Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Percampuran Turbulen Di Tenggara Samudera Hindia Saat Siklon Tropis Marcus Menggunakan Data ARGO Float Muhammad Hafidz Ibnu Khaldun; Yuli Naulita; Alan Frendy Koropitan
Journal of Marine and Aquatic Sciences Vol 6 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/jmas.2020.v06.i02.p17

Abstract

Tropical cyclones are a phenomenon that occurs because of the interaction between oceans and atmospheric circulation. The southeastern Indian Ocean is one of the areas that has a high activity of tropical cyclones. Tropical cyclones that cross waters can result in mixing of water masses. The mixing process produces water mass entrainment between lower and upper layers which decreases temperature in the upper layer. The purpose of this study was to estimate the strength of turbulent mixing caused by tropical cyclones using Argo Float data. The result of this study shows the turbulent mixing caused by tropical cyclones was very strong in the surface layer. Turbulent mixing is not found before the cyclone and increases when the cyclone occurs. The increase in turbulent mixing was recorded at a depth of 50 m which had an energy dissipation value ranging from 6.86x10-8 - 1.93x10-4 W/Kg and a turbulent mixing value with a range of 1.0x10-3 - 2.51x10-1 m2 s-1. This study concluded that the turbulent mixing in the surface layer is caused by tropical cyclones which is the main factor triggering the increase in the dissipation of kinetic and turbulent energy at the sites.
A Characteristics of water column of westhern waters of Lampung Muhammad Hafidz Ibnu Khaldun
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol 3 No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stratifikasi massa air pada suatu suatu perairan dapat disebabkan oleh perbedaan kerapatan massa air yang dipengaruhi oleh suhu dan salinitas. Kerapatan massa air akan meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman. Perairan barat Sumatera, khususnya perairan barat perairan lampung merupakan perairan yang berinteraksi langsung dengan Samudera Hindia. Metode penelitian yang digunakan adalah akusisi dan analisis data Argo float yang berlokasi di perairan Barat Lampung dengan posisi geografis 102°BT-105°BT dan 4°LS-6°LS. Visualisasi dan pengolahan data menggukan perangkat lunak ODV (Ocean Data View). Pengolahan data dilakukan di laboratorium Teknik Kelautan, Institut Teknologi Sumatera. Analisis stratifikasi perairan dilakukan dengan menggunakan ambang batas suhu dan gradien suhu terhadap kedalaman, karakteristik massa air ditentukan dengan diagram T-S serta dilakukan analisis kestabilan massa air. Hasil penelitian menunjukan suhu rerata pada lapisan tercampur berkisar 28.7-29.85 °C. Analisis menurut musim menujukankan bahwa pada Musim Peralihan I, lapisan tercampur memiliki ketebalan lapisan yang lebih besar. Nilai salinitas secara musiman memperlihatkan musim peralihan I dan musim timur nilai salinitas pada lapisan tercampur > 34 psu. Distribusi vertikal densitas secara musiman memperlihatkan pada musim timur nilai densitas pada lapisan tercampur berkisar 21.32 – 24 Kg/ m3. Analisa diagram T-S menunjukan tipe massa air yang dapat ditemukan pada perairan Barat Sumatera yakni pada lapisan permukaan ditemukan BBW, IEW, IUW dan SICW dengan variasi nilai isopiknal dari 21-27 Kg/m3 dengan variasi nilai suhu berkisar 8-30 °C dan nilai salinitas berkisar 33.1-35.2 psu.
Sosialisasi Kemaritiman kepada Masyarakat Umur Produktif di Kalianda, Lampung Selatan Hermanto, Mochammad Fathurridho; Nandalianadhira, Nafisa; Kencana, Elsa Rizkiya; Khaldun, Muhammad Hafidz Ibnu; Panalaran, Satriyo
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): TEKNOKREATIF : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v3i2.1594

Abstract

Indonesia adalah negara kepulauan, namun keberadaan laut sampai sekarang masih dianggap sebagai penghalang oleh masyarakat Indonesia. Potensi maritim Indonesia seharusnya dapat dilihat sebagai peluang yang sangat besar. Indonesia akan memasuki masa bonus demografi, dengan penduduk usia produktif (15-64 tahun) mendominasi. Di sisi lain, terdapat ancaman yang tidak kalah besarnya. Kegagalan mengoptimalkan kesempatan membuat negara Indonesia tidak bisa melaju secara maksimal, atau bahkan dapat mengalami kemunduran. Perlu dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat usia produktif tentang potensi diri dan generasinya yang akan mendominasi negara maritim ini beberapa tahun mendatang. Dengan kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kalianda dan SMA Negeri 2 Kalianda, didapatkan peningkatan pemahaman siswa siswi sebesar 30.4% dan 26.8% untuk masing masing sekolah secara berurutan yang didapatkan dari pretest dan posttest. Hasil pretest sebelum sosialisasi dan posttest setelah sosialisasi menunjukan adanya peningktan yang signifikan terhadap pemahaman siswa tentang kemaritiman.
Sosialisasi Dan Diskusi Mitigasi Bencana Dusun Kuala Jaya, Desa Bandar Agung, Lampung Selatan Ahmad, Ayu Libiaty; Tarigan, Trika Agnestasia Br; Suciana, Suciana; Fatkhurrozi, Muhammad; Fauzi, Muhammad Aldiansyah R; Khaldun, Muhammad Hafidz Ibnu
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): TEKNOKREATIF : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Volume 4 No 2
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v4i2.1652

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kegiatan sosialisasi dan diskusi mitigasi bencana yang dilaksanakan di Dusun Kuala Jaya, Desa Bandar Agung, Lampung Selatan. Desa tersebut secara geografis terletak di daerah yang rentan terhadap berbagai jenis bencana alam salah satunya banjir ROB. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat pemahaman masyarakat setempat terkait mitigasi bencana, serta untuk menilai sejauh mana kegiatan sosialisasi dan diskusi telah berhasil meningkatkan kesiapsiagaan dan partisipasi aktif warga dalam menghadapi potensi bencana. Metode penelitian melibatkan survei partisipatif berupa pretest dan posttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Dusun Kuala Jaya memiliki pemahaman yang terbatas tentang konsep mitigasi bencana dan langkah-langkah yang dapat diambil dalam menghadapi ancaman bencana. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa warga desa Kuala Jaya sudah cukup paham tentang mitigasi banjir rob. Studi ini memberikan kontribusi pada pemahaman praktis dan perencanaan kebijakan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana di daerah yang rentan.
Seagrass Meadows as Critical Ecosystems: An Integrated Approach to Conservation Area in Saleh Bay, West Nusa Tenggara Lestariningsih, Wiwid Andriyani; Himawan, Mahardika Rizqi; Rahman, Ibadur; Atmaja, Putu Satya Pratama; Khaldun, Muhammad Hafidz Ibnu; Santika, Lora; Murtiyoso, Mahbub; Gigentika, Soraya; Hernawati, Hernawati; Himawan, Cahya; Wibisono, Rendy Vidya
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 30, No 1 (2025): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ik.ijms.30.1.7-19

Abstract

Seagrass beds are crucial for marine ecosystems, providing habitats and food sources for diverse species while naturally protecting coastlines from erosion. These ecosystems play a pivotal role in stabilizing sediments, filtering pollutants, and acting as carbon sinks, which helps mitigate the effects of climate change. Their significance extends to supporting ecotourism and providing essential services to coastal communities, thereby promoting environmental conservation awareness. Saleh Bay, designated as a marine nature reserve, exhibits rich marine biodiversity across its five distinct zones: core, utilization, sustainable fisheries, non-conservation, and other zones. This study aimed a comprehensive understanding of the pivotal role played by seagrass beds in Saleh Bay's integrated ecosystem in West Nusa Tenggara. The density and percentage cover were count from three linear transects and placed perpendicularly to the coastline. Correspondence Analysis (CA) was applied to represents which species most strongly associated with specific zones. Meanwhile, Cluster Analysis was used to grouping specific zones based on the ecological characteristics. A total of eight seagrass species were identified, which dominated by Enhalus acoroides (42.15%) and closely related to Sustainable Fisheries and Utilization zones. Furthermore, the Cluster Analysis indicates that the Utilization and Sustainable Fisheries zones exhibit the highest degree of similarity (90%) based on their density characteristics. This research underscores the broader understanding of seagrass ecosystems. The high similarity between the Utilization and Sustainable Fisheries zones suggests that these areas play complementary roles in supporting the health of seagrass ecosystems. Management plans should integrate these findings to optimize resource use while ensuring ecological sustainability.
Respon Perairan Terhadap Siklon Tropis Cempaka-Dahlia Di Perairan Selatan Jawa Khaldun, Muhammad Hafidz Ibnu; Lestariningsih, Wiwid Andriyani; Santika, Lora; Heltria, Septy
Indonesian Journal of Oceanography Vol 7, No 1 (2025): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v7i1.25924

Abstract

Siklon Cempaka-Dahlia (CD) yang terjadi di perairan Selatan Jawa merupakan fenomena yang menarik karena terjadi di daerah tropis yang umumnya jarang mengalami pembentukan siklon, terutama dekat ekuator. Siklon tropis yang melintasi suatu perairan mengakibatkan dampak pada lapisan permukaan dan kolom perairan secara biofisik. Aktifitas perikanan di perairan Selatan Jawa termasuk tinggi sehingga pemahaman menyeluruh mengenai dampak siklon diperlukan untuk memperoleh informasi terkait pengelolaan perikanan di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis respon permukaan dan kolom perairan sebelum, selama, dan setelah siklon CD dengan menggunakan data Copernicus dan Argo Float yang terletak pada jalur siklon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kecepatan arus permukaan satu setengah kali selama siklon dan bergerak membentuk eddy selaras dengan angin permukaan. Eddy menyebabkan divergensi sehingga air pada kolom perairan yang dingin bergerak naik ke lapisan permukaan melalui proses ekman pumping menyebabkan penurunan suhu hingga 0,64°C. Selain itu, Ekman pumping menyebabkan massa air yang kaya nutrien ikut terangkat ke lapisan permukaan dan meningkatkan produktifitas primer di kedalaman lapisan campuran selama sembilan hari dengan jeda waktu 4-6 hari setelah terjadi siklon CD. Produktifitas primer yang meningkat diperoleh dari peningkatan konsentrasi klorofil-a dari 0,092 mg/m3menjadi 0,1789 mg/m3.
Spatial Distribution and Utilization of Marine Habitats by Green Turtle (Chelonia mydas) and Hawksbill Turtle (Eretmochelys imbricata) in the Gili Matra Island Marine Protected Area Lestariningsih, Wiwid Andriyani; Himawan, Mahardika Rizqi; Rahman, Ibadur; Araujo, Gonzalo; Adiwijaya, Cakra; Khaldun, Muhammad Hafidz Ibnu; Cahaya, Himaya Kartika; Alam, Dita Hikmatul; Hotmariyah, Hotmariyah
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 11 No. 2 (2025): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v11i2.869

Abstract

Sea turtles are one of the key biota in coastal and marine ecosystems whose existence is not only ecologically important, but also holds social, cultural, and economic value. Indonesia, as the largest archipelagic country in the world, is home to six of the world’s seven sea turtle species, making it a globally significant habitat for the sea turtle life cycle. The Gili Matra Marine Protected Area, encompassing the three islands of Gili Trawangan, Gili Meno, and Gili Air, is one of the strategic regions with high potential for sea turtle conservation. This study aims to document and analyze the spatial distribution and habitat use of green turtles (Chelonia mydas) and hawksbill turtles (Eretmochelys imbricata) in the Gili Matra Marine Protected Area. Data collection was carried out during the period of September to October 2024, adjusted to weather conditions and water visibility. The method used was the Underwater Turtle Visual Census Methodology. The composition of sea turtle species and habitat characteristics were analyzed using descriptive analysis to summarize the patterns of species presence, habitat types, and environmental conditions observed during the survey. The findings indicate that the area supports both species, with sea turtles observed at various depths (9–16 meters) across multiple dive sites. The predominance of female individuals and the variation in species presence across sites suggest species specific habitat preferences and potential influences of environmental conditions. Both sea turtle was mostly observed in locations associated with coral reef structures.
PELATIHAN PENDATAAN JENIS MANGROVE DALAM UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT PESISIR DI BAGEK KEMBAR, SEKOTONG, LOMBOK BARAT lestariningsih, Wiwid; Himawan, Mahardika Rizqi; Waspodo, Saptono; Paryono, Paryono; Amir, Sadikin; Khaldun, Muhammad Hafidz Ibnu; Hamzah, Hamzah; Dewi, Amalia Sartika; Mahendra, Putra Ivan; Agung, Wahyu
Jurnal Pepadu Vol 6 No 2 (2025): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v6i2.7292

Abstract

Ekosistem mangrove memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan pesisir, menyediakan habitat bagi biota laut, serta mendukung ekonomi masyarakat lokal. Namun, rendahnya kapasitas masyarakat dalam mengenali dan mendata jenis-jenis mangrove menjadi kendala dalam pelestarian jangka panjang. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat pesisir, khususnya kelompok Pokmaswas, dalam melakukan identifikasi dan pendataan jenis mangrove secara partisipatif. Kegiatan ini dilaksanakan di Bagek Kembar, Sekotong, Lombok Barat, dengan melibatkan mahasiswa lokal dan asing dalam skema kolaborasi lintas budaya. Metode pelaksanaan mencakup sesi penyampaian materi, praktik lapangan, dan diskusi evaluatif. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap jenis-jenis mangrove lokal, serta meningkatnya semangat komunitas untuk melakukan pendataan mandiri secara berkala. Kegiatan ini menjadi contoh pendekatan kolaboratif dalam memperkuat peran masyarakat dalam konservasi ekosistem pesisir yang berkelanjutan.
Strengthening the Economy through Family Skills Enhancement Training Rahayu, Sri; Yudi, Yudi; Rainiyati, Rainiyati; Hamzah, Hamzah; Tiswiyanti, Wiwik; Khaldun, Muhammad Hafidz Ibnu
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkam.v9i1.37201

Abstract

Each family member must have the skills to support each other in improving the family's welfare. Husbands and fathers, as heads of the family, must be able to manage all family activities. As the family's financial manager, the mother has the authority to manage all family income well so that it can be used to meet the family's needs. Mothers and children can also contribute to finding sources of revenue for the family. This community service activity (PkM) is carried out by improving the skills of mothers and young women to manage family finances and strengthen business skills as an alternative source of family income. The business skills provided are sewing traditional community clothing at the activity partner's location. All participants were very enthusiastic about participating in the training activities. This was evident from the discussion and the many questions asked by group members. Members and prospective group members hope that training activities to improve skills for women can continue to be carried out in the future.
EDUKASI DAN KAMPANYE KESADARAN LINGKUNGAN TENTANG DAMPAK NEGATIF PENAMBANGAN EMAS ILEGAL  DI KECAMATAN TABIR, KABUPATEN MERANGIN, JAMBI    Rahayu, Sri; Hamzah, Hamzah; Tiswiyanti, Wiwik; Rainiyati, Rainiyati; Khaldun, Muhammad Hafidz Ibnu; Yudi, Yudi; Ramadhan, Muhammad Gema
Jurnal Pepadu Vol 6 No 3 (2025): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v6i3.7203

Abstract

Plantation is a strategic sector in Jambi Province, contributing 21.3% to GRDP in 2021. Main commodities, such as palm oil and rubber, dominate exports, but falling prices have prompted farmers to switch to illegal gold mining (PETI). PETI uses mercury, pollutes the Batanghari River, and damages the ecosystem. Damage to agricultural land and health threats from mercury are on the rise. This article aims to inform the importance of education and environmental awareness campaigns about the damage caused by illegal gold mining practices. The method used in this activity was a Focus Group Discussion (FGD) facilitated by a team of lecturers from the University of Jambi, who delivered material on the impacts of illegal mining (PETI). The number of participants involved in this activity was 40 people from the community, 2 people from the Merangin Regency office, 6 lecturers from the University of Jambi, and 2 students. This activity is effective as an initial step in increasing public awareness of the dangers of PETI activities. Community participation is an important component in disseminating information and inviting the public to be more concerned about the environmental impacts of PETI activities. The positive response from the community is shown by the hope that the implementation of activities can be carried out sustainably and involve more parties so that the handling of PETI activities can be carried out in an integrated manner.