cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Attoriolong
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Attoriolong diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UNM. Jurnal Attoriolong memuat tulisan yang terkait dengan Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan. dipublikasikan dua kali dalam setahun, pada bulan Januari dan Agustus
Arjuna Subject : -
Articles 144 Documents
Petani Kelapa Sawit di Desa Bulubonggu Kecamatan Dapurang Kabupaten Pasangkayu, 2004-2021. Anugrah, Sahra Patin
Attoriolong Vol 23, No 1 (2025): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar belakang sejarah keberadaan petani kelapa sawit di Kecamatan Dapurang, alasan masyarakat di Desa Bulubonggu Kecamatan Dapurang memilih berprofesi sebagai petani kelapa sawit, kehidupan sosial ekonomi petani kelapa sawit di Desa Bulubonggu Kecamatan Dapurang (2004-2021). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat di Desa Bulubonggu pada awalnya menggantungkan kehidupannya pada pertanian kakao. Namun, tanaman kakao masyarakat pada masa itu terserang berbagai hama dan penyakit tanaman coklat. Terlebih lagi tanaman kakao sudah tidak berproduksi dengan baik di umur 15 tahun keatas. Akhirnya masyarakat secara bertahap beralih ke tanaman kelapa sawit. Seperti yang kita ketahui bahwa tanaman kelapa sawit merupakan tanaman bergengsi dengan produksi yang tinggi. Petani beralih profesi menjadi petani kelapa sawit karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya serta hasil kelapa sawit juga lebih menguntungkan dan pemeliharaannya juga lebih mudah dibanding kakao. Alasan petani memilih berprofesi sebagai petani kelapa sawit karena menghasilkan uang yang banyak, harga lahan perkebunan kelapa sawit selalu naik, dalam pekerjaannya dapat diselingi dengan usaha lain. Perkebunan kelapa sawit memiliki dampak terhadap kehidupan sosial dan ekonomi petani. Baik dalam bentuk relasi dan interaksinya hingga pada pendapatan para petani.  Secara umum perkebunan kelapa sawit merupakan sektor perkebunan unggulan di Sulawesi Barat. Perkebunan kelapa sawit telah memberi kontribusi positif yang berdampak pada terbukanya lapangan pekerjaan pada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 
Pondok Pesantren Raudhaturrasyidin DDI Cambalagi Kabupaten Maros, 1987,2022 Nurazmi, Nurazmi
Attoriolong Vol 23, No 1 (2025): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah berdirinya Pondok Pesantren Raudhaturrasyidin DDI Cambalagi, perkembangan hingga dampak dan peran alumni Pondok Pesantren Raudhaturrasyidin DDI Cambalagi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi tahapan-tahapan berikut: Pertama, heuristik yaitu pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, studi pustaka (literatur). Kedua, kritik yaitu dengan mengkritik, seleksi data dengan cara pengujian mengenai kebenaran dan ketetapan data yang telah dikumpulkan. Ketiga, interpretasi yaitu menafsirkan data dengan memberi makna pengetahuan pada data sesuai kebenaran fakta, dan keempat historiografi yaitu menuliskan peristiwa sejarah menjadi cerita utuh. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pendirian Pondok Pesantren Raudhaturrasyidin DDI Cambalagi sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh pendirinya untuk membentuk suatu lembaga pendidikan Islam yang mencetak santri-santri yang memiliki kualitas ilmu yang baik. Selanjutnya Pondok Pesantren Raudhaturrasyidin DDI Cambalagi telah mengalami perubahan yang sangat luar biasa yang semulanya hanya Sekolah Arab sore sedangkan sekarang sudah mempunyai ruang kelas, lapangan olahraga, serta laboratorium untuk santri, dan juga mempunyai asrama tersendiri serta mengalami peningkatan santri setiap tahunnya. Dapat disimpulkan bahwa, sejak berdirinya pesantren sampai sekarang terus mengalami perkembangan seperti usaha peningkatan dalam pesantren meliputi: sarana dan prasarana, santri, guru dan ustadz, kurikulum, sistem dan metode pembelajaran, serta prestasi. 
Tradisi Pesta Panen di Dusun Birue, Desa Siawung, Kabupaten Barru, 1998–2021. Aulia, Tina; Patahuddin, Patahuddin; Bustan, Bustan
Attoriolong Vol 23, No 1 (2025): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tradisi adat pesta panen masyarakat Dusun Birue merupakan sebuah budaya turun temurun yang telah di wariskan oleh para pendahulu. Artikel ini mengulas sejarah tradisi Pesta Panen di Dusun Birue, Desa Siawung, Kabupaten Barru (1998–2021). Dengan menggunakan metode sejarah yang menekankan pada proses dan waktu, studi ini memanfaatkan sumber-sumber primer, seperti, koran dan hasil wawancara. Temuan studi menunjukkan bahwa tradisi Tradisi Pesta Panen di Dusun Birue Desa Siawung Kabupaten Barru sudah dilakukan turun temurun, namun pada tahun 1998 merupakan latar belakang pelaksanaan pesta panen dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Perubahan signifikan pada pelaksanaan tradisi pesta panen yaitu pada tahun 2007 sebagian masyarakat dusun Birue sudah tidak melakukan ritual mabbaca-baca. Pada tahun 2015 ditandai popularitas tradisi Pesta Panen semakin berjaya dengan dibuktikan hadirnya \masyarakat dari laur daerah datang ke Dusun Birue. Tradisi pesta panen juga turut dipengaruhi oleh peristiwa global sebagaimana pelaksanaan tradisi Pesta Panen tahun 2020- 2021 dilaksanakan secara sederhana dalam artian tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya karena adanya wabah Covid-19. Tradisi pesta panen memberikan dampak terhadap masyarakat Dusun Birue yaitu dari dampak sosial seperti terjalinnya hubungan solidaritas, gotong royong dan timbulnya persatuan serta sebagai ajang silaturahmi. Dampak ekonomi yaitu datangnya para pedagang baik dari luar dusun Birue maupun masyarakat dusun Birue dan mendapatkan penghasilan tambahan. Dampak wisata budaya yaitu tiap tahun acara ini selalu ramai di kunjungi oleh wisatan dari luar daerah. Tradisi pesta panen ini juga akan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dan akan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dari Kabupaten Barru.
Kabupaten Mamuju Tengah Pada Masa Pemerintahan Aras Tammauni 2016-2021 Syam, Ririani Ramdhani
Attoriolong Vol 23, No 1 (2025): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial, ekonomi, dan politik Kabupaten Mamuju Tengah pada masa pemerintahan Aras Tammauni, dinamika pembangunan Kabupaten Mamuju Tengah selama pemerintahan Aras Tammauni dan dampak dalam pembangunan di Kabupaten Mamuju Tengah selama pemerintahan Aras Tammauni pada tahun2016-2021. Penelitian ini bersifat deskriptif analis dengan menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Prosedur penelitian ini menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan prilaku yang diamati. Metode sejarah dapat diartikan pula sebagai suatu prosedur yang sistematis dalam merekonstruksisebuah peristiwa yang telah terjadi di masa lampau. Dengan melalui metode seajarah ini kemudian dikaji lebih dalam lagi tentang sejarah, data sejarah, kebenaran fakta-fakta sejarah, serta bagaimana dilakukan interpretasi terhadap sumber-sumber atau data sejarah. Hasil penelitian ini bahwa pada masa pemerintahan Aras Tammauni melakukan pembangunan mulai dari bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang kesehatan, dan kebijakan-kebijakan yang mengatur pembangunan infrastruktur sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pembenahan dilakukan secara bertahap dikarenakan kabupaten Mamuju Tengah merupakan otonom baru sehingga perlu pembangunan secara berkala.walaupun demikian tetap ada visi yang belum direalisasikan selama pemerintahan bupati Aras Tammauni, sehingga kurang memaksimalkan kepemimpinannya.
Eksistensi Masjid As’said dalam Penyebaran Islam di Makassar, 1907-2022 S, Samsidar
Attoriolong Vol 23, No 1 (2025): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan Masjid As’Said dalam penyebaran Islam di Makassar, perkembangan fungsi dan kegiatan Islam di Masjid As’Said, dan implikasi bagi masyarakat terhadap keberadaan Masjid As’Said. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat tahapan yaitu: heuristik (pengumpulan data atau sumber), kritik sumber yang terbagi atas dua kritik intern dan kritik ekstern, interpretasi atau penafsiran sumber dan langkah terakhir historiografi yaitu penulisan sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Masjid As’Said memiliki peranan yang sangat penting dalam penyebaran Islam di Makassar. Sebagai masjid yang berada di tengah-tengah Kawasan Pecinan, yang dimana masjid As’Said ini memiliki peran yang sangat strategis baik dalam bidang keagamaan maupun kegiatan lainnya. Masjid As’Said tidak hanya digunakan untuk melakukan sholat ibadah mahdhoh saja akan tetapi diisi dengan kegiatan-kegiatan keagamaan. Salah satu peran yang dilaksanakan ialah, peran masjid sebagai pusat kajian keislaman, dalam hal ini terdapat berbagai macam kegiatan yang diadakan di masjid seperti kegiatan kajian harian, yang dilaksanakan setiap malam ba’da maghrib, kajian mingguan, peringatan hari besar Islam, dan Pendidikan Bahasa Arab.
Eksistensi Tradisi Ada’ Lammang di Desa Lantang Kecamatan Polongbangkeng Selatan Kabupaten Takalar, 2010-2022 Syarif, Nurul Hidayanti
Attoriolong Vol 23, No 1 (2025): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang eksistensi tradisi ada’ lammang di Desa Lantang Kecamatan Polongbangkeng Selatan Kabupaten Takalar (2010-2022). Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu heuristik (mencari dan mengumpulkan sumber), kritik sumber (ekstern dan intern), interpretasi (penafsiran sumber) dan historiografi (penulisan sejarah). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi adat lammang pertama kali dilaksanakan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas melimpahnya hasil pertanian yang diperoleh berkat bantuan orang-orang Turatea (Jeneponto) dan Turawaya (Gowa) dalam mengatasi kegagalan panen yang terjadi di Desa Lantang. Berbagai pihak terlibat dalam pesta panen atau tradisi adat lammang baik itu kalangan tua maupun kalangan muda berpartisipasi dalam perencanaan hingga puncak perayaan tradisi ini. Tradisi adat lammang masih tetap eksis bagi masyarakat setempat dan sekitarnya, Masyarakat desa Lantang percaya bahwa pesta panen yang dilaksanakan ini sebagai bentuk rasa syukur dari hasil panen yang mereka dapatkan sehingga mereka berkewajiban untuk berbagi kepada keluarga dan masyarakat sekitar. Hal ini memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat dan sekitarnya seperti terjalinnya silaturahmi, meningkatkan rasa saling peduli, serta menjadi kekayaan tradisi yang hanya ditemukan di Desa Lantang.
Upacara Tradisi Patorani di Galesong Kabupaten Takalar, 1960-2019 Rezky, Dea Adela; Rifal, Rifal; Dewi Kabubu, Rusmala
Attoriolong Vol 23, No 1 (2025): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Latar belakang munculnya Upacara Tradisi Patorani di Galesong Kabupaten Takalar. 2) Untuk mengetahui proses pelaksanaan Upacara Tradisi Patorani di Galesong Kabupaten Takalar. 3) Pengaruh Upacara Tradisi Patorani terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat Galesong. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan Observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan mencari informasi, kemudian penyajian data dan terkahir penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1)  Latar belakang pelaksanaan upacara Tradisi patorani di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Sebelum Islam muncul, orang-orang memiliki kepercayaan mitologis. Orang-orang percaya pada kekuatan benda-benda tertentu dan percaya bahwa di lautan ada banyak roh. Masyarakat Galesong percaya bahwa laut adalah hasil ciptaan Tuhan sesuai dengan ajaran Islam yang secara resmi diyakini dan dianut. Namun, secara tradisional, orang-orang yang disebutkan juga percaya bahwa Tuhan, yang mereka sebut Karaeng Alla Taala, telah mempercayakan kontrol perairan kepada Nabi Hellerek. Masyarakat nelayan Galesong masih mengenal Nabi Hellerek sebagai sosok mitos yang menjadi penguasa lautan. 2) Ada pun proses pelaksanaan Upacara Patorani di Galesong Kabupaten Takalar yaitu Parenta pakkaja, appasili biseang, Accaru-caru  3)  Tradisi Patorani dilakukan untuk mendapatkan banyak ikan. Namun bukan karena upacaranya, melainkan karena kehendak Tuhan jumlah ikan yang ditangkap bukan menjadi faktor utama. Segi positif yakni Upacara tradisi patorani sebagai budaya yang bernuansa Islam sebagai salah satu kekayaan budaya Islam di Indonesia pada umumnya dan khususnya di Galesong, di mana upacara tradisi patorani ini termasuk suatu kelakuan religius yang menimbulkan akibat pada kenyataan yang dapat di nikmati secara empirik. Segi negatif Upacara tradisi patorani sebagai budaya yang bernuansa Islam sebagai salah satu kekayaan budaya Islam di Indonesia pada umumnya dan khususnya di Galesong, di mana upacara tradisi patorani ini termasuk suatu kelakuan religius yang menimbulkan akibat pada kenyataan yang dapat di nikmati secara empirik. 
Sanda Salurante Dalam Mempertahankan Tana Toraja dari Gerakan DI/TII (1958-1965) Marteen, Melsy Bin
Attoriolong Vol 23, No 1 (2025): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari beberapa tahapan yakni, yang pertama heuristik pada tahap ini peneliti mencari dan mengumpukan data dengan melakukan wawancara ke pihak-pihak yang mengetahui tentang kajian yang akan diteliti. Kedua kritik sumber untuk menganalisis secara kritis sejauh nama sumber tersebut bisa dipercayah. ketiga interprestasi peneliti melakukan interprestasi atau penafsiran. Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa, 1). latar belakang kehidupan Sanda Salurante merupakan salah seorang anak petani dari bapak Salurante dan Ibu Mani’, yang dibesarkan di sebuah kampung di Desa Tadongkon dan kemudian menjadi Tokoh pejuang daerah. 2). latar belakang munculnya DI/TII di Tana Toraja adalah untuk mengislamkan seluruh masyarakat Toraja agar lebih mudah menguasai daerah Toraja. Dengan harapan lebih mudah menguasai daerah Toraja dan menjadikannya sebagai daerah pertahanan angkatan udara. 3). proses perlawanan Sanda Salurante dalam mempertahankan Tana Toraja dari gerakan DI/TII dimulai dengan menggalang seluruh masyarakat Toraja dalam melakukan perlawanan kembali kepada pasukan DI/TII dengan bergerilya. 4). Dampak perlawanan Sanda Salurante dalam mempertahankan Tana Toraja dari penguasaan DI/TII adalah banyaknya kerugian yang dialami oleh masyarakat Toraja, seperti: kehilangan rumah dan tempat tinggal akibat dibakar, dan Tongkonan mereka juga habis dibakar oleh pasukan Andi Sose’.
Balla Lompoa: Istana Peninggalan Kerajaan Marusu di Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, 1963-2022. Muallimah, Munadyatul
Attoriolong Vol 23, No 1 (2025): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balla Lompoa Marusu merupakan istana peninggalan Kerajaan Marusu, salah satu kerajaan tertua yang pernah ada di Kabupaten Maros. Balla Lompoa ini dulunya digunakan sebagai kediaman Raja beserta keluarganya dan juga sebagai pusat dilangsungkannya seluruh aktivitas kerajaan sampai dengan saat ini masih digunakan sebagai pusat berlangsungnya upacara adat dari kakaraengang marusu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat tahap yaitu: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang pembangunan Balla Lompoa Marusu yaitu untuk digunakan sebagai tempat tinggal Raja dan juga sebagai tempat berlangsungnya seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Kerajaan Marusu. Balla Lompoa Marusu pada masa kerajaan difungsikan sebagai kediaman Raja beserta keluarganya hingga saat ini ditinggali oleh Pemangku Adat Kakaraengang Marusu serta menjadi tempat dilangsungkannya Upacara Adat yang sudah dilakukan sejak masa Kerajaan Marusu, difungsikan juga sebagai tempat untuk dilakukannya musyawarah, dan tempat menyimpan benda-benda peninggalan kerajaan. Dalam perkembangannya, setelah Maros secara resmi menjadi Kabupaten pada tahun 1960 maka Kerajaan Marusu kemudian berubah menjadi Kakaraengang dan tidak lagi berbentuk kerajaan, untuk terus meneruskan kegiatan yang sudah ada dan dilangsungkan sejak masa kerajaan serta untuk menjaga istana Balla Lompoa maka kemudian mulai ditunjuk seorang Pemangku Adat sejak tahun 1963. Balla Lompoa Kakaraengang Marusu semakin diketahui secara lebih luas setelah mulai dibuka untuk umum ditahun 2013,  dan mulai mengalami renovasi ditahun yang sama. Balla Lompoa Marusu pernah ditutup untuk umum ditahun 2020-2021 dikarenakan adanya pandemi covid-19 yang juga berdampak pada aktivitas adat yang dilakukan secara lebih tertutup
Sejarah Sosial Ekonomi Petani Rumput Laut di Watang Suppa Kabupaten Pinrang 1998-2022 Rustan, Selvia
Attoriolong Vol 23, No 1 (2025): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang munculnya petani rumput laut di Watang Suppa Kabupaten Pinrang, perkembangan munculnya petani rumput laut di Watang Suppa Kabupaten Pinrang, dan kondisi sosial ekonomi munculnya petani rumput laut di Watang Suppa Kabupaten Pinrang. Dalam penelitian ini menggunakan metode Sejarah yang terdiri dari, Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) latar belakang munculnya petani rumput laut di Watang Suppa Kabupaten Pinrang 1998 keren didukung oleh lahan yang cocok digunakan untuk budidaya rumput laut dan awal munculnya dipelopori oleh bapak H. Ramli salah satu Masyarakat di Watang Suppa. (2) Perkembangan petani rumput laut di Watang Suppa Kabupaten Pinrang terbagi menjadi dua fase yakni, fase pertama petani rumput laut di Watang Suppa pada tahun 1998-2013 awal Masyarakat mulai mencoba budidaya rumput laut, kemudian berlanjut ke fase dua, petani rumput laut pada tahun 2014-2022 sudah mulai budidaya rumput laut secara modern, dan (3) kondisi sosial petani rumput laut di Watang Suppa Kabupaten Pinrang menunjukkan peningkatan yang dapat dilihat dari aspek status sosial, kerja sama, Pendidikan, dan kepercayaan. Sedangkan kondisi ekonomi Masyarakat terus berkembang dilihat dari aspek pendapatan, kualitas kesejahteraan, dan kepemilikan aset.