cover
Contact Name
Ismar Hamid
Contact Email
ismar.hamid@ulm.ac.id
Phone
+6285299221128
Journal Mail Official
huma@ulm.ac.id
Editorial Address
Prodi Sosiologi FISIP ULM Jl. Brigjend Hasan Basry, Komp. FISIP ULM, GB Lantai 3, Banjarmasin, 70123
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Huma: Jurnal Sosiologi
ISSN : -     EISSN : 29885795     DOI : -
Core Subject : Social,
Huma: Jurnal Sosiologi, adalah jurnal yang berfokus pada publikasi hasil penelitian di bidang sains sosial, dalam lingkup sosiologi, pemberdayaan masyarakat, budaya, gender dan ekologi. Sesuai dengan namanya "huma", yang memiliki arti "rumah", maka Huma: Jurnal Sosiologi adalah wadah yang didedikasikan untuk pengembangan keilmuan dan berkontibusi dalam pemecahan masalah-masalah sosial. Huma: Jurnal Sosiologi, diterbitkan oleh Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat, bekerjasama dengan Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI). ISSN 2988-5795 Huma: Jurnal Sosiologi, terbit 4 kali dalam satu tahun, yakni bulan Maret, Juni, September dan Desember.
Articles 120 Documents
Marginalisasi Perempuan: Tergerusnya Nilai-Nilai Femininitas Dalam Pengelolaan Ekosistem Gambut di Mantangai Hulu Kabupaten Kapuas Mona Warah; Ismar Hamid
Huma: Jurnal Sosiologi Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/h-js.v2i1.28

Abstract

Perempuan yang mendiami kawasan ekosistem gambut di Desa Mantangai Hulu Kabupaten Kapuas memilki keterlekatan yang erat dengan alam (ekosistem gambut), namun saat ini menghadapi kompleksitas akibat adanya beragam bentuk pengelolaan lingkungan, baik yang bersifat konservasi maupun developmentalis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku perempuan dalam pengelolaan lahan gambut, menemukan bentuk-bentuk marginalisasi perempuan dalam pengelolaan lahan gambut, dan menganalisis dampak marginalisasi perempuan dalam pengelolaan gambut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2022 di Desa Mantangai Hulu Kecamatan Mantangai Kabupaten Kapuas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dikemas secara deskriptif. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian lapangan, yang ditempuh dengan observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman, yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan Mantangai Hulu memiliki kedekatan yang erat dengan lahan gambut, yang tercermin dari berbagai aktivitas perempuan di lahan gambut. Melalui berbagai aktivitas pengelolaan sumber daya lahan gambut, perempuan Mantangai Hulu dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan melestarikan tradisi hingga menjadi topangan ekonomi keluarga. Dewasa ini, arus pemikiran eko-developmentalisme telah menghilangkan berbagai aktivitas perempuan dalam pengelolaan lahan gambut karena kontra dengan nilai-nilai femininitas. Hilangnya aktivitas produksi perempuan yang memiliki nilai ekonomi mengakibatkan peran perempuan hanya terbatas di ranah domestik. Terdomestikasinya perempuan memupuk berkembangnya patriarki pada masyarakat Mantangai Hulu. Temuan penelitian ini menjadi bukti bahwa perspektif ekofeminisme tidak terbatas pada persoalan-persoalan domestik, namun harus diperluas untuk menjangkau interaksi perempuan dengan alam dalam konteks kegiatan produksi.
Non-Violence Movement: Gerakan Masyarakat Laman Kinipan Mempertahankan Hutan Adat Gabriella Genny Pranawa; Ismar Hamid
Huma: Jurnal Sosiologi Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/h-js.v2i1.33

Abstract

Ekspansi perusahaan perkebunan kelapa sawit di Laman Kinipan menyebabkan terjadinya konflik agaria dan perlawanan masyarakat mempertahankan hutan adatnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis nilai-nilai yang diimplementasikan dalam pengelolaan hutan adat dan sifat gerakan masyarakat dalam mempertahankan hutan hutan adat oleh masyarakat Laman Kinipan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei – Juli 2022, bertempat di Laman Kinipan, Kecamatan Batang Kawa, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan model interaktif Miles dan Huberman, yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjuangan yang dilakukan oleh masyarakat adat Laman Kinipan merupakan bentuk perjuangan atas hak-hak adatnya yang memiliki keterkaitan erat dengan isu pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Masyarakat adat laman Kinipan memiliki nilai-nilai perlindungan hutan adat yang bersumber dari hubungan yang erat antara hutan dengan aktivitas kehidupan sehari-hari masyarakat yang selaras dengan tata kelola alam yang berkelanjutan. Gerakan yang dibangun oleh masyarakat Laman Kinipan dalam mempertahankan hutan adatnya dari ekspansi perkebunan kelapa sawit merupakan upaya mempertahankan nilai-nilai perlindungan hutan dan keberlanjutan hidup masyarakat Laman Kinipan. Pengakuan dan penetapan Hutan Adat Laman Kinipan dan Masyarakat Laman Kinipan sebagai Masyarakat Hukum Adat merupakan solusi yang penting diwujudkan untuk penyelesaian konflik agraria di Laman Kinipan.
Strategi Bertahan Hidup Keluarga Petani Padi Masyarakat Desa Tinggiran Baru Kabupaten Barito Kuala Noor Efendi; Khairussalam
Huma: Jurnal Sosiologi Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/h-js.v2i1.35

Abstract

Musim paceklik merupakan keadaan dimana petani minim melakukan pekerjaan di persawahan atau petani tidak memiliki aktivitas apapun di persawahan, dalam musim paceklik ini terdapat setidaknya 1 kali menemukan musim paceklik. Dalam menghadapi kondisi ini beberapa petani melakukan cara dan strategi untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ataupun memanfaatkan peluang pada musim paceklik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara keluarga petani untuk bertahan hidup selama musim paceklik. Lokasi penelitian di Desa Tinggiran Baru kecamatan Mekarsari Kab. Barito Kuala. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Penelitian menggunakan teori James C. Sccott, yakni dahulukan selamat, mengikat sambuk lebih kencang, alternatif subsistensi, jaringan dan lembaga di luar keluarga. Didapatkan hasil bahwa ; interkasi keluarga petani lebih kondusif, kelaurga petani memiliki hubungan yang baik yaitu hubungan terhadap didalam keluarga mencakup ayah anak dan istri, hubungan terhadap tetangga, hubungan terhadap keluarga petani yang, terhadap masyarakat, dan terhadap pemerintah desa terbilang baik. Keluarga petani mengikat sabuk lebih kencang, keluarga petani memiliki strategi dengan memanfaatkan alam sekitar, mengurangi ongkos jajan harian, menganti makanan dengan kualitas lebih rendah. Alternatif subsistensi keluarga petani memiliki banyak opsi pekerjaan sampingan seperti pekerjaan ringan berat seperti; memancing, merantau, jualan, jadi buruh harian dan lainnya. Relasi jaringan memanfaatkan keluarga yang ada dalam membantu seperti anak dan istri untuk bekerja, meminta bantuan kepada tetangga, kepada tuan tanah dan sebagainya.
Difabel Merajut Asa Berdaya: Pendekatan Strategis Pemberdayaan Difabel oleh Yayasan Pensil Waja Banua Kota Banjarmasin Yuni Yemima; Ismar Hamid
Huma: Jurnal Sosiologi Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/h-js.v2i1.36

Abstract

Yayasan Pensil Waja Banua merupakan sebuah lembaga yang menjalankan program pemberdayaan bagi kaum difabel di Kota Banjarmasin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendekatan strategis yang diterapkan oleh Yayasan Pensil Waja Banua, serta keberhasilan-keberhasilan yang dicapai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa difabel yang menjadi sasaran program Yayasan Pensil Waja Banua belum mencapai tingkat berdaya yang sepenuhnya, atau masih berada pada proses merajut asa berdaya. Pendekatan strategis yang diterapkan oleh Yayasan Pensil Waja Banua telah mencakup lingkup enabling, empowering dan protecting. Wujud enabling terlihat pada: penggalian dan motivasi pengembangan potensi difabel; serta, program sahabat difabel, program video layanan dan pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi (kespro) bagi anak difabel. Sedangkan wujud empowering terlihat pada program pelatihan bahasa isyarat dan pelatihan kewirausahaan. Adapun protecting diwujudkan melalui pendampingan pada difabel. Program-program pemberdayaan yang dilakukan telah mampu berkontribusi pada peningkatan kepercayaan diri dan keterampilan para difabel yang diperlukan untuk mengembangkan usaha, serta telah berimplikasi pada peningkatan pendapatan pada sebagian difabel yang diberdayakan. Namun masih terdapat kelemahan, yakni kurangnya program tindak lanjut dan monitoring pasca program pada difabel yang menjadi sasaran program. Dari segi penerapan prinsip pemberdayaan, Yayasan Pensil Waja Banua telah berupaya menerapkan prinsip kesetaraan dan partisipatif, namun dominasi fasilitator belum mampu dihindari sepenuhnya, terutama pada tahap perencanaan program. Sehingga difabel yang diberdayakan masih cenderung mendudukkan dirinya sebatas sasaran program, atau belum menunjukkan adanya inisiatif pada aspek-aspek tertentu yang merupakan fondasi dalam mewujudkan masyarakat berdaya.
Peran Dinas Sosial Dalam Mendampingi Masyarakat Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Kota Banjarbaru Khairil Makky; Arif Rahman Hakim; Dimas Asto Aji An’amta
Huma: Jurnal Sosiologi Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/h-js.v2i1.37

Abstract

Keberadaan anak jalanan sering di anggap sebagai suatu permasalahan, menjawab permasalahan ini Pemerintah Kota Banjarbaru menghadirkan kebijakan yang bernama Rumah Singgah Berkarakter program ini berfokus dalam menangani permasalah masyarakat yang berada pada kondisi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan bentuk kegiatan Rumah Singgah Berkarakter, serta melihat peran Dinas Sosial dalam pendampingan PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial) Rumah Singgah Berkarakter di Banjarbaru. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan di Rumah Singgah Berkarakter Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendampingan sosial yang dilakukan oleh pekerja sosial sebagai berikut: (1) Pemungkinan atau Fasilitas yakni pemberian pengalaman pembelajaran hidup dan motivasi dari pekerja sosial di Rumah Singgah Berkarakter; (2) Penguatan yakni hasil Asasmen yang telah dilakukan oleh pekerja social apa yang di inginkan oleh PPKS maka pihak Rumah Singgah atau Dinas Sosial akan merekomendasikan mereka sesuai dengan apa yang di inginkan oleh Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial PPKS; (3) Perlindungan yakni Dinas Sosial dan Rumah Singgah Berkarakter yang telah bekerja sama dengan instansi dan lembaga-lembaga untuk membatu menyelesaikan masalah terhadap PPKS; dan (4) Pendukung yakni instansi dan lembaga-lembaga yang turut ikut serta membantu PPKS yang menjadi sumber dana untuk mendukung agar permasalahan terhadap PPKS bisa di selesaikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendampingan sosial yang dilakukan kepada PPKS memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Dampak Menonton Drama Bergenre Boys Love Terhadap Penerimaan LGBTQ+ oleh Fujoshi di FISIP ULM Elma Teriana Putri; Varinia Pura Damaiyanti
Huma: Jurnal Sosiologi Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/h-js.v2i1.38

Abstract

Boys love adalah drama yang menceritakan hubungan romantis antara sesama laki-laki. Fokus penelitian membahas bagaimana dampak menonton drama bergenre boys love terhadap penerimaan LGBTQ+ oleh fujoshi di FISIP ULM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus, teknik pengumpulan datanya melalui hasil observasi, wawancara dan dokumentasi sedangkan informan ditentukan menggunakan metode snowball. Dari hasil penelitian didapatkan dampak positif dan negatif yang dirasakan oleh para informan, yaitu menambah pengetahuan, memperluas dan mengembangkan perspektif diri, meningkatkan pemahaman mengenai masalah kaum LGBTQ+, media pembelajaran, dan media hiburan sebagai dampak positifnya. Sedangkan dampak negatifnya adalah tidak bisa memisahkan antara dunia nyata dan fiksi, mendapat stigma negatif, menyimpang dari norma sosial dan menutupi identitas diri sebagai seorang penikmat drama homoseksual. Dampak-dampak tersebut juga mempengaruhi penerimaan para informan kepada kaum LGBTQ+, yaitu menerima secara pasif komunitas LGBTQ+; penerimaan yang menyadari perbedaan antara masyarakat heteroseksual dengan komunitas LGBTQ+ namun keberadaanya masih tidak bermakna bagi informan; penerimaan dimana mereka mengakui adanya komunitas LGBTQ+ dan menyadari makna dan arti dari komunitas ini; serta penerimaan adanya sikap, pikiran yang terbuka, sehingga informan mengerti dan memahami keadaan yang dialami oleh komunitas LGBTQ+ ini. Penerimaan kepada komunitas LGBTQ+ oleh para informan juga berbeda-beda tergantung faktor lingkungan, agama, budaya, pengalaman dan pemahaman akan LGBTQ+. Oleh karena itu, penerimaan informan terhadap LGBTQ+ tidak hanya tergantung dengan genre boys love namun juga dipengaruhi oleh faktor lain di lingkungan kehidupannya.
Petani Menolak Kalah: Adaptasi Petani Terhadap Perubahan Iklim di Desa Mahang Sungai Hanyar Kabupaten Hulu Sungai Tengah Muhammad Abdilah; Ismar Hamid
Huma: Jurnal Sosiologi Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/h-js.v2i1.39

Abstract

Perubahan iklim berdampak pada berbagai aspek mata pencaharian khususnya sektor pertanian, sehingga menimbulkan tantangan baru bagi produksi pertanian, terutama keberlanjutan tanaman pangan, khususnya di Desa Mahang Sungai Hanyar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis adaptasi petani dalam menghadapi perubahan iklim di Desa Mahang Sungai Hanyar, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa petani menolak kalah dengan membudidayakan tanaman yang lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan iklim. Oleh karena itu, petani Desa Mahang Sungai Hanyar memiliki inisiatif untuk membudidayakan cabe karena tanaman tersebut tidak terikat dengan musim, serta proses budidayanya jauh lebih singkat. Selanjutnya, petani melakukan adaptasi teknologi pertanian untuk mengatasi masalah yang diakibatkan perubahan iklim, seperti turus yang berfungsi sebagai fondasi tanaman cabe, surjan yang berfungsi membuat lahan tetap kering, dan mulsa yang berfungsi mencegah tumbuhnya gulma. Namun, proses budidaya cabe membutuhkan modal yang besar sehingga para petani yang kekurangan modal belum bisa memaksimalkan lahan pertaniannya untuk beralih ke tanaman cabe. Inovasi petani tersebut juga berdampak terhadap kehidupan sosial masyarakat. Solidaritas petani luntur dan berganti dengan sikap individualisme. Pada saat ini, petani memiliki gagasan untuk membudidayakan tanaman yang lebih mudah beradaptasi dengan kondisi alam yang sekarang mengalami perubahan yang mana dengan perubahan gagasan pada sektor pertanian tersebut memunculkan teknologi pertanian untuk keberlangsungan budidaya tanaman.
Budaya Surung Sintak Sebagai Representasi Ketidakadilan Gender Dalam Keluarga Muhammad Maulidi Putra; Varinia Pura Damaiyantai
Huma: Jurnal Sosiologi Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/h-js.v2i1.40

Abstract

Berkaitan dengan persoalan budaya surung sintak sejalan dengan berkembangnya kebiasaan perilaku masyarakat dalam bersosial yang sering kali kebablasan dari tujuan sebenarnya, berakibat pada identifikasi semua pekerjaan domestik rumah tangga menjadi tanggung jawab kaum perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana representasi budaya surung sintak dalam keluarga pada masyarakat Desa Sungai Dua Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan Feminis. Informan penelitian dipilih dengan teknik pusposive sampling yang menghasilkan 10 informan. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu data reduction, display data, dan conclusion drawing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk representasi budaya yang dikenal dengan surung sintak dalam keluarga di Desa Sungai Dua dicirikan oleh informan sebagai perlakuan laki-laki terhadap perempuan menikah yang menempatkan perempuan pada posisi yang lebih rendah daripada laki-laki. Sebagian masyarakat meyakini bahwa ternyata budaya surung sintak ini dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam rumah tangga karena tanggung jawab istri untuk melayani suaminya di rumah, serta tanggung jawab suami untuk menafkahi istri baik lahir maupun batin. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu representasi budaya surung sintak dalam keluarga di Desa Sungai Dua digambarkan sebagai bentuk perlakuan laki-laki kepada perempuan yang merupakan suami dan istri dengan memposisikan perempuan dengan kedudukan yang lebih rendah daripada laki-laki yang dapat berdampak pada berbagai aspek kehidupan perempuan.
Interaksi Sosial Dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Pada Mahasiswa FISIP ULM Amelia Rahmawati; Khairussalam; Dimas Asto Aji An’amta
Huma: Jurnal Sosiologi Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/h-js.v2i1.41

Abstract

Pandemi menjadi momok terberat bagi semua kalangan khususnya pada dunia pendidikan, proses interaksi yang terjadi antar mahasiswa menjadi kurang efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan dampak dari perubahan interaksi sosial dalam pembelajaran daring pada mahasiswa FISIP ULM. Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian berada di FISIP ULM yang beralamat Jln. Brigjen H. Hasan Basri, Pangeran, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat suatu pergolakan di dalam diri mahasiswa tentang perkuliahan daring. Ada sebuah penolakan dan penerimaan yang dilalui mahasiswa selama masa perkuliahan, dalam bentuk proses pembelajaran. Cara baru yang ditetapkan membuat mahasiswa harus selalu menyesuaikan diri dalam setiap keadaan. Rasa canggung yang meliputi diri mereka ketika perkuliahan luring kembali dilaksanakan menjadi sebuah penyesuaian baru yang lagi-lagi harus mereka hadapi. Metode hybrid yang dilaksanakan universitas untuk menanggulangi masalah terdampak covid-19 menimbulkan pengelompokan pada mahasiswa pada kategori yang merasa diuntungkan dan tidak diuntungkan. Mahasiswa yang merasa diuntungkan dipenuhi mahasiswa yang memiliki pekerjaan sampingan, dimana mereka merasa diuntungkan ketika kuliah online, karena mereka merasa lebih mudah untuk mengatur waktu. Mereka dapat bekerja sambil mengikuti kelas yang dilaksanakan via zoom di mana saja selama tidak harus menghidupkan kamera. Berbeda dengan golongan mahasiswa yang merasa tidak diuntungkan, mereka yang berada pada kategori ini merasa perkuliahan secara daring membuat mereka kurang maksimal memahami materi dan secara sosial mereka merasa sangat dibatasi, hal ini membuat mereka kurang bisa mengekpresikan dirinya.
Perilaku Antroposentrisme Masyarakat Terhadap Lingkungan Sungai di Desa Lupak Dalam Kecamatan Kapuas Kuala Kabupaten Kapuas Ida Yanti; Ismar Hamid
Huma: Jurnal Sosiologi Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/h-js.v2i1.42

Abstract

Pencemaran lingkungan sungai sudah menjadi masalah serius yang disebabkan perilaku antroposentrisme manusia yang mengabaikan kelestarian sungai sebagai sumber kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi sosial sungai dan berbagai perilaku antroposentrisme pada masyarakat yang berdampak pada perubahan kondisi lingkungan sungai. Penelitian dilakukan di Desa Lupak Dalam Kecamatan Kapuas Kuala Kabupaten Kapuas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Lupak Dalam memiliki hubungan yang sangat erat dengan sungai, tercermin dari berbagai aktivitas masyarakat yang tidak luput dari sungai, mulai dari aktifitas sehari-hari, menjalankan tradisi, hingga kegiatan sosial ekonomi. Perilaku Antroposentrisme masyarakat Desa Lupak Dalam terklasifikasi sebagai berikut: 1) the cornouopia view of nature, dalam wujud: a) masyarakat yang rumahnya di bantaran sungai langsung membuang sampah ke sungai dengan alasan sampah akan hilang dengan sendirinya mengikuti arus sungai; b) menyemprot sawah dengan pestisida untuk menghilangkan hama pada saat air pasang dengan alasan air bekas pestisida mengalir ke sungai maka zat bahayanya sudah tidak berfungsi; c) penggunaan jamban yang menyatu dengan batang digunakan untuk mandi dan mencuci mengakibatkan air tercemar kotoran; 2) individualism, dalam wujud penangkapan ikan menggunakan potas dan bom ikan; 3) faith in technology, dalam wujud pembuangan sisa bahan bakar solar dan oli ke sungai; dan, 4) grow ethic, yaitu pemikiran yang terus ingin maju seperti mempunyai kapal mengikuti perkembangan moderinisasi yang kemudian menimbulkan limbah yang terbuang ke sungai.

Page 2 of 12 | Total Record : 120