cover
Contact Name
Kusniyati Utami
Contact Email
jurnalilmiahstikesyarsimataram@gmail.com
Phone
+6281931010908
Journal Mail Official
jik@stikesyarsimataram.ac.id
Editorial Address
Jln. TGH Rais Lingkar Selatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
ISSN : 19788940     EISSN : 2807940X     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram with E-ISSN 2807-940X and P-ISSN 1978-8940 is a scientific journal that presents research results with the focus and scope of journals including nursing science, obstetrics and public health sciences including maternal and child health sciences, production health, health promotion, health policy and health management.
Articles 79 Documents
Hubungan Penerimaan Keluarga dengan Stigma Keluarga pada Anggota Keluarga Gangguan Jiwa ninuk, devin; Nasrudin, Nasrudin; Urifah, Siti; Nuril Hanafie, Muhammad
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 13 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v13i2.288

Abstract

Family stigma is the attitude of the family and society that considers that if a family member suffers from a mental disorder, it is a disgrace to his family members. Family stigma is formed from other people or society having negative perceptions, attitudes, emotions, and avoidance from society to family due to family unfamiliarity (having a sick family member) causing emotional, social, and interpersonal consequences that can reduce the quality of family life. Family acceptance of the patient is one of the functions of the family. The purpose of this study was to determine the acceptance of families with family stigma of family members with mental disorders. The design of this study used descriptive correlation with a cross-sectional approach, the population in this study was 177 respondents, the sample in this study was 38 respondents, sampling used a simple random sampling technique with research criteria, the test analysis used was the Spearman rank test (α << 0.05). The results of this study indicate that there is a relationship between the variable of family acceptance and the variable of family stigma on family members with mental disorders having a strong relationship because the correlation value obtained is 0.744 and the direction of the relationship is positive. and after the analysis of the Spearman test, it was found that Value = 0.000 < (0.005) where there is a relationship between the two variables. From the description above, it is clear that family acceptance with family stigma is the most influential factor in the healing process of people with mental disorders. Abstrak Stigma keluarga adalah sikap keluarga dan masyarakat yang menganggap bahwa jika ada anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa merupakan aib bagi anggota keluarganya. Stigma keluarga terbentuk dari orang atau masyarakat lain yang memiliki persepsi, sikap, emosi negatif dan penghindaran dari masyarakat terhadap keluarga karena ketidaktahuan keluarga (memiliki anggota keluarga yang sakit) sehingga menimbulkan konsekuensi emosional, sosial, dan interpersonal yang dapat menurunkan kualitas kehidupan keluarga. Penerimaan keluarga terhadap pasien merupakan salah satu fungsi keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerimaan keluarga dengan stigma keluarga terhadap anggota keluarga dengan gangguan jiwa. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi dengan cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah 177 responden, sampel dalam penelitian ini adalah 38 responden, pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan kriteria penelitian, analisis uji yang digunakan adalah Spearman rank test ( α << 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel penerimaan keluarga dengan variabel stigma keluarga pada anggota keluarga dengan gangguan jiwa memiliki hubungan yang kuat karena nilai korelasi yang diperoleh sebesar 0,744 dan arah hubungannya positif. dan setelah dilakukan analisis uji Spearman didapatkan Nilai = 0,000 < (0,005) dimana terdapat hubungan antara kedua variabel. Dari uraian di atas, jelaslah bahwa penerimaan keluarga dengan stigma keluarga merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam proses penyembuhan penderita gangguan jiwa.
Pengalaman Guru dalam Metode Pembelajaran Tahfidz pada Anak Berkebutuhan Khusus Kinanti, Adelia Cahya; Kameliawati, Feri; Palupi, Rini; Kusuma, Anggi
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 13 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v13i2.289

Abstract

Based on data from The World Health Organization (WHO), approximately 15% of the world's population, which amounts to over one billion people, are considered to have disabilities. Furthermore, based on the 2018 National Socioeconomic Survey on Disabilities, it was discovered that the 7-18 age group included a total of 55,708,205 people: 1,327,688 had moderate disabilities, while 433,297 had severe disabilities. This study aims to illustrate the teacher's experience in handling Tahfidz learning methods for children with special needs at SD IT Baitul Jannah Islamic School Lampung City. The research employs a qualitative methodology using a phenomenological approach and aims to investigate Tahfidz subject teachers in SD IT Baitul Jannah Islamic School Lampung City.   The study utilized a sample of three participants. The methodology employed in this study involves the technique of (snowball sampling).  Data were collected through observation, in-depth interviews, and documentation, and then conducted data analysis that began listening to recordings of interviews to make conclusions from the qualitative data obtained. Teachers specializing in Tahfidz learning methods for children with special needs encounter six themes: teacher support, teacher barriers, teacher strategies, the development of children with special needs, the role of parents, and the role of shadow teachers. Based on the information from several participants, it was uncovered that teachers must have a strategy of approach to children with special needs as these children have emotional instability that will impact the process of Tahfidz learning. Abstrak Berdasarkan data dunia (WHO) Sekitar 15% populasi di dunia atau lebih dari 1miliar orang diperkirakan penyandang disabilitas dan menurut Survei sosial ekonomi nasional tahun 2018 tentang data difabel didapatkan kelompok usia 7-18 tahun berjumlah 55.708.205 jiwa dengan penyandang disabilitas sedang sebanyak  1.327.688 jiwa, dan penyandang disabilitas berat sebanyak 433.297 jiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan pengalaman guru dalam metode pembelajaran tahfidz pada anak berkebutuhan khusus di SD IT Baitul jannah Islamic School Bandar Lampung.  Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan study fenomenologi, Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran tahfidz di SD IT Baitul Jannah Bandar Lampung.   Pada penelitian kualitatif tidak mempersoalkan jumlah sampel penelitian, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 3 partisipan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel bola salju/berantai (snowball/chain sampling). Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi kemudian dilakukan analisis data yang dimulai mendengarkan rekaman hasil wawancara sampai membuat kesimpulan atas data kualitatif yang diperoleh. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pengalaman guru dalam metode pembelajaran tahfidz pada anak berkebutuhan khusus mendapatkan 5 tema yaitu dukungan guru, hambatan guru, strategi guru, perkembangan anak ABK, peran orangtua dan peran shadow teacher. Berdasarkan pemaparan dari beberapa partisipan didapatkan guru harus mempunyai strategi pendekatan kepada anak berkebutuhan khusus karena anak berkebutuhan khusus mempunyai ketidakstabilan emosi yang nantinya berdampak pada proses pembelajaran tahfidz.
Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Rheumatoid Arthritis pada Lansia Septiana, Septiana; Sutrisno , Sutrisno; Amirudin , Ikhwan; Sugiyanto , Sugiyanto
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 13 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v13i2.299

Abstract

Body Mass Index (BMI) is a tool for measuring and monitoring the nutritional status of adults to the elderly, especially concerning those underweight and overweight. Rheumatoid arthritis (RA) is one of the diseases often accompanying old age. The typical symptom is joint pain. The prevalence of rheumatoid arthritis in Lampung is 14.5%. This study aimed to determine the relationship between body mass index and the incidence of rheumatoid arthritis in the elderly in the Working Area of Public Helath Center Tanjung Rejo Village, Pesawaran Regency. This research is quantitative with a cross-sectional approach. The population in this study were older people at the Tanjung Rejo Village Public Health Center, Pesawaran Regency, with a sample of 95 respondents. The sampling technique used was total sampling. Bivariate analysis in this study using the chi-square test. The study results of the variable body mass index with rheumatoid arthritis obtained a p-value of 0.014 (<0.05). Ho is rejected, which means a relationship exists between body mass index and rheumatoid arthritis. Provide information about the impact of body mass index that could be better for people with rheumatoid arthritis at the Tanjung Rejo Village Health Center, Pesawaran Regency. Especially regarding diet and activity patterns so that people with rheumatoid arthritis can maintain body weight following height to remain in the average body mass index category. Abstrak Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan alat  untuk mengukur dan memantau status gizi orang dewasa sampai lansia, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Rheumatoid arthritis (RA) merupakan salah satu golongan penyakit yang sering menyertai usia lanjut. Gejala yang khas adalah nyeri sendi. Prevalensi rheumatoid arthritis dilampung sebesar 14,5%. Tujuan dalam penelitian ini adalah hubungan indeks massa tubuh dengan kejadian rheumatoid arthritis pada lansia di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Desa Tanjung Rejo Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini merupakan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia di Puskesmas Desa Tanjung Rejo Kabupaten Pesawaran dengan sampel 95 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Analisis bivariate dalam penelitian ini menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian dari variable indeks massa tubuh dengan rheumatoid arthritis diperoleh nilai p-value 0,014 (<0,05) Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan rheumatoid arthritis. Memberikan informasi tentang dampak indeks massa tubuh yang tidak ideal bagi penderita rheumatoid arthritis di Puskesmas Desa Tanjung Rejo Kabupaten Pesawaran. Khususnya mengenai pola makan dan pola aktivitas agar penderita rheumatoid arthritis dapat menjaga berat badan yang sesuai dengan tinggi badan agar tetap dalam kategori indeks massa tubuh normal.
Efektivitas Promosi Kesehatan Melalui Stroytelling Terhadap Persepsi dan Sikap Tentang Cedera Kepala pada Pelajar di MTs Purqoti, Dewi; Apriani idris, Baiq Nurainun; Hadi, Irwan
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 13 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v13i2.304

Abstract

Head injury is a public health problem, especially in developed countries. Head injury due to traffic accidents is one leading causes of death in the world. The use of motorcycles under age is very risky for accidents due to lack of awareness of traffic order, and not using a helmet when driving which can be at risk of causing head injuries. Therefore, provision of health promotion (PromKes) through storytelling about head injuries can affect perceptions and attitudes about preventing head injuries. The purpose of this study was to determine effectiveness of health promotion through storytelling on perceptions of head injuries in students at MTs Nurul Huda. Research This was pre-experimental designs with one group pre-test post-test design. The population in this study amounted to 121 students. The sampling technique used is purposive sampling by using sampling formula according to Frederer so that number of side in this study amounted to 18 respondents. The data collection method used a questionnaire on each variable. The statistical test used in this study is matched t-test. The result of  this study shows value = 0.001 < = 0.05, meaning that there is a significant effectiveness after being given health promotion through storytelling on perceptions of head injury and the value of value = 0.001 < = 0.05 for effectiveness of health promotion through storytelling against perception of head injury. Collaboration with related parties is needed to disseminate information about head injury prevention. ABSTRAK Cedera kepala merupakan masalah kesehatan masyarakat terutama di negara maju. Cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia. Penggunaan sepeda motor di bawah umur sangat berisiko terjadi kecelakaan karena kurangnya kesadaran akan ketertiban lalu lintas, serta tidak menggunakan helm saat berkendara yang dapat berisiko menyebabkan cedera kepala. Oleh karena itu pemberian promosi kesehatan (PromKes) melalui storytelling tentang cedera kepala dapat mempengaruhi persepsi dan sikap tentang pencegahan cedera kepala. Tujuan: untuk mengetahui efektivitas promosi kesehatan melalui storytelling terhadap persepsi cedera kepala pada siswa MTs Nurul Huda. Rancangan penelitian merupakan desain pre-experimental dengan one group pretest posttest design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 121 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan menggunakan rumus sampling menurut Frederer sehingga jumlah pihak dalam penelitian ini berjumlah 18 responden. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner pada masing-masing variabel. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah matched t-test. Hasil: Penelitian ini menunjukkan nilai = 0,001 < = 0,05 artinya ada pengaruh yang signifikan setelah diberikan promosi kesehatan melalui storytelling terhadap persepsi cedera kepala dan nilai value = 0,001 < = 0,05 untuk efektivitas promosi kesehatan melalui storytelling terhadap persepsi cedera kepala. Kolaborasi dengan pihak terkait sangat diperlukan untuk menyebarkan informasi tentang pencegahan cedera kepala.
Hubungan Dukungan Peran Orang Tua dengan Interaksi Sosial pada Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Negeri Pringsewu Lampung Setia Putri, Ayu; Kameliawati, Feri; Palupi, Rini; Yeni Wulandari, Rizki
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 14 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v14i1.312

Abstract

Menurut World Health Organization (2017), diperkirakan jumlah anak retardasi mental di Indonesia sebanyak 6,6 juta jiwa. Insiden tertinggi pada anak masa sekolah dengan puncak umur 10 sampai 14 tahun. Anak berkebutuhan khusus memiliki keterbatasan mental yang sangat berat sehingga sering mengalami kesulitan dalam mengurus diri, dukungan peiran oirang tua sangatlah dibutuhkan kareina anak tidak dapat tumbuh dan beirkeimbang deingan baik tanpa adanya oirangtua teirutama pada anak berkebutuhan khusus, feinoimeina ABK di seikoilah dalam berinteraksi sosial meireika teirlihat teitap diam dalam keiloimpoik dan bahkan tidak mau beirgabung dalam keiloimpoik beilajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk meingeitahui adanya hubungan dukungan peiran oirang deingan inteiraksi soisial pada anak beirkeibutuhan khusus di SLB Pringseiwu tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, desain penelitian observasi analitik dengan menggunakan pendekatan Cross sectional. Subjek penelitian ini adalah wali murid SLB pringsewu dan objek penelitiannya adalah hubungan dukungan peran orang tua dengan interaksi sosial pada anak berkebutuhan khusus di SLB pringsewu. Adapun tempat penelitiannya di SLB pringsewu, penelitian dilakukaan di SLB pringsewu, dengan jumlah sampel 64 wali murid SLB pringsewu. Teknik pemilihan sampel dalam penelitian adalah cluster sampling. Analisa bivariate dalam penelitian ini menggunakan chi-square. Hasil penelitian dari variable dukungan peran orangtua dengan interaksi sosial anak berkebutuhan khusus di SLBN Pringsewu diperoleh nilai p-value 0,007 (<0,05) dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak artinya ada hubungan dukungan peran orangtua dengan interaksi sosial anak berkebutuhan khusus di SLBN Pringsewu. Diharapkan pihak SLBN Pringsewu dapat mengadakan atau memfasilitasi guru maupun orangtua terkait pelatihan mengenai cara atau strategi dalam melatih interaksi sosial pada anak berkebutuhan khusus
Smoking Behaviour is a Protective Factor Against the Degree of Knee Osteoarthritis Oky Caesario, Damara; Citra Wirashada, Briliant; Prahasanti, Kartika; Andala Putra, Muslim
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 14 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v14i1.316

Abstract

Osteoarthritis lutut adalah penyakit kronik progresif karena kelainan struktur sendi lutut yang menjadi keras sehingga dapat menyebabkan limitasi dalam bergerak. secara umum, osteoarthritis paling sering diakibatkan karena usia yang semakin tua. usaha untuk mencegah terjadinya osteoarthritis bertambah karena beberapa studi juga mengkomparasikan kejadian osteoarthritis dengan kebiasaan merokok. merokok adalah kebiasaan yang sering dilakukan oleh orang indonesia dengan total 1,1 milyar orang perokok dan indonesia peringkat tiga terbanyak dibawah cina dan india. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku merokok dengan derajat osteoarthritis menurut Kellgren - lawrence di Rumah Sakit Muhammadiyah Siti Khodijah Sidoarjo. design penelitian cross sectional berjenis penelitian quantitative. Sampling akan menggunakan stratified sampling dengan 51 sample penelitian. teknis pengambilan sampel yaitu menggunakan kuisioner untuk mengetahui indikator perilaku merokok pada pasien dan foto radiologi lutut untuk mengetahui derajat dari osteoarthritis lutut. analisis Bivariat menggunakan uji spearman pada platform SPSS menunjukan hasil p value 0,000 (p<0,05). Hasil tersebut menunujukan adanya hubungan yang signifikan antara hubungan perilaku merokok terhadap derajat osteoarthritis menurut Kellgren - Lawrence. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan perilaku merokok terhadap derajat osteoarthritis menurut Kellgren - Lawrence di Rumah Sakit muhammadiyah Siti Khodijah Sidoarjo. Saran  selanjutnya wajib untuk dicari tahu dengan penelitian percobaan agar melihat  faktor kunci protektif pada osteoartritis lutut.
Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada Balita dipengaruhi oleh Perilaku Ibu indah, indah; Dedy Supriyatna, Lalu
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 14 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v14i1.333

Abstract

Background: The relationship between mother's behavior and the occurrence of ISPA is that the mother always burns rubbish at home. This makes it very easy for toddlers to contract acute respiratory infections. Relationship between mother's behavior shows the susceptibility of getting upper or lower respiratory tract diseases which are included in the class of Air Borne Disease or those that are transmitted through the air by inhalation which can cause various spectrum of diseases ranging from asymptomatic disease or mild infection to severe and deadly disease, depending on the causative pathogen. Objective: To determine the relationship between maternal behavior and the incidence of ISPA in toddlers in the Tanjung Karang Health Center, Mataram City. Method: This research uses an analytical survey research design with a cross sectional approach. The population in this study were 97 toddlers aged 0-5 years who had suffered from ISPA in the last 2 years. The sampling technique for this research is purposive sampling. Methods of data collection using a questionnaire. The statistical test used in this research is Chi-Square. Results: The results of this study indicate that there is a significant relationship between maternal behavior and the incidence  in toddlers in the Tanjung Karang Health Center, Mataram City with a P-Value of 0.014 <0.05. Conclusion: Maternal behavior is one of the causes of ISPA in toddlers in the Tanjung Karang  Health Center , Mataram City. Suggestion: It is hoped that parents will pay more attention to the health of toddlers and pay attention to active behavior so that toddlers do not get ISPA. ABSTRACT Latar Belakang: Hubungan perilaku ibu dengan kejadian ispa adalah ibu selalu membakar sampah dirumah. Hal ini mudah sekali terkenanya penyakit ispa pada balita. Hubungan perilaku ibu menunjukkan mudahnya terkena penyakit saluran pernapasan atas atau bawah yang termasuk penyakit golongan Air Borne Disease atau yang ditularkan melalui udara dengan inhalasi yang dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada patogen penyebabnya. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan perilaku ibu dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang Kota Mataram.  Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu balita berusia 0-5 tahun yang pernah menderita ISPA 2 tahun terakhir yaitu sebanyak 97 balita. Teknik sampling penelitian ini yaitu Purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner. Uji statistic yang digunakan dalam penelitian ini adalah Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara Perilaku Ibu dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang Kota Mataram dengan P-Value 0,014<0,05. Kesimpulan: Perilaku ibu  merupakah salah satu penyebab terjadinya ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang Kota Mataram. Saran: Diharapkan agar orang tua lebih memperhatikan kesehatan balita dan memperhatikan perilaku yang aktif agar balita tidak terkena ispa.
Senam Prolanis Menurunkan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Henirispawati, Baik; Ernawati, Ernawati; Supriyadi, Supriyadi
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 14 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v14i1.335

Abstract

Hypertension is a person who is said to be hypertensive if he has a systolic blood pressure of more than 140 mmHg and a diastolic blood pressure of more than 90 mmHg. One way to handle hypertension is physical activity such as Prolanis gymnastics. The purpose of this study was to determine the effect of prolanis exercise on reducing blood pressure in hypertensive patients in Jerowaru village, East Lombok. This research method used experimental research with a pre-experimental type with a one group pre-test post-test design. The population in  this  research  is  108  respondents.  The  sampling  technique  used  is  Simple random sampling with a sample size of 15 people. The statistical test used was the Wilcoxon signed rank test to determine the effect of reducing blood pressure before and after prolanis exercise. Results: statistical test results were obtained with a p value for the 1st meeting pre-post systole = 0.001 and diastole = 0.002 (<0.05), while for the 2nd meeting pre-post systole = 0.002 and diastole = 0.026 (<0. 05). The results obtained showed that prolanis exercise had an effect on reducing blood pressure in hypertensive patients. Conclusion: There is an effect of prolanis exercise on reducing blood pressure in hypertensive patients. Suggestion: It is expected that hypertensive patients are diligent in maintaining their diet and lifestyle.   ABSTRAK Hipertensi adalah seorang dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Salah satu penangan hipertensi yaitu dengan aktifitas fisik seperti senam prolanis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam prolanis terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di desa Jerowaru Lombok Timur. Meteode penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen dengan jenis pre eksperimental dengan rancangan penelitian one group pre-test post-test design. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 108 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah Simple random sampling dengan besar sampel  sejumlah  15  orang.  Uji  statistik  yang  digunakan  adalah  uji  Wilcoxon signed rank test untuk mengetahui pengaruh penurunan tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan senam prolanis. Hasil : didapatkan hasil uji statistik dengan nilai p  value untuk  pertemuan 1  pre-post  sistol  =  0,001  dan diastol =  0,002 (<0,05), sedangkan untuk pertemuan ke-2 pre-post sistol = 0,002 dan diastol = 0,026 (<0,05). Hasil yang diperoleh bahwa senam prolanis terdapat pengaruh untuk  penurunan  tekanan  darah  pada  pasien  hipertensi.  Kesimpulan:  Ada pengaruh   senam   prolanis   terhadap   penurunan   tekanan   darah   pada   pasien hipertensi. Saran: Diharapkan pasien hipertensi rajin menjaga pola makan dan pola hidup.  
Neuropati Diabetes Sebagai Faktor Predisposisi Terjadinya Luka Pada Kaki sriyati, sriyati
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 14 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v14i1.336

Abstract

Patients with diabetes mellitus without proper management may develop complications. Diabetic neuropathy is one of the most common complications. Peripheral neuropathy is the most common form of diabetic neuropathy and often leads to leg ulcer. The objective of this study is to provide an overview of neuropathy in diabetes mellitus as a contributing factor to the appearance of leg ulcer. The design and methods that were used were a literature review using databases from several studies, such as PubMed and Google Scholar articles, to meet inclusion criteria and publish in journal reviews in the last 10 years. Several suitable findings were then discussed and summarized. The result found four articles that met the inclusion criteria and discussed the incidence of neuropathy and the appearance of leg ulcer. The conclusion from this study showed that the average number of patients with diabetes mellitus who experienced neuropathy was 50.87% and leg ulcer were 14.6%. Patients with peripheral neuropathy have an 11.2 times greater chance of having a leg ulcer. The occurrence of leg ulcer due to neuropathy in patients with diabetes mellitus can be prevented as early as possible with routine examinations and actions or behaviors to support leg ulcer not to occur.   ABSTRAK Pasien dengan diabetes melitus bila tidak dikelola dengan baik dapat mengalami komplikasi. Neuropati diabetes adalah salah satu komplikasi yang umum terjadi. Neuropati perifer merupakan bentuk neuropati diabetik yang paling sering ditemukan dan sering menjadi penyebab terjadinya luka pada kaki. Tujuan: Penelitian ini untuk memberikan gambaran tentang neuropati pada diabetes melitus sebagai faktor penyebab munculnya luka pada kaki. Desain: Literature review. Metode: Penelusuran menggunakan database dari Jurnal, literature review melalui Pub-Med, Google Scholar sesuai kriteria inklusi dan dipublikasikan dalam review jurnal 10 tahun terakhir. Hasil pencarian yang tepat kemudian dibahas dan disimpulkan. Hasil: Penelusuran menghasilkan empat artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan semua membahas tentang kejadian neuropati dan munculnya luka pada kaki. Kesimpulan: Temuan hasil penelitian didapatkan rata rata pasien diabetes melitus yang mengalami neuropati sebesar 50,87% dan luka pada kaki sebesar 14,6%. Pasien dengan neuropati perifer memiliki kemungkinan 11,2 kali lebih besar mempunyai resiko terjadi luka pada kaki. Terjadinya luka pada kaki akibat adanya meuropati pada pasien diabetes melitus dapat dicegah sedini mungkin dengan pemeriksaan runtin dan tindakan atau berperilaku untuk mendukung agar luka pada kaki tidak terjadi.  
Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak terhadap Tingkat Mortalitas Pediculosis Capitis pada Santri ninuk, devin; Zakaria, Achmad; Zuliani, Zuliani; Nada, Nailin
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 14 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v14i1.343

Abstract

Head lice infestation with pediculosis capitis is a serious problem that is not well- respected in Indonesia. Most Indonesians tend to let pediculosis capitis multiply on their heads. This head lice infestation causes problems with a lack of focus due to head lice activity. The most effective eradication of head lice is by using chemical pediculosides. Soursop leaves contain many secondary metabolites which have potential as bioinsecticides which can be used as pediculosides (head lice eradication). This study aims to determine the effect of soursop leaf extract on the mortality rate of pediculosis capitis. This study used a Quasy Experiment Time Series Design using a purposive sampling technique. The hypothesis test uses the One Way Annova statistical test with a significance level of α <0.05. The study showed that 56 pediculosis capitis tails were divided into 4 treatments and 3 repetitions, namely not given soursop leaf extract (K0), given soursop leaf extract with a trial time of 5 minutes (P1), given soursop leaf extract with a trial time of 10 minutes (P2). was given soursop leaf extract with a trial time of 15 minutes (P3). The results showed that the percentage of pediculosis capitis mortality from the soursop leaf extract treatment, it was known that the highest mortality was in the P2 and P3 treatments of the soursop leaf extract. While the lowest number of deaths occurred in the K0 treatment without using soursop leaf extract at all 0%. The above results show that the number of head lice deaths increases with increasing time used. Based on the research above, soursop leaf extract by direct spraying method on head lice with 5, 10, 15minute observations had an effect on head lice mortality. The higher the observation time studied, the higher the head lice mortality rate. The results show that the mortality rate is higher the longer the time given. ABSTRAK Infestasi kutu kepala pediculosis capitis merupakan masalah serius yang tidak ditanggapi dengan baik di Indonesia. Kebanyakan orang Indonesia cenderung membiarkan pediculosis capitis berkembangbiak dikepala mereka. Infestasi kutu kepala ini menyebabkan masalah kurang fokusnya pikiran karena aktifitas kutu kepala. Pemberantasan kutu kepala paling efektif dengan menggunakan pedikulosida kimiawi. Daun sirsak mempunyai banyak kandungan senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai bioinsektisida yang dapat digunakan sebagai pedikulosida (pemberantas kutu kepala). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sirsak terhadap tingkat mortalitas pediculosis capitis. Penelitian ini menggunakan desain Quasy Eksperimen Time Series Design dengan menggunakan Teknik purposive sampling. Uji hipotesis menggunakan uji statistic Kruskal-Wallis dengan tingkat kemaknaan α < 0,05. Penelitian menunjukkan 56 ekor pediculosis capitis dibagi menjadi 4 perlakuan dan 3 kali pengulangan yaitu tidak diberi ekstrak daun sirsak (K0), diberi ekstrak daun sirsak dengan waktu uji coba 5 menit (P1), diberi ekstrak daun sirsak dengan waktu uji coba 10 menit (P2), diberi ekstrak daun sirsak dengan waktu uji coba 15 menit (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase mortalitas pediculosis capitis dari perlakuan ekstrak daun sirsak, diketahui bahwa kematian tertinggi terdapat pada perlakuan P2 dan P3 ekstrak daun sirsak. Sedangkan jumlah kematian terendah terjadi pada perlakuan K0 dengan tidak menggunakan ekstrak daun sirsak sama sekali 0%. Hasil diatas menunjukkan bahwa jumlah kematian kutu kepala meningkat seiring dengan peningkatan waktu yang digunakan. Berdasarkan penelitian diatas bahwa ekstrak daun sirsak dengan metode penyemprotan langsung pada kutu kepala dengan pengamatan 5,10,15 menit memeberikan pengaruh terhadap mortalitas kutu kepala. Semakin tinggi waktu pengamatan yang diteliti maka semakin tinggi pula tingkat mortalitas kutu kepala. Hasil menunjukan bahwa tingkat mortalitas semakin tinggi apabila waktu yang diberikan semakin lama.