cover
Contact Name
Renaldi M
Contact Email
renaldimumar11@gmail.com
Phone
+628114103562
Journal Mail Official
lppm.stikmks@gmail.com
Editorial Address
Jl. Maccini Raya No. 197 Panakukang Makassar - Sulawesi Selatan
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Mitrasehat
ISSN : 20892551     EISSN : 2615143X     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal ini menerima tulisan ilmiah berupa laporan penelitian (original article research paper) dan hasil-hasil pemikiran ilmiah dengan fokus dan scope meliputi Ilmu Kesehatan Masyarakat yakni Epidemiologi, Biostatistik, Pendidikan dan Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Administrasi Kebijakan Kesehatan, Manajemen Rumah Sakit, Gizi Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Reproduksi serta Ilmu Keperawatan yakni Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Gawat Darurat, Keperawatan Maternitas, Keperawatan Anak, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Manajemen, Keperawatan Komunitas, Keluarga dan Keperawatan Gerontik.
Articles 328 Documents
GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU (TB PARU) DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) MAKASSAR Esse Puji Pawenrusi; Jufri; Miftahul Akbar
Jurnal Mitrasehat Vol. 10 No. 1 (2020): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v10i1.134

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang telah lama diketahui dan menjadi penyebab kematian di seluruh dunia Kualitas hidup penderita TBC merupakan ukuran penting karena berhubungan dengan keadaan sesak yang akan menyulitkan penderita melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari atau terganggu status fungsionalnya seperti merawat diri, mobilitas, makan, berpakaian dan aktivitas rumah tangga, tambahkan tujuan pneliian (lihat tujuan umum penelitian). Metode peneliitian menggunakan desain penelitian deskriptif dengan tehnik aksidental sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien penyakit tuberkulosis (tb paru) di balai besar kesehatan paru masyarakat makassar jumlah populasi pada 7 bulan terakhir adalah 483 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 37 responden diketahui bahwa responden yang menderita TB paru diketahui bahwa responden dengan kualitas hidup buruk sebanyak 16 responden (43.2%), sedangkan kulaitas hidup baik sebanyak 21 responden (56.8%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa reponden yang menderita TB paru di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar dengan kualitas hidup yang terbanyak iyalah kualitas hidup baik sebanyak 21 responden (59.5%). Simpulan dari penelitian ini adalah usia juga dapat mempengaruhi kualitas hidup pada pasien tuberkulosis paru dimana pada usia lanjut dapat mempengaruhi kemampuan fisik nya yang mulai menurun. Disarankan untuk melakukan penelitian yang lebih luas dengan variabel yang berbeda kepada pasien tuberculosis.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI LANSIA DALAM MENGIKUTI POSYANDU LANSIA DI POSYANDU DAHLIA 2 WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASSI KOTA MAKASSAR Esse Puji Pawenrusi
Jurnal Mitrasehat Vol. 4 No. 1 (2014): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v4i1.143

Abstract

Secara demografi populasi lansia meningkat dari tahun ke tahun, saat ini diperkirakan jumlah lansia sekitar 629 juta sehingga perlu perhatian terhadap masalah-masalah lansia . Salah satu perhatian pemerintah yaitu dengan membentuk posyandu lansia untuk meningkatkan kesejahteraan lansia apabila mereka memanfaatkannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi lansia dalam mengikuti posyandu lansia di Posyandu Dhlia 2 wilayah kerja Puskesmas Kassi-kassi Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan Cross Sectional, dengan jumlah sampel sebesar 33 orang yang diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian dengan menggunakan Chi Square diperoleh ada hubungan antara pengetahuan (p=0.000), sikap petugas kesehatan (p=0.003), jarak (p=0.007), dukungan keluarga (p=0.003) dengan motivasi lansia dalam mengikuti posyandu lansia. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap petugas kesehatan, jarak, dukungan keluarga dengan motivasi lansia dalam mengikuti posyandu lansia. Saran dari peneliti, petugas kesehatan maupun kader posyandu lansia hendaknya secara proaktif dapat menjaring atau mengajak lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia, melalui suatu kegiatan edukatif yang menjelaskan akan manfaat dan keuntungan mengikuti kegiatan posyandu lansia.
HUBUNGAN MOTIVASI ANTARA PERAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANGLAMPE KABUPATEN PANGKEP Muhammad Hatta; Usman Ali
Jurnal Mitrasehat Vol. 4 No. 1 (2014): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v4i1.144

Abstract

Kader adalah seseorang yang karena kecakapanya atau kemampuanya diangkat, dipilihatau ditunjuk untuk mengambil peran dalam kegiatan dan pembinaan Posyandu, dan telahmendapat pelatihan tentang kesehatan dan KB.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan peran kaderPosyandu di wilayah kerja Puskesmas Padanglampe.Metode penelitian Observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel 60responden diambil dengan teknik total sampling. Pengolahan data menggunakan uji statistik chisquare dengan uji alternatif Fisher’s Excat.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara umur dengan peran kaderPosyandu p = 0,001 < 0,005. Tidak ada hubungan antara lama menjadi kader p = 0,065 > 0,05tidak ada hubungan antara pasilitas Posyandu p = 0,090 > 0,05 tidak ada hubungan antarapelatihan p = 0,132 > 0,05, tidak ada hubungan antara reward p = 0,065 > 0,05. Denganperan kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Padanglampe.Simpulan ada hubungan antara umur dengan peran kader Posyandu sedangkan lamamenjadi kader, fasilitas, pelatihan dan reward tidak berhubungan dengan peran kader Posyandudi wilayah kerja Puskesmas Padanglampe. disaranka kepada kepala Puskesmas dan aparat Desasetempat untuk lebih meningkatkan perhatian dan memberi penghargaan, membenahi,melengkapi dan meningkatkan lagi reward untuk merangsang semangat kader agar berperanlebih baik.
HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS SEGERI KECAMATAN SEGERI KABUPATEN PANGKEP Habibi; Daryani Darwis
Jurnal Mitrasehat Vol. 4 No. 1 (2014): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v4i1.145

Abstract

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan adalah motivasinyadalam bekerja. Motivasi merupakan suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukansuatu aktivitas tertentu yang mengarah ke tercapainya suatu tujuan tertentu.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan kinerja tenagakesehatan di Puskesmas Segeri Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep.Penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan metode cross sectional study.Populasi berjumlah 47 orang, Sampel sebanyak 33 dengan tehnik purposive sampling.Pengumpulan dan pengolahan data menggunakan program computer SPSS versi 11,5 denganmenggunakan uji statistik fisher’s exact test.Hasil penelitian ini adalah imbalan p = 0,627 > 0,05, hal ini menunjukkan tidak adahubungan antara imbalan dengan kinerja tenaga kesehatan, hubungan rekan kerja p = 0,005 <0,05 yaitu ada hubungan antara hubungan rekan kerja dengan kinerja tenaga kesehatan, kondisilingkugan kerja p = 0,001 < 0,05 yaitu ada hubungan antara kondisi lingkungan kerja dengankinerja tenaga kesehatan.Simpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara hubungan rekan kerja dankondisi lingkungan kerja dengan kinerja tenaga kesehatan sedangkan pada imbalan tidak adahubungan dengan kinerja tenaga kesehatan. Disarankan kepada pihak Puskesmas Segeri untuklebih meningkatkan hubungan rekan kerja yang baik dan menambah sarana dan prasaranakesehatan dalam memberikan pelayanan agar tenaga kesehatan dapat meningkatkan kinerjanya.
GAMBARAN PENURUNAN MINAT SEKSUAL PADA IBU YANG MENGALAMI MENOPAUSE DI DUSUN RENGGANG DESA TANABANGKA KECAMATAN BAJENG BARAT KABUPATEN GOWA Amriani; Muasyrah
Jurnal Mitrasehat Vol. 4 No. 1 (2014): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v4i1.146

Abstract

Menopause merupakan suatu periode berhentinya haid secara alamiah. Masa inimeningkatkan wanita terhadap proses menjadi tua yang disebabkan oleh organ reproduksinyayang tidak berfungsi lagi. Jumlah data ibu yang mengalami menopause di Dusun Renggang DesaTanabangka Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa yaitu sebanyak 42 orang pada tahun2013. Masalah yang muncul akibat penurunan fungsi reproduksi dan fungsi seksual di usiamenoapause adalah gangguan biopsikososial yang akan mempengaruhi kinerja wanita di usiamenopause dan juga mengakibatkan terganggunya hubungan suami istri.Penelitian dilakukan di wilayah Desa Tanabangka yang bertujuan untuk memperolehgambaran penurunan minat seksual pada ibu yang mengalami menopause.Jenis penelitian adalah metode penelitian dengan pendekatan deskriptif. Pengambilansampel dilakukan dengan metode Purposive Sampling., pengumpulan data primer dilakukandengan menggunakan kuisioner dan data diolah dengan menggunakan spss.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 43 responden yang menjadi sampel, umurterbanyak yaitu pada usia 45-55 tahun sebanyak 36 (83,7%) responden , dan terendah pada usia56-60 tahun yaitu hanya terdapat 7 (16,3%) responden.Kesimpulan tentang gambaran penurunan minat seksual pada 43 responden di temukan 9(20,9%) mengalami penurunan minat seksual, 34 (79,1%) responden yang tidak mengalamipenurunan minat seksual. Disarankan pada setiap ibu yang akan memasuki masa menopause atausudah berada dalam fase menopause agar mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapikehidupan seksualnya.
HUBUNGAN TINDAKAN KEPERAWATAN PRE OPERATIF DENGAN TINGKAT KECEMASAN KLIEN DENGAN FRAKTUR DI RUMAH SAKIT DR.DODI SARJOTO LANUD SULTAN HASANUDDIN MAKASSAR Marisna Eka Yulianita; Afriani Nur
Jurnal Mitrasehat Vol. 4 No. 1 (2014): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v4i1.148

Abstract

Kecemasan merupakan perasaan yang terus-menerus akan kesedihan danketidakpastian, cemas berbeda dengan rasa takut, dimana cemas di sebabkan oleh hal-hal yangtidak jelas termasuk di dalamnya klien yang akan menjalani operasi.pada bulan Januari sampaibulan Desember 2013 terdapat 585 klien yang menjalani operasi fraktur di Rumah sakit Dr.Dodisarjoto lanud Sultan Hasanuddin Makassar dengan jenis kecemasan yang bervariasi karenamereka tidak tahu konsekuensi pembedahan dan takut terhadap prosedur itu sendiri.Tujuan penelitian Untuk mengetahui Hubungan Tindakan keperawatan pre operatifterhadap tingkat kecemasan pada klien dengan fraktur yang akan dilakukan tindakan operasi diRumah Sakit DR.Dodi Sarjoto Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.Jenis Penelitian adalah survei analitik dengan metode Cross Sectional . Penelitian inidilaksanakan di Rumah Sakit DR.Dodi Sarjoto Lanud Sultan Hasanuddin Makassar. Waktupenelitian ini berlangsung selama 4 minggu,dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel.Hasil penelitian diuji dengan uji alternative Fisher Exact untuk melihat hubunganantara tindakan keperawatan preoperatif dan tingkat kecemasan didapatkan adanya hubunganantara tingkat kecemasan dan tindakan keperawatan dalam signifikansi nilai α < 0,.05 denganmenggunkan uji Chisquare .Simpulan penelitian ini adalah Terdapat hubungan tindakan keperawatan preoperatifterhadap tingkat kecemasan pada klien fraktur yang dirawat di ruang bedah Rumah SakitDR.Dodi Sarjoto Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN USIA DINI DI DESA SWADAYA KECAMATAN LIBURENG KABUPATEN BONE TAHUN 2015 Esse Puji Pawenrusi; Yunita
Jurnal Mitrasehat Vol. 5 No. 1 (2015): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v5i1.149

Abstract

Kehamilan pada masa remaja mempunyai resiko medis yang cukup tinggi,karena pada masa remaja ini, alat reproduksi belum cukup matang untuk melakukanfungsinya.Rahim (uterus) baru siap melakukan fungsinya setelah umur 20 tahun.MenurutWHO tahun 2012, menunjukkan bahwa sebanyak 16 juta kelahiran terjadi pada ibu yangberusia 15-19 tahun.Komplikasi dari kehamilan dan persalinan merupakan penyebabutama kematian anak perempuan berusia 15-19 tahun di negara-negara berkembang.risiko terjadinya kematian ibu dan kematian bayi yang baru lahir 50% lebih tinggi dilahirkanoleh ibu di bawah usia 20 tahun dibandingkan pada ibu yang hamil di usia 20 tahun keatas. Berdasarkan Riskesdas tahun 2010, angka perkawinan usia dini (15-19 tahun) masihtinggi, yakni 46,7%.Tujuan penelitian ini adalah diketahui gambaran pengetahuan dan sikap remajaputri tentang kehamilan usia dini di Desa Swadaya Kecamatan Libureng Kabupaten Bone.Jenis penelitian ini adalah Deskriptif.Jumlah populasi yaitu 75 orang, dengantehnik pengambilan sampel Accidental Sampling.Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak55 responden.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuancukup yaitu sebanyak 48 (87,3 %) remaja putri dan responden yang memiliki sikap baikyaitu sebanyak 48 (87,3 %) remaja putri.Simpulan penelitian ini sebagian besar remaja putri memiliki pengetahuan dansikap yang baik mengenai kehamilan usia dini.Disarankan agar remaja putri lebihmenambah wawasan tentang organ reproduksi wanita dan risiko kehamilan usia dini agardapat mencegah terjadinya kehamilan usia dini.
EVALUASI PROGRAM PENCEGAHAN HIV/AIDS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN (LAPAS) KELAS I MAKASSAR PROPINSI SULAWESI SELATAN M. AKBAR ALWI; SISWANTO AGUS WILOPO; BUDI WAHYUNI
Jurnal Mitrasehat Vol. 5 No. 1 (2015): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v5i1.152

Abstract

Latar Belakang: Angka infeksi HIV/AIDS pada populasi penjara cenderung lebih tinggidaripada populasi di luar penjara sebab adanya perilaku berisiko yang terjadi di penjara.Serosurvailans di Lapas Kelas I Makassar menunjukkan tahun 2004 dan 2005 terdapatmasing-masing 23 dan 35 kasus HIV pada narapidana. Program pencegahan HIV/AIDS diLapas tersebut telah dilaksanakan, namun jumlah kasus HIV pada narapidana cenderungmeningkat.Tujuan: Diketahuinya pelaksanaan program pencegahan HIV/AIDS di LembagaPemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi atau studi evaluasi denganrancangan studi kasus, menggunakan pendekatan kuanitatif dan kualitatif. Subjekpenelitian adalah unsur LSM dan Lapas, KPA propinsi, Dinas Kesehatan dan DPRD. Datadikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara.Hasil penelitian: Program pencegahan HIV/AIDS di Lapas Kelas I Makassar yaituKomunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), Konseling dan tes sukarela, distribusi kondomdan bleaching. Pelaksanaan program dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) dengan bantuan dana dari donatur. Evaluasi kegiatan hanya dilakukan secara lisanoleh pihak Lapas dan Kantor wilayah (Kanwil) Hukum dan HAM. Kendala yang dihadapidalam pelaksanaan program yaitu proaktif pegawai Lapas masih kurang dan komitmenKepala Lapas masih rendah.Kesimpulan: Tenaga pelaksana program HIV/AIDS belum memadai sehingga masihtergantung pada LSM. Selain itu, dana pelaksanaan program masih tergantung padadonatur. Pelaksanaan program belum baik sebab program HIV/AIDS tidak dimasukkanpada salah satu divisi dalam struktur organisasi Lapas dan belum ada protap program.Kekurangan pelaksanaan program yaitu tidak melibatkan KPA untuk melakukan evaluasiterhadap program dan manajemen dokumentasi laporan tidak berjalan secara maksimal.
STATUS GIZI PADA BALITA 12– 49 BULAN (Study Analitik Di Wilayah Kerja Puskesmas Loce Kecamatan Reok Barat Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur) ANDI ALIM
Jurnal Mitrasehat Vol. 5 No. 1 (2015): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v5i1.153

Abstract

Gizi merupakan salah satu factor penentu utama kualitas sumberdayamanusia (SDM). Peran gizi dalam pembangunan kualitas SDM telah dibuktikan dariberbagai penelitian.Gangguan gizi pada awal kehidupan akan mempengaruhi kualitaskehidupan berikutnya.Indonesia pada tahun 2010, prevalensi gizi kurang dan pendekmenurun masing-masing 17,9% dan 35,6%. Asupan makanan merupakan faktor utamapenentu status gizi Balita.Asupan makanan yang cukup akan berdampak pada status gizidan kondisi kesehatan anak yang baik.Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yangberhubungan dengan Status Gizi Pada Balita di wilayah kerja Puskesmas LoceKecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai Tahun 2014. Metode penelitian ini adalahpenelitian analitik dengan rancangan cross sectional study. Sampel penelitian ini 146 anakyang diambil secara acak sederhana. Asupangizi dibandingkan dengan angka kecukupangizi tahun 2004 dan status gizi diketahui dengan program WHO Antro. Analisis statistikyang digunakan adalah Fisher's Exact Test pada α 0.05.Hasil penelitian ini diketahui bahwa umumnya pendidikan reponden sekolah dasar(SD) sebanyak 60 (41.1 %), pekerjaan responden umumnya petani sebanyak 131 (89.7%).Status gizi umumnya baik 115 (78.8 %), Asupan makanan cukup sebanyak 84 (57.5%),yang menderita Penyakitin feksi sebanyak 48 (32.9%), Pendapatan umumnya cukupsebanyak 100 (68.5%).Hasil analisis statistik diketahui ada hubungan antara asupan makanan,penyakitinfeksi, pendapatan dengan status gizi dengan nilai signifikansi asupan makanan danpendapatan (p= 0.00),nilai signifikansi penyakit infeksi (p= 0,05).Kesimpulan penelitian ini adalah asupan makanan, dan pendapatan yang cukupakan menunjang status gizi anak yang baik. Sedangkan penyakit infeksi berhubungansecara statistic ada hubungan dengan status gizi pada balita di wilayah Kecamatan ReokBarat Kabupaten Manggarai. Disarankan kepada para Ibu untuk memperhatikana supanmakan anak untuk menunjang kesehatan anak yang baik, Sebisa mungkin untukmeningkatkan pendapatan karena berpengaruh pada penyediaan pangan.
HUBUNGAN MOTIVASI DAN STIMULASI TOILET TRAINING OLEH IBU DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK PRA SEKOLAH TK PUTRA I KELURAHAN MARISO KOTA MAKASSAR ATIRA RUSTIYANA; A. ARNIYANTI
Jurnal Mitrasehat Vol. 5 No. 1 (2015): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v5i1.154

Abstract

Data yang diperoleh America Psyhiatric Association, bahwa 10-20 anak usia 5tahun, 5% anak usia 10 tahun, hampir 2% anak usia 12-14 tahun, dan 1% anak usia 18tahun masih mengompol (nocturnal enuresis).Tujuan penelitian mengetahui hubungan motivasi dan stimulasi toilet training olehibu dengan keberhasilan toilet training pada anak pra sekolah TK Putra I Keluruhan MarisoKota Makassar.Jenis penelitian adalah metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatancross sectional. Lokasi penelitian di TK Putra I Makassar.Jumlah sampel 30 ibusiswa.Pengambilan sampel dilakukan teknik accidental sampling, pengumpulan dataprimer menggunakan kuesioner dan data diolahmenggunakan spss.Hasil penelitian menunjukkan30 ibu, melakukan motivasi toilet training danberhasil 22 orang (88,0%), tidak berhasil 3 orang (12,0%). Sedangkan ibu melakukanstimulasi toilet training dan berhasil 23 orang (92,0%), tidak berhasil 2 orang(8,0%).Analisis datauji Fisher ExactHasil penelitian menunjukkan bahwa nilai P (0,041) <α(0,05) dan nilai P (0,003) <α (0,05)Ada hubungan motivasi dan stimulasi toilet training oleh ibu dengan keberhasilantoilet training, Diharapkanpenelitian selanjutnya mengobservasi langsung cara ibumemotivasi dan stimulasi toilet training pada anaknya.

Page 5 of 33 | Total Record : 328