Jurnal MediLab Mandala Waluya
Jurnal Medilab merupakan media yang diharapkan dapat menjadi wadah bagi dosen baik di lingkup prodi Program studi D-IV Analis Kesehatan atau Teknologi Laboratorium Medik, institusi lokal maupun nasional untuk mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya di berbagai disiplin ilmu khususnya dalam bidang Medical Sains dan Kesehatan. Penamaan jurnal Medilab ini diadopsi dari nama Laboratorium Medik. Laboratorium bermakna pemeriksaan atau pengujian baik secara biologi, kimia, fisika yang memberi informasi teliti dan akurat tentang aspek laboratoris terhadap spesimen atau sampel. Sedangkan medik bermakna hal-hal yang berhubungan dengan kedokteran/kesehatan, meliputi bidang Hematologi, Kimia klinik, Mikrobiologi, Imunoserologi, Parasitologi, Mikologi, Toksikologi, Kimia Air, Makanan dan minuman, dan lain-lain.
Articles
12 Documents
Search results for
, issue
"Vol. 9 No. 1 (2025): JURNAL MEDILAB MANDALA WALUYA"
:
12 Documents
clear
PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN SAMPEL DARAH EDTA PADA SUHU RUANGAN TERHADAP NILAI TROMBOSIT DAN LEUKOSIT
Nur Alam;
I Gusti Putu Agus Ferry Sutrisna Putra;
Nyoman Sudarma
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 9 No. 1 (2025): JURNAL MEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54883/medilab.v9i1.1224
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan sampel darah EDTA pada suhu ruang terhadap perubahan nilai leukosit dan trombosit. Sampel darah sebanyak 40 orang diperiksa menggunakan desain eksperimen pretest-posttest pada tiga waktu pemeriksaan, yaitu pemeriksaan segera setelah pengambilan darah, setelah penundaan penyimpanan selama 3 jam, dan setelah penundaan selama 6 jam pada suhu ruang. Karena sebagian besar data tidak memenuhi asumsi normalitas, maka analisis statistik menggunakan uji non-parametrik Kruskal-Wallis untuk menguji perbedaan nilai leukosit dan trombosit antar kelompok waktu penyimpanan. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan secara statistik pada nilai leukosit (p = 0,010) dan trombosit (p = 0,023) di antara ketiga kelompok waktu pemeriksaan. Hal ini mengindikasikan bahwa lama penyimpanan sampel darah pada suhu ruang berpengaruh terhadap perubahan jumlah leukosit dan trombosit yang terdeteksi. Perubahan tersebut kemungkinan disebabkan oleh proses degradasi biologis dan kerusakan sel akibat paparan suhu ruang yang berkepanjangan. Penelitian ini memberikan gambaran penting mengenai batas waktu optimal penyimpanan sampel darah EDTA sebelum pemeriksaan hematologi dilakukan, sehingga dapat membantu laboratorium dalam menjaga akurasi dan reliabilitas hasil pemeriksaan darah. Dengan demikian, rekomendasi waktu penyimpanan yang tepat sangat diperlukan untuk meminimalisir kesalahan interpretasi hasil pemeriksaan klinis.
ANALISIS DAYA HAMBAT MADU HUTAN KONAWE DAN BUTON UTARA TERHADAP Propioonibacterium acnes dan Staphylococcus aureus
Rosdarni;
Nurdin;
Uni Sandrawati
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 9 No. 1 (2025): JURNAL MEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54883/medilab.v9i1.1225
Jerawat adalah kelainan kulit yang timbul secara fisiologis. Jerawat timbul pada saat kelenjar minyak pada kulit terlalu aktif, sehingga pori-pori kulit akan tersumbat oleh timbunan lemak yang berlebihan. Bakteri yang umum menginfeksi jerawat adalah Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes. Madu dapat menjadi agen antibakterium karena memiliki kandungan gula yang tinggi, pH yang relatif asam dan kandungan protein yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana analisis aktifitas daya hambat madu hutan konawe dan buton utara terhadap Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus. Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorium. Populasi pada penelitian ini adalah Madu Hutan Konawe dan Madu Hutan Buton Utara yang diujikan terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus. Berdasarkan penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa, daya hambat terbaik madu hutan konawe pada pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes terdapat pada kosentrasi 100% yakni sebesar 6,16 mm. Sedangkan daya hambat terbaik madu hutan buton utara terdapat pada kosentrasi 75% yakni sebesar 5,5 mm. Daya hambat terbaik Madu hutan Konawe pada pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus terdapat pada kosentrasi 100% yakni sebesar 6,83 mm. Sedangkan daya hambat terbaik madu hutan Buton Utara yakni pada kosentrasi 100% yakni sebesar 3,66 mm Untuk peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan pemanfaatan madu hutan sebagai bahan atau media praktik di laboratorium medik, karena madu hutan adalah bahan alam yang memiliki resiko ringan terhadap kerusakan lingkungan.
HUBUNGAN HBA1C ( hemoglobin terglikosilasi) DENGAN KADAR KOLESTEROL PADA IBU HAMIL TRIMESTER KEDUA
Amirah;
Yudistira;
Arlitha Deka Yana;
Titi Purnama;
Ka’ba Paharu;
Desyani Ariza
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 9 No. 1 (2025): JURNAL MEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54883/medilab.v9i1.1226
Secara fisiologis kehamilan normal dapat digambarkan sebagai kondisi "resistensi insulin yang progresif". perubahan metabolisme karbohidrat dan lemak pada ibu hamil merupakan sebagai mekanisme fisiologis yang diperlukan untuk menyediakan bahan bakar metabolik dan nutrisi bagi janin, akan tetapi resiko terjadi peningkatan kadar kolesterol total, dan glukosa darah yang tidak terkontrol selama kehamilan dapat berpotensi menimbulkan komplikasi, baik bagi ibu maupun janin. Ibu hamil dapat mengalami perubahan hormon dan metabolisme tubuh pada trimeter kedua sehingga mempengaruhi profil lipid dan mengakibatkan resistensi insulin yang akan meningkatkan risiko diabetes gestasional, serta mempengaruhi kadar HBA1C ( hemoglobin terglikosilasi). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan HBA1C dengan kolesterol pada Ibu hamil trimester kedua. Metode penelitian menggunakan deskriptif observasi laboratorik. Sampel penelitian terdiri dari 32 ibu hamil trimester kedua yang diperiksa kadar HBA1C dan kolesterol. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 22 (68,7 %) ibu hamil memiliki kadar HBA1C normal dan 10 (43.3 %) ibu hamil memiliki kadar HBA1C di atas nilai rujukan. Dan pada pemeriksaan kolesetrol diperoleh 9 (28,1%) ibu hamil memiliki kadar kolesterol normal dan 23 (71,8%) meningkat dari nilai rujukan, beradasarkan uji korelasi korelasi pearson HBA1C dengan Kolesterol ibu hamil trimester kedua nilai p : 0,241(p>0.05) yang menunjukkan bahwa korelasi kedua variabel tidak bermakna, artinya pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan anatar kadar HBA1c dengan kolesterol
HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KADAR HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) PADA PERSONIL KEPOLISIAN RESOR (POLRES) KOTA KENDARI
Titi Purnama;
Wa Ode Gustiani P;
Masir
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 9 No. 1 (2025): JURNAL MEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54883/medilab.v9i1.1227
Hipertensi adalah keadaan tekanan darah berada di atas batas normal yaitu ≥130/90 mmHg. Terdapat berbagai faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya hipertensi, di antaranya adalah usia, faktor genetik, suku, jenis kelamin, obesitas, faktor lingkungan, stres, serta pola makan seperti konsumsi natrium berlebih, meminum alkohol, perilaku merokok, dan konsumsi kolesterol yang membuat profil lipid menjadi tinggi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan hipertensi dengan kadar high density lipoprotein (HDL) dan kadar low density lipoprotein (LDL) pada Personil Kepolisian Resor (POLRES) Kota Kendari. Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross selectional. Populasi dari penelitian ini berjumlah 23 orang. Teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan pasien hipertensi yang berjumlah 22 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Analisisi data yang digunakan uji normalitas dari distribusi data menggunakan Shapiro-Wilk. yang dilanjutkan dengan uji statistik Pearson’s correlation, jika hasilnya berdistribusi tidak normal maka dilanjutkan ke uji korelasi spearman. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Hati Mulia Kendari. Berdasarkan umur responden didapatkan responden paling banyak adalah pada kelompok usia lansia (46-65) yaitu 13 orang dengan presentase 59%. Berdasarkan jenis kelamin lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki yaitu 22 orang dengan presentase 100%. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan hipertensi dengan kadar high density lipoprotein (HDL).yaitu (p=0,014 <0,005) sedangkan ada hubungan hipertensi dengan kadar low density lipoprotein (LDL) yaitu (p=0,047 <0,005). Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan hipertensi dengan kadar high density lipoprotein (HDL) dan kadar low density lipoprotein (LDL) pada Personil Kepolisian Resor (POLRES) Kota Kendari. Saran dalam penelitian perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai riwayat penyakit dan gaya hidup yang dapat mempengaruhi kadar LDL dan HDL pada pasien hipertensi.
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN LANSIA TERHADAP LAYANAN CITO DI LABORATORIUM RSU ANUTAPURA PALU
Ika Yulfitrah;
Putu Gede Subhaktiyasa;
I Gusti Putu Agus Ferry Sutrisna;
Diah Prihatiningsih
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 9 No. 1 (2025): JURNAL MEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54883/medilab.v9i1.1228
Pelayanan cito di laboratorium medis memegang peranan penting dalam menunjang pengambilan keputusan klinis secara cepat, khususnya bagi pasien lansia yang memiliki kondisi kesehatan kompleks dan membutuhkan penanganan segera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien lansia terhadap layanan cito di Laboratorium RSU Anutapura Palu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif analitik dan metode survei melalui penyebaran kuesioner tertutup. Jumlah responden sebanyak 100 pasien lansia yang melakukan pemeriksaan cito pada periode Mei hingga Juni 2025. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan, yang diukur berdasarkan lima dimensi SERVQUAL: bukti fisik (tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy). Sementara itu, variabel dependen adalah kepuasan pasien. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Spearman’s rho dan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian kualitas pelayanan dalam kategori sangat baik pada seluruh dimensi, dengan persentase tertinggi pada dimensi empati dan daya tanggap (97%), serta terendah pada dimensi bukti fisik (83%). Tingkat kepuasan pasien juga tinggi, di mana 92% responden menyatakan sangat puas terhadap pelayanan yang diterima. Hasil uji Spearman’s rho menunjukkan adanya korelasi positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dan kepuasan pasien (r = 0,316; p = 0,001), sedangkan uji Chi-Square menghasilkan nilai signifikansi p = 0,040. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dan kepuasan pasien lansia terhadap layanan cito di Laboratorium RSU Anutapura Palu. Semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan, semakin tinggi pula tingkat kepuasan yang dirasakan oleh pasien.
DETEKSI Mycobacterium tuberculosis PADA PASIEN SUSPEK TB DI PUSKESMAS POASIA BERDASARKAN EVALUASI PEWARNAAN DAN KEMUNCULANGEN IS6110
Satriani Syarif;
Nur Ramdani;
Muzuni
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 9 No. 1 (2025): JURNAL MEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54883/medilab.v9i1.1229
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penggunaan suspek TB sebagai responden karena kasus suspek TB memiliki jumlah yang cukup banyak di Puskesmas Poasia dengan data kasus 3 bulan terakhir yaitu, September sebanyak 242 orang, Oktober sebanyak 232 orang, dan November sebanyak 182 orang pada tahun 2022. Pemeriksaan mikroskopis dengan metode pewarnaan Ziehl-Neelsen masih menjadi pilihan pertama untuk deteksi awal TB. Kemunculan gen IS6110 menjadi penanda adanya Mycobacterium tuberculosis. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeteksi Mycobacterium tuberculosis pada pasien suspek TB negatif di Puskesmas Poasia berdasarkan evaluasi pewarnaan dan berdasarkan kemunculan gen IS6110 Jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan desain non-experimental. Populasi pada penelitian ini adalah pasien suspek TB negatif rawat jalan yang melakukan pemeriksaan sputum di Puskesmas Poasia Kota Kendari. Pada penelitian ini sampel diambil dari 5 responden suspek TB negatif. Jenis sampel yang digunakan adalah sputum dan urine. Sampel sputum digunakan untuk pewarnaan Ziehl-Neelsen (ZN) dan sampel urine digunakan untuk pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil pemeriksaan kelima sampel dengan kode 1A, 2A, 3A, 4A, dan 5A menunjukkan bahwa Mycobacterium tuberculosis tidak ditemukan pada sampel sputum suspek TB menggunakan metode pewarnaan Ziehl-Neelsen dan Mycobacterium tuberculosis tidak terdeteksi pada sampel urine suspek TB menggunakan metode PCR dengan amplifikasi yang dilakukan menggunakan primer Pt8 dan Pt9. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdeteksi Mycobacterium tuberculosis pada pasien suspek TB di Puskesmas Poasia berdasarkan evaluasi pewarnaan dan pada metode PCR. Untuk penelitian selanjutnya agar dilakukan deteksi Mycobacterium tuberculosis menggunakan metode PCR pada pasien yang baru terdiagnosa positif TB dan belum melakukan pengobatan.
ANALISIS KADAR Alanin Aminotransferase (ALT) DAN Aspartat Aminotransferase (AST) SERTA RATIO DE RITIS PASIEN TUBERKULOSIS SETELAH 6 BULAN PENGOBATAN DI PUSKESMAS UNAAHA
Vicha Nur Fathanah;
Sanatang;
Marseylah;
Firmansyah
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 9 No. 1 (2025): JURNAL MEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54883/medilab.v9i1.1230
Pengobatan terhadap pasien tuberkulosis dapat dilakukan selama 6 bulan, parameter yang digunakan untuk menilai fungsi hati adalah AST dan ALT serta ratio de ritis. Namun efek pengobatan tuberkulosis dapat memicu kemungkinan terjadinya kerusakan fungsi hati. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar AST, ALT dan ratio de ritis pada pasien tuberkulosis setelah pengobatan 6 bulan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah 12 responden dengan metode perhitungan total sampling sehingga total sampel sebanyak 12 responden. Pengukuran kadar AST dan ALT menggunakan alat sysmex BX 3010. Hasil pada penelitian ini adalah dari 12 responden penderita TB terdapat 8 laki-laki (60%) dan 4 perempuan (40%) Sedangkan berdasarkan kelompok usia dewasa awal (17-30 tahun) sebanyak 4 orang (33%), dewasa akhir (31-43tahun) sebanyak 5 orang (42%), lansia (44-56 tahun) sebanyak 2 orang (17%) dan manula (57-70 tahun) sebanyak 1 orang (8%). Kadar AST normal sebanyak 10 orang (80%) dan kadar AST abnormal 2 orang (20%). Sedangkan kadar ALT normal sebanyak 7 (58%) dan abnormal sebanyak 5 orang (42%). Ratio de ritis normal sebanyak 7 orang (58%) dan abnormal sebanyak 5 orang (42%). Berdasarkan hasil diatas maka disimpulkan bahwa pengobatan pasien TB pengobatan lanjutan pada pasien tuberkulosis dapat mempengaruhi fungsi hati. Saran untuk penelitian selanjutnya menggunakan sampel yang lebih banyak sehingga dapat diperoleh data yang lebih baik.
PENGARUH HIPERTENSI TERHADAP KADAR PROTEIN URINE DAN GLUKOSA URINE IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III PADA INDIKASI PREEKLAMSIA DI PUSKESMAS WONGGEDUKU
Erick Erianto Arif;
Asni Ramayana Tina;
Rasdiana;
Juslan
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 9 No. 1 (2025): JURNAL MEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54883/medilab.v9i1.1231
Preeklamsia adalah kelainan malfungsi endotel pembuluh darah yang menyebar luas sehingga terjadi vasospasme (penyempitan pembuluh darah) setelah usia kehamilan 20 minggu yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan fungsi organ dan pengaktifan endotel yang menimbulkan terjadinya hipertensi, edema, proteinuria dan glukosa urine. Preeklamsi umumnya terjadi pada usia kehamilan trimester II dan trimester III. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hipertensi terhadap kadar protein urine dan glukosa urine ibu hamil trimester II dan III pada indikasi preeklamsia di Puskesmas Wonggeduku. Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan desain Cross-sectional. penelitian ini telah dilaksanakan pada April-Mei 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester II dan trimester III dengan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg di wilayah kerja Puskesmas Wonggeduku yang berjumlah 28 orang dengan sampel 28 responden dengan teknik total sampling. Pemeriksaan sampel dilakukan dengan menggunakan alat urine analyser. Metode analisis menggunakan uji statistik Mann Whitney. Berdasarkan hasil penelitian pada uji Mann Whitney. Menunjukkan bahwa ada pengaruh hipertensi terhadap kadar protein urine dan glukosa urine ibu hamil trimester III (protein urine p-value = 0,01, glukosa urine p-value = 0,000) dan tidak terdapat pengaruh hipertensi pada kadar protein uerine dan glukosa urine ibu hamil trimester II (protein urine p-value = 0,169. Glukosa urine p-value = 0,08). Dimana p-value < α menunjukkan ada pengaruh yang signifikan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh hipertensi terhadap kadar protein urine dan glukosa urine ibu hamil trimester III. Diharapkan bagi institusi pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang terkait agar melakukan skrining terhadap ibu hamil berupa pemeriksaan protein urine dan glukosa urine guna meminimalisir resiko terjadinya kasus preeklamsia.
ANALISIS HASIL PEMERIKSAAN HIV (HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS) DAN HBsAg (HEPATITIS B SURFACE ANTIGEN) TERHADAP PASIEN TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS POASIA
Asfandi Yuhadi;
Ratna Umi Nurlila;
Patrawati;
Wa Ode Gustiani Purnamasari
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 9 No. 1 (2025): JURNAL MEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54883/medilab.v9i1.1232
Tuberkulosis merupakan penyakit kronik menular yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi pasien TB adalah daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya infeksi HIV/AIDS. Salah satu upaya untuk mengendalikan tuberkulosis adalah dengan pengobatan. Pengobatan TB di Indonesia menggunakan panduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Hepatitis imbas obat adalah kondisi terjadinya peradangan pada hati akibat dari penggunaan OAT yang dapat mengakibatkan terjadinya gangguan fungsi hati dapat terjadi sebagai akibat bakteri tuberkulosis yang menginfeksi organ hati atau efek samping dari obat anti tuberkulosis (OAT). Pemeriksaan serologi HIV dan Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) menggunakan metode imunokromatografi merupakan pemeriksaan yang efektif dan dapat diguanakan sebagai tes skrining. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hasil Pemeriksaan HIV (Human Immunodeficiency Virus) Dan HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen) terhadap pasien Tuberkulosis di Puskesmas Poasia. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah 54 responden yang pasien tuberkulosis dan sampel penelitian berjumlah 35 responden. Sampel diambil dengan menggunakan purposive sampling. Hasil pemeriksaan HIV berjenis kelamin laki - laki sebanyak 2 orang (5.71 %) dan berjenis kelamin perempuan 0 orang ( 0%). Hasil penelitian ini diperoleh hasil pemeriksaan HIV reaktif 2 orang dari 35 responden sedangkan untuk non reaktif sebanyak 33 orang dari 35 responden. Hasil penelitian HBsAg reaktif sebanyak 0 orang dari orang 35 responden dan non reaktif sebanyak 35 orang dari 35 responden. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Hasil pemeriksaan HIV reaktif sebanyak 2 orang ( 5.71 %) dan non reaktif sebanyak 33 orang ( 94.3 %). Hasil pemeriksaan HBsAg reaktif sebanyak 0 orang ( 0 % ) dan non reaktif sebanyak 35 orang ( 100 %). Saran kepada peneliti selanjutnya adalah dapat melakukan pemeriksaan penunjang lain seperti kadar bilirubin, dan gamma-GT pada penderita tuberkulosis.
PROFIL HASIL PEMERIKSAAN MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS PADA PASIEN TERDUGA TUBERCULOSIS PARU MENGGUNAKAN GENEXPERT PERIODE MEI 2022 – MEI 2023 DI RUMAH SAKIT BENYAMIN GULUH KABUPATEN KOLAKA
Suwarny;
Marsiddin;
Nurhikmah
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 9 No. 1 (2025): JURNAL MEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54883/medilab.v9i1.1233
Tuberculosis Paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri patogen Mycobacterium tuberculosis yang menyebar dalam masyarakat melalui bersin atau percikan dahak dari pasien TB. Penegakan diagnosa awal terduga TB dilakukan menggunakan Tes cepat molekuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil hasil pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis pada pasien terduga tuberculosis paru menggunakan GeneXpert periode mei 2022 – mei 2023 Di Rumah Sakit Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka. Jenis penelitian menggunakan studi survey analitik dengan desain penelitian studi kasus dengan mengambil data hasil pemeriksaan GeneXpert pada pasien terduga tuberculosis periode mei 2022 sampai mei 2023 Di Rumah Sakit Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah laki-laki lebih banyak (58%) dibandingkan perempuan (42%). Usia dewasa (94%) dan Anak-anak (6%). Kesimpulan penelitian hasil pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis terdeteksi dan terdeteksi resisten rifampisin sebanyak 11 orang (1%), hasil pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis terdeteksi namun tidak terdeteksi resisten rifampisin sebanyak 325 orang (29%), hasil pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis terdeteksi dan resisten intermediet tidak ditemukan (0%), hasil pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis yang tidak terdeteksi sebanyak 779 orang (70%). Saran Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel penelitian lain penelitian ini agar dapat lebih berkembang dan Bagi Rumah Sakit Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka diharapkan dapat melengkapi data pasien TB yang putus pengobatan.