasien COVID-19 yang meninggal dunia berusia di atas 60 tahun (43,4%). Hasil juga menunjukkan bahwa sebagian besar pasien COVID-19 yang meninggal dunia tidak memiliki komorbid (58,3%). Namun, pada pasien COVID-19 yang memiliki komorbid, komorbid diabetes dan komorbid gabungan diabetes dan hipertensi merupakan penyebab kematian tertinggi. Sementara itu, berdasarkan lama rawat inap, 12,9% pasien COVID-19 meninggal di hari yang sama, namun sebagian besar meninggal setelah satu minggu perawatan (58,5%). Dengan mengetahui angka kematian di rumah sakit diharapkan karakteristik klinis pasien COVID-19 dapat diidentifikasi untuk antisipasi jika terjadi kasus yang sama di masa depan.
Analisis Faktor Risiko Terhadap Keluhan Gangguan Muskuloskeletal Akibat Kerja Pada Pegawai Rumah Sakit Firly Ratsmita; mirasuvita, shally
Journal of Medical Science Vol 6 No 1 (2025): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55572/jms.v6i1.215

Abstract

Gangguan muskuloskeletal akibat kerja merupakan salah satu gangguan kesehatan yang sering dialami pekerja lebih dari 50 % komunitas kerja yang dapat menyebabkan keterbatasan dalam beraktivitas. Gangguan ini juga dapat dialami oleh pegawai rumah sakit akibat faktor individu dan pekerjaan. Tujuan studi ini adalah untuk menentukan hubungan antara faktor risiko individu dan pekerjaan terhadap keluhan gangguan muskuloskeletal akibat kerja. Jenis penelitian ini merupakan cross sectional pada pekerja dengan jumlah sampel minimal 59 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, formulir body discomfort map dan brief survey dalam menilai risiko ergonomi. Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko yang berhubungan dengan keluhan gangguan muskuloskeletal akibat kerja adalah jenis kelamin OR 3,36 IK 95% (1,16-9,69), risiko ergonomi tinggi OR 6,00 IK 95% (2,05-17,59) dan risiko ergonomi sedang OR 8,9 IK 95% (2,39-33,47). Variabel jenis kelamin, risiko ergonomi, usia, merokok dan kebiasaan olahraga sekitar 30 % dari proporsi keluhan gangguan muskuloskeletal dengan faktor prediktif yang signifikan adalah usia (p value = 0,034) dan risiko ergonomi (p value = 0,015) dalam analisis multivariat. Prevalensi gangguan muskuloskeletal pada pegawai rumah sakit terjadi sekitar 70 %. Tingginya angka kejadian ini perlu untuk dilakukan evaluasi pengendalian risiko ergonomi pada tempat kerja. Beberapa langkah pengendalian risiko ergonomi sesuai dengan hirarki pengendalian yang dapat dilakukan antara lain dengan bantuan alat yang diperlukan dalam angkat angkut, pemeriksaan muskuloskeletal secara berkala, edukasi postur kerja ergonomi, dan peregangan di tempat kerja.

Page 1 of 2 | Total Record : 14