cover
Contact Name
Mega Sari Juane Sofiana
Contact Email
oseanologia@untan.ac.id
Phone
+6285252072824
Journal Mail Official
msofiana@marine.untan.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. H Jl. Profesor Dokter H. Hadari Nawawi, Bansir Laut, Kec. Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Oseanologia
ISSN : -     EISSN : 28307771     DOI : http://dx.doi.org/10.26418/jose.v1i1.51948
Oseanologia publishes articles on wide range of topics in Marine Science, including Marine Biodiversity, Biotechnology, Marine Ecology, Marine Pollution, Oceanography, Marine and Coastal Conservation, and Geography Information System (GIS).
Articles 55 Documents
LAJU PERTUMBUHAN Eucheuma cottonii DENGAN METODE LONG LINE BERBINGKAI DI PERAIRAN PULAU LEMUKUTAN Ayu Nurqomar; Nora Idiawati; Sukal Minsas
Oseanologia Vol 1, No 3 (2022): Desember
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v1i3.54314

Abstract

Rumput laut E. cottonii merupakan salah satu carragaenophtytes yaitu rumput laut penghasil karaginan, yang berupa senyawa polisakarida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju pertumbuhan rumput laut jenis E. cottonii Sakul dengan metode long line berbingkai dan mengetahui parameter fisika kimia yang mempengaruhi laju pertumbuhan rumput laut E. cottonii Sakul. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa laju pertumbuhan mutlak E. cottonii yang didapatkan pada metode long line berbingkai sebesar 11,69 g/hari, sedangkan untuk laju pertumbuhan spesifik tertinggi E. cottonii pada metode long line berbingkai sebesar 11,6% pada hari ke-10 dan hari ke-50. Kata kunci: E. cottonii Sakul, long line berbingkai, laju pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik, Pulau Lemukutan.
Karakteristik Lamun di Perairan Timur Pulau Cempedak Kalimantan Barat Yudhoyono, Billget Mansirit; Safitri, Ikha; Sofiana, Mega Sari Juane; Kusumardana, Setra
Oseanologia Vol 2, No 3 (2023): Desember
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v2i3.74860

Abstract

Pulau Cempedak adalah salah satu pulau kecil di Kalimantan Barat yang memiliki keanekaragaman yang tinggi untuk jenis lamun. Lamun memiliki peran ekologi, yaitu penyediaan makanan, perangkap bakteri patogen, pengaturan iklim, penyerap karbon dan habitat biota akuatik. Keberadaan lamun semakin menurun dengan adanya perubahan lingkungan dan aktivitas manusia. Oleh karena itu, upaya konservasi lamun di perairan Pulau Cempedak perlu dilakukan. Efektifitas upaya konservasi membutuhkan informasi dan data awal tentang lamun, yaitu struktur komunitas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas lamun di perairan Pulau Cempedak. Pengambilan sampel lamun dilakukan menggunakan line transect sepanjang 70 m dan quadratic transect ukuran 1x1 m2. Hasil penelitian menunjukkan dua jenis lamun yang ditemukan, yaitu: Thalassia hemprichii dan Cymodocea serrulata. Lamun jenis T. hemprichii mendominasi dibandingkan C. serrulata di semua stasiun. Kondisi lamun di perairan Pulau Cempedak masuk ke dalam kategori sangat jarang hingga rapat. Nilai indeks keakeragaman (H"™) berkisar antara 0,15-0,44. Nilai indeks keseragaman (E) berkisar antara 0,21-0,63 dengan kategori rendah higga sedang. Indeks dominansi (C) termasuk dalam kategori tinggi, yaitu 0,73-0,93.
STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS (MOLUSKA) DI KAWASAN MANGROVE KUALA SINGKAWANG KALIMANTAN BARAT Joko Septian Tri Putra; Arie Antasari Kushadiwijayanto; Syarif Irwan Nurdiansyah
Oseanologia Vol 1, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v1i2.52524

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobentos yang berada di kawasan Kuala Singkawang Kalimantan Barat. Penelitian ini telah dilakukan pada Bulan Februari – Oktober 2021. Penentuan stasiun pengambilan sampel menggunakan porposive sampling berdasarkan rona lingkungan  Stasiun 1 ditentukan di dalam hutan mangrove dekat  dengan pemukiman, stasiun 2 di dalam hutan mangrove dekat dengan muara sungai, stasiun 3 di dalam hutan mangrove dekat dengan laut dan stasiun 4 di dalam hutan mangrove jauh dari pemukiman, laut dan muara. Penelitian ini menggunakan transek berukuran 5x5 m. Hasil dari penelitian ini didapatkan 2 kelas dari kelompok moluska yaitu Gastropoda dan Bivalvia. Makrozoobentos yang ditemukan tersebut memiliki 5 spesies 4 spesies dikelas Gastropoda dan 1 spesies di kelas Bivalvia. Nilai kepadatan yang didapat berkisar antara 1,07-6,84 Ind/m2. Indeks keanekaragaman (H’) berkisar antara 0,38-0,81. Indeks keseragaman (E) berkisar antara 0,23-0,58 Indeks dominasi (C) berkisar antara 0,48-0,8. Substrat yang diperoleh relatif sama sedangkan untuk parameter Suhu, DO, pH air, pH tanah relatif sama, parameter lingkungan berupa salinitas memiliki perbedaan.Kata kunci : Makrozoobentos, Singkawang
Distribusi Salinitas, Suhu, dan pH Akibat Pengaruh Arus Pasang Surut di Muara Sungai Mempawah Rhedyanto, Teodorus; Nurrahman, Yusuf Arief; Risko, Risko
Oseanologia Vol 2, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v2i2.60538

Abstract

Kondisi perairan muara sungai dipengaruhi oleh pasang surut dan parameter fisik sungai dan menyebabkan terjadinya instrusi air asin. Instusi air asin menjadi salah satu masalah di daerah pesisir, terutama daerah muara sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi salinitas, suhu dan pH akibat arus pasang surut serta mengetahui hubungan parameter fisik sungai terhadap jangkauan sebaran salinitas di Muara Sungai Mempawah, Kalimantan Barat. Penelitian ini dilakukan selama 3 hari yaitu 13 s.d 15 April 2021 pada kondisi pasang menuju surut dan surut menuju pasang. Metode dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel pasut dan parameter fisik sungai terhadap variabel salinitas.  Salinitas, suhu, dan pH di Muara Sungai Mempawah masing-masing berkisar antara 0,02"° "“ 29,9"°; 28,20C "“ 32,20C dan pH berkisar 6,50 "“ 7,98. Kecepatan arus pada kondisi pasang sebesar 0,085 m/s "“ 0,876 m/s menuju ke hulu, sedangkan pada kondisi surut kecepatan arus sebesar 0,236 m/s "“ 0,893 m/s menuju ke arah laut. Berdasarkan distribusi salinitas di Muara Sungai Mempawah termasuk kedalam tipe estuari tercampur sebagian (Partially mixed Estuary). Dari hasil analisis regresi linier berganda di peroleh R2 sebesar 0,600 atau 60%. Nilai tersebut menunjukkan besarnya pengaruh pasut dan parameter fisik sungai (arus, kedalamana dan jarak jangkauan) terhadap sebaran salinitas dan 40% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdapat dalam model.
Kondisi Kerusakan Terumbu Karang Akibat Aktivitas Wisata Snorkeling di Teluk Cina Pulau Lemukutan Guntara, Erda; Muliadi, Muliadi; Nurrahman, Yusuf Arief
Oseanologia Vol 2, No 1 (2023): April
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v2i1.56355

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kerusakan terumbu karang yang berada di kawasan Teluk Cina, Pulau Lemukutan, khususnya kerusakan yang ditimbulkan oleh aktivitas wisata snorkeling. Pengamatan terumbu karang menggunakan metode LIT (Line Intercept Transect) untuk menganalisis tingkat kerusakan. Hasil analisis dampak wisata snorkeling didapatkan kondisi ekosistem terumbu karang yang berada di perairan Teluk Cina masuk kedalam kategori rusak sedang, dengan angka stasiun 1 (1,47%,) stasiun 2 (2,41%), dan stasiun 3 (3,29%) dan, karang yang luka stasiun 1 (1,57%), stasiun 2 (2,48%), dan stasiun 3 (3,52%). Hal ini dapat menjadi acuan ilmiah bahwa ekosistem terumbu karang di Teluk Cina memerlukan perhatian dalam pemeliharaan dan penjagaan ekosistem, supaya tidak terjadi penurunan menuju kategori buruk.
PEMETAAN LUAS TUTUPAN LAHAN MANGROVE MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT-8 DI MEMPAWAH MANGROVE PARK (MMP) Lorensius Sumarno Oci; Arie Antasari Kushadiwijayanto; Yusuf Arief Nurrahman
Oseanologia Vol 1, No 1 (2022): APRIL
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v1i1.51948

Abstract

Mempawah Mangrove Park (MMP) memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata hutan mangrove, oleh sebab itu informasi mengenai luasan batasan ekowisata hutan mangrove di MMP ini sangat pening. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan mengetahui luas tutupan lahan kawasan hutan mangrove di MMP Desa Pasir Kanupaten Mempawah. Pemetaan dilakukan menggunakan cira Landsat-8 dan diikuti dengan ground check. Penentuan titik koordinat ground check menggunakan Global Positioning System (GPS). Hasil pengeceka lapangan (ground check) menunjukkan bahwa luasan hutan mangrove yang berada di MMP seluas (45,11 Ha). Terdapat 4 kelas tutupan lahan mangrove di MMP yaitu hutan mangrove sekunder (36,57 Ha) dengan persentase (81%), hutan pantai (7,85 Ha) dengan persentase (17%), perkebunan (0,27 Ha) dengan persentase (0,21%) dan lahan terbuka (0,42 Ha) dengan persentase (0,94%). Berdasarkan kerapatan hutan mangrovenya, MMP dapat dibagi menjadi 2 kelas kerapatan yaitu kerapatan rapat sebesar (34,35 Ha) dengan persentase (76,13%) dan kerapatan jarang sebesar (10,77 Ha) dengan persentase sebesar (23,87%).
RENDEMEN EKSTRAK DAN PENGUJIAN ANTIOKSIDAN DARI RUMPUT LAUT Turbinaria sp. DENGAN MENGGUNAKAN 3 PELARUT YANG BERBEDA Julizar Julizar; Warsidah Warsidah; Syarif Irwan Nurdiansyah; Mega Sari Juane Sofiana; Ikha Safitri
Oseanologia Vol 1, No 3 (2022): Desember
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v1i3.55252

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rendemen dan aktivitas antioksidan pada rumput laut Turbinaria sp. dengan menggunakan pelarut organik yang berbeda. Rendemen ekstrak rumput laut Turbinaria sp. dihitung berdasarkan berat sampel setelah proses evaporasi terhadap berat kering awal sampel (berat kering bahan baku). Uji antioksidan dilakukan dengan metode DPPH Absorbansi DPPH yang diukur adalah absorbansi dari DPPH yang telah direaksikan dengan larutan uji. Dari nilai absorbansi DPPH sisa dapat diketahui aktivitas antioksidan tiap larutan uji dalam menghasilkan radikal bebas DPPH. Dari nilai absorbansi yang diperoleh lalu dihitung persentase inhibisi terhadap radikal bebas DPPH yaitu bersama aktivitas senyawa antioksidan yang dapat menangkap radikal bebas DPPH. Dari hasil perhitungan rendemen ekstrak  menunjukkan bahwa pelarut metanol memiliki nilai rendemen ekstrak yang paling tinggi yaitu sebesar 12,87% dibandingkan pelarut etil asetat sebesar 1,05% dan n-heksana sebesar 0,37%. Berdasarkan hasil pengujian antioksidan diperoleh nilai %inhibisi pelarut etil asetat 11,43%  lebih besar dibandingkan pelarut n-heksana 9,82% dan metanol sebesar 8,50% hasil pengujian ini menunjukkan pelarut semi polar menghasilkan nilai %inhibisi lebih besar dibandingkan dengan pelarut polar dan non polar. Aktivitas antioksidan terhadap rumput laut Turbinaria sp. ini tergolong sangat lemah dikarenakan nilai IC50 nya tidak sampai.
Kepadatan dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Kawasan Mangrove Setapuk Besar Ramadhan, Bayu; Sofiana, Mega Sari Juane; Minsas, Sukal
Oseanologia Vol 2, No 3 (2023): Desember
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v2i3.74928

Abstract

Setapuk Besar adalah salah satu wilayah pesisir yang berada di Kabupaten Singkawang, Kalimantan Barat. Daerah ini memiliki ekowisata mangrove yang berbasis konservasi untuk menjaga kelestarian lingkungan. Luas hutan mangrove Setapuk Besar adalah 26,1 ha. Makrozoobentos adalah salah satu kelompok biota yang hidup di kawasan mangrove. Kepadatan dan keanekaragaman makrozoobentos dapat dijadikan sebagai indikator awal kualitas lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan keanekaragaman makrozoobentos di kawasan mangrove Setapuk Besar. Titik penentuan stasiun (Stasiun I dan II) menggunakan metode purposive sampling. Makroozoobentos diambil dari sedimen dengan menggunakan coring berdiameter 2,5 inch dengan panjang 40 cm secara vertikal dan diayak dengan ukuran mesh 0,5 mm. Spesimen diidentifikasi denga mikroskop stereo. Jumlah individu yang diperoleh kemudian dianalisis kepadatan dan keanekaragamannya. Kepadatan tertinggi makrozoobentos adalah Stasiun I dengan 4 kelas, yaitu Gastropoda (1 jenis), kelas Bivalvia (3 jenis), kelas Malascotraca (1 jenis) dan kelas Thecostraca (1 jenis).Indeks keanekaragaman (H"™), indeks keseragaman (E), dan indeks dominansi (C) pada Stasiun I   adalah 1,5 (keanekaragaman sedang), 0,96 (keseragaman tinggi), dan 0,23 (dominansi rendah), secara berurutan.
UJI AKTIVITAS PENGHAMBAT ENZIM ALFA-TIROSINASE PADA Sargassum policystum SEBAGAI BAHAN KOSMETIK Cory Natasya br sinulingga; Warsidah Warsidah; Mega Sari Juane Sofiana
Oseanologia Vol 1, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v1i2.54559

Abstract

Sargassum policystum melimpah di perairan Lemukutan. Memiliki kandungan senyawa bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, steroid, tanin dan saponin. S. policystum memiliki bioaktivitas sebagai antibakteri, antioksidan dan penghambatan enzim alfa-tirosinase. Penghambatan enzim alfa-tirosinase didukung oleh aktivitas antioksidan dalam menangkal radikal bebas. Aktivitas antioksidan dan aktivitas penghambatan dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan menggunakan metode (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) DPPH dan penghambatan enzim alfa-tirosinase menggunakan metode ELISA reader (Enzyme Linked Immunosorbent Assay serta identifikasi senyawa dengan FTIR (Fourier Transform Infra Red). Hasil analisis antioksidan dan penghambatan enzim alfa-tirosinase memiliki penghambatan tertinggi pada ekstrak metanol sebesar 11,43 % dan 22,45% pada konsentrasi 300 ppm. Identifikasi senyawa pada ekstrak menunjukkan adanya senyawa flavonoid, tanin, saponin pada metanol, etil asetat dan n-heksana. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat dinyatakan bahwa aktivitas antioksidan dan penghambatan enzim alfa-tirosinase tidak tergolong sangat lemah pada konsentrasi 300 ppm. Identifikasi menggunakan FTIR menunjukan adanya senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, triterpenoid, steroid, tanin dan fukoidan pada ekstrak metanol. Pada esktrak etil asetat dan n-heksana menunjukkan adanya senyawa alkaloid dan fukoidan.Kata kunci:  S. policystum, antioksidan, penghambatan enzim alfa-tirosinase
Kondisi Macro Debris Pada Kawasan Konservasi Penyu di Pantai Kampak Sungai Belacan Kecamatan Paloh Kalimantan Barat Wardhana, Muhammad Ridwan Septian; Kushadiwijayanto, Arie Antasari; Nurrahman, Yusuf Arief
Oseanologia Vol 2, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v2i2.59612

Abstract

Sampah laut (marine debris) merupakan bahan padat yang diproduksi atau diproses secara langsung atau tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja, dibuang atau ditinggalkan di dalam lingkungan laut. Sampah laut dapat terdampar di wilayah pantai akibat fenomena fisika di laut. Penelitian ini dilakukan pada wilayah konservasi penyu di Pantai Kampak Sungai Belacan, Kecamatan Paloh, Kalimantan Barat. Pantai Kampak yang merupakan wilayah konservasi jarang ada kegiatan manusia sehingga sampah laut yang terdampar dapat terakumulasi seiring waktu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendata jenis sampah yang terdampar di pesisir pantai. Terdapat tiga stasiun yang digunakan dalam penelitian ini. Pendataan sampah mengacu pada form International Coastal Cleanup (ICC) dengan luas area pendataan sepanjang 100 m tiap stasiun. Kategori sampah yang paling banyak ditemukan adalah (benda yang sering ditemukan) dengan sampah terbanyak adalah tutup botol plastik. Ada dua kategori yang ditambahkan karena tidak terdapat di form ICC yaitu macro debris dan sampah lainnya. Analisis Anova Satu Arah digunakan sebagai perbandingan pada tiap stasiun di wilayah penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa banyaknya sampah yang ditemukan mempengaruhi lingkungan terutama wilayah pesisir pantai.