cover
Contact Name
Adinda Juwita Sari
Contact Email
adindajuwitasari@poltekkes-tjk.ac.id
Phone
+6289601228809
Journal Mail Official
jpt@poltekkes-tjk.ac.id
Editorial Address
Jl. Soekarno Hatta No. 6 Bandar Lampung, Cq. Tim Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang. Telepon: 0721 – 783852, Fax. 0721-773918
Location
Kab. lampung selatan,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama
ISSN : 2721950X     EISSN : 27226743     DOI : https://doi.org/10.26630
Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang merupakan institusi pendidikan vokasi di bidang kesehatan yang menjalankan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat. Kegiatan pengabdian perlu dipublikasikan guna pemanfaatan lebih luas bagi masyarakat, oleh karena itu Politeknik Kesehatan mengembangkan e-jurnal pengabdian kepada masyarakat dalam hal ini dinamai dengan JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN BEGUAI JEJAMA (ISSN Online : 2722-6743 | ISSN Print: 2721-950X). Jurnal tersebut terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember (Edisi Bahasa Indonesia). Berisi tulisan yang diangkat dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung terciptanya kesehatan masyarakat. Jurnal ini diterbitkan pertama kali pada bulan April 2020.
Articles 78 Documents
Sosialisasi dan Pemeriksaan Payudara (SADANIS) dan Kanker Serviks Metode IVA Di Puskesmas Yosomulyo Martini Martini; Yetti Anggraini; Yuliawati Yuliawati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 2, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 2 Nomor 2 Agustus 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v2i2.95

Abstract

Data Globocan menyebutkan di tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian, dimana 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker. Target pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim Kota Metro sendiri sampai dengan tahun 2019 masih belum tercapai. keberhasilan dan pencapaian target deteksi dini kanker perlu kerjasama dan koordinasi yang baik dengan Lintas Program dan Lintas Sektor melalui pemeriksaan sedini mungkin kanker payudara dan kanker leher rahim sebagai Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) bagi Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Metro. Bentuk kegiatan ini pelayanan pemeriksaan dan penyuluhan tentang kanker servik melalui IVA dan deteksi kanker payudara melalui metode Sadanis dan SADARI yang dilaksanakan di puskesmas Yosomulyo Kota Metro. Jumlah peserta perempuan yang sudah menikah sebanyak 32 orang domisili Kecamatan Metro Pusat. Pada kegiatan ini sebanyak 2 orang terdeteksi IVA positif dengan diagnosis cervicitis dan kondiloma. Penatalaksanaan langsung dilakukan cryo oleh dokter. Pemeriksaan deteksi cancer payudara satu orang diduga POM dari 32 jumlah seluruh peserta kegiatan yang melakukan skreening IVA dan kanker payudara di Puskesmas Yosomulyo Metro Pusat Kota Metro.
Penanggulangan Kesehatan Pasca Bencana Berbasis Masyarakat Ahmad Fikri; Bambang Murwanto; Mei Ahyanti; Purbianto Purbianto
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 1 Nomor 1 April 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v1i1.23

Abstract

Tanggal  22  Desember  2018,  Warga  Pesisir  Lampung  dikejutkan dengan  bencana tsunami yang menimpa Pantai Barat Provinsi Banten dan Pantai Selatan Provinsi Lampung. Tidak diduga, tsunami datang tanpa didahului guncangan gempa bumi. Beberapa pekon di Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan mengalami kerusakan berat akibat bencana tsunami Selat Sunda. Diantaranya adalah Pekon Rajabasa dan Kunjir. Dua pekon tersebut berada di pinggiran pantai dan mendapat terjangan ombak tsunami yang dasyat. Rumah-rumah di sepanjang pantai, rata dengan tanah. Puluhan orang mengalami luka-luka dan kehilangan tempat tinggal. Hasil survei awal yang dilakukan pada tanggal 19 April 2019, pemukiman baru sudah dibentuk. Masih terdapat kekurangan-kekurangan yang harus dipenuhi untuk mencukupi kebutuhan sanitasi masyarakat, seperti penyediaan air bersih dan pengelolaan sampah. Sumber air bersih diperoleh melalui mata air pegunungan. Jumlah air mencukupi namun pendistribusian mengalami kesulitan disebabkan pipa  dari  sumber  dan  kontainer untuk  menampung tidak  cukup.  Akibat  dari  hal tersebut,  setiap  rumah  tidak  mendapatkan  akses  air  bersih  yang  memadai.  Penelitian  yang dilakukan tahun 2013 menyimpulkan bahwa faktor eksternal yang berasal dari luar yang berupa intervensi dari pihak luar memiliki pengaruh terhadap kualitas permukiman. Salah satu faktor eksternal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah modal sosial (Giyarsih dan Dalimunthe, 2016). Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan oleh dosen Politeknik Kesehatan Tanjungkarang dilaksanakaan dengan pemberdayaan masyarakat setempat dalam membangun sistem perpipaan distribusi air bersih di pemukiman warga Pekon Kunjir yang terkena dampak bencana, berjalan lancar.  Saat   ini   telah  terbangun  sistem  perpipaan  distribusi  air   bersih  antara  container penampungan air di pemukiman ke 92 rumah warga terdampak bencana di Pekon Kunjir. Efek dari kegiatan ini adalah adanya perbaikan tata nilai masyarakat dari sisi keamanan dalam bidang kesehatan. 100% masyarakat di Huntara Kunjir memiliki akses terhadap air bersih dan 100% masyarakat juga memanfaatkan air bersih tersebut. Dengan memanfaatkan air bersih, diharapkan dapat menurunkan kejadian penyakit yang disebarkan melalui air.
Pembentukan Organisasi Bank Sampah di Kelurahan Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung Imam Santosa; Linda Barus; Daria BR Ginting; Nawan Prianto; Muhammad Karami
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 3 Nomor 2 Agustus 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v3i2.168

Abstract

Kemiling adalah sebuah Kecamatan di Kota Bandar Lampung, letaknya berada di daerah perbatasan Kota Bandar Lampung. Kecamatan Kemiling terdiri dari kelurahan Beringin Jaya, Kedaung, Kemiling Permai, Kemiling Raya, Pinang Jaya, Sumber Agung, dan Sumber Rejo. Berdasarkan informasi dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung, bank sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sudah ada sejak bulan April 2019 tetapi Bank Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung belum beroperasi secara maksimal. Permasalahan mitra adalah tidak beroperasionalnya bank sampah yang sudah dibangun fasilitas fisiknya. Hal ini disebabkan belum adanya organisasi yang dibentuk untuk mengelola bank sampah di Kelurahan Beringin Jaya. Tujuan kegiatan ini yaitu membentuk organisasi Bank Sampah Di Kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung. Metode pelaksanaan terdiri dari kegiatan persiapan, pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, sosialisasi/ penyuluhan bank sampah, pembentukan organisasi bank sampah, monitoring kegiatan pengabdian kepada masyarakat, evaluasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Hasil pengabdian ini berupa kegiatan sosialisasi bank sampah kepada warga melibatkan berbagai pihak seperti Dinas Lingkungan Hidup, RT, Kelurahan, petugas pengangkut sampah di Kelurahan Beringin Jaya, PT. Pegadaian Cabang Bandar Lampung, Tim Pengabmas Politeknik Kesehatan Tanjungkarang dan HMJ Jurusan Kesehatan Lingkungan. Hasil lainnya adalah terbentuknya organisasi bank sampah Kelurahan Beringin Jaya yang sudah dibuat strukturnya berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kelurahan Beringin Jaya No: 412/21/V58.VI96/2020. Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah pendampingan pengoperasian bank sampah, pendampingan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pembentukan bank sampah. Pendampingan pengoperasian bank sampah akan dilaksanakan oleh tim pengabmas yang telah melaksanakan pembentukan organisasi bank sampah
Pelatihan Metode Stimulasi dan Intervensi Payudara Terhadap Kelancaran ASI Terhadap Ibu Post Partum Pada Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Bintang Lampung Selatan Tahun 2019 Nelly Indrasari; Roslina Roslina; Nurlaila Nurlaila
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 1 Nomor 2 Agustus 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v1i2.45

Abstract

Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Lampung Selatan menetapkan target sebesar 60% dan pencapaian pemberiannya sejak tahun 2013 s.d 2015 pada tahun 2013 sebesar 42%, tahun 2014 sebesar 45,5% dan tahun 2015 sebesar 48% (Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Lampung Selatan, 2016). Berdasarkan cakupan pemberian ASI tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan Kabupaten Lampung Selatan sendiri dan juga masih jauh sekali dari target nasional sebesar 80%. Cakupan ASI Eksklusif di Kecamatan Tanjung Bintang per tahun 2018 sebanyak 52,85%, dan sampai bulan Mei 2019 sudah tercatat sebanyak 464 bayi (29%) yang berhasil ASI Ekslusif. Dari data Puskesmas Tanjung Bintang per tahun 2019. Salah satu faktor yang mempengaruhi kurangnya cakupan ASI Eksklusif karena keterbatasan  pengetahuan  tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan alternatif (terapi nonfarmakologis) untuk memperlancar ASI, untuk itu diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan untuk membantu ibu nifas dalam memperlancar produksi ASI berupa pelatihan kesehatan mengenai Metode Stimulasi Dan Intervensi Payudara dalam memperlancar produksi ASI. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan tentang Metode Stimulasi dan Intervensi Payudara sebagai terapi nonfarmakologis untuk memperlancar produksi ASI sehingga dapat membantu menurunkan risiko dan angka kejadian bendungan ASI pada ibu nifas dan dapat meningkatkan cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan. Pelaksanaan pelatihan ini dimulai dengan melakukan survey lapangan dan koordinasi dengan pihak Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator Puskesmas terkait dan IBI Ranting Tanjung Bintang, dilanjutkan dengan sosialisasi program dan pelaksanaan kegiatan. Dalam proses pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah pretest, pelatihan, dan posttest. Pelatihan yang dilakukan selama 3 hari ini diikuti oleh 20 orang Bidan Puskesmas Tanjung Bintang. Monitoring dan Evaluasi kegiatan yang bertujuan untuk melihat perkembangan dan keberhasilan pelatihan serta mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan. Dari kegiatan monitoring penerapan hasil pelatihan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semua peserta sudah menerapkan hasil pelatihan dan sudah 100% ibu nifas diberikan pelayanan stimulasi dan intervensi meskipun belum semua ibu nifas mendapatkan pelayanan Brestcare dan Pijat Oksitosin secara bersamaan.
Intervensi Higiene Sanitasi pada Pedagang Kaki Lima untuk Mewujudkan Keamanan Pangan di Kebayoran Baru, Jakarta Kusrini Wulandari; Syarifah Miftahul; Sri Ani; Muntikah Muntikah; Moesijanti Y.E Soekatri
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 4 Nomor 1 April 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v4i1.9001

Abstract

Makanan jajanan (street food) adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut (BPOM, 2014). Berbagai pola penyiapan makanan jajanan yang dijual oleh pedagang, 65% tanpa pemrosesan, 82% diproses di lokasi penjualan dan 97% pangan siap saji (WHO, 1996). Penjamah makanan yang sakit/ pembawa penyakit (carrier) dan berperilaku tidak sehat dapat menjadi sumber kontaminan terhadap makanan yang dikelolanya. Sentra Pedagang Kaki Lima Blok S Jakarta Selatan, merupakan tempat penjualan makanan jajanan. Hasil identifikasi masalah masih ditemukan pada kualitas tenaga penjamah yang rendah, 93,3% kelengkapan APD yang tidak memenuhi syarat, 60% personal hygiene tidak memenuhi syarat, sedangkan dari pemeriksaan kualitas bakteriologis (usap tangan, usap alat dan sampel makanan) tidak memenuhi syarat 36,6%. Hasil pemeriksaan kualitas air yang digunakan 100% tidak memenuhi syarat. Faktor yang menyebabkan makanan tidak higienis dipengaruhi oleh Sanitasi Lingkungan yang tidak saniter maka diperlukan intervensi higiene dan sanitasi lingkungan agar makanan yang dijual oleh pedagang kaki lima di wilayah tersebut aman.
Pengetahuan dan Keterampilan Kader Posyandu dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Wilayah Kerja Puskesmas Beringin Raya Bandar Lampung Tahun 2020 Desi Andriyani; RR Ratnasari Dyah P; Lies Elina P
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 2 Nomor 1 April 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v2i1.90

Abstract

Data awal di Puskesmas menunjukkan masih tinggi angka karies gigi pada anak dimana setiap anak terdapat 4-5 gigi yang berlubang ini membutuhkan perhatian lebih dari semua pihak, baik orangtua maupun tenaga kesehatan. Posyandu sebagai sarana untuk memantau tumbuh kembang anak, dapat menjadi salah satu upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut pada anak.karena itu, kader posyandu perlu diberi pelatihan mengenai kesehatan gigi dan mulut guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka. Metode collaborative learning merupakan salah satu metode pembelajaran baru yang efektif. Namun metode tersebut belum pernah digunakan dalam pelatihan untuk kader posyandu ,kader hanya memberikan penyuluhan dengan ceramah tentang kesehatan ibu dan anak untuk Kesehatan gigi tidak secara khusus tetapi berdasarkan keluhan dari peserta posyandu. Keterbatasan tenaga kesehatan gigi menjadi salah satu faktor pentingnya peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu. Selain sebagai pelaksana rutin, kader juga bertugas memberikan penyuluhan terkait dengan kesehatan ibu dan anak. Maka, kader harus menguasai berbagai teknik keterampilan dan pengetahuan. Pengetahuan yang harus dimiliki kader tersebut termasuk juga pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut balita sebagai bagian dari kesehatan anak secara umum. Pelatihan atau penyegaran bagi kader  mengenai pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada ibu dan anak ,seperti  dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut anak seharusnya, kader dapat membimbing, mendorong, dan penggerak terhadap ibu dan anak dalam  memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Hasil wawancara pada kader wilayah kerja puskesmas beringin raya sejumlah 50 orang kader, di peroleh data bahwa pengetahuan yang dimiliki kader masih dalam tingkatan cukup 82% sebelum dilakukan pelatihan. Setelah dilakukan pelatihan pengetahuan kader meningkat menjadi baik 85%. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut ini sangat penting untuk diketahui kader posyandu.
Upaya Mempercepat Proses Involusi Uterus dan Memperlancar Asi Dengan Pijat Oksitosin Yuliawati Yuliawati; Yetti Anggraini; Sadiman Sadiman
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 1 Nomor 1 April 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v1i1.18

Abstract

Data Kemenkes pada 2015 tercatat ada 305 ibu meninggal per 100 ribu orang. Menurut WHO (2008) seperempat dari seluruh kematian ibu di tahun 2016, 32 persen diakibatkan perdarahan antepartum dan post partum, sementara 26 persen diakibatkan hipertensi yang menyebabkan terjadinya kejang, keracunan kehamilan, sehingga menyebabkan ibu meninggal (Kemenkes RI, 2013). Salah satu penyebab perdarahan adalah terjadinya sub involusi uterus. Sub involusi uterus adalah keadaan menetap atau terjadinya retardasi involusi. Proses normalnya menyebabkan uterus kembali ke bentuk semula. Akan tetapi, fenomena di lapangan, masih banyak ditemukan ibu nifas hari ketiga dengan TFU masih satu jari dibawah pusat, padahal seharusnya sudah tiga jari dibawah pusat. Hal ini mengindikasikan masih banyak ibu nifas yang mengalami keterlambatan penurunan TFU. Pemberian ASI eksklusif juga masih rendah, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Daerah (RISKESDAS) (2013) pemberianASI ekslusif pada bayi selama enam bulan hanya 40,6% jauh dari target nasional yang mencapai 80%. Upaya untuk mengatasi hal tersebut salah satunya dengan pijat oksitosin. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima-keenam dan merupakan usaha untuk  merangsang  hormon  prolaktin  dan  oksitosin  setelah  melahirkan. Manfaat pijat  oksitosin  adalah memberikan  kenyamanan  pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement), mengurangi sumbatan ASI, proses involusi, merangsang pelepasan hormon oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit. Pengabmas ini bertujuan untuk memberikan informasi dan penyuluhan tentang pijat oksitosin untuk mempercepat proses inivolusi dan memperlancar ASI. Kegiatan pengabmas ini melatih kader dan  ibu menyusui untuk dapat melakukan pijat oksitosin secara mandiri. Metode pemecahan masalah yang dilakukan berupa penyuluhan tentang pijat oksitosin, dengan langsung  mendemonstrasi dan kemudian mempraktikkan langsung pada ibu-ibu menyusui langkah-langkah pijat oksitosin sesuai dengan procedural. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa ada pengaruh pijat oksitosin terhadap perubahan tinggi fundus uteri dan kelancaran pengeluaran  ASI pada ibu post partum normal, ada pengaruh pijat oksitosin terhadap perubahan tinggi fundus uteri dan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post SC.  Pengabmas ini diharapkan bidan dapat mensosialisasikan teknik-teknik komplementer dimulai dari ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas, khususnya pijat oksitosin pada ibu  nifas  yang bertujuan untuk mempercepat proses involusi uterus dan memperlancar pengeluaran ASI.
Pembentukan Desa Tangguh Covid 19 di Desa Kalisari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan Dwi Agustanti
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 3 Nomor 1 April 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v3i1.144

Abstract

Kecamatan Natar merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan yang memiliki kasus terkonfirmasi Covid 19 tertinggi dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Selatan, namun ada satu yaitu Desa Kalisari yang merupakan satu satunya Desa yang tercatat belum ada terkonfrimasi kasus Covid 19. Posisi desa ini berada di tengah dan sebagai jalur perlintasan antar beberapa kecamatan dan kabupaten. Terdiri dari 7 Dusun, 24 RT dengan jumlah penduduk sekitar 2043 KK atau 4790 Jiwa dengan kondisi sosial ekonomi menengah ke bawah. Kondisi Desa tersebut berisiko besar terjadinya atau menyebarnya kasus Covid 19 apabila tidak diantisipasi sejak awal. Tujuan program pengabmas ini adalah untuk membentuk Desa Tangguh Covid 19 di Desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabmas dilakukan dengan 3 tahap. Tahap 1 adalah tahap persiapan dengan mengidentifikasi sasaran, kekuatan tim baik dari Jurusan Keperawaan maupun tim Mitra dan komitmen untuk melakukan program pengabmas; Tahap 2 adalah tahap pelaksanaan, yaitu sosialisasi program, melakukan edukasi tentang covid 19 termasuk PBHS dalam mencegah penularan di masyarakat serta mengembangkan sarana pendukung dalam mencapai PHBS di masyarakat seperti fasilitas cuci tangan di beberapa tempat umum, pembagian masker, pemasangan banner dan pembagian leaflet kepada seluruh masyarakat. Program ini efektif dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan Oktober – Desember 2020 dengan jumlah tim 24 orang Dosen Jurusan keperawatan dan 15  mahasiswa keperawatan perwakilan dari masing masing program studi. Sasaran kegiatan pengabmas berjumah 346 orang. Hasil akhir pengabmas didapatkan bahwa adanya peningkatan tata nilai dalam masyarakat terutama bidang kesehatan yaitu peningkatan pengetahuan masyarakat tentang Covid 19 dan PHBS di Era New Normal , peningkatan keterampilan dalam menggunakan masker dan cuci tangan dengan 6  langkah benar, ketersediaanya masker dan hand sanitizer di masyarakat, peningkatan partisipan yang menggunakan masker setiap keluar rumah,peningkatan partisipan yang menggunakan sarana cuci tangan di tempat umum, tersedianya 7 sarana cuci tangan di berbagai tempat umum seperti mesjid dan TPA serta adanya satgas Covid 19 Desa yang bersepakat untuk meningkatkan peran, fungsi dan tugasnya. Selain itu program pengabmas ini juga menghasilkan satu artikel pengabmas yang siap dipublikasikan dalam Jurnal Pengabmas baik terakreditasi atau tidak. Disarankan untuk kegiatan pengabmas yang akan datang, waktu kegiatan di tambah dan evaluasi pengetahuan dengan menggunakan format manual saja agar bisa di evaluasi secara kuantitatif peningkatan pengetahuan masyarakat.
Pelatihan Baby Massage and Spa Bagi Bidan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Bintang Yusari Asih; Ima Wastiani
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 1 Nomor 2 Agustus 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v1i2.40

Abstract

Tren jumlah Balita gizi buruk di Kabupaten Lampung Selatan fluktuatif naik turun dari tahun 2012 sampai dengan 2016. Pada tahun 2017 sebanyak 4 Balita mengalami gizi buruk. Upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan kasus Balita gizi buruk adalah kelas ibu, sosialisasi dan penyuluhan tentang tumbuh kembang Balita, pembentukan keluarga sadar gizi, pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dan Makanan tambahan serta memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan oleh petugas. Semua kasus Balita gizi buruk seperti yang telah dijelaskan sebelumnya sudah ditangani dan mendapatkan perawatan sehingga kondisi gizi buruknya tidak berlarut-larut dan tidak menganggu pertumbuhan dan perkembangan Balita tersebut. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan balita adalah baby massage and spa, hal ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa ada pengaruh yang signifikan antara baby massage and spa terhadap pertumbuhan bayi usia 3-5 bulan. Hal inilah yang melatarbelakangi kami untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat program kemitraan masyarakat dengan judul Pelatihan Baby massage and spa  Bagi Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Bintang Lampung Selatan tahun 2019 dengan tujuan  untuk memberikan pengetahuan dan  keterampilan baby massage and spa bagi bidan. Kegiatan pelatihan baby massage and spa ini   dilaksanakan dengan memberikan materi menggunakan metode ceramah tanya jawab, diskusi, audio visual, simulasi dan demonstrasi. Alat bantu yang di gunakan adalah: lembar balik,  LCD, Laptop, Film, sound system, untuk pratikum baby massage and spa menggunakan alat bantu panthom bayi, selimut, baby oil, handuk, buku ceklist dan pulpen. Sebelum pelatihan dimulai, semua peserta mengikuti  pre-test dan sesudah pelatihan di lakukan post test. Hasil pre test menunjukkan bahwa sebagian besar peserta memiliki pengetahuan yang cukup yaitu 63%, dan hasil post test menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan dengan pengetahuan dalam kategori baik sebanyak 93,3%. Penilaian keterampilan yang dilaksanakan setelah peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan, simulasi, demonstrasi dan re-demonstrasi didapatkan hasil bahwa seluruh peserta (100% dari 30 peserta) dinyatakan terampil dalam melaksanakan baby massage and spa. Agar seluruh bidan dapat melaksanakan tindaklanjut pelatihan dengan membuka praktik layanan baby massage and spa di Praktik Mandiri Bidan, dan kepada tim pengabdi agar dapat melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat secara rutin dan berkelanjutan
Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Pada Pedagang Di Lingkungan Pasar Tempel Kelurahan Raja Basa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung Sri Wantini; Sri Nuraini; Yusrizal Yusrizal
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 1, No 3 (2020): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 1 Nomor 3 Desember 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v1i3.52

Abstract

Tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/ Public Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC). Indonesia  sudah melaporkan 57.770 kasus konfirmasi COVID-19 dari 34 Provinsi pada tgl 2 juli 2020. Ikatan Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (IKAPPI) mencatat sebanyak 573 pedagang terinfeksi Covid-19. Di Pasar Tempel Kel. Rajabasa Bandar Lampung masih banyak pedagang tidak mematuhi protokol Covid-19. Maka perlu diadakan penyuluhan pencegahan dan penanggulangan Covid-19 kepada pedagang pasar tradisional khususnya pasar tempel, Kel.Rajabasa, Bandar Lampung. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli 2020, dengan cara : memberian leaflet media edukasi COVID 19, pendidikan kesehatan kepada pedagang terkait COVID 19 (penyebab, gejala, tanda, penularan, pencegahan dan pengobatan) serta upaya pengendalian khususnya di wilayah pasar, serta pemberian masker kepada pedagang sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID 19. Didapat hasil: meningkatnya pengetahuan pedagang mengenai Covid-19, pencegahan dan pengendalian Covid-19 (khususnya dalam lingkungan Pasar) dilihat dari evaluasi tanya jawab akhir sesi kegiatan dapat dijawab dengan baik oleh para pedagang Pasar, serta Meningkatnya kesadaran pedagang dalam pentingnya mematuhi protocol Covid-19 khususnya dalam berdagang di lingkungan Pasar Tempel Kel. Rajabasa, Kec. Rajabasa, Kota Bandar Lampung dilihat dari evaluasi pemantauan selama 2 hari setelah dilakukan penyuluhan didapatkan pedagang mengikuti saran-saran yang telah disampaikan setelah penyuluhan.