cover
Contact Name
Lutfan Lazuardi
Contact Email
lutfan.lazuardi@ugm.ac.id
Phone
+62274547490
Journal Mail Official
jmpkfk@ugm.ac.id
Editorial Address
Jl. Farmako Sekip Utara, Yogyakarta, Indonesia 55281 Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan (The Indonesian Journal of Health Service Management)
ISSN : 14106515     EISSN : 28286774     DOI : https://doi.org/10.22146/jmpk.v25i03.5186
Core Subject : Health,
Misi JMPK adalah menerbitkan, menyebarluaskan dan mendiskusikan berbagai tulisan ilmiah mengenai manajemen pelayanan kesehatan yang membantu manajer pelayanan kesehatan, peneliti, dan praktisi agar lebih efektif. Jurnal ini ditujukan sebagai media komunikasi bagi kalangan yang mempunyai perhatian terhadap ilmu manajemen pelayanan kesehatan antara lain para manajer, pengambil kebijakan manajerial di organisasi-organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, dinas kesehatan, Kementerian Kesehatan, pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat, BKKBN, pengelola industri obat, dan asuransi kesehatan, serta institusi pendidikan penelitian.
Articles 131 Documents
ANALISIS RENCANA PENGEMBANGAN LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS SINDANGWANGI KABUPATEN PANGANDARAN Rizal Apriansyah Pratama; Kurniawan, Entuy; Feisal Rinaldi, Sonny; Gustira Rahayu, Ira
Journal of Health Service Management Vol 28 No 02 (2025)
Publisher : Departemen of Health Policy and Management, Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55281 Telp 0274-547490

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpk.v28i02.19268

Abstract

Latar belakang: Transformasi pelayanan primer di Indonesia menuntut laboratorium Puskesmas melaksanakan fungsi tambahan sesuai fungsi labkesmas Tingkat 1. Penambahan tersebut merupakan gambaran dari perubahan yang akan dihadapi oleh organisasi sehingga memerlukan strategi perencanaan yang baik dalam mengembangkan fungsi laboratorium untuk meminimalisasi ketidaktepatan pengambilan keputusan. Puskesmas Sindangwangi yang merupakan Puskesmas yang memiliki laboratorium didalamnya perlu mempersiapkan perencanaan untuk mengembangkan laboratoriumnya sesuai standar labkesmas tingkat 1. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal yang dihadapi serta memformulasikan strategi untuk pengembangan laboratorium, kemudian membentuk indikator kinerja utama dan program kerja strategis dalam mengembangkan laboratorium Puskesmas Sindangwangi Kabupaten Pangandaran sesuai kriteria Labkesmas tingkat 1. Metode: Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang akan disajikan secara deskriptif berdasarkan pengambilan data melalui wawancara mendalam (Depth interview), Focus Group Discussion (FGD), observasi dan dokumentasi. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 8 peluang dan 2 tantangan yang dihadapi organisasi serta memiliki 6 kekuatan dan 5 kelemahan dengan perolehan skor matriks EFE (3.12) dan IFE (2.68). Skor tersebut menggambarkan posisi organisasi pada posisi Growth and Build sehingga strategi yang dibentuk pada matriks TOWS adalah strategi intensif atau agresif. Terdapat 5 strategi prioritas hasil analisis dengan matriks QSPM dan terbentuk 14 indikator kinerja yang dikelompokan menjadi 5 indikator kinerja utama dan program kerja strategis yang ditargetkan terlaksana ditahun 2025 hingga 2028 dengan pertimbangan aspek ekonomi, sumber daya manusia dan budaya organisasi. Kesimpulan: Gambaran laboratorium Puskesmas Sindangwangi didukung oleh regulasi dari pemerintah pusat dan daerah, sistem pengajuan kebutuhan, program universal health coverage (UHC), sasaran program dari demografi masyarakat yang mendukung dan geografi Puskesmas yang strategis, namun terdapat tantangan berupa penyelenggaraan teknis yang belum mendetail serta penurunan pendapatan daerah yang berpengaruh pada alokasi anggaran ke Puskesmas. Kekuatan organisasi terletak pada ketersediaan SDM, sistem pelayanan primer yang terintegrasi dengan 3 sumber anggaran serta tata kelola, komitmen organisasi yang baik dan sarpras yang masih ada dari di laboratorium sebelumnya. Kelemahan organisasi belum sepenuhnya memiliki peralatan yang dibutuhkan, peran laboratorium belum optimal pada beberapa program, alokasi anggaran yang terfragmentasi, ketersediaan komponen penunjang yang belum optimal dan perjanjian kerja sama dengan jejaring Puskesmas yang belum diperbarui. Hasil analisis memperoleh 5 strategi yang direncanakan melalui 5 indikator kinerja utama dan program kerja strategis yang diarahkan pada pembangunan gedung, pemenuhan kebutuhan dasar labkesmas tingkat 1, peningkatan kompetensi SDM serta pengembangan sistem yang ditargetkan seluruhnya pada tahun 2028 sesuai roadmap dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
RESILIENSI PROGRAM POSBINDU PTM PADA MASA PANDEMI COVID-19: TANTANGAN DAN ADAPTASI DI PUSKESMAS KOTA YOGYAKARTA Munana, Nila; Mahendradhata, Yodi; Prawidya Putri, Likke
Journal of Health Service Management Vol 28 No 01 (2025)
Publisher : Departemen of Health Policy and Management, Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55281 Telp 0274-547490

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpk.v28i01.19521

Abstract

Non-Communicable Diseases (NCDs) are a major cause of death in Indonesia, leading the government to implement the Integrated Health Post (Posbindu PTM) program for early detection and risk factor control. The COVID-19 pandemic significantly impacted the implementation of Posbindu, resulting in a decline in service coverage in several areas. This study aims to explore the barriers and enablers to resilient Posbindu-PTM (community-based NCD screening program) at Yogyakarta City, Indonesia. We conducted a qualitative study by reviewing regulations and interviewing 10 informants by using purposively-selected Community, Community Health Workers (CHWs) and health professionals in two public community health centers (puskesmas) about Posbindu-PTM program. The collected information was analyzed using content analysis. The results show The pandemic led to a decrease in NCD screening coverage from 100% (2019) to 58.73% (2021) at Gondokusuman I, while at Umbulharjo II, it declined to 88%. Key factors contributing to resilience included community involvement, flexible policy support, and service adaptation with strict health protocols. We conclude that, the enable improving resilience of Posbindu-PTM, the role of the community, leadership from DHA and puskesmas staff is imperative. It is also critical to ensure adequate human resources for health, including health professional and CHWs, not only to perform routine activities in NCD screening, but also for managing information systems
PREVALENSI KELELAHAN EMPATIK DAN BURNOUT PADA PERAWAT SERTA IMPLIKASINYA BAGI INTERVENSI DUKUNGAN SELAMA PANDEMI COVID-19 Inero V. Ancho; Castillo-Merca, Michelle; Gil Z. Albor, Rufo; Joel B. Botor, Nephtaly; S. Bulasag, Abriel; Perez Almeda, Phrygian
Journal of Health Service Management Vol 28 No 02 (2025)
Publisher : Departemen of Health Policy and Management, Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55281 Telp 0274-547490

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpk.v28i02.20491

Abstract

Background: The COVID-19 pandemic placed unprecedented stress on healthcare workers, particularly nurses, who served as frontline responders in high-stress environments. Objectives: This study examines the prevalence of compassion fatigue (CF) and burnout among nurses at a Philippine tertiary hospital during the pandemic and explores their associations with demographic factors and professional variables. Methods: A descriptive cross-sectional design was employed, utilizing the Professional Quality of Life Scale (ProQOL) to measure CF, burnout, and compassion satisfaction. The study surveyed 27 nurses, with results indicating moderate levels of CF, burnout, and compassion satisfaction. Results: A strong positive correlation (r = 0.858, p < 0.05) was found between CF and burnout, confirming their interconnected nature, while the relationship between CF and compassion satisfaction was weak and not statistically significant. No significant correlations were found between CF and demographic factors such as age, gender, marital status, or years of practice, suggesting that CF is primarily influenced by occupational stress rather than personal characteristics. Conclusions: These findings underscore the urgent need for institutional interventions, such as resilience training, mental health support, and structured peer support systems, to mitigate CF and burnout among nurses. Addressing these concerns is essential to sustaining nurses' well-being and ensuring the continued provision of high-quality patient care
LITERATURE REVIEW: ANALISIS TRANSFORMASI DIGITAL LAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA TERHADAP PERAN SEKTOR PUBLIK DAN SWASTA Ayu Alvianty, Rizka; Rully Arvian, Shenia; Wasir, Riswandy
Journal of Health Service Management Vol 28 No 02 (2025)
Publisher : Departemen of Health Policy and Management, Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55281 Telp 0274-547490

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpk.v28i02.20958

Abstract

Transformasi digital menjadi elemen penting dalam upaya perbaikan sistem layanan kesehatan di Indonesia. Ketimpangan akses, efisiensi layanan, dan kualitas informasi kesehatan mendorong perlunya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam pengembangan solusi digital. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis peran komplementer sektor publik dan swasta dalam transformasi digital layanan kesehatan di Indonesia. Kajian literatur dilakukan terhadap artikel ilmiah dari Google Scholar dan ScienceDirect yang dipublikasikan antara 2019–2024. Seleksi dilakukan berdasarkan kriteria inklusi dan relevansi isi, menghasilkan enam artikel yang dianalisis secara kualitatif. Temuan menunjukkan bahwa sektor swasta berperan dalam mendorong inovasi teknologi dan efisiensi operasional, sedangkan sektor publik memfokuskan diri pada regulasi, penyediaan infrastruktur, dan penguatan sistem informasi kesehatan. Kemitraan lintas sektor berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat serta peningkatan mutu layanan, meskipun masih menghadapi tantangan seperti kesenjangan digital dan isu tata kelola data. Kolaborasi strategis antara sektor publik dan swasta diperlukan untuk mempercepat transformasi digital yang berkeadilan dan berkelanjutan. Dukungan kebijakan, integrasi sistem, dan penguatan kapasitas SDM menjadi elemen kunci dalam mewujudkan sistem kesehatan digital yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB PENUMPUKAN LIMBAH PADAT DAN ALTERNATIF SOLUSI PENYELESAIAN DI RSUD TANJUNG BATU KUNDUR KABUPATEN KARIMUN Jeri Rosnadi; Agus Surono; Marthinus Sutena
Journal of Health Service Management Vol 28 No 02 (2025)
Publisher : Departemen of Health Policy and Management, Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55281 Telp 0274-547490

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpk.v28i02.21016

Abstract

Latar Belakang: RSUD Tanjung Batu Kundur Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau adalah rumah sakit kelas D Pratama, mulai operasional Oktober 2020 dengan timbulan limbah padat berupa limha infeksius, limbah benda tajam, limbah jaringan tubuh, limbah farmasi, limbah kimia, limbah plastik, per bulan lebih kurang 826,5 kg sehingga pengelolaannya harus sesuai peraturan yang berlaku. Beberapa masalah yang dihadapi RSUD Tanjung Batu Kundur adalah seperti kebijakan, pedoman, SPO, penumpukan limbah padat, limbah padat yang dibakar, anggaran terbatas dan kurangnya sarana prasarana untuk pengelolaan limbah padat rumah sakit. Tujuan: Tujuan Penelitian ini adalah melakukan analisis faktor penyebab dan solusi penyelesaian penumpukan limbah padat di RSUD Tanjung Batu Kundur. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, penelitian dilakukan di RSUD Tanjung Batu Kundur, dengan informan penelitian sebanyak 15 informan. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan. Tahap perencanaan: beberapa kegiatan sudah sesuai dengan peraturan tetapi belum optimal seperti pedoman, kebijakan dan SPO masih terdapat kekurangan perlu penambahan beberapa SPO terkait. Anggaran terbatas, pelatihan petugas tidak dilaksanakan, sarana prasarana tidak memadai. Tahap pelaksanaan: pelanggaran peraturan yaitu terjadi penumpukan limbah, limbah padat dibakar, APD terbatas, tenaga tidak terlatih. Tahap pengawasan dan evaluasi: pengawasan tidak berjalan, sanksi/ teguran tidak diberikan, evaluasi secara berkala tidak dilakukan. Inovasi: Penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) tidak pernah dilaksanakan. Kesimpulan: Karakteristik limbah padat terbanyak berasal dari limbah plastik dengan total 4.108 kg. Pengelolaan Limbah padat di RSUD Tanjung Batu Kundur belum terlaksana dengan baik, mulai dari kebijakan, pelaksanaan dan pemusnahan. Manajemen RSUD Tanjung Batu Kundur agar segera menyusun dan menetapkan pedoman, kebijakan dan SPO pengelolaan limbah medis sesuai peraturan, melengkapi sarana dan prasarana, pengawasan dan evaluasi secara berkala serta lakukan inovasi 3R untuk mengurangi penumpukan limbah padat rumah sakit. Kata kunci: Penumpukan limbah padat, Anggaran, RSUD Tanjung Batu Kundur
ANALISIS KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN SERVQUAL Reyvinnta Azka Agnaty; Andriyani; Jaksa, Suherman
Journal of Health Service Management Vol 28 No 02 (2025)
Publisher : Departemen of Health Policy and Management, Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55281 Telp 0274-547490

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpk.v28i02.21340

Abstract

Layanan rawat jalan termasuk layanan yang paling umum diakses oleh peserta BPJS di Indonesia dan menjadi komponen penting dalam sistem kesehatan berjenjang. Namun, kualitas pelayanan yang belum merata dan keluhan pasien terhadap mutu layanan menimbulkan tantangan dalam upaya peningkatan persepsi positif pasien. Studi ini dimaksudkan untuk mengukur persepsi kepuasan pasien pengguna BPJS layanan Fasilitas konsultasi medis rawat jalan. Studi ini menggunakan desain telaah literatur (Literature Review). Data dikumpulkan dari 15 artikel ilmiah yang relevan sepanjang dekade terakhir mulai dari tahun 2016-2025, dan diperoleh melalui database Google Scholar, Garuda, dan ScienceDirect. kata kunci utama dalam pencarian sumber adalah Patient satisfaction outpatient care, derajat kepuasan pengguna layanan layanan rawat jalan, serta peserta BPJS di Rumah Sakit. Artikel disaring merujuk pada kriteria inklusi dan eksklusi yang relevan dengan topik. Hasil analisis mengungkapkan 11 dari 15 artikel menyatakan pasien merasa puas, sementara 4 lainnya menunjukkan ketidakpuasan. Sebanyak 10 artikel menyatakan seluruh dimensi SERVQUAL berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien, sedangkan 5 artikel lainnya hanya menyebut sebagian dimensi. Dimensi assurance dan empathy menjadi faktor dominan yang memengaruhi kepuasan. Kesimpulannya, bahwa tingkat kepuasan pasien pengguna BPJS layanan Rawat Jalan, secara keseluruhan lebih banyak yang menyatakan puas dibandingkan dengan yang tidak puas. Teori Disconfirmation of Expectations Theory dan teori SERVQUAL menilai, bahwa kepuasan pasien lebih banyak yang menyatakan berpengaruh secara signifikan dibandingkan yang tidak berpengaruh.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI RS MATA JEC-CANDI, SEMARANG Uswatunnisa Arfiningtyas; Djasri, Hanevi; Bismantara, Haryo
Journal of Health Service Management Vol 28 No 03 (2025)
Publisher : Departemen of Health Policy and Management, Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55281 Telp 0274-547490

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpk.v28i03.17262

Abstract

Background: The Patient Safety Incident (PSI) reporting system is a recommended method for enhancing patient safety, and it has been implemented by hospitals. However, the reporting rate of PSI remains low. Objectives: This study aims to analyze the impact of individual, team, and organizational factors on PSI reporting at JEC-Candi, Semarang eye hospital and to develop recommendations to improve PSI reporting. Methods: A mixed-methods sequential explanatory design was used. Quantitative data were obtained through a cross-sectional questionnaire survey and analytical observations using secondary data. Qualitative data were gathered from focus group discussion (FGD) with four separate groups: daily practitioner doctors, daily practitioner healthcare workers, daily practitioner non-healthcare workers, and managerial staff. Quantitative data were analyzed using chi-square or Fisher's exact tests and multivariate logistic regression, while qualitative data were analyzed using thematic analysis. Results: The study involved 85 subjects for the quantitative study and 25 subjects for the qualitative study. Individual factors (knowledge and motivation), team factors (teamwork), and organizational factors (feedback) significantly influenced PSI reporting (p<0.005). Motivation emerged as the most dominant factor influencing PSI reporting (p=0.008; OR 47.294; CI 95% 2.678-835.190). The qualitative results provided several recommendations for improving PSI reporting, including regular socialization and training, patient safety awareness campaigns, selecting patient safety champions, establishing reward and incentive systems, organizing team-building and cross-unit collaborative activities, and improving access to PSI reporting feedback information. Conclusions: Individual, team, and organizational factors significantly influence PSI reporting. Therefore, management should implement the recommended strategies to enhance patient safety and quality in the hospital.
ANALISIS KASUS KEMATIAN RAWAT INAP DI RSAU dr. EFRAM HARSANA MAGETAN Cahyawati, Nunuk; Djasri, Hanevi
Journal of Health Service Management Vol 28 No 03 (2025)
Publisher : Departemen of Health Policy and Management, Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55281 Telp 0274-547490

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpk.v28i03.17737

Abstract

Background : Patient mortality is one of the indicators of hospital service quality. Analyzing inpatient mortality is important to determine whether the death was due to a terminal illness and was justified or whether it could have been prevented with better and more advanced treatment so that corrective measures can be taken. Objective: Conduct a mortality audit at dr. Efram Harsana Air Force Hospital to determine strategies and efforts to improve the quality and management of patient services based on the results of the mortality audit. Method : The research method used in this research is the clinical audit method. The type of research used is a retrospective audit and this research uses a descriptive approach. Result and Discussion : The most common immediate cause of death was sepsis/shock sepsis (54.3%) and shock of other conditions (15.2%). The underlying causes of death were DM (21.9%) and stroke (20%). Unreasonable deaths accounted for 46.7% due to untimely diagnosis underlying disease (7.6%), inadequate treatment underlying disease (25.7%), untimely knowing cause of death (27.6%) and inadequate treatment of cause of death (37.1). Conclusion : Improvement efforts are aimed at timely recognition of sepsis/shock sepsis as a direct cause of death and the provision of adequate sepsis therapy.
PERAN PETUGAS PENGENDALI PELAYANAN MEDIS (P3M) TERHADAP LENGTH OF STAY (LOS) PASIEN DI IGD RS AKADEMIK UGM Febriana Prananingrum; Humaera Elphananing Tyas; Firda Ridhayanti; Yanuarta Sulistiyawati
Journal of Health Service Management Vol 28 No 03 (2025)
Publisher : Departemen of Health Policy and Management, Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55281 Telp 0274-547490

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpk.v28i03.19536

Abstract

Background: Overcrowding in Emergency Departments (ED) poses complex challenges, notably regarding patient waiting times or Length of Stay (LOS). The Emergency Flow Coordinator (EFC) at UGM Academic Hospital plays a critical role in regulating patient flow in the ED, yet their specific impact on reducing LOS remains insufficiently defined. Objective: The aim of this study is to determine the impact of the role of EFC on the Length of Stay (LOS) in the Emergency Department of UGM Academic Hospital Methods: A cross-sectional study employing structured questionnaires assessed the EFC's function in the ED, gathering responses from all medical personnel (nurses and physicians) on duty. Analysis of secondary data on patient LOS before (from October 2022 to January 2023) and after (from February 2023 to January 2024) EFC implementation was conducted. Results: According to the Director's Decree of UGM Academic Hospital, the majority of the respondents 90% (45) who assessed EFC (11) considered that EFC plays a very important role in carrying out their job descriptions. From registration to inpatient admission, the average duration of patients in the ED was recorded at 190 minutes (n=9805), which was a decrease of 17.21% from the duration before EFC, which was 229.5 minutes (n=472). The Wilcoxon sum-rank test was used to analyze the difference in LOS between before and after the EFC policy was implemented. The p-value was 0.001, indicating statistical significance. Conclusions: The EFC is essential in fulfilling its duties, as evidenced by a significant reduction in ED patient LOS following its implementation, enhancing the efficiency of care delivery.
GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA, DAN TURNOVER INTENTION DI RUMAH SAKIT SWASTA KELAS D DI BANTUL Yasmine, Rosanna; Meliala, Andreasta; Visnu, Jodi
Journal of Health Service Management Vol 28 No 03 (2025)
Publisher : Departemen of Health Policy and Management, Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55281 Telp 0274-547490

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpk.v28i03.21512

Abstract

Latar Belakang: Turnover karyawan merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan ketidakpuasan kerja dan mempengaruhi pengelolaan sumber daya manusia sebagai aset penting dalam industri Rumah Sakit. Dampak negatif yang ditimbulkan terkait biaya dan hilangnya karyawan yang memiliki keahlian, di mana faktor kepemimpinan dan kepuasan kerja berperan terhadap turnover intention karyawan. Rumah Sakit Santa Elisabeth yang merupakan Rumah Sakit swasta keagamaan kelas D di Bantul, turut menilai kepuasan dan loyalitas karyawan lewat angka turnover karyawan, akan tetapi hal ini menjadi salah satu indikator yang belum dapat mencapai standar. Tujuan: Mengevaluasi peran gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap turnover intention karyawan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus eksploratoris dengan desain penelitian kasus tunggal terpancang. Analisis data menggunakan metode statistik regresi linear berganda antar variabel turnover intention, gaya kepemimpinan, dan kepuasan kerja dan dilanjutkan dengan melakukan wawancara mendalam kepada responden yang memiliki hasil survei anomali. Data hasil wawancara mendalam dilakukan koding, identifikasi kategori, dan tema. Hasil: Hasil uji t pada SPSS didapatkan nilai signifikansi gaya kepemimpinan sebesar 0,362 (> 0,05) dan nilai signifikansi kepuasan kerja sebesar 0,000 (< 0,05). Hasil uji ANOVA didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05). Berdasarkan wawancara mendalam didapatkan bahwa ketidakpuasan kerja dan faktor keluarga berperan terhadap turnover intention. Kesimpulan: Secara simultan gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja berperan terhadap turnover intention karyawan di Rumah Sakit Santa Elisabeth. Gaya kepemimpinan tidak berperan terhadap turnover intention karyawan di Rumah Sakit Santa Elisabeth, namun kepuasan kerja berperan terhadap turnover intention karyawan di Rumah Sakit Santa Elisabeth. Kata kunci: gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, turnover