cover
Contact Name
Rilci Kurnia Illahi
Contact Email
rilcikurnia@uinib.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
rilcikurnia@uinib.ac.id
Editorial Address
Jl. Mahmud Yunus Lubuk Lintah Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Murabby: Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : 26152061     EISSN : 26224712     DOI : https://doi.org/10.15548/mrb
Core Subject : Education,
Murabby Jurnal Pendidikan Islam, a peer reviewed journal, is an interdisciplinary publication of original research and writing on education. The journal aims to provide a forum for scholarly understanding of the field of education and plays an important role in promoting the process that accumulated knowledge, values, and skills. Scientific manuscript dealing with contemporary educational topics are particularly welcome to be submitted. The journal encompasses research articles, original research report, reviews, short communications and scientific commentaries in islamic education in any fields Aqidah Akhlak, Fiqh, AlQuran Hadith, and Islamic Cultural History which includes Teaching, Education Development, Islamic Education, Material Learning Models and Strategies, Curriculum, Philosophy of Islamic Education, Politics of Islamic Education, History of Islamic Education, Educators and Students, etc.
Articles 104 Documents
Strategi Guru Asrama dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Santri Kelas VIII di Pondok Pesantren Thawalib Kota Padang Nini Nini
Murabby: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1, No 2 (2018): Murabby Vol. 1 No. 2 September 2018
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/mrb.v1i2.304

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan usaha yang dilakukan guru asrama dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an santri kelas VIII di Pondok Pesantren Thawalib Kota Padang, kemampuan membaca Al-Qur’an santri kelas VIII di Pondok Pesantren Thawalib Kota Padang, dan kendala yang dihadapi guru asrama dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an santri kelas VIII di Pondok Pesantren Thawalib Kota Padang. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah field research (penelitian lapangan) yang bersifat deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pengelolaan data dengan teknik analisa deskriptip kualitatif, dengan langkah sebagaiberikut memeriksa data, mengklarifikasi data, menganalisa data dan mengambil kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa usaha guru asrma dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an yaitu: (1) guru membuat beberapa program, program tahfidz, program kelompok dan program individu,(2) menggunakan beberapa metode,metode qiraati, metode iqra’, metode talaqqi, metode sas dan metode baghdadiyah, (3) guru memeberikan beberapa motivasi berupa reward dan pujian kepada santri,(4) santri sudah bisa membaca Al-Qur’an dengan kaidah ilmu tajwid dan menggunakan irama, tetapi masih ada sebagian kecil santri yang kurang lancar dalam membaca Al-Qur’an, (5) kendala yang ditemui guru asrama yaitu kurangnya motivasi dan minat santri, kemam puansantri yang beragam, dan jam pelajaran yang tidak mencukupi/kurang.
Pendelegasian Tugas dan Wewenang dalam Pendidikan Islam Harmonedi Harmonedi
Murabby: Jurnal Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2019): Murabby Vol. 2 No. 1 April 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/mrb.v2i1.331

Abstract

Hasil yang maksimal dalam proses pendidikan Islam bisa dicapai dengan adanya kebersamaan oleh semua pihak terkait dalam melaksanakan tugas dan wewenang. Individu yang terlibat dalam pengelolaan pendidikan Islam adalah makhluk yang tidak lepas dari sisi kelemahan tetapi di sisi lain juga punya potensi besar. Kelemahan satu individu dapat dilengkapi oleh kehebatan individu yang lain dengan adanya pendelegasian tugas dan wewenang, yang berarti memberikan kekuasaan kepada seseorang untuk bertindak terhadap kepentingan pendidikan Islam. Di dalam pendelegasian itu terkandung pembagian tugas dan tanggung jawab bersama semata-mata demi kepentingan pendidikan Islam. al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW telah mengajarkan tentang pendelegasian tugas dan wewenang dengan memperhatikan beberapa aspek, yaitu : fungsi dan keahlian penerima delegasi, rasa saling percaya, mengutamakan musyawarah, komitmen kerja, pengawasan, dan evaluasi.
IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR JEAN PIAGET PADA MATAPELAJARAN PAI DI MA UNGGULAN AL-IMDAD BANTUL Nur Ahmad Fauzi; S Suyadi
Murabby: Jurnal Pendidikan Islam Vol 3, No 1 (2020): Murabby Vol. 3 No. 1 April 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/mrb.v3i1.1133

Abstract

In teaching and learning activities, the teacher in giving understanding to students cannot be limited to being told, it needs development for each student subject. to see how the implementation of constructivism learning theory in madrasas. Then the research used by the writer is field research that uses qualitative data selected as a location to investigate objective symptoms that occur at that location. The location is in MA Featured Al-Imdad. PAI Madrasah Aliyah Featured Al-Imdad's teacher strategy in implementing the theory of constructivism that is the principle teacher teaches children to solve a problem, students present a problem and encourage students to be creative in solving problems faced with thoughts and ideas so that agreement will emerge from the results of what has been achieved captured from student perception
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM BERWAWASAN TUJUAN Rosniati Hakim; Khadijah Khadijah
Murabby: Jurnal Pendidikan Islam Vol 3, No 2 (2020): Murabby Vol. 3 No. 2 September 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/mrb.v3i2.2094

Abstract

Kurikulum dalam lembaga pendidikan harus memuat tujuan umum yang sesuai dengan sasaran-sasaran khusus yang dikehendaki, dan harus mampu memberi arahan kepada peserta didik.  Perumusan tujuan dengan tegas dan jelas, menjadi inti dari seluruh pemikiran pedagogis dan perenungan filosofi. Tujuan pendidikan merupakan masalah sentral dalam pendidikan, karena tanpa perumusan tujuan yang jelas, perbuatan menjadi acak-acakan, tanpa arah, bahkan bisa sesat atau salah langkah. Tujuan ini merupakan rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki oleh peserta didik setelah proses pembelajaran. Bagaimana kajian analisis tentang komponen pendidikan Islam terkait tujuan pendidikan Islam, satu sisi akan dibahas melalui pengembangan pendidikan Islam berwawasan tujuan sebagai titik tumpuan dari pendidikan.
PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS IIB PADANG Zulheldi Zulheldi; Reni Hasrin RH
Murabby: Jurnal Pendidikan Islam Vol 4, No 2 (2021): Murabby Vol. 4 No. 2 September 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/mrb.v4i2.3288

Abstract

Pembelajaran membaca al-Qur’an merupakan sebuah kegiatan keagamaan yang telah rutin dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakat Perempuan Kelas IIB Padang. Aktor utama di balik kegiatan yang sangat penting ini adalah para Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat dan Kota Padang. Kegiatan ini menjadi aktifitas mingguan dengan durasi sekitar satu jam untuk setiap kali pertemuan. Tulisan ini merupakan hasil penelitian kualitatif deskriptif terhadap kegiatan di atas dengan memfokuskan kajiannya pada bagaimana kegiatan tersebut direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi serta bagaimana peluang dan tantangannya. Melalui sebuah kajian mendalam didapatkan bahwa kegiatan pembelajaran membaca al-Qur’an itu telah berlangsung selama lebih kurang lima bulan. Aktifitas yang merupakan hasil kerjasama antara Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Padang dan Kantor Kementerian Agama ini telah dilaksanakan sejak bulan Februari 2021 dan dihentikan untuk sementara waktu sejak pemberlakukan PPKM di Sumatera Barat. Setelah dilakukannya penelitian ini diharapkan hendaknya kegiatan pembelajaran ini dapat direncanakan dengan lebih matang oleh kedua belah pihak, dilaksanakan secara lebih intensif, dan memprioritaskan asas kemanfaatan atau nilai positif bagi para penghuni Lapas Perempuan.
Pola Pembinan Guru PAI Profesional Alisa Roza
Murabby: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1, No 1 (2018): Murabby Vol. 1 No. 1 April 2018
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/mrb.v1i1.299

Abstract

Pendidikan yang baik idealnya berubah pola pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman. Keadaan di masyarakat tentu berbeda-beda sesuai dengan tahunnya. Jika pola pendidikan tidak mengikuti fenomena yang terjadi sekarang, maka hasil yang dicapai peserta didik tidak akan dapat memenuhi apa yang diharapkan dalam kehidupan nyata.Dalam upaya peningkatan kompetensi guru, tentu saja banyak hal yang harus dilakukan, Fakultas Tarbiyah sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) bertanggung jawab untuk mempersiapkan tenaga kependidikan yang bermutu, oleh sebab itu dituntut pembinaan, pelatihan, agar kompetensi profesionalisme yang dimiliki oleh guru bisa semakin berkembang dan meningkat. Karena pendidikan tidak hanya mengajarkan atau mentransformasikan ilmu dan keterampialn serta kepekaan rasa (budaya) atau agama (bagi mereka yang mengambil mata pelajaran agama sebagai bidang studinya), tetapi seyogianya memberi perlengkapan kepada anak didik untuk mampu memecahkan persoalan-persoalan yang sudah tampak sekarang maupun yang baru akan tampak jelas pada masa mendatang yang dipandang sebagai kewajiban, baik sebagai profesional yang terikat kepada kode etik profesinya (dengan tetap memiliki keterikatan batin dengan Allah Penciptanya), maupun sebagai kewajiban kemanusiaan yang berguna bagi lingkungannya. Dengan kata lain, pendidik Islam harus berorientasi ke masa yang akan datang (futuristik) karena sesungguhnya “anak didik” masa kini adalah “bangsa” yang akan datang. Bandingkan dengan hadis yang berbunyi: “Didiklah anak-anak kamu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zaman mereka sendiri”. Dengan demikian guru profesional dalam pendidikan Islam hendaknya dapat membina ketaqwaan peserta didik, mempertinggi kecerdasan , memajukan ilmu pengetahuan serta dapat meningkatkan kualitas hidup peserta didiknya dan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh guru profesional.
Soft Skills Guru Pendidikan Agama Islam di Tingkat Sekolah Menengah Pertama Kota Pekanbaru ( Studi Kasus Di SMPN 4 Pekanbaru) Yuliharti Yuliharti
Murabby: Jurnal Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2019): Murabby Vol. 2 No. 1 April 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/mrb.v2i1.326

Abstract

Saat ini guru umumnya terfokus pada pembinaan dan peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional atau dikenal dengan istilah hard skill dan jarang yang beroreantasi pada peningkatan soft skills. Padahal, hasil riset dan survey menunjukkan bahwa soft skills jauh lebih penting. Perbandingan antara soft skill dan hard skill bisa mencapai 80%:20% dalam pencapaian keberhasilan seorang termasuk guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran soft skills guru Pendidikan Agama Islam dengan kasus di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Pekanbaru dan upaya pengembangannya. Dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik pengumpulan datanya melalui observasi dan wawancara, serta teknik analisa datanya menggunakan Miles dan Hubermen teknik, maka penelitian ini menemukan bahwa soft skills guru PAI di SMPN 4 Pekanbaru termasuk kategori baik dan mereka telah berupaya untuk mengembangkan soft skills-nya dengan cara meningkatkan intrapersonal dan interpersonal skillnya.
KENDALA IMPLEMENTASI ETIKA MORAL DAN AKHLAK (Sebuah Kajian Teoritis) Hayumuti Hayumuti; Moch Charis Hidayat
Murabby: Jurnal Pendidikan Islam Vol 2, No 2 (2019): Murabby Vol. 2 No. 2 September 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/mrb.v2i2.569

Abstract

: Awareness the importance of moral ethics is not considered at this time. The situations can be seen from the existence of various social deviations in society. The rapid information flow spreads into one of the triggers of the problem. The purpose of this study is to describe the various obstacles that arise in the implementation of moral ethics, and find solutions that can help in handling these constraints. The method used in solving the problems that arise yag the library research is based on the form of the study of supporting theories obtained. Faced with various problems that arise, it takes a lot of effort in civilizing moral ethics in Indonesia so as not influenced by the entry of western culture.Basically the teaching of moral ethics can be applied to children from an early age. In the application there are various obstacles faced by parents and teachers in teaching. Ethical morals are much ruled out because they are considered not to impact on one's success. Whereas moral ethics are applied can help a person achieve good qualities of self. Various efforts can be made to teach moral ethics to the child. Character education is the answer in overcoming the problem. Character education will not only be education about moral ethics, values and religious. Character education has a higher meaning and not just teach what is right and what is wrong. The embedded character is more into the custom. Habits are continuously done by the child. Teaching related to character education is the responsibility of parents, schools, communities, and countries. In the application of its efforts certainly appear various obstacles that can not be ruled out. The biggest problem is the young generation who are less learning and willing to apply moral ethics. Nevertheless, it takes a positive spirit to constantly teach it to the younger generation and to use various innovations of moral ethics. It is expected that moral ethics are not only studied but also become an individual habit. The results showed that various experts support the assertion that character education plays a role in the application of moral ethics. So it can be concluded that character education can be applied in an effort to overcome various obstacles that arise in the implementation of moral ethics to the child.  
HUBUNGAN PERHATIAN INTENSIF GURU TERHADAP MOTIVASI ESKTRINSIK SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA N 5 SELUMA Nelly Marhayati; Pasmah Chandra; Yemi Heprianti
Murabby: Jurnal Pendidikan Islam Vol 3, No 2 (2020): Murabby Vol. 3 No. 2 September 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/mrb.v3i2.1844

Abstract

Student learning motivation is not only obtained from the support and attention of parents but also from teachers at the School. Based on this the purpose of this study was to determine the relationship of teacher attention to student motivation. This study is a correlation study whose data analysis uses product moment analysis. Performed on 105 students of class X from SMAN 05 Seluma. The results showed that a rxy value of 0.812 was obtained between 0.800 to 1,000. Based on these results it can be said that the correlation between variables X and Y is classified as very strong. This proves that there is a positive relationship between teacher support for student motivation.
ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN MENURUT ABUDDIN NATA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Ilman Nasution; Marhamah Marhamah; Ainun Syahro Lubis
Murabby: Jurnal Pendidikan Islam Vol 4, No 2 (2021): Murabby Vol. 4 No. 2 September 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.588 KB) | DOI: 10.15548/mrb.v4i2.2474

Abstract

Abuddun Nata sebagai pakar pendidikan memiliki pemikiran tersendiri tentang strategi pembelajaran yang berkaitan dengan metode pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep strategi dan metode pemebelajaran menurut Nata dengan melakukan studi kepustakaan. Sumber data primer adalah buku-buku dan artikel karya Nata dan didukung oleh sumber lain sebagai sumber data sekunder. Kemudian dilakukan content analysis. Bagi Nata secara esensial bahwa basis strategi pembelajaran memiliki tiga unsur pokok yakni pendidik, peserta didik, dan tujuan pendidikan. Dalam pembelajaran, dari pendidik kepada peserta didik atau dari peserta didik kepada pendidik, memerlukan materi ajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Ketiganya tidak dapat dipisahkan dan unsur-unsur ini akan membentuk suatu triangle. Maka, jika hilang satu unsur saja, maka hilanglah hakikat pendidikan Islam itu. Strategi pembelajaran yang dituntut sekarang, menurut beliau adalah pembelajaran yang berpusat pada peserta didik bukan yang berpusat pada pendidik. Sementara itu, strategi pembelajaran yang berkaitan dengan metode pembelajaran PAI yang menjadi perhatian beliau adalah metode ceramah, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode penugasan, metode pemecahan masalah, metode diskusi, dan metode simulasi.

Page 4 of 11 | Total Record : 104