cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Gedung Graha Medika Lt. 1, Ruang 104
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Brawijaya
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 02169347     EISSN : 23380772     DOI : http://dx.doi.org/10.21776/ub.jkb
Core Subject : Health,
JKB contains articles from research that focus on basic medicine, clinical medicine, epidemiology, and preventive medicine (social medicine).
Articles 822 Documents
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Optimalisasi Unit Rawat Jalan di RS X Widyaningrum, Kurnia; Harijanto, Tatong; Hartojo, Hartojo
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2015.028.02.4

Abstract

Utilisasi pelayanan rawat jalan merupakan salah satu indikator penting kinerja rumah sakit. Hasil studi pendahuluan di unit rawat jalan RS tempat studi menunjukkan nilai utilitas dan optimalisasi masih belum maksimal dan terjadi penurunan angka kepuasan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi unit rawat jalan dan solusi untuk meningkatkan optimalisasinya. Metode yang digunakan adalah dengan observasi, telaah dokumen dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat gap antara utilitas ruang dan optimalisasi petugas. Utilitas ruang hanya 22,4% sedangkan optimalisasi masing-masing dokter sudah sangat optimal yaitu 141,6%, 172,9% dan 68,75%. Dengan menggunakan diagram fishbone ditemukan faktor–faktor utama kurang optimalnya unit rawat jalan adalah dari sumberdaya manusia yang kurang dan lingkungan yang kurang nyaman. Analisis 5 why's menemukan sistem monitoring dan evaluasi (monev) belum berjalan secara maksimal sebagai akar masalah. Solusi yang disepakati untuk meningkatkan optimalisasi di unit rawat jalan ini adalah dengan mengaktifkan kembali tim monev dengan pemberian pelatihan tentang monev.  Kata Kunci: Evaluasi kinerja rawat jalan, monitoring, optimalisasi, utilisasi
Holothuria scabra Memperbaiki Fibrosis Hepar pada Tikus yang Diinduksi Karbon Tetraklorida Padauleng, Novrita; Nurhidayati, Nurhidayati
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.854 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.02.7

Abstract

Perkembangan agen antifibrotik belakangan ini mencakup berbagai mekanisme, diantaranya melalui jalur antioksidan. Salah satu bahan alam yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan adalah Teripang pasir (Holothuria scabra). Tujuan penelitian ini adalah menganalisa aktivitas antifibrotik Teripang pasir in vivo menggunakan tikus fibrosis hepar yang diinduksi CCl4. Dua puluh delapan tikus Wistar jantan dibagi menjadi 4 kelompok penelitian, yang terdiri dari kelompok kontrol vehicle (injeksi minyak zaitun intraperitoneal), kelompok kontrol induksi CCl4 (injeksi CCl4 dalam minyak zaitun intraperitoneal), serta dua kelompok perlakuan (tikus diinduksi CCl4 dan diberikan Teripang pasir 75 dan 100mg/200gBB). Fibrosis hepar diinduksi dengan injeksi CCl4 10% dalam minyak zaitun serial selama 5 minggu, diikuti 4 minggu pemberian Teripang pasir peroral (75 & 100mg/200gBB) sekali sehari, sejak minggu ke-5. Fibrosis hepar dianalisa menggunakan sistem scoring METAVIR pada jaringan dengan pewarnaan Mallory. Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat fibrosis hepar pada kelompok kontrol induksi CCl4 berbeda signifikan dengan kelompok perlakuan yang diinduksi CCl4 dan diberikan Teripang pasir (p=0,000), namun perbedaan antara kelompok perlakuan yang diberikan Teripang pasir 75 dan 100mg/200gBB tidak signifikan (p=0,081). Sebagai kesimpulan, pemberian ekstrak Teripang pasir dapat memperbaiki fibrosis hepar yang diinduksi CCl4. Kata Kunci: CCl4, fibrosis hepar, teripang pasir (Holothuria scabra)
Pengaruh Pemberian Bawang Putih (Allium sativum Linn.) Fraksi Tidak Larut Air terhadap Pengaktifan Sistem Komplemen Mencit Winarsih, Sri
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 18, No 2 (2002)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1847.942 KB)

Abstract

Bawang putih (Allium sativum Linn.) telah dikenal oleh masyarakat luas dengan berbagai kegunaannya. Pada beberapa penelitian terdahulu diduga bawang putih memiliki efek sebagi imunostimulan. Salah satu uji untuk mengetahu efek imunostimulan adalah uji aktivasi komplemen, tujuan penelitian ini adalh mengetahui efek bawang putih fraksi tidak larut air (ampas) terhadap aktivasi komplemen jalur klasik dan jalur alternatif. Penelitian ini dilakukan menggunakan hewan coba mencit. Mencit dengan berat bdan kurang lebih 25 gram, diberi fraksi tidak larut air dari bawang putih melalui oral dengan dosis 8mg/25g BB, 16mg/25g BB dan 32mg/g BB. Parameter yang diamati oleh CH50 (unit komplemen yang melisiskan 50% indikator hemolitik). Pengukuran CH50 dilakukan pada hari ke-1, ke-3, ke-5, dan ke-7 setelah perlakuan dengan menggunakan metode pre-post test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengaktifan komplemen baik jalur klasik maupun jalur alternatif (p<0,05), dan terjadi interaksi antara waktu dan dosis. Besarnya pengaktifan komplemen jalur alternatif sesuai dengan besarnya dosis yang diberikan (p<0,05), sedangkan pada jalur klasik tidak demikian, namun demikian, prosentase peningkatan pengaktifan jalur klasik relatif lebih besar dibanding jalur alternatif. Bahan kandungan aktif fraksi tidak larut air dari bawang putih diduga bukan sebagai pencetus pengaktifan sistem komplemen, tetapi memiliki kemampuan menginduksi bagian aktif enzimatik dari komponen komplemen mencit.
Hubungan Shear Wave Elastography Ginjal dengan Estimated Glomerular Filtration Rate pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Arif, Asnita; Idris, Nurlaily; Murtala, Bachtiar; Zainuddin, Andi Alfian; Asriyani, Sri; Kasim, Hasyim
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No 4 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2019.030.04.10

Abstract

Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan masalah kesehatan global dengan biaya ekonomi tinggi pada sistem kesehatan sehingga dibutuhkan modalitas pencitraan klinis non invasif untuk mendeteksi penyakit ginjal pada stadium awal. Shear wave elastography (SWE) merupakan pemeriksaan imaging untuk menilai tingkat keparahan dari perubahan morfologi kronik ginjal berdasarkan pengukuran elastisitas kortex. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara SWE dengan estimated glomerular filtration rate (eGFR) sehingga SWE dapat direkomendasikan untuk deteksi dini tingkat keparahan penyakit ginjal kronik.  Penelitian ini dilakukan di bagian Radiologi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dari bulan September 2018 sampai dengan Februari 2019. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan potong lintang. Sampel penelitian sebanyak 118 sampel yang terdiri dari 71 sampel dengan penyakit ginjal kronik dan 47 sampel normal. Pemeriksaan ultrasonografi yang dilakukan dengan metode SWE untuk mengukur shear wave velocity (SWV) pada kedua ginjal dengan tiga kali pengukuran pada kortex ginjal. Nilai median dari SWV pada kedua ginjal dihubungkan dengan eGFR. Data dianalisis dengan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai median SWV pada kelompok sampel normal adalah 2,02±0,32m/s pada ginjal kanan  2,01±0,32m/s pada ginjal kiri yang cenderung menurun dengan bertambahnya  usia. Terdapat korelasi positif yang signifikan antara nilai SWV pada ginjal kanan dan kiri dengan eGFR, dengan arah korelasi positif (p<0,0001). Pada penelitian ini, terdapat pula korelasi negatif yang signifikan antara tekanan darah dan proteinuria dengan eGFR maupun dengan SWV pada pasien penyakit ginjal kronik.
STUDI KUALITATIF PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA TERKAIT DENGAN KOMPLIKASI PERINATAL DI KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT Melani, Asti
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 24, No 3 (2008)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.414 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2008.024.03.4

Abstract

ABSTRACT The high number of maternal mortality rate caused by 3 complex problems. One of those problems was delay identification  by  the  family  on  the  risk  factors  of  the  maternal  and  make  decision  in  seeking  help  related  to their problem. The goal of this study was to identify how the family involvement role, especially their husband, to the maternal health and how the decision making pattern in the family, related to the perinatal complication. This  study  is  qualitative  research  using  phenomenology  approach.  The  number  of  participant  in  this  study were six couples husband and wife in Bojongherang, Cianjur, West Java. The findings identified that most of the decision maker in the family were the husbands, except those wife who are the carrier woman. In general, the process of decision making start with discussion from both husband and wife before the decision making is made. Some other is decided by their husband instead. The most influenced factors to the decision making process were socio-economic, accessibility to the health insurance and the family knowledge on the perinatal complications.  The  other  less  influenced  factors  were  gender,  educational  background  and  cultural background.  Key words : Decision making in the family,perinatal complication, maternal health.
EFEK KOMBINASI KLOROKUIN DAN N-ACETYL CYSTEINETERHADAP JUMLAH TROMBOSIT MENCIT GALUR BALB/C YANG DIINFEKSI Plasmodium berghei Mulyastuti, Yuanita; Widijanti, Anik; Ali, Mulyohadi; Iskandar, Agustin; Fitri, Loeki Enggar
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 20, No 1 (2004)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.731 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2004.020.01.8

Abstract

Malaria is the most important of the parasitic diseases of humans. In Indonesia, about more than 70 million people live in area which is endemic to malaria, about 15 million new case ofmalaria occurred every year. In malaria immune response forms free radical which assist to eliminate the cause of disease but  also destroys endothelial cells at various organ. This oxidative damage plays an important role in the development of malarial thrombocytopenia. The aim of this research was to investigate the effect of Choroquine combine with N-Acetyl cysteine on the degree of parasitemia and platelets amount during malaria infection. Combination of Chloroquine and N-Acetyl cysteine have been tested by using experimental research method in male Balb/c mice which was infected by Plasmodium berghei. Measurement of the degree ofparasitemia was done everyday and the amount of the platelet as one of the nonspecific cellular immunity parameter at malaria was calculated once in three days. Treatment group were divided to eight groups, group of chloroquine(0,05 mg/gr), group of N-Acetylcysteine with dose 0,25 mg/gr, 0,5 mg/gr, and 1 mg/gr and also combination group of chloroquine and N-Acetyl cysteine with constant dose of chloroquine(0,05 mg/gr) and various dose of N-Acetyl cysteine(0,25 mg/gr, 0,5 mg/gr, and 1 mg/gr). One group consistedof infected mice without treatment as control group.
PERUBAHAN RESPONS RESEPTOR ADRENERGIK-βDAN MUSKARINIK DI OTOT POLOS SALURAN NAFAS TIKUS WISTAR PADA PROSES PENUAAN Karyono, Setyawati Soeharto
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 22, No 3 (2006)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.891 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2006.022.03.1

Abstract

Aging process is a unique and complex process whichcould not be prevented. Many physiologic changes could be seen for adaptation during aging process. These changes influence pharmacodynamic and pharmacokinetic of drug and cause alteration of drug effect. Pharmacodynamic changes are caused by alteration of drug receptor.The objective of this study was to evaluate the influence of aging on β-adrenergic and muscarinic receptors function in rat airway smooth muscle. Isolated tracheal ring preparation and lung strip were used to examine relaxation response to isoprenaline (β-adrenergic agonist) and contraction response to metacholine (muscarinic agonist). Tracheal ring preparations and lung strip were taken from young (4-5 weeks), adult (4-6 months) and old (24-26 months) wistar rats.
Efektivitas Ekstrak Daun Ceplukan sebagai Antimikroba terhadap Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus In Vitro AR, Dwi Fitrianti; AS, Noorhamdani; Karyono, Setyawati S
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 26, No 4 (2011)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.835 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2011.026.04.6

Abstract

Methicillin-resistant Staphylococcuc aureus (MRSA) merupakan bakteri Staphylococcus aureus yang multi resisten terhadap antimikroba. Tumbuhan ceplukan (Physalis angulata L) dapat dijadikan sebuah alternatif pengobatan infeksi MRSA karena pada umumnya memiliki senyawa aktif yang berperan sebagai senyawa antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun ceplukan sebagai antimikroba terhadap MRSA in vitro. Metode yang digunakan adalah dilusi tabung untuk menentukan Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM). Konsentrasi ekstrak daun ceplukan yang digunakan pada penelitian adalah 50%; 55%; 60%; 65%, 70%, serta 2 kelompok kontrol yaitu kelompok kontrol bakteri tanpa diberi ekstrak daun ceplukan (0%) dan kelompok kontrol bahan (100%). Hasil dari penelitian ini didapatkan pertumbuhan koloni bakteri yang lebih rendah pada pemberian ekstrak daun ceplukan dibandingkan kontrol dan jumlah koloni semakin rendah dengan meningkatnya konsentrasi ang (r=-0,770). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun ceplukan memiliki efektivitas sebagai antimikroba terhadap bakteri MRSA secara in vitro. Kata Kunci: Antimikroba, ekstrak daun ceplukan (Physalis angulata L.), Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
Pengaruh Pemberian Susu Sapi Bubuk terhadap Kadar MDA Hepar pada Tikus Putih (Rattus Novergicus Strain Wistar) Jantan Model Diabetes Melitus Tipe 2 Kurniawan, Adi Lukas; Nugroho, Fajar Ari; Adi, Prasetyo
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.143 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2015.028.03.11

Abstract

Susu sapi bubuk mengandung kalsium, dan vitamin D yang dapat mencegah peningkatan kadar Malondialdehyde (MDA) pada diabetes melltus tipe 2 melalui mekanisme perbaikan sekresi dan sensitivitas insulin. Susu sapi bubuk mampu menurunkan kondisi stress oksidatif pemicu peningkatan kadar MDA. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian susu sapi bubuk terhadap kadar MDA hepar pada tikus wistar model diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental post test only control group design menggunakan 30 tikus wistar model diabetes melitus tipe 2. Selama 90 hari, kelompok perlakuan diberikan susu sapi bubuk 0,9g (P1); 1,8g (P2); dan 2,7g (P3) per hari. selanjutnya pada hari ke-91 dilakukan pengukuran kadar MDA dari jaringan hepar dengan spektrofotometer. Hasil menunjukkan terdapat pengaruh pemberian susu sapi bubuk dengan berbagai dosis terhadap kadar MDA jaringan hepar tikus (p=0,003), dengan dosis efektif adalah 1,8g/hari karena dapat mencegah peningkatan kadar MDA mendekati kelompok negatif.Kata Kunci: Diabetes melitus tipe 2, Malondialdehyde (MDA), susu sapi bubuk
Injeksi Serum Mengandung TNF-α Tinggi Menurunkan Konsentrasi VEGF dan Ekspresi Nephrin Glomerulus Mencit Bunting Agmar, Syahroni Yudistian; Windu Batiyani, Siti Candra; Fitri, Loeki E
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.01.3

Abstract

Preeklampsia ditandai dengan adanya hipertensi dan proteinuria pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Preeklampsia diderita oleh 3%-8% wanita hamil dan menjadi penyebab utama kematian pada kehamilan. Tumor Necrosis Factor-α(TNF-α) diduga memiliki peranan penting dalam menimbulkan terjadinya preeklampsia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek injeksi serum dengan konsentrasi TNF-α tinggi terhadap konsentrasi Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan ekspresi protein nephrin glomerulus  pada mencit bunting. Serum dengan konsentrasi TNF-α tinggi diambil dari ibu hamil dan diinjeksikan intraperitoneal pada mencit bunting dengan usia kebuntingan 13 dan 14 hari. Pada usia kebuntingan 18 hari konsentrasi VEGF serum diperiksa menggunakan ELISA dan ekspresi protein nephrin glomerulus dengan imunohistokimia. Penelitian ini menunjukkan injeksi serum TNF-α dapat menurunkan konsentrasi VEGF serum mencit bunting (p=0,021) dan ekspresi protein nephrin glomerulus (p=0,000). Penurunan konsentrasi VEGF dan protein nephrin terjadi pada pasien preeklampsia dan dapat menimbulkan gejala preeklampsia. Dapat disimpulkan bahwa injeksi intraperitoneal serum dengan konsentrasi TNF-α tinggi dapat memberikan gambaran preeklampsia pada mencit bunting. 

Page 11 of 83 | Total Record : 822