cover
Contact Name
Widhi Kurniawan
Contact Email
kurniawan.widhi@uho.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jipho@uho.ac.id
Editorial Address
Gedung Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo Kampus Hijau Bumi Tridharma Jl. H.E.A. Mokodompit, Anduonohu, Kendari, Sulawesi Tenggara, Indonesia 93232. Telp/fax: (+62-401-3190791)
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 25481908     DOI : https://doi.org/10.56625
JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo) is a scientific journal in the field of animal husbandry which includes; breeding and genetics, reproduction, physiology, nutrition, feed technology, forage, livestock production, biotechnology, behavior, health, livestock systems, socio-economics, policy, and livestock product technology.
Articles 91 Documents
Jenis dan Kualitas Nutrien Tumbuhan Sebagai Sumber Hijauan Pakan Ternak Sapi di Kecamatan Duruka Kabupaten Muna: Types and Quality of Plant Nutrients as a Source of Forage for Cattle in Duruka District, Muna Regency Estin; Rahman; Syamsuddin
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 7 No. 1 (2025): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v7i1.58

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis hijauan ternak sapi dan menganalisis kualitas nutrien hijauan pakan yang dikonsumsi ternak sapi di Kecamatan Duruka Kabupaten Muna. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Maret 2024 dengan menggunakan metode purposive sampling untuk menentukan lokasi sampel. Variabel penelitian ini adalah bahan kering (BK), bahan organik (BO), serat kasar (SK), protein kasar (PK), lemak kasar (LK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa jenis tumbuhan pakan yang biasa diberikan ke ternak sapi di Kecamatan Duruka yaitu, tumbuhan bakau, perepat, gamal, lamtoro, waru, kayu kambing, gajah mini, cendana, gapusa, dan kapuk randu. Tumbuhan yang paling dominan diberikan keternak sapi di Kecamatan Duruka Kabupeten Muna yaitu tumbuhan gajah mini dan waru, memiliki nilai bahan kering (BK) berkisar antara 20,38-41,95%, bahan organik (BO) berkisar antara 9,94-33,32%, serat kasar (SK) berkisar antara 16,22-26,73%, protein kasar (PK) berkisar antara 15,71-18,15%, dan lemak kasar (LK) berkisar antara 2,39-2,49%.   Kata Kunci: jenis tumbuhan, kadar nutrien, ternak sapi.      
Kadar Nutrien Larva BSF (Black Soldier Fly, Hermetia illucens) yang Diberi Substrat Limbah Organik Berbeda : Nutrient Content of BSF (Black Soldier Fly, Hermitia illucens) Larvae Given Different Organic Waste Substrates Giyesi; Natsir Sandiah; Fuji Astuty Auza
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 7 No. 1 (2025): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v7i1.60

Abstract

Larva Hermetia illucens berpotensi sebagai pakan sumber protein bagi ternak, dan dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif yang dapat mengurangi biaya pakan. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh penggunaan substrat limbah organik berbeda terhadap kandungan nutrien larva BSF (Black Soldier Fly). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. P1= Dedak padi; P2= Limbah kol dan nenas; P3= Jeroan ikan; P4= Limbah rumah makan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa kadar nutrient maggot Black soldier fly yang diberi substrat limbah organik berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap komposisi nutrien larva. Kadar bahan kering terbaik terdapat pada perlakuan limbah warung makan yaitu 94,90%, sedangkan komposisi bahan organik tertinggi pada perlakuan dedak padi yaitu sebesar 73,46%, kadar protein tertinggi terdapat pada perlakuan limbah ikan dan limbah rumah makan sebesar 31,13% dan 31,88% serta kadar lemak tertinggi pada perlakuan limbah ikan dan limbah rumah makan yaitu 34,71% dan 36,18%. Perlakuan yang direkomendasikan sebagai media tumbuh larva terbaik yaitu pada media limbah ikan dan rumah makan. Penelitian ini dapat mengindikasikan bahwa larva merupakan pakan sumber protein dan lemak bagi ternak.
Analisis Ketersediaan Pakan Ternak Kerbau Rawa (Bubalus bubalis): Studi Kasus di Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan: Analysis of the Availability of Swamp Buffalo (Bubalus bubalis) Animal Feed: Case Study in Angata District, South Konawe Regency Apriliyan Yusuf; La Malesi; La Ode Nafiu
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 7 No. 1 (2025): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v7i1.62

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketersediaan hijauan pakan ternak kerbaurawa (Bubalus bubalis) dan menganalisis ketersediaan hasil ikutan pertanian sebagai pakan kerbau rawa (Bubalus bubalis) di Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan cara survey. Penentuan lokasi ditentukan secara purposive sampling. Pengukuran prosuksi hijauan dilakukan dengan menggunakan metode “Actual Weight Estimate” yaitu dengan menggunakan frame, frame yang digunakan pada penelitian ini berukuran 50 cm x 50 cm. Analisis komposisi botani menggunakan bingkai kuadrat dalam pengambilan sampling plot, melakukan identifikasi dengan cara observasi jenis vegetasi,dan penyebaran jenis formasi yang ada pada setiap plot. Pengukuran produksi hasil ikutan pertanian dengan menganalisis data sekunder berupa luas panen. Hasil penelitian ini menjukan bahwa komposisi botani pada padang penggembalaan kerbau rawa di Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan didominasi oleh rumput dengan peresentase 69,58% kemudian diikuti gulma 28,00% dan legum 2,42% . Produksi hijauan mencapai 6,56 ton BK/ha/tahun yang dapat menampung 1,98 ST/ha/tahun dan produksi hasil ikutan pertanian sebesar sebesar 18,46 ton BK/ha/tahun dengan kapasitas tampung 5,56 ST/ha/tahun. Kata kunci : Kerbu rawa, ketersediaan pakan, hijauan dan hasil ikutan pertanian
Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Yoghurt dengan Fortifikasi Teh Pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Arya Dwiki Ramadhan; Lulu'u Wilda Maslachah; Dinda Amallia Kurniati Nurjannah; Triana Setyawardani; Juni Sumarmono; Irfan Fadhlurrohman; Naofal Dhia Arkan
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 6 No. 4 (2024): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i4.67

Abstract

Yoghurt merupakan probiotik dari fermentasi susu sapi dengan inokulasi Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus, Streptococcus thermophilus. Pembuatan yoghurt banyak dimodifikasi dengan penambahan bahan lain salah satunya teh daun pandan yang dapat meningkatkan sifat fungsional dan sensoris dari yoghurt. Daun pandan biasa digunakan sebagai zat pemberi warna, menambah aroma dan cita rasa, serta bermanfaat sebagai antioksidan, antidiabetes, dan antikanker. Penelitian dilakukan dengan memberi bahan tambahan berupa teh daun pandan ke dalam yoghurt susu sapi yang telah dipasteurisasi untuk melihat sifat fisikokimia yoghurt dan hasil uji sensoris oleh 20 panelis. Adapun 5 perlakuan yang digunakan yaitu perlakuan kontrol (P0) tanpa penambahan teh daun pandan, serta penambahan teh daun pandan masing-masing perlakuan lainnya 0,25% (P1), 0,50% (P2), 0,75% (P3), dan 1% (P4). Hasil penelitian menunjukkan penambahan teh daun pandan tidak secara signifikan memengaruhi warna, tekstur dan kesukaan pada yoghurt teh pandan namun secara signifikan memengaruhi aroma yoghurt. Warna yang paling disukai oleh panelis yaitu pada P1, sedangkan aroma, tekstur, dan kesukaan paling disukai adalah P0. Sifat fisikokimia yoghurt menunjukkan bahwa penambahan teh daun pandan memengaruhi whiteness index dan chroma, namun tidak memengaruhi pH, total asam tertitrasi, hue, L*, a* dan b*.
Kualitas Fisik dan pH Ampas Sagu Melalui Pengolahan Amoniasi dan Biofermentasi Menggunakan Ragi Tempe Afsitin Joan Tatra; Wa Laili Salido; Ristina
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 6 No. 4 (2024): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i4.84

Abstract

Abstrak. Ampas sagu dapat menjadi alternatif pakan sumber serat pada ternak ruminansia karena kandungan serat kasar yang cukup tinggi tetapi kandungan protein yang rendah membutuhkan pengolahan untuk dapat meningkatkan kualitasnya. Pengolahan kombinasi pada penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik dari ampas sagu yang diolah melalui biofermentasi menggunakan ragi tempe dan amoniasi. Penelitian ini menggunakan ampas sagu yang telah dikeringkan hingga mencapai kadar air 50% dengan rancangan percobaan acak lengkap dengan 5 perlakuan yang terdiri dari P0 (Ampas sagu tanpa perlakuan), P1 (Ampas sagu dengan penambahan 5% Urea), P2 (P1 ditambah ragi tempe 2 gr/kg), P3 (P1 ditambah ragi tempe 3 gr/kg), dan P4 (P1 ditambah ragi tempe 4 gr/kg) yang masing-masing perlakuan 4 ulangan yang di inkubasi selama 3 hari pada suhu ruang dengan parameter yang diamati yaitu warna, aroma tekstur dan pH. Hasil sidik ragam kualitas fisik yang dihasilkan pada penelitian ini berdasarkan aroma dan tekstur tidak berbeda nyata (P >0.05) pada semua perlakuan dengan aroma yang tidak asam/ tidak busuk dan tekstur yang padat tidak menggumpal dan tidak berlendir sedangkan untuk warna P1 berbeda sangat nyata (P <0.01) dari perlakuan lainnya yaitu terjadi perubahan warna dari warna asli ampas sagu yang cokelat muda menjadi coklat. Perlakuan pada penelitian ini memberi pengaruh yang sangat nyata (P <0.01) pada nilai pH semua perlakuan dimana nilai pH P2 lebih rendah dan bersifat asam dibandingkan dengan pH perlakuan lain yang lebih tinggi dengan kisaran dari netral ke basa.
Efektivitas Ekstrak Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dan Bawang Putih (Allium sativum L.) Terhadap Kecepatan Ejakulasi Ayam Bangkok dan Fertilitas Telur Dewi Pranatasari; Anggi Widya Kusuma Wardhani; Dayang Fidi Ristanti; Budi Purwo Widiarso
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 6 No. 4 (2024): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i4.91

Abstract

Keberhasilan IB pada ayam bergantung pada kualitas semen atau sperma yang digunakan. Sperma dengan kualitas bagus dapat berpengaruh terhadap persentasi telur fertil yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian ekstrak bawang merah dan bawang putih terhadap kecepatan ejakulasi pejantan ayam Bangkok dan fertilitas telur. Rancangan percobaan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 kali ulangan dengan jumlah pejantan ayam Bangkok sebanyak 20 ekor dan betina ayam ras petelur 100 ekor. Perlakuan yang diberikan adalah P0 tanpa pemberian ekstrak, P1 pemberian ekstrak bawang merah dan bawang putih sebanyak 1,5 ml, P2 pemberian ekstrak bawang merah dan bawang putih sebanyak 2,5 ml, P3 pemberian ekstrak bawang merah dan bawang putih sebanyak 3,5 ml. Ekstrak bawang merah dan bawang putih diberikan ke ternak pejantan ayam Bangkok dengan cara dicekok sebanyak 3x seminggu. Data kecepatan ejakulasi dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan apabila perlakuan berpengaruh nyata maka diuji lanjut menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Data fertilitas telur dianalisis menggunakan Cochran Q Test dan apabila perlakuan berpengaruh nyata maka diuji lanjut menggunakan Pairwise Comparisons. Hasil analisis menggunakan ANOVA menunjukkan bahwa pemberian perlakuan ekstrak bawang merah dan bawang putih berbeda nyata (P<0,05) terhadap variabel kecepatan ejakulasi pejantan ayam Bangkok. Berdasarkan hasil analisis Cochran Q Test menunjukkan bahwa pemberian ekstrak bawang merah dan bawang putih pada ayam Bangkok berbeda nyata (P<0,05) terhadap fertilitas telur dari hasil inseminasi. Ekstrak bawang merah dan bawah putih berpengaruh terhadap kecepatan ejakulasi pejantan ayam Bangkok dan fertilitas telur. Pemberian ekstrak bawang merah dan bawang putih sebanyak 3,5 ml dapat meningkatkan kecepatan ejakulasi pada pejantan ayam Bangkok dan meningkatkan fertilitas telur hasil inseminasi buatan.
Penggunaan Minyak Maggot pada Pakan Terhadap Kualitas Telur Ayam Ras Nisa Bejawati; Hariadi Darmawan; Nonok Supartini
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 6 No. 4 (2024): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i4.97

Abstract

Minyak maggot (MMG) merupakan minyak yang diekstrak dari limbah pembuatan tepung maggot segar, dan terkategori bahan pakan ternak yang baru dikenal oleh masyarakat sehingga informasi tentang pengaruh penggunaannya masih minim tersedia. Oleh karenanya, dilakukan penelitian ini yang bertujan untuk mengetahui pengaruh penggunaan MMG pada pakan ayam ras terhadap kualitas telurnya. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 48 ekor ayam ras berumur 1 tahun, pakan formulasi, dan MMG. Variabel yang diamati adalah kualitas telur meliputi ukuran telur (berat, panjang dan diameter telur), berat kerabang telur, rongga udara, indeks putih telur, indeks kuning telur, Haugh Unit, berat kuning telur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap menggunakan 4 perlakuan dan 3 ulangan: P0 : pakan formulasi + tanpa MMG (0%), P1 : pakan formulasi + MMG (4%), P2 : pakan formulasi + MMG (8%), P3 : pakan formulasi + MMG (12%), yang dianalisis dengan ANOVA dan jika terdapat perbedaan diuji lanjut dengan analisis Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan MMG dalam pakan dengan level 4% memberikan pengaruh pada kualitas baik telur ayam ras, yang diindikasikan dengan semua variabel penelitian dalam rentang nilai mutu I menurut SNI, kecuali nilai Indeks Putih Telur yang dalam rentang nilai mutu III menurut SNI, meskipun secara statistik semua variabel tidak menunjukkan pengaruh yang nyata (P>0,05).
Identifikasi dan Analisis Komposisi Botani Tumbuhan Lokal Sebagai Hiajuan Pakan pada Lahan Pasca Tambang Nikel PT. Putra Mekongga Sejahtera Kabupaten Kolaka : Identification and Analysis of the Botanical Composition of Local Plants as Forage Feed on Post Nickel Mine Land PT. Putra Mekongga Sejahtera, Kolaka Regency Yumin; Astriana Napirah; Widhi Kurniawan
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 7 No. 1 (2025): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v7i1.100

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis komposisi botani tumbuhan lokal pada lokasi pasca tambang nikel di Kabupaten Kolaka. Penelitian ini bertempat di PT.Putra Mekongga Sejahtera (PMS), Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, analisis sampel dilakukan Laboratorium Unit Analisis Pakan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo. Komposisi botani ditentukan  menggunakan metode summed dominance ratio, analisis kadar nutrient menggunakan metode analisa proksimat. Variabel penelitian ini adalah identifikasi tumbuhan, komposisi botani, bahan kering, bahan organik, serat kasar, protein kasar, lemak kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dan total digestible nutrient (TDN). Hasil dari penelitian menunjukan pada lahan pasca tambang ditemukan 6 jenis vegetasi/spesies yaitu Juncus inflexus L, Machaerina deplanchei, Scleria levis Retz, Indian ipecac (Vincetoxicum indicum (burm. F) Mabb), Ubi kelapa (Diascorea alata) dan Smilax rotundifolia L. Komposisi botani lahan pasca tambang didominasi oleh 2 sedges dari famili Juncaceae dan Cyperaceae dengan nilai SDR 0,92% dan INP 3,68%. Tumbuhan Juncus inflexus L (Family Juncaceae)  memiliki kadar nutrien yakni BK 46,99%, BO 74,42%, SK 17,71%, PK 4,89%, LK 0,42%, BETN 62,25% dan TDN 58,32%. Tumbuhan Machaerina deplanchei (family cyperaceae) memiliki kadar nutrien yakni BK 47,62%, BO 76,45%, SK 17,15%, PK 5,79%, LK 0,58%, BETN 62,15% dan TDN 58,32%.
Profil Tumbuhan Lokal dan Komposisi Botani sebagai Sumber Pakan pada Blok C Lokasi Pasca Tambang Nikel PT. Jagad Rayatama di Kabupaten Konawe Selatan: Local Plant Profile and Botanical Composition as Feed Source in Block C of PT. Jagad Rayatama Post Nickel Mine Site in South Konawe Regency Puput Sabrina Qalbi; La Malesi; Widhi Kurniawan
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 7 No. 1 (2025): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v7i1.107

Abstract

Pakan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi produktivitas ternak. Identifikasi tumbuhan dilakukan untuk mengetahui spesies tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan baik di lahan pasca tambang dan dapat digunakan sebagai sumber hijauan pakan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis komposisi botani tumbuhan lokal yang berpotensi sebagai pakan ternak di lokasi pasca tambang nikel di Kabupaten Konawe Selatan. Metode penelitian melibatkan pengambilan sampel vegetasi menggunakan transek garis, analisis komposisi botani, dan analisis kimia untuk menentukan kualitas nutrien tumbuhan. Ada 18 spesies tumbuhan dengan kualitas nutrien yang berbeda pada lahan pasca tambang nikel di Kabupaten Konawe Selatan, diantaranya adalah Stachytarpheta indica (L.) Vahl, Spermacoce remota Lam., Alysicarpus vaginalis (L.) DC, Sida rhombifolia (L.), Dactyloctenium aegyptium (L.) Willd, Sporobolus indicus (L.), Alternanthera sesslis (L.) R Br ex DC, Phylantus urinaria (L.), Echinochloa colonum (L.), Chromolaena odorata (L.), Cynodon dactylon (L.), Urochloa panicoides P. beauv, Uraria lagopodioides (L.) DC, Paspalum dilatatum Poir, Grona triflora (L.), Strobilanthes reptans, Paspalum disticum (L.), dan Lantana camara (L.). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lahan pasca tambang nikel di Kabupaten Konawe Selatan memiliki potensi sebagai hijauan pakan ternak dengan berbagai jenis tumbuhan lokal yang dapat dimanfaatkan.
Sifat Organoleptik Abon Daging Sapi dengan Penambahan Jantung Pisang pada Tingkat Berbeda: Organoleptic Properties of Beef Shredded Meat with the Addition of Banana Blossom at Different Levels Made Riojuna; Andini Sulfitrana; Harapin Hafid
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 7 No. 1 (2025): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v7i1.125

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penambahan jantung pisang mempengaruhi sifat organoleptik abon daging sapi. Rancangan Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), yang terdiri dari empat perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan untuk penelitian ini adalah menambah jantung pisang pada tingkat yang berbeda. yaitu (P0) tanpa penambahan jantung pisang, (P1) penambahan jantung pisang 10%, (P2) penambahan jantung pisang 20%, (P3) penambahan jantung pisang 30%. Variabel penelitian uji organoleptik yaitu warna, aroma, rasa, tekstur dan penerimaan umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat organoleptik abon daging sapi dengan penambahan jantung pisang berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap warna, aroma, cita rasa, dan penerimaan umum, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tekstur (P<0,05). Pada penelitian ini, perlakuan P1, yang melibatkan penambahan jantung pisang sebesar 10%, memberikan kualitas abon daging sapi terbaik. Kata kunci: Abon, Daging Sapi, Jantung pisang

Page 3 of 10 | Total Record : 91