cover
Contact Name
Juliana Fisaini
Contact Email
j.fisaini@usk.ac.id
Phone
+6281377412304
Journal Mail Official
jurnaltekniksipil@usk.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala Jl. Syech Abdurrauf No. 7 Darussalam, Banda Aceh 23111
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 20889321     EISSN : 25025295     DOI : http://dx.doi.org/10.24815/jts.v12i2.30788
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil (Journal of Civil Engineering) Universitas Syiah Kuala is a scientific journal, published by Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Syiah Kuala. It is aimed at disseminating research results related to civil engineering fields, where readers of the journal are expected from civil engineering researchers/scientists, students in related fields, engineers, and practitioners in this field. Jurnal Teknik Sipil (Journal of Civil Engineering) Universitas Syiah Kuala publishes the scientific articles in area of civil engineering, as follows. Structural Engineering, Water Resources Engineering, Transportation Engineering, Geotechnical Engineering, Construction Engineering & Management, Urban Planning Geospatial and Geomatics Engineering, and Ocean Engineering
Articles 345 Documents
SIMULASI PERUBAHAN GARIS PANTAI TERHADAP RENCANA JETTY MUARA LABUHAN HAJI Ahmad Reza Kasury
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 5, No 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Mei 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Flood protection in Labuhan Haji is one of the main priorities of disaster risk reduction in Aceh. Based on the results of identification, one of the main causes of flooding in this area is the clogging of Labuhan Haji river mouth and Kampung Baru river mouth by sediment. Sources of sediment in the estuaries is from the off shore sediment transport. Because the discharge of the river is very small, jetty is re recommended for both estuaries. Jetty will havw impact on sedimentation and erosion to all the beach in this area. Based on simulation, there will be accretion between Labuhan Haji jetty and Kampung Baru jetty. After the simulation, the shoreline at the mouth of Labuhan Haji advanced to about 272 m and at the mouth of the Kampung Baru reaches approximately 350 m. Sediment transport is the dominant region moves eastward. This causes sediments to the west of the mouth of the estuary that is transported away from the area eroded. On the east side of the estuary, sediment will be deposited. Based on the predicted results for 5 years, the beach in this area will advance until it reaches 558 m or advanced approximately 4 m per year.Keywords : river mouth protection, jetty, accretion, abrationAbstrak: Penanganan banjir di Labuhan Haji merupakan salah satu prioritas utama kegiatan penanggulangan bencana di Aceh. Berdasarkan hasil identifikasi, salah satu penyebab utama banjir di kawasan ini adalah tersumbatnya muara Labuhan Haji dan muara Kampung Baru oleh sedimen. Sumber sedimen di muara Labuhan Haji dan Kampung Baru adalah sedimen dari pantai. Karena debit kedua sungai sangat kecil, maka untuk menangani masalah muara tersebut direkomendasikan pembuatan jetty panjang. Pembangunan jetty memberi dampak terhadap sedimentasi dan abrasi seluruh pantai di kawasan ini. Berdasarkan hasil simulasi, pergerakan garis pantai berupa sedimentasi terjadi diantara konstruksi jetty Labuhan Haji dan jetty Kampung Baru. Setelah simulasi, garis pantai di muara Labuhan Haji maju sampai sekitar 272 m dan pada muara Kampung Baru mencapai sekitar 350 m. Angkutan sedimen dominan kawasan ini bergerak ke arah Timur. Hal tersebut menyebabkan sedimen di sebelah Barat muara terangkut menjauhi muara sehingga daerah tersebut mengalami erosi. Pada sisi sebelah Timur muara, sedimen akan terendapkan. Berdasarkan hasil prediksi selama 5 tahun, pantai pada daerah ini akan maju sampai mencapai 558 m atau maju sekitar 4 m per tahun.Kata kunci : perlindungan muara, jetty, akresi, abrasi pantai
INTEGRASI METODE PERT DAN PARAMETRIC ESTIMATING BERBASIS APLIKASI JAVA PADA STUDI KASUS PEKERJAAN FACADE PRECAST DAPAT MENINGKATKAN KINERJA BIAYA PROYEK Malinda, Yosie; Wibowo, Paksi Dwiyanto; Citra, Zel; Mana Marang, Maria Natalia; Christian Bessie, Steaven
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 11, No 2 (2022): Volume 11 Nomor 2 November 2022
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v11i2.27519

Abstract

Perkembangan manajemen proyek terus meningkat sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Efektivitas pengelolaan proyek besar dapat diusahakan dengan menerapkan metode kerja yang tepat. Tahun 2021 menjadi tren bangunan precast. Struktur precast diklaim dapat menghemat 35% biaya pelaksanaan dan 27,33% lebih cepat dibandingkan dengan struktur konvensional. Hasil implementasi metode Pert pada studi kasus proyek bangunan facade precast rusunawa dapat meningkatkan efisiensi total durasi proyek sebesar 8,2 % yaitu direduksi sebesar 30 hari menjadi 335 hari. Hasil impelementasi metode parametric estimatingpada studi kasus proyek bangunan facade precast rusunawa dapat meningkatkan efisiensi biaya proyek sebesar 10,19% yaitu menjadi Rp. 34.127.000.000,-.
STUDI EFISIENSI IRIGASI PADA PETAK SAWAH DI DAERAH IRIGASI PANDRAH Maimun Rizalihadi; Amir Fauzi; Iwan Syahdi
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 2, No 2 (2013): Volume 2, Nomor 2, januari 2013
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Irrigation efficiency is based on an assumption that part of the amount of water taken will be lost either in the channel or in the field. Irrigation efficiency values specified in the planning and use in Indonesia are greater than some countries in Asia. Hence, in the implementation is the amount of water given not adequateto the field. A large amount of operational water discharge for field processing and paddy growth period on Growing Season 2 (MT) in Pandrah Irrigation undergoes water shortage. Therefore, the tertiary field of Right 3 Tertiary 1 Pandrah Building (BPKn3T1) receives less water. Due to the issue, a research was conducted about distrbuting of irrgation for paddy crop. It was conducted on BPKn3T1 field with 0.12 Ha of the total areas. The measurement of evaporation, evapotranspiration, percolation, effective rainfall and surface runoff used drum technique. To find out the daily rainfall, the researchers used an ordinary pluviometer. Inflow-outflow method was carried on to know the irrigation discharge on the plot of rice field. Based on the research, it is obtained the efficiency values on plot of  rice field (Ea) is 44.50% and total efficiency of  D.I Pandrah is 28.93%. Operational efficiency (Eo) is 37.50%. It shows that the wastage of irrigation water   distribution is 18.66%. In brief, it is necessary to go over the distribution of irrigation water disharge in order to be adjusted to the actual efficiency values in the field.Keywords : irrigation efficiency on  the plot of rice field, distribution of water irrigation, drum technique.Abstrak: Efisiensi irigasi didasarkan asumsi sebagian dari jumlah air yang diambil akan hilang, baik di saluran maupun pada petak sawah. Nilai efisiensi irigasi yang ditetapkan dalam perencanaan dan digunakan di Indonesia lebih besar dari beberapa negara di Asia, sehingga pada pelaksanaan air yang diberikan tidak cukup diberikan pada petak sawah. Besarnya pemberian debit  operasional  untuk pengolahan lahan dan masa pertumbuhan padi pada Musim Tanam (MT) 2 Daerah Irigasi Pandrah mengalami kekurangan air, sehingga pada petak tersier Bangunan Pandrah Kanan 3 Tersier 1 (BPKn3T1) kurang mendapatkan air irigasi. Sehubungan dengan permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian pemberian air irigasi dan mengevaluasi efisiensi irigasi pada petak sawah guna memenuhi kebutuhan air irigasi untuk tanaman padi. Penelitian ini dilakukan pada petak sawah BPKn3T1 dengan luas sawah 0.12 Ha. Pengukuran evaporasi, evapotranspirasi, perkolasi, curah hujan efektif dan surface runoff menggunakan metode teknik drum.  Untuk mengetahui  curah hujan harian menggunakan alat penakar curah hujan biasa. Metode inflow-outflow  dilakukan untuk mengetahui debit irigasi pada petak sawah. Dari hasil penelitian diperoleh nilai efisiensi pada petak sawah (Ea) sebesar 44.50 % dan efisiensi total D.I Pandrah 28.93 %. Efisiensi operasional (Eo)  sebesar 37.50 %, hal ini menunjukan pemborosan pemberian  air irigasi sebesar 18.66 %. Perlu adanya peninjauan kembali terhadap debit rencana pemberian  air irigasi agar disesuaikan dengan nilai efisiensi aktual di lapangan.Kata kunci : efisiensi irigasi pada petak sawah, pemberian air irigasi, teknik drum.
ANALISIS KAPASITAS TAMPUNGAN DAN PENENTUAN LOKASI KERUSAKAN SUNGAI AIH TRIPE KABUPATEN GAYO LUES Saputra, Maimun; Fatimah, Eldina; Azmeri, Azmeri
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 4 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v1i4.10053

Abstract

Abstract: Aih Tripe River is morphologically a winding river where various forms of sediment and cliff erosion have occurred along the river. The condition of the River Aih Tripe has been damaged both vertically and horizontally. Damage to the strategic areas and the causes of disruption of access roads connected transportation Gayo Lues District with other districts. The purpose of this research is to analyze the capacity of existing river reservoir and to determine the location of river damage and the damage form. The scope of this paper is the analysis of rainfall and flood discharge plan, river capacity analysis and critical location analysis. Based on the calculation of flood discharge by using the HSS Nakayasu method has the highest flood discharge plan for each plan period, while the Hasper Method has the lowest flood discharge plan. From the calculation of rating curve for 1 river cross section based on the measurement of hydrometry, it can be concluded that calculation of flood discharge using Hasper Method is the discharge that has the closest value to the discharge on the curve rating with a 2 year return period (T). The analysis of river bank capacity by using HEC-RAS (Hydrological Engineering Center-River Analysis System) software. The discharge data used in this analysis is from the floodplain discharge of the plan using the Hasper method with period of 1 and 2 years. Based on the river morphology considerations, the damage to the flood and inundation facilities in the area of settlement hence the acquisition of 4 critical locations that need them are Gampong Telpi/bukit, Badak, Kendawi(3) and Kendawi (4).Abstrak: Sungai Aih Tripe secara morfologi merupakan sungai bermeander dimana berbagai bentuk endapan sedimen dan erosi tebing telah terjadi di sepanjang sungai. Kondisi sungai Aih Tripe telah mengalami kerusakan baik kerusakan secara vertikal maupun secara horizonal. Kerusakan terjadi pada daerah-daerah strategis serta menyebabkan terganggunya jalan akses transportasi yang menghubungkan Kabupaten Gayo Lues dengan kabupaten yang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa kapasitas tampungan eksisting sungai dan menentukan lokasi kerusakan sungai dan bentuk kerusakannya. Lingkup dari penulisan ini adalah analisa curah hujan dan debit banjir rencana, analisa kapasitas tampungan sungai dan analisa lokasi kritis. Berdasarkan hasil perhitungan debit banjir dengan menggunakan metode HSS Nakayasu mempunyai debit banjir rencana tertinggi untuk setiap periode ulang rencana, sedangkan Metode Hasper mempunyai debit banjir rencana terendah. Dari hasil perhitungan rating curve untuk 1 penampang sungai berdasarkan pengukuran hidrometri dapat disimpulkan perhitungan debit dengan menggunakan Metoda Hasper merupakan debit yang memiliki nilai yang paling dekat dengan debit pada rating curve dengan periode ulang (T) 2 tahun. Analisa kapasitas tampungan menggunakan software program HEC-RAS (Hydrological Engineering Centre-River Analysis System). Data debit yang digunakan pada analisa ini adalah dari perhitungan debit banjir rencana menggunakan Metode Hasper dengan periode ulang 1 dan 2 tahun. Berdasarkan pertimbangan morfologi sungai, kerusakan infrastrukur dan perkiraan resiko banjir genangan didaerah pemukiman maka didapat 4 lokasi kritis yang memerlukan penanganan segera yaitu Gampong Telpi/bukit, Badak, Kendawi (3) dan Kendawi (4).
STUDI DAMPAK LALU LINTAS KAWASAN AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN LAYANG (FLYOVER) SIMPANG SURABAYA DAN JALAN LINTAS BAWAH (UNDERPASS) KUTA ALAM KOTA BANDA ACEH Dedek Ariansyah; Sugiarto Sugiarto; Sofyan M. Saleh
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Increased vehicle ownership rates in Banda Aceh cause transportation problems, namely congestion. One point with a fairly high level of congestion is the area Simpang Surabaya and Simpang Kuta Alam. The capacity of roads that began to not be able to serve the flow of vehicles through it and due to limited land in the two intersections, the Government of Aceh decided to build a Flyover at Simpang Surabaya and build a Underpass at Simpang Kuta Alam. This development caused congestion and increased loading in several roads around the development area. The purpose of this research is to analyze the impact of traffic caused by the construction of Flyover and Underpass during construction period. This study uses the method of MKJI. The location of this research lies in the road segment that is imposed due to the development of Flyover and Underpass. The data collected are local road geometric, volume and speed data. Volume of peak hours and average space velocity ie On Jalan TM Hasan for 1,951 smps / hour and 30.75 km / h, Jalan T. Hasan Dek for 2,668 smps / hour and 22.50 km / h, and Jalan T. Iskandar for 1,243 smp / hour and 31,16 km / hour. Abstrak: Tingkat kepemilikan kendaraan yang terus bertambah di Kota Banda Aceh menyebabkan permasalahan transportasi yaitu kemacetan. Salah satu titik dengan tingkat kemacetan yang cukup tinggi adalah kawasan Simpang Surabaya dan Simpang Kuta Alam. Kapasitas jalan yang mulai tidak mampu melayani arus kendaraan yang melaluinya dan karena keterbatasan lahan di kedua simpang tersebut, maka Pemerintah Aceh memutuskan untuk membangun Flyover pada Simpang Surabaya dan membangun Underpass pada Simpang Kuta Alam. Pembangunan ini menimbulkan kemacetan dan meningkatnya pembebanan di beberapa ruas jalan di sekitaran kawasan pembangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dampak lalu lintas yang ditimbulkan akibat pembangunan Flyover dan Underpass pada masa konstruksi. Studi ini menggunakan metode dari MKJI. Lokasi penelitian ini terletak pada ruas jalan yang mengalami pembebanan akibat pembangunan Flyover dan Underpass. Data yang dikumpulkan adalah data geometrik jalan, volume dan kecepatan setempat. Volume jam puncak dan kecepatan rata-rata ruang yaitu Pada Jalan T. M. Hasan sebesar 1.951 smp/jam dan 30,75 km/jam, Jalan T. Hasan Dek sebesar 2.668 smp/jam dan 22,50 km/jam, dan Jalan T. Iskandar sebesar 1.243 smp/jam da 31,16 km/jam.
PENANGANAN JEMBATAN PELAT GIRDER YANG MENGALAMI DEFLEKSI YANG BESAR DAN TEGANGAN BERLEBIH SETELAH PENGECORAN PELAT LANTAI Hasan, Muttaqin; Mahlil, Mahlil; Jamil, Muhammad
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 9, No 2 (2020): Volume 9, Nomor 2, November 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v9i2.17348

Abstract

Jembatan Gigieng Kabupaten Pidie dengan panjang bentang 35,76 m dan lebar 6,5 m dibangun dari struktur baja pelat girder dengan lantai dari beton bertulang. Sesaat setelah dilakukan pengecoran pelat lantai, struktur pelat girder mengalami defleksi sampai 30 cm di tengah bentangnya dan kelihatan bagian bawah pelat girder mengalami tarik yang besar, sehingga jembatan tersebut tidak bisa digunakan. Untuk mengetahui penyebabnya, maka dilakukan asesmen lapangan meliputi pengukuran penampang pelat girder, jarak sokongan lateral, sistem sambungan dan jumlah baut yang digunakan pada sambungan, kekencangan baut dan pemasangan pengaku pada pelat girder. Disamping itu juga dilakukan asesmen pada dokumen perencanaan. Selanjutnya dilakukan analisis struktur dan diperoleh penyebab pelat girder mengalami defleksi yang besar dan tegangan berlebih (over stress) adalah karena kurangnya tinggi total penampang pelat girder. Rendahnya tinggi total penampang pelat girder disebabkan kesalahan asumsi dalam desain, dimana perencana mengasumsikan penampang pelat girder sebagai penampang komposit baja beton dalam menahan beban mati dari pelat lantai dan berat girder sendiri. Upaya penanganan jembatan yang diusulkan dalam studi ini adalah dengan cara menghilangkan tegangan pada pelat girder dengan cara membongkar lantai jembatan sehingga kondisi pelat girder kembali ke keadaan semula, melakukan perkuatan struktur pelat girder dengan menambah profil I pada bagian bawah pelat sayap bawah girder dengan ukuran pelat badan 12,65 mm x 800 mm dan pelat sayap 260 mm x 20 mm di sepanjang 30 m panjang jembatan di bagian tengahnya dari baja mutu SM490 (Fy = 363 MPa), mengencangkan kembali baut-bautnya dan melakukan pengecoran kembali pelat lantainya.
TEGANGAN DAN GAYA BAUT PADA SAMBUNGAN BALOK KAYU SEUMANTOK Iswani Iswani
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 2 (2012): Volume 1, Nomor 2, Januari 2012
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Three beams of Seumantok Kuning (yellow Seumantok) wood connected using clamps wood on side had been tested. The thickness of connected woods were 5x12 cm, mean while the thickness of clamps wood were 2x2,5x12 cm. As connectors were used steel bolt  dimention 1/2² (1,12 cm). As the test fiber parallel tension test, fiber parallel compression test, push out test, bendin test, and bolt tension test. The wood had been tested on air dry condition with moisture content 15,18%; water conten 16,30% . Specific gravity of the wood 0,87. All testing were conducted based on American Society for Testing and Materials (ASTM) 2004.Show that fiber parallel tensile strength 1422,8 kg/cm2 on strain 0,012; fiber parallel compressive strength 423,32 kg/cm 2on strain 0,00479; fleurel strength 585 kg/cm2on strain 0,00257. Steel’s yield strength is 3566,88 kg/cm2on yield strain 0.00255 and steelelasticity modulus 2,018 x 106 kg/cm2. The push out test result of bolt point out strain 0,00317 on load 1040 kg. Data on the beam connection test show that force that avery bolt such 1259,84 kg.Keywords : bolt, yellow Seumantok, flextural, compressive dan tensile strength, steel elasticity modulus.Abstrak: Telah di uji tiga balok kayu Seumantok Kuning yang disambung dengan menggunakan pelat penyambung di samping. Tebal kayu yang disambung 5x12 cm, sedangkan  tebal kayu  penyambung 2x2,5x12 cm. Sebagai alat sambung digunakan baut 1/2² (1,12 cm). Sifat mekanis standar juga diuji tarik dan tekan sejajar serat, push out, lentur,dan uji tarik baja baut. Kayu  diuji pada  kondisi kering udara pada kadar lengas 15,18 % dan kadar air 16,30 %. Berat jenis kayu diperoleh 0,87. Semua pengujian didasarkan pada peraturan American Society for Testing and Materials (ASTM), 2004. Diperoleh  tegangan  tarik sejajar serat 1422,8 kg/cm 2  pada regangan 0,0212, tegangan tekan sejajar serat 423,32 kg/cm 2 pada  regangan 0,00479. Tegangan lentur 585 kg/cm 2 pada  regangan 0,00257. Tegangan luluh baja 3566,88 kg/cm 2 pada regangan  luluh  0,00255 dan  modulus elastisitas baja 2,018x 106 kg/cm2 . Pada uji push out diperoleh regangan baut 0,00317 pada beban 1040 kg. Pada uji sambungan balok gaya yang timbul pada tiap baut sebesar 1259,84 kg.Kata kunci : baut, Seumantok, lentur, tegangan tekan dan tarik, modulus elastisitas baja.
UJI MARSHALL PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE BINDER COURSE (AC-BC) DENGAN TAMBAHAN PARUTAN BAN BEKAS Khairani, Cut; Saleh, Sofyan M.; Sugiarto, Sugiarto
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 3 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 3, Januari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v1i3.9995

Abstract

Abstract : Endurance of asphalt concrete pavement on traffic load and temperature depends on the type and composition of aggregates, asphalt and filler used. Many attempts have been made to improve the quality of the mixture, such as using modified asphalt. Modified asphalt made by mixing asphalt pen. 60/70 with addition material. In this research, we used crumb rubber as an aggregate substitute material on AC-BC mixture. This study aims to determine the influence of additional substitution of used crumb rubber. The first step of the research is to find the optimum asphalt content (OAC), then add the crumb rubber as an aggregate substitute material from 0%, 1%, 2%, 3%, 4% and 5% to the weight of the mixture. The results showed that the percentage of crumb rubber influenced Marshall parameters value, especially the value of stability, VIM and VMA at 5.285% asphalt content. The highest stability value was found in the mixture of 2% crumb rubber is 1128.48 Kg. The highest VIM value is in the 5% mixture of the used crumb rubber is 16.94%. The highest VMA value is in the 5% mixture of the used crumb rubber is 27.88% and the highest flow value is in the 5% crumb rubber mixture of 4.97 mm. However, in MQ value increase and decrease that happened very big. No big changes in the density and VFA values for all substitutions of crumb rubber. For the durability value of AC-BC mixture with crumb rubber variation 90% requirement only on crumb rubber 1%.Abstrak: Ketahanan perkerasan beton aspal terhadap beban lalulintas dan temperatur sangat tergantung pada jenis dan komposisi agregat, aspal serta filler yang digunakan. Banyak usaha telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas campuran, salah satunya dengan menggunakan aspal modifikasi. Aspal modifikasi dibuat dengan mencampur aspal pen. 60/70 dengan bahan tambah. Pada penelitian ini bahan tambah yang digunakan adalah parutan ban karet bekas sebagai bahan pengganti agregat pada campuran AC-BC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tambahan ban karet bekas sebagai bahan pengganti agregat. Tahapan awal penelitian adalah mencari Kadar Aspal Optimum (KAO), kemudian dilakukan penambahan parutan ban karet bekas sebagai bahan pengganti agregat mulai dari 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% terhadap berat campuran. Dari hasil penelitian menunjukkan penambahan persentase parutan ban bekas mempengaruhi nilai parameter Marshall, terutama nilai stabilitas, VIM dan VMA pada kadar aspal 5,285%. Nilai stabilitas tertinggi didapat pada campuran 2% parutan ban bekas yaitu 1128,48 Kg. Nilai VIM tertinggi ada pada campuran 5% parutan ban bekas yaitu 16,94%. Nilai VMA tertinggi ada pada campuran 5% parutan ban bekas yaitu 27,88% dan nilai flow tertinggi ada pada campuran 5% parutan ban bekas yaitu 4,97 mm. Namun pada nilai MQ kenaikan dan penurunan yang terjadi sangat besar. Nilai Density dan VFA tidak terjadi perubahan yang besar untuk semua substitusi variasi parutan ban. Untuk nilai durabilitas campuran AC-BC dengan variasi parutan ban yang memenuhi persyaratan 90% hanya pada pemakaian parutan ban 1%.
KAJIAN PERLETAKAN KRIB PADA ALIRAN SUNGAI KRUENG ACEH Muhammad Sahriat Tanjung; Eldina Fatimah; Masimin Masimin
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Januari 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The riverbank damage (erosion) which iscaused by the river scouring in Krueng Aceh River Section in Lamsie Village is dominated by behavior changes of the river due to flood discharge and flow direction.A river geometric changes process is accelerated and enhanced by the human activities which are carried out continuously such as the sand and stone mining in the river zone unpermitted. From the investigation carried out in the review location, it is found that the riverbank protection has ever been constructed by using gabion construction along the riverbank eroded, but the construction cannot restrain river water scouring so that the construction has been collapsed. To prevent the continuing erosion, the other alternative chosen is by constructing the groynes. The groynes are constructed to deflect the river current toward in turn, so that the erosion effect of the riverbank in the out turn can be reduced. This Study aims to obtain the flow pattern and flow velocity in the existing condition and the conditions of 3 (three) scenarios of groynes location in 2 (two) review locations, the first scenario mentioned that the groynes position is perpendicular to the river flow, the second mentioned that the groynes position is leaning to the upstream and the third one mentioned that the groynes position is leaning to the downstream. This study is carried out by identifying existing river condition first and then analyzed the modeling simulation using software of Surface Modeling System (SMS) running RMA2. The lengths are between 8 – 10 meter with the interval of each groynes is 15 meter. The flood discharge used in the simulation is 5 years which is 1067.00 m³/second. The result of the modeling simulation of the groynes location position found is the position which is perpendicular to the river flow (00 – 50)or scenario 1st (first) and it becomes the most effective position. This result is expected can be used as the reference for the policy maker in making the decisions in protecting the riverbank protection and controlling the water destructive power in the watershed.Keywords : Groynes, Flow Pattern, Flow Velocity, Flow DirectionAbstrak: Kerusakan tebing (Erosi) yang terjadi disebabkan oleh gerusan pada pias sungai Krueng Aceh di desa Lamsie karena didominasi oleh perubahan perilaku sungai akibat debit banjir dan arah aliran. Proses perubahan geometri suatu sungai ini menjadi dipercepat atau diperparah oleh kegiatan manusia yang secara terus menerus melakukan aktifitas penambangan pasir serta batu di zona sungai yang tidak dibenarkan. Dari investigasi di lokasi tinjauan upaya perlindungan tebing menggunakan konstruksi bronjong sudah pernah dibangun disepanjang tebing sungai yang tererosi, namun bangunan tersebut belum mampu menahan gerusan air sungai, sehingga konstruksinya kini runtuh. Untuk mencegah terjadinya erosi yang berkelanjutan, alternatif lain adalah membuat bangunan krib. Perletakan konstruksi krib dilakukan untuk membelokkan arus sungai ke arah belokan dalam, sehingga efek erosi tebing dibelokan luar dapat tereduksi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bentuk pola aliran dan kecepatan aliran pada kondisi existing dan 3 (tiga) skenario perletakan konstruksi krib pada 2 (dua) lokasi tinjauan, skenario pertama posisi krib tegak lurus aliran, skenario kedua krib condong ke hulu dan skenario ketiga krib condong ke hilir. Kajian ini dilakukan dengan mengidentifikasi kondisi sungai eksisting kemudian dianalisis secara simulasi pemodelan menggunakan software Surface Modeling System (SMS) running RMA2. Panjang konstuksi krib antara (8 – 10 meter) dengan jarak antara (interval) krib per (15 meter). Debit banjir 5 tahunan digunakan dalam simulasi, yang besarnya adalah 1067.00 m³/detik. Hasil simulasi menunjukan posisi perletakan konstruksi krib tegak lurus terhadap aliran (00 – 50) atau skenario 1 (satu) memberikan hasil yang efektif untuk diterapkan. Hasil ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam rangka membuat kebijakan tentang pelaksanaan pengamanan tebing dan pengendalian daya rusak air di daerah Lamsie.
Perilaku tegangan-regangan beton yang terbuat dari agregat ringan buatan yang diperkuat dengan carbon fiber reinforced polymer Louk Fanggi, Butje Alfonsius; Suswanto, Budi; Tajunnisa, Yuyun; Basshofi Habieb, Ahmad; Meynerd Rafael, Jusuf Wilson; Habibillah Asyari, Yudhistira; Rijiyawanto, Adetya; Syifaul Ummah, Galih
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 12, No 2 (2023): Volume 12 Nomor 2 November 2023
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v12i2.35175

Abstract

This paper describes the findings of a research study aimed at evaluating the impact of various parameters on the stress-strain behavior of concrete composed of artificial lightweight aggregates with rectangular cross-sections. The factors that were evaluated include the number of fiber-reinforced polymer (FRP) layers, the compressive strength of the concrete, and the cross-sectional shape of the concrete. A total of twenty-two test specimens were fabricated, wrapped with Fiber Reinforced Polymer (FRP), and subjected to concentric compressive loading for experimental evaluation. The experimental findings indicate that Fiber Reinforced Polymer (FRP) demonstrates an excellent wrapping technique for lightweight concrete composed of lightweight aggregate. In addition to this, the test findings indicate a positive correlation between the number of fiber-reinforced polymer (FRP) layers employed and the resultant ultimate stress and strain shown by concrete composed of artificial lightweight aggregate. The test results additionally demonstrate a clear relationship between the rise in ultimate stress and the compressive strength of concrete, while showing an inverse relationship with the ultimate strain observed. Similarly, the test results indicate that the utilization of Fiber Reinforced Polymer (FRP) wrapping has more efficacy when applied to round cross-sectional shapes as opposed to rectangular cross-sectional shapes.

Page 4 of 35 | Total Record : 345


Filter by Year

2011 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 1 (2025): Volume 14 Nomor 1 Mei 2025 Vol 13, No 2 (2024): Volume 13 Nomor 2 November 2024 Vol 13, No 1 (2024): Volume 13 Nomor 1 Mei 2024 Vol 12, No 2 (2023): Volume 12 Nomor 2 November 2023 Vol 12, No 1 (2023): Volume 12 Nomor 1 Mei 2023 Vol 11, No 2 (2022): Volume 11 Nomor 2 November 2022 Vol 11, No 1 (2022): Volume 11 Nomor 1 Mei 2022 Vol 10, No 2 (2021): Volume 10 Nomor 2 November 2021 Vol 10, No 1 (2021): Volume 10 Nomor 1 Mei 2021 Vol 9, No 2 (2020): Volume 9, Nomor 2, November 2020 Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 Nomor 1 Mei 2020 Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Nomor 2, November 2019 Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Nomor 1, Mei 2019 Vol 7, No 2 (2018): Volume 7, Nomor 2, November 2018 Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Mei 2018 Vol 1, No 4 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari 2018 Vol 1, No 3 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 3, Januari 2018 Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Januari 2017 Vol 1, No 2 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 2, Desember 2017 Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017 Vol 6, No 1 (2016): Volume 6, Nomor 1, September 2016 Vol 5, No 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Mei 2016 Vol 5, No 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Januari 2016 Vol 4, No 3 (2015): Volume 4, Nomor 3, Mei 2015 Vol 3, No 2 (2014): Volume 3, Nomor 2, Januari 2014 Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil Volume 3, Nomor 1, September 2013 Vol 2, No 2 (2013): Volume 2, Nomor 2, januari 2013 Vol 2, No 3 (2013) Vol 2, No 1 (2012): Volume 2, Nomor 1, September 2012 Vol 1, No 3 (2012): Volume 1, Nomor 2, Mei 2012 Vol 1, No 2 (2012): Volume 1, Nomor 2, Januari 2012 Vol 1, No 1 (2011): Volume 1, Nomor 1, September 2011 More Issue