cover
Contact Name
Yosep Belen Keban
Contact Email
yosephbelen@gmail.com
Phone
+6285235312315
Journal Mail Official
lppmstpreinhalarantuka@gmail.com
Editorial Address
Jln. Ki Ageng Gribig, Gang Kaserin MU No. 36 Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Reinha
Published by Ahlimedia Press
ISSN : 20893159     EISSN : 28072669     DOI : https://doi.org/10.56358/ejr.v13i2.164
Pendidikan dan Pengajaran Agama Katolik, Budaya, Sosiologi, Antropologi, Pastoral, Katekese, Teologi Katolik, Kitab Suci Katolik, Liturgi Gereja Katolik, Ekopastoral, Teologi Kontekstual
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 46 Documents
KRISIS HARMONI ANTARA MANUSIA DAN ALAM: PENDEKATAN FILOSOFIS TERHADAP TANTANGAN EKOLOGI MODERNITAS Viktor; Fransiskus Xaverius Eko Armada Riyanto; Mathias Jebaru Adon
Jurnal Reinha Vol 15 No 2 (2024)
Publisher : STP Reinha Larantuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56358/ejr.v15i2.361

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali nilai-nilai filosofis dalam perspektif Armada Riyanto mengenai harmoni alam dan manusia. Fokus utama penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana pandangan filosofis Armada Riyanto dapat mengatasi krisis harmoni antara Manusia dan Alam. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui studi pustaka, penelitian ini memperkenalkan kebaruannya dengan pendekatan fenomenologis dalam menganalisis konsep alam sebagai “dinamis dan metaforis” yang diusung oleh Armada Riyanto. Konsep ini membawa perspektif baru dalam memahami hubungan manusia dan alam, yang tidak hanya terbatas pada dimensi fisik, tetapi juga melibatkan aspek emosional dan spiritual. Kontribusi utama dari penelitian ini adalah menyoroti pentingnya pendekatan holistik dalam memahami relasi antara manusia dan alam, yang mencakup dimensi fisik, emosional, dan spiritual. Penelitian ini juga memberikan kontribusi terhadap diskursus filosofi alam dengan memperkenalkan cara pandang yang lebih inklusif dan integratif. Implikasi teoretis dari penelitian ini adalah pengembangan filosofi alam yang lebih mendalam, sedangkan implikasi praktisnya dapat digunakan untuk memperbaiki hubungan manusia dengan alam melalui pemahaman yang lebih holistik terhadap keberadaan alam itu sendiri.
PERAN KATEKESE DALAM MEMBENTUK NILAI MORAL KAUM MUDA BERDASARKAN DOKUMEN EVANGELII GAUDIUM Susana Soi Leton; Yosep Belen Keban
Jurnal Reinha Vol 15 No 2 (2024)
Publisher : STP Reinha Larantuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56358/ejr.v15i2.363

Abstract

Kemajuan pesat dalam teknologi dan informasi telah mengubah perilaku manusia. Meski perkembangan teknologi membawa dampak positif, seperti memperluas wawasan dan pengetahuan kaum muda melalui akses mudah ke berbagai informasi dan media sosial, namun hal ini juga menimbulkan dampak negatif, terutama dalam pembentukan nilai moral pada kaum muda. Penelitian ini bertujuan menjawab permasalahan tersebut berdasarkan seruan dokumen Evangelii Gaudium. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, menggunakan berbagai sumber sebagai bahan kajian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam era digital yang penuh tantangan, seruan dokumen Evangelii Gaudium melalui katekese dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan iman yang mendalam. Katekese membantu kaum muda memahami dan mengevaluasi informasi yang mereka terima dari berbagai sumber digital. Selain itu, katekese juga memberikan panduan untuk menjalani kehidupan sesuai pola Kristus, mendukung kedewasaan hidup Kristiani, dan membentuk nilai-nilai moral yang baik.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seruan dokumen Evangelii Gaudium berperan penting dalam pembentukan nilai-nilai moral kaum muda di era digital melalui katekese. Rekomendasi yang diajukan adalah melibatkan kaum muda secara aktif dalam proses katekese, baik dalam pengambilan keputusan maupun pelaksanaannya.
KEPEKAAN SOSIAL MAHASISWA LELAK DALAM IMPLEMENTASI CARITAS BAGI KAUM MISKIN Damianus Suryo Pranoto
Jurnal Reinha Vol 15 No 2 (2024)
Publisher : STP Reinha Larantuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56358/ejr.v15i2.365

Abstract

Kepekaan sosial adalah suatu nilai fundamental dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya dalam menghadapi tantangan sosial seperti kemiskinan. Fokus tulisan ini akan membahas tentang implementasi caritas oleh mahasiswa Lelak terhadap keluarga miskin melalui tindakan konkret, seperti membantu biaya operasi seorang bayi dengan kondisi kesehatan kritis. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi melalui wawancara mendalam dengan tiga mahasiswa yang aktif dalam penggalangan dana tersebut. Hal ini akan menunjukkan kepekaan sosial mahasiswa yang dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, nilai-nilai agama, dan dorongan kesadaran kolektif. Maka, dalam konsep Emile Durkheim tentang kesadaran kolektif amat relevan dalam memahami motivasi mereka untuk bertindak secara kolektif demi menciptakan kesejahteraan bersama. Tindakan mahasiswa juga mencerminkan ajaran caritas sebagai cinta tanpa pamrih, sebagaimana digambarkan dalam dokumen Caritas in Veritate. Tulisan ini menegaskan bahwa kepekaan sosial tidak hanya sebagai respons terhadap kebutuhan material, tetapi juga wujud cinta aktif yang memperkuat solidaritas dan harmoni sosial. Oleh karena itu, kepekaan sosial adalah fondasi penting dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan berperikemanusiaan, sekaligus menjadi bentuk pengamalan iman yang nyata. Dengan kata lain, tulisan ini memberikan motivasi untuk mengintegrasikan nilai-nilai kepekaan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan akademik sebagai wadah pembentukan karakter dan moralitas mahasiswa.
REFLEKSI FILOSOFIS TRANSFORMASI MENUJU MASYARAKAT TERBUKA: WAWASAN LIBERALISME INDONESIA PERSPEKTIF FRANCIS FUKUYAMA Marianus Elki Semit; Pius Pandor
Jurnal Reinha Vol 15 No 2 (2024)
Publisher : STP Reinha Larantuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56358/ejr.v15i2.366

Abstract

Fokus tulisan ini membahas transformasi menuju masyarakat terbuka di Indonesia melalui perspektif liberalisme menurut Francis Fukuyama. Kajian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejauh mana pemikiran Fukuyama dapat menjadi landasan teoretis bagi perubahan masyarakat Indonesia. Perihal gagasan Fukuyama diharapkan memberikan pandangan kritis terhadap relevansi dan kontribusinya terhadap proses transformasi tersebut. Implementasi liberalisme di Indonesia menghadapi tantangan signifikan, termasuk kekuasaan pemerintah yang cenderung otoriter dan membatasi kebebasan masyarakat. Kondisi ini memperlambat pergerakan menuju kesejahteraan individu maupun kolektif. Fukuyama menawarkan potensi dampak positif bagi Indonesia, meski harus melalui proses panjang dan menghadapi berbagai hambatan. Transformasi ini menuntut tindakan nyata untuk membangun negara yang lebih terbuka dan menjunjung tinggi nilai-nilai deliberatif.  Tulisan ini  menggunakan metode tinjauan kepustakaan untuk menganalisis relevansi dan implikasi gagasan Fukuyama dalam konteks Indonesia. Pemetaan analisis transformasi menuju masyarakat terbuka serta memberikan rekomendasi untuk mengoptimalkan potensi perubahan tersebut demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
EKSISTENSI MORI KRAENG PADA MASYARAKAT MANGGARAI DALAM PERSPEKTIF TRANSENDENSI KARL JASPERS Fransiskus Bala Kleden; Silfanus Jemadin; Yohanes Baptista Angelino Galus; Bernardus Subang Hayong
Jurnal Reinha Vol 15 No 2 (2024)
Publisher : STP Reinha Larantuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56358/ejr.v15i2.376

Abstract

Artikel ini bertujuan membahas eksistensi Mori Kraeng dalam perspektif filsafat Karl Jaspers.  Dalam tradisi dan kepercayaan masyarakat Manggarai, Mori Kraeng dianggap sebagai entitas transenden, wujud tertinggi dan pengatur kehidupan. Tujuan dari penulisan artikel ini ialah menjelaskan eksistensi Mori Kraeng dengan mengacu pada pemikiran Jasppers tentang Transendensi. Untuk mencapai tujuan ini, penelitian kualitatif dengan metode studi kepustakaan digunakan untuk menelusuri buku-buku dan artikel-artikel jurnal sebagai sumber primer dan sumber sekunder. Hasil yang ditemukan dalam penulisan artikel ini ialah pemikiran Jaspers tentang Transendensi, yang menyatakan bahwa pengalaman Transendensi terjadi dalam situasi batas dan tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh akal, sejalan dengan cara masyarakat Manggarai berhubungan dengan Mori Kraeng. Dalam pandangan ini, kepercayaan terhadap Mori Kraeng bukan hanya menyentuh aspek budaya, melainkan juga berkenaan dengan sebuah pencarian eksistensial yang memberi makna dan arah hidup, terutama dalam menghadapi keterbatasan hidup, seperti penderitaan dan kematian. Simbolisme adat, seperti ritual syukur dan persembahan, menjadi jembatan untuk menghubungkan manusia dengan Mori Kraeng, yang merupakan realitas yang melampaui dunia imanen.
PANGGILAN SELIBAT DALAM REFLEKSI FILSAFAT FONDASI INTERPRETASI SPIRITUALITAS REMAH DAN DAUN KERING Fransesco Agnes Ranubaya; Valentino Lafdy; FX. Eko Armada Riyanto
Jurnal Reinha Vol 15 No 2 (2024)
Publisher : STP Reinha Larantuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56358/ejr.v15i2.379

Abstract

Fokus penelitian ini adalah mengulas secara kristis dan mendalam mengenai panggilan selibat yang menggunakan pisau bedah filsafat Fondasi Interpretasi menurut spiritualitas Remah dan Daun Kering. Filsafat Fondasi Interpretasi merupakan pemikiran mendalam yang berkaitan erat dengan relasi antara Aku, Teks, Liyan dan Fenomen. Spiritualitas Remah dan Daun kering menjadi fondasi dasar untuk mengungkapkan secara kritis pemaknaan panggilan selibat bagi seorang calon imam dan identitasnya sebagai makhluk relasional. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memaknai lebih dalam kehidupan selibat yang dipersonifikasikan dalam spiritualitas Remah dan Daun Kering. Selain itu, karya ilmiah ini juga menjadi refleksi kritis bagi para calon imam untuk menjalani panggilan selibat dengan penuh semangat dan tanggung jawab sebagai relasinya yang amat dekat dengan Tuhan dan sesama. Melalui pengetahuan metafisika, panggilan untuk menjadi seorang selibat ada dalam karya ilmiah ini. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah analisis kritis melalui pendekatan studi pustaka yang direfleksikan dalam tinjauan kritis. Karya ilmiah ini sangat relevan dengan keadaan para calon imam yang hendak menjalani hidup selibat dan berjuang untuk menghidupi hidup selibat itu dengan kesadaran penuh yang muncul dari dalam bukan dipengaruhi oleh hal-hal lain yang ada di luar dirinya. Melalui karya ilmiah ini, penulis berharap agar setiap calon imam memiliki prinsip yang ideal dan kokoh untuk menjalani hidup selibat melalui spiritualitas Remah dan Daun Kering yang sangat menginspirasi.