cover
Contact Name
Abdul Basith
Contact Email
faskes@unugiri.ac.id
Phone
+6285808359682
Journal Mail Official
faskes@unugiri.ac.id
Editorial Address
Jl. A. Yani No.10 Sukorejo Bojonegoro Kode Pos. 62115
Location
Kab. bojonegoro,
Jawa timur
INDONESIA
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
ISSN : 29879841     EISSN : 29879841     DOI : https://doi.org/10.32665/faskes.v1i2
Core Subject : Health, Science,
ssalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, segala puji kami panjatkan ke hadirat Allah SWT segala rahmat dan inayah-nya. FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Prodi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri dalam yang berisi berbagai hasil pemikiran, pengkajian dan penelitian dibidang ilmu farmasi, kesehatan, dan sains terbit dua kali setahun pada Bulan Juli dan November dengan : ISSN 2987-9841. Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki kewajiban untuk menerbitkan jurnal sebagai media publikasi ilmiah dikalangan akademisi yang dihasilkan berdasarkan penelitian literer, maupun lapangan merasa perlu menyumbangkan ide, gagasan, pemikiran dalam bentuk tulisan untuk meningkatkan mutu keilmuan yang disebarluaskan kepada para akademisi khususnya dan masyarakat pada umumnya. Fokus Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains FASKES merupakan jurnal ilmiah yang berfokus pada bidang farmasi, kesehatan, dan sains. Menerbitkan artikel berdasarkan studi empiris dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Ruang Lingkup Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains FASKES mencakup isu-isu tentang 1) Farmasi Klinis, Kimia Farmasi, Farmasi, Farmasi Komunitas, Biologi Farmasi, Farmakologi, Teknologi Farmasi, dan ilmu-ilmu lain yang relevan.
Articles 63 Documents
Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Swamedikasi Batuk, Flu dan Demam di Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Jawa Tengah Risma Sakti Pambudi; Atika Azizah Widodo; Khusna, Khotimatul
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 2 No. 1 (2024): Bulan Juli 2024 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v2i1.3234

Abstract

Latar Belakang: Batuk, flu & demam merupakan kejadian yang umum terjadi dan memerlukan penanganan yang tepat. Swamedikasi batuk, flu & demam, yang merupakan Upaya pengobatan mandiri untuk meredakan batuk, flu & demam pada Masyarakat, menjadi solusi yang umum dilakukan. Tujuan: Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Tingkat pengetahuan Masyarakat tentang swamedikasi batuk, flu & demam di Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Metode: Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan mengumpulkan data melalui kuesioner yang disi oleh 99 orang dari populasi 6775 Masyarakat di wilayah tersebut. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan rumus persentase dan disajikan dalam bentuk tabulasi.  Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 13 (13%) responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang, 14 (14%) responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup, dan 72 (72%) responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik terkait swamedikasi batuk, flu & demam. Simpulan dan Saran: Simpulan dari penelitian yaitu tingkat pengetahuan Masyarakat terhadap swamedikasi batuk, flu & demam di Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah paling besar mendapatkan kategori baik. Saran yang perlu dilakukan yaitu meningkatkan peran tenaga kefarmasian dalam memberi edukasi terkait penggunaan obat swamedikasi yang benar.
Peran Apoteker dalam Pelayanan Paliatif untuk Meningkatkan Kualitas Hidup pada Pasien Hiv Stadium Akhir Dina Hera Herlina; Oryza Sativa Abdillah; Amelia Oksabila Anggraini; Veren Fransisca Putri Kuncoro; Anisa Putru Febriani; Elmiawati Latifah
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 2 No. 1 (2024): Bulan Juli 2024 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v2i1.3240

Abstract

Latar belakang: Perawatan paliatif memiliki urgensi yang besar dalam merawat pasien HIV, Pasien HIV sering membutuhkan perawatan paliatif karena penyakitnya yang kronis dan memerlukan perhatian. Peran apoteker dalam menyediakan obat-obatan yang sesuai dan memberikan dukungan dalam manajemen nyeri serta perawatan paliatif sangat penting. Tujuan:  Mengeksplorasi peran apoteker dalam pelayanan paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup pada pasien HIV stadium akhir, menggali upaya untuk mengoptimalkan peran apoteker dalam pelayanan.Metode:  Analisis data dalam metode penelitian kualitatif ini mengacu pada teknik eksplikasi data. Teknik eksplikasi berbasis konten yang ditulis dengan coding yang dijadikan dalam satu tema dengan bantuan software NVIVO 12. Hasil: Penelitian ini memperoleh lima tema yaitu Pelayanan Paliatif Apoteker, Peran Komunitas, Faktor Pendukung Keberhasilan Terapi, Implementasi Kolaborasi Tim Paliatif, Hambatan pasien. Simpulan dan saran: Diperlukan implementasi kolaborasi tim paliatif di instalasi kesehatan kota magelang dengan meningkatkan komunikasi formal dan informal yang mengarah pada pengambilan keputusan bersama, yang didukung oleh peran positif dari apoteker untuk meningkatkan kualitas hidup pada pasien HIV stadium akhir
A Formulasi Ekstrak Biji Ketumbar (Corriandrm sativum L.) sebagai Hair Tonic Februyani, Nawafila; Wulansari, Imelia; Basith, Abdul
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 2 No. 1 (2024): Bulan Juli 2024 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v2i1.3244

Abstract

Biji ketumbar  (Coriandrum sativuum L.) dapat dimanfaatkan sebagai sediaan obat salah satunya sebagai hair tonic karena mengandung senyawa flavonoid yang bersifat antioksidan yang merangsang pertumbuhan rambut dengan menyebabkan relaksasi otot pada pembuluh darah di sekitar folikel rambut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian laboratorium eksperimen kuantitatif. Desain penelitian menggunakan metode true eksperimental post-test control design. Metode ini menggunakan metode ekstraksi maserasi dengan pelarut metanol, dan dilakukan uji skrining fitokimia ekstrak biji ketumbar. Untuk formulasi sediaan yang digunakan ada 3 yaitu F1 (5%), F2 (10%), dan F3 (15%) lalu dilakukan uji stabilitas sediaan hair tonic dilihat dengan uji organoleptik uji pH dan uji homogenitas. Hasil dari uji skrining fitokimia menunjukkan ekstrak biji ketumbar positif mengandung alkaloid, flavonoid, fenol, tanin dan saponin. Sediaan hair tonic berbentuk cair, homogen, sediaan berwarna coklat hingga coklat pekat, memiliki bau khas ketumbar. Uji pH Sediaan hair tonic ekstrak biji ketumbar  (Coriandrum sativuum L.) menghasilkan rentan nilai pH 6 sehingga pH sesuai SNI yaitu 3-7.
Formulasi Dan Uji Fisik Sediaan Body Lotion Ekstrak Kombinasi Daun Alpukat (Persea americana Mill) Dan Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle) Sebagai Pelembab Royyatun; Alrosyidi, Ach Faruk; Syaifiyatul H.
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 2 No. 1 (2024): Bulan Juli 2024 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v2i1.3268

Abstract

Latar belakang: Kulit sering terpapar radikal bebas dapat menyebabkan terjadinya penuaan kulit dan resiko karsinogenesis. Salah satu penanggulangannya adalah dengan menggunakan Body lotion. Daun alpukat (Persea americana Mill) adalah tanaman yang memiliki senyawa yang bertabiat sebagai antioksidan, Selain daun alpukat yang memiliki aktivitas antioksidan, di Indonesia juga terdapat tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan yaitu kulit jeruk nipis. Kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle) memiliki senyawa vitamin C dan flavonoid, dimana senyawa flavonoid memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variasi konsentrasi kombinasi ekstrak daun alpukat dan kulit jeruk untuk mendapatkan sediaan body lotion yang baik. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan membuat tiga formula body lotion dengan variasi kombinasi ekstrak daun alpukat dan kulit jeruk. Hasil: Sediaan yang terbaik dan memenuhi persyaratan ada pada FII (5%) yang memiliki pH 5,3±0,57, daya sebar 6,2±0,14 cm, daya lekat 4,02±0,6 detik, serta memiliki kekentalan (viskositas) sebesar 2.343±381,21 mpas dan sediaan merupakan tipe minyak dalam air (M/A). Simpulan dan saran: Berdasarkan uji fisik sediaan body lotion FII yang memenuhi persyaratan. Adapun untuk selanjutnya dilakukan uji kelembapan dengan menggunakan alat Skin Moisture Analyzer guna untuk mengetahui kemampuan sediaan dalam menghidrasi kulit serta uji stabilitas sediaan.
Gambaran Potensi Interaksi Obat Hipoglikemia Oral (OHO) dengan Obat Lain pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Puskesmas Pajang sofia, Sofia alvani kambayong; Sakti Pambudi, Risma
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 2 No. 2 (2024): Bulan November 2024 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v2i2.3298

Abstract

Latar Belakang : Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah karena gangguan produksi insulin. Diabetes Mellitus juga mempunyai komplikasi sehingga menimbulkan kematian, komplikasi yang muncul yaitu makrovaskuler dan mikrovaskuler. Tujuan : penelitian ini yaitu melihat pemahaman masyarakat tentang gambaran potensi interaksi OHO (Obat Hipoglikemia Oral) dengan obat lain pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Puskesmas Pajang. Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif dengan mengambil data secara restrospektif. Data penelitian akan dilakukan analisis interaksi obat OHO dengan kombinasi terapi obat lainnya berdasarkan Drug Interaction Cheker. Hasil : penelitian menunjukan bahwa profil pengunaan obat hipoglikemia oral (OHO)158 obat yang terdiri dari metformin 84 obat, glimepiride 72 obat dan glibenklamid 2 obat dan obat non hipoglikemia oral (Non OHO) 260 obat yaitu amlodipin 58 obat, natrium dsiklofenat 27 obat dan simvastatin 24 obat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka Kesimpulan dan Saran : profil penggunaan obat yang diperoleh yaitu OHO  158 obat (37,79%) non OHO 260 obat (62,20%), Interaksi obat secara farmakokinetik sebanyak 8 kejadian (11,59%), farmakodinamik sebanyak 61 kejadian (88,40%) dan jenis mekanisme interaksi obat berdasarkan signifikansi yaitu minor sebanyak 31 kejadian (44,92%), moderate 38 kejadian (55,07%).
Pengaruh Pemberian Salep Fraksi Etil Asetat Daun Binahong Anredera cordifolia (Ten.) Steenis terhadap Penyembuhan Luka Eksisi pada Tikus Gusriyani, Sri; Yesti , Yulia; Harnaldo Putra, Billy; Ade Saputra, Harry; Maulidya, Reza
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 2 No. 2 (2024): Bulan November 2024 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v2i2.3305

Abstract

Latar Belakang: Luka merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan kerusakan pada jaringan tubuh. Penyembuhan luka adalah suatu bentuk proses usaha untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada kulit. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui konsntrasi yang paling efektif pada salep fraksi etil asetat sebagai penyembuhan luka eksisi pada tikus. Metode Penelitian ini dilakukan dengan cara melukai punggung tikus dengan diameter  2cm. Pengolesan salep dilakukan 2 kali sehari selama 14 hari. Hewan di bagi menjadi 6 kelompok yaitu kontrol (-), Basis, kontrol (+), and Konsentrasi 5,10,15%. Parameter yang di gunakan ialah presentase luas penyembuhan luka, waktu epitelisasi dan histopatologi. Salep daun binahong dibuat menjadi 3 konsentrasi yaitu 5%, 20%, 15%. Salep fraksi etil asetat daun binahong. dapat memberikan pengaruh dalam proses penyembuhan luka eksisi pada tikus. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan hasil yang terbaik yaitu pada konsentrasi 15%, dengan presentasi penyembuhan luka 95,60 %, waktu epitelisasi hari ke 6, histopatologi pada fibroblast skor 3, kolagen 3, dan inflamasi 3. Simpulan dan Saran Perlakuan yang paling efektif adalah pemberian salep konsentrasi 15%.Di buktikan dengan uji One Way Anova dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 dan data berdistribusi normal. Pada penelitian selanjutnya disarankan mengukur kadar hidroksiprolin.
Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam Stearat dan Trietanolamin Terhadap Sifat Mutu Fisik Sediaan Krim Ekstrak Daun Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) fidia fitriana; Ach. Faruk Alrosyidi; Uswatun Hasanah, Naili
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 2 No. 2 (2024): Bulan November 2024 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v2i2.3319

Abstract

Latar belakang: Daun cabai rawit memiliki kandungan senyawa flavonoid yang digunakan sebagai antioksidan.  Penggunaan asam stearat dan trietanolamin dalam sdiaan krim dapat membentuk emulsi tipe minyak dalam air yang stabil. Tujuan: Untuk mengetahui peengaruh variasi konsentrasi asam stearat dan trietanolamin terhadap sifat mutu fisik sediaan krim ekstrak daun cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Metode: Krim dibuat tiga formulasi dengan variasi konsentrasi asam stearat dan trietanolamin dan dilihat sifat mutu fisiknya. Hasil: Hasil pengujian diperoleh organoleptis FI memiliki bentuk sedikit encer, FII kental, FIII sangat kental, serta warna dan bau yang sama yaitu kuning kehijauan dan bau khas ekstrak. F1-FIII homogen, daya sebar FI-FIII 6,9 cm 0,18; 5,4 cm  0,23; dan 3,8 cm  0,25, daya lekat FI-FIII 1,45 detik  0,04; 2,05 detik  0,05; dan 3,02 detik  0,05, viskositas FI-FIII 746 mPa.s  68; 2070 mPa.s  112; dan 3900 mPa.s  732, dan FI-FIII memiliki tipe M/A. Simpulan dan saran: Variasi konsentrasi asam stearat dan trietanolamin tidak berpengaruh terhadap uji organoleptis, homogenitas, dan tipe krim, tetapi berpengaruh terhadap daya sebar, daya lekat, dan viskositas krim. Selanjutnya perlu dilakukan uji antioksidan pada ekstrak daun cabai rawit serta uji stabilitas krim menggunakan cycling test dan uji iritasi
Pemanfaatan Tumbuhan Jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeels) sebagai Mengobati Berbagai Penyakit Di Indonesia Ahmad Fauzi; Apt. Anisa Pebiansyah M.Farm
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 2 No. 2 (2024): Bulan November 2024 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v2i2.3426

Abstract

Latar belakang: jamblang (Syzygium cumini L.) yang menghasilkan buah termasuk dalam famili Myrtaceae. Masyarakat Indonesia memanfaatkan tanaman ini secara luas untuk tujuan pengobatan. Tujuan: untuk mengetahui potensi manfaat tanaman jamblang bagi kesehatan di Indonesia. Metode: metode yang digunakan pada kajian review artikel menggunakan pendekatan artikel tinjauan pustaka (LRA). Hasil:  Efek antihiperglikemik jamblang (Syzygium cumini) yang berasal dari kulit batang jamun pada tikus putih. Ekstrak kulit buah jamblang telah terbukti bermanfaat sebagai pengobatan rumahan untuk kolesterol tinggi. biji jamblang juga memiliki sejumlah zat aktif lain, seperti tanin, teriterpen, alkaloid, flavonoid, asam amino, glikosida, fitosterol, dan saponin. Ekstrak  rangka daun Syzygium cumini (L.) dapat menurunkan glukosa puasa, trigliserida dan kolesterol total pada tikus diabetes. Kulit tanaman ini digunakan untuk mengobati diabetes melitus dalam pengobatan India dan Sri Lanka. Buah dan biji jamblang (Syzygium cumini) untuk menurunkan kadar gula darah pada tikus diabetes. Kesimpulan dan Saran:  Pengobatan berbagai penyakit karena sifat antibakteri, antikanker, antidiabetik, dan antihipertensinya. Karena efek sampingnya lebih sedikit dibandingkan pengobatan masa kini, jamblang, tanaman dalam famili Myrtaceae, sering dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Karena Indonesia adalah negara tropis dengan sumber daya alam yang melimpah, pengobatan tradisional merupakan pengganti yang bermanfaat.
Pembuatan Sabun Padat Dengan Ekstrak Daun Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) Sebagai Antioksidan Ulfa, Elis Diana; Yuli Sentyasari, Neni
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 2 No. 2 (2024): Bulan November 2024 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v2i2.3453

Abstract

Latar belakang: Karamunting termasuk tumbuhan berbunga family Myrtaceae memiliki senyawa metabolit sekunder seperti saponin, tanin, triterponoit, steroid, dan flavonoid yang bersifat antimikroba dan antioksidan. Kemampuannya sebagai antioksidan dimanfaatkan sebagai bahan aktif pada sabun padat. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak daun karamunting terhadap karakteristik pada produk sabun padat yang dihasilkan. Metode: Pembuatan produk sabun padat dilakukan dengan penambahan berbagai variasi volume dari ekstrak daun karamunting sebanyak 2 sampai 10 mL (interval 2). Produk sabun padat dianalisis berdasarkan uji organoleptik, nilai pH, kesetabilan busa, asam lemak bebas, kadar air, alkali bebas, dan antioksidan. Penambahan ekstrak daun karamunting berpengaruh terhadap karakteristik sabun padat meliputi sifat fisik, sifat kimia dan aktivitas antioksidan. Hasil: Hasil terbaik pada penambahan 10 mL ekstrak daun karamunting diperoleh sabun padat berwarna coklat tua, aroma khas daun karamunting, tekstur padat halus dengan  nilai  pH 9,7, kestabilan busa 95,45 %, kadar air 3,03%, kadar asam lemak bebas 1,13 %, kadar alkali bebas 0,05 % dan nilai IC50 61,232 mg/L. Simpulan dan saran: Penambahan ekstrak daun karamunting berpengaruh terhadap karakteristik pada produk sabun padat yang dihasilkan. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan minyak yang berbeda dengan menambahkan ekstrak daun karamunting yang memiliki kandungan antioksidan
Formulasi Sediaan Blush On dari Ekstrak Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) Mayefis, Delladari; Febriana, Anisa; Ghiffari, Habibie Deswilyaz; Utami, Rury Trisa
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 2 No. 2 (2024): Bulan November 2024 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v2i2.3467

Abstract

Latar Belakang: Antosianin merupakan salah satu kandungan senyawa kimia yang terdapat didalam bunga kembang sepatu dan berperan penting dalam memberikan warna. Serbuk bunga kembang sepatu ini dapat digunakan sebagai pewarna alami dalam sediaan blush on cream perona pipi. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui  formulasi serbuk bunga kembang sepatu bisa menjadi sedian blush on cream.  yang digunakan pada formulasi sediaan blush on cream perona pipi. Metode : Metode penelitian yang dilakukan secara eksperimental yang meliputi pembuatan serbuk, formulasi sediaan menggunakan serbuk bunga kembang sepatu dengan konsentrasi 5%, 10% dan 20%. Pemeriksaan mutu fisik sediaan seperti uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji Viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji iritasi, terhadap sediaan. Hasil:  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan blush on cream perona pipi dengan konsentrasi 5% dan 10% berwarna pink muda dan konsentrasi 20% berwarna merah tua. Semakin bertambah konsentrasi serbuk bunga kembang sepatu yang digunakan dalam formula maka semakin bertambah pekat warna sediaan blush on cream perona pipi yang dihasilkan. Sediaan blush on cream perona pipi yang paling disukai adalah konsentrasi 10% dan 20%. Kesimpulan:  serbuk bunga kembang sepatu merah dapat diformulasikan dalam bentuk sedian blush on cream.