cover
Contact Name
Albertus Juvensius Pontus
Contact Email
albertpontus@ft.unmul.ac.id
Phone
+62853339333210
Journal Mail Official
albertpontus@ft.unmul.ac.id
Editorial Address
Jl. Sambaliung, No:9 Kampus Gunung Kelua Samarinda 75119, Kalimantan Timur
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 28087305     EISSN : 28087305     DOI : http://dx.doi.org/10.30872/jtm.v11i2
The article can be a product of researches, scientific thoughts, or case studies with a scope in the field of earth science, including: mining engineering, geology, geodesy, geophysics, and petroleum. The author may write an article by the template and submit the article online by using the OJS system. Any matters relating to the use of the software, citation and copyright permissions made by the author of the article, and the legal consequences it causes, are the sole responsibility of the author of the article.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2022" : 6 Documents clear
Studi Pengaruh Geometri Jalan Akses Terhadap Produktivitas Alat Angkut dalam Mencapai Target Produksi Overburden Pada Pit Jupiter Selatan PT. Energi Cahaya Industritama Warman, Neni; Hasan, Harjuni; Winarno, Agus; Dina Devy, Shalaho; Trides, Tommy
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2022
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v10i1.7901

Abstract

Penambangan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengambil endapan bahan galian dibawah permukaan bumi, salah satunya adalah batubara. Dalam pelaksanaan penambangan batubara, dibutuhkan adanya kegiatan pengupasan tanah penutup (overburden). Dari permasalahan dan studi kasus yang ditemukan pada jalan akses tersebut, penulis melakukan penelitian, dengan tujuan agar dapat mengevaluasi proses pengangkutan overburden khusus nya pada geometri jalan akses, dapat merekomendasikan geometri jalan akses yang sesuai dengan standar, dapat mengubah cycle time pada alat angkut agar lebih efisien. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan beberapa data dari geometri jalan akses yaitu, Kondisi aktual geometri pada jalan akses yang di teliti di bagi menjadi beberapa segmen, yang pertama pada segmen jalan lurus ada 6 (enam) yaitu: segmen1 memiliki lebar jalan 10,2 meter, segmen 2 memiliki lebar sebesar 9,8 meter, segmen 3 memiliki lebar 9,2 meter, segmen 4 memiliki lebar sebesar 9,7 meter, pada segmen 5 memiliki lebar sebesar 10 meter, pada segmen 6 memiliki lebar sebesar 11 meter. Pada lebar jalan tikungan juga dibagi menjadi tiga segmen yaitu, segmen 1 pada jalan tikungan memiliki lebar sebesar 13 meter, pada segmen 2 pada jalan tikungan memiliki lebar sebesar 10 meter, dan pada segmen 3 memiliki lebar 11,3 meter. Hasil pengukuran pada kemiringan jalan dibagi menjadi 2 segmen yaitu, kemiringan jalan pada segmen 1 dan 2 memiliki nilai kemiringan yang sama, yaitu 3% atau setara dengan 16,69˚. Pada kondisi aktual jalan akses tidak memiliki nilai superelevasi, dikarenakan tanjakan tidak curam, dan juga tidak memiliki nilai cross slope.
Pengaruh Penggunaan Ground Control Point dalam Pengolahan Foto Udara Pada PT Internasional Prima Coal Sub PT Coalindo Adhi Perkasa Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur Reonaldo Purba; Harjuni Hasan; Koeshadi Sasmito
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2022
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v10i1.7432

Abstract

Kemajuan teknologi dalam dunia survey mengalami kemajuan yang sangat pesat, dimana penggunaan foto udara atau orthophoto sudah mulai digunakan, hanya saja tingkat ketelitian dari foto udara saat ini masih dianggap belum cukup baik. Penggunaan Ground Control Point (GCP) diharapkan dapat meningkatkan ketelitian dari foto udara. GCP adalah titik di tanah yang diketahui koordinatnya dan digunakan sebagai acuan dalam bundle block adjustmen. GCP menjadi faktor penentu ketelitian geometri hasil olah foto (ortofoto, DSM, DTM), semakin teliti GCP maka semakin baik pula ketelitian geometri. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dari penggunaan GCP pada ketelitian geometri foto udara. Untuk mengetahui pengaruh tersebut maka dilakukan pengumpulan data berupa data primer. Pengambilan data primer dilakukan secara langsung di lapangan yaitu berupa foto udara dan koordinat ground control point (GCP) dan independent check point (ICP). Data-data yang sudah terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan software. Pengolahan foto udara diolah dengan software Agisoft Metashape Professional versi 1.6.1 dan pengujian ketelitian geometri diolah dengan bantuan software Microsoft Excel.Dari hasil pengelolahan dan analisis data, dapat diketahui penggunaan GCP dapat meningkatkan ketelitian geometri hasil foto udara. Dari 3 variasi penggunaan GCP yang digunakan, variasi penggunaan 7 GCP memberikan nilai RMSE yang lebih kecil dari penggunaan 3 dan 5 GCP. Dari uji ketelitian geometri yang dilakukan, penggunaan 7 GCP memberikan ketelitian yang lebih baik dari pada penggunaan 3 dan 5 GCP.Kata Kunci: foto udara, ground control point (GCP), ketelitian geometri, survey
Studi Pencegahan Swabakar (Self Combustion) pada Stockipile di PT Baramulti Suksessarana Bunga Bunga; Windhu Nugroho; Tommy Trides; Sakdillah Sakdillah; Henny Magdalena
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2022
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v10i1.7917

Abstract

Swabakar atau spontaneous combustion atau disebut juga self combustion adalah salah satu fenomena yang terjadi pada batubara pada waktu batubara tersebut disimpan di stockpile dalam jangka waktu tertentu. Swabakar pada stockpile merupakan hal yang sering terjadi dan perlu mendapatkan perhatian khususnya pada timbunan batubara dalam jumlah besar. Batubara akan teroksidasi saat tersingkap di permukaan sewaktu penambangan, demikian pada saat batubara ditimbun proses oksidasi ini terus berlanjut. Akibat dari reaksi oksidasi antara oksigen dengan gas-gas yang mudah terbakar dari komponen zat terbang akan menghasilkan panas. Pengolahan data penelitian ini menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel. Hasil penelitian ini didapatkan waktu yang dibutuhkan untuk batubara terbakar yaitu 5-6 minggu dihitung sejak mulai ditumpuk. Beberapa faktor penyebab terjadinya swabakar yaitu lama dan metode penimbunan. Cara pencegahan swabakar pada stockpile di PT Baramulti Sukessarana yaitu dilakukan pengecekkan suhu, dilakukan manajemen FIFO (First In First Out), dan peyiraman menggunakan zat kimia. Sedangkan cara penanganan swabakar yaitu, pemisahan antara titik yang terbakar dengan tumpukan dan penyiraman zat kimia menggunakan water truck.
Cekaman Logam Berat Cromium Terhadap Tanaman Muhammad Hendrawan Suharjo; Rika Ernawati; Nurkhamim .
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2022
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v10i1.7496

Abstract

Logam berat adalah unsur logam dengan berat/ massa atom tinggi. Dalam kajian lingkungan logam dikategorikan menjadi logam berat jika memilki berat jenis lebih besar dari 5 g/ml. Secara umum logam berat sudah bersifat racun pada konsentrasi yang rendah bagi tumbuhan, hewan dan manusia.  Logam berat dapat bersumber pada aktivitas alam (geogenic) dan aktivitas manusia (anthropogenic). Secara alami magma gunung api mengandung logam berat, demikian juga berbagai batuan juga mengandung logam berat. Sumber logam berat yang berasal dari aktivitas manusia antara lain gas buangan kenderaan bermotor, pertambangan, industri elektronika dan kimia, pestisida, pupuk dan lain-lain. Fakta yang ada menunjukkan bahwa masuknya logam berat ke tanah/ lingkungan terutama akibat aktivitas manusia. Masuknya logam berat ke lingkungan tidak serta merta meracuni makhluk hidup akan tetapi logam berat baru meracuni jika masuk ke dalam sistem metabolisme makhluk hidup dan melampaui ambang batas. Ambang batas untuk setiap jenis logam berat dan makhluk hidup berbeda.  Mekanisme tanaman dalam mengahdapi logam berat dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung jenis tanaman yaitu melalui  fitoekstrasi dan fitokelatin. Fitoekstraksi adalah salah satu bentuk fitoremediasi dimana tanaman melalui akar tanaman menyerap pencemar (logam berat) dari larutan tanah dan diakumulasi di batang dan daun (bagian tanaman yang dapat dipanen). Fitoekstraksi biasa digunakan untuk memulihkan tanah tercemar khususnya logam berat seperti Pb. Tanaman yang memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat dalam jumlah yang lebih banyak disebut tanaman hyperaccumulator (hiperakumulator). Tanaman hiperakumulator adalah tanaman yang mampu mengakumulasi logam berat pada jaringan tanam dan bagian yang dapat dipanen yang berada diatas tanah pada kisaran 0,1 – 1% dari berat keringnya.
Identifikasi Mineral Liat Pada Lempung Bobonaro Di Area Disposal Tambang Mangan Chindy Mathelda Sartika Funay; Rika Ernawati
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2022
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v10i1.7547

Abstract

Lempung Bobonaro termasuk dalam tanah ekspansif yang dapat mengembang dan menyusut sehingga mudah mengalami erosi. Permasalahan yang terjadi yaitu peningkatan erosi pada timbunan tanah penutup yang berasal dari hasil pembongkaran overburden yang didominasi oleh lempung Bobonaro. Erosi berkaitan dengan kemantapan agregat yang dipengaruhi oleh tipe mineral lempung. Penelitian ini hanya difokuskan pada jenis mineral sekunder atau mineral liat. Metode yang digunakan yaitu pengambilan sampel tanah secara random sampling sebanyak 3 titik pada lereng bagian atas, tengah dan bawah, identifikasi mineral lempung di laboratorium secara kualitatif menggunakan metode XRD (X-ray diffraction) dan perhitungan persentase komposisi setiap mineral secara semi kuantitatif dengan software Match. Dari hasil penelitian diperoleh mineral yang paling dominan adalah illit dengan rata-rata persentase sebesar 25.9%. Keterdapatan illit pada timbunan overburden berpengaruh terhadap kemantapan agregat sedang dan tidak stabil sehingga rentan terjadi erosi.
Korelasi Point Load Index Terhadap Uniaxial Compressive Strength Batupasir Formasi Balikpapan Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur Lifia Kemala Dewi; Revia Oktaviani; Shalaho Dina Devy; Tommy Trides; Windhu Nugroho
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2022
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v10i1.7743

Abstract

Perilaku batuan yang banyak digunakan dalam keteknikan termasuk bidang pertambangan adalah mengenai kekuatan batuan. Untuk menguji kekuatan batuan salah satunya adalah dengan metode uji Uniaxial Compressive Strength (UCS) yang memerlukan preparasi sampel sedemikian rupa sehingga membutuhkan waktu dan dana yang cukup banyak. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan proses pengujian dapat dilakukan korelasi dengan hasil pengujian metode lain yang memiliki output yang sama seperti uji Point Load yang menghasilkan Point Load Index (PLI). Dalam penelitian ini batupasir dipilih sebagai subjek penelitian khususnya sampel daerah Samarinda. Lokasi penelitian termasuk dalam Formasi Balikpapan khususnya pada Kecamatan Loajanan Ilir dimana sampel memiliki nilai kuat tekan uniaksial batupasir 3,12 MPa sampai 6,72 Mpa dengan rata-rata 4,87 dan indeks beban titik batupasir yang berkisar antara 0,15 MPa sampai 0,73 MPa dengan rata-rata 0,37 MPa, sedangkan untuk Kecamatan Samarinda Ulu  nilai kuat tekan uniaksial sampel batupasir berkisar antara 3,37 MPa sampai 7,82 MPa dengan rata-rata 5,10 MPa dan nilai indeks beban titik batupasir yang berkisar antara 0,28 MPa sampai 0,74 MPa dengan rata-rata 0,51 MPa.Dari hasil pengelolahan dan analisis data pada software komputasi, Persamaan korelasi yang diperoleh dari lokasi 1 (Loajanan Ilir) yaitu UCS = 8,7427(Is50) + 1,6111. Persamaan lokasi 2 UCS = 12,545(Is50)  - 1,259.  Sedangkan persamaan korelasi keseluruhan yaitu UCS = 7,6789 (Is50) + 1,594.

Page 1 of 1 | Total Record : 6