cover
Contact Name
Mahfur
Contact Email
mahfur.isfa@gmail.com
Phone
+6285869089656
Journal Mail Official
mahfur.isfa@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Farmasi Jl. Sriwijaya No.3 Telp. (0285) 421096, Fax.411429 Pekalongan Email : jurnalbenzenaunikal@gmail.com
Location
Kota pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Benzena Pharmaceutical Scientific Journal
Published by Universitas Pekalongan
ISSN : -     EISSN : 29617375     DOI : http://dx.doi.org/10.31941/benzena.v2i01.3065
Benzena Pharmaceutical Scientific Journal adalah jurnal peer-review yang diterbitkan dua kali setahun (Juni dan Desember) oleh Fakultas Farmasi Universitas Pekalongan. Ini tersedia online sebagai sumber akses terbuka dan juga dalam bentuk cetak. Pernyataan ini memperjelas perilaku etis semua pihak yang terlibat dalam tindakan penerbitan artikel di jurnal ini, termasuk penulis, pemimpin redaksi, Dewan Editorial, reviewer, dan penerbit. Pernyataan ini didasarkan pada Pedoman Praktik Terbaik COPE untuk Editor Jurnal. Focus dan scope : Pharmaceutical Technology, Pharmacology and Toxicology, Pharmaceutical Chemistry, Drug Discovery, Pharmacokinetics, Pharmaceutical Biology, Herbal Medicines, Pharmaceutics, Pharmaceutical Microbiology and Biotechnology, Community and Clinical Pharmacy, Pharmaceutical Care.
Articles 81 Documents
TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG SWAMEDIKASI DI DESA KURIPAN KIDUL PEKALONGAN SELATAN Agustin, Melina; Mursiany, Anita
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 1, No 01 (2022): BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v1i01.2079

Abstract

ABSTRACT Self-medication or often referred to as self-medication is a way to get healing from a disease, among others, by going to a doctor or trying to treat it yourself. The reason for doing this research is because it looks at the factors that make self-medication activities high since the Covid-19 in Indonesia. People have a high enough sense of fear to visit a hospital or clinic because it is considered a place that has the potential to spread the Corona virus which makes people prefer to do self-medication to treat the disease they are experiencing. The purpose of this study was to determine the level of community knowledge about self-medication in Kuripan Kidul Village, South Pekalongan. This research is a non- experimental research conducted in Kuripan Kidul Village, South Pekalongan. The study was conducted with a cross-sectional design with the sampling technique used is simple random sampling (Simple Random Sampling). Respondents who took part in this study had to meet the inclusion criteria, namely all residents of Kuripan Kidul Village, South Pekalongan, aged > 18 years, respondents who were involved in this study wanted to sign informed consent and had done self-medication and exclusion criteria were working as medical personnel or other health workers. The results of the research that has been done regarding the level of knowledge of self-medication in the village of Kuripan Kidul Pekalongan Selatan, respondents with good knowledge are 75.76%, respondents with sufficient knowledge are 21.21%, and respondents with less knowledge are 3.03%. Keywords: Self-medication1, Knowledge2
EVALUATION OF HYDROGEL MASK PREPARATION OF RED MANGROVE LEAF ETHANOL EXTRACT (Sonneratia caseolaris Engl.) Sa’diyah, Aminatus; Pambudi, Dwi Bagus
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 3, No 01 (2024): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v3i01.4638

Abstract

Hydrogel preparations are preparations that have a fairly high water content, ranging from 80-90%. Sonneratia caseolaris Engl is a type of mangrove plant, locally this tree is often called kapidada. Ecologically, kapidada grows in the less salty parts of the mangrove forest. This study aims to find out whether the red pidada mangrove leaf extract can be formulated into a hydrogel mask preparation. The test method used is a hydrogel mask made by mixing the basic ingredients of the mask in the form of carbopol 940 and TEA. The results of the evaluation test were in the form of an organoleptic test with greenish clear color parameters, odorless, with a thick gel form. The resulting pH test was formula 1 with a pH value of 5, formula 2 with a pH value of 6 and formula 3 with a pH value of 5. Test the homogeneity of all preparations from the three homogeneous formulas. The spreadability test produced from formula 1 was 5.1 cm, formula 2 was 4.9 cm and formula 3 was 3.6 cm. The adhesion test resulting from the three formulas obtained a value of 1.16; 1.52; and 1.63 seconds. Viscosity test obtained from the three formulas, namely 3,967; 2,989; and 1,737 cps. The results showed that the hydrogel mask preparations met the evaluation requirements, namely formula 1.
REVIEW: METODE-METODE PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH Sri Rahmawati Wulandari; Astika Sari Dewi; Nathania Ruella; Sari Wasila Utami
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 3, No 01 (2024): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v3i01.4528

Abstract

Diabetes melitus (DM) adalah suatu keadaan tubuh tidak dapat menghasilkan hormon insulin sesuai kebutuhan karena terjadi lonjakan kadar gula dalam darah melebihi normal. Pemantauan kadar gula darah sangat penting karena glukosa darah adalah indikator untuk menentukan diagnosa penyakit DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaaan dari beberapa metode pemeriksaan glukosa darah sehingga dapat menjadi bahan referensi dalam penelitian serta dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pemeriksaan glukosa darah. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi literatur menggunakan data-data yang berasal dari jurnal-jurnal ilmiah terpublikasi nasional dalam terbitan 10 tahun terakhir. Kata kunci pencarian melibatkan “glukosa darah”, “pemeriksaan glukosa”, “GOD – PAP”, “diabetes melitus”, “blood glucose test”, “enzymatic methods, “POCT glukosa” dan “heksokinase”. Strategi pencarian literatur dilakukan melalui pencarian di Google Scholar dan Academia Edu.  Setiap literatur dianalisis mulai dari tujuan, metode pemeriksaan serta hasil pemeriksaan glukosa darah. Beberapa metode yang digunakan diantaranya yaitu Glucose Oxidase – Peroxidase Aminoantypirin (GOD - PAP), Point off Care Test (POCT) dan Heksokinase. Kesimpulan dari review artikel ini diperoleh bahwa metode pemeriksaan glukosa darah yang paling baik dan bagus adalah metode GOD - PAP karena akurasinya yang tinggi, spesifik, relatif bebas dari gangguan serta lebih sering digunakan dalam laboratorium klinik dibanding metode pemeriksaan glukosa yang lain.
ANALISIS TARTAZINE DALAM MINUMAN KEMASAN YANG BEREDAR DI PASAR WARUNGASEM KABUPATEN BATANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE Eka Pangestika; Kharismatul Khasanah
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 1, No 01 (2022): BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v1i01.2097

Abstract

Minuman kemasan merupakan minuman yang dikemas dengan beraneka macam kemasan yang langsung bisa diminum atau harus diolah terlebih dahulu. Dalam minuman kemasan mengandung bahan tambahan pangan salah satunya yaitu pewarna yang dapat memperbaiki atau menambah daya tarik suatu makanan. Pewarna dalam minuman kemasan yang sering digunakan salah satunya pewarna sintetis tartrazin. Penggunaan pewarna tartrazin sebagai bahan tambahan pangan memiliki batas maksimum berdasarkan BPOM No 11 Tahun 2019 yaitu 70 mg/kg.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar zat warna tartrazin dengan menggunakan metode spektrofotometri visible dan untuk mengetahui kadar zat warna tartrazin yang terdapat pada sampel minuman kemasan yang beredar di Pasar Warungasem Kabupaten Batang memenuhi persyaratan yang diizinkan oleh BPOM.Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif. Sampel dalam penelitian ini diambil secara purposive sampling yang diperoleh di sekitar Pasar Warungasem Kabupaten Batang yang memiliki warna kuning serta terindikasi menggunakan pewarna tartrazin. Preparasi sampel menggunakan ekstraksi dengan pelarut n-butanol, kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan alat spektrofotometer visible.Hasil : Pada penelitian ini dilakukan verifikasi metode terlebih dahulu yaitu dengan melakukan uji kesesuaian sistem, uji linearitas serta LoD dan LoQ dengan hasil nilai RSD 1,64 %, linearitas koefisien korelasi (r) 0,9907, nilai LoD 0,9977 µg/ml dan LoQ 3,0235 µg/ml. Hasil penetapan kadar dari empat sampel yang digunakan menunjukkan untuk sampel A = 101,8 mg/kg, N = 8,2 mg/kg, O = 0 mg/kg dan M = 81,6 mg/kg.Kesimpulan : Kadar dari empat sampel tersebut terdapat 2 sampel di atas batas penggunaan zat pewarna tartrazin sesuai dengan Peraturan BPOM No.11 Tahun 2019 yaitu 70 mg/kg BB dengan kode sampel A dan M.Kata kunci: Tartazine, Minuman Kemasan, Spektrofotometer Visibel
REVIEW : PERBEDAAN PELARUT AKUADES DAN ETANOL TERHADAP KADAR BETASIANIN DALAM EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV_VIS DAN KCKT (KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI) Afifah Afifah; Niken Dyaharesti; Tri Minarsih
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 1, No 01 (2022): BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v1i01.2143

Abstract

Latar Belakang Buah naga merah merupakan tanaman yang tumbuh di daerah tropis. Tingginya konsumsi buah naga merah, berdampak pada menumpuknya Kulit Buah Naga Merah yang hanya dibuang sebagai sampah, diketahui kulit buah ini mempunyai sumber pewarna alami merah yaitu senyawa betasianin.Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh perbedaan pelarut akuades dan etanol yang digunakan untuk ekstraksi kulit buah naga merah terhadap kadar senyawa betasianin dengan metode spektrofotometri UV_Vis dan KCKT.Metode Metode ekstraksi yang digunakan adalah metode maserasi dengan menggunakan akuades dan pelarut etanol. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh pelarut dan kadar senyawa betasianin dari ekstrak kulit buah naga merah dianalisis dengan Uji Normalitas dengan interpretasi> 0,05, data berdistribusi normal dilanjutkan dengan Uji T (Independent Sample Test), bila interpretasi <0,05 terdapat pengaruh yang signifikan terhadap data.Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelarut ekstraksi menggunakan akuades berpengaruh terhadap kadar senyawa betasianin dengan metode spektrofotometri (nilai signifikansi 0,009 <0,05), sedangkan pelarut ekstraksi etanol tidak berpengaruh nyata. Kemudian perbedaan pelarut aquadest dan etanol tidak mempengaruhi kadar senyawa betasianin yang dianalisis dengan metode HPLC, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi yaitu> 0,05.Kesimpulan Disimpulkan bahwa perbedaan pelarut aquades dan etanol berpengaruh terhadap kadar senyawa betasianin dari ekstrak kulit buah naga merah dengan metode spektofotometri UV_Vis, sedangkan analisis betacyanin dengan metode HPLC tidak berpengaruh terhadap kadar betasianin dari ekstrak kulit buah naga merah. ekstrak kulit buah naga merah.Kata Kunci : Kulit Buah Naga Merah, Betasianin, Akuades dan Etanol, Spektrofotometri UV_Vis, KCKT.
REVIEW ARTIKEL : POTENSI BAHAN ALAM UNTUK PENGOBATAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) Anna Khumaira Sari; Anisa Desriyanti; Atikah Andria Saputri; Khairunnisa Khairunnisa; Jariyah Amilia
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 3, No 01 (2024): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v3i01.4451

Abstract

Latar bekalang : Infeksi saluran napas akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Meskipun penggunaan antibiotik telah menjadi pendekatan umum dalam pengobatan ISPA, resistensi antibiotik yang semakin meningkat menuntut penelitian alternatif terhadap agen antimikroba. Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah pemanfaatan potensi bahan alam sebagai agen pengobatan ISPA.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi dari beberapa bahan alam yang dapat berguna untuk pengobatan infeksi saluran pernapasan akut.Metode : Jenis penelitian yang dilakukan adalah narrative review dengan menggunakan database Google Scholar dengan ketentuan kriteria inklusi meliputi jurnal yang meneliti terkait topik, publikasi artikel yang dapat diakses penuh, full text, diterbitkan antara tahun 2019 hingga 2024, artikel penelitian, dipublikasikan dalam bahasa Indonesia atau bahasa InggrisHasil : Hasil pemilihan artikel didapatkan 30 jurnal dari 2160 artikel yang relevan mengenai bahan alam yang memiliki potensi untuk terapi infeksi pernapasan saluran akut. Beberapa bahan alam seperti rimpang kunyit, daun mengkudu, daun mangga arumanis berpotensi digunakan sebagai terapi dalam pengobatan gejala infeksi saluran pernapasan akut. Senyawa aktif flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, terpenoid, dan fenol merupakan  senyawa metabolit yang sangat berperan dalam membantu terapi infeksi saluran pernapasan akut.Kesimpulan : Tanaman dengan senyawa aktif flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, terpenoid, dan fenol mempunyai potensi untuk pengobatan infeksi saluran pernafasan akut Kata kunci: Bahan alam, infeksi saluran pernapasan akut, potensi
ANALISIS MANAJEMEN LOGISTIK PENGELOLAAN OBAT DI GUDANG FARMASI PUSKESMAS WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN Vebriani, Ratih Diah; Al J.Ef, Jamaludin
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 3, No 01 (2024): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v3i01.4181

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis manajemen pengelolaan logistik obat di Gudang Farmasi Puskesmas Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan survei deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Populasi penelitian adalah seluruh staf karyawan di gudang farmasi Puskesmas Wiradesa, dengan sampel yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengelolaan logistik obat di Gudang Farmasi Puskesmas Wiradesa Kabupaten Pekalongan telah sesuai dengan regulasi yang berlaku, seperti Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016. Proses permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, penggunaan, dan pencatatan serta pelaporan obat dilakukan dengan baik. Namun, terdapat beberapa tantangan seperti keterbatasan ruang penyimpanan dan perluasan jadwal distribusi obat ke sub-unit. Puskesmas Wiradesa telah mematuhi prinsip manajemen logistik obat yang efektif dan efisien.Kata kunci: Penggunaan obat, Puskesmas, Manajemen Logistik
UJI KANDUNGAN FLAVONOID PADA EKSTRAK KULIT DAN DAGING KENTANG SECARA KUALITATIF DAN KUANTITATIF Kurniawan, Andre
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 1, No 01 (2022): BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v1i01.2024

Abstract

Latar bekalang : Kentang merupakan tanaman sayuran yang berumur pendek yang mempunyai senyawa kimia yang terkandung didalamnya yakni aktivitas antioksidan seperti vitamin C dan flavonoid. aktivitas antioksidan mengandung flavonoid yang dapat menurunkan kadar glukosa pada darah yang mampu menghambat penyakit terjadinya diabetes.Tujuan : Ekstrak kulit dan daging kentang memiliki potensi terhadap antioksidan sebagai kandidat antidiabetesMetode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental untuk menganalisa kandungan flavanoid pada ekstrak kulit kentang dan ekstrak daging kentang secara kualitaif dan kuantitatif. Identifikasi kandungan flavonoid secara kualitatif menggunakan  kromatografi lapis tipis dan kuantitatif menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dengan pembanding sebagai kuersetinHasil : Hasil penelitian Kromatografi Lapis Tipis (KLT) pada ekstrak kulit dan daging kentang (Solanum tuberosum L.) mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid dengan nilai Rf yang sama pembanding kuersetin yaitu Rf 0,68. Hasil pengujian Spektrofotometer UV-Vis diperoleh hasil total kadar flavonoid yang terkandung dalam ekstrak kulit kentang sebesar 91,33 µg qe/ml dan ekstrak daging kentang sebesar 41,33 µg qe/ml.Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengujian KLT dan Spektrofotometer UV-Vis,  ekstrak kulit kentang memiliki kandungan flavonoid yang lebih besar dibandingkan dengan ekstrak daging kentang yang dapat digunakan sebagai kandidat antioksidan sebagai pengobatan antidiabetes Kata kunci: : Kentang (Solanum tuberosum L)1, Kromatogafi Lapis Tipis 2, Spektrofotometri UV-Vis3 
SEDIAAN KRIM PELEMBAB EKSTRAK AIR BUAH SEMANGKA (CIRULLUS LANATUS) Safitri, Nadia Indah; Ermawati, Nur; Oktaviani, Nila
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 1, No 01 (2022): BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v1i01.2101

Abstract

Buah semangka (Citrullus lanatus) merupakan salah satu buah-buahan yangdapat digunakan sebagai pelembab untuk kulit karena mengandung zatkarbohidrat jenis gula-gulaan yaitu sukrosa, glukosa dan fruktosa. Ekstrak airbuah semangka efektif sebagai pelembab pada konsentrasi 30%. Emulgatornonionik (tween 80 dan span 80) dipilih karena sifatnya yang tidak toksiksehingga aman terutama untuk kulit sensitif dan tidak mengiritasi kulit sertadapat menyeimbangkan kerja molekul hidrofil dan lipofil sehingga dapatmenghasilkan sistem emulsi yang stabil. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui karakteristik fisik sediaan krim pelembab eksrak air buah semangka (Citrulllus lanatus) dengan emulgator tween 80 dan span 80. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksperimental dengan bahan utama buahsemangka. Bahan kemudian disari dan diuapakan di thermostat waterbath pada suhu 80°C hingga diperoleh ekstrak kental. Sediaan krim dibuat menjadi 3formula dengan konsentrasi Tween 80-Span 80 yaitu F1 2%, F2 3%, F3 4%. Dilakukan uji sifat fisik pada sediaan (uji organoleptis, iritasi, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, viskositas) dan uji stabilitas fisik digunakan denganmetode sentrifugasi. Data hasil uji sifat fisik dan uji stabilitas fisik krimdikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa formula II dengan kombinasi emulgator tween 80 dan span 80 3% memenuhi persyaratan karakterisasi fisik sediaan krim yang baik sedangkan formula I tidak memenuhi syarat daya sebar yang baik yaitu diperoleh hasil 4,63 cm dan formulaIII tidak memenuhi persyaratan uji viskositas yang baik yaitu diperoleh hasil 49,33 dPa.s. Krim formula II merupakan formula terbaik dilihat dari hasil uji sifatfisikokimia dan iritasi yang memenuhi kriteria sediaan krim.
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol 96% Kulit Kedelai Edamame (Glycine Max L. Merr) menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH (2,2-diphenyl-1- picrilhidrazyl). Oktaviani, Fatikhatul Putri; Setiawan, Putu Yudhistira Budhi; widayanti, ni putu; wintariani, ni putu
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 3 No 02 (2024): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v3i02.5073

Abstract

Radikal bebas merupakan suatu permasalahan yang menimbulkan penyakit generative yang dapat membahayakan tubuh, dengan begitu tubuh memerlukan untuk menetralisir kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas adalah dengan antioksidan. Antioksidan membantu tubuh untuk melawan produksi radikal bebas berlebihan yang dapat terjadinya stres oksidatif maka tubuh harus mendapat tambahan antioksidan dari luar tubuh (antioksidan eksogen) seperti antioksidan alami yang berasal dari buah-buahan dan tanaman. Tanaman kedelai edamame (Glycine Max L. Merr) merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa isoflavon yang berfungsi sebagai antioksidan. Tujuan Penelitian ini mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol 96% kulit kedelai edamame menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH (2,2-diphenyl-1- picrilhidrazyl). Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH dengan dihitung berdasarkan nilai Inhibitor Consentration (IC50). Penentuan kadar senyawa fenol dan flavonoid dengan metode spektrofotometri UV-Vis dan skrining fitokimia menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil dari penelitian uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol 96% kulit kedelai edamame memiliki nilai IC50 685,39 ±19,38 ppm. Hasil penetapan kadar flavonoid total memiliki nilai 0,3511 ± 0,03 %. Hasil penetepan kadar fenol total memiliki nilai 1,3428 ± 0,01 %. Hasil pengujian evaluasi simplisia kulit kedelai edamame meliputi uji kadar abu total dengan hasil 5,5357 ± 0,12 %, susut pengeringan dengan hasil 8,4740 ± 0,11 %. Hasil pengujian evaluasi ekstrak etanol 96% kulit kedelai edamame meliputi uji rendemen dengan hasil 13,427 %. Kesimpulan dari pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanol 96% kulit kedelai edamame memiliki hasil IC50 yang sangat lemah. Hasil dari evaluasi simplisia dan ekstrak memiliki hasil parameter yang sesuai standar dan skrining fitokimia ekstrak kulit kedelai edamame memiliki hasil positif kandungan senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, fenol, steroid, terpenoid, dan saponin.