cover
Contact Name
-
Contact Email
pusat.ppi@kpa.unila.ac.id
Phone
+6285289774152
Journal Mail Official
pusat.ppi@kpa.unila.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Sumbangsih
Published by Universitas Lampung
ISSN : -     EISSN : 27975878     DOI : https://doi.org/10.23960/jsh
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal Sumbangsih sebagai Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat terkemuka untuk memajukan teori dan praktik yang terkait dengan semua bentuk pengabdian kepada masyarakat. Jurnal sumbangsih termasuk mencakup bahasan tentang upaya inovatif masyarakat; trend, tantangan, peluang yang muncul; dan pelaporan studi dampak di bidang layanan publik, penyuluhan, pengabdian berbasis komunitas, pengabdian partisipatif berbasis komunitas, pengabdian terapan, pembelajaran publik, dan lain-lain tentang pengabdian masyarakat. Focus Jurnal Sumbangsih bertujuan untuk menyediakan forum bagi para peneliti nasional dan internasional tentang Pengembangan dan Keterlibatan Masyarakat untuk menerbitkan artikel asli pada jurnal Sumbangsih.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Sumbangsih" : 8 Documents clear
Sosialisasi Urgensi Penerapan Prinsip Non-Diskriminasi Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Nikmah Rosidah; Rini Fathonah; Fristia Berdian Tamza; Susi Susanti; Andre Arya Pratama
Jurnal Sumbangsih Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Sumbangsih
Publisher : LPPM Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsh.v3i1.73

Abstract

Anak merupakan generasi harapan suatu bangsa, anak yang masih dalam proses pencarian jati diri akibat sehingga mental yang belum terbentuk menjadikan mereka banyak terjerat kasus tindak pidana. Hal ini menjadi perhatian bagi para penegak hukum bahwa dalam menangani kasus perkara anak harus mengedepankan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan hak asasi anak diantaranya prinsip non-diskriminasi. Oleh karena itu, agar tidak terjadinya diskriminasi pada anak ketika menjadi pelaku tindak pidana, perlu untuk diberikan pemahaman kepada penegak hukum khususnya Petugas Balai Pemasyarakatan Kelas II Bandar Lampung mengenai urgensi penerapan prinsip non-diskriminasi dalam penegakan hukum pada anak pelaku tindak pidana. Upaya yang dilakukan dalam kegiatan ini, yaitu dengan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang penerapan non-diskriminasi dalam penegakan hukum pada anak pelaku tindak pidana pada Petugas Balai Pemasyarakatan Kelas II Bandar Lampung, kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab serta pembagian kuisiner berupa pretest dan postest guna mengetahui sejauh mana pemahaman peserta mengenai materi kegiatan yang diberikan. Kegiatan ini memproleh hasil bahwa para peserta menilai penting kegiatan pengedukasian ini dilaksanakan guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman penegak hukum dalam menjunjung prinsip-prinsip yang harus diterapkan khususnya pada anak.
Implementasi aplikasi sapa desa untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing melalui digitalisasi sistem administrasi pemerintahan kampung: INA Gede Eka Putrawan; Ryzal Perdana; Bambang Riadi; Mahpul
Jurnal Sumbangsih Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Sumbangsih
Publisher : LPPM Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsh.v3i1.75

Abstract

Teknologi memainkan peran penting dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam hal administrasi pemerintahan di tingkat kampung/kelurahan sebagai upaya untuk mewujudkan good governance. Dengan demikian, upaya ini akan memberikan pelayanan publik yang berkualitas bagi warga masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan implementasi teknologi berupa aplikasi SAPA DESA untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing melalui digitalisasi sistem administrasi pemerintahan kampung ini akan dilaksanakan di Kampung Rukti Endah yang terletak di Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah. Kampung ini memiliki lebih dari 1000 kepala keluarga (KK) dan mayoritas berprofesi sebagai petani dan peternak. Hasil Pengabdian kepada masyarakat didapatkan: 1) Apartur desa melakukan digitalisasi pelayanan publik pemerintahan kampung, khususnya terkait surat menyurat menggunakan aplikasi SAPA DESA; (2) melatih dan membantu sumber daya manusia di kampung tersebut agar literasi digital mereka meningkat. Dengan demikian, mereka akan sangat mudah mendukung program pemerintah di era desa digital dan mandiri (smart village) ini. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada mitra yang meliputi: (1) warga masyarakat akan mendapatkan kemudahan pelayanan publik melalui aplikasi SAPA DESA; (2) literasi digital aparatur kampung akan meningkat. Secara umum, setelah kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini selesai, maka desa akan mampu meningkatkan kualitas layanan dimana tidak lagi membingungkan dan menyita waktu sehingga aparatur kampung tidak akan sibuk dengan masalah administrasi
Pelatihan Alat Musik Serdapan Lampung pada Forum Mulei Menganai Panaragan untuk Prosesi Arak-Arakan di Kabupaten Tulang Bawang Barat Barnawi, Erizal; Agung Hero Hernanda; Adi Saputra; Brahmantyo Adith Prahmudafi
Jurnal Sumbangsih Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Sumbangsih
Publisher : LPPM Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsh.v3i1.76

Abstract

Forum Mulei Menganai (FMM) Panaragan adalah kelompok pemuda-pemudi yang berdiri pada tanggal 10 November 2017. Aktifitas yang FMM jalan salah satunya adalah melestarikan dan mengembangkan seni budaya khas Lampung Pepadun, terutama ansambel Gitar Klasik Lampung Pepadun. Sampai saat ini FMM telah menjadi perbincangan di masyarakat karena keahlian dan kemarihan dalam mengemas penyajian pertunjukan Gitar Klasik Lampung Pepadun. Dari dampak tersebut kepercayaan masyarakat meningkat terlihat sering tampilnya FMM dalam acara nikahan, sunatan maupun acara seremonial lainnya di Kabupatan Tulang Bawang Barat bahkan sampai keluar kabupaten dalam melakukan pertunjukan. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat UNILA telah melakukan pengabdian selama dua tahun berturut-turut di Tiyuh Panaragan ini. Pertama pada tahun 2020 di kelompok FMM memberikan pelatihan Ansambel Gamolan Lampung dan yang kedua pada tahun 2021 di kelompok Karang Tarunanya memberikan pelatihan Ansambel Talo Balak. Serta, pada tahun 2022 yang ketiga ini berencana memberikan lagi pelatihan alat musik Serdapan (rebana) di Tiyuh Panaragan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kecamatan Tulang Bawang Barat kembali pada kelompok Forum Mulei Menganai (FMM) Panaragan. Kegunaan pelatihan ini agar menambah tingkat kreatifitas muda-mudi di Tiyuh Panaragan dalam mempertahan seni budaya Lampung. Bentuk kegiatan pelatihan ini berupa pembelajaran teknik permainan rebana yang diperuntukan pada prosesi arak-arakkan yang selalu diselenggarakan di Tiyuh Panaragan. Beberapa materi tabuh rebana diantaranya yakni Tabuh Tekol, Tabuh Tahtim, dan Tabuh Arak. Kesemuan tabuhan rebana tersebut dilatih selama tiga hari berturut-turut dengan durasi pelaksanaannya di mulai dari jam delapan pagi sampai jam empat sore. Serta, di akhri dengan melakukan hasil pelatihan dengan memberikan presentasi pertunjukan di hadapan para stakeholder masyarakat Tiyuh Panaragan.
Peningkatan Kapasitas Masyarakat Pesisir Melalui Literasi Digital Yanfika, Helvi; Indah Nurmayasari; Rio Tedy Prayitno; Anna Gustina Zainal; Ryzal Perdana; Adia Nugraha
Jurnal Sumbangsih Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Sumbangsih
Publisher : LPPM Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsh.v3i1.77

Abstract

Literasi informasi merupakan kunci untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia masyarakat pesisir. Literasi informasi menjadi satusatunya cara untuk memperluas ilmu pengetahuan dan skill. Sehingga masyarakat dengan kemampuan literasi informasi dapat memanfaatkan teknologi, mengetahui strategi dalam kegiatan ekonomi - termasuk menguasai pasar dan modal, mengetahui pola hidup sehat, dan pengetahuan lainnya. Pendapat di atas menunjukkan bahwa literasi informasi memiliki peran yang penting dalam mencapai tujuan program pemberdayaan masyarakat di kawasan pesisir. Desa Margasari merupakan desa yang berada di pesisir timur lampung yang telah lama memiliki satu objek literasi yaitu rumah pintar. Rumh Pintar dibentuk pada tahun 2015 oleh Universitas Lampung, khusunya oleh LPPM Unila. Sejak awal didirikannya sebuah rumah pintar masyarakat tentulah memiliki rancangan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Taman baca masyarakat pula memiliki kegiatan utama yakni mengumpulkan informasi-informasi berupa buku, majalah, Koran dan lain-lain untuk disajikan kepada masyarakat yang menjadi target dari rumah pintar tersebut. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan suatu hal yang tidak terelakkan, dan salah satu sektor yang terkena dampak perkembangannya ialah sektor pendidikan. Merespon hal tersebut, peningkatan kemampuan literasi digital masyarakat merupakan hal yang sangat mendesak. Kemampuan literasi digital juga sangat penting untuk dimiliki oleh masyarakat pesisir. Tujuan dari kegiatan pengabdian desa binaan adalah meningkatkan kapasitas masyarakat pesisir dalam pengunaan dan pengelolan literasi digital.
Penyelesaian sengketa hukum keluarga & kekerasan dalam rumah tangga di luar pengadilan Desa Negeri Katon Achmad, Deni; Dewi Septiana; Maya Shafira; Meizano Ardhi Muhammad; Rendie Meita Sarie Putri; Haya Anastasya Azra
Jurnal Sumbangsih Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Sumbangsih
Publisher : LPPM Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsh.v3i1.78

Abstract

Penyelesaian sengketa keluarga di Indonesia pada umumnya diselesaikan dengan tata cara proses peradilan, baik melalui proses pemidanaan maupun keperdataan. Hukum berfungsi sebagai sarana untuk menciptakan keadilan, media pengatur interaksi sosial agar masyarakat menjadi tertib, teratur dan sejahtera. Kekerasan dalam rumah tangga adalah salah satu sengketa atau perkara yang sering terjadi dalam lingkup keluarga di Indonesia. Kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga (KDRT) lebih banyak dialami perempuan yang berkedudukan sebagai seorang istri, sedangkan pelakunya didominasi oleh laki-laki yang berkedudukan sebagai seorang suami. Desa sebagai tempat bermukim masyarakat yang berkeluarga perlu dilakukan pembinaan dalam penyelesaian sengketa hukum keluarga diluar peradilan terutama dalam permasalahan KDRT. Adanya hubungan kesadaran masyarakat berkeluarga atas apa yang terjadi dalam peristiwa kehidupannya merupakan suatu peristiwa hukum yang berjalan dan diakui keberadannya dalam kehidupan bermasyarakat (the living law).
Optimalisasi peran mediator desa dalam penyelesaian sengketa di Desa Hanuran Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Sonata, Depri Liber; Deni Achmad; Muhammad Farid; Aisyah Muda C; Andre Arya Pratama; Octa Ridho Pangestu
Jurnal Sumbangsih Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Sumbangsih
Publisher : LPPM Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsh.v3i1.79

Abstract

Problema empiris saat ini di masyarakat desa telah menunjukan bahwa masyarakat desa mulai meninggalkan konsep penyelesaian sengketa secara kekeluargaan melalui jalur non litigasi. Banyak masyarakat desa mulai menempuh upaya hukum tertentu untuk menyelesaikan sengketa seperti halnya mengajukan gugatan keperdataan ataupun mengajukan laporan kepada kepolisian, hal demikian tidaklah salah namun penyelesaian sengketa secara kekeluargaan diluar peradilan merupakan hal yang sangat dianjurkan karena selain mencegah konflik berkepanjangan juga lebih efisien dan efektif serta merefleksikan budaya masyarakat Indonesia yaitu musyawarah mufakat. Sejatinya konsep mediasi sebagai alternatif penyelesaian sengketa berakar pada konsep penyelesaian masyarakat hukum adat yang ditengahi oleh tetua adat ataupun orang yang dituakan. Untuk itu keberadaan mediator desa ini perlu untuk kembali dioptimalkan peranannya dikarenakan disamping merupakan budaya asli masyarakat Indonesia berkenaan dengan musyawarah mufakat, hal ini penting untuk menimbulkan penyelesaian sengketa secara damai dan tidak menimbulkan konflik berkepanjangan. Kata Kunci : Mediator Desa, Mediasi, Alternatif Penyelesaian Sengketa
Kemandirian Desa Rajabasa Lama melalui sentra perikanan dengan teknologi bioflok Siti Khoiriah; Yeni Elisdiana
Jurnal Sumbangsih Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Sumbangsih
Publisher : LPPM Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsh.v3i1.81

Abstract

Kemandirian dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa merupakan hal yang sangat penting. Kemandirian desa memiliki arti mengedepankan kemampuan desa sebagai subyek dari penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa. Desa Rajabasa Lama sebagai desa berkembang bergeliat menuju kemandirian desa dengan pengembangan potensi desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan Pendapatan Asli Desa salah satunya dalam bidang perikanan khususnya melalui teknologi bioflok.
Sosialisasi musik tradisional lampung di Desa Rejosari Mataram Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah Setiawan, Afrizal Yudha; Prisma Teja Permana; Nabilla Kurnia Adzan
Jurnal Sumbangsih Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Sumbangsih
Publisher : LPPM Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsh.v3i1.82

Abstract

Provinsi Lampung merupakan Provinsi dimana penduduknya terdiri dari berbagai macam suku. Hal tersebut disebabkan karena Provinsi Lampung merupakan daerah tujuan transmigrasi penduduk Indonesia di masa lampau. Hal ini menyebabkan banyak masyakarat yang tinggal di Lampung, namun tidak mengenal adat budaya di daerahnya sendiri, salah satunya tentang musik tradisional Lampung. Salah satu contoh fenomena yang terkait dengan pernyataan tersebut, terjadi pada masyarakat di Desa Rejosari Mataram, Kecamatan Seputih Mataram, Kabupaten Lampung Tengah. Berdasarkan observasi pendahuluan dan analisis situasi, sebagian besar masyarakat tidak mengenal dengan baik musik tradisional Lampung. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dibutuhkan suatu upaya untuk menyosialisasikan musik tradisional lampung pada masyarakat di desa Rejosari Mataram, Kecamatan Seputih Mataram, Kabupaten Lampung Tengah. Kegiatan sosialisasi dilakukan dalam bentuk pemaparan materi dan pemberian pelatihan kepada peserta aktif. Pada kegiatan pelatihan tim pengabdian menggunakan Gamolan instrument music tradisional Lampung. Hasil kegiatan sosialisasi menunjukkan bahwa masyarakat setempat telah mengenal musik tradisional Lampung. Selain itu, para remaja setempat dapat memainkan instrument music Gamolan dengan materi Tabuh Layang Kasiwan, dan Tabuh Alau-alau melalui kegiatan pelatihan yang diberikan. Hasil pelatihan menunjukkan nilai rata-rata keterampilan peserta dalam memainkan Gamolan sebesar 75.83.

Page 1 of 1 | Total Record : 8