cover
Contact Name
Apdila Safitri
Contact Email
apdilasafitri@faperta.unmul.ac.id
Phone
+6281298329999
Journal Mail Official
jpltrop@unmul.ac.id
Editorial Address
Jln. Paser Balengkong Kampus Gunung Kelua, Samarinda, Kalimantan Timur - 75123
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : -     EISSN : 26542501     DOI : 10.30872/jpltrop
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis (JPLTrop), adalah peer-reviewed jurnal yang di publish oleh Program Studi Peternakan, Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur. Publikasi dilaksanakan secara berkala Maret dan September, artikel yang di publikasikan dalam jurnal JPLTrop meliputi keilmuan Animal Livestock Production, Nutrition and Feed, Technology of Animal Product, Socio Economics of Animal Livestock, Reproduction and Breeding, Animal Livestock Environment, Animal Livestock Health, Animal Food Safety and Security.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis" : 6 Documents clear
Perbedaan Performa Pertumbuhan Ayam Broiler Fase Starter Berdasarkan Penambahan Kombinasi Jenis Antikoksi Yang Berbeda Fitriah, Ulfa Azimatul; Widodo, Nur; Harsita, Pradiptya Ayu
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v7i1.15829

Abstract

Koksidiosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh protozoa eimeria spp yanng menginfeksi saluran pencernaan ayam broiler. Tingkat patogenitas koksidiosis mencapai 80% - 90% karena penularan yang sangat cepat. Ciri-ciri ayam broiler yang terinfeksi koksidiosis seperti berkurangnya nafsu makan, lesu, pucat, hingga mengalami berak darah dan berakhir dengan angka mortalitas yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan antara 2 pakan yang mengandung kombinasi antikoksi P1 (monensine+diclazuril) dan P2 (antikoksi maduramycin+nicarbazin) terhadap performa pertumbuhan (konsumsi pakan, PBB, FCR, mortalitas dan Indeks performa) pada ayam broiler fase starter. Analisis yang digunakan pada pennelitian ini adalah uji T (independent sample t test) yang terdiri dari 2 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian P1 berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap semua variabel penelitian. Berdasarkan hasil rata-rata terbaik terjadi pada P1 yakni pemberian antikoksi monensine + diclazuril yang meliputi hasil rataan konsumsi pakan tertinggi ( 1021,03 g/ekor/3 minggu), hasil rataan pertambahan bobot badan tertinggi (822,30 g/ekor/3 minggu), hasil rataan feed conversion ratio terendah (1,24), hasil rataan mortalitas terendah (1,04) dan nilai rataan indeks performa tertinggi (313,99). Kesimpulan bahwa pemberian pakan dengan kandungan kombinasi antikoksi monensine + diclazuril memberikan performa yang baik terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, feed conversion ratio, mortalitas dan indeks performa pada ayam broiler fase starter.
Identifikasi Prevalensi Telur Cacing pada Feses Sapi Bali (Bos sondaicus) di Kecamatan Samarinda Utara Indana, Khoiru; Sidiq, Zaeni Rahman; Wibowo, Ari; Anjani, Fandini Meilia
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v7i1.15964

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi prevalensi telur cacing pada sapi dan jenis cacing apa saja yang menginfeksi sapi yang dipeliharan di Kota Samarinda serta berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya cacingan. Delan puluh enam sampel feses sapi dikumpulkan dari Kecamatan Samarinda Utara. Feses diperiksa dengan meggunakan metode apung dan sedimentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi cacingan di kecamatan Samarinda Utara yaitu 42%. Spesies cacing yang ditemukan pada sapi Bali yaitu Dicrocoelium dendriticum, Toxocara vitulorum,  Trichostrongylus, Oesophagostomum, Fasciola sp, dan Paramphistomum sp.  tingkat infeksi diketahui dari penghitungan Egg Per Gram (EPG). Prevalensi infeksi cacingan pada ternak sapi Bali dapat disebabkan oleh berbagai faktor yaitu letak geografis, kondisi lingkungan, kualitas kandang ternak, sanitasi dan higienitas, kepadatan kandang, temperatur, humiditas, dan vegetasi.
Kualitas Fisik Limbah Buah Lai (Durio kutejenesis) Hasil Fermentasi Sebagai Bahan Baku Pakan Ternak Ruminansia Simanjuntak, Servis; Budi, Darma Setia; Fanani, Anhar Faisal; Ardiansyah, Ardiansyah; Manullang, Julinda Romauli
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v7i1.15965

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak fermentasi dengan beberapa jenis starter mikroba yang berbeda terhadap kualitas fisik limbah buah lai (Durio kutejensis). Buah lai merupakan tanaman endemik dari Provinsi Kalimantan Timur yang limbahnya terdiri dari kulit dan biji setelah daging buahnya dikonsumsi manusia. Limbah buah lai berpotensi untuk mencemari lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Fermentasi merupakan teknologi pengolahan pakan untuk meningkatkan kualitas nutrisi dan meningkatkan daya simpan. Jenis starter mikroba yang digunakan dalam fermentasi limbah buah lai pada penelitian ini adalah Aspergillus niger, Effective microoganisms 4 (EM4), dan Phanerochaete chrysosporium. Fermentasi dilaksanakan selama 21 hari dalam kondisi anaerob. Parameter yang diamati pada uji kualitas fisik meliputi: derajat keasaman (pH), suhu fermentasi, tekstur, warna, susut, aroma, dan persentase jamur.  Data dianalisis dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, meliputi P1: limbah buah lai fermentasi tanpa mikroba starter, selanjutnya untuk P2, P3, dan P4 ditambah mikroba starter yang berbeda A.niger, E. microoganisms 4 dan P. chrysosporium. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penambahan starter mikroba dalam fermentasi limbah buah lai menghasilkan kualitas fisik yang paling baik apabila dibandingkan dengan control (P1). Limbah buah lai hasil fermentasi berpotensi dijadikan sebagai bahan baku pakan ternak ruminansia.
Pemanfataan Tepung Jagaq ( Setaria italica) Sebagai Subsitusi Tepung Tapioka Terhadap Kualitas Fisik dan Organoleptik Bakso Sapi Mikhaelin, Dita; Haris, Muhammad Ichsan
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v7i1.14450

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh filler tepung jagaq (Setaria italica) sebagai subsitusi tepung tapioka terhadap kualitas fisik  dan organoleptik bakso daging  sapi. Adapun parameter yang diukur meliputi uji daya ikat air, uji pH, uji susut masa, uji tekstur dengan menggunakan alat texture analyzer, uji warna dengan pengujian alat Colorimeter hunter lab. Kualitas Organolpetik meliputi skala hedonik dan mutu hedonik warna, aroma, tekstur, keempukan dan rasa. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman pada pulan September 2023. Percobaan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan lima ulangan. Hasil penelitian pada uji fisik menunjukkan bakso sapi dengan penambahan tepung jagaq berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai daya ikat air, pH, tekstur, dan warna kecerahan (L*) dan warna kekuningan (b*). Hasil penelitian pada organolepik berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap skala hedonik dan mutu hedonik aroma, tekstur, keempukan dan rasa.
Suplementasi Fermentasi Probiotik dengan Campuran Kunyit pada Air Minum Broiler sebagai Pengganti AGP Astika, Tia Fitri; Yulianto, Roni
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v7i1.15244

Abstract

Larangan pemakaian Antibiotic Growth Promoter telah diatur dalam Undang Undang No 18/2009 dan ditambah dengan Undang-Undang No 41/2014 tentang Peternakan Kesehatan Hewan Pasal 22 Ayat 4C. Sejak penegasan akan larangan penggunaan AGP menimbulkan kondisi ayam mengalami krisis kesehatan pencernaan. Kunyit merupakan tanaman herbal yang banyak ditemukan di Indonesia, umumnya kerap digunakan sebagai pakan tambahan pada pemeliharaan ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fermentasi probiotik dengan campuran kunyit terhadap nilai konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan indeks performa. Metode pada penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan disetiap perlakuannya, meliputi P0 = 0% (kontrol), P1 = probiotik 0.37%, P2 = probiotik 0.75%, dan P3 = 1.5%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian fermentasi probiotik dengan campuran kunyit sebagai pengganti AGP berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap semua variabel. Berdasarkan rata-rata variabel didapatkan hasil terbaik pada perlakuan P2 yang meliputi rataan konsumsi ransum tertinggi (2269,6 g/ekor/4 minggu), rataan pertambahan bobot badan tertinggi (1723,6 g/ekor/4 minggu), rataan indeks performa (IP) tertinggi (467), dan rataan konversi pakan (FCR) terendah (1,32). Disimpulkan bahwa pemberian fermentasi probiotik dengan campuran kunyit pada perlakuan P2 sebesar 0,75% dapat meningkatkan konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, nilai IP dan menurunkan nilai FCR secara optimal.
Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia di Kabupaten Penajam Paser Utara Berdasarkan Potensi Hijauan Pakan Daru, Taufan Purwokusumaning; Mayulu, Hamdi; Suhardi, Suhardi; Safitri, Apdila; Ardiansyah, Ardiansyah
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v7i1.15045

Abstract

Sebagian wilayah Kabupaten PPU telah ditetapkan menjadi ibukota Republik Indonesia yang baru. Konsekuensi dari terbentuknya ibukota ini akan mengalami peningkatan penduduk yang sangat cepat, sehingga kebutuhan pangan di wilayah ini menjadi prioritas, termasuk bahan pangan asal ternak. Bahan pangan asal ternak yang kritis ketersediaannya di wilayah ini adalah yang berasal dari ternak ruminansia, oleh sebab itu perencanaan pengembangan ternak ruminansia di Kabupaten PPU menjadi penting. Untuk menentukan wilayah pengembangan ternak ruminansia di Kabupaten PPU perlu ditinjau keberadaan hijauan pakan di masing-masing kecamatan, diantaranya adalah sumber hijauan pakan beserta produksinya, kapasitas tampung hijauan pakan di setiap kecamatan, KPPTR, IDD hijauan pakan, IKT, dan LQ jenis ternak ruminansia yang dapat dikembangkan di amsing-masing kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh kecamatan di Kabupaten PPU memiliki potensi untuk mengembangkan ternak ruminansia. Hal ini ditinjau dari kapasitas tampung hijauan pakan, IDD hijauan pakan, dan KPPTR. Namun demikian, wilayah yang menjadi prioritas pengembangan ternak ruminansia di Kabupaten PPU adalah Kecamatan Penajam dan Kecamatan Sepaku, karena IKT kedua kecamatan ini > 1. 

Page 1 of 1 | Total Record : 6