cover
Contact Name
Putty Yunesti
Contact Email
putty.yunesti@tse.itera.ac.id
Phone
+6285228023982
Journal Mail Official
putty.yunesti@tse.itera.ac.id
Editorial Address
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Published by Jurusan Teknologi Produksi dan Industri Institut Teknologi Sumatera Jl. Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec. Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan Lampung 35365
Location
Kab. lampung selatan,
Lampung
INDONESIA
Journal of Sciencce Technology and Visual Culture
ISSN : 28077997     EISSN : 27988767     DOI : -
Core Subject : Art, Engineering,
Journal of Science, Technology, and Visual Culture adalah sebuah jurnal yang bersifat Open Access sebagai media publikasi ilmiah bagi peneliti, dosen, mahasiswa, dan akademisi untuk menyampaikan buah pikiran dan hasil penelitiannya yang berkualitas pada bidang yang digeluti, antara lain: Renewable Energy, Energy Conversion and Conservation Electrical, Informatics, Telecommunications, and Biomedical Engineering Biology, Forestry, Agriculture, and Food Technology Chemical, Material, and Industrial Technology Architecture and Infrastructure Engineering Earth and Space Science and Engineering Marine Science and Engineering Visual and Communication Jurnal ini dikelola oleh Konsorsium TPAK Jurusan Teknologi Produksi dan Industri (JTPI) dan Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan (JTIK) Institut Teknologi Sumatera dan terbit empat kali dalam setahun, yaitu Maret, Juli, Oktober, dan Desember.
Articles 55 Documents
ANALISIS CURAH HUJAN RENCANA DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI GUMBEL UNTUK WILAYAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Jarwinda Jarwinda
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol 1 No 1 (2021): Juli 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research focuses on the rainfall analysis, which aims to obtain the maxima data of rainfall using annual and partial data series, and to calculate daily plan rainfall on various return periods using Gumbel Distribution. Daily rainfall data was obtained from the BMKG at the Raden Inten II meteorological station with a total of 10 years data (2010 - 2019). Data processing in this study was carried out using Microsoft Excel software. The results of the analysis show that the plan rainfall using annual series yields higher rainfall depth of 101.5 mm – 261.3 mm. Meanwhile, partial series data of 30 maxima results in lower rainfall depth of 85.1 mm - 199.2 mm.
Potensi dan Prospek Kampung SAE Cibiru dalam Mewujudkan Kampung Wisata Asep Nurul Ajiid Mustofa; Iwan Kustiwan; Rifki Rahmanda Putra
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol 1 No 3 (2021): Desember 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kampung wisata merupakan salah satu manifestasi dari pariwisata alternatif yang mampu memberikan nilai tambah terhadap perekonomian masyarakat akar rumput. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi dan prospek Kampung SAE Cibiru dalam mewujudkan kampung wisata di Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan explanatory. Potensi dari Kampung SAE Cibiru saat ini masih memiliki karakteristik dengan mencirikan kawasan perdesaan yang didukung dengan potensi warisan alam berupa kawasan konservasi alam dan lahan sawah abadi atau Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), serta warisan budaya berupa perkampungan tradisional Lembur Saradan dan seni budaya benjang. Dari potensi tersebut, akan menjadi prospek untuk mendukung pengembangan kampung wisata yang dilakukan dengan penerapan konsep budaya Tri Tangtu Dibuana, yaitu : zona buana nyuncung sebagai zona penyangga dengan fungsi kawasan konservasi alam pendukung wisata alam dan agroforestry; zona buana panca tengah sebagai zona pengembang (inti) dengan fungsi pusat wisata yang meliputi wisata kampung tradisional Lembur Saradan, industri rumahan kreatif, dan pendidikan budaya sawah dan agroforestry; serta zona buana larang sebagai zona pendukung dengan fungsi pusat penelitian dan pengelolaan aktivitas kampung wisata.
Pengaruh Perkembangan Desa Wisata Dusun Ketingan Terhadap Setting Fisik Lingkungan dan Pola Perilaku Masyarakat Dusun Ketingan Verza Dillano Gharata
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol 1 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dusun Ketingan adalah salah satu desa wisata yang Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dusun ini memiliki luas 17 ha, yang terdiri dari 1 pedukuhan, 4 RT, 2 RW, dan 267 KK. Dusun Ketingan merupakan area konservasi burung kuntul kerbau yang termasuk salah satu hewan yang dilindungi di Indonesia. Keaslian potensi alam, budaya, dan fauna yang sudah tertanam di dalam kehidupan masyarakat Dusun Ketingan menjadikan Dusun Ketingan menjadi destinasi desa wisata fauna. Munculnya fenomena kejenuhan terhadap bentuk wisata modern dan ingin kembali merasakan kehidupan di alam pedesaan mendukung pembangunan-pembangunan fisik baru di Dusun Ketingan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan setting fisik lingkungan Dusun Ketingan dan pengaruhnya pada pola perilaku masyarakat dilihat dari segi sosial, ekonomi, dan budaya. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Survei dan Observasi Lapangan, (2) Wawancara Mendalam, (3) Studi Literatur, dan (4) Behaviour-Mapping dengan cara Person Centered Mapping. Penelitian ini menemukan pengaruh perkembangan desa wisata Dusun Ketingan terhadap setting fisik lingkungan dan pola perilaku masyarakat Dusun Ketingan.
A Characteristics of water column of westhern waters of Lampung Muhammad Hafidz Ibnu Khaldun
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol 3 No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stratifikasi massa air pada suatu suatu perairan dapat disebabkan oleh perbedaan kerapatan massa air yang dipengaruhi oleh suhu dan salinitas. Kerapatan massa air akan meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman. Perairan barat Sumatera, khususnya perairan barat perairan lampung merupakan perairan yang berinteraksi langsung dengan Samudera Hindia. Metode penelitian yang digunakan adalah akusisi dan analisis data Argo float yang berlokasi di perairan Barat Lampung dengan posisi geografis 102°BT-105°BT dan 4°LS-6°LS. Visualisasi dan pengolahan data menggukan perangkat lunak ODV (Ocean Data View). Pengolahan data dilakukan di laboratorium Teknik Kelautan, Institut Teknologi Sumatera. Analisis stratifikasi perairan dilakukan dengan menggunakan ambang batas suhu dan gradien suhu terhadap kedalaman, karakteristik massa air ditentukan dengan diagram T-S serta dilakukan analisis kestabilan massa air. Hasil penelitian menunjukan suhu rerata pada lapisan tercampur berkisar 28.7-29.85 °C. Analisis menurut musim menujukankan bahwa pada Musim Peralihan I, lapisan tercampur memiliki ketebalan lapisan yang lebih besar. Nilai salinitas secara musiman memperlihatkan musim peralihan I dan musim timur nilai salinitas pada lapisan tercampur > 34 psu. Distribusi vertikal densitas secara musiman memperlihatkan pada musim timur nilai densitas pada lapisan tercampur berkisar 21.32 – 24 Kg/ m3. Analisa diagram T-S menunjukan tipe massa air yang dapat ditemukan pada perairan Barat Sumatera yakni pada lapisan permukaan ditemukan BBW, IEW, IUW dan SICW dengan variasi nilai isopiknal dari 21-27 Kg/m3 dengan variasi nilai suhu berkisar 8-30 °C dan nilai salinitas berkisar 33.1-35.2 psu.
Optimalisasi Sifat Mekanik Biokomposit PLA dengan Serat Arenga Pinnata Imam Prabowo; Mochamad Chalid
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol 1 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Polymer composite materials have been widely used in various industries, including construction and automobile industries. However, they have caused one critical problem, namely pollution. Thus, to minimize the impact, the scientists and expertise develop a biodegradable material so that it will decompose in the nature and avoid the pollutions. One of the alternatives is polylactide acid polymer and arenga pinnata fiber. This research was focused on the addition of 10% up to 30% amount of fiber to increase the mechanical properties of polymer composite with polylactide acid as a matrix and arenga pinnata fiber as a reinforcement agent. The mechanical properties were obtained by using universal testing machine and FESEM to observe the morphological structure. The results show that the mechanical properties especially tensile strength and young modulus have increased after the addition of 10% up to 20%, for example, tensile strength has grown from 50.5 MPa to 66 MPa, while young modulus has gone up approximately 183.2 MPa to 330.4 MPa. The decline of mechanical properties when the 30% of fiber was added are due to the void formed by the volatile substances during the preparations.
Jejak Gunung Api Purba di Kota Bandar Lampung, Berdasarkan Analisis Petrologi dan Geomorfologi Yogi Adi Prasetya; Rinaldi Ikhrama
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol 2 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Bandar Lampung adalah ibu kota Provinsi Lampung yang terletak di pesisir Teluk Betung, di tengah Kota Bandar Lampung terdapat perbukitan yang sangat menonjol keberadaannya jika dibandingkan dengan wilayah sekitarnya. Dengan menggunakan metode geomorfologi menggunakan citra satelit SRTM DEM, Kemiringan lereng bukit-bukit ini berkisar dari agak curam hingga sangat curam perbedaan ketinggian sekitar 25-100 meter dan kemiringan agak curam hingga terjal. Pada observasi lapangan didapatkan bukit-bukit tersebut tersusun oleh batuan piroklastik dengan struktur kekar kolom dengan warna cerah dan lapisan gelas vulkanik dan batu beku intrusi berupa intrusi andesit. Dari sayatan petrografi dapat dilihat jika batuan piroklastik pada daerah penelitian tersusun oleh mineral plagioklas, potasium feldspar, hornbenda. Pada intrusi andesit tersusun oleh mineral plagioklas dan piroksen. Bukti-bukti di lapangan dan laboratorium membuktikan bahwa bukit-bukit yang berada di tengah Kota Bandar Lampung adalah sisa dari gunung api purba yang sudah mati dan tidak aktif lagi.
Studi Distribusi Elektron pada Semikonduktor Tipe N dan P sebagai Penyusun Transistor Duwi Hariyanto; Kisna Pertiwi; Sabar Sabar
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol 1 No 1 (2021): Juli 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The materials used in the production of transistors are N-type and P-type semiconductors. The characteristics of these materials can be determined from the state of the electrons (carriers) in the energy band. Electrons in semiconductors are fermions, so the probability of an electron's state in the energy band is determined by the Fermi-Dirac distribution. The aimed of the study is to examine the distribution of electrons in N-type and P-type semiconductors as transistor materials using simple calculations. The Microsoft Excel software was used to calculate the Fermi-Dirac distribution and the Fermi level. The results of the calculations have a good agreement with the state of the electron and deviations from the Fermi level due to increasing temperature.
Efektifitas Pemecah Gelombang Tiang Pancang Bambu Bulat Bersekat Ayu Libiaty Ahmad; Hendra Achiari; Dede M Sulaiman
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol 1 No 3 (2021): Desember 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu permasalahan yang terjadi di wilayah pantai adalah erosi pantai. Erosi ini apabila terjadi terus menerus dapat mendatangkan permasalahan yang cukup serius terutama pada pantai berlumpur. Umumnya, kerusakan ini disebabkan oleh beberapa faktor dan salah satu yang sangat mempengaruhi pada jenis pantai ini adalah gelombang yang berasal dari lepas pantai. Untuk melindungi pantai berlumpur dari kerusakan akibat gelombang, diperlukan perlindungan pantai dengan tipe pemecah gelombang permeable. Jenis permeable ini salah satunya adalah pemecah gelombang tiang pancang dengan bahan bamboo bulat bersekat. Untuk mencapai optimasi dalam penggunaannya, maka diperlukan analisis refleksi dan transmisi terhadap hasil pengujian model fisik 2D terhadap pemecah gelombang ini dengan menghitung nilai koefisien refleksi dan koefisien transmisinya. Dari penelitian ini diketahui bahwa secara umum memiliki hubungan berbanding terbalik terhadap nilai dan sedangkan memiliki hubungan berbanding lurus terhadap nilai dan . Tinggi muka air yang paling efektif untuk pemecah gelombang ini adalah MSL atau muka air rendah daripada pada saat HWL. Skenario spasi yang paling efektif adalah skenario dengan spasi antar tiang = 1 cm.
Konsep Perancangan Kebun Binatang dengan Pendekatan Habitat di Bandung, Indonesia Rabita Akbari Sitompul
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol 1 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati dunia saat ini menghadapi tantangan untuk menjaga kelestarian keragaman hayatinya. Salah satu tantangan tersebut adalah ancaman kepunahan satwa disebabkan oleh hilangnya habitat. Kehilangan habitat dapat disebabkan oleh tiga aspek utama, yaitu pertama adalah kerusakan habitat akibat bencana alam, kedua adalah hilangnya habitat akibat alih guna lahan dan ketiga adalah pembunuhan fauna akibat perdagangan yang tidak bertanggung jawab. Untuk menjaga kelestarian satwa dapat dilakukan dengan dua metode, konservasi in situ (didalam habitat) dan konservasi ex situ (diluar habitat). Kebun binatang sebagai bagian dari konservasi ex situ diharapkan dapat menjadi miniatur habitat asli sesuai dengan kebutuhan masing-masing satwa. Akan tetapi, dapat kita lihat bahwa banyak kebun binatang di Indonesia yang belum menerapkan perannya sebagai miniatur habitat sehingga satwa tidak dapat berperilaku bebas sesuai kebutuhannya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa dan menentukan konsep rancangan dengan pendekatan habitat pada studi kasus kebun binatang Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan perencanaan dan perancangan arsitektur lanskap. Dimulai dari inventarisasi tapak, analisis hingga perumusan konsep. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi dokumentasi dan observasi. Hasil dari penelitian ini berupa konsep perancangan dan diharapkan dapat diterapkan oleh kebun binatang yang ada di Indonesia.
Karakterisasi Akuifer dan Analisis Parameter Fisik-Kimia Airtanah Daerah Pesisir Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah Micky Kololu; Zapheline Matakupan
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol 3 No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersediaan airtanah untuk pemenuhan kebutuhan jangka Panjang penduduk Daerah Pesisir Waai akan dapat terpenuhi jika keadaan akuifer dan airtanah diteliti. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik akuifer dan kondisi fisik-kimia airtanah di Pesisir Waai. Metode yang digunakan adalah interpretasi kondisi geologi, pemodelan geolistrik, serta pengukuran nilai pH, TDS, EC, dan salinitas. Selanjutnya dilakukan analisis sebaran dan klasifikasi nilai tiap parameter serta analisis hubungan antar parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuifer di Pesisir Waai meliputi akuifer bebas dan akuifer tertekan yang tersusun atas sedimen pasir dengan porositas istimewa (33,2%) dan permeabilitas sedang (1,35×10-2), akuitar yang tersusun atas sedimen pasir dan kerikil dengan porositas istimewa (28%) dan permeabilitas sedang (3,29×10-2), serta akuiklud yang tersusun atas sedimen lempung dengan porositas istimewa (48,8%) dan permeabilitas sedang (0,559×10-2). Adapun airtanah dengan nilai pH paling rendah terdapat pada bagian selatan daerah penelitian, sedangkan kandungan TDS, EC, dan salinitas tinggi berada pada airtanah di area pantai. Berdasarkan data geologi dan karakteristik akuifer, maka dapat diketahui bahwa kondisi lingkungan dan batuan penyusun akuifer berpengaruh terhadap parameter fisik-kimia airtanah.