cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Teknik Industri USU
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 114 Documents
PENDEKATAN STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK MENGANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DI PT TELKOMSEL SUMBAGUT Amanah Pasaribu; Nazaruddin Matondang; Khalida Syahputri
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.589 KB)

Abstract

Persaingan antara perusahaan provider telekomunikasi di Indonesia sangat ketat berdampak terhadap tingginya ekspektasi pelanggan terhadap kualitas pelayanan. Jika perusahaan tidak mampu memberikan pelayanan yang berkualitas terhadap pelanggan maka akan muncul masalah ketidakpuasan terhadap pelanggan. Ketidakpuasan berdampak terhadap pendapatan yang diterima oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya Average Revenue per User (ARPU) atau pendapatan rata-rata tiap pengguna pada 5 tahun berturut-turut di PT Telkomsel. Oleh karena itu, perusahaan harus menganalisis faktor-faktor kualitas pelayanan yang terdiri dari tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy terhadap kepuasan pelanggan. Metode yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor tersebut adalah dengan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa dari faktor-faktor service quality yang terdiri dari tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy yang berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan adalah tangible dan responsiveness dengan tingkat signifikansi α = 5% dengan nilai-t > 1,96 yaitu 2,31 dan 2,63 dengan nilai estimasi 0,24 dan 0,39. Hasil analisis SEM juga menunjukkan bahwa faktor reliability, assurance dan empathy tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan yang ditunjukkan dari nilai-t <1,96 yaitu -0,025, 1,13 dan 0,30 dan dengan nilai estimasi -0,03, 0,28 dan 0,06.
PENILAIAN KINERJA DI DIVISI PELAYANAN TERMINAL UNTUK MENGUKUR KEBERHASILAN ORGANISASI DI PT. PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN Amirul Haji; Abadi Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.352 KB)

Abstract

PT Pelabuhan Indonesia I merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penyelenggaraan dan pengusahaan jasa kepelabuhanan bertujuan mengoptimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat maka kebutuhan akan tingkat kinerja yang tinggi dari setiap karyawan merupakan hal yang mutlak bagi PT. Pelabuhan Indonesia I. Berdasarkan hasil penilaian persentase kompetensi dan produktivitas yang telah ada, persentase realisasi yang dicapai lebih kecil dari angka target yang ditetapkan oleh perusahaan. kesenjangan ini mengindikasikan bahwa kinerja karyawan belum maksimal dan perlu adanya penilaian kinerja lebih lanjut. Penilaian kinerja merupakan suatu evaluasi hasil kerja dari seorang karyawan secara sistematis yang berhubungan dengan jabatannya dan potensi yang dimilikinya untuk dikembangkan. Penilaian kinerja ini diharapkan dapat menjadi umpan balik bagi karyawan tersebut tentang prestasi kerjanya selama ini dan mengembangkan kemampuannya lebih lanjut. Penilaian kinerja  bertujuan untuk akan meningkatkan prestasi organisasi. Penelitian ini menggunakan kuesioner, software SPSS 17.0 dan Matlab sebagai instrumen penelitian. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pada level top manajemen, Manajer pelayanan terminal memiliki penilaian kinerja tertinggi dengan nilai eigen 2.1903. Pada level middle manajemen, Supervisor Pelayanan Operasi Senior memiliki penilaian kinerja tertinggi dengan nilai eigen 2.7424. Pada level lower manajemen, penilaian kinerja tertinggi adalah Pelaksana Perencanaan & Pengendalian Operasi Senior dengan nilai eigen 2.6141. Jabatan Asisten Manajer Pelayanan Operasi dan Jabatan Pelaksana Pelayanan Operasi Senior merupakan jabatan yang memiliki penilaian kinerja yang sangat rendah sehingga memerlukan evaluasi lebih lanjut. Hal ini dapat dilihat dari nilai eigen kedua jabatan yang bernilai negatif, masing-masing yaitu -0.0005 dan -0.0002
MODEL MATEMATIKA PENENTUAN KETEBALAN OPTIMUM PADA PROSES PELAPISAN SENG Erie Martides; Gugum Gumilar
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 4 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Teknik pelapisan logam dengan menggunakan seng dilakukan untuk melindungi permukaan logam dari serangan korosi dan  keperluan dekoratif. Pelapisan seng dengan cara proses pencelupan dingin atau electroplating yaitu dengan meletakkan logam di dalam larutan elektrolit yang mengandung ion-ion seng dan alkali atau asam. Parameter yang mempengaruhi keberhasilan proses electroplating yaitu temperatur, rapat arus, waktu dan larutan elektrolit. Pelapisan seng telah dilakukan terhadap logam baja karbon dengan memvariasikan parameter temperatur dan rapat arus, serta penggunaan jenis larutan elektrolit cyanida dan non cyanida. Hasil ketebalan lapisan seng yang bervariasi diolah  menggunakan software minitab 14 dan melalui perhitungan sehingga didapat rumus matematika untuk menentukan ketebalan optimum pada proses lapisan seng. Dengan batasan disain eksperimen menggunakan 2 level 3 faktor (23) dengan 2 (dua) kali replikasi didapat model matematika : 70.0937 – 1.44375A – 15.1250B + 16.0438C + 0.565000AB – 0,573750AC – 6.27500BC + 0.215000ABC + ε   Kata kunci : model matematis, ketebalan optimum, electroplating, seng, cyanida ABSTRACT Zinc coating technique done for protected metal surfaces from corrosion attack and decorative purposes.Zinc coating by cold dipping process  or electropating is putting the metal in the electrolyte solution containing zinc ions and alkali or acid. Affected parameters for electroplating process successed are temperature, current density, time, and electrolyte solutions. Zinc coating has been done on carbon steel metal by varying the parameters of temperature, current density and type of electrolyte solution cyanide and non cyanide. Variation thickness of zinc coating results, processed using Minitab 14 software and calculation in order to get mathematical formula to determined optimum thickness of zinc cozting process. By using the experimental design limits 2 level 3 factors (23), with 2 (two) times the replication obtained mathematical model: 70.0937 – 1.44375A – 15.1250B + 16.0438C + 0.565000AB – 0,573750AC – 6.27500BC + 0.215000ABC + ε   Keywords : mathematical model, optimum hardness, electroplating, zinc, cyanida
PENILAIAN DIMENSI INTERNAL SERVICE QUALITY DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS UNTUK PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN DI RS XYZ Malahayati Malahayati; Mangara M. Tambunan; Khalida Syahputr
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 4 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.165 KB)

Abstract

RS XYZ merupakan salah satu perusahaan penyedia pelayanan kesehatan. Dalam hal ini pihakrumah sakit memiliki beberapa permasalahan berkaitan dengan dimensi kualitas layanan internalseperti sikap, perilaku dan keramahan pihak rumah sakit, waktu tanggap dokter yang lambat, kuranginisiatif dalam membantu pasien, kerjasama dan job desk yang kurang jelas, pelayanan yang kurangakurat dan tidak sesuai standar, serta jam pelayanan yang tidak sesuai dengan yang ditentukan.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan solusi ideal terhadap peningkatan kualitas layananberdasarkan penilaian dimensi kualitas layanan internal. Penilaian dimensi kualitas layanan internalkesehatan (Internal Health Care Service Quality) dilakukan dengan menggunakan metode TOPSIS(Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution). Hasil yang diperoleh dengan metodeTOPSIS kemudian akan dianalisis dengan menggunakan Importance-Performance Analysis (IPA) untukmenentukan dimensi yang perlu ditingkatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanandengan nilai preferensi yang paling rendah adalah unit layanan rawat inap yaitu 0,3884. Sedangkandimensi kualitas yang perlu ditingkatkan pada unit layanan rawat inap adalah responsiveness,collaboration, access, dan equity. Adapun upaya yang dilakukan untuk peningkatan kualitas adalahmeminimalkan waktu menunggu dengan standarisasi waktu pelayanan, serta meningkatkan komitmenstaf dalam menangani pasien, menerapkan sistem atau kebijakan yang mengatur interaksi diantaraberbagai profesi kesehatan, serta meningkatkan komunikasi yang efektif guna menghasilkan kerjasamayang baik antar staf, meningkatkan ketersediaan sumber daya baik ketersediaan tenaga, ketersediaanfasilitas, maupun alokasi waktu untuk kelancaran pelayanan, dan menciptakan kesetaraan danketerbukaan di lingkungan rumah sakit.
PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN BAHAN BAKU PADA PD XYZ UNIT PERCETAKAN Eva Handayan; Humala L. Napitupulu; Ikhsan Sirega
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 4 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.345 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya sistem pendukung keputusan pengadaanbahan baku yang terkomputerisasi pada PD XYZ, dimana pembelian/ pengadaan bahan baku dilakukanberdasarkan penaksiran. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang semakinmaju, komputerisasi telah menjadi kebutuhan bagi perusahaan. Perencanaan pengadaan bahan bakuyang dilakukan secara komputerisasi memberikan perhitungan yang lebih tepat, penghematan waktuyang lebih besar, dan pengambilan keputusan yang cepat. Oleh karena itu perlunya dirancang sistempendukung keputusan pengadaan bahan baku pada PD XYZ. Perancangan aplikasi pendukung keputusanpengadaan bahan baku menggunakan software Microsoft Office Excel Macro (VBA). Alat pengembangansistem yang digunakan yaitu Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), dan Entity RelationshipDiagram (ERD). Perancangan worksheet aplikasi dimulai dari saat penerimaan order yang datang, lalupenentuan jadwal produksi, penentuan kebutuhan bahan, dan perhitungan pemesanan bahan baku.Model yang digunakan dalam perhitungan pengadaan bahan baku adalah model matematika. Hasil dariperancangan worksheet aplikasi yaitu suatu sistem pendukung keputusan yang berisikan frekuensipemesanan bahan baku, quantity pembelian bahan baku, dan total biaya pengadaan bahan baku. Darihasil pengujian program dan pengoperasian sistem diperoleh bahwa sistem pendukung keputusan yangdirancang berfungsi dengan baik dalam mendukung pengambilan keputusan pengadaan bahan baku
APLIKASI TEKNIK SIMULASI UNTUK PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PEMESANAN BAHAN BAKU DI PT. XYZ Firson Japa; Humala L. Napitupulu; Ikhsan Siregar,
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 4 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.136 KB)

Abstract

PT. XYZ adalah salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidangproduksi plastik kantongan. Dalam strategi produksinya, perusahaan menerapkan sistemmake to order. Perusahaan beberapa kali mengalami kekurangan bahan baku ketikapermintaan melonjak dan kelebihan bahan baku ketika permintaan menurun. Hal ini terjadikarena metode pemesanan bahan baku berdasarkan nilai rata-rata kebutuhan bahan bakuyang diterapkan perusahaan kurang efektif dalam menghadapi fluktuasi permintaan danvariasi lead time. Teknik simulasi digunakan dalam penelitian ini untuk melakukanperencanaan pemesanan bahan baku dengan cara merancang berbagai alternatif rencanapemesanan bahan baku. Adapun dalam penelitian ini digunakan software Powersim untukmelakukan proses simulasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa untuk pemesanan jumlahtetap (sitem Q), jumlah pemesanan 3 kali rata-rata penggunaan bijih plastik ditambah safetystock merupakan rencana terbaik untuk perusahaan karena mampu menghindarkanperusahaan dari kekurangan stok serta memberikan biaya persediaan yang paling minimal.Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk pembelian dengan periode tetap (Sistem P),pembelian bijih plastik setiap 5 hari merupakan rencana terbaik untuk perusahaan.
APLIKASI SIX SIGMA UNTUK MENGANALISIS FAKTORFAKTOR PENYEBAB KECACATAN PRODUK CRUMB RUBBER SIR 20 PADA PT. XYZ Ivan Vitho; Elisabeth Ginting; Anizar Anizar
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 4 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.244 KB)

Abstract

PT. XYZ bergerak dalam bidang industri pengolahan karet dengan bahan bakuberupa getah pohon karet dan menghasilkan bahan setengah jadi yaitu crumb rubber.Kenyataan di lapangan masih ditemukan banyak produk cacat hingga bisa mencapaiangka 20% pada akhir proses produksi. Ini mengakibatkan perusahaan mengalamikerugiaan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis faktor-faktordominan penyebab kecacatan produk crumb rubber SIR 20 dengan menggunakan metodeDMAIC (define, measure, analyze, improve and control) Six Sigma. Hasil penelitianmenunjukkan faktor dominan penyebab kecacatan adalah faktor kadar PRI. Dari hasilFMEA (Failure Mode and Effect Analysis) didapat penyebab kecacatan bahan bakuberkualitas rendah adalah karena banyak mengandung kotoran (remah kayu, tanah danlainnya), proses pencucian kurang bersih karena menggunakan air yang kotor serta prosespenjemuran dan pengeringan kurang baik dengan waktu yang relatif cepat (kurang dari 7hari). Usulan perbaikan untuk mengatasi permasalahan yang ada pada lantai produksiadalah melakukan seleksi bahan baku yang ketat dengan memperhatikan tingkat kotoranyang terkandung pada bahan baku, melakukan pencucian dengan menggunakan air yangbersih, melakukan proses penjemuran yang sempurna yaitu selama 7 sampai 12 hari, danpemeriksaan secara berkala pada mesin. Kesadaran dan peningkatan komitmen pekerjauntuk melaksanakan tugas dengan sebaik–baiknya merupakan tindakan mendasar yangharus dibangun.
INTEGRASI METODE KANO DENGAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT UNTUK MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN HOTEL Dara Muthia Herda; Sugih Arto Pujangkoro; Rosnani Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 4 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.752 KB)

Abstract

Persaingan antar hotel yang terjadi pada saat ini dalam memperebutkan pelanggansangat tinggi. Selain itu, ditambah dengan keluhan yang dirasakan pelanggan dari pelayananHotel ABC membuat pelanggan menjadi kurang puas terhadap pelayanan yang diberikan.Keluhan tersebut antara lain: lambatnya respon karyawan didalam melayani permintaanpelanggan, kurangnya inovasi menu makanan yang disediakan, air conditioner yang kurangdingin, air panas yang tidak berfungsi maksimal, dan kualitas air yang kurang jernih. Keluhantersebut membuat terjadinya penurunan jumlah pelanggan pada bulan Januari-Maret 2013sehingga posisi dari Hotel ABC berada pada peringkat kelima dari Hotel Internasional lainnyayang ada di Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keinginan dari pelangganserta menyusun prioritas perbaikan kualitas pelayanan yang seharusnya diberikan kepadapelanggan hotel ABC. Pendekatan awal yang dilakukan yaitu dengan metode Kano. MetodeKano digunakan untuk mengkategorikan atribut pelayanan berdasarkan kategori Kano danmetode Quality Function Deployment (QFD) untuk menerjemahkan keinginan pelanggan yangdihubungkan dengan karakteristik pelayanan menurut penilaian pihak manajemen hotel.Berdasarkan hasil pendekatan yang dilakukan dengan metode Kano diperoleh 9 variabelkeinginan pelanggan yang telah terkategori sesuai dengan kategori Kano yaitu must be, onedimensional, dan attractive. Hasil pengkategorian atribut dengan Kano menunjukkan bahwamasih terdapat atribut yang terkategori must be dan one dimensional, artinya masih perlubentuk perbaikan dari pihak manajemen hotel. Dari hasil QFD diketahui bahwa variabel“kemampuan karyawan” menjadi prioritas pertama dalam upaya perbaikan dengan nilaitingkat kepentingan tertinggi yakni 4,83%.
PENYEIMBANGAN LINTASAN PADA PERAKITAN TRANSFORMATOR DENGAN METODE MOODIE YOUNG DAN COMSOAL PADA PT. XYZ Lidia Natalia; Sukaria Sinulingga; Ikhsan Siregar
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 4 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.328 KB)

Abstract

PT. XYZ yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perakitantransformator, yang berproduksi berdasarkan pesanan (make-to-order). Masalah yang terjadidi perusahaan ini masih adanya pembagian beban kerja dan kapasitas mesin/operator yangtidak seimbang pada proses perakitan masing-masing stasiun kerja yang akan berpengaruhterhadap kelancaran produksi. Selain itu proses produksi yang ada di lantai produksi belumterlaksana secara optimal dimana terdapat penumpukan bahan di beberapa stasiun kerja.Untuk menyelesaikan permasalahan ini dibutuhkan penyeimbangan lintasan perakitan.Penyeimbangan lintasan perakitan dilakukan dengan menggunakan metode heuristik MoodieYoung dan COMSOAL. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan rancangankeseimbangan lintasan yang baik dan memberikan gambaran adanya perbedaan kondisi daristasiun kerja sebelum dan sesudah dilakukan penyeimbangan. Hasil penelitian menunjukkanbahwa metode Moodie Young dan metode COMSOAL memiliki nilai balance delay danefisiensi lintasan produksi yang sama baiknya yaitu masing-masing sebesar 46,89% dan53,21%. Nilai smoothness index untuk metode Moodie Young sebesar 367,86 sedangkanuntuk metode COMSOAL sebesar 368,42. Maka yang menjadi metode usulan adalah metodeMoodie Young. Dalam penelitian ini, dilakukan penentuan jumlah operator dan mesin.Hasilnya dilakukan penambahan 1 mesin dan 1 opertaor pada stasiun kerja VI (PenggulunganCoil), VII (Koneksi Kumparan), dan IX (Proses Akhir).
ANALISA PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KELELAHAN MATA OPERATOR DI RUANG KONTROL PT. XYZ Indah Purwanti; Poerwanto Poerwanto; Dini Wahyuni
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 4 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.811 KB)

Abstract

Pemakaian komputer dewasa ini semakin luas di segala bidang. Lamanya penggunaankomputer dianjurkan tidak lebih dari 4 jam sehari. Apabila melebihi waktu tersebut, mata cenderungmengalami kelelahan. Kelelahan mata tersebut akan meningkat apabila kualitas pencahayaan diruang kerja tersebut kurang baik. PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dalam pengolahanproduk makanan ternak, dimana sebagian besar proses produksi dijalankan oleh mesin. Prosesproduksi tersebut diatur dan diawasi oleh 3 operator melalui komputer di dalam ruang kontrolselama 7 jam kerja. Setiap operator bekerja mengamati display dari 4 monitor. Pada penelitian awal,tingkat pencahayaan pada ruang kontrol PT. XYZ bekisar antara 21-65 Lux. Pencahayaan tersebuttidak memenuhi standar Kepmenkes Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 yang merekomendasikansebesar 300 lux. Beberapa keluhan kelelahan mata yang didapat dari wawancara dengan operatoryaitu operator merasakan keluhan penglihatan seperti berkabut, mata perih dan mata seringberkedip. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh pencahayaan terhadapkelelahan mata operator, dan memperbaiki pencahayaan sesuai dengan standar kebutuhan kerja.Penelitian ini bersifat kuantitatif karena dilakukan pengukuran langsung terhadap iluminasi sumbercahaya dan luminansi dari monitor dengan menggunakan instrumen lux meter serta kelelahan matadengan instrumen fliker fusion. Metode penelitian bersifat deskriptif korelasional, yaitu untukmendapatkan gambaran mengenai tingkat pencahayaan ruang kontrol dan dibandingkan denganstandar yang sudah ditetapkan, serta mengkaji keterkaitan antara faktor iluminasi dan luminansiterhadap kelelahan mata operator. Hasil perhitungan korelasi antara tingkat iluminasi dan luminansikelelahan mata menunjukan bahwa terdapat hubungan yang rendah, hal ini menunjukkan bahwailuminasi dan luminansi bukan faktor dominan penyebab kelelahan mata.

Page 8 of 12 | Total Record : 114