cover
Contact Name
Raihan
Contact Email
litbangrsudza@gmail.com
Phone
+62651-34562
Journal Mail Official
litbangrsudza@gmail.com
Editorial Address
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abdidin, Jl. Tgk. Daud Beureueh No. 108, Bandar Baru, Banda Aceh
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Journal of Medical Science; Jurnal Ilmu Medis Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh
ISSN : -     EISSN : 27217884     DOI : https://doi.org/10.55572/
Core Subject : Health, Science,
Journal of Medical Science (JMS; Jurnal Ilmu Medis Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin, Banda Aceh) ISSN 2721-7884 diterbitkan oleh Divisi LITBANG Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin, Banda Aceh sejak bulan April 2020. Journal of Medical Science terbit dua kali dalam setahun yaitu pada Bulan April dan Bulan Oktober. JMS adalah jurnal open akses berbasis Open Journal System yang seluruh proses atau tahapan publikasi dilakukan secara online dengan melibatkan mitra bestari (peer-reviewed) dari berbagai topik ilmu bidang medis dan kesehatan. Naskah yang ingin dipublikasikan pada JMS harus merupakan naskah asli hasil penelitian dan juga naskah hasil studi literatur yang memiliki kontribusi dan aplikasi dengan bidang yang berkaitan dengan ilmu medis dan ilmu kesehatan dengan topik sebagai berikut: Ilmu Bedah Ilmu Penyakit Dalam Obstetri dan Ginekologi Ilmu Kesehatan Anak Ilmu Jantung dan Pembuluh Darah Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Neurologi Ilmu Kesehatan THTKL Ilmu Kesehatan Mata Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Anestesiologi dan Terapi Intensif Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Radiologi Mikrobiologi Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut Patologi Klinik Patologi Anatomi Gizi Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa
Articles 100 Documents
Efektivitas Discharge Planning pada Ibu Postpartum terhadap Perilaku Menyusui di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh : Randomized Controlled Trial Tahun 2018 Darmawati; Syahbandi; Cut Delyani
Journal of Medical Science Vol 1 No 1 (2020): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.044 KB) | DOI: 10.55572/jms.v1i1.2

Abstract

Postpartum merupakan masa yang praktis untuk memberikan informasi kepada ibu tentang beberapa hal penting, salah satunya mengenai teknik menyusui yang benar dalam pemberian ASI. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan yang mengandung banyak nutrisi penting ini dapat membantu perkembangan kognitif anak, bahasa, dan saraf. Selain itu, teknik menyusui yang benar akan membentuk interaksi antara ibu dan anak yang kemudian akan meningkatkan kepekaan ibu dan bayi terkait ikatan kasih sayang antar sesamanya. Oleh karena itu dibutuhkan pendidikan kesehatan yang awal saat pasien masuk dengan pemberian disharge planning yang sistematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas discharge planning pada ibu postpartum terhadap perilaku menyusui di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan one group pretest-posttest. Kelompok ini mendapat perlakuan sebanyak 3 (tiga) kali dengan kuesioner sebelum intervensi (O1) pretest, dan perlakuan intervensi (O2) posttest, serta pada hari ke 42 responden dihubungi via telepon untuk menanyakan apakah masih menyusui eksklusif atau tidak. Penelitian dilakukan di ruang bersalin dan ruang kebidanan Arafah 3 Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh sejak bulan Mei sampai September 2018. Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji statistik paired t-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian terdapat perbedaan signifikan pada tingkat pengetahuan ibu postpartum dalam menyusui sebelum dan setelah diberikan intervensi discharge planning (p value = 0.001), terdapat perbedaan signifikan pada tingkat sikap ibu postpartum dalam menyusui sebelum dan setelah diberikan intervensi discharge planning (p value = 0.001), terdapat perbedaan signifikan pada tingkat tindakan ibu postpartum dalam menyusui sebelum dan setelah diberikan intervensi discharge planning (p value = 0.000), dan secara umum terdapat perbedaan signifikan pada tingkat perilaku ibu postpartum dalam menyusui karena tindakan tersebut dilakukan sejak awal pasien masuk dan dipantau sampai pasien pulang dengan menggunakan media booklet yang mudah dipahami oleh ibu.
Pengaruh Pencucian Luka Operasi Elektif Bedah Saraf Menggunakan Dilusi Povidone Iodine Dan Pemberian Madu Untuk Mencegah Infeksi Daerah Operasi Di RSUD Dr. Zainoel Abidin Tahun 2018 Hidayat, Imam; Iskandar; Bustami; Pratama, Rovy
Journal of Medical Science Vol 1 No 1 (2020): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.436 KB) | DOI: 10.55572/jms.v1i1.3

Abstract

Infeksi daerah operasi (IDO) adalah infeksi yang terjadi baik ditinjau dari insisi ataupun organ/ruang yang terjadi dalam 30 hari setelah operasi atau dalam waktu 1 tahun apabila terdapat implan. Penggunaan madu saat perawatan luka menjadi salah satu langkah untuk mencegah IDO. Madu memiliki berbagai kandungan kimia aktif yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian madu untuk mencegah IDO pada pasien operasi elektif bedah saraf Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian uji klinis dengan desain paralel. Sebanyak 54 orang pasien operasi elektif venticuloperitoneal (VP) shunt terlibat dalam penelitian dan dibagi menjadi dua kelompo, yaitu kelompok yang mendapat perlakuan dilusi povidone iodine + perawatan luka (Kelompok A) dengan madu dan kelompok dengan perawatan luka standar (Kelompok B) dengan jumlah masing – masing 27 orang. Uji t tidak berpasangan digunakan untuk menganalisis perbedaan skor IDO dengan tingkat kepercayaan 95%. Secara statistik terdapat peredaan yang bermakna skor IDO antar kelompok (p < 0,038) dengan nilai rerata masing – masing secara berurutan 2,30 ± 1,56 dan 3,22 ± 1,62. Madu memiliki tekanan osmotik tinggi dan berfungsi terutama sebagai suatu medium hiperosmolar yang menyebabkan terjadinya aktivitas pembersihan luka dan mencegah pertumbuhan bakteri. Zat yang terkandung memiliki spektrum potensi antibakterial sangat luas yang menghambat pertumbuhan kuman gram positif ataupun negatif, serta kuman aerob ataupun anaerob. Pencucian luka pasca operasi elektif ventriculoperitoneal (VP) shunt di RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh menggunakan dilusi povidone iodine dan perawatan luka dengan madu efektif mencegah infeksi daerah operasi.
Efektifitas New Bobath Concept Terhadap Peningkatan Fungsional Pasien Stroke Iskemik dengan Outcome Stroke Diukur Menggunakan Fungsional Independent Measurement (Fim) dan Glasgow Outcome Scale (GOS) Di RSUDZA 2018 Imran; Faridah; Fithriany; Rahmadsyah; Sayed Ichwanus Shafa; Devi Yanti
Journal of Medical Science Vol 1 No 1 (2020): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.33 KB) | DOI: 10.55572/jms.v1i1.4

Abstract

Serangan stroke sering menyebabkan penderitanya mengalami disabilitas motorik seperti spastisitas atau kontraktur sendi sehingga kondisi ini perlu dicegah sejak awal terkena stroke. Salah satu usaha untuk mengatasi ini adalah tindakan fisioterapi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas tindakan fisioterapi New Bobath Concept dibanding fisioterapi pasif terhadap kemampuan fungsional dan keluaran pasien stroke iskemik. Ini merupakan penelitian eksperimental. Subjek penelitian berjumlah 20 pasien stroke iskemik yang dibagi 2 kelompok, masing-masing 10 pasien, yaitu: kelompok yang dilakukan fisioterapi New Bobath Consept dan kelompok yang dilakukan fisioterapi pasif. Semua subjek penelitian dilakukan penilaian kemampuan fungsionalnya menggunakan Fungsional Independent Measure (FIM) dua kali saat masuk dan keluar rumah sakit dan keluarannya dinilai menggunakan Glasgow Outcome Scale (GOS) dilakukan saat pasien keluar rumah sakit. Skor FIM rerata saat pasien masuk rumah sakit pada kelompok fisioterapi Bobath adalah 27.8 + 12.3 dan pada kelompok fisioterapi pasif adalah 20.2 + 7.2, p=0.109, saat keluar rumah sakit pada kelompok fisioterapi Bobath adalah 48.0 + 15.3 dan pada kelompok fisioterapi pasif adalah 28.0 + 10.1, p=0.003. Terdapat perbedaan skor GOS pada kelompok Fisioterapi Bobath (3.0 + 0.9) dan kelompok Fisioterapi Pasif (2.2 + 0.4) dengan p=0.025 dimana outcome pasien kelompok fisioterapi Bobath lebih baik daripada kelompok fisoterapi pasif. Fisioterapi Bobath lebih baik dibanding fisioterapi pasif untuk memperbaiki fungsional pasien stroke iskemik fase akut. Outcome pasien saat keluar rumah sakit yang diukur menggunakan skor GOS menunjukkan bahwa kelompok fisioterapi Bobath lebih efektif daripada kelompok fisioterapi pasif.
Analisis Karakteristik Nyeri Dada Pada Pasien Sindroma Koroner Akut di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Muhammad Ridwan; Yusni; Nurkhalis
Journal of Medical Science Vol 1 No 1 (2020): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.533 KB) | DOI: 10.55572/jms.v1i1.5

Abstract

Nyeri dada atau rasa tidak nyaman di dada (angina) merupakan gejala utama dan yang paling banyak dikeluhkan pasien sindroma koroner akut (SKA) yang berobat ke rumah sakit. Angina merupakan rasa tidak nyaman di dada (chest discomfort) yang disebabkan oleh menurunnya aliran darah koroner menuju otot jantung. Nyeri ini bersifat progresif dan dapat menyebabkan kematian, sehingga jenis nyeri dada ini memerlukan penanganan yang serius dan pemeriksaan lanjutan. Beberapa referensi menyebutkan adanya perbedaan pola nyeri pasien SKA dan nyeri dada kardiak lainnya. Hasil observasi kami juga menemukan bahwa nyeri dada ini sering diabaikan pasien karena dianggap sebagai masuk angin, sehingga akan berakibat terjadinya kematian. Hal inilah yang menjadi dasar perlunya suatu penelitian untuk dapat menemukan perbedaan karakteristik nyeri dada akibat SKA dengan nyeri dada lainnya. Hasil penelitian ini ini sangat diperlukan untuk mendapatkan penanganan yang tepat agar dapat menjaga keselamatan pasien dan juga mencegah meningkatnya angka kematian akibat penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis pola nyeri dada pada pasien sindroma koroner akut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pasien yang terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki. Usia pasien penderita sindroma koroner akut yang tertua adalah pada usia 76 tahun. Jenis pekerjaan pasien sindroma koroner akut yang terbanyak adalah Swasta. Tingkat pendidikan pasien sindroma koroner akut yang terbanyak adalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Rata-rata onset yang dialami pasien sindroma koroner akut adalah 6,11 jam. Rata-rata skala nyeri yang dialami pasien Sindroma Koroner Akut yang dirawat di RSUDZA Banda Aceh adalah 6,2. Kategori angina yang paling banyak diderita pasien adalah Angina de novo, sedangkan kategori angina yang paling rendah adalah jenis Angina pasca infark.
Angka Penyesalan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pasca Tuba Sterilisasi Pada Pasien yang Telah Menjalani Tuba Sterilisasi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Tahun 2017 Munizar; Rizka Aditya; Hasnidar; Ida Murni
Journal of Medical Science Vol 1 No 1 (2020): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.324 KB) | DOI: 10.55572/jms.v1i1.6

Abstract

Sterilisasi pada wanita adalah salah satu metode kontrasepsi yang efektif dan aman mencegah kehamilan permanen. Beberapa wanita yang telah melakukan sterilisasi muncul penyesalan dikemudian hari, dan perasaan menyesal ini umumnya beriringan dengan keinginan untuk memiliki anak kembali. Penyesalan pasca tuba sterilisasi lebih banyak terjadi pada Negara dengan perekonomian lemah, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya keinginan untuk mempunyai anak kembali, perubahan status pernikahan pasca sterilisasi, kematian anak yang dimiliki, satus sosial ekonomi rendah, tingkat pendidikan, dan kepercayaan. Aceh adalah salah satu propinsi di Indonesia yang menerapkan syariah islam sebagai landasan dalam menjalankan pemerintahan, saat ini belum diketahui angka penyesalan pasca tuba sterilisasi di Aceh dan RSUD dr. Zainoel Abidin yang merupakan RS Propinsi yang mayoritas muslim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka penyesalan pasca tuba sterilisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di RSUD dr. Zainoel Abidin September 2014-Desember 2016. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif cross sectional, menggunakan total sampling data medical record pengguna KB kemudian dilakukan wawancara via telpon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 156 pasien yang melakukan tuba sterilisasi di RSUD dr. Zainoel Abidin sejak September 2014-Desember 2016 dan 73 pasien berhasil dilakukan survei melalui wawancara lewat telpon. Semua pasien adalah muslim dengan usia rata-rata wanita melakukan tuba sterilisasi berkisar 36-45 tahun yaitu 51 orang (70%), usia termuda 23 tahun dan tertua 47 tahun. Lama pernikahan rata-rata 16 tahun, dengan pernikahan termuda 2 tahun. Jumlah anak rata-rata 4 orang, jumlah anak terendah 1 orang, dan terbanyak telah memiliki 7 anak. 67 pasien (91.8%) tuba sterilisasi merupakan pasien dengan bekas seksio cesarean dan tanpa komplikasi obstetri. Terdapat 8 orang (11%) diantaranya menyesal telah melakukan tuba sterilisasi. Faktor yang mempengaruhi diantaranya keinginan untuk memiliki anak kembali, jenis kelamin anak yang belum mencukupi , dan rasa berdosa.
Pengaruh Pemberian Vitamin D Terhadap Perbaikan Gejala Klinis Pada Penderita Dermatitis Atopik Di Poliklinik Kulit Kelamin RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2018: Uji Klinis Ketersamaran Ganda Nanda Earlia; Mimi Maulida; Arie Hidayati; Rovy Pratama
Journal of Medical Science Vol 1 No 1 (2020): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.097 KB) | DOI: 10.55572/jms.v1i1.7

Abstract

Dermatitis atopik (DA) merupakan masalah yang sering muncul pada negara berkembang dan sedang berkembang. DA merupakan penyakit inflamasi kronik pada kulit yang terjadi pada 15% sampai 25% pada anak dan 3% pada dewasa. Penyakit ini menyebabkan morbiditas dan memiliki efek pada kualitas hidup. Tujuan utama dilakukann penelitian ini adalah untuk mengetahui efek vitamin D pada derajat keparahan DA pada anak. Penelitian dilakukan di poliklinik kesehatan kulit dan kelamin rumah sakit umum daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh selama 4 bulan dimulai sejak 15 Mei hingga 15 september 2018. Penelitian ini merupakan penelitian uji klinis desain paralel. Sebanyak 68 pederita DA terlibat dalam penelitian ini dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang mendapat vitamin D 600 IU selama 28 hari dan kelompok tanpa suplementasi vitamin D dengan jumlah masing – masing kelompok 34 orang. Seluruh pasien yang terlibat mendapatkan terapi standar berupa steroid topikal dan antihistamin secara oral. Tingkat keparahan gejala klinis sebelum dan setelah pengobatan diukur menggunakan Scoring Dermaitis Atopic (SCORAD). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis statistik tidak berpasangan dengan tingkat kepercayaan 95%. SCORAD penderita DA yang mendapat suplementasi vitamin D selama 28 hari dengan terapi standar (13,8 ± 6,39) lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang tidak mendapat vitamin D 20,6 ± 7,94 dengan tingkat kemaknaan p < 0,001. Vitamin D merupakan prohormon yang memiliki fungsi utama mengatur keseimbangan kalsium tubuh. Sebagai imunoregulasi, vitamin D memiliki dua fungsi penting sebagai hormon sekosteroid pada regulasi hemostasis kalsium pada tubuh dan sebagai zat esensial organik yang sangat penting terhadap respons imun. Suplementasi vitamin D selama 28 hari lebih efektif menurunkan derajat keparahan DA pada anak dibandingkan terapi standar.
Perbandingan Luaran Ibu dan Bayi Pada Penderita Sistemik Lupus Eritematosus dengan Berbagai Klinis yang Berbeda di RSUD dr. Zaenoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016-2017 ( Suatu Case Series) Roziana; Rudy Harahap; Rizka Aditya
Journal of Medical Science Vol 1 No 1 (2020): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.097 KB) | DOI: 10.55572/jms.v1i1.8

Abstract

Sistemik lupus eritematosus (SLE) merupakan salah satu penyulit kehamilan, dimana mempunyai potensi untuk mengakibatkan kematian janin, kelahiran preterm maupun kelainan pertumbuhan janin. Kehamilan dapat mempengaruhi jalannya SLE dan janin bisa menjadi sasaran auto antibodi yang akan menyebabkan kegagalan kehamilan itu sendiri. Mengingat manifestasi klinik, perjalanan penyakit SLE sangat beragam dan risiko kematian yang cukup tinggi pada kehamilan dengan SLE maka diperlukan upaya dini serta penatalaksanaan yang tepat pada pasien SLE dalam kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan luaran ibu dan bayi pada penderita SLE dengan berbagai manifestasi klinis yang berbeda di RSUD dr. Zainoel Abidin Desember 2016-November 2017. Penelitian ini adalah serial kasus yang terdiri dari 3 sampel ibu hamil yang menderita SLE. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbandingan luaran ibu dan janin antara ketiga kasus SLE dengan manifestasi klinis yang berbeda – beda.
Efektivitas Prosedur Mencuci Luka Pasca Operasi Elektif Ortopedi Menggunakan Campuran Natrium Klorida 0,9% Dan Gentamicin Sulfat Dalam Mencegah Infeksi Daerah Operasi Di RSUDZA Dr. Zainoel Abidin Tahun 2018 Safrizal Rahman; Mirnasari Amirsyah; Rovy Pratama
Journal of Medical Science Vol 1 No 1 (2020): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.26 KB) | DOI: 10.55572/jms.v1i1.9

Abstract

Bedah elekif merupakan jenis pembedahan yang dapat dilakukan penundaan atau perencanaan lebih lanjut dengan tidak membahayakan nyawa pasien. Setiap tindakan pembedahan atau operasi sekecil apapun dapat menimbulkan risiko infeksi. Infeksi nosokomial masih menjadi masalah global hingga saat ini dengan morbiditas, mortalitas yang tinggi dan menimbulkan waktu perawatan lebih lama dan biaya yang besar. Kontaminasi mikroba di tempat operasi merupakan faktor penting dalam kejadian infeksi daerah operasi (IDO). Prosedur asepsis merupakan prinsip bedah untuk mempertahankan keadaan bebas kuman untuk mencegah IDO. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas Efektivitas Prosedur Irigasi Luka Pasca Operasi Elektif Ortopedi Menggunakan Campuran Natrium Klorida 0,9% dan Gentamicin Sulfat untuk Mencegah Infeksi Daerah Operasi Di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian uji klinis (clinical trial) dengan desain paralel. Subjek penelitian yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 96 orang yang terbagi kedalam tiga kelompok: Kelompok NaCl 0,9% (Kelmpok A), Kelompok Gentamicin Sulfat 80 mg (Kelompok B), dan Kelompok Gentamicin Sulfat 160 mg (Kelompok C) dengan jumlah subjek pada masing – masing kelompok adalah 32 orang. Data yang diperoleh akan dianalisa menggunakan uji F (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95%. Kelompok A memiliki Skor IDO: 3,34 ± 1,49, kelompok B: 2,31 ± 1,12 dan kelompok C: 2,63 ± 1,62. Uji komparatif antar ketiganya menujukkan perbedaan yang bermakna (p = 0,009). Perbandingan efektivitas Kelompok B dan Kelompok C dalam mencegah IDO tidak secara statistik tidak berbeda secara signifikan (p = 0,281). Prosedur irigasi luka pasca operasi elektif ortopedi menggunakan Gentamicin Sulfat 80 mg efektif mencegah terjadinya IDO dibandingkan dengan pencucian luka standar menggunakan NaCl 0,9%.
Perbandingan Kadar Immunoglobulin E Serum Pada Pasien Rinitis Alergi Dengan Faktor Risiko Genetik T. Husni T.R.; Yusni; Fadhlia
Journal of Medical Science Vol 1 No 1 (2020): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.869 KB) | DOI: 10.55572/jms.v1i1.10

Abstract

Rinitis merupakan masalah kesehatan global, walaupun tidak bersifat serius namun rhinitis alergi harus dipikirkan sebagai keadaan yang cukup serius karena dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita akibat beratnya gejala yang dialami dan juga dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Prevalensi rinitis alergi terus meningkat sepanjang 50 tahun terakhir. Peningkatan ini disebabkan karena faktor genetik dan lingkungan. Penegakan diagnosis rinitis alergi dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kadar IgE serum, kadar eosinofil darah tepi dan eosinofil mukosa hidung. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbedaan kadar Immunoglobulin E pada penderita rinitis alergi dan non alergi dengan predisposisi genetik. Hasil dari penelitian ini didapatkan kadar Ig E lebih tinggi dan signifikan pada pasien rinitis alergi dibandingkan non-rinitis alergi. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar Ig E pada pasien dengan rinitis alergi dengan non rinitis alergi.
PROFIL PENDERITA SINDROMA KORONER AKUT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH Haris, Munirwan; Muhammad Ridwan; Nurkhalis; M. Hustiar Hakim; M. Rizki; Teuku, Muhammad Khaled
Journal of Medical Science Vol 2 No 1 (2021): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.582 KB) | DOI: 10.55572/jms.v2i1.17

Abstract

Di Indonesia penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab nomor satu dari seluruh kematian. Provinsi Aceh memiliki prevalensi penyakit jantung di atas rata-rata nasional yaitu 16.6% dibanding 9.2%. Penelitian mengenai profil pasien sindroma koroner akut (SKA) yang merupakan bagian dari PJK belum pernah dilakukan di Provinsi Aceh. Penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan profil pasien SKA di Provinsi Aceh sehingga data ini dapat dijadikan indikator pentingnya penanganan SKA serta dijadikan evaluasi kinerja program edukasi masyarakat mengenai penyakit kardiovaskular di Provinsi Aceh. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan sampel penelitian seluruh pasien SKA pada Januari 2017 hingga Desember 2018. Teknik pengumpulan data adalah total sampling yang diperoleh dari rekam medis. Analisis dan pengolahan data menggunakan SPSS for Windows versi 14. Disimpulkan bahwa pasien yang terbanyak berjenis kelamin laki-laki yaitu 206 pasien (69%), usia terbanyak yaitu 45─60 tahun dengan 138 kasus (50%), jenis SKA paling dominan adalah UAP/NSTEMI sebanyak 121 kasus dengan Banda Aceh sebagai domisili terbanyak. Karakteristik nyeri dada tipikal paling dominan ditemukan 81.4 % dengan onset >24 jam dan terjadi di malam hari. Merokok merupakan faktor risiko dominan serta keluhan nyeri dada adalah yang terbanyak ditemukan.

Page 1 of 10 | Total Record : 100