cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Jl. Kaligawe Raya km 4, Genuk, Semarang, Jawa Tengah, 50112
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Proyeksi: Jurnal Psikologi
ISSN : 19078455     EISSN : 26564173     DOI : 10.30659
Core Subject : Social,
Proyeksi: Jurnal Psikologi adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung. Jurnal ini memuat hasil pemikiran dan studi empiris bidang psikologi atau bidang lain yang terkait dengan disiplin ilmu psikologi. Terbit setahun dua kali tiap April dan Oktober. Redaksi mengundang para penulis untuk mengirimkan artikel hasil penelitian maupun pemikiran dibidang psikologi maupun bidang lain yang terkait. Redaksi berhak mengedit naskah sepanjang tidak mengubah substansi tulisan
Articles 205 Documents
SELF AWARENESS DIGITAL PARENTING TERHADAP SELF EFFICACY DIGITAL PARENTING PADA ORANGTUA Loulembah, Rania Rifdahni; Hijrianti, Udi Rosida
Proyeksi Vol 19, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.19.2.135-145

Abstract

Kemajuan teknologi yang semakin pesat mempengaruhi perkembangan interaksi sosial antar individu, sehingga menciptakan generasi yang lebih modern hingga membuat hampir seluruh masyarakat sangat bergantung pada internet. Utamanya generasi Z dan alpha yang saat ini hidup berdampingan dengan internet sehingga mereka dapat terpapar pengaruh buruk penggunaan internet, jika tidak didampingi dengan pengasuhan digital yang baik oleh orang tua. Orangtua perlu memiliki kesadaran akan baik dan buruk yang dapat ditimbulkan dari internet, sehingga orang tua lebih yakin akan pengasuhan yang tepat yang dapat diterapkan kepada anak. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi peran dimensi-dimensi dari self awareness digital parenting terhadap self efficacy digital parenting. Menggunakan skala self awareness digital parenting dan skala self efficacy digital parenting. Total subjek pada penelitian ini berjumlah 182 responden, kemudian dianalisis menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 25 dengan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi-dimensi self awareness digital parenting mampu memprediksi dimensi-dimensi self efficacy digital parenting dengan nilai dimensi literasi digital r square= 61,7% p<0,05, dimensi keamanan digital r square=60,0% p<0,05, dan dimensi komunikasi digital r square=28,9% p<0,005 yang berarti p<0,05 menunjukkan nilai signifikan.
PANDANGAN MAHASISWA TERHADAP KONTEN “MARRIAGE IS SCARY” DI TIKTOK Hakim, Muhammad Luqmanul; Adriansyah, Ivan; Lestari, Sri; Abdurrohim, Abdurrohim
Proyeksi Vol 20, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.20.1.17-31

Abstract

Perkembangan media sosial, khususnya TikTok, telah memunculkan tren “Marriage is Scary” yang ramai diperbincangkan di kalangan generasi muda, termasuk mahasiswa. Tren ini mencerminkan ketakutan terhadap proses akan melakukan pernikahan yang dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, budaya, serta pengalaman traumatis di masa lalu. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan persepsi mahasiswa terhadap tren “Marriage is Scary” di TikTok serta bagaimana konten tersebut berpengaruh terhadap regulasi emosi dan pemaknaan pernikahan. Dengan pendekatan kualitatif fenomenologi, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan tiga informan mahasiswa yang aktif menggunakan TikTok. Hasil menunjukkan bahwa tren “Marriage is Scary” memicu kecemasan dan kesadaran kritis serta menggugah refleksi diri dan memotivasi persiapan lahir batin yang lebih matang. Meski konten dapat memperkuat ketakutan kolektif, literasi digital yang baik dan dukungan nilai spiritual menjadi kunci bagi mahasiswa untuk mengolah narasi negatif menjadi langkah proaktif dalam merencanakan pernikahan. Temuan ini merekomendasikan pentingnya program literasi media, pendidikan pranikah holistik, dan pembekalan psikososial-spiritual bagi generasi muda.The development of social media, particularly TikTok, has given rise to the "Marriage is Scary" trend, which is widely discussed among young people, including college students. This trend reflects fears about the process of marriage, influenced by social, economic, and cultural factors, as well as past traumatic experiences. This study aims to describe college students' perceptions of the "Marriage is Scary" trend on TikTok and how this content influences their emotional regulation and understanding of marriage. Using a qualitative phenomenological approach, data were collected through in-depth interviews with three student informants who actively use TikTok. The results indicate that the "Marriage is Scary" trend triggers anxiety and critical awareness, stimulates self-reflection, and motivates more thorough physical and spiritual preparation. Although the content can reinforce collective fears, good digital literacy and support of spiritual values are key for college students to transform negative narratives into proactive steps in wedding planning. These findings recommend the importance of media literacy programs, holistic premarital education, and psychosocial-spiritual provision for the younger generation.
WELLNESS TOURISM MOTIVATION OF GENERATION Z IN BALI: A STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) APPROACH Ismarizal, Beni; Islami, Fadillah Nur; Farhan, Aries
Proyeksi Vol 19, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.19.2.146-158

Abstract

Wellness tourism has gained increasing attention as individuals seek experiences that support physical, mental, and emotional well-being, especially among younger generations. Previous studies have highlighted that wellness tourism motivations often include stress relief, personal development, and the pursuit of unique experiences, yet research focusing specifically on Generation Z remains limited. This study validates the factors influencing wellness tourism motivation among Generation Z. Using a quantitative approach with a cross-sectional survey and purposive sampling of 310 respondents, motivational factors were analyzed through Structural Equation Modeling (SEM). The results show that Generation Z’s wellness tourism motivation is multidimensional, encompassing physical health, transcendence, escape from routine, care for others, new experiences, and self-esteem development. For this generation, wellness tourism functions not only as a form of recreation but also as a coping mechanism for modern life pressures, a medium for self-reflection, and a tool for personal growth and emotional recovery. These findings contribute theoretically by extending the literature on youth travel behavior and wellness motivation, while practically informing the design of tourism experiences that cater to Generation Z’s holistic well-being needs. Future research could investigate wellness tourism motivations across diverse cultural and regional contexts, adopt longitudinal designs to monitor motivational changes over time, and explore the influence of digital wellness platforms or social media on travel behavior. Additionally, qualitative studies could provide deeper insights into personal narratives and emotional experiences, enriching the understanding of how wellness tourism shapes the lifestyle and psychological well-being of young travelers.
VALIDITAS ISI MODUL ‘SKEMA’ UNTUK MENINGKATKAN STRATEGI KOPING MENGHADAPI STIGMA PADA KLIEN REHABILITASI PENYALAHGUNAAN NARKOBA Humairoh, Farras Shopy; Hafizah, Nurul; Raudhoh, Siti; Rahim, Beny
Proyeksi Vol 20, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.20.1.32-43

Abstract

Stigma terhadap klien rehabilitasi penyalahgunaan narkoba masih merajalela sehingga berdampak pada gaya kopingnya yang cederung kurang tepat dalam menyikapi dampak penyalahgunaan narkoba, yaitu relapse. Belum terdapatnya panduan edukasi khusus terkait hal tersebut melatarbelakangi penyusunan modul psikoedukasi strategi koping dalam menghadapi stigma terhadap klien rehabilitasi penyalahgunaan narkoba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas isi dari Modul Psikoedukasi ‘SkeMa’ untuk Klien Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba dalam Menghadapi Stigma. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif uji validitas isi modul dengan model 3D (Define, Design and Develop). Data penelitian diperoleh melalui prosedur judgement pemberian skor rating oleh ahli atau validator yang ditentukan secara purposive yaitu psikolog bidang peminatan klinis dan konselor adiksi. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif aiken’s V untuk menilai kesesuaian isi dengan konstruk yang diukur. Penelitian ini menunjukkan hasil validasi isi modul dengan rentang skor yang bergerak pada angka 0,66 – 0,91. Berdasarkan hasil uji validitas modul SkeMa dapat disimpulkan valid untuk digunakan dengan beberapa saran dan perbaikan dari validator. Kriteria tersebut dinilai berdasarkan isi materi, penyajian, bahasa serta kemudahan dalam pelaksanaan psikoedukasi dalam meningkatkan strategi koping klien penyalahgunaan narkoba.The stigma towards drug abuse rehabilitation clients is a common issue that still often results in an impact on their coping styles, which tend to be less appropriate in responding to impact of drug use. Due to the lack of specific educational guidance on this matter, psychoeducational modules have been prepared to help clients overcome stigma. This research aims to test the validity of the content of the 'SkeMa' Psychoeducational Module for Drug Abuse Rehabilitation Clients in Facing Stigma. This research uses a descriptive study to test the validity of the module content with using a 3D model (Define, Design and Develop). Research data was collected through a judgment procedure by clinical psychologists and addiction counselors who rated the module content. Data was analyzed using Aiken's V descriptive analysis to assess content suitability for the measured construct. The research validated the module content with a score range between 0.66 – 0.91. After validating the SkeMa Module, it can be concluded that it is valid for use with some suggestions and improvements from validator. The criteria are based on content, presentation, language, and ease of implementing psychoeducation for improving client’s coping strategies for drug abuse.
CAREER DECISION-MAKING SELF-EFFICACY: CAREER GOAL DISCREPANCY DAN RESILIENSI Aurelia, Laila Moza; Kinayung, Dian; Widyowati, Arini
Proyeksi Vol 20, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.20.1.44-55

Abstract

Kesulitan mahasiswa dalam menentukan pilihan karier seringkali berkaitan dengan rendahnya career decision-making self-efficacy (CDMSE). Kondisi ini menyebabkan mahasiswa mengalami tekanan dalam menentukan arah kariernya. Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan antara career goal discrepancy dan resiliensi dengan CDMSE. Sampel pada penelitian ini melibatkan 235 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Angkatan 2022. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Data penelitian diperoleh menggunakan Career Goal Discrepancy Scale (CGDS) (α = 0,902), skala resiliensi (α = 0,892, dan Career Decision-Making Self-Efficacy Scale (CDMSES) (α = 0,928). Analisis data menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Hasil analisis diperoleh bahwa career goal discrepancy dan resiliensi berhubungan dengan CDMSE (R = 0,559; p = 0,000 < 0,01) dengan sumbangan efektif sebesar 31,2% (R2 = 0,312). Secara parsial, career goal discrepancy berhubungan negatif dengan CDMSE (r = -0,406; p = 0,000 < 0,01). Kemudian, variabel resiliensi berhubungan positif dengan CDMSE (r = 0,524; p = 0,000 < 0.01). Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara career goal discrepancy dan resiliensi dengan CDMSE.University students often face difficulties in making career choices, which are closely linked to low levels of career decision-making self-efficacy (CDMSE). Such a condition can lead to increased psychological pressure and uncertainty in determining their career paths. This study aims to examine the relationship between career goal discrepancy and resilience with CDMSE. The sample of this study consisted of 235 students from the Faculty of Psychology at Ahmad Dahlan University, Class of 2022. This research using quantitative methods with cluster random sampling techniques. Data were collected using the Career Goal Discrepancy Scale (CGDS) (α = 0.902), the Resilience Scale (α = 0.892), and the Career Decision-Making Self-Efficacy Scale (CDMSES) (α = 0.928). Data analysis was conducted using multiple linear regression analysis. The analysis results indicated that career goal discrepancy and resilience are related to CDMSE (R = 0.559; p = 0.000 < 0.01) with an effective contribution of 31.2% (R² = 0.312). Partially, career goal discrepancy is negatively related to CDMSE (r = -0,406; p = 0,001 < 0,01). Meanwhile, the resilience variable is positively related to CDMSE (r = 0,524; p = 0,000 < 0.01). This study highlights the relationship between career goal discrepancy and resilience with CDMSE.