cover
Contact Name
Kartika Sari
Contact Email
kartikasari@usk.ac.id
Phone
+6285370486687
Journal Mail Official
jurnalpsikologi@usk.ac.id
Editorial Address
Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran - Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk Tanoh Abee - Kopelma Darussalam Banda Aceh, Provinsi Aceh, 23111
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah
ISSN : 26146428     EISSN : 26559161     DOI : https://dx.doi.org/10.24815/s-jpu
Seurune, Unsyiah Psychology Journal receives manuscripts that focused on psychological research and applied psychology. Humanities studies related to psychological science are the scope that also considered in Seurune: Jurnal Psikologi Unsyiah.
Articles 88 Documents
Peran Fear of Missing Out (FoMO) dalam Meningkatkan Kecenderungan Nomophobia Pada Mahasiswa Arief, M.; Afriani, Afriani; Dahlia, Dahlia; Kumala, Intan Dewi
Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah Vol 7, No 2: Juli 2024
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/s-jpu.v7i2.39050

Abstract

Smartphones are a communication tool that is inseparable from student life due to various academic activities. However, unwise use can cause various problems. One of the problems that can arise is Fear of Missing Out (FoMO). This problem can develop into a more serious problem, such as Nomophobia. Nomophobia is a feeling of fear that arises when you are away from your smartphone. The purpose of this research is to determine the relationship between Fear of Missing Out (FoMO) and Nomophobia tendencies in students. The research sample was taken using a probability sampling method with multistage cluster sampling and dipropionate stratified sampling techniques involving 351 students from four universities. This study used the Fear of Missing Out Scale (FoMOS) and Nomophobia Questionnaire (NMP-Q) as instruments. The results of hypothesis testing using the Pearson Product-Moment Correlation show a coefficient value of r=0,320 (p0,05), which indicates a positive relationship between FoMO and Nomophobia tendencies in students. The higher the intensity of feeling connected and afraid of missing out on the latest information, the greater the risk of creating fear of being away from smartphones.Smartphone merupakan alat komunikasi yang tidak terpisahkan dari kehidupan mahasiswa karena berbagai tuntutan akademis. Namun, penggunaan yang tidak bijak dapat menimbulkan berbagai masalah. Salah satu permasalahan dapat ditunjukkan dengan kebiasaan memeriksa smartphone agar tidak ketinggalan informasi, yang dikenal sebagai Fear of Missing Out (FoMO). Permasalahan ini dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius, yaitu Nomophobia. Nomophobia merupakan perasaan ketakutan yang timbul ketika jauh dari smartphone. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara FoMO dan kecenderungan Nomophobia pada mahasiswa. Sampel penelitian diambil menggunakan metode probability sampling dengan teknik multistage cluster sampling dan disproportionate stratified random sampling yang melibatkan 351 mahasiswa dari empat universitas. Penelitian ini menggunakan skala Fear of Missing Out Scale (FoMOS) dan Nomophobia Questionnaire (NMP-Q) sebagai instrumen. Hasil uji hipotesis menggunakan Pearson Product-Moment Correlation menunjukkan nilai koefisien sebesar r=0,320 (p0,05), yang mengindikasikan adanya hubungan positif antara FoMO dan kecenderungan Nomophobia pada mahasiswa. Artinya, semakin tinggi intensitas untuk merasa terhubung dan takut ketinggalan informasi terbaru, maka akan semakin besar risiko untuk memunculkan perasaan takut jauh dari smartphone.
Memaafkan Ayah Yang Melakukan Poligami Pada Remaja di Aceh Nucke Yulandari
Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah Vol 6, No 1: Januari 2023
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/s-jpu.v6i1.27780

Abstract

Keluarga yang ideal berfungsi sebagai salah satu sumber penting untuk remaja mendapat bimbingan dan kasih sayang, akan tetapi remaja yang ayahnya berpoligami memiliki permasalahan psikologis yang kompleks dalam periode tertentu sehingga menunjukkan sikap bermusuhan pada ayah. Penyelesaian konflik antara remaja dan ayahnya yang berpoligami bukan hal sederhana. Memaafkan merupakan cara yang efektif untuk mengatasi permasalahan antar individu karena di dalam memaafkan melepaskan individu dari pikiran negatif serta dapat menyembuhkan luka batin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika memaafkan remaja pada ayah yang melakukan poligami. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini terdiri dari dua remaja (satu laki-laki dan satu perempuan) dengan kriteria remaja berusia antara 14 -17 tahun dan memiliki ayah berpoligami. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan teknik pengambilan data purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua responden berada pada tahap yang sama dalam memaafkan yaitu pada work phase. Partisipan laki-laki tidak kecewa karena ayahnya berpoligami dan satu partisipan perempuan sudah mampu menerima kenyataan terhadap poligami yang dilakukan oleh ayahnya. Beberapa faktor lain dalam penelitian ini yang memengaruhi perilaku memaafkan pada remaja adalah tipe kepribadian, religiusitas, kualitas hubungan dengan ayah dan empati.
DISKRIMINASI TERHADAP AGAMA MINORITAS: STUDI KASUS DI BANDA ACEH Husni Mubarrak; Intan Dewi Kumala
Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah Vol 3, No 2: Juli 2020
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/s-jpu.v3i2.17553

Abstract

Diskriminasi adalah perlakuan yang tidak adil dan tidak seimbang yang dilakukan untuk membedakan individu atau kelompok, berdasarkan sesuatu, biasanya bersifat kategorikal atau atribut-atribut khusus seperti, ras, suku, agama, dan kelas-kelas sosial. Mayoritas penduduk di Aceh merupakan pemeluk agama Islam (99,21%). Penelitian ini berfokus pada analisa gambaran diskriminasi pada masyarakat minoritas khususnya pada kelompok dengan perbedaan keyakinan beragama. Data diperoleh melalui hasil wawancara semi terstruktur pada tiga orang partisipan yang beragama Kristen Protestan yang berada di Banda Aceh. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus dan analisa deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat minoritas mendapatkan pembatasan atau hambatan dalam mengekspresikan diri pada ruang publik. Hal yang menyebabkan munculnya diskriminasi adalah adanya prasangka mengenai upaya kristenisasi yang dilakukan oleh kelompok agama minoritas dan adanya regulasi-regulasi (tertulis maupun tidak tertulis) yang dianggap membatasi kesempatan, ruang gerak, dan keberpihakan pada kelompok agama minoritas di ruang publik.
KONSEP DIRI, JENIS KELAMIN, DAN KEMATANGAN KARIER PADA SISWA SMAN X BANDAR LAMPUNG Yuli Indah Lestari; Supriyati Supriyati; Dewi Lutfianawati
Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah Vol 5, No 2: Juli 2022
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/s-jpu.v5i2.27021

Abstract

Kematangan karier perlu dimiliki oleh setiap individu khususnya siswa SMA. Kematangan karier berkaitan dengan kesiapan dalam proses mencapai karier dan cita-cita di masa depan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh konsep diri dan jenis kelamin terhadap kematangan karier pada siswa SMAN X Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang dilakukan pada 169 siswa kelas X, XI, dan XII dengan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan menggunakan Skala Kematangan Karier dan Skala Konsep Diri, serta data demografi. Analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara konsep diri dan jenis kelamin terhadap kematangan karier dengan nilai koefisien sebesar 0,341, terdapat pengaruh positif yang signifikan antara konsep diri terhadap kematangan karier dengan nilai koefisien sebesar 0,570, dan tidak terdapat perbedaan antara jenis kelamin dengan kematangan karier dengan nilai koefisien 0,087.
PENGARUH MEWARNAI MANDALA TERHADAP MENURUNNYA KECEMASAN PADA MAHASISWA DI BANDA ACEH Syarifah Faradina; Sarah Sisilya Az Badal; Meutia Natasya; Kamilah Kamilah; Elda Oviyani; Maghfirah Belangi; Herlis Meira Dewi; Sumarno Sumarno
Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah Vol 2, No 2: Juli 2019
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/s-jpu.v2i2.14210

Abstract

Kecemasan merupakan fenomena psikologis yang umum dirasakan oleh setiap individu. Mahasiswa sebagai penuntut ilmu tidak pernah lepas dari tuntutan tugas dan lingkungan, membuat mahasiswa sering dihadapkan pada situasi yang memicu timbulnya berbagai hambatan. Terdapat berbagai upaya untuk mengurangi kecemasan tersebut, salah satunya adalah dengan mewarnai mandala. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mewarnai mandala terhadap menurunnya kecemasan pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain pre-test post-test control group. Responden terdiri dari 20 mahasiswa yang mengalami kecemasan ringan sampai sangat berat, yang terbagi atas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil analisis penelitian menggunakan wilcoxon signed rank test ditemukan perbedaan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan mewarnai mandala dengan nilai Z = -2,831 dengan nilai signifikansi 0,005. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa mewarnai mandala dapat menurunkan kecemasan. Selain itu, penelitian ini juga melakukan analisis antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil analisis menggunakan ujiMann-Whitney diperoleh nilai signifikansi 0,404. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan hasil penurunan tingkat kecemasan pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
Pembelian Online Pada Dewasa Awal: Peran Materialisme Terhadap Compulsive Buying Pada Kelompok Pekerja Riwanda, Fany; Aprilia, Eka Dian
Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah Vol 7, No 2: Juli 2024
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/s-jpu.v7i2.37893

Abstract

This study aims to determine the relationship between materialism and compulsive buying in early adult workers who make online purchases. This research uses a quantitative approach with a correlational research type. The population in this study were individuals in early adulthood who made online purchases. The number of samples in this research was 300 respondents. The primary data in this study was obtained through a questionnaire distributed by a Google Form. The hypothesis in this study was tested using Pearson Product-Moment. Based on the research data results, it was found that there is a positive and significant relationship between materialism and compulsive buying. The correlation coefficient value of this research is r=0.506 with a significance value (p) of 0.000 (p0.05). It means the relationship between materialism and compulsive buying in this study is in the medium category. Thus, it can be concluded that materialism does not fully contribute to increasing compulsive buying behavior in early adult workers who makes online purchases. However, the variable contributes quite significantly in influencing the emergence of compulsive buying behavior in individuals.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara materialisme dan compulsive buying pada pekerja usia dewasa awal yang melakukan pembelian online. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah individu usia dewasa awal yang melakukan pembelian online. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 300 responden. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang didistribusikan dalam bentuk Google Form. Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan Pearson Product-Moment. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, ditemukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara materialisme dan compulsive buying. Nilai koefisien korelasi penelitian ini adalah sebesar r=0,506 dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0,000 (p0,05), artinya kategori hubungan materialisme dan compulsive buying berada pada kategori sedang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa materialisme tidak sepenuhnya berkontribusi dalam meningkatkan perilaku compulsive buying pada pekerja usia dewasa awal dalam melakukan pembelian online. Namun, kontribusi variabelnya sudah cukup besar untuk memengaruhi kemunculan tindakan compulsive buying pada individu.
PENGALAMAN KEPUASAN PERNIKAHAN WANITA YANG MENIKAH DENGAN CARA TAARUF Asfahani Kurnia; Muhammad Zein Permana; Rachmat Taufiq
Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah Vol 4, No 2: Juli 2021
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/s-jpu.v4i2.22825

Abstract

Pernikahan merupakan suatu perjanjian yang sakral antara dua orang untuk hidupbersama secara sah, maka diperlukan kepuasan dalam pernikahan agar pernikahandapat bertahan lama. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambarankepuasan pernikahan wanita yang menikah melalui taaruf. Metode yang digunakandalam penelitian adalah kualitatif, dengan teknik analisa fenomenologi. Partisipandipilih dengan snowballing sampling. Penelitian dilakukan dengan wawancaramendalam terhadap dua orang wanita yang menikah dengan cara taaruf, berdomisiliJawa Barat, dan usia pernikahan antara 1 hingga 5 tahun. Data penelitian berupatranskrip yang dianalisis menggunakan interpretative phenomenological analysisuntuk mendapatkan penghayatan terkait kepuasan pernikahannya. Hasilnyaditemukan tiga tema dalam pengungkapan pengalaman kepuasan pernikahan wanitayang menikah melalui taaruf, yaitu kepuasan pernikahan, afeksi dan konflik. Terlihatbahwa wanita yang menikah melalui taaruf telah mencapai kepuasan pernikahannya,banyak sumber dan bentuk kepuasan yang dirasakan, juga masalah yang timbul,namun semua dilalui dengan sabar, syukur, dan menyerahkan semuanya pada AllahSWT. Maka dalam hal ini dapat diketahui pula yang paling menonjol dalam kepuasanpernikahan adalah aspek religiusitas, karena wanita yang menikah dengan carataaruf lebih fokus pada pengalaman pernikahan yang disyukuri, semuanyamengutamakan sabar, syukur, serta rida Allah dalam perjalanan pernikahannya.
PENERAPAN TEKNIK BACKWARD CHAINING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIKAT TALI SEPATU ANAK INTELLECTUAL DISABILITYTINGKAT MODERATE Sarah Halimah Wibowo; Cut Nurul Kemala
Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah Vol 2, No 1: Januari 2019
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/s-jpu.v2i1.13272

Abstract

Anak-anak dengan intellectual disability (ID) mengalami keterbatasan pada kemampuan berpakaian. Penguasaan kemampuan berpakaian penting untuk dimiliki oleh anak-anak dengan ID karena menunjang kemandirian dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan berpakaian mencakup beberapa kemampuan, salah satunya kemampuan mengikat tali sepatu. Kebutuhan untuk menguasai kemampuan mengikat tali sepatu mungkin akan muncul seiring dengan perkembangan anak, seperti pada R yang menjadi partisipan penelitian. R diwajibkan menggunakan sepatu bertali setiap pelajaran olahraga di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji efektivitas penerapan teknik backward chaining untuk meningkatkan kemampuan mengikat tali sepatu pada anak intellectual disability (ID) tingkat moderate. Penelitian ini menggunakan metode single-subject ABA design dengan satu orang partisipan yang memiliki kondisi ID tingkat moderate. Penelitan menggunakan teknik backward chaining dan mengajarkan kepada partisipan 8 langkah (chain of behavior) dalam rangkaian kemampuan mengikat tali sepatu. Penelitian juga menggunakan prompt dalam bentuk verbal, fisik, gestur dan modelling, serta penayangan video sebelum percobaan dimulai. Penelitian dilaksanakan dalam 8 sesi dengan 60 kali percobaan selama 10 hari. Setelah sesi berakhir, partisipan mampu menguasai seluruh langkah dalam rangkaian kemampuan mengikat tali sepatu secara mandiri.
PENCARIAN POSISI PERAN ANGGOTA PERSIT: PENELITIAN TENTANG ISTRI TNI YANG BEKERJA Tania Muthia; Olivia Hadiwirawan
Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah Vol 4, No 1: Januari 2021
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/s-jpu.v4i1.19719

Abstract

Peran ganda perempuan seringkali dikaitkan dengan pembahasan mengenai istri yang menjadi ibu rumah tangga dan pekerja. Kedua peran tersebut mewakili konsep lingkungan dalam skema peran ganda, yakni peran domestik dan publik. Perempuan yang memiliki peran ganda dalam penelitian ini adalah istri tentara. Bergabung dengan organisasi yang disebut Persit (Persatuan Istri Tentara) menjadi hal yang wajib bagi para istri tentara. Istri tentara perlu menghadiri rapat bulanan, memberdayakan anggota Persit yang lain, dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran pada istri tentara yang bekerja dalam skema peran ganda. Data kualitatif dikumpulkan menggunakan wawancara semi-terstruktur dengan tiga anggota Persit yang juga bekerja sebagai pegawai negeri, guru, dan pendeta. Analisis tematik digunakan untuk menganalisa data. Penelitian ini menemukan tiga tema utama: Rumah Ranah Istri, Pemain ke-12, dan Jaminan Masa Depan. Secara singkat, keluarga dan menjadi pendukung bagi suami adalah hal yang paling penting. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa istri tentara memiliki dua peran domestik, yakni peran ibu rumah tangga dan peran Persit. Hasil penelitian ini dapatmenjadi bahan refleksi bagi istri tentara untuk menyadari peran ganda serta peran paling sentral yang dimiliki. Hal ini dapat membantu istri tentara dalam pengelolaan peran ganda.
METODE TOTAL TASK PRESENTATION CHAINING PADA ANAK DENGAN INTELLECTUAL DISABILITY-SEVERE Mellisa Magdalena; Erniza Miranda Madjid
Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah Vol 1, No 1: Januari 2018
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/s-jpu.v1i1.9926

Abstract

Tujuan dari pelaksanaan program modifikasi perilaku ini adalah untuk meningkatkan kemampuan A, anak laki-laki berusia 6 tahun 9 bulan dengan intellectual disability-severe dalam memakai baju kaos tanpa kancing secara mandiri. Kondisi A saat ini belum dapat berbicara, tidak paham pemberian instruksi secara verbal, dan tidak dapat berpakaian sendiri. Metode modifikasi perilaku yang digunakan adalah total task presentation chaining yang disertai dengan pemberian prompt dan positive reinforcer. Prompt yang digunakan adalah video prompt, verbal prompt, gestural/ modeling prompt, dan physical prompt. Chain dari perilaku memakai baju kaos terdiri dari 4 langkah sederhana yang disesuaikan dengan kemampuan kognitif serta fisik A saat ini. Program modifikasi perilaku ini dapat dikatikan berhasil. Setelah melakukan 8 sesi dengan 3 kali latihan setiap sesi, A dapat melakukan 4 langkah tanpa bantuan orang lain. Kemampuan tersebut dikatakan konsisten dari data follow up yang dilakukan 1 minggu setelah sesi berakhir.