cover
Contact Name
-
Contact Email
library@unw.ac.id
Phone
+6285852926840
Journal Mail Official
mukhamadmustain@gmail.com
Editorial Address
Jl. Diponegoro no 186 Gedanganak, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang
Location
Kab. semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat
ISSN : -     EISSN : 29868548     DOI : 10.35473
Core Subject : Health,
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat merupakan jurnal ilmiah yang dikelola oleh program studi D3 Keperawatan, Universitas Ngudi Waluyo
Articles 53 Documents
Perbedaan Pengetahuan Perawat IGD Sebelum dan Setelah Pemberian Informasi tentang Atraumatic Care Oktarina, Natalia Devi; Nascimento, Bernardo do
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 1 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v1i2.2324

Abstract

Hospitalisasi pada anak merupakan kondisi krisis bagi anak dan dapat menyebabkan stress khususnya pada bayi dan anak usia toddler. Oleh karena itu, sangat penting bagi perawat untuk menerapkan perawatan atraumatic care pada anak dan keluarga selama hospitalisasi. Atraumatic care adalah perawatan yang bertujuan untuk mencegah atau mengurangi trauma atau stress fisik dan psikologis pada anak dan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat IGD tentang atraumatic care. Penelitian ini merupakan penelitian semi eksperimental. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 perawat di IGD CHC Comoro dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan pertanyaan tertutup menggunakan multiple choice yang sudah dilakukan uji expert oleh ahli keperawatan anak. Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan uji t test dependen. Penelitian menunjukkan ada perbedaan pengetahuan perawat dimana rata-rata pengetahuan perawat IGD sebelum diberikan informasi tentang atraumatic care dengan skor 7.35 dan rata-rata pengetahuan perawat IGD setelah diberikan informasi tentang atraumatic care adalah dengan skor 8.95. Hal ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan setelah pemberian infornasi dengan nilai p 0,001. Saran yang dapat diberikan peneliti bagi perawat IGD adalah untuk dapat menerapkan atraumatic care bagi anak dan keluarga di ruang IGD saat anak masuk ke RS.
Pengelolaan Defisit Pengetahuan Tentang Nutrisi Bayi Pada Ibu Dengan Post Partum Spontan Dengan Preeklampsia Widiawati, Rita; Siti Haryani
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 1 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v1i2.2350

Abstract

Masalah pemberian ASI eksklusif di Indonesia sangatlah memprihatinkan, karena banyak yang lebih memilih susu formula. Sehingga berdampak pada status gizi bayi. Faktor penyebabnya promosi susu formula yang intensif, ibu yang bekerja, dan kurangnya pengetahuan tentang nutrisi bayi. Oleh karena itu, penting memutuskan dalam pemberian ASI eksklusif. Tujuan penulisan ini untuk menggambarkan pengelolaan defisit pengetahuan tentang nutrisi bayi pada ibu yang mengalami postpartum spontan dengan preeklampsia di RSUD Pandan Arang Boyolali. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan rancangan studi kasus. Penelitian dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai kesehatan, khususnya pemberian ASI eksklusif melalui penyuluhan. Pengelolaan defisit pengetahuan tentang nutrisi bayi dilakukan pada pasien yang melahirkan dengan preeklampsia dan mengalami defisit pengetahuan nutrisi bayi. Teknik pengumpulan data menggunakan pendekatan proses keperawatan, meliputi pengkajian, analisis data, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Tindakan yang dilakukan meliputi edukasi orangtua di fase bayi, promosi ASI ekslusif, pijat laktasi, dan edukasi nutrisi bayi. Setelah pengelolaan defisit pengetahuan selama 3 hari tentang nutrisi bayi pasien dapat menjelaskan kembali mengenai manfaat ASI eksklusif untuk nutrisi bayi, cara memerah ASI dengan benar dan dampak bila ibu menyusui kurang gizi. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar pelayanan kesehatan dapat menyusun jadwal terstruktur yang mencakup informasi yang relevan selama masa kehamilan (antenatal), persalinan (intranatal), dan pasca persalinan (postnatal), terutama informasi terkait dengan nutrisi bayi.
Pengelolaan Resiko Perdarahan pada Anak Usia Sekolah dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) Setiya Siswo, Digolanjanry; Adimayanti, Eka
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 1 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v1i2.2366

Abstract

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus dan ditandai dengan empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi pendarahan, hematomageli dan tanda-tanda kegagalan sirkulasi sampai timbulnya renjatan (sindrom renjatan dengue) sebagai akibat dari kebocoran plasma yang dapat menyebabkan kematian. Tujuan penulisan ini untuk menggambarkan pengelolaan keperawatan resiko perdarahan pada anak usia sekolah dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruang Anggrek RSUD Salatiga. Metode yang digunakan deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan, diantaranya melalui pengkajian meliputi pemeriksaan fisik, observasi, pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosa keperawataan, implementasi dan evaluasi. Implementasi resiko perdarahan dengan monitor koagulasi, monitor tanda tanda vital, monitor tanda dan gejala perdarahan, pertahankan bed rest selama perdarahan, jelaskan tanda dan gejala perdarahan, anjurkan menggunakan kaus kaki saat ambulasi, anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vitamin K, anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan, kolaborasi pemberian obat saat terjadi perdarahan. Hasil pengelolaan yang didapatkan sudah tidak mimisan, sudah tidak ada darah yang keluar di gusi, sudah tidak demam tinggi, dan hasil pemeriksaan laboratorium trombosit 38000 /µL, dari hasil di atas membuktikan bahwa implementasi yang dilakukan pada pasien secara sudah teratasi sebagian. Saran bagi orang tua agar bisa lebih mengetahui bagaimana cara mencegah terjadinya perdarahan pada Demam Berdarah Dengue. Kata kunci: Resiko Perdarahan, Demam Berdarah Dengue (DBD)
Studi Pengetahuan Remaja terhadap Perilaku Keikutsertaan Vaksinasi Covid-19 Puji Astuti, Ana; Musta'in, Mukhamad; Wulansari; Sugiarto, Heri
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 1 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v1i2.2398

Abstract

Coronavirus Disease 19 (Covid-19) sudah lebih dari dua tahun berjalan dan masih menjadi pandemi di beberapa negara, tidak terkecuali di negara Indonesia. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Penerapan protokol kesehatan yang ketat dan pemberian vaksinasi dirasakan cukup efektif dalam menurunkan angka Covid-19. Vaksinasi Covid-19 diberikan kepada lanjut usia, dewasa, anak dan tidak terkecuali remaja yang juga rentan mengalami infeksi Covid-19. Tingkat pengetahuan dan tingginya keikutsertaan remaja diharapkan mampu memutus rantai penularan dan menurunkan angka kejadian Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang vaksinasi Covid-19 dengan perilaku remaja dalam keikutsertaan vaksinasi Covid-19. Jenis penelitian adalah non-eksperimen dengan rancangan korelasional dan desain cross sectional. Responden penelitian ini dengan jumlah sampel 47 orang dan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan dan perilaku. Hasil penelitian menunjukkan umur terbanyak adalah remaja dengan kategori remaja lanjut (57,4%), jenis kelamin terbanyak yaitu laki-laki (53,2%), tingkat pengetahuan vaksinasi Covid-19 berkategori baik (55,3%), perilaku dengan kategori ikut vaksinasi (89,4%). Nilai korelasi Chi Square hubungan pengetahuan dengan perilaku menunjukkan nilai p value = 0,045 (p<0,05). Kesimpulan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku remaja dalam keikutsertaan vaksinasi Covid-19. Pemberian informasi yang baik dan benar akan mendorong keikutsertaan remaja dalam vaksinasi Covid-19
Persepsi Stres Mahasiswa DIII Keperawatan Mengahadapi Praktik Klinik Kegawatdaruratan Dewi Siyamti; Maksum
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 1 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v1i2.2408

Abstract

Perawat merupakan salah satu profesi yang dituntut untuk memiliki pengetahuan, letrampilan dan sikap yang professional dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Tuntutan tersebut berlaku sama bagi mahasiswa yang akan melakukan praktik klinik keperawatan di fasilitas kesehatan sebagai bagian dari proses pembelajaran untuk mengaplikasikan ilmu dan ketrampilan yang telah diperoleh di akademik. Perlunya penguasaan pengetahuan, ketrampilan dan adaptasi pada lingkungan baru menjadi pemicu stress bagi mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stress yang dialami oleh mahasiswaDIII keperawatan yang akan melaksanakan praktik klinik kegawatdaruratan di rumah sakit. Desain penelitian ini deskriptif kuantitatif non eksperimen dengan metode cross sectional dan menggunakan total sampling. Sampel pada penelitian ini mahasiswa DIII keperawatan semester 6 sejumlah 20 orang. Pengumpulan data dengan pengisian kuesioner Perceived Stress Scale (PSS) yang terdiri 10 pertanyaan dan di kelompokkan menjadi skala ringan, sedang dan berat. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden mengalami stress sedang 65%, ringan 20% dan berat 15%. Mahasiswa perawat yang melaksanakan praktik klinik kegawatdaruratan mengalami stress sedang secara mayoritas. Diharapkan identifikasi awal dan pengelolaan stress yang baik dapat dilakukan oleh pihak akademik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran mahasiswa di klinik.
Gejala Mental Emosional dan Upaya dalam Meningkatkan Kesehatan Jiwa Remaja Kamalah, Aisyah Dzil; Novianasari; Nafiah, Hana
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 1 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v1i2.2419

Abstract

Remaja merupakan kelompok usia yang rentan mengalami perubahan emosional yang dapat berkembang menjadi kondisi patologis yang dinamakan gangguan mental emosional. Penelitian ini bertujuan menggambarkan gangguan mental emosional pada remaja. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Strength and Dificulties Questionnaire (SDQ) usia 11-18 tahun untuk mengukur masalah emosi dan perilaku remaja. Penelitian dilakukan di SMPN 9 Batang dengan sampel sebanyak 202 responden dengan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa domain gejala emosional didapatkan sebanyak 61.9% dengan kategori abnormal, 21.3% dengan kategori ambang, dan 16.8% dengan kategori normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa domain gejala emosional terbanyak dengan kategori abnormal sehingga remaja berpotensi untuk mengalami masalah perilaku. Disarankan perlu adanya pemeriksaan lanjutan terkait mental emosional dan peningkatan perhatian serta pendampingan dari orang tua dan masyarakat terhadap masalah emosional dan perilaku remaja.
Pengelolaan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif pada Pasien ISPA Wulantika Dwi Mulyaningtyas; Musta'in, Mukhamad
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 2 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v2i1.2430

Abstract

ISPA adalah penyakit saluran pernapasan yang menyerang mulai dari hidung sampai ke alveoli paru-paru dengan gejala yang muncul seperti  demam, batuk, pilek, sesak nafas yang dapat berlangsung selama 14 hari. Masalah keperawatan yang muncul pada penderita ISPA adalah bersihan jalan napas tidak efektif dimana klien mengalami ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan nafas untuk mempertahankan jalan nafas tetap paten. Batuk efektif sangat direkomendasikan dalam pengeluaran sekret bagi penderita ISPA. Tujuan penelitian yaitu untuk mengambarkan pengelolaan bersihan jalan napas tidak efektif pada pasien ISPA di RS Charlie Hospital Kendal. Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, analisa data, perumusan diagnosa, perencanaan, implementasi keperawatan dan evaluasi. Pengelolaan bersihan jalan napas tidak efektif dilakukan selama 3 hari, dengan implementasi yang dilakukan meliputi mengkaji tanda-tanda vital, mengkaji kemampuan batuk, memposisikan semi-Fowler, mengajarkan dan latihan batuk efektif, manajemen obat, edukasi penyakit ISPA dengan media poster. Hasil pengelolaan didapatkan bersihan jalan napas meningkat dan masalah teratasi. Diharapkan perawat dapat memperbanyak edukasi tentang ISPA pada pasien dan keluarga menggunakan poster yang menarik
Pengelolaan Gangguan Mobilitas Fisik Pada Pasien Hemiparesis Dengan Stroke Non Hemoragik Muhammad Aldo Aditama; Ummu Muntamah
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 2 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v2i1.2444

Abstract

Penyakit stroke merupakan salah satu penyakit serebrovaskuler yang terjadi akibat infark serebral atau kematian jaringan otak. Stroke dapat menyebabkan gangguan neurologis yang mempengaruhi mobilitas fisik pasien. Penelitian ini menggunakan pendekatan asuhan keperawatan dengan metode pengelolaan deskriptif. Subjek penelitian dipilih melalui convenience sampling, di mana pasien dengan hemiparesis stroke non hemoragik yang setuju untuk diwawancarai dan mampu berkomunikasi menjadi subjek penelitian. Data dikumpulkan melalui pengkajian kesehatan pasien dan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi keperawatan pada pasien dengan hemiparesis stroke non hemoragik di RSUD Pandan Arang Boyolali. Penulis menggunakan teknik perpanjangan pengamatan dan triangulasi sumber informasi untuk memastikan keabsahan data. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan pengelolaan yang efektif dalam mengatasi gangguan mobilitas fisik pada pasien stroke. Penulis menggunakan latihan Range Of Motion (ROM) sebagai salah satu intervensi keperawatan yang efektif untuk meningkatkan mobilitas fisik pasien. Latihan ROM dilakukan secara teratur 2 kali sehari dengan durasi 15-35 menit dan dilakukan selama minimal 4 minggu. Hasil yang didapatkan yaitu masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi dikarenakan latihan ROM pasif yang dilakukan selama 3 hari pengelolaan didapatkan hasil kekuatan otot tangan kanan yang sebelumnya 2 menjadi 3 dan kaki kanan yang sebelumnya 1 menjadi 3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan pengelolaan gangguan mobilitas fisik pada pasien hemiparesis stroke non hemoragik di RSUD Pandan Arang Boyolali. Dengan memberikan perawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat memperoleh pemulihan yang optimal dan meningkatkan kualitas hidup mereka setelah stroke.
Pengelolaan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran pada Fase Condemning melalui Penerapan Strategi Pelaksanaan Halusinasi Linda Puspitasari; Puji Astuti , Ana
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 2 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v2i1.2468

Abstract

Halusinasi adalah bentuk persepsi yang melibatkan indera yang tidak dirangsang oleh reseptornya. Halusinasi yang tidak segera ditangani berdampak pada pasien mudah bicara sendiri, tiba-tiba marah, mengucapkan kata-kata kasar, melukai diri sendiri orang lain maupun lingkungan sekitar. Penelitian bertujuan mendeskripsikan pengelolaan pasien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran melalui penerapan strategi pelaksanaan halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Pusat Prof. Dr. Soerojo Magelang. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan menerapkan strategi pelaksanaan pada pasien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran. Pengumpulan data dengan pendekatan metodologi keperawatan selama 3 hari. Hasil pengkajian didapatkan data pasien mendengar suara yang mengatakan untuk menyuruh pulang saja, suara muncul 3 sampai 4 kali, suara muncul pada saat malam hari dan pada saat pasien sendirian. Pengelolaan didapatkan cara mengatasi terjadinya gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran melalui strategi pelaksanaan halusinasi, yaitu strategi pelaksanaan 1 menghardik, strategi pelaksanaan 2 minum obat, dan strategi pelaksanaan 3 bercakap-cakap. Bagi perawat di rumah sakit jiwa agar meningkatkan SDM melalui pelatihan.
Pengelolaan Manajemen Kesehatan Tidak Efektif Pada Keluarga Dewasa Dengan Diabetes Melitus Tipe Ainul Farikhah; Ahmad Kholid
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 2 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v2i1.2584

Abstract

Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah, glukosa dibentuk di hati dari makanan yang di konsumsi. Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang mengalami peningkatan jumlah yang akan semakin beresiko di usia dewasa. Penderita DM tipe 2 banyak yang tidak mengikuti pola makan yang sehat sesuai anjuran. Penulisan bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kesiapan peningkatan manajemen kesehatan pada keluarga dengan diabetes militus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan rancangan studi kasus. Penelitian dilakukan dengan cara meningkatkan kesehatan, khususnya keluarga dengan diabetes melitus melalui penyuluhan. Pengelolaan kesiapan peningkatan manajemen kesehatan dilakukan pada keluarga dengan diabetes militus. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah pendekatan proses keperawatan , yang meliputi pengkajian, analisis data, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Tindakan yang dilakukan meliputi dukungan keluarga merencanakan perawatan dan edukasi diet.Hasil pengelolaan keperawatan didapatkan data pasien mampu menjelaskan definisi, tanda dan gejala penyakit kencing manis dengan bahasanya sendiri seperti “kencing manis adalah naiknya gula dalam darah, sering kencing, sering minum”. Pasien dan keluarga mengatakan pasien sudah mengurangi minum-minuman manis seperti teh, sirup dan semangka. Klien mengatakan sudah minum obat. Pasien mampu menjawab dengan tepat saat diatanya penyakit diabetes mellitus. Oleh karena itu diharapkan penulisan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya pencegahan dan pengendalian diabetes melitus, terutama di Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Dengan penekanan pada peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan penerapan pola makan yang sehat serta gaya hidup aktif, diharapkan angka kejadian diabetes melitus dapat dikurangi dan kualitas hidup keluarga dengan diabetes melitus dapat ditingkatkan