cover
Contact Name
Renaldi M
Contact Email
renaldimumar11@gmail.com
Phone
+628114103562
Journal Mail Official
lppm.stikmks@gmail.com
Editorial Address
Jl. Maccini Raya No. 197 Panakukang Makassar - Sulawesi Selatan
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Mitrasehat
ISSN : 20892551     EISSN : 2615143X     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal ini menerima tulisan ilmiah berupa laporan penelitian (original article research paper) dan hasil-hasil pemikiran ilmiah dengan fokus dan scope meliputi Ilmu Kesehatan Masyarakat yakni Epidemiologi, Biostatistik, Pendidikan dan Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Administrasi Kebijakan Kesehatan, Manajemen Rumah Sakit, Gizi Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Reproduksi serta Ilmu Keperawatan yakni Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Gawat Darurat, Keperawatan Maternitas, Keperawatan Anak, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Manajemen, Keperawatan Komunitas, Keluarga dan Keperawatan Gerontik.
Articles 328 Documents
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR PERIODE OKTOBER-DESEMBER TAHUN 2013 Sri Syatriani; Ika Masitawati
Jurnal Mitrasehat Vol. 6 No. 1 (2016): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v6i1.165

Abstract

Introduction Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 15-50% kematian ibu disebabkan oleh abortus. Komplikasi abortus berupa perdarahan atau infeksi dapat menyebabkan kematian. Sedangkan jumlah kejadian abortus berdasarkan data yang diperoleh dari buku catatan Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tahun 2013 sebanyak 377 kasus. Objectives Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status anemia, paritas dan usia dengan kejadian abortus di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Methods Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil dan sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar periode Oktober-Desember sebanyak 212 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive Sampling. Data yang dianalisis dengan uji alternatif Chi Square melalui program SPSS. Results Hasil penelitian menunjukkan status anemia ρ (0,000) < α (0,05) berhubungan dengan kejadian abortus, paritas ρ (0,674) > α (0,05) dan usia ρ (0,619) > α (0,05) tidak berhubungan dengan kejadian abortus. Conclusions Dalam penelitian ini disimpulkan ada hubungan antara status anemia dengan kejadian abortus, tidak ada hubungan antara paritas dan usia dengan kejadian abortus. Di sarankan agar tetap ada tindak lanjut pada ibu hamil dengan anemia agar kehamilan dengan risiko terjadinya abortus dapat terdeteksi secara dini.
PENGARUH KOMBINASI LATIHAN RANGE OF MOTION ANKLE DORSOLFEKSI DAN FOOT MASSAGE TERHADAP NILAI ANKLE BRACHIAL INDEX PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Muhammad Sahlan Zamaa
Jurnal Mitrasehat Vol. 6 No. 1 (2016): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v6i1.166

Abstract

Diabetes melitus (DM) yang telah diderita selama bertahun-tahun dapat mengarah ke berbagai komplikasi, diantaranya yaitu terjadinya peripheral arterial disease (PAD). Salah satu indikator terjadinya PAD pada pasien DM tipe 2 yaitu adanya penurunan nilai ankle brachial index (ABI) pada ekstremitas bawah pasien. Jika hal ini terus dibiarkan, maka bisa terjadi neuropati yang dapat memicu munculnya ulkus kaki diabetik. Intervensi yang dapat diberikan untuk meningkatkan nilai ABI yaitu dengan melakukan foot massage atau latihan ROM ankle dorsofleksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian kombinasi foot massage dan latihan ROM ankle dorsofleksi terhadap nilai ABI pada pasien DM tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan metode pre and post test without control yang terdiri dari 2 kelompok intervensi dengan besar sampel 20 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian kombinasi latihan ROM ankle dorsofleksi dan foot massage terhadap peningkatan nilai ABI (p value = 0,033 untuk ekstremitas kanan dan p value = 0,001 untuk ekstremitas kiri). Rekomendasi penelitian ini yaitu agar para perawat dapat memberikan intervensi kombinasi latihan ROM ankle dorsofleksi dan foot massage dalam rangka mencegah terjadinya PAD pada pasien DM tipe 2.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT TK. II PELAMONIA TAHUN 2014 Dewi Purnama Windasari
Jurnal Mitrasehat Vol. 6 No. 1 (2016): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v6i1.167

Abstract

Kanker serviks merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia pada kaum hawa dari seluruh penyakit kanker yang ada. Kanker serviks di Asia Tenggara masih cukup besar. Setiap tahunnya terdeteksi lebih dari 15.000 kasus di Indonesia dan kira-kira sebanyak 8000 kasus diantaranya berakhir dengan kematian. Pada tahun 2014, terdapat 39 kasus yang baru ditemukan pada penderita di Rumah Sakit Tk. II Pelamonia. Tujuan penelitian untuk mengetahui besar risiko umur, paritas, usia saat menikah dan pendidikan terhadap kejadian kanker serviks. Jenis penelitian adalah Case Control Study, dilaksanakan di Rumah Sakit Tk. II Pelamonia mulai tanggal 27 April sampai 03 Mei 2015. Sampel sebanyak 117 orang terdiri dari 39 kasus dan 78 kontrol. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder dari ruang rekam medik. Data dianalisis dengan uji Odds Ratio dengan tingkat kepercayaan 95%, selanjutnya data tersebut disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan tabel silang antara variabel independen dan dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur merupakan faktor risiko kejadian kanker serviks (OR=3,080), paritas merupakan faktor risiko kejadian kanker serviks (OR=2,857), usia saat menikah merupakan faktor risiko kejadian kanker serviks (OR=2,790), dan pendidikan merupakan faktor risiko kejadian kanker serviks (OR=2,994) Kesimpulan penelitian adalah umur, paritas, usia saat menikah dan pendidikan merupakan faktor risiko kejadian kanker serviks. Disarankan agar sejak usia muda wanita menghindari penyebab kanker serviks, memiliki anak < 3, menikah di usia > 20 tahun dan meningkatkan pendidikannya sampai > SLTA.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 7 – 11 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MACCINI SAWAH MAKASSAR Andi Sani Silwanah
Jurnal Mitrasehat Vol. 6 No. 1 (2016): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v6i1.168

Abstract

Exclusive breastfeeding is breastfeed without additional liquids such as formula milk , orange juice, honey , tea water , white water and additional solid foods such as banana , papaya milk porridge , biscuits , rice porridge and teams . Based on secondary data obtained from Maccini Sawah PHC Makassar showed that the amount of coverage of exclusive breastfeeding in 2012 as much as 98.17 % , in 2013 as much as 76 % , and by 2014 as much as 78 %. The aim of this research is to know association between mother’s occupation, advertising, and aesthetics and exclusive breastfeeding on infants aged 7-11 months This was analytic observational with cross sectional design. Sample was infant aged 7-11 month who visited to Maccini Sawah PHC Makassar. The number of sample was 51 respondents. sampling technique was purposive sampling. data processing using SPSS and analyzed using chi square test and fisher exact test as alternative. This study showed that occupation (p=0,001), advertising (p=0,002) were associated to exclusive breatfeeding. Meanwhile, aesthetich has no relationship to esclusive breastfeeding on infant aged 7-11 month. There is not relationship between aesthetics and exclusive breastfeeding . While the mother's occupation and advertising were associated to exclusive breastfeeding . Suggestion for health providers Maccini Sawah Makassar to keep improving their role in providing information to mothers on exclusive breastfeeding.
PENGARUH METODE KANGAROO MOTHER CARE (KMC) DENGAN PENINGKATAN SUHU TUBUH PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSKD. IBU DAN ANAK SITTI FATIMAH KOTA MAKASSAR Suarni
Jurnal Mitrasehat Vol. 6 No. 1 (2016): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v6i1.169

Abstract

Introduction Bayi prematur yang mempunyai berat badan lahir rendah cenderung mengalami hipotermi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar prevelensi bayi dengan BBLR 10,2% pada tahun 2013, variasi prevelensi yang begitu mencolok kejadian bayi dengan BBLR dari terendah di Sumatera Utara (7,2%) dan tertinggi di Sulawesi Tengah (16,9%), sedangkan di Sulawesi Selatan (9,3%) (Riskesda, 2013). Objectivs Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode kangaroo mother care (KMC) dengan peningkatan suhu tubuh pada bayi berat badan lahir rendah di RSKD. Ibu Dan Anak Sitti Fatimah Kota Makassar. Method Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian preexperimental design menggunakan rancangan pendekatan pretest-posttest design dengan uji Wilcoxon. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 376 bayi dan sampel penelitian menggunakan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling sebanyak 29 bayi. Results Data diolah menggunakan SPSS uji analisa menunjukkan perbedaan yang bermakna antara suhu tubuh bayi berat badan lahir rendah sebelum dan sesudah metode kangaroo mother care (KMC), bahwa secara signifikan metode kangaroo mother care (KMC) dapat meningkatkan suhu tubuh bayi berat badan lahir rendah nilai ρ = 0,000 < α = 0,05. Conclusion Kesimpulan bahwa terdapat pengaruh metode kangaroo mother care (KMC) dengan peningkatan suhu tubuh pada bayi berat badan lahir rendah, disarankan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan informasi bagi perawat tentang manfaat metode kangaroo mother care (KMC) yang dapat diimplementasikan dalam pemberian asuhan keperawatan pada bayi.
HUBUNGAN KESIAPAN PSIKOLOGIS ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI PAUD SUMPANG BILA SOPPENG Nour Sriyanah; Dini Arum Bestari
Jurnal Mitrasehat Vol. 6 No. 1 (2016): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v6i1.170

Abstract

Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil dan buang air besar.Dalam melakukan latihan buang air kecil dan besar pada anak, membutuhkan persiapan baik secara fisik, psikologis maupun secara intelektual. Melalui toilet traininganak akan belajar bagaimana mereka mengendalikan keinginan untuk buang air yang selanjutnya akan menjadikan mereka terbiasa untuk menggunakan toilet (mencerminkan keteraturan) secara mandiri. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan kesiapan psikologis anak dengan keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah di PAUD Sumpang Bila Soppeng. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 80 populasi dan menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara total samplingdimanaseluruhpopulasidijadikansampel.Penelitian ini menggunakan statistik Fisher’s Exact Test dengan α = 0,05. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwaadahubungankesiapanpsikologisanakdengankeberhasilan toilet training padaanakusiaprasekolah di PAUD SumpangBilaSoppengdengan nilai ρ (0,000) <α (0,05). Disarankan agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk PAUD Sumpang Bila Soppeng untuk menginformasikan kepada orangtua siswa PAUD agar lebih memahami pentingnya toilet training.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN POLA MAKAN IBU HAMIL PENDERITA ANEMIA DI PUSKESMAS MADELLO KECAMATAN BALUSU KABUPATEN BARRU 2015 Nurleli; Rusminah
Jurnal Mitrasehat Vol. 6 No. 1 (2016): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v6i1.171

Abstract

Anemia adalah suatu kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa Hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruhan jaringan (Tarwoto, 2007). Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1 %. Pemberian tablet Fe di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 85 % (Riskesdas,2013) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, pola makan dan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil penderita anemia di Puskesmas Madello. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Deskriptif dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 65 orang ibu hamil penderita anemia yang melakukan pemeriksaan pada saat penelitian di Puskesmas Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, pada bulan Juni – Juli tahun 2015 dengan penarikan sampel menggunakan tekhnik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan dari 65 responden, pengetahuan ibu hamil penderita anemia sebagian besar berpengetahuan cukup sebanyak 36 responden (55,4%) pengetahuan kurangsebanyak 29 responden (44,6%), pola makan ibu hamil yang teratursebanyak 41 responden (63,1%)tidakteratursebanyak 24 responden (36,9%), dan ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe cukupsebanyak 19 responden (29,2%), kurangsebanyak 46 responden (70,8%). Dengan adanya gambaran pengetahuan, pola makan dan konsumsi tablet Fe dapat disimpulkan bahwa pentingnya asupan zat gizi bagi ibu hamil dan pengetahuan ibu tentang penghambat zat besi serta kadar Hb normal.
PERILAKU KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI LIMA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN MAROS Syarah Wahyuni Syamsir
Jurnal Mitrasehat Vol. 6 No. 1 (2016): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v6i1.172

Abstract

Perilaku kesehatan reproduksi remaja saat ini cenderung kurang mendukung terciptanya remaja berkualitas. Angka aborsi di kalangan remaja saat ini diperkirakan sekitar 700 - 800 ribu kasus pertahun, perempuan usia 15 – 19 tahun yang telah menjadi ibu mencapai 10 %. Proporsi remaja di daerah pedesaan yang sudah mengandung dua kali lebih tinggi dari remaja di perkotaan, perempuan yang kurang berpendidikan cenderung mulai mengandung pada usia lebih muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku tentang kesehatan reproduksi pada remaja putri di SMAN 3, 4, 6, 8 dan 9 Maros. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri yang berusia 13-15 tahun kelas X di lima SMAN diketahui jumlah remaja putri sebanyak 600 orang. Pengolahan data menggunakan program komputer dan analisis data pada penelitian ini adalah univariat. Kesimpulan dari hasil penelitian diperoleh bahwa gambaran pengetahuan remaja putri di lima sekolah Kabupaten Maros (SMAN 3, SMAN 4, SMAN 6 Bontoa, SMAN 8 Mandai dan SMAN 9 Marusu) seluruhnya memiliki yang baik mengenai kesehatan reproduksi pada remaja putri sebanyak 600 orang (100%), sebagian besar memiliki sikap yang baik mengenai kesehatan reproduksi pada remaja putri sebanyak 373 orang (62,2%), dan sebagian besar remaja putri memiliki praktek yang baik sebanyak 471 orang (78,5%). Disarankan dengan adanya penelitian ini, pihak sekolah dapat lebih memperhatikan para siswa dan siswi khususnya pada pendidikan reproduksi remaja. Dengan diadakannya kelas terbuka yang beranggotakan para siswa dan siswi ini agar dapat mempelajari lebih dalam mengenai kesehatan reproduksi remaja seperti organisasi KRR.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ARTHRITIS RHEUMATOID PADA LANSIA DI PUSKESMAS TOMPOBULU KABUPATEN GOWA ANDI AYUMAR; Andi Yulia Kasma
Jurnal Mitrasehat Vol. 6 No. 1 (2016): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v6i1.173

Abstract

Lansia pada umumnya mengalami penurunan akibat proses alamiah yaitu proses menua (aging) dengan adanya penurunan kondisi fisik, psikologis, maupun sosial yang saling berinteraksi. Arthritis rheumatoid adalah penyakit yang menyerang sendi dan struktur atau jaringan penunjang di sekitar sendi. Penderita arthritis rheumatoid di seluruh dunia telah mencapai angka 355 juta jiwa, WHO melaporkan bahwa 20% penduduk dunia terserang penyakit arthritis rheumatoid. Adapun data yang diperoleh dari Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2010 kejadian AR sebanyak 650 jiwa dari 1.248.436 jiwa usia lanjut. Di Puskesmas Tompobulu lansia yang berkunjung menderita rematik tercatat pada tahun 2013 sebanyak 145 lansia.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian arthritis rheumatoid pada lansia. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tompobulu Kabupaten Gowa sebanyak 706 lansia tahun 2013. Sampel dalam penelitian ini adalah lansia sebanyak 56 sampel dengan cara accidental sampling. Data dianalisis dengan uji alternatif Chi-square melalui program SPSS 11,5. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan antara umur (p=0,041 <α=0,05), faktor genetik (p=0,000 < α=0,05), perilaku kesehatan (p=0,000 < α=0,05), pengetahuan (p=0,010 < α=0,05) dengan kejadian arthritis rheumatoid , dan tidak ada hubungan antara jenis kelamin (p=0,503 > α=0,05) dengan kejadian arthritis rheumatoid. Dalam penelitian ini disimpulkan tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian arthritis rheumatoid. Ada hubungan antara umur, faktor genetik, perilaku kesehatan dan pengetahuan dengan kejadian arthritis rheumatoid. Diharapkan pihak kesehatan dapat memberikan pengetahuan tentang beberapa penyakit dan masyarakat dapat memperhatikan perilaku kesehatannya.
PERBEDAAN KADAR KREATININ SERUM DENGAN KADAR GULA DARAH YANG TERKONTROL DAN TIDAK TERKONTROL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI RUMAH SAKIT Tk II PELAMONIA MAKASSAR Renaldi M
Jurnal Mitrasehat Vol. 6 No. 1 (2016): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v6i1.174

Abstract

Diabetes melitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemi. Diabetes melitus yang tidak terkontrol akan menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi kronik. Pemeriksaan kadar kreatinin dalam darah merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk menilai fungsi ginjal. Data penderita DM di Rumah Sakit Tk II Pelamonia Makassar tahun 2012 tentang jumlah sebanyak 1.375 orang, tahun 2013 tentang jumlah sebanyak 1.568 orang, tahun 2014 tentang jumlah sebanyak 1.792 orang. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan kadar kreatinin serum dengan kadar gula darah yang terkontrol dan tidak terkontrol pada pasien Diabetes Melitus Tipe II di Rumah Sakit Tk II Pelamonia Makassar. Desain penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan desain penelitian komparatif untuk melihat perbedaan kadar kreatinin serum dengan kadar gula darah yang terkontrol dan tidak terkontrol pada pasien Diabetes Melitus Tipe II. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 16 orang.Data di ujidenganuji statistik Mann Whitney dengan tingkat signifikan α< 0,05. Hasil penelitian didapatkan Kadar kreatinin serum dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol pada pasien Diabetes Melitus Tipe II rata-rata 5,00 (± 3,889), kadar kreatinin serum dengan kadar gula darah yang terkontrol pada pasien Diabetes Melitus Tipe II rata-rata 0,795 (± 0,226), ada perbedaan kadar kreatinin serum dengan kadar gula darah yang terkontrol dan tidak terkontrol pada pasien Diabetes Melitus Tipe II di Rumah Sakit Tk II Pelamonia Makassardengan nilai p=0,001<α(0,05) Kesimpulan ada perbedaan kadar kreatinin serum dengan kadar gula darah yang terkontrol dan tidak terkontrol pada pasien Diabetes Melitus Tipe II di Rumah Sakit Tk II Pelamonia Makassar. Untuk mencegah komplikasi yang dapat timbul akibat Diabetes Melitus Tipe II diharapkan kepada pihak rumah sakit untuk memberikan sosialisai tentang pentingnya mengontrol kadar gula darah.

Page 7 of 33 | Total Record : 328