cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Attoriolong
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Attoriolong diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UNM. Jurnal Attoriolong memuat tulisan yang terkait dengan Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan. dipublikasikan dua kali dalam setahun, pada bulan Januari dan Agustus
Arjuna Subject : -
Articles 144 Documents
Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir di Dusun Taipa Kabupaten Takalar, 2009-2020. Mustari, Ulul Azmi; Ahmadin, Ahmadin; Patahuddin, Patahuddin
Attoriolong Vol 21, No 2 (2023): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan masyarakat pesisir di Dusun Taipa memilih pekerjaan di sektor perikanan, dan menggambarkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat pesisir di Dusun Taipa. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah sosial ekonomi dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode penelitian sejarah yang mencakup beberapa tahapan, yakni Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa ada beberapa alasan yang melatar belakangi masyarakat pesisir di Dusun Taipa memilih pekerjaan sebagai nelayan, yakni letak geografis, bangga akan kampung halaman, dan memiliki keahlian mumpuni. Kondisi Sosial-Ekonomi masyarakat pesisir di Dusun Taipa yakni stratifikasi sosial yang ada terbagi dalam 3 tingkatan, yakni nelayan juragan, pekerja dan pemilik. Memiliki pola hubungan kekeluargaan dan Patron-Klien, memiliki beberapa kepercayaan dalam melakukan pekerjaan sebagai nelayan, mengenyam pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, serta  Dalam hal ekonomi, nelayan juragan lebih kaya dibanding nelayan pekerja dan pemilik. Selain itu, sistem barter juga masih didapati pada masyarakat pesisir di Dusun Taipa. Dapat disimpulkan bahwa berlimpahnya sumber daya alam, serta besarnya rasa cinta masyarakat atas laut menjadikan mereka sebagai nelayan yang ahli dibidangnya sehingga memilih berkerja sebagai Nelayan. Untuk kehidupan sosial-ekonomi masyarakat pesisir di Dusun Taipa memiliki keunikan tersendiri dibanding daerah lainnya, yakni terdapat sekolah dari Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Selain itu, masih terdapat sistem barter yang berlaku ditengah masyarakat pesisir di Dusun Taipa.
Pelabuhan Belang-Belang di Kabupaten Mamuju, 1993-2020 Ramli, Sapriani; Najamuddin, Najamuddin; Ridha, M. Rasyid
Attoriolong Vol 22, No 1 (2024): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui latar belakang pembangunan Pelabuhan Belang-belang, perkembangan, dan dampaknya terhadap bidang sosial dan ekonomi mayarakat. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi empat tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi dan Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelabuhan belang-belang dibangun pada tahun 1993 karena keberadaan pelabuhan dibutuhkan oleh masyarakat sebagai alat transportasi dan perdagangan, serta wilayah Belang-belang sangat strategis sebagai tempat dibangunnya pelabuhan. Dalam perkembangannya, pelabuhan ini dapat memperlancar transportasi laut keluar dan masuk ke Kabupaten Mamuju. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan bongkar muat barang dan pada tahun 2015 memfasilitasi masyarakat dengan kapal penyebrangan. Akan tetapi, kurangnya jumlah masyarakat yang menggunakan sarana transportasi penyebrangan tersebut, fungsi itu kemudian dihapuskan sehingga pelabuhan belang-belang telah berfokus pada pengangkutan barang dan peti kemas. Hadirnya pelabuhan Belang-belang memberikan dampak terhadap masyarakat, dengan tersedianya lapangan pekerjaan dan memberikan perubahan terhadap kehidupan masyarakat yang ada di sekitar pelabuhan serta membantu pembangunan ekonomi wilayah terkait.
Kabupaten Bantaeng Pada Masa Pemerintahan Nurdin Abdullah, 2013-2018. Nursak, Andi Irmawanti; Patahuddin, Patahuddin; Khaeruddin, Khaeruddin
Attoriolong Vol 21, No 2 (2023): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Kabupaten Bantaeng menjelang pemerintahan Nurdin Abdullah pada periode pertama, serta perkembangan dan akhir dari pemerintahan Nurdin Abdullah di Kabupaten Bantaeng pada periode kedua. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode penelitian sejarah yang mencakup beberapa tahapa, yakni heoristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa pemerintahan Nurdin Abdullah di Kabupaten Bantaeng sangat berkembang, diantaranya dibidang infrastuktur, pariwisata, ekonomi, pertanian, politik, sosial, kesehatan. Nurdin Abdullah mampu merubah Kabupaten Bantaeng menjadi Kabupaten maju yang dulunya sangat tertinggal. Peran yang paling utama Nurdin Abdullah yaitu mengubah Kabupaten Bantaeng dalam bidang infrastruktur dikarenakan banyak jalanan dan pembangunan yang dilakukan Nurdin Abdullah agar Kabupaten Bantaeng berkembang. Nurdin Abdullah memerintah dengan cara mendengarkan semua pendapat dari berbagai elemen lalu beliau memberikan solusi. 
Wisata Pattunuang Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung 2004-2022 Ashari, Siti Nurjannah; Bahri, Bahri; Najamuddin, Najamuddin
Attoriolong Vol 21, No 2 (2023): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dan penulisan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum latar belakang keberadaan Wisata Pattunuang Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, bagaimana proses perkembangan sarana dan prasarana serta wisatawan di Wisata Pattunuang Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, dampak keberadaan Wisata Pattunuang Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung bagi masyarakat sekitar. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah dengan menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari beberapa tahap yaitu: heuristik (mengumpulkan data), kritik (seleksi data), interpretasi (pemaknaan fakta sejarah), dan historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Wisata Pattunuang Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, berawal ketika ditetapkan sebagai salah-satu Seven wonder atau 7 wisata alam unggulan yang ada di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung dengan prioritas pengembangan pada zona pemanfaatan mengusung tema The Adventure Paradise yang dikelola dengan konsep ekowisata. Keberadaan Wisata Pattunuang Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat seperti terbukanya lapangan pekerjaan dan berperan penting dalam kegiatan perekonomian serta menambah pemasukan negara dengan adanya penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Wisata Pattunuang Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung memiliki potensi yang cukup baik untuk dikembangkan utamanya sebagai wisata alam dan juga sebagai pusat penelitian Tarsius Fuscus serta memiliki banyak daya tarik tersendiri yang dapat menunjang kegiatan pariwisata.
Objek Wisata Gunung Bulusaraung pada Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) Rahmania, St.; Najamuddin, Najamuddin; Rifal, Rifal
Attoriolong Vol 22, No 1 (2024): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Objek wisata Gunung Bulusaraung Pada Masa Pandemi Covid-19. Gunung Bulusaraung merupakan sebuah objek wisata yang terletak di Desa Tompo Bulu Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkep. Dengan memaparkan latar belakang terbentuknya Bulusaraung sebagai objek wisata, sistem pengelolaan Bulusaraung sebelum dan masa pandemi Covid-19, dan dampak Covid-19 terhadap Objek Wisata Gunung Bulusaraung. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi heuristik atau pengumpulan data yang diperoleh melalui studi kepustakaan, studi kearsipan, wawancara, dan observasi. Selanjutnya dilakukan kritik sumber terhadap sumber yang telah dikumpulkan, kemudian diinterpretasi atau diberikan penafsiran terhadap sumber tersebut. Langkah terakhir yaitu historiografi atau penulisan sejarah yang pada akhirnya melahirkan tulisan tentang Objek Wisata Gunung Bulusaraung Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang Gunung Bulusaraung menjadi bagian dari Taman Nasonal Bantimurung pada tahun 2004, akan tetapi baru dikelola pada tahun 2010. Sejak pemerintah Indonesia mendeklarasikan Covid-19 sebagai bencana nasional pada tanggal 02 maret 2020, Salah satu objek wisata yang terkena dampak Covid-19 adalah Gunung Bulusaraung. Objek Wisata Gunung Bulusaraung sebagai bentuk pariwisata berbasis pelestarian lingkungan, memiliki urgensi untuk tetap melakukan operasional. Dengan diterapkannya protokol kesehatan yang sangat ketat diharapkan selain dapat menekan penyebaran Virus Corona juga dapat memulihkan pariwisata di Kawasan Objek Wisata Gunung Bulusaraung. Covid-19 menimbulkan kerugian terhadap objek wisata Gunung Bulusaraung yang mana semua pemangku kepentingan mulai dari Pemerintah Daerah, pelaku usaha sampai dengan pekerja disektor objek wisata merasakan kerugian tersebut.
Pemanfaatan Situs Megalit Kalimbuang Bori di Desa Bori Kecamatan Sesean Kabupaten Toraja Utara, 1998-2022 Tappi, Serlyani
Attoriolong Vol 23, No 1 (2025): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil penelitian ini menunjukkann bahwa (1) Latar belakang situs megalit kalimbuang Bori disebut sebagai peninggalan sejarah dan budaya tidak terlepas dari acara upacara adat yang pertama kali digunakan pada tahun 1617 oleh Ne’ Ramba. Pada tahun 2009 di jadikan sebagai salah satu warisan budaya dunia dengan kategori perkampungan internasional. (2) Perkembangan Situs Megalit Kalimbuang Bori, Mengenai sarana dan prasarana sejak tahun 1992 - 2022 terlihat dari pembuatan papa kompleks, jalan setapak, pembuatan WC, pemugaran terhadap atap lakkian, pembuatan kantor, fasilitas-asilitas yang ada di situs megalit kalimbuang bori menunjukkan potensi pendukung kenyamanan para pengunjung, selain situs megalit kalimbuang bori tempat melaksanakan upacara rambu solo  dimana ada sepuluh orang  keluarga yang diupacarakan melalui beberapa rangkaian ritual atau upacara, serta jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke situs megalit kalimbuang bori setiap tahun meningkat terbukti dari data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara dari tahun 2008 (mulai terbentuknya Kabupaten Toraja Utara) jumlah pengunjung wisatawan berjumlah 1.738 orang sampai tahun 2018 jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun asing mencapai 12.000 orang. (3) Dampak ekonomi dari adanya situs megalit Kalimbuang Bori yaitu memberi kontribusi positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) ) dan juga memberikan dampak bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian dari hasil usaha yang dilakukan. Dampak dari situs megalit kalimbuang bori dalam bidang sosial dan budaya dapat dilihat dari terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan dari segi budaya memperkenalkan kebudayaan kepada wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Transisi Nelayan Tradisional Menjadi Modern di Kelurahan Baurung, Kabupaten Majene, 1960-2022 Lukman, Cici Nurmawaddah
Attoriolong Vol 23, No 1 (2025): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan masyarakat di Kelurahan Baurung memilih pekerjaan sebagai nelayan, mengetahui proses peralihan dari nelayan tradisional menjadi nelayan modern di Kelurahan Baurung dari tahun 1960-2022, dan mengetahui tingkat kesejahteraan ekonomi nelayan di Kelurahan Baurung. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Dalam proses pengumpulan data melibatkan sembilan orang informan. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang membuat masyarakat di Kelurahan Baurung memilih pekerjaan sebagai nelayan karena faktor keturunan. Selain itu, faktor kondisi alam yang sangat mendukung dan letak geografis. Peralihan nelayan tradisional dari tahun 1960-2022 meliputi transportasi nelayan di Kelurahan Baurung yang dimulai pertama kali aktivitas nelayan menggunakan baqgo pada tahun 1960. Perahu jenis kedua katinting ini telah dimulai sejak tahun 1984. tahun 1990 masyarakat nelayan mulai menggunakan perahu bermotor yang berukuran 13-15 m. Alat penangkapan ikan menggunakan jaring dimulai pada sekitar tahun 1970-an. Peralihan selanjutnya, adalah pada tahun 1990 digunakan, yakni pukat. pada tahun 2005 adalah bagan. Bagan merupakan alat tangkap ikan. Pada tahun 2011 muncul alat tangkap yaitu Gae yang digunakan menangkap ikan. Jalur utama pelayaran nelayan tradisional mengikuti arah mata angin. peningkatan pendapatan nelayan dan memiliki fasilitas mulai dari rumah dan kendaraan, namun terdapat kekurangan pada sisi agama dan pendidikan bagi mereka yang sudah bekerja sebagai nelayan.
Komunitas Arab di Parepare Jibran, Nabila
Attoriolong Vol 23, No 1 (2025): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehidupan sosial Komunitas Arab di Parepare dengan menguraikan latar belakang historis Komunitas Arab di Parepare menjadikan Parepare sebagai tempat berpindah dari Sidrap dan melanjutkan aktivitas ekonomi di Parepare. Penyusunan penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yang meliputi: 1) heuristik dengan mengumpulkan data dan sumber; 2) kritik sumber untuk menguji kevalidan sumber; 3) interpretasi sumber yang relevan dengan penelitian; 4) historiografi, yakni penyusunan hasil penelitian menjadi tulisan sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) sebagian besar keturunan Arab di Parepare berasal dari Sidrap; (2) keturunan Arab di Parepare dapat berbaur dengan baik dengan Masyarakat lokal; (3) hadirnya keturunan Arab membawa budaya yang diajarkan secara turun-temurun.
Dinamika Wisata Pulau Kumala di Kabupaten Kutai Kartanegra, 2002-2020. Sastia, Thesa Nur Sastia
Attoriolong Vol 23, No 1 (2025): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dan penulis|an ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum latar belakang keberadaan Wisata Pulau Kumala Kabupaten Kutai Kartanegara, bagaimana proses perkembangan sarana dan pras|arana di Wis|ata Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur, dan dampak keberadaan Wis|ata P|ulau Kumala bagi masyarakat sekitar. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah kepariwisataan dengan menggunakan metode penelitian s|ejarah yang terdiri dari beberapa tahap mulai dari: heuristik (mengump|ulkan data), kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Wisata Pulau Kumala di Kabupaten Kutai Kartanegara dulunya merupakan hutan yang tidak berpenghuni dan digunakan sebagai tempat berkebun oleh masyarakat Kecamatan Tenggarong. Kemudian s|etelah diresmikan s|ebagai destinasi wisata, Pulau Kumala memiliki beberapa daya tarik. Keberadaan Wisata P|ulau Kumala memiliki dampak yang cukup baik kepada masyarakat sekitar karena adanya lapangan pekerjaan baru untuk para masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimp|ulkan bahwa Wisata Pulau Kumala di Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan wisata yang memiliki potensi yang cukup baik untuk terus dikembangkan sebagai destinasi wisata Bahari yang memiliki banyak dayak tarik didalamnya. Serta mengoptimalkan dan menjaga kelestarian di Wisata Pulau Kumala untuk menunjang kenyamanan pengunjung Wisata P|ulau Kumala.
Pasar Hewan Kuda di Tolo Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto, 1998-2019 Ahmad, Wahyuni Nur
Attoriolong Vol 23, No 1 (2025): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

pasar hewan kuda di Tolo Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto, bagaimana perkembangan pasar hewan kuda di Tolo Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto, serta dampak keberadaan pasar hewan kuda di Tolo Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan metode deskriptif kualitatif, dengan lokasi penelitian ini di Tolo Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto. Cara yang digunakan dalam memperoleh data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pasar Hewan Kuda di Tolo tersebut berdiri sejak kurang lebih satu abad (100 Tahun) yang lalu. Berdirinya pasar hewan tersebut maka satu persatu pedagang-pedagang kuda yang bermunculan. Karena tingginya potensi kuda di Kabupaten Jeneponto membuat sebagian masyarakatnya memanfaatkan untuk memulai usaha berdagang kuda mulai dari menjadi pedagang kecil hingga menjadi pedagang besar kemudian dipilihlah Tolo sebagai tempat para pedagang kuda memperjual belikan kuda karena tempatnya di anggap yang strategis. (2) Perkembangannya tentang pasar itu adalah dimana sudah banyak masyarakat luar kabupaten jeneponto bahkan sampai luar Sulawesi selatan yang berdatangan langsung ke pasar hewan Kuda di Tolo kecamatan Kelara baik untuk melakukan perdagangan maupun untuk berakhir pekan menyaksikan transaski penjualan hewan kuda di pasar tersebut. (3) Keberadaan Pasar Hewan Kuda di Tolo sudah ada sejak lama sebagai tempat berlangsungnya perdagangan kuda di Kabupaten Jeneponto yang didorong oleh kebutuhan pokok masyarakat Jeneponto dan sekitarnya, perdagangan kuda tersebur memiliki dampak perekonomian terhadap masyarakat dan pemerintah Kabupaten Jeneponto.