cover
Contact Name
Agnes V. Simamora
Contact Email
asimamora@staf.undana.ac.id
Phone
+6281236523402
Journal Mail Official
agrisa@undana.ac.id
Editorial Address
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana Jl. Adisucipto, Penfui, Kotak Pos 104, Kupang NTT 85001, Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, 85001
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jurnal Agrisa
ISSN : 23015365     EISSN : 29884683     DOI : https://doi.org/10.35508/agrisa.v12i1
Journal Agrisa is a scientific journal that includes original articles in the form of research articles and reviews on the agricultural sector. Fields of study include agronomy, soil science, land resource management, crop protection, food technology, post-harvest technology and other fields related to agriculture. Within a year, Journal Agrisa published 2 editions, namely in June and December. Manuscripts that are submitted will go through a feasibility evaluation process by the Editorial Board and will then go through a blind review process.
Articles 46 Documents
IDENTIFIKASI JAMUR PASCAPANEN PADA BUAH TOMAT YANG DIJUAL DI BEBERAPA PASAR TRADISIONAL DI KUPANG Agnes V. Simamora; Julinda B.D Henuk; Petronella S. Nenotek; Mayavira V. Hahuly; Diana Y. L. Serangmo; Wista Kapitan
JURNAL AGRISA Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Agrisa
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/agrisa.v11i2.9289

Abstract

Serangan jamur patogenik pada buah-buahan dan sayuran merupakan salah satu masalah mendasar yang menyebabkan rendahnya produksi pasca panen di Indonesia. Buah tomat merupakan produk pertanian yang mudah rusak dan sangat rentan mengalami kerusakan mekanis, fisiologis, dan patologis apabila tidak dilakukan penanganan pascapanen yang benar. Hal ini menyebabkan buah tomat dengan mudah terkontaminasi oleh jamur patogen. Penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2018 ini bertujuan untuk mengidentifikasi jamur yang berasosiasi dengan buah tomat yang dijual pada beberapa pasar tradisional di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Pengambilan sampel dilakukan di lokasi pedagang buah tomat di empat pasar tradisional yang ada di Kupang yaitu pasar Penfui, pasar Oeba, pasar Inpres Naikoten, dan pasar Oesao. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei di lapangan dan eksperimen di laboratorium. Sampel buah tomat sakit dimasukkan ke dalam plastik sampel, diberi label dan dibawa ke laboratorium untuk pengamatan lebih lanjut dan pengidentifikasian patogen secara makroskopis dan mikroskopis. Pengamatan makrokopis dilakukan untuk mengamati warna dan bentuk koloni, serta kecepatan tumbuh pada cawan Petri. Pengamatan secara mikroskopis dilakukan untuk mengamati persekatan hifa, bentuk dan ukuran konidia, konidiofor, dan tubuh buah lainnya. Data gejala dan tanda patogen pada buah tomat serta identifkasi patogen secara makroskopis dan mikroskopis dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk gambar yang dibandingkan dengan literatur yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh species jamur pascapanen yang berasosiasi dengan buah tomat di pasar, yaitu Aspergillus niger, Aspergillus wentii, Aspergillus flavus, Aspergillus parasiticus, Mucor circinelloides, Fusarium oxysporum, dan Penicillium lanosum.
KAJIAN SIFAT KIMIA TANAH ALFISOL SERTA HASIL TANAMAN TOMAT CHERRY AKIBAT APLIKASI BAHAN ORGANIK TANPA DIBAKAR (KOMPOS) DAN BAHAN ORGANIK YANG DIBAKAR Asrarudin Asrarudin; Yoke I. Benggu; Lily F. Ishaq; Elias St. O. Nguru; M. Kasim; Yenny Radja Kana
JURNAL AGRISA Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Agrisa
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/agrisa.v11i2.9290

Abstract

Pemanfaatan bahan organik untuk meningkatkan kesuburan tanah sudah sangat terbukti. Namun seberapa besar dan cepat pengaruhnya pada peningkatan kesuburan tanah akan sangat tergantung dari jenis dan dosis bahan organik yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi bahan organik tanpa dibakar dan bahan organik yang dibakar terhadap sifat kimia tanah serta hasil tanaman tomat cherry dan mengetahui dosis bahan organik tanpa dibakar dan bahan organik yang dibakar yang memberikan hasil terbaik pada sifat kimia tanah dan hasil tomat cherry. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental faktor tunggal yang dirancang dalam rancangan lingkungan rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan yang dicobakan adalah bahan organik yang dibakar dan tanpa dibakar dengan dosis masing-masing 10, 15, 20, dan 25 ton.ha-1, terdapat juga perlakuan tanpa bahan organik (kontrol). Setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan.Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah N-total tanah, P-tersedia tanah, K-dd tanah, C-organik Tanah, pH tanah, Jumlah buah tiap petak dan Bobot segar buah tiap petak. Hasil penelitian menunjukan bahwa dosis bahan organik tanpa dibakar ( Kompos) dan bahan organik yang dibakar berpengaruh nyata pada variabel kandungan P-tersedia, K-dd, pH tanah pada saat panen, jumlah buah tiap petak dan bobot buah tiap petak, namun tidak berpengaruh nyata pada variabel N total , P-tersedia, Kdd tanah pada akhir vegetatif, dan kandungan C-organik pada saat panen. Perlakuan yang memberikan rerata jumlah buah terbanyak (284, 00) adalah perlakuan dosis bahan organik yang dibakar 10 ton.ha-1 dan yang memberikan bobot buah tertinggi (2443,867 gram.petak-1 ) adalah perlakuan 20 ton.ha-1
DETEKSI DINI WERENG COKLAT DAN MUSUH ALAMINYA PADA TANAMAN PADI SAWAH DI DESA BENA KECAMATAN AMANUBAN SELATAN KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Darni R. D. Siala; Petronella S. Nenotek; Yasintha L. Kleden; Jesayas A. Londingkene; Don H. Kadja; Libertus Wandi
JURNAL AGRISA Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Agrisa
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/agrisa.v11i2.9291

Abstract

Wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) merupakan salah satu hama penting pada padi sawah. Hama ini juga menjadi salah satu vektor virus kerdil rumput dan kerdil hampa. Sejauh ini, informasi tentang keberadaan wereng masih sangat terbatas oleh karena itu perlu dilakukan deteksi dini untuk mengetahui keberadaan populasi, musuh alami, dan intensitas kerusakannyanya di Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yaitu melakukan pengamatan langsung pada persawahan di lokasi penelitian. Pengamatan dilakukan secara diogonal pada luasan 25 m x 30 m dengan jarak antar unit pengamatan 1-1,5 ha. Masing-masing unit pengamatan, terdapat 5 sub unit pengamatan yang ukuran 1m x 1m. Pengamatan dilakukan 3 minggu setelah tanam sampai dengan dua minggu sebelum panen. Variabel pengamatan adalah populasi wereng batang coklat, intensitas kerusakan wereng batang coklat, dan musuh alaminya. Hasil penelitian menunjukan bahwa populasi wereng batang coklat adalah 4 ekor/m2, rerata intensitas kerusakan adalah 29,90%, yang dikategori serangan sedang. Di dalam agroekosistem tersebut ditemukan lima spesies musuh alami yang berperan sebagai predator. Kelima spesies tersebut adalah Metioche sp, Pardosa sp., Tetragnatha sp., Conocephalus sp., dan Micraspis sp. Berdasarkan rerata intensitas kerusakan, hama ini perlu diwaspadai dengan melakukan tindakan preventif sehingga tidak terjadi ekplosif hama. Hasil pengamatan keliling menunjukkan serangan N. lugens belum membentuk spot-spot hupperburn.
EVALUASI KOMPONEN PERTUMBUHAN, KOMPONEN HASIL, DAN KUALITAS AROMA TIGA VARIETAS LOKAL PADI GOGO AROMATIK SEBAGAI RESPON TERHADAP TINGKAT SALINITAS Marsel I. Tse; IG.B. Adwita Arsa; Antonius S.S. Ndiwa; Roddialek Polo; Yuhanes Umbu Iburuni; Antonius S. Suban Hali
JURNAL AGRISA Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Agrisa
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/agrisa.v11i2.9292

Abstract

This study aimed to determine the effect of soil salinity level on growth and yield components and rice-aroma quality of three local varieties of aromatic upland rice. The research was arranged in a split-plot design laid out in a completely randomized design with three replications. The main plot was the soil salinity level (S) which consisted of four levels, namely, 1.0, 2.0, 3.0, and 4.0 g/kg soil respectively. The sub-plots were the local varieties of aromatic upland rice namely: Pare Hunga Kuhi, Pare Kiku Lapale, and Pare Panenggo Ate. Parameters observed included growth components, yield components, grain yield, and quality of rice aroma. Data were analyzed by analysis of variance and the HSD 5% test. The results showed that the soil salinity level treatment siginificantly affected plant height at 12 and 16 weeks after planting (WAP), the number of tillers (16 WAP), the grains weight, the number of panicles, the number of grain panicles, and the percentage of unfilled grains. The treatment varieties treatment was significantly influence in plant height (4 and 8 WAP), in the number of leaves (16 WAP), in whole leaves area (16 WAP), and in the flowering date, however among those there was no interaction effect between soil salinity and varieties. The best yield and grain yield components were apparently at soil salinity level of 1.0 g and 2.0 g NaCl. kg soil-1. On the other hand the soil salinity level until 3.0 g NaCl. kg soil-1 showed increased in the rice aromatic score (2AP).
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBAHAN DASAR LIMBAH KULIT PISANG KEPOK DAN BUBUK AKTIF AHL TERHADAP SIFAT KIMIA INCEPTISOL I. N. Prijo Soetedjo; Max J. Kappa; K. L. Prabila; I Wayan Mudita; Peters O. Bako; Moresi M. Airthur
JURNAL AGRISA Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Agrisa
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/agrisa.v11i2.9293

Abstract

Inceptisol umumnya merupakan tanah yang memiliki tingkat kesuburan yang rendah sampai sedang. Rendahnya kesuburan tanah tersebut dapat diperbaiki dengan pemberian pupuk organik cair seperti limbah kulit pisang kapok yang mengandung unsur hara seperti N, P, K, dan C organik yang dapat menjadi sumber nutrisi bagi tanaman. Kualitas pupuk organik cair dari limbah kulit pisang kepok dapat ditingkatkan dengan pemberian bubuk aktif AHL. Hal ini disebabkan kemampuan bubuk aktif AHL dalam meningkat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme sehingga diharapkan jumlah unsur hara dapat ditingkatkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terbaik dari pemberian pupuk organik cair berbahan dasar limbah kulit pisang kepok dan bubuk aktif AHL dalam meningkatkan kadar hara N dan P pada tanah Inceptisol. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 9 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Variabel perlakukan adalah pupuk organik cair dari limbah kulit pisang kepok adalah 0%, 50%, dan 75% dari dosis 100 ml per polybag, dan konsentrasi bubuk aktif AHL dengan dosis 0,01g/ 2 ml per olybag dan dengan dosis 0,02 g/ 2 ml per polybag. Data hasil pengukuran dianalisis dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan taraf 5%. Peubah pengamatan adalah jumlah koloni mikroorganisme, N-total dan P2O5-tersedia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 75% pemberian pupuk organik cair dari limbah kulit pisang kepok dan bubuk aktif AHL 0,02 g/ 2 ml berpengaruh nyata terhadap Total Mikroorganisme, N-Total dan P2O5-tersedia.
KARAKTERISTIK FISIK, KADAR AIR, DAN KANDUNGAN GLUKOMANAN TEPUNG PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) MELALUI BEBERAPA TEKNIK PERENDAMAN Lince Mukkun; Kladius Songgor; Herianus L. Lalel; Yuliana Tandi Rubak; Effy Roefaida; Anthonius S. J. Adu Tae; N.L.P.R. Cakswindryandani; Ryan P. I. Nalle
JURNAL AGRISA Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Agrisa
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/agrisa.v11i2.9300

Abstract

Porang merupakan tanaman semak dengan umbi tunggal yang belum banyak dibudidayakan dan ditemukan tumbuh liar di hutan. Porang merupakan salah satu komoditas ekspor yang bernilai ekonomi tinggi namun memerlukan pengolahan yang baik untuk dapat diekpor. Permasalahan yang dihadapi dalam ekspor porang adalah tingginya kandungan glukomanan pada tepung porang sehingga diperlukan teknologi pengolahan untuk menurunkan kandungan glokumanan. Salah satu teknologi yang dapat digunakan adalah perendaman. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik fisik, kadar air dan kandungan glukomanan tepung porang dengan beberapa teknik perendaman. Penelitian dirancang dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan. Perlakuan yang dicobakan yaitu: P1 (tanpa perendaman), P2 (perendaman dengan air panas suhu 40OC selama 4 jam), P3 (perendaman dengan abu dapur 20% selama 24 jam), P4 (perendaman dengan garam 4.5% selama 2.30 jam). Hasil analisis karakteristik fisik tepung porang melalui beberapa teknik perendaman menunjukan rendemen sebesar 4,4%-5,25% dan densitas kamba sebesar 0,51 g/mL–0,63 g/mL. Hasil analisis kadar air adalah sebesar 8,40 %-11,93 % dan hasil analisis kadar glukomanan adalah sebesar 39,25 %-58,72 %. Perlakuan terbaik adalah perendaman abu dapur 20 % selama 24 jam yang menghasilkan tepung dengan kadar glukomanan tertinggi (58.72%), densitas kamba tertinggi (0.63) dan kadar air agak rendah (8.76%).
PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO DI SENTRA PRODUKSI KAKAO KECAMATAN HEWOKLOANG, KABUPATEN SIKKA, NUSA TENGGARA TIMUR Mayavira V. Hahuly; Agnes V. Simamora; Julinda B.D Henuk; Micar Sibha
JURNAL AGRISA Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Agrisa
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/agrisa.v11i1.9315

Abstract

Kecamatan Hewokloang merupakan salah satu sentra produksi kakao di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Produksi kakao terkendala oleh berbagai hama dan penyakit. Salah satu penyakit utama pada kakao adalah busuk buah yang disebabkan oleh Phytophthora palmivora. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui cara pengelolaan budidaya kakao dan Insidensi penyakit busuk buah phytophthora di Kecamatan Hewokloang. Penelitian ini berlangsung pada bulan Februari hingga Mei 2020. Survei dilakukan dengan metode pengambilan sampel secara sengaja bertingkat (Stratified Purposive Sampling). Pada tingkat kecamatan ditentukan tiga desa yang memiliki tanaman kakao terbanyak, kemudian di setiap desa dipilih tiga rumah tangga petani yang memiliki tanaman kakao terbanyak. Di setiap rumah tangga petani, 20% dari total tanaman kakao yang telah menghasilkan buah ditentukan sebagai sampel dengan metode undian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Insidensi tanaman kakao sakit dan Insidensi buah kakao yang menunjukkan gejala busuk buah masing-masing berkisar antara 64% -75% dan 15% - 65%. Dari ketiga desa sampel, Insidensi tanaman kakao sakit dan buah kakao bergejala busuk terendah ditemukan di Desa Munerana, sedangkan tertinggi di Desa Rubit. Hal ini dikarenakan petani kakao di desa Munerana mempraktekkan cara budidaya kakao yang lebih baik dibandingkan dengan yang dilakukan oleh petani kakao di desa Wolomapa dan di desa Rubit.
KAJIAN SEBARAN DAN KONDISI LINGKUNGAN POHON GEWANG (Corypha utan Lamk.) DI KABUPATEN KUPANG Herianus J. D. Lalel; Norman P. L. B. Riwu Kaho; Lince Mukkun
JURNAL AGRISA Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Agrisa
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/agrisa.v11i1.9318

Abstract

Gewang merupakan tanaman serbaguna bagi masyarakat Timor. Berbagai bagian dari tanaman ini telah digunakan untuk bahan bangunan, peralatan rumah, makanan, dan pakan; namun berbagai aktivitas alih lahan menyebabkan populasinya secara umum berkurang. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji sebaran dan kondisi lingkungan tanaman gewang dengan lokasi tinjau Kabupaten Kupang pada dua Kecamatan. Pengambilan data lapangan pohon Gewang dilakukan dengan metode sensus sehingga populasi pohon Gewang terambil seluruhnya pada semua lokasi penelitian. Adapun pohon Gewang yang menjadi obyek studi didefinisikan berdasarkan diameter yaitu hanya Gewang dengan diameter > 10 cm yang diambil datanya. Berdasarkan tujuh desa sampel pada Kecamatan Kupang Timur dan Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang tercatat 3.132 pohon gewang. Jumlah pohon Gewang terbanyak terdapat pada Desa Nunkurus dengan jumlah 792 pohon (25% dari total pohon Gewang) dan paling sedikit di Desa Taloetan dengan jumlah 276 pohon (9%). Sebagian besar pohon Gewang ditemukan pada formasi semak belukar (44%) dan areal pertanian (35%) dengan total akumulasi mencapai 79 %. Tutupan bervegetasi padat (termasuk hutan Gewang) pada Kecamatan Kupang Timur berkecenderungan (trend) semakin berkurang dari waktu ke waktu yaitu dari luasan 4.150 ha pada tahun 1988 menjadi 2.476 ha pada tahun 2017, yaitu dengan laju penurunan 410 ha per dasawarsa (10 tahun) atau sekitar 41 ha setiap tahunnya.
UJI EFEKTIFITAS BEBERAPA JENIS MOLUSKISIDA NABATI TERHADAP Pomacea canaliculata L. PADA TANAMAN PADI Don H. Kadja; Petronella S. Nenotek; Avila P. Herlina
JURNAL AGRISA Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Agrisa
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/agrisa.v11i1.9330

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana, Nusa Tenggara Timur dari bulan Juli 2020 sampai Agustus 2020. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas dari beberapa jenis moluskisida nabati yaitu pinang, tembakau, dan mimba terhadap keong mas pada tanaman padi. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan gejala teramati mortalitas pada keong mas yang diberi perlakuan ekstrak daun tembakau menunjukkan gejala gerakannya semakin lama semakin lambat, warna kulit keong mas memucat, keong mas yang mati akibat keracunan tidak ada gerakan lagi. Ekstrak daun tembakau bersifat toksik terhadap keong mas dan toksisitas berbeda pada setiap perlakuan, Konsentrasi sebanyak 20% dapat membunuh 100%. Hasil analisis probit menunjukan bahwa toksisitas ekstrak daun tembakau lebih beracun terhadap keong mas dibandingkan dengan kedua ekstrak daun mimba dan buah pinang. Pada konsentrasii 1,19% ekstrak daun tembakau dapat mematikan 50% keong mas (LC50). Sedangkan pada LC yang sama konsentrasi yang diperlukan oleh daun mimba dan buah pinang masing-masing adalah 3.15% dan 5.58%. Nilai LC95 menunjukkan ektrak daun tembakau lebih beracun 12,87 kali dari ekstrak daun mimba dan 8,06 kali dari ekstrak buah pinang. Sedangkan ekstrak buah pinang lebih beracun 0,62 kali dari ekstrak daun mimba. Dengan demikian ekstrak daun tembakau dapat digunakan sebagai molukusida dan direkomendasikan untuk mengendalikan keong mas.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) AKIBAT PERBEDAAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR CAMPURAN KULIT BUAH PISANG DAN DAUN KELOR Elias St. O. Nguru; Eliasber Belnerikhter Lada; Yoke I. Benggu; Yosefina R. Y. Gandut
JURNAL AGRISA Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Agrisa
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/agrisa.v11i1.9331

Abstract

Penelitian ini telah dilakukan di kelurahan Penfui, kecamatan Maulafa, kota Kupang dan berlangsung dari bulan Januari hingga bulan April 2021. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk organik cair campuran daun kelor dengan kulit buah pisang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai serta mengetahui konsentrasi pupuk organik cair campuran daun kelor dengan kulit buah pisang yang terbaik. Penelitian ini menggunakan Racangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan dan 6 kelompok; perlakuan yang dicobakan adalah P0 : tanpa pupuk organik cair (kontrol), P1 : konsentasi POC campuran kulit buah pisang dan daun kelor 25% , P2 : konsentrasi POC campuran kulit buah pisang dan daun kelor 50%, P3 : konsentrasi POC campuran kulit buah pisang dan daun kelor 75%, P4: konsentrasi POC campuran kulit buah pisang dan daun kelor 100%. Variabel yang diamati adalah pertambahan tinggi tanaman, jumlah cabang sekunder, jumlah cabang produktif, total jumlah buah segar panen tiap tanaman, dan total bobot buah segar panen tiap tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi pemberian pupuk organik cair (POC) campuran kulit buah pisang dan daun kelor berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Konsentrasi POC campuran daun kelor dan kulit buah pisang sebesar 50% + 50% air memberikan pertumbuhan tanaman cabe rawit yang nyata lebih tinggi dan hasil masing-masing berupa total jumlah buah cabe rawit segar panen sebanyak 39 buah tiap tanaman dan total bobot buah segar panen sebanyak 57,33 gram tiap tanaman.