cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Teknik Industri USU
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 114 Documents
ANALISIS ERGONOMI REDESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR Patima Harahap; Listiani Nurul Huda; Sugi Arto Pujangkoro
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.328 KB)

Abstract

Meja dan kursi adalah fasilitas sekolah yang berpengaruh terhadap postur tubuh siswa. Postur tubuh akan bekerja secara alami jika menggunakan meja dan kursi yang ergonomis. Sebaliknya, meja dan kursi yang tidak ergonomis cenderung akan menyebabkan keluhan muskuloskeletal. Penelitian pendahuluan dilakukan terhadap siswa Sekolah Dasar (SD) ABC kelas 1 dan kelas 5 dengan checklist penelitian dan Standard Nordict Questionnaire (SNQ). Hasil checklist penelitian siswa kelas 1 dengan rata-rata tinggi badan 115,6 cm diperoleh bahwa ketidaksesuaian dari tinggi meja dan tinggi kursi dengan siswa adalah 100%. Siswa kelas 5 dengan rata-rata tinggi badan 133,7 cm diperoleh bahwa ketidaksesuaian tinggi meja dan tinggi kursi dengan siswa secara berurutan adalah 100% dan 91,14%. Hal ini cenderung menyebabkan siswa mengalami keluhan muskuloskeletal yang diukur dengan SNQ pada leher, tangan, kaki, punggung, pinggang, siku dan lutut. Meja dan kursi yang tidak ergonomis menyebabkan postur tubuh bekerja secara tidak alami yang diukur dengan metode RULA. Ketidaksesuaian meja dan kursi dengan siswa diminimalisasi dengan redesain meja dan kursi berdasarkan antropometri tubuh siswa dengan metode perancangan Pahl dan Beitz. Metode ini terdiri dari perencanaan dan penjelasan tugas, perancangan konsep produk, perancangan bentuk produk dan perancangan detail. Redesain meja dan kursi sekolah menghasilkan tinggi meja dan tinggi kursi yang bisa dinaik turunkan dengan tinggi meja 41,4- 58,9 cm dan tinggi kursi 30,2-40,6 cm. Lebar meja 56,3 cm serta lebar kursi 27,3 cm, panjang kursi 39,2 cm dan tinggi sandaran punggung kursi 43,5 cm.
PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI OPTIMAL CPO DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING PADA PABRIK KELAPA SAWIT PT. XYZ Delmar Binhot; Ir Poerwanto; Ukurta Tarigan
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.271 KB)

Abstract

Dalam manajemen perusahaan yang baik perencanaan produksi mempunyai peranan penting.  Perencanaan produksi pada pabrik  dilakukan berdasarkan taksiran permintaan dari pabrik yang membutuhkan Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO) untuk tiap periode. Namun pada kenyataannya, perusahaan sering dihadapkan dengan keadaan dimana adanya ketidaksesuaian produksi dengan volume permintaan. Pada periode-periode tertentu karena permintaan produksi yang besar pabrik tidak dapat mencukupi permintaan para konsumennya. Produksi yang tidak dapat dipenuhi adalah pada periode Februari 1304,056 ton, April 2530,185 ton, Agustus 2238,947 ton, Oktober 2271,422 ton, dan Desember 1654,846 ton didalam tahun fiscal 2011. Sedangkan jumlah produksinya bulan Februari 1285,813 ton, April 2524,047 ton, Agustus 2198,283 ton, Oktober 2269,422 ton dan Desember 1646,869 ton. Metode yang dilakukan sebagai solusi optimal untuk menentukan produksi CPO adalah metode Goal Programming. Pengolahan data yang dilakukan dengan meramalkan permintaan dan kemudian diolah dengan  program (Linear Interactive Discrete Optimizer) LINDO. Variabel keputusan diambil berdasarkan pada kegiatan yang ada di pabrik yaitu kegiatan produksi CPO dan kegiatan pengadaan TBS. Sasaran yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk memperoleh rencana produksi yang optimal sebagai alternatif pemecahan masalah dalam pengoptimalan kapasitas produksi yang masih menganggur. Hasil produksi yang optimal diperoleh dengan pendekatan goal programming untuk periode 2012 adalah Januari 1274,041 ton, Februari 1304,056 ton, Maret 1884,732 ton, April 2491,604 ton, Mei 2358,086 ton, Juni 2210,374 ton, Juli 2048,557 ton, Agustus 2119,203 ton, September 2314,591 ton, Oktober 2234,631 ton, November 2046,007 ton dan Desember 1627,766 ton. Dari hasil perbandingan peramalan permintaan  dan pengolahan data dengan metode goal programming maka produksi dinyatakan optimal karena produksi dapat dipenuhi.
AUDIT PENGELOLAAN PENGETAHUAN BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN DEPARTEMEN PRODUKSI DI PT XYZ Rafika Andriyani; Harmein Nasution; Buchari M. Kes
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.531 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ dan dilatarbelakangi oleh suatu pandangan bahwa manajemen perusahaan belum melakukan analisis terhadap kompetensi sharing pengetahuan masing-masing individu ataupun departemen dan belum melakukan follow up terhadap kegiatan pelatihan yang dilakukan di perusahaan. Karyawan yang melakukan pelatihan membuat laporan pertanggungjawaban pelatihan dan tidak men-sharing kembali diantara karyawan. Melalui Audit Knowledge Management diperiksa dan dievaluasi secara sistematis kualitas pengelolaan pengetahuan di PT XYZ. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian sedangkan jenis penelitian yang dilakukan adalah descriptive research. Kuesioner terdiri dari 2 bagian utama audit (audit kualitas pembelajaran dan audit kualitas proses pengelolaan pengetahuan). Dari hasil pengolahan data kesenjangan (gap) factual di lapangan dan harapan karyawan  diketahui 21 faktor utama yang menjadi kendala budaya sharing pengetahuan. Tools yang digunakan dalam menentukan kendala sharing pengetahuan adalah cartesius diagram dan fishbone diagram dan perbaikan kendala sharing tersebut ditinjau berdasarkan 2 strategi yaitu strategi basis data dan strategi sharing personalia. Dari hasil penelitian diketahui bahwa strategi basis data yang dapat diterapkan sehingga kurangnya sharing pengetahuan teratasi yaitu dengan membuat sistem informasi berbasis internet, menerbitkan online knowledge buletin dan membentuk knowledge officer dan strategi sharing personalia yang dapat diterapkan dalam perusahaan adalah pertemuan knowledge sharing session, mensimulasikan reward, dan mengikuti kompetisi MAKE (most admired knowledge enterprise) award tahunan.
Analisis Implementasi Lean Manufacturing dengan Lean Assessment dan Root Cause Analysis pada PT. XYZ Trisnal Trisnal; Sugiharto Pujangkoro; Listiani Nurul Huda
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.859 KB)

Abstract

Penerapan lean manufacturing di perusahaan akan mempengaruhi efektifitas proses produksi. Jika proses produksi perusahaan memiliki kinerja yang baik, maka akan menghasilkan produk yang sesuai dengan yang diharapkan dan begitu sebaliknya. Analisis implementasi lean manufacturing dilakukan dengan menggunakan lean assessment, sehingga efektifitas proses produksi yang sedang berjalan dapat diketahui. Pengukuran efektifitas proses produksi perusahaan dilakukan dengan menggunakan Overall Labor Effectiveness (OLE). Setelah tahap pengukuran dengan OLE, analisis masalah dilakukan dengan menggunakan Root Cause Analysis (RCA). Hasil yang diperoleh adalah nilai OLE perusahaan sebesar 60%. Hal ini berarti terjadi proses produksi yang tidak efektif di perusahaan. Berdasarkan RCA akar penyebab masalah proses produksi yang tidak efektif adalah operator sebelumnya tidak menyelesaikan tugas tepat waktu, mesin stamping rusak dan conveyor oven terus berjalan, rantai pegangan tray longgar dan operator bagian stamping lalai dalam menjalankan tugas. Solusi yang diberikan terhadap akar penyebab masalah adalah dengan membuat visual control yang ditempel pada communication boad dan Standard Operating Procedures (SOP), sehingga diharapkan mampu meningkatkan OLE perusahaan hingga mencapai 80%.
ANALISIS BEBAN KERJA OPERATOR AIR TRAFFIC CONTROL BANDARA XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX Jerry Budiman; Sugiharto Pujangkoro; Anizar M. Kes
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.839 KB)

Abstract

ATC (Air Traffic Control) merupakan pemandu lalu lintas udara yang menjadi rekan terdekat penerbang. Penelitian ini dilakukan di ATC Bandara XYZ yang sudah menjadi bandara berskala internasional yang membuat terjadinya kompleksitas lalu lintas udara baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri sehingga tugas bagian ATC menjadi sangat sibuk. Operator ATC diharuskan mempunyai kecepatan dan ketepatan untuk mengolah informasi yang diperoleh dalam membuat keputusan yang tepat agar tidak terjadi kecelakaan. Persentase perkiraan penyebab kecelakaan transportasi udara di Indonesia adalah 60,71 % disebabkan oleh faktor manusia. Informasi tentang kecelakaan pesawat udara yang disebabkan oleh human error khususnya operator bagian ATC telah terjadi di Indonesia khususnya di Bandara XYZ yang disebabkan kesalahmengertian komunikasi antara ATC dengan pilot. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai beban kerja yang dirasakan operator ATC khususnya bagian APP dan ACC. Pengukuran beban kerja secara subjektif yang digunakan adalah NASA-TLX yang terdiri dari  enam dimensi ukuran beban kerja, yaitu mental demand, physical demand, temporal demand, performance, effort, dan frustation level. Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan diperoleh 4 orang operator menilai beban kerja yang dirasakan optimal load (skor antara 40 sampai 60) sedangkan sisanya 8 orang operator menilai beban kerja yang dirasakan overload (di atas 60) dan dari operator ACC terdapat 4 orang operator yang merasakan optimal load dan sisanya 12 orang operator merasakan overload. Dari hasil uji pasti Fisher-Irwin diperoleh bahwa beban kerja operator APP independent terhadap pembagian shift kerja dan beban kerja operator ACC dependent terhadap pembagian shift kerja.
USULAN PENJADWALAN JAM KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA LEMBUR OPERATOR DI PT. XYZ Doly Hikmatyar Nasution; Abadi Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.862 KB)

Abstract

PT XYZ adalah salah satu perusahaan penyedia pelayanan dermaga dan fasilitas lain untuk bongkar muat peti kemas. Volume pekerjaan di perusahaan cenderung berfluktuasi dari waktu ke waktu sehingga diperlukan cara untuk penyesuaian kapasitas kerja. Langkah penyesuaian harus dipertimbangkan agar stagnasi (kemacetan) dapat dihindari. Salah satu cara yang efektif adalah dengan diberlakukannya sistem lembur dan pemberian upah lembur kepada operator. Metode yang dipakai adalah model statistik yaitu skewnees dan kurtosis dan beberapa metode peramalan yaitu metode Single Moving Average (SMA), Double Moving Average (DMA), Single Exponential Smoothing (SES), dan Double Exponential Smoothing DES). Metode ini dipilih karena pola data sesuai dengan jenis metode peramalan yaitu Classic Non-Seasonal Forecasting Methods. Dari sejumlah pola, metode peramalan terpilih adalah metode dengan nilai error terkecil. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah metode peramalan dengan nilai MAPE 0,217725079 sebagai metode peramalan terbaik. Rumus metode SES adalah Ft-1 = αXt + (1-α)Ft. Metode SES adalah suatu metode peramalan dengan parameter α (alpha) yang nilainya berkisar antara 0 sampai 1. Penentuan konstanta α dilihat dari pola historis data aktual. Karena pola historis data aktual relatif stabil, maka dipilih nilai α mendekati 0 yaitu 0,3. Hasil peramalan selanjutnya dijadikan input penentuan jam kerja lembur operator. Penentuan upah kerja lembur operator disesuaikan dengan jumlah jam kerja lembur dan hari-hari libur nasional.
ANALISIS KEBUTUHAN KAPASITAS UNTUK MEMENUHI PENYELESAIAN ORDER DI PT. APINDOWAJA AMPUH PERSADA Fakhrurrozy Lubis; Sukaria Sinulingga; Ikhsan Siregar
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.038 KB)

Abstract

PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan suku cadang (spare part) untuk mesin kelapa. Pola aliran proses pada PT. Apindowaja Ampuh Persada bersifat job shop, sehingga masing-masing produk memiliki aliran proses yang berbeda. Tingginya jumlah permintaan spare part Main Shaft membuat pihak perusahaan mengalami masalah untuk memenuhi permintaan konsumen yang berakibat pihak perusahaan melakukan kebijakan untuk melakukan jam kerja tambahan (lembur) dan sub kontrak kepada perusahaan lain. Rought Cut Capacity Planning merupakan analisis untuk menguji ketersediaan kapasitas fasilitas produksi yang tersedia didalam memenuhi jadwal induk produksi (MPS). Kesimpulan dari penelitian ini diperoleh bahwa dari tujuh tenaga kerja dan empat stasiun kerja untuk memproduksi spare part Main Shaft ini terdapat dua stasiun kerja yang mengalami kekurangan kapasitas produksi yaitu pada proses pengelasan dan pemboringan. Total biaya produksi untuk pembuatan spare part Main Shaft berjumlah Rp. 864.920,-.
PERAWATAN MESIN SECARA PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN MODULARITY DESIGN PADA PT. RXZ Paulus Tarigan; Elisabeth Ginting; Ikhsan Siregar
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.731 KB)

Abstract

PT. RXZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, khususnya di bagian infrastruktur. Salah satu faktor produksi yang harus dioptimalkan penggunaannya seperti yang terjadi pada PT. RXZ yaitu mesin produksi. Dewasa ini mesin yang digunakan dalam kegiatan produksi harus mampu beroperasi dengan optimal. PT. RXZ menggunakan konsep breakdown maintenance yaitu melakukan perawatan setelah mesin mengalami kerusakan. Metode tersebut mengeluarkan biaya perbaikan yang sangat besar karena harus mengganti komponen yang rusak dengan komponen yang baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan konsep breakdown maintenance yang digunakan oleh perusahaan dengan konsep preventive maintenance. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah preventive maintenance dengan pendekatan Modularity Design. Modularity Design berfungsi untuk mengelompokkan elemen-elemen mesin sesuai dengan urutan proses perbaikan mesin. Pemakaian konsep ini dapat menekan biaya produksi dan proses perbaikan lebih sederhana. Hasil yang didapatkan adalah biaya perawatan mesin dengan menggunakan preventive modularity maintenance menghasilkan total biaya perawatan yang lebih kecil yaitu sebesar Rp 49.902.964 dibandingkan dengan biaya perawatan breakdown yang total biaya perawatannya mencapai Rp 55.071.518. Persentase perbandingan modularity design lebih kecil 9,38% dari breakdown maintenance sehingga metode ini tepat digunakan oleh perusahaan.
INTEGRASI METODE DEMATEL (DECISION MAKING TRIAL EVALUATION AND LABORATORY) DAN BALANCED SCORECARD PADA PENENTUAN PRIORITAS PUSAT DISTRIBUSI DI PT. XYZ Fitriani Surayya; Nazaruddin Matondang; Ikhsan Siregar
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.96 KB)

Abstract

Penentuan prioritas pusat distribusi merupakan kegiatan strategis dalam supply chain management yang dilakukan oleh PT. XYZ dalam rangka peningkatan produktivitas dan efisiensi perusahaan. Adapun kendala yang dihadapi perusahaan dalam hal ini, yaitu tidak optimalnya pendistribusian produk di pusat-pusat distribusi, antara lain wilayah Medan, Brastagi, Aceh, Pekanbaru, Jambi, dan Jakarta. Jumlah permintaan dan pangsa pasar yang bervariasi dari setiap pusat distribusi menyebabkan kelebihan dan kekurangan persediaan di pusat-pusat distribusi milik perusahaan. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengambilan keputusan terhadap prioritas pusat distribusi guna mengoptimalkan pendistribusian produk. Maka, pengambilan keputusan dilakukan dengan metode DEMATEL (Decision Making Evaluation and Laboratory) dan pembobotan prioritas akhir dengan melibatkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Balanced Scorecard diusulkan untuk mengidentifikasi kriteria yang mempengaruhi penentuan prioritas pusat distribusi. Berdasarkan hasil penelitian, terpilih 18 kriteria yang dirangkum dan dikelompokkan berdasarkan perspektif balanced scorecard, yaitu finansial, costumer, internal, dan learning & Growth. Hasil pengolahan dengan menggunakan metode DEMATEL diperoleh hubungan antar kriteria pada masing-masing perspektif. Hasil analisis terhadap pusat distribusi diperoleh nilai pembobotan untuk pemrioritasan distribusi secara berurutan yaitu 0,3396; 0,2233; 0,1541; 0,1101; 0,1007; 0,0722. Maka, tingkat kepentingan secara berurutan yaitu Jakarta diikuti Pekanbaru, Medan, Brastagi, Jambi, dan Aceh
PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI BARANG YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK PADA PT. XYZ Mutia Hasanah; Nazaruddin Matondang; Aulia Ishak
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.208 KB)

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pendistribusian produk minuman. PT. XYZ merupakan  distributor tunggal untuk produk minuman didaerah Medan dan sekitarnya. PT. XYZ mendistribusikan produk kepada konsumen-konsumennya yang merupakan grosir-grosir dan supermarket-supermarket di kota Medan. Kemudian grosir dan supermarket tersebut memasarkan produk kepada konsumen akhir. Selama ini, PT. XYZ melakukan distribusi ke distributor tanpa memperhitungkan jarak tempuh dan utilitas kendaraan angkut. Proses distribusi dalam satu kali pengiriman produk hanya dilakukan kepada satu distributor. Untuk melakukan distribusi ke 24 distributor, perusahaan memiliki 24 sub rute perjalanan. Dalam penelitian ini akan dilakukan penentuan rute distribusi. Metode penentuan rute distribusi adalah dengan menggunakan algoritma Heuristik. Melalui metode ini perusahaan dapat menentukan rute yang optimal dengan mempertimbangkan jarak tempuh, waktu transportasi dan kapasitas kendaraan angkut yang digunakan. Hasil penelitian yang dilakukan pada proses pengiriman barang, terbentuk 5 sub rute yang baru. Perbaikan yang dilakukan berdampak pada pengurangan biaya distribusi sebesar 70,87%.

Page 7 of 12 | Total Record : 114