cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Teknik Industri USU
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 114 Documents
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEREBUSAN DENGAN MENERAPKAN QCC (QUALITY CONTROL CIRCLE) DI PT. XYZ Nova Tarihoran; Khawarita Siregar; Aulia Ishak
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.112 KB)

Abstract

PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan penghasil CPO. Persaingan yang ketat memaksa pihak manajemen membuat suatu konsep rencana untuk menghadapinya. Hal ini menyebabkan masing-masing perusahaan berusaha menghasilkan CPO yang lebih baik untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Penelitian ini dilakukan pada proses perebusan yang merupakan proses utama dalam mengolah TBS. Tingginya kehilangan minyak yang terdapat pada proses perebusan ini merupakan salah satu penyebab kurangnya mutu CPO yang dihasilkan. Penulis menggunakan Deming Price (Siklus PDCA) dan Tujuh Alat bantu yang diaplikasikan pada Quality Control Circle (QCC) untuk mengurangi kehilangan minyak. Dalam pelaksanaan kegiatan, QCC memutar roda Deming (Siklus PDCA) dan melakukan delapan langkah pemecah masalah. Delapan langkah pemecah masalah ini dimulai dengan menemukan adanya masalah sampai dengan melihat masalah yang ada untuk dilakukan kembali pemecahannya. Tujuh Alat Bantu juga melakukan cara yang berkesinambungan mulai dari check sheet, diagram histogram, diagram pareto, stratification, diagram pencar, diagram sebab akibat dan yang terakhir peta kontrol. Berdasarkan analisis didapat persentase rata-rata kehilangan minyak yang dapat diminimalisasi selama 25 hari sebesar 64,33% menjadi 63,70%. Untuk mempertahankan hasil yang telah dicapai, maka penerapan Quality Control Circle perlu dijaga dengan melakukan penyortiran TBS setiap akan masuk ke perebusan dan mengadakan pengawasan pada saat perebusan berlangsung.
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA PENDIDIKAN DENGAN MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI JURUSAN AKUNTANSI XYZ Apriani Bangun; Rosnani Ginting; Ukurta Tarigan
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.33 KB)

Abstract

Jurusan Akuntansi XYZ adalah perusahaan penyedia pelayanan jasa pendidikan. Keluhan mahasiswa terhadap jasa pelayanan pendidikan Jurusan Akuntansi XYZ menunjukkan adanya ketidakpuasan mahasiswa. Akibatnya terjadi perbedaan persepsi antara pihak manajemen dan pihak mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kebutuhan dan keinginan mahasiswa untuk memperbaiki kualitas pelayanan jasa pendidikan. Untuk menentukan atribut kebutuhan/pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mahasiswa serta untuk mengetahui kesenjangan antara pelayanan yang telah diberikan dengan harapan dari mahasiswa maka digunakan metode Servqual. Sedangkan untuk menerjemahkan keinginan dan kebutuhan menjadi apa yang harus dihasilkan oleh Jurusan Akuntansi XYZ maka digunakan metode Quality Function Deployment (QFD).  Hasil QFD menunjukkan bahwa mahasiswa menginginkan 20 atribut pelayanan dan 80% dari atribut tersebut dinilai sangat penting. Prioritas perbaikan Jurusan Akuntansi XYZ adalah karakteristik tingkat kompetensi dosen, maka pihak Jurusan Akuntansi XYZ harus meningkatkan kualitas pendidikan dan tingkat kompetensi dosen Jurusan Akuntansi XYZ sesuai dengan standar pendidikan perguruan tinggi yaitu Strata dua (S2)
Perancangan Sistem Perawatan Mesin Dengan Pendekatan Reliability Engineering Dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) Pada PT XXX Putri Oktalisa; Nazaruddin Matondang; Aulia Ishak
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.573 KB)

Abstract

PT XXX adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan pipa PVC. Permasalahan perusahaan yang sering dialami adalah terjadi kerusakan mesin yang tiba-tiba dan tingginya waktu kerusakan mesin (downtime) ketika proses produksi berlangsung. Hal-hal tersebut mengakibatkan kelancaran proses produksi menjadi terganggu. Total downtime mesin extruder mencapai 2.202 jam pada tahun 2011 atau 10,332% yang mengakibatkan profit loss sebesar Rp 950.654.600 bagi perusahaan. Metode perawatan yang selama ini berjalan di PT XXX  kurang memperhatikan faktor keandalan/reliability mesin produksi dan lebih bersifat corrective maintenance. Penelitian ini dilakukan untuk merencanakan perawatan mesin-mesin produksi menggunakan metode Reliability Engineering dan MVSM (Maintenance Value Stream Mapping). Hasil perhitungan interval penggantian komponen dengan kriteria mean time to failure (MTTF) menunjukkan bahwa interval pergantian komponen dinamo, pulley, v-belt, tali poly, gearbox, screw press, bearing, poros, dan bushing adalah 156 hari, 140 hari, 145 hari, 156 hari, 109 hari, 89 hari, 133 hari, 160 hari, dan 91 hari. Metode perawatan Reliability Engineering dan MVSM yang diusulkan berpotensial memberikan dampak positif yaitu penurunan downtime komponen menjadi sebesar 58,3 jam/tahun, peningkatan rata-rata availability sebesar 5,3142% untuk masing-masing komponen, peningkatan maintenance efficiency sebesar 14,92%, dan peningkatan profit sebesar 856.698.320 /tahun atau sebesar 90,117%
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN AKTIVITAS DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) DI PT XYZ Mas Heryanto Sitanggang; Dini Wahyuni; Rahim Matondang
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.229 KB)

Abstract

Sistem distribusi  merupakan salah satu pilar yang penting dalam kelangsungan dan keberhasilan perusahaan. Oleh karena  itu diperlukan manajemen yang baik untuk mengatur sistem distribusi agar bekerja dengan baik. Kinerja sistem distribusi yang baik dapat dilihat dari ketersediaan barang pada setiap distribution center. Sistem distribusi di perusahaan tempat penelitian telah cukup baik dimana adanya sistem pencatatan yang terintegrasi dan terkomputerisasi dalam setiap aktivitas distribusi yang terjadi. Namun dalam hal penjadwalan aktivitas distribusi masih terjadi inefisiensi yang dapat diidentifikasi dari biaya transportasi sebesar 5,6 milyar rupiah per tahun. Metode yang digunakan untuk merancang perbaikan sistem distribusi adalah metode Distribution Requirement Planning (DRP). Metode ini dimulai dengan peramalan permintaan 1 tahun ke depan. Permintaan tersebut kemudian dialokasikan ke dalam DRP worksheet menggunakan software Cargowiz sehingga didapatkan jadwal perencanaan distribusi yang optimal.Dari hasil perancangan yang dilakukan, didapatkan bahwa dengan menerapkan DRP pada sistem distribusi perusahaan dapat diperoleh penghematan biaya transportasi sebesar 7,87%. Diharapkan dengan menggunakan sistem ini perusahaan dapat mengurangi biaya distribusinya dan proses distribusi produk menjadi semakin lancar
PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI 360° FEEDBACK DAN AHP DI PT. S Jhonli Pardosi; Mangara M. Tambunan; Khalida Syahputri
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.034 KB)

Abstract

PT. S adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan sirup. Perusahaan ini telah melakukan penilaian kinerja dengan menggunakan metode rating scale.  Penilaian dengan metode ini, kurang objektif karena penilaian kinerja hanya dilakukan oleh atasan sebagai bahan pertimbangan untuk analisis jabatan saja. Berdasarkan hal tersebut maka perlu diterapkan penilaian kinerja yang lebih objektif dengan tujuan mengetahui gambaran kinerja karyawan secara objektif. Pengukuran kinerja karyawan dilakukan terhadap level manajer dengan menggunakan integrasi 360º feedback dan AHP. Dari hasil penelitian, diperoleh prioritas variabel kinerja adalah kompetensi kerja. Prioritas subvariabel adalah kepemimpinan, keterampilan komunikatif dan tingkat komitmen bekerja. Nilai kinerja manajer pemasaran adalah 3,95 dengan bobot subvariabel  tertinggi adalah kepemimpinan, akurasi dalam bekerja dan komitmen bekerja. Nilai kinerja manajer produksi adalah 3,89 dengan bobot subvariabel  tertinggi adalah akurasi dalam bekerja dan komitmen bekerja. Nilai kinerja manajer humas adalah 3,65 dengan bobot subvariabel  tertinggi adalah keterampilan komunikatif dan komitmen bekerja. Nilai kinerja manajer keuangan adalah 3,90 dengan bobot subvariabel  tertinggi adalah kepemimpinan dan keterampilan komunikatif. Metode penilaian kinerja integrasi 360º feedback dan AHP lebih efektif dan menggambarkan kinerja karyawan secara objektif dari beberapa sumber penilai serta memperoleh variabel prioritas yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan karir karyawan.
PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KERETA API SRIBILAH DENGAN PENDEKATAN MACROERGONOMICS ANALYSIS AND DESIGN Gheovanny Methami Ayu; Prof. Dr.Ir. Harmein Nasution, MSIE; Nazlina MT
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.019 KB)

Abstract

PT. XYZ merupakan salah satu penyedia pelayanan transportasi darat baik angkutan penumpang maupun barang. Saat ini PT. XYZ memiliki pelayanan kereta api Sribilah yang melayani penumpang dengan rute Medan-Rantau Prapat, dikarenakan adanya keluhan penumpang terhadap pelayanan yang diberikan oleh kerta api Sribilah berupa, toilet yang kurang bersih dan terkunci di stasiun, kurang nyamannya ruang tunggu dengan jumlah bangku yang sesuai dan nyaman bagi penumpang saat di stasiun, keterlambatan yang terjadi lebih dari sepuluh menit, tidak adanya layanan counter costumer service atau complain melalui line service (telepon). Oleh karena itu dilakukan perbaikan pelayanan agar perusahaan dapat melakukan peningkaan kualitas layanan kepada penumpang. Adapun keluhan yang iberikan penumpang didapatkan dari hasil perhitungan kepuasan pelanggan Customer Satisfaction Index (CSI). Keluhan penumpang yang ada dianalisis dengan sepuluh langkah Macroergonomics Analysis and Design (MEAD). Adapun hasil analisis MEAD adalah harus dilakukannya perawatan fasilitas dan evaluasi kerja opertaor kerja di tiap bagian. Kesimpulan MEAD pada peningkatan kualitas layanan adalah memberikan alternative perbaikan sistem pada pelayang paling dapat dilakukan pada perbaikan sistem pelayanan.
PERENCANAAN PRODUKSI DAN KAPASITAS JANGKA MENENGAH PADA PT X David Hertanto; Dini Wahyuni; Ikhsan Siregar
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.072 KB)

Abstract

. Pada era globalisasi ini, perusahaan dituntut untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Peningkatan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan suatu perencanaan produksi dan kapasitas  yang terintegrasi sehingga dapat meningkatkan  kemampuan perusahaan dalam memenuhi tuntutan permintaan dan kualitas produk dari konsumen yang semakin kritis dalam memilih produk. Dalam menentukan rencana produksi dan kapasitas ini perlu dilakukan perhitungan permintaan untuk menyusun rencana produksi, perhitungan kapasitas tersedia, kapasitas yang dibutuhkan, serta langkah-langkah yang harus diambil terkait dengan pengaturan kapasitas agar perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk mendukung rencana produksi tersebut. Metode perhitungan rencana kapasitas dilakukan dengan menggunakan metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP). Dari hasil pengolahan yang dilakukan, didapatkan bahwa Work Center II pada lini produksi water based paint dan Work Center III pada lini produksi solvent based paint mengalami bottleneck dan menjadi constraint pada kemampuan produksi perusahaan secara keseluruhan. Akibatnya, kapasitas tersedia pada lini produksi water based paint  pada periode Januari, Februari, September, Oktober, November, dan Desember 2013 tidak mencukupi. Kondisi ini juga terjadi pada lini produksi solvent based paint yaitu pada periode November dan Desember 2013. Antisipasi terhadap kondisi tersebut dilakukan dengan melakukan pengaturan kapasitas yaitu dengan memindahkan beban produksi dari periode yang telah mencapai batas sumber daya perusahaan ke periode dimana sumber daya yang dimiliki berlebih. Dari hasil pengaturan kapasitas, diketahui bahwa kapasitas yang telah disediakan perusahaan masih mampu digunakan untuk memenuhi seluruh permintaan pada periode Januari sampai dengan Desember 2013.
Penilaian Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Jasa Puskesmas Medan Johor Dengan Metode Servperf (Service Performance) Dan Customer Satisfaction Index Hedithya Novel; Humala L Napitulu
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.838 KB)

Abstract

Puskesmas Medan Johor adalah suatu badan layanan umum non-laba dibawah pengelolaan pemerintah. Misi Puskesmas Medan Johor adalah memberikan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang bermutu. Dalam mengerjakan misi tersebut Puskesmas Medan Johor harus mampu memberikan pelayanan prima/terbaik yang memenuhi standar pelayanan kesehatan. Adanya keluhan pasien merupakan tantangan bagi Puskesmas Medan Johor untuk terus bergiat meningkatkan mutu pelayanannya. Penelitian ini dilakukan untuk menilai kinerja pelayanan Puskesmas Medan Johor. Penilaian tingkat kepuasan pasien dilakukan dengan menggunakan metode Servperf, Importance Performance Analysis dan Customer Satisfaction Index. 30 atribut kebutuhan pasien dikelompokkan dalam lima dimensi kualitas yaitu tangibles, responsiveness, assurance, emphaty, dan reliability. Pengolahan data dengan metode Servperf dan Importance Performance Analysis menyajikan atribut prioritas perbaikan yaitu jumlah tenaga medis, kelengkapan peralatan medis, janji pelayanan yang diberikan, informasi mengenai tindakan perawatan yang akan diberikan, antrian pasien, dan informasi tentang akses pelayanan kesehatan. Berdasarkan kriteria penilaian CSI, tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan Puskesmas Medan Johor secara keseluruhan dikategorikan baik. Akan tetapi Puskesmas Medan Johor harus terus memperhatikan atribut-atribut kinerja yang menjadi sorotan perbaikan untuk menjaga kualitas puskesmas. Kajian perbaikan dilakukan untuk memenuhi standarisasi pelayanan kesehatan. Setelah melakukan pengecekan standarisasi pelayanan kesehatan, seluruh atribut yang menjadi prioritas perbaikan dinyatakan belum memenuhi standar.
STUDI PENGENDALIAN MUTU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA PADA PT. XYZ Sinurmaida Gultom; Tuti Sarma Sinaga; Sukaria Sinulingga
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.91 KB)

Abstract

PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dalam produksi transformator. Kendala yang dihadapi oleh perusahaan ini adalah adanya pemborosan (waste) yang terdapat selama proses produksi berlangsung seperti terdapat kegiatan-kegiatan yang tidak bernilai tambah dan tingginya produk cacat (30,3%) sehingga memerlukan rework pada produk tersebut. Hal ini mengakibatkan keterlambatan memenuhi lead time produksi produk sesuai dengan jumlah permintaan. Penelitian ini menerapkan konsep pengendalian mutu dengan pendekatan Lean Six Sigma dalam upaya mengidentifikasi dan mengeliminasi pemborosan (waste) dilantai produksi akibat non value added activity pada proses sehingga waktu produksi (leadtime) semakin pendek. Hasil penelitian menunjukkan kondisi Lean saat ini adalah PCE (Process Cycle Efficency) sebesar 82%, dengan kinerja kualitas pada saat ini untuk tahap inspeksi II dan III masing-masing sebesar 3,38 σ dan 4,01 σ. Salah satunya diajukan usulan perbaikan berupa penerapan prosedur kerja padabagian penggulungan kumparan, serta penerapan metode 5S, perawatan mesin, pelatihan operator secara berkala dan pengawasan sebagai hal penting yang masih harus diperhatikan perusahaan di depan. Selain itu, juga diusulkan work place management dan eliminasi lima kegiatan non value-added
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DI RUMAH SAKIT XYZ Marito Magdalena; Sugi Arto; Rosnani Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.933 KB)

Abstract

Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi setiap orang, sehingga mutlak harus dijaga oleh setiap orang dengan sangat baik. Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Kondisi ini mengharuskan Rumah Sakit XYZ Medan memberikan pelayanan yang terbaik bagi setiap masyarakat yang membutuhkannya. Metode yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan dengan dimensi kualitas pelayanan kesehatan untuk menentukan variabel kebutuhan pelanggan yang tidak terpenuhi dengan Quality Function Deployment (QFD) yaitu dengan pembentukan matriks House of Quality (HOQ) yang memiliki Tingkat Kepentingan Relatif tertinggi. Quality Function Deployment (QFD) digunakan untuk merancang usulan perbaikan pelayanan rumah sakit sesuai voice of costumer. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Hasil penyebaran kuesioner pendahuluan menggunakan 16 variabel pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien rawat inap. Pembentukan matriks House of Quality (HOQ) diketahui bahwa karakteristik pelayanan “daya tanggap staf rumah sakit”, memiliki nilai Tingkat Kepentingan Relatif (TKR) sebesar 16,435% sehingga kemampuan staf rumah sakit dalam merespon pasien dengan cepat menjadi prioritas untuk perbaikan pelayanan.

Page 6 of 12 | Total Record : 114