cover
Contact Name
Agung Rorhi Prayudha
Contact Email
agungrorhiprayudha@usk.ac.id
Phone
+6281947933377
Journal Mail Official
agungrorhiprayudha@usk.ac.id
Editorial Address
Jl. Tgk Hasan Krueng Kalee, Darussalam, Banda Aceh.
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
ISSN : -     EISSN : 26566060     DOI : https://doi.org/10.24815/jimpkk
Core Subject : Education,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (JIMPKK) FKIP Universitas Syiah Kuala adalah jurnal elektronik yang berfungsi sebagai wadah untuk publikasi hasil penelitian mahasiswa S1 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FKIP Universitas Syiah Kuala. Artikel yang ditulis oleh mahasiswa bersama dosen pembimbingnya ini diterbitkan setelah melalui proses review oleh reviewer dan editor JIMPKK. JIMPKK Universitas Syiah Kuala ini diterbitkan 4 (empat) kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan November.
Articles 269 Documents
DESAIN BUSANA KERJA UNTUK KARYAWATI BANK SYARIAH DI BANDA ACEH Nadhira, Husnul; ., Fitriana; ., Nurbaiti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 6, No 3 (2021): AGUSTUS 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Busana kerja adalah busana yang digunakan ketika bekerja sesuai dengan etika dan peraturan tempat bekerja. Namun beberapa karyawati Perbankan Syariah dominan memakai busana kerja slim fit sehingga menjadi satu masalah kriteria berbusana yang kurang sesuai dengan syariat di Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa model busana kerja karyawati Bank Syariah di Banda Aceh, mendesain busana kerja karyawati Bank Syariah yang sesuai dengan Syariat dan lebih trendi, serta mengetahui respon dari karyawati Bank Syariah mengenai desain yang telah dirancang. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan (RD) dengan pendekatan kuantitatif melalui teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, pembagian angket, dokumentasi, dan studi kepustakaan untuk melengkapi informasi yang telah ada. Populasi dalam penelitian ini ialah karyawati Bank Syariah di Banda Aceh sebanyak 26 orang yang dijadikan responden untuk mengisi questioner desain busana kerja yang telah dirancang yaitu sebanyak 3 pasang. Hasil penelitian ini ialah mendesain 3 model busana kerja untuk karyawati Bank Syariah. Responden memilih model II dengan desain motif batik Aceh berwarna gold pada bagian depan dan ujung lengan yang dikombinasikan dengan kain katun berwarna hijau toska untuk dapat diaplikasikan sebagai salah satu seragam Karyawati Bank Syariah di Banda Aceh.Kata kunci: Busana, Kerja, Muslimah.
PERSEPSI MAHASISWA KONSENTRASI TATA BUSANA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW Cut Meilina Putri; Rosmala Dewi; Fadhilah .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran mengenai teori dan keterampilan konsentrasi tata busana tidak hanya dapat dilakukan dengan model pembelajaran konvensional dan demonstrasi biasa, namun mahasiswa dapat mengajar dengan beragam model pembelajaran seperti model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Tujuan penelitian untuk mengetahui persepsi mahasiswa konsentrasi Tata Busana dan keefektivitasan model pembelajaran kooperatif jigsaw. Penelitian menerapkan pendekatan kuantitatif jenis penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel secara total sampling yaitu mahasiswa konsentrasi Tata Busana angkatan 2016, 2017 dan 2018. Sebanyak 90 mahasiswa. Data diperoleh melalui kuesioner yang dijawab oleh secara online . Pengolahan data distribusi frekuensi melalui program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa pada aspek pengetahuan, sebagian besar (lebih dari 50%) responden menyatakan setuju mengenai peningkatan pemahaman dan pengetahuan, pemecahan masalah pada diskusi, serta pencapaian hasil pembelajaran maksimal melalui model pembelajaran jigsaw. Pada aspek sikap, sebagian besar responden menyatakan setuju model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan keterampilan diskusi, menghargai pendapat, tanggung jawab, motivasi, serta saling kebergantungan positif dengan membagikan informasi. Pada aspek penerapan, sebagian besar responden menyatakan setuju model pembelajaran jigsaw memiliki tahapan pembelajaran yang efektif, seperti guru menjadi fasilitator yang baik dalam diskusi serta sistem pembagian kelompok yang efektif.Kata Kunci : Jigsaw, Pembelajaran Kooperatif, Persepsi Mahasiswa
PERKEMBANGAN SENI BATIK IKAT CELUP DI SMK NEGERI 1 SAMATIGA ACEH BARAT Riska, Pocut Setia; Mukhirah, M; Fitriana, F
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 6, No 2 (2021): MEI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan seni batik ikat celup sangat pesat, hal ini dikarenakan proses pembuatan batik ikat celup mempunyai ciri tertentu karena keindahan dan keunikannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan seni batik ikat celup di SMK Negeri 1 Samatiga, tanggapan guru dan siswa SMK Negeri 1 Samatiga terhadap pembelajaran seni batik ikat celup. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Penentuan subjek menggunakan teknik Purposive sampling berjumlah 8 orang yang terdiri dari 3 guru SMK Negeri 1 Samatiga dan 5 siswa SMK Negeri 1 Samatiga. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan mengklasifikasi sesuai tujuan untuk dinaratifkan. Hasil penelitian menunjukkan, proses pembelajaran materi seni batik ikat celup yang diberikan guru sudah sesuai dengan Kompetensi Dasar dan RPP, metode dan media pembelajaran sesuai materi, guru melakukan evaluasi pada setiap akhir pembelajaran. Tanggapan siswa materi yang diberikan oleh guru sudah sesuai dan media yang diberikan mendukung dengan materi ikat celup sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Responden memberi tanggapan yang sangat baik terhadap perkembangan batik ikat celup, terutama motif dan warna. Kesimpulan penelitian ini perkembangan seni batik ikat celup di SMK 1 Samatiga sangat pesat. Hal ini dilihat dari jenis bahan yang digunakan berfariasi dari bahan katu, berkolin, dan sutera, perpaduan warna menarik, motif yang berfariasi.Kata Kunci : Perkembangan, Batik Ikat Celup
PEMASARAN PRODUK KERAJINAN BORDIR DI ERA DIGITAL Nurhidayati .; Fadhilah .; Rosmala Dewi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 6, No 2 (2021): MEI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Era digital merupakan globalisasi ilmu teknologi berkembang yang membuat manusia mudah berinteraksi, berkomunikasi, melakukan jual beli tidak harus saling bertemu antara produsen dan konsumen. Internet mempengaruhi penggunaan aplikasi online (E-commerce). Tujuan penelitian untuk mengetahui sistem pemasaran dan sistem manajemen serta tanggapan produsen dan konsumen terhadap kualitas bordir yang dipasarkan pada aplikasi online. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek ditentukan dengan teknik purposive sampling dengan jumlah delapan responden yang terbagi menjadi dua kategori yaitu: empat responden produsen dan empat responden konsumen yang melakukan pembelian berulang produk kerajinan bordir pada aplikasi online. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi, studi kepustakaan dan triangulasi data. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan sistem pemasaran yang dilakukan sudah mendekati sempurna dan sistem manajemen yang efektif, efisien dan mudah dikontrol belum dimaksimal. Produsen memperhatikan kualitas produk kerajinan bordir dari tahap pembuatan, penyelesaian dan pengemasan supaya konsumen mendapatkan kualitas yang bagus ketika membeli pada aplikasi online. Produsen mendapatkan produk dengan cara memproduksi sendiri dan membeli dari pengrajin bordir. Penggunaan aplikasi online jika dimaksimalkan banyak manfaat seperti mengurangi pengangguran, menambah pendapatan, membuat usaha offline terkenal menghemat waktu dan konsumen mendapatkan harga murah daripada pembelian offline. Bagi mahasiswa PKK dan masyarakat umum dapat mengoptimalkan penggunaan aplikasi online di kondisi pandemi Covid-19 untuk menjadi alternatif mengatasi masalah pada kondisi ekonomi sekarang.Kata Kunci : Pemasaran , Produk Kerajinan Bordir, Aplikasi Online
DAYA TERIMA KONSUMEN TERHADAP TELUR GABUS IKAN NILA (Oreochormis niloticus) Halida Bunga Pertiwi; Nurul Faudiah; Yuli Heirina Hamid
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 6, No 2 (2021): MEI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan nila dengan nama ilmiah (Oreochormis niloticus) merupakan sejenis ikan air tawar. Ikan nila bisa dimanfaatkan menjadi bahan dalam membuat penganan, salah satu penganan yang dapat diolah dari ikan nila adalah kue Telur gabus. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh standarisasi resep, mengetahui karakteristik organoleptik dan daya terima konsumen terhadap kue Telur gabus dengan penambahan tepung ikan nila. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Tempat dan waktu penelitian dilakukan di laboratorium Tata Boga Prodi PKK FKIP Unsyiah. Data uji Pengamatan menggunakan analisis dari total nilai narasumber. Data uji penerimaan analisis of variance (anova) satu jalur dari konsumen. Kemudian dianalisis dengan menggunalan LSD pada taraf 0,05. Hasil penelitian diperoleh kue telur gabus pada perlakuan ketiga (R2) dengan penambahan ikan nila 60% merupakan perlakuan yang diterima oleh narasumber berdasarkan uji Pengamatan dengan nilai rata-rata sebanyak22,475 dalam skala 21-25. Hasil penelitian uji penerimaan konsumen terhadap kue telur gabusdengan penambahan ikan nila dengan nilai rata-rata tertinggi terdapat pada kue telur gabus perlakuan ketiga (R2) dengan nilai4,075 dalam skala 1-5.Simpulan penelitian ini adalah berdasarkan hasil uji yang dilakukan, baik narasumber maupun konsumen lebih menyukai perlakuan ketiga (R2) karena pengaruh warna yang kuning keemasan, aroma ikan nila yangcukup kuat, tekstur renyah, serta memiliki rasa yang gurih. Hasil uji daya terima konsumen terhadap warna, aroma, tekstur dan rasa kue adee lebih diterima dengan penambahan ikan nila sebanyak 300 gram (60%).Kata Kunci: Karakteristik organoleptik, Telur Gabus, Ikan Nila
DAYA TERIMA KONSUMEN TERHADAP SAMBAI KARENG BERDASARKAN TINGKAT KEPEDASAN Yunita Sari; Suryati Sufiat; Zuraini M
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 6, No 2 (2021): MEI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sambal kareng merupakan salah satu sambal/sambai khas Aceh. Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan teri jengki yang mengandung kalsium yang tinggi yaitu 2000 mg. Tujuan (1) Memperoleh resep standar pembuatan sambai kareng berdasarkan tingkat kepedasan. (2) Mengetahui daya terima konsumen terhadap karakteristik organoleptik sambai kareng berdasarkan tingkat kepedasan. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimen manggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 kali perlakuan yaitu SK0 dengan penambahan cabai sebanyak (80gr), SK1 (110gr), dan SK2 (135gr). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah uji penerimaan (Hedonic Scale) kepada 30 panelis konsumen. Data uji penerimaan menggunakan analisis varian (anava) satu jalur dari konsumen. Kemudian dianalisis dengan menggunakan LSD pada taraf 0,05. Hasil analisis data uji kesukaan menunjukkan bahwa dari segi karekteristik organoleptik warna, aroma, tekstur dan rasa sambai kareng lebih di sukai perlakuan kedua SK2 dengan penambahan cabai sebanyak 135 gr, dengan nilai 4,16 di tinjau dari segi warna dan tekstur dikarnakan warna tampak lebih menarik dan tekstur lebih renyah, untuk aroma memiliki nilai 4,5 dan rasa 4,33 karna rasa yang pedas dan diminati. Saran diharapkan kepada masyarakat dapat terus berinovasi dalam mengembangkan produk-produk makanan yang berbahan baku ikan teri guna meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.Kata Kunci: Daya Terima, Sambai Kareng , Berlevel Pedas
STANDARISASI RESEP EUMPEUK SCHOTEL Hafizah Hashar; Izwani .; Yuli Heirina Hamid
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 6, No 2 (2021): MEI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wilayah Aceh Barat khususnya di gampong Arongan Lambalek, kecamatan Bubon menghasilkan banyak tanaman talas (eumpeuk). Jenis talas yang banyak ditemui di daerah tersebut merupakan jenis talas ketan dengan ciri-ciri umbi berbentuk bulat lonjong. Bahan pangan ini dapat diolah menjadi berbagai makanan, salah satunya Eumpeuk Schotel. Tujuan penelitian untuk menstandarisasikan resep, mengetahui daya terima konsumen, serta mengetahui kandungan gizi (karbohidrat, protein, lemak) Eumpeuk Schotel. Metode yang digunakan yaitu eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan uji pengamatan (Sensory Evaluation) yang dilakukan oleh 6 narasumber, uji penerimaan (Acceptability Test) oleh 30 konsumen. Data uji pengamatan dianalisis dengan menentukan nilai rata-rata (mean) dari total nilai narasumber, uji penerimaan menggunakan analisis varian (ANAVA) satu jalur. Hasil analisis data uji pengamatan menunjukkan bahwa Eumpeuk Schotel (Es00) memperoleh nilai yang lebih tinggi berdasarkan nilai rata-rata dari segi warna (22,5), aroma (21,9), tekstur (21,2) dan rasa (22,3) dari nilai tertinggi 25. Hasil analisis data uji penerimaan menunjukkan Eumpeuk Schotel (Es02) lebih disukai berdasarkan nilai rata-rata warna (4,30), aroma (4,20), tekstur (4,33), dan rasa (4,50). Berdasarkan hasil penilaian tersebut, maka resep standar Eumpeuk Schotel (Es02) terdiri dari talas 300 g, udang 100 g, jagung 100 g, kacang merah 50 g, susu 200 ml, margarin 50 g, keju 75 g, telur 50 g, tepung maizena 50 g, bawang Bombay 100 g, bawang putih 20 g, minyak goreng 50 ml, garam 5 g, gula 5 g, lada 4 g, pala 2 g, dan tepung panir 20 g. Hasil analisis nilai gizi dalam satu porsi Eumpeuk Schotel yang diterima dan disukai mengandung energi total 160,3 kkal, protein 4,9 g, lemak 8,9 g dan karbohidrat 16,2 g. Dari hasil penelitian ini, diharapkan pembaca dapat menjadikannya sebagai acuan untuk mencoba schotel dengan bahan dasar umbi-umbi lainnya, maupun menggunakan talas untuk jenis hidangan lainnya. Kepada peneliti berikutnya dapat melanjutkan penelitian ini maupun mengolah jenis penganan lain dengan menggunakan bahan baku talas.Kata Kunci: Standarisasi resep, eumpeuk/talas, schotel
EKSPLORASI BAHAN ALAM TUMBUHAN DALAM PENCIPTAAN MOTIF BUSANA REMAJA Afra Resturi; Mukhirah .; Novita .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 6, No 2 (2021): MEI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pewarnaan alam berasal dari tumbuhan sudah lama dikenal dan dimanfaatkan sebagai pewarna tekstil. Namun seiring dengan berkembangnya zaman begitupun dengan industri tekstil, penggunaan pewarna alami semakin sedikit dan mulai digantikan dengan pewarna sintetis, hampir semua zat warna terpenuhi dari produksi zat warna sintetik. Industri tekstil yang masih menggunakan pewarna alami salah satunya yaitu industri tekstil tehnik ecoprint, tehnik ecoprint merupakan salah satu teknik pewarnaan alami yang sudah mulai menghiasi panggung fashion Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi daun tumbuhan yang akan diaplikasikan pada bahan tekstil dengan teknik ecoprint, mengetahui warna serta motif yang dihasilkan dengan teknik ecoprint, dan mengetahui minat dan daya tarik remaja terhadap busana motif ecoprint.Teknik pengumpulan data yaitu dengan library research, dokumentasi, eksperimen terapan dan angket. Dari hasil eksperimen penulis menemukan beberapa daun yang dapat dijadikan sebagai bahan pewarnaan tekstil teknik ecoprint seperti: daun Jarak Kepyar (Ricinus Communis L), daun Jarak wulung (Jatopha Gossypiifolia), daun Kedondong Pagar (Lannea Nigritana),dan daun Ketapang (Terminalia Catappa). Kain ecoprint yang dihasilkan dari eksperimen ini sebanyak 7 kain, kain pertama dan kedua motif daun Kedondong Pagar (Lannea Nigritana) dengan warna motif kuning dan abu-abu gelap. Kain ketiga dan keempat motif daun Jarak Kepyar (Ricinus Communis L) dan daun Minyak Kayu Putih (Melaleuca Leucadendra Syn.M. Leucadendron). dengan warna motif kuning kehijauan dan orange gelap. Kain lima motif daun Jarak Kepyar (Ricinus Communis L), Jarak wulung (Jatopha Gossypiifolia), dan daun Ketapang (Terminalia Catappa), warna motif yang dihasilkan warna hijau tua. kain enam dan tujuh motif daun Jarak Kepyar (Ricinus Communis L), daun Nangka (Artocarpus Heterophyllus) dan daun Daun Kersen/Seri (Prunus Cerasus), dengan warna motif kuning. Dari ketiga busana yang dihasikan, busana kedua paling banyak diminati oleh remaja bardasarkan model, warna sekaligus motif yang dihasilkan. Diharapkan mahasiswa serta masyarakat dapat mengembangkan ide kreatif, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan serta dapat melihat potensi tumbuhan di lingkungan sekitar yang dapat di manfaatkan untuk pembutan motif tekstil dengan teknik ecoprint.Kata Kunci : Eksplorasi, busana remaja, teknik ecoprint
IDENTIFIKASI RAGAM HIAS TRADISIONAL ACEH BESAR Raehana, Rina; ., Fitriana; ., Novita
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 6, No 2 (2021): MEI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ragam hias Aceh Besar merupakan motif peninggalan di masa peradabannya. Seiring perkembangan zaman, banyak motif yang sudah jarang diterapkan dan sangat sedikit yang mengetahui dan memahami makna motif. Adanya pengelompokkan motif menjadi lebih mudah dalam mengenal simbol pada motif. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi ragam hias tradisional Aceh Besar dan menjelaskan makna simbolis dari ragam hias tradisional Aceh Besar. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian empat responden, dua orang yang mengetahui filosofi dari motif Aceh Besar, satu orang yang mengetahui motif pada tenun songket dan satu orang yang mengetahui motif pada rumah Aceh. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengolahan data berupa lembar pedoman wawancara yang disesuaikan dengan kepentingan dari tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan identifikasi ragam hias motif Aceh Besar yaitu motif flora terdiri dari, motif Pucok Reubong, Bungong Keupula, Bungong Jeumpa, Bungong Seulanga, Bungong Meulu, Oun Ranub, Oun Labu, Oun Muroung, Oun Ubi, Oun Paku, Boh Aneuh. Motif fauna yaitu motif Gigo Darut, Sisik Naga, Sisik Uleu, Bungong Aneuk Abiek, Bungong Ek Leuek. Motif cosmos/alam yaitu motif Awan Meucanek, Bulan Bintang. Makna simbolis motif mengandung arti yang dapat diterapkan dalam kehidupan, seperti motif Pinto Aceh memiliki makna keterbukaan masyarakat Aceh dalam menerima pendatang yang berkunjung ke Aceh.Kata kunci: Ragam Hias, Aceh Besar, Songket, Rumah Aceh.
PENGARUH PENAMBAHAN GADONG (Discorea alata) DALAM PEMBUATAN OMBUS- OMBUSSEBAGAI PENGANAN TRADISIONAL KOTA SUBULUSSALAM Ainun Br Saraan; Laili Suhairi; Nurul Faudiah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 6, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gadong (Discorea alata) merupakan jenis umbi umbian pangan yang mengandung karbohidrat sebagai komponen utamanya dan protein, pati, lemak, vitamin serta mineral sebagai kandungan nutrisi lainnya. Selain itu gadong juga dikenal karena memiliki warna yang mencolok. Gadong dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang berfungsi sebagai pangan fungsional karena mengandung serat pangan yang tinggi serta kandungan mineral sehingga sangat bagus untuk dikonsumsi. Pemanfaatan gadong dimasyarakat masih sangat tradisional seperti dibakar, dikukus, ataupun digoreng. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui karakteristik organoleptik ombus-ombus yang ditambahkan gadong (2) Menstandarisasikan resep ombus-ombus dengan penambahan gadong (3) Mengetahui daya terima konsumen terhadap ombus-ombus yang ditambahkan gadong. Metode yang digunakan adalah eksperimen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan uji pengamatan (Sensory Evaluation) yang dilakukan oleh 5 narasumber dan uji penerimaan (Hedonic Scale) kepada 30 panelis konsumen. Data uji pengamatan dianalisis dengan menentukan nilai rata-rata (mean) dari total nilai narasumber. Uji penerimaan menggunakan analisis varian (anava) satu jalur. Hasil analisis data uji pengamatan narasumber diketahui bahwa penilaian yang tertinggi terhadap karakteristik organoleptik yaitu pada perlakuan ketiga (A96), hasil analisis data uji kesukaan menunjukkan bahwa ombus-ombus gadong menunjukkan bahwa warna, tekstur, dan aroma lebih disukai perlakuan ketiga (A96) dan dari rasa juga lebih disukai perlakuan ketiga (A96). Diharapkan kepada masyarakat dapat berinvasi terutama pada ombus-ombus agar produk dari kota subulussalam dapat lebih beragam dan dikenal oleh masyarakat luas. Masyarakat diharapkan membudidayakan gadong (Discorea alata) mengingat kandungan yang terdapat sangatlah banyak. Kepada penulis berikutnya dapat melakukan uji proksimat digunakan untuk mengetahui kadar karbohidrat, protein, lemak, dan juga melakukan penelitian mengolah jenis makanan dengan tetap menggunakan gadong sebagai bahan dasar.Kata Kunci: Karakteristik organoleptik, Ombus-ombus,Gadong

Page 8 of 27 | Total Record : 269