cover
Contact Name
Abdul Basith
Contact Email
faskes@unugiri.ac.id
Phone
+6285808359682
Journal Mail Official
faskes@unugiri.ac.id
Editorial Address
Jl. A. Yani No.10 Sukorejo Bojonegoro Kode Pos. 62115
Location
Kab. bojonegoro,
Jawa timur
INDONESIA
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
ISSN : 29879841     EISSN : 29879841     DOI : https://doi.org/10.32665/faskes.v1i2
Core Subject : Health, Science,
ssalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, segala puji kami panjatkan ke hadirat Allah SWT segala rahmat dan inayah-nya. FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Prodi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri dalam yang berisi berbagai hasil pemikiran, pengkajian dan penelitian dibidang ilmu farmasi, kesehatan, dan sains terbit dua kali setahun pada Bulan Juli dan November dengan : ISSN 2987-9841. Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki kewajiban untuk menerbitkan jurnal sebagai media publikasi ilmiah dikalangan akademisi yang dihasilkan berdasarkan penelitian literer, maupun lapangan merasa perlu menyumbangkan ide, gagasan, pemikiran dalam bentuk tulisan untuk meningkatkan mutu keilmuan yang disebarluaskan kepada para akademisi khususnya dan masyarakat pada umumnya. Fokus Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains FASKES merupakan jurnal ilmiah yang berfokus pada bidang farmasi, kesehatan, dan sains. Menerbitkan artikel berdasarkan studi empiris dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Ruang Lingkup Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains FASKES mencakup isu-isu tentang 1) Farmasi Klinis, Kimia Farmasi, Farmasi, Farmasi Komunitas, Biologi Farmasi, Farmakologi, Teknologi Farmasi, dan ilmu-ilmu lain yang relevan.
Articles 63 Documents
Test of the Inhibitory Power of Durian Leaves (Durio zybethinus) Against the Growth of the Fungus Malassezia furfur: Uji Daya Hambat Daun Durian (Durio zybethinus) Terhadap Pertumbuhan Jamur Malassezia furfur Khusnul Fahima, Aufiq; Islawati , Islawati; Asnidar, Asnidar
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 2 (2023): Bulan November 2023 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v1i3.2395

Abstract

Background:. Natural treatment of Pityriasis versicolor (Panu) disease by the public generally uses leaves, one of which is to use durian leaves which have benefits as antifungal in the genus candida, antibacterial and anesthetic. One of the durian leaf compounds that are anti-fungal is Saponin Compounds. Objektives: The purpose of the study was to determine the most effective inhibitory power of durian leaf extract (Durio zybethinus) against the growth of Malassezia furfur fungus. Methods: The research method used in this study is an experimental laboratory, using a pseudo-experimental design design. Results: The results of this study showed that durian leaves can inhibit the growth of Malassezia furfur fungus with strong categories at concentrations of 60%, 80%, 100% and positive controls. Conclusions and suggestions: Of the 3 variations in concentrations of 60%, 80%  and 100% that have been used to measure the inhibitory zone assisted in the media, the results were 22.1 mm, 24 mm, and 25.5 mm respectively and among all variations, the most effective variation was at 100% concentration and positive control.
Testing The Antibacterial Effectiveness Of Pegagan (Centela Asiatica) Leaf Extract Using The Well Method On The Growth Of The Bacteria Staphylococcus Aureus: Uji Efektivitas Antibakter Ekstrak Daun Pegagan (Centela Asiatica) Dengan Metode Sumuran Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Yulianto, Delmi; Asdinar, Asdinar; Dr.Aszrul AB, Dr.Aszrul AB
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 2 (2023): Bulan November 2023 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v1i3.2396

Abstract

Bakteri Staphylococcus aureus adalah salah satu bakteri yang dapat menyebabkan penyakit infeksi, seperti infeksi suparatif dengan angka keparahan yang bervariasi. Bakteri ini salah satu bakteri yang resisten sehingga menjadi masalah tersendiri. Pegagan (Centela Asiatica) merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat. Salah satu manfaat yang bisa didapatkan dari daun pegagan (Centela Asiatika) adalah antibakterinya. Metode:  Metode penelitian experimental laboratory, menggunakan desain post test only control group. Ekstrak pegangan diperoleh dengan menggunakan metode maserasi yang kemudian divariasikan kedalam beberapa konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% serta kontrol positif ciprofloxacin dan kontrol negatif aquades. Dilanjutkan dengan metode difusi sumuran untuk menguji daya hambat, lalu hasil yang didapatkan diolah menggunakan uji SPSS menggunakan one way anova. Hasil: Hasil penelitian uji daya hambat ekstrak daun pegagan (Centela Asiatica) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% memiliki respon hambat yaitu 0  mm, 12,6  mm, 13,5  mm, 16.1 mm, 18 mm dan hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai P=0,00 yang berarti nilai P< 0,05. Simpulan dan saran: Adapun kesimpulannya yaitu menunjukkan bahwa ekstrak daun pegagan dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus
Uji Ketahanan Bumbu Pecel Yang Dikemas Dan Tidak Dikemas Terhadap Pertumbuhan Jamur Di Pasar Sentral Bulukumba Utia, Haeral; Ridwan, Asriyani; Makmur, A.Suswani; Arwie, A.Dzikra
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 2 (2023): Bulan November 2023 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v1i3.2401

Abstract

Latar belakang Bumbu pecel adalah salah satu bumbu yang banyak dikenali dan digemari oleh masyarakat. Bumbu pecel menggunakan bahan dasar kacang tanah dimana kacang tanah akan diolah dengan cara digiling dengan bahan lain. Ketahanan bumbu pecel dapat di ketahui dengan melakukan uji organoleptic menggunakan panca indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap suatu produk. Tujuan mengetahui ketahanan bumbu pecel  dikemas dan tidak dikemas terhadap pertumbuhan jamur. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mengetahui ketahanan bumbu pecel  dikemas dan tidak dikemas terhadap pertumbuhan jamur. Hasil dari hasil penelitian  dilakukan pada kelima sampel. bumbu pecel  dikemas dan tidak dikemas dalam 2 minggu penyimpanan terjadi perubahan warna,rasa,tekstur dan aroma pada kelima sampel tersebut,serta didapatkan adanya pertumbuhan jamur pada setiap sampel.
Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Pada Minyak Goreng Kelapa Murni Sebelum dan Sesudah Penggorengan di Desa Pakubalaho Rahmi, Alidah; Asdinar, Asdinar; Artati, Artati
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 2 (2023): Bulan November 2023 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v1i3.2403

Abstract

Latar belakang: Minyak goreng kelapa murni adalah minyak goreng yang dibuat secara tradisional yang secara fisik berwujud  cairan yang berwarna bening sampai kuning kecoklatan dan memiliki karakteristik bau yang khas. Warna minyak kelapa murni dipengaruhi oleh bahan dasar dan suhu selama proses pengolahan. Tujuan: tujuan penelitian untuk mengatahui kadar asam lemak bebas pada minyak goreng kelapa murni sebelum dan sesudah 3 kali dipakai. Metode: metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah free eksperimental. Hasil: Hasil penelitian dari penelitian ini Menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah kadar asam lemak bebas pada minyak goreng kelapa murni yaitu pada sampel 1 sebelum dipakai 0,24%, sesudah 1 kali dipakai 0,66%, sesudah 2 kali diapakai 0,74%, sesudah 3 kali dipakai 1,44%. Pada sampel 2 sebelum dipakai 0,14 %, sesudah 1 kali dipakai 0,18 %, sesudah 2 kali dipakai 0,24 %, dan sesudah 3 kali dipakai 0,30. Pada sampel 3 sebelum dipakai 0,12%, sesudah 1 kali dipakai 0,60%, sesudah 2 kali dipakai 0,76%, sesudah 3 kali pakai 1,4%. Simpulan dan Saran: bahwa kadar asam lemak bebas pada minyak goreng kelapa murni sebelum dan sesudah 3 kali penggorengan masih memenuhi batas yang telah ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3741-2013 yaitu 0,30 % dan minyak yang digunakan sebanyak 3 kali penggorengan masih layak untuk dikonsumsi
Desain Primer Dan Deteksi Gen Chs (Chalcone Synthase ) pada Tanaman Gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) Tipe Udang Wardi, Epi Supri; Verawati, Verawati; Irma Juita, Atika; Nova, Bastian
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 2 (2023): Bulan November 2023 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v1i3.2407

Abstract

Latar belakang: Gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara terutama pulau Sumatera dan dibudidayakan terutama di daerah Sumatera Barat. Gen CHS (Chalcone synthase) merupakan salah satu enzim kunci yang terlibat dalam biosintesa katekin pada tanaman gambir. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan primer yang dapat digunakan dalam deteksi gen CHS (chalcone synthase) pada tanaman gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) tipe Udang, serta untuk melihat apakah primer yang telah didesain dapat mendeteksi gen CHS (chalcone synthase) pada tanaman gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) tipe Udang. Metode: Tahapan penelitian ini meliputi pendesainan primer spesifik dan primer degeneratif, isolasi DNA tanaman gambir dengan metode CTAB, PCR ( Polymerase chain reaction) dan elektroforesis. Simpulan dan saran: Dari hasil penelitian didapatkan satu pasang kombinasi primer degeneratif yaitu : forward CHS-A1-F (5’-TNG TCT TCT GCA CAN CCT CCG GNG-3’) dan reverse CHS-C1-R (5’- CCA NTC CAA SCC YTC WCC DGT SGT-3’) yang memberikan hasil amplifikasi yang sesuai dengan estimasi produk sebesar 724 bp. Sehingga pasangan primer tersebut dapat dijadikan pilihan primer untuk mendeteksi gen CHS pada tanaman gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) tipe Udang.
Potential of Endophytic Bacteria from Pauh Stems (Mangifera sumatrana Miq) as Antimicrobials Zaunit, Muthia Miranda; Verawati, Verawati; Anela Putri, Suci; Fera, Okta
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 2 (2023): Bulan November 2023 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v1i3.2425

Abstract

Background: Endophytic bacteria are microorganisms whose life cycle resides in plant tissue without causing damage to the host and are capable of producing bioactive compounds, one of which is antibacterial compounds from the papuh plant (Mangifera sumatrana Miq.). Objective: This study aims to isolate and test the antimicrobial activity of endophytic bacteria in the stems against Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Candida albicans and to carry out molecular identification using the 16S rRNA gene against endophytic bacteria that have the greatest antimicrobial power. Method: Antimicrobial activity testing was carried out using the disc diffusion method. Results: The results of the characteristics of endophytic bacteria obtained using the planting method were 6 isolates, namely 4 isolates from the outer stem (BL1, BL2, BL3, and BL4) and 2 isolates from the inner stem (BD1 and BD2). The results of the antimicrobial activity test for isolates BL2 and BL3 against Staphylococcus aureus found an inhibition zone of 13.20 mm and 12.05 mm, whereas against Candida albicans and Escherichia coli, they had no antimicrobial activity. The results of molecular identification show that the BL2 is Bacillus altitudinis. Conclusions and suggestions: Bacterial isolates from pauh stems have the potential to be antibacterial.
Penggunaan Obat Rasional Secara Syariah dalam Swamedikasi pada Pasien Apotek Karunia Sehat Baru nisa febrinasari, nisa; Sawitri Sunandari S, Agustina; Iza Ulul Azmi, Nur
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 2 No. 2 (2024): Bulan November 2024 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v2i2.2974

Abstract

Latar Belakang: Di Negara berkembang, langkah pertama yang biasanya dilakukan ketika seseorang merasa tidak enak badan adalah mencoba mengobati dirinya sendiri, yang disebut swamedikasi. Sebagai umat islam dalam penggunaan obat-obatan perlu dilakukan peningkatan kualitas kesehatan tidak hanya sekedar menjamin kemanan obat, mutu, dan khasiat melainkan harus memperhatikan penggunaan obat-obat an tersebut secara syariah. Setiap muslim dalam menggunakan obat harus memperhatikan kehalalan obat. Dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al Baqarah ayat 168 bahwa dalam pemilihan makanan dan minuman, tidak hanya dianggap apa yang halal atau baik, tetapi harus halal thayiban. Tujuan: tujuan dilakukan penelitian untuk menganalisis pengetahuan masyarakat penggunaan obat rasional dalam swamedikasi dan penggunaan obat berdasarkan syariah islam. Metode: penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan explanatory survey dimana penelitian ini mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan instrumen penelitian (kuesioner) sebagai alat pengumpul data. Hasil dan Simpulan: evaluasi kuesioner tentang rasional penggunaan obat syariah (49%) responden di Apotek Karunia Sehat Baru sudah menggunakan obat secara rasional, dan pengetahuan tentang penggunaan obat secara syariah dilihat dari kehalalan obat jumlah responden yang mengetahuinya hanya (63%).
Tingkat Pengetahuan Masyarakat terhadap Penggunaan Antibiotik : - Kristiyani, Ani; Patuwo, Syancin
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 2 No. 1 (2024): Bulan Juli 2024 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v2i1.2999

Abstract

Latar belakang: Antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan karena bakteri, namun sering antibiotik digunakan dengan tidak rasional sehingga mengakibatkan terjadinya resistensi terhadap bakteri. Tingkat pengetahuan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penggunaan antibiotik secara tidak rasional. Tujuan: mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan antibiotik melalui review dari beberapa hasil penelitian. Metode: metode review artikel ini adalah dengan pengumpulan data dari jurnal penelitian yang dipublikasi pada rentang tahun 2017-2022 melalui google scohlar dengan kriteria inklusi dan esklusi yang ditentukan Hasil: Hasil penelusuran dari jurnal penelitian sebelumnya diperoleh sejumlah 19 jurnal yang kemudian dilakukan review. Simpulan dan saran: didapatkan kesimpulan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan antibiotik dengan nilai kurang sejumlah 39,14 %, cukup sejumlah 43,87 %, baik sejumlah 34,15%. Edukasi serta kampanye mengenai antibiotik sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga dapat menjadi solusi untuk mencegah terjadinya resistensi 
Pengaruh Suhu Pemanasan dan Variasi Konsentrasi Kombinasi Ekstrak Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dan Daun Sirih (Piper betle) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus dan Escherichia Coli Tilarso, Dara; Muadifah, Afidatul; Indah Pratiwi, Putri; Hariani Nurjanah, Mutia
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 2 No. 1 (2024): Bulan Juli 2024 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v2i1.3047

Abstract

Latar belakang Buah belimbing dan daun sirih telah terbukti berkhasiat sebagai antibakteri yang dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli karena mengandung senyawa sebagai antibakteri yaitu flavonoid, tanin, alkaloid, terpenoid, dan saponin. Tujuan: Mengetahui pengaruh suhu pemanasan dan variasi konsentrasi terhadap aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak buah belimbing wuluh dan daun sirih menggunakan perbandingan 1:2 terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Metode: Metode hidroekstraksi yang digunakan dengan variasi suhu 40°C, 50°C, 60°C, dan 90°C serta dengan variasi konsentrasi 10%, 50%, dan 100%, serta difusi cakram untuk uji aktivitas bakteri. Hasil: Kombinasi ekstrak buah belimbing wuluh dan daun sirih memiliki aktivitas daya hambat optimum pada suhu 50°C pada konsentrasi 100% dengan diameter hambat Staphylococcus aureus sebesar 25,5 mm yang bersifat sangat kuat dan dengan diameter hambat Escherichia coli sebesar 22,17 mm yang bersifat kuat. Simpulan dan saran: Kombinasi ekstrak buah belimbing dan daun sirih memiliki potensi sebagai antibakteri. Diperlukan uji lanjutan untuk mengetahui senyawa spesifik yang terkandung dalam kombinasi ekstrak.
Analisis Kandungan Hidrokuinon pada Handbody Lotion Whitening Dosis Tinggi Siang Malam yang Beredar di Kota Kediri dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis: Analisis Kandungan Hidrokuinon pada Handbody Lotion Whitening Dosis Tinggi Siang Malam yang Beredar di Kota Kediri dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis Agustina, Dila; Fery Yuniarto, Prayoga; An Nisa Sukmawati, Datin; Bin Abd.Kadir, Mujtahid
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 2 No. 1 (2024): Bulan Juli 2024 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v2i1.3054

Abstract

Latar belakang: Handbody lotion whitening merupakan lotion yang dikombinasikan dengan bahan pemutih kulit, salah satu bahan pemutih yang sering ditambahkan yaitu hidrokuinon. Menurut peraturan BPOM Nomor 17 Tahun 2022 penggunaan hidrokuinon tidak diperbolehkan dalam kosmetik dan hanya diperbolehkan pada cat kuku dengan kadar 0.02 %. Penggunaan hidrokuinon dapat menimbulkan efek buruk bagi kesehatan dan kulit seperti iritasi kulit, muncul bintik hitam, dan kanker. Tujuan: untuk mengidentifikasi dan menentukan kadar hidrokuinon dalam sediaan hanbody lotion whitening dosis tinggi siang dan malam yang beredar di Kota Kediri. Metode: Deskriptif eksperimental dengan menggunakan uji kualitatif menggunakan pereaksi FeCl3 1%, Benedict dan AgNO3 dan uji kuantitatif menggunakan spektrofotometri Uv-Vis. Hasil : Hasil uji kualitatif 10 sampel handbody lotion whitening positif mengandung hidrokuinon. Pada uji kuantitatif diperoleh panjang gelombang maksimum hidrokuinon 290 nm. Berdasarkan perhitungan parameter validasi diperoleh persamaan y = 0,0091x + 0,00354, nilai linieritas dengan koefisien korelasi (r) = 0,9995, LOD 0,4699 ppm, LOQ 1,5666 ppm, presisi dengan nilai RSD 1.67%, akurasi dengan % Recovery 88%-97%. Simpulan : Sampel handbody lotion whitening dosisi tinggi yang beredar di Kota Kediri positif mengandung hidrokuinon dengan kadar masing-masing sampel handbody siang : S1 0.025%, S2 0.021%, S3 0.014%, S4 0.024%, S5 0.021%, dan sampel handbody malam : M1 0.030%, M2 0.028%, M3 0.025%, M4 0.029%, and M5 0.029%.