cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Gedung Graha Medika Lt. 1, Ruang 104
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Brawijaya
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 02169347     EISSN : 23380772     DOI : http://dx.doi.org/10.21776/ub.jkb
Core Subject : Health,
JKB contains articles from research that focus on basic medicine, clinical medicine, epidemiology, and preventive medicine (social medicine).
Articles 822 Documents
PENINGKATAN KUALITAS SPERMATOZOA PADA PROSES PEMISAHAN SPERMATOZOA DENGAN SENTRIFUGASI GRADIEN DENSITAS PERCOLL MELALUI PEMBERIAN FOSFOLIPID Rumende, Rooije R.H.; Kalim, Handono; Widodo, M Aris; Djati, Moch Sasmito
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 23, No 2 (2007)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (947.856 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2007.023.02.3

Abstract

The separation of X and Y spermatozoa can be conducted by using Percoll Gradient Density Centrifugation(SGDP) method. It is, easy, valid, cheap and applicable method for developing made-insemination. Although it  has often been applied in sexing the spermatozoa, it was reported  that the method had often caused damages on the spermatozoa membranes and resulted in decreasing of the spermatozoa quality. The damages of spermatozoa after SGDP  process were specifically caused by (I) the loss of seminalplasma, (II) the increase of free radicals, and (III) the collision or friction among the spermatozoa. Among the three causal factors above, the third or the physical factor is claimed to be the most important one. It was assumed that the first and the second factors can be overcome if the third one is avoided. The spermatozoa membranes consist of lipids, protein, carbohydrate, and some substances at a low rate. Thegeneral objectives of this research was to identify the influence of the phospholipids PC (Phosphatidylcholin)to spermatozoa in order to avoid the damages of the spermatozoa in the process of SGDP.
Efek Ekstrak Kacang T unggak terhadap Osteoblas dan Osteoklas pada Tikus dengan Ovarektomi Ts, Didiek Darmadi; Nurdiana, Nurdiana; Norahmawati, Eviana
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 26, No 3 (2011)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1078.491 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2011.026.03.4

Abstract

Setelah menopause, wanita kehilangan efek protektif dari estrogen, sehingga merubah jalannya remodeling tulang dan akhirnya  terjadi  osteoporosis. T ujuan penelitian ini  untuk  mengetahui  apakah  ekstrak  kacang  tunggak  dengan  kandungan genistein didalamnya dapat  berperan sebagai fitoestrogen yang dapat  menjadi alternatif  terapi pengganti  estrogen pada tikus  yang  telah  diovarektomi.  Pada  penelitian  ini  digunakan  6  kelompok  yaitu:  1)  kelompok  tikus  normal  (K-neg),  2) kelompok  tikus  yang  di  ovarektomi  dan  dipertahankan  selama  1  bulan  (K-pos1),  3)  kelompok  tikus  yang  di  ovarektomi  dan dipertahankan selama 2 bulan (K-pos2),  4) kelompok yang diovarektomi dan dipertahankan selama 1 bulan kemudian diberi  ekstrak  kacang  tunggak  dosis  0,5  ml/kgBB (K-1),  5)  2,5  ml/kgBB (K-2),  dan  kelompok  6  dengan  dosis  5  ml/kgBB (K-3). T ulang  femur  distal  setiap  tikus  diambil  kemudian  dicat  menggunakan  Hematoxillin-Eosin.  Jumlah  osteoblas  dan  osteoklas kemudian dihitung dari 20 lapang pandang dengan perbesaran 1000x menggunakan mikroskop mikrofoto Olympus dan kemudian  dihitung  rata-ratanya.  Data  dianalisa  menggunakan  One Way  ANOVA.  Hasil menunjukkan  jumlah  osteoblas pada  pada  kelompok  tikus  yang  di  ovorektomi  selama  satu  bulan  dengan  pemberian  ekstrak  kacang  tunggak  dosis  2,5  dan 5  ml/kgBB   secara  signifikan  lebih  rendah  dibandingkan  kontrol  positif .
Faktor yang Mempengaruhi Cakupan Layanan Farmasi di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Herjunianto, Herjunianto; Wardhani, Viera; Prihastuty, Jany
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.083 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2014.028.01.15

Abstract

Cakupan layanan farmasi merupakan indikator penting mutu layanan dan mempengaruhi pendapatan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mencari akar masalah pembelian resep instalasi rawat jalan di farmasi (pharmacy coverage) rumah sakit yang tidak optimal. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi alur pelayanan rawat jalan dan farmasi serta potensi permasalahan sebagai dasar dalam mengidentifikasi akar masalah melalui observasi, ghost shopping, wawancara dan survei harga obat. Penentuan akar masalah menggunakan metode “5 Whys”. Akar masalah pengambilan resep obat di farmasi tidak optimal antara lain karena keterlambatan praktek dokter, kurangnya komunikasi perawat maupun petugas farmasi kepada pasien, sistem administrasi dan informasi rumah sakit tidak real time, kurangnya sarana penunjang dan pengalih perhatian pasien saat menunggu yang mempengaruhi persepsi waktu tunggu. Meskipun waktu aktual yang dibutuhkan untuk mendapatkan layanan di rawat jalan masih sesuai Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, namun seringkali pasien menilai lama dalam menunggu untuk mendapatkan layanan sehingga tidak puas. Hal ini dimungkinkan karena adanya perbedaan antara harapan dan kenyataan layanan yang diterima. Pengelolaan persepsi waktu tunggu dapat menjadi kunci bagi rumah sakit untuk meningkatkan cakupan layanan farmasi.Kata Kunci: Instalasi rawat jalan, pelayanan farmasi, waktu tunggu
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Pelaporan Insiden di Instalasi Farmasi RSUD Ngudi Waluyo Wlingi T, Marlina Adrini; Harijanto, Tuti; U, Endah Woro
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.473 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2015.028.02.17

Abstract

Keselamatan pasien merupakan bagian penting dalam meningkatkan  mutu pelayanan rumah sakit. Salah satu dari tujuh langkah menuju keselamatan pasien adalah mengembangkan Sistim Pelaporan. Berdasarkan hasil pelaporan IKP di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi selama periode Desember 2013-Agustus 2014 , laporanan dari Instalasi Farmasi hanya ada 2 (dua).  Hal ini menimbulkan kekuatiran bahwa rendahnya pelaporan insiden di Instalasi Farmasi dikarenakan banyak kejadian/insiden yang tidak dilaporkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, menganalisis dan menentukan  faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pelaporan insiden di Instalasi Farmasi RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Penelitian ini menggunakan metode brainstroming dan Focus Group Discussion dengan petugas farmasi dan jajaran manajemen terkait. Hasil pengamatan dan pencatatan menunjukkan 40 KNC dengan 50% terjadi pada tahap prescribing, 37,5% tahap transcribing, dan 12,5% pada tahap dispensing sedangkan pada tahap administration tidak ditemukan KNC. Menurut hasil analisa faktor yang mempengaruhi pelaporan insiden adalah pengetahuan petugas farmasi kurang tentang apa yang harus dilaporkan dan bagaimana pelaporannya. Formulir untuk pelaporan KNC/KPC yang sederhana dan sistematis juga belum ada. Sebagai solusinya  diperlukan pelatihan pelaporan insiden kepada seluruh petugas farmasi. Selanjutnya dibutuhkan komitmen dari pihak direksi, manajemen dan tim KPRS untuk melakukan monitoring dan evaluasi tentang pelaporan IKP dengan cara  visitasi secara periodik dan melalui rapat bulanan. Hasil menunjukkan 40 KNC dengan 50% terjadi pada tahap prescribing, 37,5% tahap transcribing, dan 12,5% pada tahap dispensing sedangkan pada tahap administration tidak ditemukan KNC.Kata Kunci: Instalasi farmasi, Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS), Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
Efektifitas Modifikasi Ovitrap Model Kepanjen untuk Menurunkan Angka Kepadatan Larva Aedes aegypti di Malang Zuhriyah, Lilik; Satoto, Tri Baskoro Tunggul; Kusnanto, Hari
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.02.10

Abstract

Ovitrap merupakan alat perangkap telur nyamuk yang sukses diaplikasikan di beberapa negara. Penyederhanaan model ovitrap telah dilakukan dan diaplikasikan di Kepanjen, Kabupaten Malang namun sampai saat ini kontribusinya dalam menurunkan kepadatan larva belum pernah dievaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan House Index, Container Index, Breteau Index, dan Density Index antara daerah perlakuan dan daerah kontrol serta sebelum dan sesudah intervensi, mengetahui trend jumlah telur nyamuk per ovitrap, serta mengidentifikasi jenis larva yang ditetaskan dari telur yang didapat dari ovitrap. Penelitian Eksperimen Kuasi dilakukan di 4 Rukun Warga (RW) dari kelurahan yang berbeda di Kotamadya Malang pada September 2013-Februari 2014 yang memiliki Incidence Rate (per 10.000 penduduk) DBD tertinggi dalam empat bulan pertama 2013 yaitu 11,89 untuk Jatimulyo; 10,52 untuk Merjosari; 31,57 untuk Sumbersari; dan 25,21 untuk Bandulan. Hasilnya menunjukkan bahwa angka kepadatan larva (HI, BI, CI, dan DI) dua RW perlakuan lebih rendah secara signifikan (p<0,05) dibandingkan dua RW kontrol dengan Uji Mann Whitney. Kepadatan larva dan rata-rata jumlah telur dari ovitrap sesudah aplikasi ovitrap lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Sebagian besar telur yang terperangkap merupakan telur Aedes aegypti. Disimpulkan bahwa aplikasi ovitrap di 4 RW dari kelurahan di Malang efektif untuk menurunkan kepadatan larva dan dapat diterapkan sebagai salah satu cara pengendalian nyamuk Ae. aegypti.Kata Kunci: Aedes aegypti, angka kepadatan jentik, ovitrap, jumlah telur
Protektivitas In Vivo Protein Adh036 Salmonella typhi Isolat Malang pada Mencit Balb/c Santoso, Sanarto
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 18, No 3 (2002)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2699.686 KB)

Abstract

Pada penelitian terdahulu telah terbukti bahwa Salmonella typhi  memiliki protein adhesin afimbrial (AFA) yang berasal dari OMP (outer membrane protein) dengan berat molekul sekitar 36 kDa dan kemudian diberi nama protein AdhO36. Pada penelitian ini dilakukan uji protektivitas melalui perlakuan AdhO36, imunisasi per oral protein Adh036 disertai ajuvan CTB (Cholera Toxin sub unit B) kemudian diinfeksi Salmonella typhi  pada mencit Balb/C, dibandingkan dengan kontrol negatif, kontrol positif, dan perlakuan CTB. Yang diamati adalah hambat adhesi in vivo dengan cara menghitung jmlah koloni Salmonella typhi  yang tumbuh dari biakan usus mencit Balb/c  pada medium BSA (Bismuth Sulfite Agar). Pada perlakuan kontrol negatif sama sekali tidak ada pertumbuhan Salmonella typhi  pada medium BSA, hal ini menunjukkan bahwa pada usus mencit Balb/c tidak didapatkan Salmonella typhi  sebagai flora normal. Terdapat perbedaan yang sangat bermakna antara perlakuan AdhO36 dengan perlakuan kontrol positif atau perlakuan CTB (p=0,001) yang ditunjukkan dengan pertumbuhan koloni Salmonella typhi  yang sangat sedikit pada medium BSA. Hal ini membuktikan bahwa protein Adh036 adalah imunogen mukosal poten yang mampu menghambat proses adhesi sehingga tahap awal infeksi Salmonella typhi  dapat dicegah.
PENGARUH PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN KETERAMPILAN KLINIS DI KEPANITERAAN UMUM TERHADAP TINGKAT KESIAPAN MAHASISWA KEDOKTERAN MELAKUKAN KETERAMPILAN KLINIS DI TAHAP PROFESI Riskawati, Yhusi Karina; Novita, Khuznita Dasa; Pangestuti, Dwiretno; Indradmojo, Christyaji; Septiani, Nila Dwi; Tanesa, Gita; Syamsiatin, Salis Zainah
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No 4 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2019.030.04.17

Abstract

Pembelajaran keterampilan klinis selama tahap akademik dan Objective Structural Clinical Examination (OSCE) dengan metode simulasi berbeda dengan situasi yang nyata terhadap pasien pada tahap Profesi. Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh pembelajaran dan penilaian keterampilan klinis yang dinilai menggunakan perubahan persepsi kesiapan melakukan keterampilan klinis sebelum dan sesudah menjalani kepaniteraan umum dibandingkan ketika menjalani tahap Profesi. Studi Kohort dilakukan dengan menggunakan kuisioner persepsi tingkat kesiapan mahasiswa melakukan keterampilan klinis yang diberikan sebelum, setelah Panum dan saat awal Profesi. Jumlah responden dalam penelitian ini 126 mahasiswa Program Studi Profesi Dokter Universitas Brawijaya tahun ke-4. Hasil menunjukkan peningkatan kesiapan mahasiswa dalam melakukan keterampilan klinis sebelum dengan sesudah kepaniteraan umum/Panum (35,45,5 dan 39,26,0; p<0,05), namun tidak terjadi peningkatan ataupun penurunan kesiapan sesudah Panum dengan kesiapan di awal tahap Profesi (39,26,0 dan 39,26,1; p>0,05). Tidak ada hubungan signifikan nilai OSCE Panum dengan kesiapan mahasiswa dalam melakukan keterampilan klinis di tahap Profesi melalui uji korelasi Spearman-Rho (p>0,05). Proses pembelajaran keterampilan klinis di kepaniteraan umum berpengaruh positif meningkatkan kesiapan melakukan keterampilan klinis sebelum menjalani tahap Profesi hingga awal tahap Profesi. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara nilai OSCE Panum dengan kesiapan mahasiswa dalam melakukan keterampilan klinis di awal tahap Profesi. Perlu di lakukan modifikasi model pembelajaran keterampilan klinis untuk meningkatkan kesiapan mahasiswa dalam melakukan keterampilan klinis pada tahap Profesi.
Parameter Bakteremia pada Anak dengan Keganasan dan Demam Neutropenia Nugroho, Susanto
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 26, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.32 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2010.026.02.9

Abstract

ABSTRAKDemam netropenia merupakan komplikasi yang serius dan sering pada anak dengan keganasan dan dapat mengancam nyawa.  Meskipun  demikian  bukti  menunjukkan  bahwa  infeksi  lokal  maupun  sistemik  ditemukan  pada  48-60%  dari episode demam netropenia namun hanya16-20% diantaranya mengalami bakteremia. Bakteremia merupakan baku emas diagnosis infeksi bakteri yang mempengaruhi prognosis dan dapat meningkatkan resiko kematian. Studi cross-sectional ini dilakukan in bangsal Hematologi-Onkologi Anak RS dr. Saiful Anwar untuk mengidentifikasi gejala dan gambaran klinis infeksi serta parapmeter bakteremia pada anak dengan keganasan dan febrile netropenia. Subjek penelitian melibatan 68 pasien  anak  dengan  keganasan  dan  demam  netropenia  yang  dirawat  di  rumah  sakit  dan  mendapatkan  kemoterapi. Parameter  bakteremia  yang  dianalisis  terdiri  dari  infeksi  klinis,  suhu  tubuh  saat  episode  demam  netropenia,  jumlah lekosit, neutrofil, monosit dan fagosit absolut. Secara klinis 65 dari 68(95.5%) mengalami infeksi tetapi bakteremia hanya ditemukan pada 14 dari 68 kultur darah pasien(20,6%). Infeksi klinis yang terkait dengan baktermia adalah infeksi saluran pernafasan  akut  non  pneumonia  (p=0.047;  OR=3.7;  CI  95%  0,96-14,40).  Parameter  klinis  yang  terbukti  berhubungan dengan bakteremia adalah jumlah netrofil absolute (p = 0,003) dan fagosit absolut (p = 0,013). Dapat disimpulkan bahwa infeksi saluran pernafasan akut non pnemoni, jumlah netrofil dan fagosit absolut dapat digunakan sebagai parameter klinis  bakteremia pada anak dengan keganasan dan demam netropenia. Kata Kunci : Anak, bakteremia, demam netropenia, keganasan
PENGARUH DEFISIENSI FOLAT TERHADAP FERTILITAS INDUK DAN KUALITAS JANIN TIKUS E.S., Moch. Istiadjid
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 20, No 1 (2004)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.777 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2004.020.01.2

Abstract

This experimental study was performed to reveals the association of folic acid deficiency with the rat’s fertility and also with life quality of baby’s rat. The level of folic acid deficiency were divided into two groups, consisted of severe and mild, based on the intake of folic acid, those were given to each groups that consist  of ten mature Sprague-Dawley rats. Other were givennormal folic acid as a control. Sixteen weeks after dietary suplly, rat’s  blood were evaluated to measure the contain of folic acid in the serum and erythrocyte and then the rats were forced mating. Baby rats were born with histerostomy. Rat’s fertility were evaluated by measured the number of delivered baby’s rat in 21th, 42th and 63th gestation or delivered days at each group. The quality of baby’s rats were evaluated by measured the body weight of each baby  and examined of any kind of congenital anomaly, such as spina bifida, encephalocele or anencephaly. The data analysis suggested the positive impact of maternal folic acid level in erythrocyte and maternal serum with the level of maternal fertilityand life quality of the baby,s, especially its body weight. Thus, the deficiency of folic acid will cause maternal infertility, lowered body weight of the baby’s rats and may be also congenital anomaly. Key words:Folic acid deficiency, infertility, low body weight, congenital anomaly.
EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (PUNICA GRANATUM) TERHADAP SHIGELLA DYSENTRIAESECARA IN VITRO Prihantoro, Teguh; Indra, Rasjad; Sumarno, Sumarno
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 22, No 3 (2006)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.423 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2006.022.03.3

Abstract

Shigella dysentriae is the most common organisms which causes bacillary dysentery in developing countries with high mortality. Pomegranates (Punica granatum) have beenused since a long time ago in folk medicine for several purposes. The antibacterial activity was linked to the presence of major phytocompounds like flavonoids, triterpenes, phenols, and ellagitannin. The aim of this experimental study wasto evaluate the antibacterial effect of Pomegranate’s (Punica Granatum) rind extract against Shigella dysentriae  and to determine the relationship between concentrations of Pomegranate’s rind extract with the growth of Shigella dysentriae in vitro. Antimicrobial effect was determined by tube dilution method. This consists of determination of  Minimum Inhibitory Concentrations (MICs), and Minimum Bactericidal Concentrations (MBCs). The concentrations of Pomegranate’s (Punica Granatum) rind extract were 0.8%, 1%, 1.2%, 1.4%, 1.6%, and 1.8%. At low extract concentration (0.8%)bacterial growth was delayed, while at higher extract concentration (1.8%) bacterial growth was elimanated (ANOVA, p =  0.000, Regression R = -0.901)

Page 9 of 83 | Total Record : 822