cover
Contact Name
Anom Dwi Prakoso
Contact Email
anomdwiprakoso26@gmail.com
Phone
+6285157515166
Journal Mail Official
journal@ymci.my.id
Editorial Address
Jl. Rahtawu Raya, Desa Menawan RT 02/ 03, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
Media Physiotherapy Journal of Science
ISSN : 30627842     EISSN : 30631130     DOI : https://doi.org/10.64094/vkg9g213
Core Subject :
Media Physiotherapy Journal of Science adalah publikasi yang fokus pada penelitian ilmiah terkini dalam bidang fisioterapi. Jurnal ini menyediakan platform untuk peneliti, praktisi, dan profesional kesehatan untuk berbagi temuan terbaru, teknik pengobatan terkini, dan pengetahuan mendalam tentang rehabilitasi fisik dan perawatan pasien. Dengan cakupan yang luas, jurnal ini mempromosikan pertukaran informasi yang berharga dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman kita tentang praktik fisioterapi yang efektif dan inovatif. Jurnal ini terbit tiga kali dalam satu tahun pada bulan Mei dan November tiap tahunnya.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
TINGKAT PENGETAHUAN DAN ANGKA KEJADIAN CEDERA PADA PEMBERIAN WARMING UP DAN COOLING DOWN PADA ATHLETE FUTSAL VENUS CLUB JAWA TENGAH Triyanita, Maya
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 1 No. 1 (2024): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/pp8cyz05

Abstract

Latar belakang: Futsal adalah olahraga populer dengan insiden cedera yang tinggi, terutama pada pemain muda. Penelitian menunjukkan bahwa pemanasan neuromuskular yang terdiri dari pemanasan, peregangan dan beberapa latihan kondisioning dapat mengurangi insiden cedera. Pemanasan dan pendinginan yang dilakukan harus memiliki durasi yang tepat dan efektif. Tujuan: Mengembangkan program pemanasan dan pendinginan khusus untuk mencegah cedera pada futsal. Metode: korelasional menggunakan pendekatan cross sectional dan metode purposive sampling dengan jumlah sampel enam puluh orang (n=60). Hasil: Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov menunjukan nilai signifikansi (Sig.) variabel tingkat pengetahuan adalah p<0.001 dan kejadian cedera p=0.003 (p 0.05) yang berarti data kedua variabel berdistribusi tidak normal.  Kesimpulan: Penelitian eksperimental lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas program pemanasan neuromuskular futsal dalam mengurangi cedera.
HUBUNGAN ANTARA POSTUR, KEKUATAN GENGGAMAN, FUNGSIONAL BAHU, AKTIFITAS FISIK, DAN NYERI BAHU PADA STAF PENGAJAR Tenriwulan, Andi Fadhilah; Anjasmara, Bagas; Ariani, Suci
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 1 No. 1 (2024): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/p6tm2907

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan postur torakal, aktivitas fisik dengan nyeri bahu pada staf pengajar di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengukuran postur torakal menggunakan inclinometer, pengukuran fungsional bahu menggunakan Constant Murley Score, dan kekuatan genggaman menggunakan hand grip power dynamometer, aktifitas fisik diukur melalui frekuensi olahraga ringan dalam satu minggu. Hasil: Dua puluh satu peserta termasuk staf pengajar dengan nyeri bahu dilibatkan dalam penelitian ini. Temuan menunjukkan adanya hubungan yang tinggi dan signifikan antara postur kifosis torakal, fungsional bahu dan lama kerja dengan terjadinya nyeri bahu. Namun untuk aktifitas fisik dan kekuatan genggaman ditemukan tidak adanya hubungan signifikan. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara nyeri bahu dengan postur tubuh, fungsional bahu dan lama kerja pada staf pengajar Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
PEMBERIAN 12 BALANCE EXERCISE PADA PASIEN DENGAN KASUS POST TOTAL HIP REPLACEMENT UNTUK MENINGKATAN KESEIMBANGAN DINAMIS DI RSUD HAJI SURABAYA Sholihah, Maulidiyah Umniyatus; Nungki Marliyan Y; Anik Murwani Darajatun
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 1 No. 1 (2024): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/7q939w39

Abstract

Latar belakang: Penuaan merupakan proses alamiah, artinya seseorang akan melalui beberapa tahap hingga menuju lansia. lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Pada usia tersebut kemungkinan terjadinya Fraktur Intertrocantor akan lebih tinggi. Total Hip Replacement merupakan salah satu bentuk operasi untuk mengganti sendi dengan protase pada hip joint yang bermasalah, ditemukan adanya gangguan keseimbangan pada pasien post THR. Tujuan untuk mengetahui adanya peningkatan keseimbangan pada kasus post THR dengan pemberian 12 balance exercise. Metode penelitian ini yaitu kualitatif dengan rancangan studi kasus. Studi ini dilakukan di RSUD Haji Surabaya pada bulan Oktober 2023. Responden berjumlah 1 orang dengan kriteria memiliki Riwayat post THR. Hasil dari pemberian 12 balance exercise terdapat sedikit peningkatan keseimbangan dinamis dari hasil evaluasi menggunakan Berg Balance Scale. Kesimpulan Hasil pemberian 12 balance exercise kepada Pasien atas nama Tn. P Usia 69 tahun dengan kasus Post Total Hip Replacement setelah mendapatkan latihan sebanyak 3 kali belum mendapatkan perubahan yang cukup signifikan, hanya sedikit terjadi peningkatan keseimabangan dinamis di karenakan pasien hanya mampu datang seminggu sekali untuk terapi dengan jarak waktu terapi terlalu jauh.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSGOOD SCHLATTER’S DISEASE DENGAN MENGGUNAKAN MODALITAS TERAPI LATIHAN Wulandari, Ayu; Lubis, Muhammad Yanizar; Wijaya Saputra, Andrew
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 1 No. 1 (2024): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/y67gbq32

Abstract

Latar belakang: Osgood-Schlatter Disease (OSD) merupakan penyakit lutut yang paling umum menyerang pada usia anak-anak serta remaja dengan prevalensi sebesar 6,8% total kejadian yang dapat dipengaruhi oleh tingkat kedisiplinan atlet menjalani program preventif. Gejalanya seperti nyeri terlokalisir, bengkak, perbedaan bentuk anatomis knee, serta penurunan fungsional seperti kecepatan dan kelincahan. Tujuan: Mengurangi gejala yang timbul agar nyeri berkurang, tonjolan pada tuberositas tidak timbul rasa nyeri serta mengembalikan lingkup gerak knee secara optimal pada saat melakukan kegiatan berjalan jauh, berlari maupun melompat. Metode: metode penelitian ini yaitu berbasis case study dengan melibatkan remaja laki-laki berusia 17 tahun yang mengalami OSD serta menjalani operasi kemudian melakukan rehabilitasi ke Fisioterapi. Hasil: Dalam penelitian ini dilakukan folow-up selama 3 hari dalam seminggu dengan pemberian terapi latihan yang mendapatkan hasil dari penurunan nyeri pada pasien, peningkatan kekuatan otot, lingkup gerak knee sinistra meningkat dan dapat melakukan kegiatan fungsional dengan rasa nyeri yang dapat ditoleransi oleh pasien. Kesimpulan: Pada penelitian yang dilakukan selama 3 hari dalam seminggu selama 2 jam /sesi dengan terapi latihan terdapat perubahan rasa nyeri, kekuatan otot meningkat, LGS knee sisi sinistra serta kemampuan saat berjalan jauh meningkat, kemudian berlari dan melompat dengan keluhan yang dapat ditoleransi.
SYSTEMATIC REVIEW: PENANGANAN FISIOTERAPI TERHADAP CEDERA MENISCUS DENGAN PEMBERIAN TERAPI LATIHAN Adhina Nurachma; Lubis, Muhammad Yanizar; Saputra, Andrew Wijaya
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 1 No. 1 (2024): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/h75dvn45

Abstract

Latar belakang: Cedera olahraga adalah cedera pada sistem otot dan rangka tubuh yang disebabkan oleh aktivitas olahraga. Salah satu cedera olahraga yang sering terjadi pada pemain sepak bola adalah cedera meniscus. Meniscus tear adalah robekan pada bantalan atau jaringan tulang rawan sendi lutut yang disebabkan oleh trauma atau penyebab degeneratif. Tujuan: Jurnal ini bertujuan untuk menjelaskan tentang fisioterapi pada cedera meniscus. Metode: Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah systematic review. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mencari, mendokumentasi serta meninjau semua artikel yang sesuai atau berhubungan dengan topik yang menjadi objek penelitian. Artikel yang didapatkan dari dua database yaitu Google Scholar, PubMed. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian terapi latihan pada pasien cedera meniscus mendapatkan hasil adanya penurunan nyeri, peningkatan lingkup gerak, peningkatan kekuatan otot, dan peningkatan kemampuan fungsional. Kesimpulan: Pada cedera meniscus, permasalahan yang terjadi adalah adanya nyeri, edema, keterbatasan lingkup gerak sendi, kelemahan otot serta penurunan kemampuan aktivitas fungsional seperti berjalan, naik turun tangga, melompat maupun berlari. Intervensi fisioterapi yang dapat diberikan untuk mengurangi keluhan tersebut yaitu pemberian modalitas fisioterapi seperti TENS atau US dan terapi latihan berupa strengthening exercise.
PERBEDAAN NEURODYNAMIC SLIDING TECHNIQUE DENGAN STATIC STRETCHING TERHADAP PENINGKATAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA PENJAHIT DI LESTARI JAYA KONVEKSI Chandra, Anita; I Made Dhita Prianthara; IA Ratih Wulansari Manuaba
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 1 No. 2 (2024): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/9kra7b42

Abstract

Latar belakang: Fleksibilitas otot hamstring merupakan kemampuan otot hamstring dalam menggerakan sendi lutut dengan full ROM (Range of Motion), secara mudah, tanpa ada hambatan, rasa nyeri atau rasa sakit. Fleksibilitas otot hamstring dapat mengalami penurunan pada penjahit akibat postur tubuh yang tidak tepat dan dalam durasi yang lama. Fleksibilitas yang tidak baik dapat meningkatkan risiko seseorang terkena cedera, menyebabkan timbulnya rasa nyeri dan menimbulkan gangguan muskuloskeletal sehingga dapat mengganggu aktivitas fungsional. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara neurodynamic sliding technique dengan static stretching terhadap peningkatan fleksibilitas otot hamstring pada penjahit di Lestari Jaya Konveksi. Metode: Penelitian ini bersifat quasi-eksperimental yang dilakukan pada bulan April-Mei 2022 dengan total sampel berjumlah 22 orang penjahit di Lestari Jaya Konveksi yang memenuhi kriteria inklusi, ekslusi dan drop out serta dibagi menjadi 2 kelompok. Pengukuran Pengukuran fleksibilitas otot hamstring dilakukan dengan menggunakan active knee extension test. Dalam penelitian ini digunakan uji normalitas Shapiro Wilk test untuk menguji normalitas data dan Levene’s test untuk uji homogenitas, uji perbedaan rerata sebelum dan setelah perlakuan pada tiap kelompok paired samples t-test dan uji beda selisih kelompok 1 dengan kelompok 2 dengan menggunakan independent samples t-test. Hasil: Dari hasil uji beda rerata didapatkan hasil p=0,000 untuk kelompok 1 dan 2 sedangkan uji beda selisih rerata kelompok 1 dengan kelompok 2 didapatkan hasil p=0,000 dimana p<0,05. Kesimpulan: Disimpulkan bahwa neurodynamic sliding technique dan static stretching dapat meningkatkan fleksibilitas otot hamstring dengan neurodynamic sliding technique yang memiliki tingkat kefektivitasan yang lebih tinggi.
ANALISA RISIKO TERJADINYA GANGGUAN WORK-RELATED MUSCULOSKELETAL DISORDERS (WMSDS) PADA PEKERJA UNIT CENTRAL STERILE SUPPLAY DEPARTEMENT RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Dinda Inayah; Nungki Marlian; Galih Adhi Isak Setiawan
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 1 No. 2 (2024): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/sbwd9144

Abstract

Latar belakang: Work-related musculoskeletal disorders (WMSDs) atau gangguan muskuloskeletal akibat kerja merupakan gangguan pada sistem muskuloskeletal, terutama disebabkan oleh pelaksanaan tugas pelaksanaan tugas pekerjaan dan langsung pada lingkungan tempat pekerjaan dilakukan. Sebagian besar perhatian terhadap mengurangi risiko terkait WMSDs difokuskan pada keperawatan. Namun, sedikit sekali yang tidak mendapat perhatian pada pekerja non-klinis seperti salah satunya Unit Central Sterile Supplay Departement (CSSD). Pekerja terutama pada unit ini terpapar berbagai macam aktivitas berbahaya dari risiko terjadi gangguan atau penyakit akibat kerja. Tujuan: Untuk menganalisis risiko terjadinya Work-related musculoskeletal disorders (WMSDs) pada pekerja di unit Central Sterile Supplay Departement (CSSD). Metode: Menggunakan desain studi observasional untuk menganalisis risiko terjadinya WMSDs. Analisa postur menggunakan Rapid Entire Body Assesment (REBA) dan Rapid Upper Limb Assesment (RULA). Serta pengisian kuesioner Nordic Body Map untuk mengetahui keluhan gangguan muskuloskeletal yang dirasakan pada tubuh manusia. Hasil: Dari kuesioner Nordic Body Map yang diberikan pada 8 orang, terdapat 6 bagian yang dikeluhkan yaitu bagian betis, leher, lengan, dan pergelangan tangan. Berdasarkan perhitungan REBA didapatkan hasil nilai skor 12 (dua belas) dengan risiko tinggi, serta hasil perhitungan RULA dengan nilai 7 (tujuh) nilai resiko sangat tinggi dan dibutuhkan perubahan segera. Kesimpulan: Pada pekerja di Unit CSSD akitivitasnya dihadapkan pada posisi yang canggung, gerakan berulang atau berkepanjangan, aktivitas manual yang kuat, kondisi berdiri hampir sama sepanjang hari kerja, dan penanganan benda berat (baki/nampan) secara manual dan berdasarkan hasil analisis dengan kuesioner Nordic Body Map, REBA, dan RULA meningkatkan faktor risiko terjadinya WMSDs.   Kata Kunci : work-related musculoskeletal disorders; sistem muskuloskeletal; postur
PEMETAAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PESERTAPOSYANDU KALIREJO, MALANG Amin Mayu, Abdul Rahmat; Adam Samudra Humaidy; Achmad Banu Mustofa; Raymond Oskar; Dinda Camela Damayanti; Faiqatul Qari’ah; Nadya Setyarini Farizka; Bayu Prastowo
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 1 No. 2 (2024): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/bqd41x09

Abstract

Latar belakang: Musculoskeletal Disorders (MSDs) mencakup berbagai gangguan yang mempengaruhi otot, tulang, sendi, tendon, dan ligamen yang diakibatkan oleh cedera, aktivitas berlebihan atau perubahan degeneratif. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan prevalensi MSDs pada peserta Posyandu Kalirejo, Malang. Tujuan: Mengidentifikasi dan memetakan prevalensi MSDs pada peserta Posyandu dengan mempertimbangkan faktor penyebab dan demografi. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional deskriptif melalui Nordic Body Map (NBM) untuk memetakan MSDs. Responden pada penelitian ini ditentukan dengan kriteria inklusi dan ekslusi Hasil: Pemetaan MSDs menunjukkan bahwa 69% responden berusia di atas 60 tahun dengan dominasi jenis kelamin perempuan (83%). Responden dengan latar belakang pendidikan sekolah dasar melaporkan tingkat MSDs tertinggi. Keluhan MSDs secara umum terjadi pada regio lutut (46%). Selain itu, risiko MSDs secara keseluruhan diklasifikasikan berisiko tinggi (66%). Kesimpulan: Peserta Posyandu Kalijero, Malang menunjukkan tingkat risiko tinggi MSDs dengan pada regio lutut. Kata kunci: musculoskeletal disorders; posyandu; nordic body map; nyeri; lansia
FISIOTERAPI PADA POST ORIF ET CAUSA FRAKTUR INTERTROCHANTERIC FEMUR DEXTRA Nuraini, Indah; Bayu Prastowo
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 1 No. 2 (2024): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/7thnx515

Abstract

Latar belakang: Fraktur intertrochanteric femur merupakan salah satu fraktur yang sering terjadi pada ekskremitas bawah. Masalah fisioterapi pada fraktur intertrochanteric femur pasca menjalani tindakan open reduction internal fixation adalah adanya nyeri, adanya bengkak, adanya keterbatasan lingkup gerak sendi dan adanya keterbatasan kemampuan fungsional pasien dalam melakukan activity daily living. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh intervensi fisioterapi pada penurunan nyeri, penurunan oedema, peningkatan lingkup gerak sendi dan peningkatan kemampuan fungsional pasien. Metode: Penelitian ini berbasis case study dengan melibatkan pasien laki-laki berusia 88 tahun yang menjalani tindakan open reduction internal fixation pasca fraktur intertrochanteric femur dekstra. Hasil: Setelah dilakukan intervensi fisioterapi dengan modalitas fisioterapi selama 3 pertemuan dengan durasi terapi selama 45 menit mendapatkan hasil, terdapat penurunan intensitas nyeri, penurunan oedema, peningkatan lingkup gerak sendi dan pasien dapat melakukan activity daily living pada beberapa kegiatan dengan nyeri yang dapat ditoleransi oleh pasien. Kesimpulan: Pada penelitian ini dapat disimpulan bahwa terdapat perubahan yang cukup signifikan pada intensitas nyeri yang berkurang, penurunan oedema dan peningkatan lingkup gerak sendi, namun perubahan belum cukup signifikan pada kemampuan fungsional pasien.  Kata kunci : fisioterapi; fraktur; intertrochanteric femur  
ANALISA HUBUNGAN BODY WORKING POSTURE, WORK ABILITY DAN QUALITY OF LIFE DENGAN WORK-RELATED MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN Ramdhan Setiawan; Orisa Elfath; Peristiowati Yuly; Nurwijayanti
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 1 No. 2 (2024): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/mqev8k17

Abstract

Latar belakang: Angka MSDs terhitung cukup tinggi. MSDs adalah contributor tertinggi kedua dalam global disability atau angka disabilitas secara global (16% sepanjang tahun hidup dengan kondisi disabilitas). Di Indonesia sendiri, beberapa studi yg pernah dilakukan menunjukkan persentase cedera musculoskeletal juga sangat tinggi. Bahkan cedera musculoskeletal adalah penyebab utama karyawan melakukan absen. Salah satu jenis pekerjaan yang memiliki resiko tinggi berdasarkan hasil studi adalah Petugas pemadam kebakaran (firefighter). Dalam studi lain oleh Nazari Goris et.al. pada tahun 2020 mengenai prevalensi MSDs pada firefighter di Kanada, ditemukan prevalensi MSDs yang tinggi (1 dari 4 firefighter). Banyak faktor yang memengaruhi terjadinya MSDs, diantaranya kondisi postur tubuh saat bekerja. Disisi lain Kejadian MSDs tentunya akan berdampak kepada kinerja para pekerja dan kualitas hidup mereka. Oleh sebab itu perlu adanya investigasi mengenai analisa hubungan body working posture, work ability, dan quality of life dan kaitannya dengan Muskuloskeletal disorders pada petugas pemadam kebakaran.   Tujuan:   Mengetahui hubungan body working posture, work ability, dan quality of life dan kaitannya dengan Muskuloskeletal disorders pada petugas pemadam kebakaran. Metode: Penelitian ini merupakan cross-sectional study dengan metode observasi dengan jumlah sampel sebanyak 92 responden.  Uji statistik yang digunakan Kolmogorov-smirnov untuk tes normalitas, dan spearman test untuk mengetahui antar variabelnya. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara Body Working Posture dan Work-related Musculoskeletal Disorders pada petugas pemadam kebakaran. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif yang cukup signifikan antara Work Ability dan Work-related Musculoskeletal Disorders. Keterkaitan hasil ini dengan teori dapat dilihat dari konsep bahwa persepsi yang baik terhadap kualitas hidup (Quality of Life atau QOL) dapat berbanding lurus dengan kemampuan kerja (Work Ability). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan, terdapat hubungan yang sangat lemah antara Quality of Life (QOL) dan Work-related Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada petugas pemadam kebakaran. Ketika melihat lebih dalam ke dalam dimensi-dimensi QOL, ditemukan bahwa hanya domain fisik yang menunjukkan hubungan cukup signifikan dengan MSDs. Ini menunjukkan bahwa aspek fisik dari kualitas hidup memiliki keterkaitan lebih besar dengan gangguan muskuloskeletal dibandingkan dengan aspek lainnya. Kesimpulan: Penelitian ini meunjukkan pentingnya postur kerja terhadap resiko gangguan work-related musculoskeletal disorders yang dapat berdampak kepada kemampuan kerja pada petugas pemadam kebakaran.   Kata kunci: work-related musculoskeletal disorders; body working posture; work ability; quality of life; pemadam kebakaran

Page 1 of 2 | Total Record : 15