cover
Contact Name
Juliana Fisaini
Contact Email
j.fisaini@usk.ac.id
Phone
+6281377412304
Journal Mail Official
jurnaltekniksipil@usk.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala Jl. Syech Abdurrauf No. 7 Darussalam, Banda Aceh 23111
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 20889321     EISSN : 25025295     DOI : http://dx.doi.org/10.24815/jts.v12i2.30788
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil (Journal of Civil Engineering) Universitas Syiah Kuala is a scientific journal, published by Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Syiah Kuala. It is aimed at disseminating research results related to civil engineering fields, where readers of the journal are expected from civil engineering researchers/scientists, students in related fields, engineers, and practitioners in this field. Jurnal Teknik Sipil (Journal of Civil Engineering) Universitas Syiah Kuala publishes the scientific articles in area of civil engineering, as follows. Structural Engineering, Water Resources Engineering, Transportation Engineering, Geotechnical Engineering, Construction Engineering & Management, Urban Planning Geospatial and Geomatics Engineering, and Ocean Engineering
Articles 355 Documents
ANALISIS STABILITAS BETON ASPAL AC-BC DIDASARKAN DARI VARIASI SUHU PENCAMPURAN PADA KONDISI SUHU PEMADATAN MINIMUM DENGAN BAHAN PENGIKAT ASPAL RETONA BLEND 55 Nurlely Nurlely; Fitrika Mita Suryani; Yuseva Yuseva
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil Volume 3, Nomor 1, September 2013
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementation of Asphalt Concrete work , in addition to the material that should be qualified , temperature is also a very important thing , either mixing temperature and compaction temperatures . According to Anonymous (1989 : 14 ) , the solidification temperature ranged between 90oC to 110oC , while the mixing temperature is 1600C . In this study analyzed against ter - mix asphalt concrete with a characteristic temperature variation does mixing of 1500C ; 1600C ; 1700C and 1800C , where the temperature compaction performed at 900C minimum compaction conditions . The purpose of this study is to look at the value of stability and other parameters on the value of the temperature variation with temperature of the mixture using a minimum compaction of asphalt material Retona Blend 55 so that the resulting parameters meet the requirements . This study begins with an examination of the material that covers the aggregate , asphalt and gradation Retona Blend 55 . Furthermore, the specimen was made by 15 specimen with 5 variations bitumen content of 4.5 % , 5 % , 5.5 % , 6 % , and 6.5 % made 3 pieces of samples for each bitumen content . OBC value obtained was 5.3 %. Based on the OBC Marshall test again with a mixture of temperature variations in a total of 12 test specimens . Marshall stability values obtained showed a decrease of requirements ( 1000 kg ) . the mixing temperature 150oC , 160oC , 170oC , and 180oC and at a temperature of 90oC solidification sequence is 454.77 kg ( 54.52 % ) , 502.92 kg ( 49.71 % ) , 598.53 kg ( 40.15 % ) , and 586.44 kg ( 41.36 % ) . The highest Marshall stability value of 598.53 kg obtained at mixing temperature of 170oC , but can not achieve the required stability which is 1000 kg . The results showed that the stability of the compaction temperature on the minimum condition can not be used to Laston AC - BC
PEMETAAN KECEPATAN GELOMBANG GESER (Vs30) DI KECAMATAN KUTA ALAM KOTA BANDA ACEH MENGGUNAKAN METODE MASW Jamaluddin, Khaizal; Ulfa, Rahmatul; Irwandi, Irwandi; Chairullah, Banta
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v7i1.10213

Abstract

Abstract : The Aceh Province lies on the main fault line commonly known as Sumatran Faults. Therefore, in particular the Banda Aceh City frequent earthquakes as a result of the active geological structure of Sumatran fault in the Aceh region. Banda Aceh is a sedimentary basin in which to experience the amplification due to seismic waves. The behavior of the seismic waves propagating in the sediment layer is measured by the Vs30 parameter. The research was conducted on the strategic area of Banda Aceh City, Kuta Alam District, which is a densely populated subdistrict. Vs30 mapping based on soil hardness level according to UBC (Uniform Building Code), EC8 (Euro Code 8), and SNI 1726-2012. Seismic data acquisition was acquired at ten locations in the research area considered to have covered one area of Kuta Alam sub-district, Banda Aceh City. The result obtained is map of the distribution of soil condition based on Vs30 parameter. Based on the map obtained by the District of Kuta AlamKeywords : Earthquake, Faults, Sedimentation, Amplification.Abstrak: Provinsi Aceh terletak pada jalur patahan utama Sumatera yang umum dikenal Sumatera faults. Oleh karena itu, khususnya Kota Banda Aceh sering terjadi gempa bumi sebagai akibat dari struktur geologi aktif patahan sumatera di wilayah Aceh tersebut. Kota Banda Aceh merupakan cekungan di mana sedimen mengalami amplifikasi gelombang gempa. Perilaku gelombang gempa yang merambat pada lapisan sedimen diukur berdasarkan parameter Vs30. Penelitian dilakukan pada kawasan strategis Kota Banda Aceh yaitu Kecamatan Kuta Alam yang merupakan Kecamatan padat penduduk. Pemetaan Vs30 berdasarkan acuan dalam perencanaan bangunan konstruksi tahan gempa berdasarkan tingkat kekerasan tanah menurut UBC (Uniform Building Code), EC8 (Euro Code 8), dan SNI 1726-2012. Pengambilan data seismik diakuisisi pada sepuluh lokasi di wilayah penelitian yang dianggap telah mencakup satu wilayah Kecamatan Kuta alam, Kota Banda Aceh. Hasil yang didapat adalah peta sebaran kondisi tanah berdasarkan parameter Vs30. Berdasarkan peta diperoleh wilayah Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh hanya sebagian kecil lapisan tanah sedang.Kata kunci : Gempa Bumi, Patahan, Sedimen, Amplifikasi.
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MODA MENUJU TEMPAT KERJA MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Rahmad Saputra; Renni Anggraini; Muhammad Isya
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Transportation system serves to enhance the mobility of population and support economic growth in the region. The important role of transportation in providing the access for communities, it is necessary to study the transportation needs based on various criteria attached as well as alternative modes as the most appropriate by distance and easiness in reaching the destination. Although Jantho is the Capital of Aceh Besar District, which about 58 km from Banda Aceh, the workers of Jantho are preferred to live in Banda Aceh including employee of regional government. The objective of this study is to determine the ­perception of respondents, which is Jantho government employee, in transportation mode selection and factors influence respondent’s priorities in transportation mode selection. Questionnaire survey methods is used in this study and data will be processed and analyzed using the Analytic Hierarchy Process Methods (AHP) so it can determine the selected factors of each mode. The results showed that the factors influenced in mode selection to work are safety, comfort and travel time. For global mode selection, respondents would chose private car as a mode for work trips and followed by bus. Although the cost takes last ranks on the respondents priority, but the tendency to choose public transport as a means for work trip is high. Bus becomes superior in terms of safety and cost, also safety is essential for traveling in high-speed traffic in addition to other advantages in terms of cost.Abstrak: Sistem transportasi berfungsi untuk meningkatkan mobilitas penduduk serta mendukung pertumbuhan ekonomi pada suatu daerah. Pentingnya peranan transportasi dalam menyediakan akses bagi masyarakat, maka perlu dikaji kebutuhan transportasi jika ditinjau berdasarkan berbagai kriteria yang  menyertainya serta alternatif  moda apakah yang paling tepat berdasarkan jarak dan kemudahan untuk mencapai tujuan. Kota Jantho merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Besar yang berjarak sekitar 58 KM dari Kota Banda Aceh. Walaupun merupakan ibu kota kabupaten, tetapi para pekerja di Kota Jantho lebih memilih untuk berdomisili di Kota Banda Aceh tanpa terkecuali para Pegawai Negeri Sipil Daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi responden, yaitu Pegawai Negeri Sipil kota Jantho dalam pemilihan moda menuju tempat kerja dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prioritas responden dalam hal pemilihan moda. Penelitian ini menggunakan metode survei kuesioner, data akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk mencari faktor terpilih dari masing-masing moda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi pemilihan moda menuju tempat kerja adalah keamanan, kenyamanan dan waktu tempuh. Untuk pemilihan moda global, responden memilih mobil sebagai moda favorit untuk perjalanan kerja diikuti oleh bus kantor. Walaupun biaya menempati urutan terakhir dari prioritas responden, tetapi kecenderungan untuk memilih angkutan kantor sebagai sarana untuk perjalanan kerja termasuk tinggi. Bus kantor unggul dalam hal keamanan dan biaya, keamanan menjadi hal penting untuk perjalanan dengan lalu lintas berkecepatan tinggi disamping keunggulan lain dalam hal biaya.
KAJIAN SHEAR LAG PADA SAMBUNGAN TARIK BAJA PROFIL WF DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Fitriansyah, Erlangga Rizqi; Elza, Suci Putri
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 12, No 1 (2023): Volume 12 Nomor 1 Mei 2023
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v12i1.31162

Abstract

Hampir pada seluruh struktur baja terdapat pelemahan pada daerah sambungannya, yang biasa disebut sebagai joint efficiency. Terdapat berbagai faktor dari pelemahan tersebut, diantaranya yang sangat penting adalah fenomena shear lag. Fenomena ini terjadi akibat dari tidak seluruh bagian penampang profil disertakan sambungan (paku keling, baut, atau las) sehingga akan terjadi peningkatan tegangan pada bagian profil yang disertai sambungan. Kondisi shear lag ini sudah tercantum dalam standar AISC 360-16 yang diambil berdasarkan penelitian Munse dan Chesson (1963). Pada penelitian tersebut dilakukan dengan uji eksperimen. Hingga saat ini, fenomena shear lag masih terus diteliti dan disempurnakan formulanya dengan berbagai metode, seperti pada penelitian Alhassan et al (2020), Hsiao dan Shrestha (2018), Ke et al. (2018), Abedin et al. (2019), Borges et al. (2020).Pada penelitian ini melakukan uji coba pada baja WF600x300, WF400x200 dan WF300x150. Dimana ketiganya dipasang gusset dengan sambungan pada bagian web dengan panjang sambungan yang sama. Pengujian tarik dengan metode elemen hingga dilakukan dengan bantuan perangkat Ansys. Dari uji ini didapat besarnya faktor reduksi kuat tariknya adalah berturut-turut tiap ukuran 0,58; 0,49; dan 0,41. Hasil ini hanya sekitar 71 % dari ketetapan pada standar AISC 360-16.
ANALISIS KEGAGALAN BENDUNG BRONJONG PANTE CEUREMEN Dirwan Dirwan
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The goal of this study to observe the causes of the failure gabion weirs Pante Cereumen West Aceh district. The weir has completed and the damage occurs at the end of maintenance period and it when the river floods. The analysis was conducted based on field observations and hydraulic review. Theoretically, the cause of the failure gabion weirs is large overtopping from the crest weir, it’s exceed the limit value. The condition can collapse gabions steps by the falling water. Heavy sediment loads, especially gravel and stone led to continue abrasion on the gabions can failure to the wire. The wire failure caused rock gabion be destroyed.Keywords : weir, gabion, floodAbstrak: Studi ini bertujuan untuk mengamati penyebab kegagalan bendung bronjong Pante Cereumen Kabupaten Aceh Barat. Bendung tersebut baru selesai dikerjakan dan kerusakan terjadi diakhir masa pemeliharaan. Kerusakan terjadi pada saat sungai dalam keadaan banjir. Analisis dilakukan berdasarkan data pengamatan lapangan dan tinjauan secara hidrolis. Secara teoritis penyebab kegagalan bendung bronjong disebabkan oleh debit yang melalui mercu sangat lebih besar dari yang dipersyaratkan sehingga “steps” bronjong bisa rusak oleh dampak air yang jatuh. Beban sedimen berat, terutama kerikil dan batu meyebabkan menyebabkan kerusakan pada kawat. Kerusakan kawat menyebabkan batuan bronjong terburai dan bronjong menjadi hancur.Kata kunci : bendung, bronjong, banjir..
EVALUASI KEBERHASILAN PENGELOLAAN PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH BESAR Nazar, Teuku Mochamad; Azmeri, Azmeri; Fatimah, Eldina
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 4 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v1i4.10063

Abstract

Abstract: Clean water as a primary need of human which is generally used for drinking, bathing, cooking and washing should be met in terms of quantity, quality, and affordability and sustainability. The government through the national development program of water and sanitation universal access which declared that by 2019, Indonesia will achieve the 100% target of proper clean water and sanitation for the whole Indonesian people. Water supply and Sanitation community-based Program (PAMSIMAS) is one of the prominent programs of the central government that adopt a community-based approach, where the main actors are the society as well as the person in charge to implement the project. PAMSIMAS II was launched in Aceh since January 2013 to April 2016 in which thre e districts joined PAMSIMAS are Aceh Besar, Pidie and Bireuen, with a total number of villages of the program as 46. The study conducted in the District of Aceh Besar with selected 15 (fifteen) villages as research object. This study aims to identify the level of success of PAMSIMAS II and identified community participation in managing water and sanitation infrastructure that has been built by the program. Those things were measured by the factors namely: 1. Adequacy, quality and continuity of water, also 2. Performance of BPSPAM as management body in village. This study adopt quantitative analysis that supported by qualitative analysis. Data were collected by observation, questionnaires and interviews. At the end the SWOT analysis is performed for the formulation of a strategic planning in or order to make PAMSIMAS sustainable in achieving access of clean water. The result of this research is information about th position of The PAMSIMAS II after the calculation of EFAS and IFAS which conducted based on the questionair that deliver to the actors of PAMSIMAS II in district of Aceh Besar and also recomendation about priority strategy should be conducted for the development of PAMSIMAS II in the future.Abstrak: Air Bersih sebagai kebutuhan utama dalam kehidupan manusia yang umumnya digunakan untuk minum, mandi, memasak dan mencuci sudah seharusnya terpenuhi secara kuantitas, kualitas, terjangkau dan kontinu. Pemerintah melalui program pembangunan nasional akses universal air minum dan sanitasi menetapkan bahwa pada tahun 2019, Indonesia dapat mencapai 100 % target layanan air minum dan sanitasi yang layak. Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) merupakan salah satu program andalan pemerintah pusat yang menggunakan pendekatan berbasis masyarakat, dimana masyarakat sebagai pelaku utama dan sekaligus penanggungjawab pelaksanaan kegiatan. Program PAMSIMAS II dilaksanakan di Provinsi Aceh mulai tahun 2013 sampai dengan April 2016 di 3 kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie dan Kabupaten Bireuen, dengan total desa yang bergabung adalah 46 Desa. Penelitian ini dilaksanakan di 15 desa di Kabupaten Aceh Besar sebagai objek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan Program PAMSIMAS II dan mengindentifikasi peran serta masyarakat dalam mengelola infrastruktur air bersih dan sanitasi yang telah dibangun. Hal tersebut diukur melalui beberapa faktor, diantaranya: 1. kecukupan, kualitas dan keberlanjutan air dan, 2. Kinerja dari badan pengelola di masyarakat. Penelitian ini menggunakan analisa kuantitatif yang didukung dengan analisa kualitatif. Metode pengumpulan data dengan melakukan observasi, kuesioner dan wawancara. Penelitian ini melakukan Analisa SWOT yang bertujuan untuk perumusan rencana strategis agar Program PAMSIMAS dapat berkesinambungan dalam pemenuhan akan air bersih. Hasil dari penelitian ini berupa identifikasi posisi Program PAMSIMAS II setelah dilakukan perhitungan EFAS dan IFAS yang dilakukan berdasarkan Kuesioner yang telah disebar kepada para pelaksana program PAMSIMAS II, dan kemudian dilanjutkan dengan rekomendasi prioritas strategi yang akan dilakukan untuk pengembangan Program PAMSIMAS II ke depan.
ANALISIS KONDISI KEMANTAPAN JALAN DENGAN LALU LINTAS HARIAN RATA-RATA PADA JALAN ARTERI SEKUNDER Joly Srianty; Muhammad Isya; Renni Anggraini
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Road as land transport insfrastructure is essential to provide a good traffic flow, and also to accelarate socio-economic growth within the region. Road damages faster than the design life often occur, especially in the arterial road. Rehabilitation and maintenance of  roads is an activity to maintain the stability of road condition until the end of serviaceability age as planned. This study aims to determine the stability condition of national road at arterial secondary network system in Banda Aceh and steadiness road condition relation with average daily traffic (ADT) in last 5 years period (2011-2015). The data used primary and secondary data obtained through road condition survey (RCS) and secondary data obtained from the institution national road planning and monitoring Aceh Province which are stability of roads and ADT data from 2011-2015. This study used descriptive method that comparing road stability condition data with ADT, while for road condition analyse refers to Bina Marga Methode with calculating Surface Distress Index (SDI) for Pavement road. The results of this study for road condition 2015 were in good condition with a value 100% solid, and for relation between steadiness with ADT known that the ADT increasing does not affect to steadiness road condition every year. Abstrak: Jalan merupakan prasarana angkutan darat yang sangat penting bagi kelancaran transportasi, dimana jalan dapat memperlancar pertumbuhan sosial ekonomi antar daerah. Kerusakan jalan lebih cepat dari umur rencana sering terjadi khususnya di jalan-jalan arteri. Rehabilitasi dan pemeliharaan jalan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan kondisi jalan agar kondisi mantap jalan dapat terus dipertahankan hingga mencapai  umur layan sesuai yang direncanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kemantapan jalan nasional pada sistem jaringan arteri sekunder dalam kota Banda Aceh dan hubungan kondisi kemantapan jalan terhadap lalu lintas harian rata-rata (LHR) dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2011-2015). Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari Survei Kondisi Jalan dan data Sekunder diperoleh dari Instansi Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Aceh yaitu data kemantapan jalan dan data LHR dari tahun 2011-2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif yaitu membandingkan kondisi jalan dengan data LHR dan jenis penanganan sedangkan untuk analisis penilaian kondisi jalan mengacu pada metode Bina Marga dengan perhitungan Surface Distress Index (SDI) untuk jalan beraspal. Hasil penelitian ini adalah kondisi jalan pada tahun 2015 berada pada kondisi baik dengan nilai 100% mantap. Hubungan kondisi kemantapan jalan terhadap LHR diketahui bahwa LHR yang terus meningkat setiap tahunnya tidak mempengaruhi nilai kondisi mantap jalan yang tetap terjaga.
ANALISIS PERGERAKAN ARUS PASANG SURUT TERHADAP PERUBAHAN PERLETAKAN PEMECAH OMBAK DI PELABUHAN ULEE LHEUE Fatimah, Eldina; Fauzi, Amir
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 10, No 1 (2021): Volume 10 Nomor 1 Mei 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v10i1.18980

Abstract

Pergerakan arus pasang surut di mulut alur pelayaran ditentukan oleh perletakan bangunan pengarahnya (misalnya pemecah ombak). Pelabuhan Ulee Lheue yang berada ke Kota Banda Aceh sebagai salah satu pelabuhan penyeberangan antar pulau yang vital, kerap mengalami permasalahan terkait dengan pergerakan kapal saat terjadinya perubahan musim akibat arus dan gelombang. Kondisi alur masuk Pelabuhan Ulee Lheue menjadi sulit dilalui kapal pada musim Barat dan musim Timur. Paper ini bertujuan untuk memaparkan pergerakan arus yang terjadi bila pemecah ombak di Pelabuhan Ulee Lheue divariasikan tata letaknya ditinjau berdasarkan arah datang gelombang. Skenario I melihat kondisi pemecah ombak eksisting, skenario II memanjangkan bangunan di sisi kanan 100m, skenario III memanjangkan sisi kiri 250m, dan skenario IV pemanjangan sisi kiri 100m dan sisi kanan 155m. Data yang digunakan untuk menganalisis pergerakan arus adalah kecepatan angin yang diambil dari stasion BMKG Blang Bintang, arus sesaat yang tersedia, dan pasang surut yang berada di dalam kolam pelabuhan selama 30 hari pencatatan. Pergerakan arus disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak Delft3D. Hasil simulasi menunjukkan bahwa di dalam kolam pelabuhan pada skenario II menghasilkan kecepatan arus maksimum terkecil yaitu 0,25 m/detik dibandingkan dengan skenario lainnya. Dari keempat skenario yang disimulasikan, ditinjau terhadap pergerakan arus, maka skenario IV lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya. Disamping itu juga perletakan skenario IV memberikan kenyamanan kapal saat bermanuver ke dalam pelabuhan.
PEMODELAN KEBUTUHAN PERGERAKAN BERBASIS AKTIVITAS DARI KOMPLEK PERUMAHAN DI KECAMATAN DARUL IMARAH KABUPATEN ACEH BESAR Gumala Ashari; Renni Anggraini; Nurlely Nurlely
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 3 (2012): Volume 1, Nomor 2, Mei 2012
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Population growth to increase the demand for housing, urban and transportation facilities. The more increasing number of people residing in one area will the more problem occurr. This study aimed to obtain the activity-based models of trip generation and identify the factors that influence the trip by residential complex in the District of Darul Imarah which can be done by anticipated problem that will happen in the future. Primary survey conducted by filling out the questionnaire on 250 families that residing in the three residential areas, namely: Meusara Agung Residence, Rahmi Permai Residence and Aron Residence. The results of the questionnaire will be tabulated into independent dependent variable, and then analyzed by using SPSS-18 program. The equations of regression will used to model the rise of the trip based on the activities of the Darul Imarah District. The results of this study expected to obtain three models of trip activities, namely: mandatory activity  that consist of work activity (Y1) and school activity (Y2) with regression model equation : (Y1) = -0,133 + 0,108 X1 + 0,495 X3 + 0,061 X5 + 0,096 X6 + 0,328 X8 ; (Y2) = -0,125 + 0,656 X2 + 0,040 X5 + 0,279 X6,  maintenance Activity that consist of shopping activity (Y3) dan escorting (Y4) with regression equation : (Y3) =  0,267 + 0,480 X6 + 0,291 X9 ; (Y4) = 0,306 + 0,337 X6 + 0,230 X7 + 0,247 X5 + 0,124 X3 and discretionary activity that consist of happy Activity (Y5), activity of social visit (Y6), recreation  activity(Y7) with regression equation: (Y5) = -0,235 + 0,421 X6 + 0,335 X4 ; (Y6) = 0,268 + 0,410 X6 + 0,30 X8 + 0,778 X9 ; (Y7) = 0,571 + 0,571 X4 + 0,285 X6 + 0,369 X9.Keywords : trip demand modeling, mandatory activities, maintenance activities, discretionary activities.Abstrak: Pertambahan penduduk meningkatkan kebutuhan akan perumahan, sarana kota dan transportasi. Semakin banyaknya jumlah penduduk yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah akan menimbulkan masalah baru. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model kebutuhan pergerakan berbasis aktivitas dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pergerakan oleh penghuni komplek perumahan di Kecamatan Darul Imarah yang nantinya dapat dilakukan ramalan untuk mengantisipasi permasalahan yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Survei primer dilakukan melalui pengisian kuesioner pada 250 keluarga yang bertempat tinggal di ketiga kawasan perumahan yaitu : Perumahan Meusara Agung, Perumahan Rahmi Permai dan Perumahan Arun. Hasil dari kuesioner ditabulasikan menjadi variabel bebas dan variabel terikat, kemudian dianalisis menggunakan program SPSS-18. Persamaan regresi digunakan untuk memodelkan kebutuhan pergerakan berdasarkan aktivitas pada komplek perumahan Kecamatan Darul Imarah. Hasil dari penelitian ini diharapkan diperoleh tiga kelompok model aktivitas pergerakan yaitu : aktivitas mandatory yang terdiri dari aktivitas bekerja (Y1) dan aktivitas sekolah (Y2) dengan persamaan model regresi : (Y1) = -0,133 + 0,108 X1 + 0,495 X3 + 0,061 X5 + 0,096 X6 + 0,328 X8 ; (Y2) = -0,125 + 0,656 X2 + 0,040 X5 + 0,279 X6,  aktivitas maintenance yang terdiri dari aktivitas belanja (Y3) dan escorting (Y4) dengan persamaan regresi : (Y3) =  0,267 + 0,480 X6 + 0,291 X9 ; (Y4) = 0,306 + 0,337 X6 + 0,230 X7 + 0,247 X5 + 0,124 X3 dan aktivitas discretionary yang terdiri dari aktivitas refresing (Y5), aktivitas kunjungan sosial (Y6), aktifias rekreasi (Y7) dengan persamaan regresi : (Y5) = -0,235 + 0,421 X6 + 0,335 X4 ; (Y6) = 0,268 + 0,410 X6 + 0,30 X8 + 0,778 X9 ; (Y7) = 0,571 + 0,571 X4 + 0,285 X6 + 0,369 X9.Kata kunci : Model kebutuhan pergerakan, aktivitas mandatory, aktivitas maintenance, aktivitas discretionary.
KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL PORUS DENGAN SUBSTITUSI GONDORUKEM PADA ASPAL PENETRASI 60/70 Arlia, Leni; Saleh, Sofyan M.; Anggraini, Renni
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 3 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 3, Januari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v1i3.10011

Abstract

Abstract: Porous asphalt has low stability but has high permeability caused by the amount of voids in mixture. For that need to be added other materials to increase the value of the stability on a mixture of pavement. . In this study, the added material used is gum rosin. Gum rosin is obtained by distillation/distillation of the sap from the tree pinus merkusii shaped solid clear yellow to dark yellow. The objecteve of this research is to determine the characteristics of porous asphalt mixture by substituting gum rosin on asphalt penetration 60/70. The specimens preparation of Optimum Asphalt Content (OAC) followed Australian Asphalt pavement Association (AAPA) Method by parameter of Cantabro Loss (CL), Asphalt Flow Down (AFD), and Voids In Mix (VIM). Open graded aggregate was applied and variation in bitumen content of 4,5 %; 5%; 5,5%; 6%; and 6,5% excluding gum rosin. Marshall test and calculatio, CL, and AFD were conducted afterward to obtain OAC. Subsequently, the OAC obtained was used to prepare some specimens of the OAC with variations 0.5 from the OAC and gum rosin variations of 2%, 4%, 6%, and 8%. Permeability and durability test then required specimens at the best optimum asphalt content. Based on this research, the content of the best OAC was 5.56% with gum rosin content of 8% as bitumen substitution material. Besides, almost all parameter values met the specification of the AAPA (2004). The addition of rosin affect the value of the characteristic of Marshall, CL, and AFD, which increasing the value of stability, VIM, CL, and AFD along with the increasein percentage of gum rosin. According to the best OAC the value of stability was 554.81 kg, the value of VIM was 18.04%, the value of CL was 20.66%, and the value of AFD was 0.28%.Abstrak: Aspal porus memiliki stabilitas yang rendah namun memiliki permeabilitas tinggi yang disebabkan oleh banyaknya rongga dalam campuran. Untuk itu perlu ditambahkan material lain untuk meningkatkan nilai stabilitas pada campuran perkerasan. Pada penelitian ini bahan tambah yang digunakan adalah gondorukem. Gondorukem merupakan hasil destilasi/penyulingan getah dari pohon pinus merkusii yang berbentuk padat berwarna kuning jernih sampai kuning tua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik campuran aspal porus dengan substitusi gondorukem ke dalam aspal penetrasi 60/70. Pembuatan benda uji untuk penentuan kadar aspal optimum (KAO) digunakan metode Australian Asphalt pavement Association (AAPA) dengan parameter nilai cantabro loss (CL), asphalt flow down (AFD), dan voids in mix (VIM). Gradasi agregat yang digunakan adalah gradasi terbuka dengan kadar aspal 4,5 %; 5%; 5,5%; 6%; dan 6,5% tanpa variasi penggunaan gondorukem. Selanjutnya dilakukan pengujian dan perhitungan Marshall, CL, dan AFD untuk mendapatkan KAO. Setelah KAO diperoleh, dibuat benda uji pada KAO dan variasi 0,5 dari nilai KAO dengan variasi substitusi gondorukem sebesar 2%, 4%, 6%, dan 8%. Berdasarkan hasil penelitian KAO terbaik pada 5,56% dengan substitusi 8% gondorukem, dimana semua parameternya telah memenuhi spesifikasi yang disyaratkan AAPA (2004). Penambahan gondorukem berpengaruh terhadap nilai karakteristik Marshall, CL, dan AFD, dimana meningkatkan nilai stabilitas, VIM, CL, dan AFD seiring dengan peningkatan persentase gondorukem. Pada KAO terbaik diperoleh nilai stabilitas sebesar 554,81 kg, nilai VIM sebesar 18,04%, nilai CL sebesar 20,66%, dan nilai AFD sebesar 0,28%.

Page 3 of 36 | Total Record : 355


Filter by Year

2011 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 2 (2025): Volume 14 Nomor 2 November 2025 Vol 14, No 1 (2025): Volume 14 Nomor 1 Mei 2025 Vol 13, No 2 (2024): Volume 13 Nomor 2 November 2024 Vol 13, No 1 (2024): Volume 13 Nomor 1 Mei 2024 Vol 12, No 2 (2023): Volume 12 Nomor 2 November 2023 Vol 12, No 1 (2023): Volume 12 Nomor 1 Mei 2023 Vol 11, No 2 (2022): Volume 11 Nomor 2 November 2022 Vol 11, No 1 (2022): Volume 11 Nomor 1 Mei 2022 Vol 10, No 2 (2021): Volume 10 Nomor 2 November 2021 Vol 10, No 1 (2021): Volume 10 Nomor 1 Mei 2021 Vol 9, No 2 (2020): Volume 9, Nomor 2, November 2020 Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 Nomor 1 Mei 2020 Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Nomor 2, November 2019 Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Nomor 1, Mei 2019 Vol 7, No 2 (2018): Volume 7, Nomor 2, November 2018 Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Mei 2018 Vol 1, No 4 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari 2018 Vol 1, No 3 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 3, Januari 2018 Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Januari 2017 Vol 1, No 2 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 2, Desember 2017 Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017 Vol 6, No 1 (2016): Volume 6, Nomor 1, September 2016 Vol 5, No 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Mei 2016 Vol 5, No 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Januari 2016 Vol 4, No 3 (2015): Volume 4, Nomor 3, Mei 2015 Vol 3, No 2 (2014): Volume 3, Nomor 2, Januari 2014 Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil Volume 3, Nomor 1, September 2013 Vol 2, No 2 (2013): Volume 2, Nomor 2, januari 2013 Vol 2, No 3 (2013) Vol 2, No 1 (2012): Volume 2, Nomor 1, September 2012 Vol 1, No 3 (2012): Volume 1, Nomor 2, Mei 2012 Vol 1, No 2 (2012): Volume 1, Nomor 2, Januari 2012 Vol 1, No 1 (2011): Volume 1, Nomor 1, September 2011 More Issue