cover
Contact Name
Anwar Hafidzi
Contact Email
anwar.hafidzi@uin-antasari.ac.id
Phone
+6285251295964
Journal Mail Official
shariajournaledu@gmail.com
Editorial Address
Jalan Gotong Royong, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia Kode Pos 70711
Location
Kota banjarbaru,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Interdisciplinary Explorations in Research Journal (IERJ)
ISSN : 30321069     EISSN : 30321069     DOI : https://doi.org/10.62976/ierj.v3i2.1120
The Interdisciplinary Explorations in Research Journal (IERJ) is a peer-reviewed academic journal that provides an international platform for scholars and researchers to share innovative and cross-disciplinary studies. IERJ publishes original research articles, reviews, and scholarly papers that advance theoretical understanding and practical applications across diverse academic fields, including science, technology, social sciences, and the humanities. The journal welcomes interdisciplinary research and community service-based studies that offer new insights, foster collaboration, and address global challenges. By promoting intellectual dialogue and cross-field exploration, IERJ aims to contribute to the integration of knowledge, encourage academic innovation, and support impactful research that benefits both scholarship and society.
Articles 201 Documents
Dinamika Penentuan Dui Papenre’ dalam Perkawinan Adat Suku Bugis di Kalimantan Selatan: Dampak Terhadap Kehormatan Keluarga Zaidah, Yusna; Mas'ud
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Integration of Islamic Knowledge and Values in Education, Islamic Studies, Loca
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i1.430

Abstract

Abstract This research delineates the practice of determining dui papenre' in Bugis customary marriages in Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan. Dui papenre' is a financial contribution required from the prospective husband for the wedding ceremony, with a relatively high amount. The determination is made by the family of the prospective wife, based on considerations such as the prices of basic commodities, family social status, and the education level of the prospective wife. Its impacts involve marriage postponements, cancellations, and additional burdens for married couples. Nevertheless, this practice also reflects the preservation of family status and honor, especially for the female party, in accordance with prevailing customary traditions. This study explores the social and cultural implications of dui papenre' determination and provides insights into the dynamics of marital relationships in Bugis communities in South Kalimantan. Keywords : Determination, Dui Papenre', Marriage, Bugis Tribe, South Kalimantan Abstrak Penelitian ini menggambarkan praktik penentuan dui papenre’ dalam perkawinan adat Suku Bugis di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Dui papenre’ merupakan kontribusi finansial yang harus disiapkan oleh calon suami untuk penyelenggaraan pesta perkawinan, dengan nominal yang relatif tinggi. Penentuan ini dilakukan oleh pihak keluarga calon isteri, berdasarkan pertimbangan harga bahan pokok, status sosial keluarga, dan pendidikan calon isteri. Dampaknya melibatkan penundaan perkawinan, pembatalan, serta beban tambahan bagi pasangan yang telah menikah. Meski demikian, praktik ini juga mencerminkan pemeliharaan status dan kehormatan keluarga, terutama bagi pihak perempuan, sesuai dengan tradisi adat yang berlaku. Studi ini mengeksplorasi implikasi sosial dan budaya dari penentuan dui papenre’ dan memberikan wawasan terhadap dinamika hubungan perkawinan dalam masyarakat Suku Bugis di Kalimantan Selatan. Kata kunci : Penentuan, Dui Papenre’, Perkawinan, Suku Bugis, Kalimantan Selatan This is an open access article under the CC BY-NC-SA license.
Islam Nusantara (Sebuah Konsep Pendidikan Beragama Secara Moderat) Rahmat Sholihin; Amelia Rahmaniah
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Integration of Islamic Knowledge and Values in Education, Islamic Studies, Loca
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i1.431

Abstract

Abstract The issue of Islam Nusantara has become a new discourse for Muslims in Indonesia, a new offer in the concept of moderate religious education. Various groups have spoken out in response to this issue. Initially raised by NU clerics, it was responded to variously by Indonesian Muslims. Within NU itself there is debate, as well as among Muhammadiyah. The identity of "Islam" will be more grounded when added with the word "Nusantara" for those who support it. Meanwhile, those who reject the argument argue that the sacredness of the name "Islam" does not need to be given the addition of "Nusantara" because it will lead to different perspectives. Such an addition is considered taboo and inappropriate because it will obscure its original identity. The objectives of this research are: To find out the conception of "Islam Nusantara" in the perception of Urang Banjar, as well as their attitude towards Islam Nusantara, both those who accept (pro) and those who reject (con) the term. And to try to find an affirmative solution to the various issues about Islam Nusantara that have developed among the Banjar people. Although there have been many writings on the theme of Islam Nusantara, no one has researched and discussed it in Banjarmasin and its surrounding areas. Therefore, this paper becomes interesting when global issues are viewed in terms of the locality of Banjar culture. Keywords: Islam Nusantara, Religious Education, Moderate Abstrak Isu Islam Nusantara menjadi wacana baru bagi umat Islam di Indonesia, sebuah tawaran baru dalam konsep pendidikan beragama secara moderat. Beragam kalangan bersuara dalam menanggapi persoalan ini. Awalnya dilontarkan oleh Ulama NU, namun ditanggapi beragam oleh umat Islam Indonesia. Di tubuh NU sendiri terjadi perdebatan, begitu juga di kalangan Muhammadiyah. Identitas “Islam” akan lebih membumi ketika ditambah dengan kata “Nusantara” bagi yang mendukung. Sementara bagi yang menolak berargumen bahwa kesakralan nama “Islam” tidak perlu diberi tambahan “Nusantara” karena akan menimbulkan perspektif yang berbeda. Tambahan seperti itu dianggap tabu dan tidak pantas karena akan mengaburkan identitas aslinya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui konsepsi “Islam Nusantara” dalam persepsi Urang Banjar, serta sikap mereka terhadap Islam Nusantara, baik yang menerima (pro) maupun yang menolak (kontra) terhadap istilah tersebut. Dan berupaya menemukan solusi kompirmatif terhadap berbagai isu tentang Islam Nusantara yang berkembang di kalangan masyarakat Banjar. Meskipun sudah banyak tulisan yang bertema Islam Nusantara, tapi untuk wilayah Banjarmasin dan sekitarnya masih belum ada yang meneliti dan membahas tentang hal tersebut. Oleh karena itu, tulisan ini menjadi menarik ketika isu global dilihat dari segi lokalitas budaya Banjar. Kata kunci: Islam Nusantara, Pendidikan Beragama, Moderat
Optimalisasi Peran Pos Bantuan Hukum Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Antasari Dalam Memberikan Layanan Hukum Bagi Masyarakat (Studi Pada Beberapa Pengadilan Agama Di Kalimantan Selatan Dan Tengah) Dra. Hj. Nadiyah, M.H.; Hj. Diana Rahmi, S.Ag, M.H; Sa’adah, S.Ag, M.H
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Integration of Islamic Knowledge and Values in Education, Islamic Studies, Loca
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i1.432

Abstract

Abstract This study evaluates the role of Posbakum (Legal Aid Post) at the Faculty of Sharia UIN Antasari in legal services at the Religious Courts in South and Central Kalimantan. Findings indicate that the Posbakum's role is not yet optimal, prompting the LKBH management to propose measures such as enhancing the quality of staff, adjusting the number of staff and salaries, and improving collaboration with relevant stakeholders. Financial constraints and stagnation in collaboration are identified as obstacles, limiting the effectiveness of Posbakum staff. Optimalization efforts require additional funding, accreditation, and active collaboration with other organizations. Partnerships are considered a solution for accelerating accreditation and expanding services, emphasizing the importance of financial support, enhanced collaboration, and increased resources to enable Posbakum to play an optimal role in providing legal services to the community. Keywords: Legal Aid Post, Faculty of Sharia, UIN Antasari Abstrak Penelitian ini mengevaluasi peran Posbakum LKBH Fakultas Syariah UIN Antasari dalam layanan hukum di Pengadilan Agama Kalimantan Selatan dan Tengah. Ditemukan bahwa peran Posbakum belum optimal, mendorong pengurus LKBH untuk mengusulkan langkah-langkah seperti peningkatan kualitas petugas, penyesuaian jumlah petugas dan gaji, serta peningkatan kerjasama dengan pihak terkait. Kendala pendanaan dan stagnasi dalam kerjasama juga ditemui, membatasi peran petugas Posbakum. Upaya optimalisasi memerlukan sumber dana tambahan, terakreditasi, dan kerjasama aktif dengan organisasi lain. Kemitraan dianggap solusi untuk percepatan akreditasi dan perluasan layanan, dengan penekanan pada pentingnya dukungan finansial, peningkatan kerjasama, dan peningkatan sumber daya agar Posbakum dapat berperan optimal dalam memberikan layanan hukum kepada masyarakat. Kata kunci: Pos bantuan Hukum, fakultas Syariah, UIN Antasari
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI di SDN Dermo 1 Bangil Prasnanda, Muhammad Feri; Yusuf, Achmad
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Integration of Islamic Knowledge and Values in Education, Islamic Studies, Loca
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i1.433

Abstract

Abstract This study aims to explain the efforts to increase student learning motivation in Islamic Religious Education (PAI) subjects at SDN Dermo 1 Bangil. This research uses a qualitative approach. Data and sources consist of (1) Primary data in the form of in-depth interviews with PAI teachers (2) Secondary data in the form of various sources such as books, journals, documents, and previous studies relevant to this research. Data collection techniques are in-depth interviews and analysis using thematic. The results of this study indicate that the efforts made by PAI teachers in increasing student learning motivation in PAI subjects at SDN Dermo 1 Bangil include the application of interactive learning methods, the use of interesting learning media, increasing social interaction in the classroom, and providing constructive feedback to students. Factors such as the role of the teacher, learning environment, and intrinsic and extrinsic motivation also have a significant influence on student learning motivation in PAI subjects. This study provides a deeper understanding of effective efforts in increasing students' learning motivation in PAI subjects and can make an important contribution to improving the quality of PAI learning at SDN Dermo 1 Bangil. Keywords: Motivation to Learn, Students, PAI Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di SDN Dermo 1 Bangil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dan sumber terdiri dari (1) Data Primer berupa wawancara mendalam dengan guru PAI (2) Data Sekunder berupa berbagai sumber seperti buku, jurnal, dokumen, dan studi sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data yakni wawancara mendalam dan analisis dengan menggunakan tematik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SDN Dermo 1 Bangil meliputi penerapan metode pembelajaran yang interaktif, penggunaan media pembelajaran yang menarik, peningkatan interaksi sosial dalam kelas, dan pemberian umpan balik yang konstruktif kepada siswa. Faktor-faktor seperti peran guru, lingkungan belajar, dan motivasi intrinsik dan ekstrinsik juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang upaya yang efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI dan dapat memberikan sumbangan penting bagi peningkatan kualitas pembelajaran PAI di SDN Dermo 1 Bangil. Kata Kunci: Motivasi Belajar, Siswa, PAI.
Praktik Akuntabilitas dalam Perspektif Tri Hita Kirana: Studi Etnografi di Pura Pitamaha Palangkaraya Angelia , Novita Mayasari; Wibowo, Agus Satrya; Sudharma, Nyoman; Dawiyah, Baitul
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Integration of Islamic Knowledge and Values in Education, Islamic Studies, Loca
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i1.435

Abstract

ABSTRACT This study aims to explore the practice of financial reporting accountability in Pura Pitamaha, Palangka Raya City based on the tri hita karana perspective. The ethnographic approach with triangulation techniques is used to explore the accounting in social interactions. The results show that vertical accountability and horizontal accountability have been carried out in the practice of financial reporting accountability. This is evident from the existence of financial reporting which states accountability in accordance with generally accepted accounting standards. However, the presentation of financial statements is still not in accordance with PSAK Number 45. Furthermore, based on the tri hita karana, accountability can be interpreted as vertical accountability, namely the relationship between humans and God (parahyangan). Meanwhile, horizontal accountability is defined as the relationship between humans and humans (pawongan) and the relationship between humans and the environment (palemahan). Keywords: Accountability, Ethnography, Tri Hita Karana ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik akuntabilitas laporan keuangan di Pura Pitamaha Palangka Raya berdasarkan perspektif tri hita karana. Pendekatan etnografi dengan tehnik triangulasi digunakan untuk menggali kehidupan akuntansi di dalam interaksi sosial kemasyarakatan. Hasil menunjukkan bahwa akuntabilitas vertikal dan akuntabilitas horisontal telah dijalankan dalam praktik akuntabilitas laporan keuangan. Hal ini tampak dengan adanya pelaporan keuangan yang menyatakan adanya pertanggungjawaban yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Namun demikian, penyajian laporan keuangan masih belum sesuai dengan PSAK Nomor 45. Selanjutnya, berdasarkan tri hita karana bahwa akuntabilitas dapat dimaknai sebagai akuntabilitas vertikal yaitu hubungan manusia dengan Tuhan (parahyangan). Sedangkan akuntabilitas horisontal dimaknai dari hubungan manusia dengan manusia (pawongan) dan hubungan manusia dengan alam lingkungan (palemahan). Kata Kunci: Akuntabilitas, Etnografi, Tri Hita Karana
Fenomena Para Pekerja Anak Di Kalimantan Selatan (Dilema: Pendidikan Dan Pekerjaan) Rahmat Sholihin; Pati Matu Jahra
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Integration of Islamic Knowledge and Values in Education, Islamic Studies, Loca
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i1.436

Abstract

ABSTRACT This text discusses the phenomenon of child labor in South Kalimantan, specifically in the cities of Banjarmasin and Martapura. It highlights how children are actively involved in various business activities to support their families. The city of Banjarmasin sees children participating in busking at traffic lights, while in Martapura, children are involved in peddling and selling in markets and shops. These children are faced with the dilemma of balancing work and education. The text aims to explore the challenges faced by child laborers and the attitudes of the Banjar community towards them through a field research with an anthropological approach. It emphasizes the contrast between the joy and learning of childhood and the hardships of working at such a young age. Overall, the text raises awareness about the issue of child labor and the need to address it. Keywords: Accountability, Ethnography, Tri Hita Karana   ABSTRAK Tulisan ini membahas fenomena pekerja anak di Kalimantan Selatan, khususnya di kota Banjarmasin dan Martapura. Tulisan ini menyoroti bagaimana anak-anak secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan usaha untuk menghidupi keluarga mereka. Di kota Banjarmasin, anak-anak ikut mengamen di lampu merah, sementara di Martapura, anak-anak terlibat dalam kegiatan berjualan di pasar dan pertokoan. Anak-anak ini dihadapkan pada dilema untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan pendidikan. Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi tantangan yang dihadapi oleh pekerja anak dan sikap masyarakat Banjar terhadap mereka melalui penelitian lapangan dengan pendekatan antropologi. Teks ini menekankan kontras antara keceriaan dan pembelajaran di masa kanak-kanak dan kesulitan bekerja di usia yang begitu muda. Secara keseluruhan, teks ini meningkatkan kesadaran tentang isu pekerja anak dan kebutuhan untuk mengatasinya. Kata kunci: Pekerja Anak, Pendidikan, Pekerjaan        
Akurasi Setting Out Arah Kiblat Metode Bidang Bola Dan Ellipsoid Dengan Metode Rasyd Al-Qiblah Rahman Helmi, S.Ag., MSI; H. Badrian, M.Ag.
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Integration of Islamic Knowledge and Values in Education, Islamic Studies, Loca
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i1.438

Abstract

ABSTRACT Until now, the Vincenty Theory of raşd al-qiblah that considers the shape of the Earth's ellipsoid is still very limited. There is a need to study the method of raşd al-qiblah in Vincenty Theory and its accuracy. This study needs to be compared with the raşd al-qiblah method in spherical trigonometric theory. This study aims to analyze the accuracy of the measurement results (setting out) of Qibla direction using the spherical plane and ellipsoid methods at selected locations. The accuracy of this method is then compared with direct observation of Qibla direction using the rasyd al-qiblah method. The location of Banjarmasin was chosen, because Banjarmasin is an area that can use the rasyd al-qiblah method. Keywords: setting out, rasyd al-qiblah, ellipsoid, Vincenty theory ABSTRAK Sampai saat ini, Teori Vincenty raşd al-qiblah yang mempertimbangkan bentuk ellipsoid Bumi masih sangat terbatas. Perlu ada kajian tentang metode rasyd al-qiblah dalam Teori Vincenty dan akurasinya. Kajian ini perlu dikomparasikan dengan metode raşd al-qiblah dalam teori trigonometri bola. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akurasi hasil pengukuran (setting out) arah kiblat menggunakan metode bidang bola dan ellipsoid pada lokasi yang di pilih. Akurasi metode ini kemudian dibandingkan dengan pengamatan arah kiblat secara langsung dengan metode rasyd al-qiblah. Dipilihnya lokasi Banjarmasin, karena Banjarmasin termasuk wilayah yang dapat menggunakan metode rasyd al-qiblah. Kata Kunci: penetapan arah, rasyd al-qiblat, ellipsoid, teori Vincenty
Toleransi Model Salafi Maimanah; Nor’ainah; Husnul Khatimah
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Integration of Islamic Knowledge and Values in Education, Islamic Studies, Loca
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i1.442

Abstract

  Abstract As a multicultural area, South Kalimantan is inhabited by various followers of various religions, ethnicities and cultures. Likewise, various religious sects of mass organizations and various religious communities exist in South Kalimantan. In such a context, contact between religions, between communities and between organizations and others is common. This is where it is important for one party to understand the other to be tolerant of each other, so that the conducive atmosphere in South Kalimantan is maintained. Salafi as a reform movement that is relatively new with its mission of purifying Islam, of course, has had a lot of contact with other Islamic movements such as NU, Muhammadiyah, Jamaah Tabligh and others. In this case, it is important to understand the Salafis further, especially in the context of tolerance. According to Salafis, the ideal tolerance is tolerance as practiced by the Prophet and and salafus shaleh. How the concept of Salafi tolerance will be discussed further in this paper. Keywords: Salafi, tolerance, concept   Abstrak Sebagai sebuah daerah yang multikultural, Kalimantan Selatan ditempati oleh berbagai pemeluk agama, suku dan budaya  yang beragam. Demikian juga berbagai aliran keagamaan organisasi massa dan berbagai komunitas keagamaan ada di Kalimantan Selatan. Dalam konteks yang demikian, persentuhan antaragama, antar komunitas dan antar organisasi dan lain-lain lumrah terjadi. Di sinilah pentingnya satu pihak memahami pihak yang lain untuk kemudian saling bertoleransi, agar suasana kondusif di Kalimantan Selatan terus terpelihara. Salafi sebagai salah satu gerakan pembaharuan yang relatif baru dengan misi pemurnian Islamnya, tentu banyak mengalami persentuhan dengan gerakan-gerakan Islam lainnya seperti NU, Muhammadiyah, Jamaah Tabligh dan lain-lain juga terjadi. Dalam hal ini penting untuk memahami Salafi lebih jauh terutama dalam konteks toleransinya. Menurut Salafi   toleransi yang ideal  adalah toleransi sebagaimana yang dipraktikkan oleh Nabi saw dan para sahabat serta para salafus shaleh. Bagaimana konsep toleransi Salafi tersebut akan dibahas lebih jauh dalam makalah ini. Kata Kunci: Salafi, toleransi, konsep        
Undang-undang Sultan Adam dalam Perspektif Politik Hukum Hindia-Belanda Pada Abad ke-18 dalam Penyusunan Hukum Positif di Indonesia Ahmadi Hasan; Ali Mu’ammar
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Integration of Islamic Knowledge and Values in Education, Islamic Studies, Loca
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i1.444

Abstract

Abstract This research explores the Sultan Adam Law (UUSA) in the Kingdom of Banjar during the Dutch colonization and the reign of Sultan Adam (1825-1857). UUSA, as a political law, reflects national law and the Shafi'i school of jurisprudence, despite being considered customary law. Islamic teachings, especially through UUSA and the Book of Sabilal Muhtadin, are integrated into customary law due to literacy limitations. Sultan Adam, through structural governance reforms, implemented Islamic principles in Banjar society, with UUSA serving as a crucial foundation. This research highlights the contribution of UUSA in depicting the integration of Islamic law in the Kingdom of Banjar and recognizes its historical impact in the study of customary law. Keywords: Sultan Adam, law, Banjar Abstrak Penelitian ini membahas Undang-Undang Sultan Adam (UUSA) di Kerajaan Banjar pada masa penjajahan Belanda dan pemerintahan Sultan Adam (1825-1857). UUSA, sebagai undang-undang politik, mencerminkan hukum nasional dan fikih mazhab Syafi'i, meskipun dianggap sebagai hukum adat. Ajaran Islam, terutama melalui UUSA dan Kitab Sabilal Muhtadin, terintegrasi dalam hukum adat karena keterbatasan literasi. Sultan Adam, melalui reformasi struktural pemerintahan, menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam masyarakat Banjar, dengan UUSA menjadi landasan penting. Penelitian ini menyoroti kontribusi UUSA dalam menggambarkan integrasi hukum Islam dalam Kerajaan Banjar dan mengakui dampak historisnya dalam studi hukum adat. Kata Kunci: Sultan Adam, Hukum Banjar
Makna Ekonomi Berhaji Bagi Suku Banjar (Kajian Antropologi Budaya) Amelia Rahmaniah; Rahmat Shodiqin
Interdisciplinary Explorations in Research Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Integration of Islamic Knowledge and Values in Education, Islamic Studies, Loca
Publisher : PT. Sharia Journal and Education Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ierj.v2i1.446

Abstract

Abstract Hajj, which is often assumed to be related to spirituality and considered part of the domain of religion, actually has an economic meaning as well. This economic meaning is one of the reasons for the high number of Hajj pilgrims in South Kalimantan, which is dominated by the Banjar tribe, which likes to go to Hajj many times. Existing research has shown that the meaning of Hajj differs from one person to another, so in the current study the meaning of Hajj is considered to be the personal meaning of the performer. This research will specifically show the economic meaning of Hajj for the Banjar tribe. The method used in this research is interviews with nine people from the Banjar tribe. The findings in this study show that Hajj can make sustenance abundant and blessed, Hajj will make business (work) smooth and blessed, and not performing Hajj results in the loss of wealth. Keywords: economic meaning, hajj, Banjar tribe Abstrak Haji yang sering diasumsikan berkaitan dengan spritual dan dianggap sebagai bagian dari domain religion sebenarnya haji juga mempunyai makna ekonomi. Makna ekonomi ini merupakan salah satu penyebab tingginya angka berangkat haji di Kalimantan Selatan yang didominasi oleh Suku Banjar yang gemar berkali-kali berangkat haji. Penelitian yang telah ada menunjukkan bahwa makna haji berbeda antara satu orang dengan yang lainnya sehingga dalam studi saat ini pengertian haji dianggap sebagai makna pribadi pelakunya. Penelitian ini secara khusus akan menunjukkan makna ekonomi haji bagi suku Banjar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan sembilan orang dari suku Banjar. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa haji dapat menjadikan rezeki berlimpah dan berkah, haji akan menjadikan usaha (pekerjaan) lancar dan berkah, dan tidak jadi melaksanakan haji berakibat habisnya harta. Kata Kunci: makna ekonomi, haji, suku Banjar

Page 6 of 21 | Total Record : 201