cover
Contact Name
Ipung Dwiansyah
Contact Email
ipungdwiansyah@unmuhjember.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
belajarbahasa@unmuhjember.ac.id
Editorial Address
Jl. Karimata No. 49 Jember - Jawa Timur
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Belajar Bahasa : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
ISSN : 25025864     EISSN : 25030329     DOI : https://doi.org/10.32528/bb
Belajar Bahasa: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan (eISSN: 2503-0329 and pISSN: 2502-5864 ) adalah Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dikelola oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan diterbitkan oleh Universitas Muhammadiyah Jember dengan frekuensi dua kali dalam setahun, pada bulan Februari dan September. Fokus dan Ruang Lingkup Belajar Bahasa: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia memuat hasil penelitian dan/atau studi literatur di bidang pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, studi linguistik Indonesia, dan sastra Indonesia.
Articles 82 Documents
Penerapan Metode Field Trip Melalui Google Classroom dalam Pembelajaran Penulisan Teks Laporan Hasil Observasi di Masa Pandemi Covid-19 Inayati, Inayati; Fatin, Idhoofiyatul; Sujinah, Sujinah
BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2022): BELAJAR BAHASA : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v7i1.5

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan metode field trip melalui diskusi daring Google Classroom. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan tes pada teknik pengumpulan datanya. Objek penelitian ini sejumlah 20 siswa SMP Muhammadiyah 4 Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks laporan hasil observasi termasuk dalam kategori sangat baik dengan nilai rata-rata 85. Siswa dapat menulis laporan hasil observasi secara lengkap sesuai struktur teks. Akan tetapi, dalam penulisan struktur tersebut, masih terdapat beberapa siswa yang memiliki kendala dalam menyebutkan simpulan dan definisi umum. Kendala tersebut menunjukkan bahwa perlu peningkatan kemampuan pengembangan paragraf berdasarkan objek yang diamati. Selain itu juga ditemukan kecenderungan menulis judul sama dengan objek pengamatan atau tema.
Makna Simbolik Makanan Khas Bakalan: Studi Etnografi Dzarna; Yerry Mijianti; Erika Shinta Dewi
BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2022): BELAJAR BAHASA : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v7i1.6

Abstract

Tujuan penelitian ini mengetahui makna simbol pada prosesi bakalan atau lamaran. Bakalan merupakan salah satu budaya masyarakat dan prosesi tersebut menjadi sebuah tradisi masyarakat etnis Madura dan etnis Jawa. Berbeda etnis tentu keduanya memiliki cara pandang yang berbeda sehingga makanan yang dibawa pihak laki-laki yang memiliki makna simbolik kurang dimengerti oleh keluarga perempuan. Makanan yang dibawa pada umumnya menjadi sajian, suguhan dan oleh-oleh untuk keluarga pihak perempuan, namun di dalamnya terdapat makna simbolik yang menggambarkan perasaan dan tujuan. Pentingnya mengkaji makna simbol agar masyarakat etnis Jawa dan Madura saling mengetahui makna simbolik di dalmnya sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Jenis penelitian yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Metode tersebut terdapat beberapa tahapan yaitu menggolangkan data dengan mengajukan pertanyaan pada informan, kemudian analisis wawancara, analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponen dan yang terakhir analisis data pada metode linguistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makanan khas bakalan tidak hanya sebagai sajian, suguhan dan oleh-oleh melainkan menjadikan makanan sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan dan tujuan. Dalam masyarakat budaya (Jawa dan Madura) menyampaikan pesan secara langsung dirasa “tabu” dan kurang sopan sehingga menggunakan makanan sebagai alat komunikasi. Semua makanan yang dibawa merupakan bentuk perasaan setia, bahagia, bentuk penghormatan, dan memiliki maksud dan tujuan. Penyajiannya juga dengan bentuk yang cantik dan menarik dengan warna-warni yang mencolok.
Kepribadian Tokoh Arimbi dalam Novel Inisial K Karya Nara Lahmusi Talitha Lulu Kharisma; Ekarini Saraswati
BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2022): BELAJAR BAHASA : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v7i1.7

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang kepribadian tokoh Arimbi dengan menggunakan teori Sigmund Freud dalam kajian Psikologi Sastra. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kepribadian tokoh Arimbi dalam novel Inisial K. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, suatu peristiwa, keadaan, objek atau segala sesuatu terkait dengan variabel-variabel yang bisa dijelaskan menggunakan kata-kata. Metode penelitian dilakukan dengan teknik analisis data tersebut adalah sebagai berikut. 1) Mencermati kembali data yang telah dikumpulkan, 2) Mengelompokkan data sesuai persoalan mengenai karakter tokoh yang menunjukkan sikap sabar beserta kutipannya,3) menyimpulkan hasil temuan. Dalam penelitian diperoleh hasil bahwa Id pada tokoh Arimbi adalah merasakan pilih kasih; prinsip ingin dicintai pasangannya; merasa takut dan panik; ingin mengawasi Raka dengan dekat; dan pribadi yang perfeksionis. Ego pada tokoh Arimbi adalah meminta bantuan satpamnya, meralat keputusannya, menolak tawaran menyewa penguntit, dan memecat asistennya. Superego pada tokoh Arimbi adalah menerima laki-laki menjadi pasangannya ketika sudah berhasil melewati ujian yang dibuat Arimbi, tidak mau menuduh asistennya ketika tidak memiliki bukti, dan tetap melaksanakan syarat ketika berpisah sementara dengan Raka.
Implementasi Budaya Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bagi Pemelajar BIPA Level 2 Husna, Kholifatul; Khaerunnisa, Khaerunnisa
BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2022): BELAJAR BAHASA : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v7i1.8

Abstract

Program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) memberikan kesempatan pada orang asing untuk mempelajari bahasa Indonesia sebagai pintu gerbang untuk mengenal Indonesia lebih dalam lagi. Kebudayaan yang hidup dalam masyarakat setempat memberi kesempatan bagi orang asing untuk melihat dan memahami kekayaan budaya Indonesia yang beragam. Dengan semakin banyaknya orang asing mengunakan bahasa Indonesia, semakin terbuka kesempatan bagi bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa internasional. Strategi kebudayaan yang dapat dilakukan dalam mengenalkan Indonesia dalam pembelajaran BIPA Level 2 adalah melalui penerapan budaya yang menjadi ujung tombak dari kebudayaan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) pengimplementasi budaya dalam pembelajaran keterampilan berbicara bagi pemelajar BIPA Level 2; (2) kendala yang dialami dalam pembelajaran keterampilan berbicara pada pemelajar BIPA Level 2; (3) upaya mengatasi kendala pembelajaran keterampilan berbicara pada pemelajar BIPA Level 2. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode proses dan teknik purposive (selektif/sengaja) dalam melakukan pengambilan sample. Teknik pengambilan data yang diterapkan, yaitu (1) observasi, (2) wawancara, dan (3) analisis dokumen. Hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) penerapan budaya dalam pembelajaran keterampilan berbicara pada pemelajar BIPA Level 2 berjalan dengan baik, (2) kendala-kendala dalam pembelajaraan keterampilan berbicara pada pemelajar BIPA Level 2 dapat dibedakan kedalam empat sumber kesulitan, yaitu: (a) peserta didik yang sangat heterogen baik dari sisi budaya kemampuan, dan karaktermenyulitkan para pengajar untuk menyampaikan materi secara seimbang, (b) budaya pemelajar yang masih belum dapat menyesuaikan dengan budaya di Indonesia, (c) minat dan motivasi pemelajar yang masih kurang dalam mempelajari bahasa Indonesia, dan (d) penguasaan bahasa Indonesia yang dimilikioleh para pemelajar sangat beragam. (3) upaya mengatasi kendala-kendala tersebut, yaitu dengan (a) membuat variasi pada model dan materi pembelajaran, (b) memberikan materi yang bersinggungan dengan budaya-budaya di Indonesia, (c) memberikan motivasi pada pemelajar secara intens.
Representasi Perlawanan Perempuan terhadap Ketidakadilan Gender dalam Kumpulan Cerpen Prosa di Rumah Aja: Kajian Feminisme Sosialis Intan Ayu Familia Nur Janah; Hespi Septiana
BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2022): BELAJAR BAHASA : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v7i1.9

Abstract

Kumpulan cerpen Prosa di Rumah Aja memiliki berbagai latar penulisan dengan fenomena sosial yang unik dalam kelompok masyarakat berkaitan perlawanan perempuan dalam mendobrak konstruksi sosial ketidakadilan gender sehingga menarik untuk diteliti dari segi feminisme sosialis. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi secara rinci disertai deskripsi ketidakadilan gender dan perlawanan perempuan terhadap ketidakadilan gender. Pendekatan penelitian ini menggunakan kritik sastra feminisme sebagai pembaca perempuan. Sumber data ialah kumpulan cerpen Prosa di Rumah Aja. Data penelitian ialah informasi-informasi dalam kumpulan cerpen Prosa di Rumah Aja yang berbentuk kata, klausa, kalimat, atau kutipan paragraf yang berkaitan dengan ketidakadilan gender dan perlawanan perempuan melawan ketidakadilan gender dalam bidang domestik maupun publik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik baca kritis, kodifikasi, dan kategorisasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini ialah teknik klasifikasi, tabulasi, dan interpretasi. Hasil penelitian ini ditemukan sebagai berikut (1) ketidakadilan gender terhadap perempuan dapat berupa marginalisasi, stereotip, subordinasi, kekerasan, dan beban kerja, (2) perlawanan perempuan terhadap ketidakadilan gender di sektor domestik yakni balasan, pertentangan, pemikiran sementara di sektor publik yakni perlawanan lisan dan kognitif.
Pandangan Dunia Kahlil Gibran dalam Novel Sayap-Sayap Patah Fuad, Akhmad Dzukaul; Dermawan, Taufik
BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2022): BELAJAR BAHASA : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v7i1.10

Abstract

The structure of the novel broken wings consists of ten parts that describe the stages of the "I" love journey. My character is a representation of the author, in another novel he calls himself "the Prophet". As if Kahlil Gibran did not want to part with the structure he created. The depiction of the figure I in each stage displays the dialectics of conflict between structures that form the theme of social inequality. The author examines the structure of the text in the novel broken wings as a thematic structure, the structure of the text is interpreted as social themes that shape social classes based on education and religion. The social reality of society in the novel of broken wings gives birth to binary opposition of social class based on education and religion. Social classifications based on education distinguish educated and barbarians, while classifications based on religion distinguish imams and worshipers. The novel of the broken wings positions the author's partisanship on the young man who fails to fight for his love due to the injustice wrapped up in religious dogma.
Analisis Sara Mills dalam Pemberitaan Pelecehan Seksual Mahasiswa Riau Pada Berita CNNindonesia.com Ahsin, M. Noor; Nugraheni, Molas Warsi; Sumarlam, Sumarlam
BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2022): BELAJAR BAHASA : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v7i1.11

Abstract

Kasus pelecahan banyak terjadi di berbagai tempat. Tidak sedikit korban yang diam  dan enggan melapor kepada pihak berwajib. Banyak korban yang malu jika aib yang dialaminya kemudian menjadi konsumsi publik.Meskipun demikian, ada juga korban yang berani melaporkan kasus pelechan seksual dan kemudian menjadi viral karena diberitakan di berbagai media massa.  Seperti kasus pelecehan seksual yang di salah satu kampus di Riau kemudian ramai karena diberitakan di berbagai media salah satunya di portal berita cnnindonesia.com. Pemberitaan kasus pelecehan yang ditulis  tersebut menarik untuk dikaji. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis titik letak subjek objek dan titik letak penulis pembaca yang terdapat dalam pemberitaan pelecehan seksual di media cnnindonesia.com pada bulan November 2021. Jenis dar penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sedangkan subjek penelitian adalah pemberitaan pelecehan seksual cnnindonesia.com pada bulan November 2021. Perolehan data menggunakan analisis kritis dari berita pelecehan seksual di cnnindonesia dengan Analisis Wacana Kritis (AWK) Sara Mills. Dari hasil analisis data penelitian, diperoleh data bahwa analisis Sara Mills mengarah pada kajian feminism, dan dapat mengungkapkan seberapa besar peran pelaku terhadap pelecehan seksual yang dilakukannya. Wacana berita tersebut menunjukkan adanya keberpihakan penulis terhadap korban. Sementara, pihak tersangka tidak memperoleh suara dalam pandangan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan analisis Subjek-objek serta posisi penulis-pembaca yang jarang mengekspos perasaan tersangka.
Citra Perempuan dalam Puisi “Dogeng Marsinah” Karya Sapardi Djoko Damono dan Puisi “Yang Melayani, Yang Dituduhkan” Karya Nolinia Zega Arif Fadhil Hakim; Yosi Wulandari
BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2022): BELAJAR BAHASA : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v7i1.12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan citra dalam puisi “Dongeng Marsinah” karya Sapardi Djoko Damono dan puisi “Yang Melayani, Yang Dituduhkan” karya Nolinia Zega. Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah metode deskriptif komparatif dengan teori feminisme dan pendekatan sastra bandingan. Objek yang menjadi kajian dari penelitian ini adalah puisi “Dongeng Marsinah” karya Sapardi Djoko Damono dan puisi “Yang Melayani, Yang Dituduhkan” karya Nolinia Zega. Berbicara tentang kedudukan perempuan menjadi salah satu objek yang sering diperbincangkan dan dijadikan objek kajian dalam karya sastra. Penuntutan kesetaraan gender kaum perempuan masih terus diperjuangkan, melalui karya sastra sebagai mediumnya perempuan mulai angkat bicara. Karya sastra yang ditulis oleh kaum perempuan bukan hanya sekadar untuk dibaca dan dinikmati saja, tetapi untuk dipelajari secara mendalam. Citra perempuan digambarkan sebagai sosok yang lemah, lembut, dan penuh kasih sayang. Terlepas dari citra perempuan yang sudah melekat dalam dirinya ada sesuatu yang masih terselimuti dari itu semua yaitu perjuangan perempuan dalam menuntut keadilan atas dasar penindasan. Perempuan mulai membentuk gerakan perlawanan untuk menghapus ketidakadilan. Munculnya para penulis perempuan merupakan bentuk perlawanan atas dasar ketidakadilan yang menimpa kaumnya, melalui karya sastra perempuan mengingatkan sesama kaumnya untuk memperjuangkan hak-haknya, menghapus ketidakadilan yang terjadi. Hasil dari penelitian ini bertujuan untuk melihat citra dan kedudukan perempuan dalam puisi “Dongeng Marsinah” karya Sapardi Djoko Damono dan puisi “Yang Melayani, Yang Dituduhkan” karya Nolinia Zega. Melalui kajian sastra bandingan ini antara puisi “Dongeng Marsinah” karya Sapardi Djoko Damono dan puisi “Yang Melayani, Yang Dituduhkan” karya Nolinia Zega diharapkan pembaca mengetahui citra dan kedudukan perempuan menurut pandangan penyair.
Pengembangan Buku Cerita Anak Berbasis Kearifan Lokal Jember Dina Merdeka Citraningrum; Emi Masturoh; Rofiatul Hima
BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2022): BELAJAR BAHASA : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v7i1.14

Abstract

Pelaksanaan pembelajaran apresiasi cerita anak untuk siswa sekolah dasar kelas IV mengalami hambatan. Hambatan tersebut antara lain: (1) media guru pada pembelajaran teks cerita anak kurang menarik minat siswa, sebab kurangnya ilustrasi yang digunakan pada buku cerita anak, (2) bahasa yang ditulis dalam buku cerita anak terlalu panjang sehingga anak-anak kurang tertarik, (3) anak kurang mengenal dan kurang peduli untuk memahami cerita anak yang bermuatan kearifan lokal, dan (4) minimnya buku cerita anak berbasis kearifan lokal yang terdapat di daerahnya sendiri. Untuk mengatasi kenyataan itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan buku cerita anak yang menarik bagi siswa sekolah dasar kelas IV di Jember. Adapun metode Borg dan Gall adalah metode yang cocok untuk digunakan pada penelitian ini. Dipilihnya metode pengembangan tersebut adalah untuk menghasilkan produk yang dapat dipakai untuk memecahkan permasalahan yang aktual dalam kegiatan pembelajaran. Produk yang dikembangakan dalam penelitian ini divalidasi oleh guru sebagai ahli cerita anak, ahli dalam pembelajaran apresiasi prosa, dan ahli pada desain bahan ajar, serta siswa SD kelas IV selaku pembaca. Aspek yang divalidasi berupa: (a) penampilan, bahan, dan kualitas cetak, (b) bahasa, (c) buku berilustrasi, dan (d) buku pengayaan fiksi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini mencapai skor dengan tingkat persentase 85%—100%. Artinya, produk yang dihasilkan tergolong layak dan dapat diimplementasikan dalam pembelajaran.
Bentuk Gejala Tokoh Obsesif-Kompulsif dalam Novel Aroma Karsa Karya Dewi Lestari Sultoni Rijalur Rachman; Ninda Almaidatul Jannah
BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2022): BELAJAR BAHASA : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v7i1.15

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan bentuk gejala gangguan obsesif-kompulsif yang diderita tokoh Jati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian psikologi sastra. Data penelitian berupa bagian-bagian teks berisi penggalan cerita dengan sumber data dari novel Aroma Karsa karya Dewi Lestari. Berdasarkan analisis data, ditemukan gejala obsesif-kompulsif tokoh memiliki ciri khas terhadap aroma yang sesuai dengan tipe checking dan hoarding. Pada tipe checking, Jati wujudkan dalam bentuk tindakan membaui aroma yang ditemui dan dari benda-benda yang disimpan. Pada tipe hoarding, Jati wujudkan dalam bentuk tindakan menghalusinasikan dan menuliskan kesan-kesan aroma yang tercium. Seluruh tindakan tersebut didasarkan atas naluri dan dorongan ingin tahu. Jati tidak pernah terbuka dan selalu mengisolasi diri atas perilakunya yang abnormal. Hal ini membuatnya tidak menyadari akan gangguan obsesif-kompulsif yang diderita. Tokoh lain akhirnya tidak dapat memahami Jati.