cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 162 Documents
PARADIGMA TEORI BEHAVIORISTIK DALAM PENGEMBANGANMULTIMEDIA PEMBELAJARAN Hardianto, Deni
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Khusus 2012
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.593 KB)

Abstract

Paradigma teori belajar behavioristik sangat berpengaruh padapengembangan multimedia pembelajaran. Teori belajar behavioristik merupakanteori belajar yang menekankan pada perubahan tingkah laku, dimana perubahantersebut dilahirkan dari proses belajar karena adanya stimulus, respons danpengkondisian. Sementara multimedia pembelajaran merupakan programpembelajaran yang dikembangkan dengan komponen pembelajaran seperti adanyapetunjuk belajar, sajian materi, rangkuman, soal latihan dan umpan balik. Sajianmateri dalam multimedia pembelajaran didesain dengan memperhatikan unsurunsurpesan seperti teks, grafik, warna, animasi dan video. Penggunaan komponenpembelajaran dan unsur-unsur pesan pada multimedia pembelajaran didasarkanpada teori stimulus, respons dan pengkondisian.
ETNOSENTRISME DAN POLITIK REPRESENTASIDI ERA OTONOMI KHUSUS PAPUA Lefaan, Ave; Nugroho, Heru; ., Mudiono
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Khusus 2012
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.838 KB)

Abstract

Ketika terjadi perubahan konstelasi politik nasional yang ditandai olehberakhirnya rezim pemerintah Orde Baru, maka di Papua pun terjadi dinamika politiklokal yang signifikan. Pemerintah pusat kemudian memberikan Otonomi Khusus sebagaisebuah kompromi politik atas tuntutan gerakan Papua Merdeka. Dalam perkembanganlebih lanjut, era Otonomi Khusus ini menyedorkan berbagai fakta dan permasalahanyang kompleks, terutama ketika isu etnosentrisme dan merebaknya praktik politikrepresentasi di kalangan segenap elite Papua.Studi ini berusaha mencari penjelasan di seputar isu etnosentrisme dan politikrepresentasi tersebut dengan pendekatan kualitatif. Beberapa temuan studi ini antaralain bahwa etnosentrisme masih menguat di Papua. Praktik etnosentrisme ituberlangsung pada ranah politik, birokrasi, dan sosial-ekonomi. Dalam ranah politik,praktik etnosentrisme berlangsung dalam dinamika politik kepartaian, terutama padaevens Pilkada. Dalam birokrasi yang masa sebelumnya lebih banyak didominasi olehsumber daya dari luar, kemudian muncul gejala papuanisasi sektor birokrasi denganmengambil momentum Otonomi Khusus. Dalam ranah sosial, etnosentrisme tampak padaterbelahnya citra orang Papua daratan dan orang Papua gunung. Dikotomi ini kemudiandieksploatasi oleh segenap elite politik lokal untuk merebut kekuasaan dalam arenakontestasi politik, yaitu Pilkada.Praktik politik representasi sering dilakukan oleh segenap elite politik Papuadalam dinamika politik lokal. Politik pengatasnamaan rakyat ini pun lantas menjadigejala yang marak melalui permainan bahasa politik para elite politik lokal. Para eliteitu berusaha merepresentasikan realitas rakyat jelata tetapi atas konstruksi dan frameelite, dan sekaligus di balik itu demi kepentingan elite itu sendiri. Mereka selalu bicarabahwa rakyat ingin ini dan itu, sehingga apa yang direpresentasi tentang realitaskebutuhan rakyat itu tidak lain adalah kepentingannya sendiri.Resistensi rakyat Papua atas praktik politik representasi itu diwujudkan dalamberbagai bentuk tindakan protes melalui unjuk rasa agar elite politik mengembalikanOtonomi Khusus kepada pemerintah pusat, karena selama ini tidak membawa dampakpositif bagi kesejahteraan rakyat. Namun sebagian besar warga Papua, terutama yangberada di daerah pedalaman tidak tahu bahwa Otonomi Khusus itu sebenarnya untukmereka, sehingga nasib mereka tetap tertinggal, terpinggirkan, dan tanpa bersuara.
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Deni Hardianto
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Khusus 2012
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.81 KB)

Abstract

Tidak ada abstrak
KONSTRUKSI IDENTITAS KEPAPUAAN DALAMDINAMIKA ARUS DEMOKRASI Habel Melkias Suwae; Heru Nugroho; Djoko Suryo
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Khusus 2012
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.618 KB)

Abstract

Pembentukan identitas seseorang baik sebagai individu maupunkelompok pada perinsipnya melalui dua proses relasi, yaitu relasi denganorang lain dan dirinya sendiri. Dalam relasinya dengan orang lain itulahkemudian membuka peluang bahwa pembentukan identitas sangat dipengaruhifaktor eksternal. Studi ini memfokuskan pada pembentukan identitas wargaPapua dalam relasinya dengan narasi dominan, yaitu negara dan agama, dimana keduanya selama ini merupakan faktor eksternal yang cukup dominandalam mengkonstruksi identitas Papau.Temuan studi ini antara lain, identitas kepapuan dikonstruksikan olehkekuatan negara melalui politik penyeragaman. Pada masa itu orang Papuaadalah obyek yang dipandang oleh pemerintah pusat, sehingga terusmengalami marginalisasi dalam segala aspek kehidupan baik politik, ekonomi,maupun sosial-kebudayaan. Melalui proyek kesatuan dan persatuan bangsa,orang Papua harus menjadi orang Indonesia yang bias pusat. Di sinilahkemudian terjadi bagaimana konstruksi Papua oleh pusat berada dalam posisiyang dipandang sebagai daerah pinggiran. Mula-mula cara pandang pusatmemang secara teritori, tetapi kemudian juga secara politik dan kebudayaan.Oleh karena itu Papua mengalami marginalisasi baik secara politik maupunkebudayaan.Sementara itu, agama, dalam hal ini agama Kristen, memandangsistem keyakinan masyarakat Papua yang lebih berkarakter animisme sebagailiyan (others). Dalam pandangan Kristen agama lokal orang Papua adalahmasalah yang harus diselesaikan dengan sistem keyakinan Kristen, agamasmitis yang monotiesme. Sebagai narasi dominan, agama Kristenmemposisikan diri sebagai superior atas inferioritas agama lokal orangPapua. Karena itu dalam rangka kristenisasi agama lokal Papua semuakeyakinan orang Papua harus ditinggalkan dan harus memeluk Kristen.Politik penundukan ini berlangsung secara sistematis melalui berbagai jalur,baik politik, ekonomi, dan kebudayaan.Dalam kondisi dan kesadaran sebagai orang pinggiran itulahkemudian orang Papua mengkonstruksi identitasnya. Pada umumnya orangtidak pernah mempertanyakan bahwa bagaimana proses terbentuknyakesadaran itu, yang sebenarnya kesadaran yang dibentuk, sebuah kesadarandikonstruksikan oleh pihak eksternal dan ketika melakukan proses komunikasiintrapersonal maka terjadilah proses konsensus bahwa kami orang Papuamemang seperti yang dikonstruksikan oleh pihak luar itu.
TEKNOLOGI INFORMASI P ADA PERPUSTAKAAN UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN Pujiriyanto Pujiriyanto
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN No 1 (2005): Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Mei 2005
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2827.682 KB)

Abstract

Perkembangan · dan kemaj'111n teknologi informasi mempengaruhisistem kerja dan 1kinerja jJubagai pusat sumber belajar. Kinerjaerpustakaan sebagai salah satu jenis pusat sumber belajar sangatdipengaruhi oleh perkembangan teknologi. informasi. Parapustakawan, stuf pcrpustukuan dan tenaga pendukung pusat-pusutsumber belajar, khususnya di perguruan tinggi mula berbenah diri.Perkembangan dan tuntutan kebutuhan informasi pemakaimendorong perpust1c1kaan menerapkan dan mengintegrasikanteknologi informasi dalam bentuk sistem komputerisasi.Perpustakaan memiliki fungsi strategis sebagai wahana beJajar dansumber informasi belajar. Persoalannya pengintegrasian teknologipada perpustakaan tidaklah sesederhana yang dibayangkan.Anggapan bahwa peran dan tugas staf perpustakaan danpustawakan menjadi berkurang mengindikasikan bahwapengintegrasian teknologi be I um diintegrasikan .sebagai pendukungpencapaian tujuan pembelajaran. Tersediannya sarana akses dandapat mencari informasi yang dikehendaki tidaklah cukup bagimahasiswa. Pustakawan, staf perpustakaan bersama dosen danmahasiswa harus mengembangkan kemampuan-kemampuan dasardalam mengorganisir, menganalisis, memecahkan masalah danberpikir lanjut yang dapat meningkatkan kemampuan belajar danmerubah cara belajar. Pustakawan, dosen dan mahasiswa harussating bekerjasama untuk meningkatkan kemampuan mengolah,menyeleksi, menganalisis, mengorganisir dan memecahkanmasalah sehingga mendukung pencapaian tujuan pembelajaranyang diharapkan.
PEMBELAJARAN JARAK JAUH BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI Sungkono Sungkono
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN No 1 (2005): Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Mei 2005
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3271.2 KB)

Abstract

Penelitian 1m bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaranberbasis teknologi informasi dapat meningkatkan kualitasperkuliahan pada mata kuliah pembelajaran jarak_J~ J;li-jp~Kurikulum dan Teknologi Pendidikan F~\!J~ JJJ1l\J,.l,~11dj~Uk~Universitas Negeri Yogyakarta. Jenis penelitian inf'"' aailahpenelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini adalah mahasiswaprogram studi Teknologi Pendidikan yang sedang menempuh matakuliah Pembelajaran Jarak jauh yang berjumlah 1 O mahasiswa.Instrumen penelitian yang digunakan yak.ni tes dan angket. Datayang terkumpul dianalisis secara deskriptifteknik persentase. Hasn·penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis teknologiinformasi dapat meningkatkan kualitas perkuliahan pada matakuliah pembelajaran jarak jauh. Oisamping itu melalui penelitianini juga dapat meningkatkan minat dan motivasi belajarmahasiswa. Model pemb,elajaran berbais teknologi informasidapat menumbuhkan kemauan untuk memanfaatkan internetsebagai sumber belajar.Kata kunci: Pembelajaran
MEDIA PENDIDIKAN SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN EFEKTIF Deni Hardianto
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN No 1 (2005): Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Mei 2005
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2338.353 KB)

Abstract

Belajar merupakan proses penambahan ilmu ,.pengetahuan. Prosesyang menuntut terjadinya interaksi antara pendidik dan pesertadidik dalam situasi belajar. Akan tetapi dalam interaksi ~ belajarmengajar sering berlangsung tidak efektif dan membosankan yangmenyebabkan tujuan belajar tidak dapat tercapai dengan optimal,hal tersebut disebabkan banyak hal diantarannya penataanlingkungan menjadi media yang efektif untuk belajar tidakdidesain dengan baik.Dalam proses belajar mengajar lingkungan perlu dirancang ataudidesain menjadi media pendidikan untuk meinbantu belajar agarproses belajar berjalan dengan efektf. Lingkungan belajar yangdidesain dengan menyenagkan akan dapat membuat belajarberlangsung efektif. Aspek lingkungan yang dijadikan mediabelajar efektif seperti pemberian gambar, pengaturan bangku,pemberian warna, pengunaan alat peraga yang tepat akanmembuat belajar menjadi menyenankan dan efektif.
PEMBELAJARAN ANIMASI KOMPUTER MENGGUNAKAN PENDEKATAN MUTLI METODE Pujiriyanto Pujiriyanto
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN No 1 (2005): Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Mei 2005
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3850.457 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang ditujukanuntuk mengembangkan sebuah model pembeJajaran sekaligus menilaiefektifitasnya dalam mencapai tujuan pembelajaran. Penelitiandilaksanakan pada mata kuliah anirriasi komputer melalui riset aksipartisipatoris mengintegrasikan tiga pendekatan yaitu experientiallearning, goal base scenario learning dan problem base learning.Penelitian ini melibatkan pihak mitra cxalon pemanfaat program,mahasiswa peserta mata kuliah animasi, expert team dan peneliti.Langkah-langkah pengembangan menggunakan langkah-langlah yangdikemukakan Brog and Gall.· f:lasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran multi-metode., · ·J~yak dilrembangkan dan terbukti memberikan manfaat signifikan. Dari. : Oji skala kecil 96,25 % menyatakan penting dan 3,75 tidak penting. Uji.. lapangan perlulaan 14,08 % menyatakan sangat mungkin diterapkan,67,6 % menyatakan mungkin, 15,49 % menyatakan kurang mungkindan hanya 0,28 inenyatakan tidak mungkin. Dari dalam uji lapanganutama· 6 % mahasiswa manyatakan mendapat manfaat sangat signifikan,57 % menyatakan signifika:n, 35 % kurang mendapat manfaat, I % tidakmendapat manfaat dan l % tidak efektifitas produk dapat dilihat darirerata skor kualitas working paper mahasiswa 2004 lebih tinggi yaitu29,I dibanding ~ahasiswa 2003 sebesar 22.Secara umum model ini dapat layak untuk dikembangkan lanjut dan.. ~apat memberikan manfaat optimal terhadap semua pihak yang terlibat. · 'apabila ada persiapan lebih matang dan tersedianya waktu untuk' mengimplementasikan.
MODEL PEMBELAJARAN YANG RELEV AN DALAM IMPLEMENTASI .KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Anik Ghufron
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN No 2 (2005): Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Oktober 2005
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diberlakukannya kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pada setiapjenjang clan jenis pendidikan menuntut adanya pemikiran, pemilihan,dan penerapan model-model pembelajaran yang relevan dengan jiwa· KBK. Hal ini sangat perlu diperhatikan mengingat keberhasilanimplementasi KBK sangat tergantung pada aplikasi model-modelpembelajaran dalam implementasi KBK di kelas.Sesungguhnya, semua model pembelajaran yang ada dan tersedia didepan kita dapat diaplikasikan dalam implementasi KBK. Namundemikian, dari ragam dan jenis model pembelajaran tersebut yangdapat dipandang relevan untuk diaplikasikan dalam implementasiKBK adalah model-model pembelajaran yang memfasilitasi pesertadidik memperoleh kompetensi yang ditentukan dan dirumuskan.Misalnya, model pembelajarim tuntas, model pembelajaran Iatihan,dan model-model pembelajaran berbasis desain sistem instruksional.
Pembelajaran Sistem Online: Tantangan dan Rangsangan Punaji, Punaji
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN No 2 (2007): Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Oktober 2007
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Online learning system provides much opportunities to learners to access teaching materials form instructor. There are three key components to support a meaningful interaction: 1) instructional and learning strategies, 2) pedagogical models and construct, and 3) learning technologies. Besides, e-learning includes four feature elements: 1) content relevant to the learning objectives, 2) uses instructional methods , 3) uses media elements, and 4) builds new knowledge and skills.

Page 11 of 17 | Total Record : 162