cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengajaran MIPA
ISSN : 14120917     EISSN : 24433616     DOI : -
Core Subject :
Journal of Mathematics and Science Teaching or Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) was founded in 1993 and published qualitative and or quantitative research concerning mathematics and science teaching. JPMIPA is published by Faculty of Mathematics and Science Education Universitas Pendidikan Indonesia (FPMIPA-UPI) in association with Indonesian Society for Science Educators (JPII), twice a year in April and October with 16 articles per number or 32 articles per year.
Arjuna Subject : -
Articles 420 Documents
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MELALUI KEGIATAN LABORATORIUM DI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI Utari, Setiya; Kaniawati, Ida; Purwanto, Purwanto
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 6, No 1 (2005): JPMIPA: Volume 6, Issue 1, 2005
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v6i1.34980

Abstract

Sulitnya mahasiswa dalam menghubungkan konsep-konsep fisika dasar terhadap berbagai kegiatan laboratorium menyebabkan mahasiswa tidak dapat bekerja di laboratorium dengan baik, sehingga kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan ilmunya  tidak maksimal. Penelitian ini telah mengembangkan model pembelajaran yang berkaitan dengan kerja mahasiswa di laboratorium. Metode Eksperimen dengan desain pre-post tes satu kelompok  dipilih untuk mencoba mengembangkan model pembelajaran Laboratorium Fisika Dasar II  yang terdiri dari 3 bagian pengajaran yaitu (1) presentasi dan diskusi tentang persiapan percobaan, (2) pelaksanaan eksperimen, dan (3) presentasi dan diskusi hasil percobaan. Hasil penelitian menunjukkan: Pada Tahap persiapan : kemampuan mahasiswa dalam merencanakan percobaan memiliki kategori cukup, namun kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi variabel-variabel terkait memiliki kategori rendah (1.13). Pada Tahap pelaksanaan : Kemampuan dalam melaporkan hasil eksperimen dan bekerja sama memperoleh skor yang paling tinggi (+ 73) sedangkan kemampuan terendah pada pemahaman spesifikasi alat yang berkaitan dengan ketrampilan mahasiswa dalam menggunakan alat ukur. Sebagian besar mahasiswa memiliki kemampuan dalam pengolahan data dan pelaporan serta kemampuan dalam menyimpulkan hasil eksperimen (+ 87%), sedangkan kemampuan menganalisis data hanya 14 % mahasiswa yang dapat menganalisa dari temuan data yang diperolehnya. Hasil Belajar mahasiswa setelah pembelajaran meningkat secara signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Analisis gain sebelum dan sesudah pembelajaran diperoleh bahwa rata-rata gain skor ternormalisasi yang diperoleh yaitu 0.66, tingkat perolehan skor tersebut termasuk pada kategori sedang.
KOMPOS SERASAH LAHAN PERTANIAN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SUB MATERI PELESTARIAN LINGKUNGAN Ariyati, Eka; Hayati, Hayati
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 20, No 1 (2015): JPMIPA: Volume 20, Issue 1, 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v20i1.36202

Abstract

ABSTRAKSebagian besar masyarakat Kalimantan Barat sangat mengandalkan sawah atau ladang sebagai lahan pertanian. Kurangnya wawasan petani dalam pengelolaan lahan sering menyebabkan kerusakan lingkungan. Salah satu alternatif dalam pengolahan lahan pertanian adalah mengubah metode pembukaan lahan pertanian dari tebas bakar menjadi tebas kompos. Tebas kompos merupakan metode pemanfaatan serasah hasil tebasan ketika tebasan tidak dibakar melainkan diolah menjadi kompos. Penggunaan kompos serasah hasil tebasan belum pernah diujikan sebagai alternatif upaya dalam menurunkan kerusakan lingkungan akibat pembakaran lahan. Penelitian ini diawali dengan menguji kompos serasah lahan pertanian terhadap pertumbuhan dan produksi selada (Lactuca sativa L). Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian disusun menjadi Lembar Kerja Siswa (LKS) sub materi pelestarian lingkungan dan diaplikasikan dalam pembelajaran di kelas X salah satu SMA di Pontianak-Kalimantan Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat respon siswa terhadap pemanfaatan LKS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi, sedangkan instrumen yang digunakan untuk melihat respon siswa adalah angket tertutup dengan menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan respon siswa terhadap pemanfaatan LKS dalam membantu proses pembelajaran menunjukkan respon yang kuat sebesar 78,4% dengan rata-rata nilai pengerjaan LKS sebesar 82,78.ABSTRACTMost people in West Kalimantan rely heavily on the fields as an agricultural land. Farmers’ lacks of insight in terms of land management often cause damage to the environment. One alternative in processing agricultural land is to change the system of agricultural land by slash and burn clearing into composting, in which slash litter composting is a method where the slash was not burned but processed into compost. The use of compost from slash and burn activity has not yet tested as an alternative effort in reducing the environmental damage caused by fires. This study begins by examining the effect of slash and burn compost on growth and production of lettuce (Lactuca sativa L). Information obtained from the results was then compiled into Student Worksheet (LKS) and applied on the environmental conservation sub material in class X of one of Senior High Schools in Pontianak-West Kalimantan. The purpose of this study was to observe students' response towards worksheets uses. The method used in this study was descriptive, while instrument to distinguish student's response was enclosed questionnaire using a Likert scale. Results showed that students' response to the use of worksheets as a means to help learning process was strong (78.4%), with average worksheets score of 82.78.
IMPLEMENTASI INOVASI PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI UNTUK MENUMBUHKANKEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY Muslim, Muslim
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 16, No 2 (2011): JPMIPA: Volume 16, Issue 2, 2011
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v16i2.36019

Abstract

The purpose of this research is to improve the science process skills and scientific attitudes of students. In a lesson study activity, teachers of some Junior High Schools collaboratively developed a teaching learning process using the inquiry model for expansion concepts. The teaching learning process was carried out at one junior high schools in Bandung. The method used is the Classroom Action Research. Meanwhile, the instruments used in this research are observation formats involving teacher and student activities, science process skills and scientific attitudes of students, science process skill tests for students and lesson study observation sheets for observers. The objects of this research were the students class VII E 2010/2011 as many as 38 students who were enrolled in science learning. The results showed an increase in students' science process skills in science learning after using the inquiry learning model. The average of the normalized gain score of science process skills in the firts cycle is 0.67, in the second cycle is 0.49, and in the third cycle is 0,70. Based on observations in this research, the using of inquiry learning model can improve the science process skills of students. Besides, the scientific attitudes of students consisting of curiosity, cooperation, responsibility and discipline are well developed during the learning process.
UPAYA PENINGKATAN KOMUNIKASI VISUAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE (Penelitian ini dalam rangka Implementasi Program Kemitraan Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI dengan SMP Laboratorium Percontohan UPI, tahun 2006) Kunaedi, Jajang; Wiwin, Wiwin; Siahaan, Parsaoran; Suyana, Iyon
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 8, No 1 (2006): JPMIPA: Volume 8, Issue 1, 2006
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v8i1.35368

Abstract

Kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan konsep-konsep fisika terutama secara visual dirasakan sangat kurang. Hal tersebut berdasarkan hasil observasi awal di kelas VIII – C SMP Laboratorium Percontohan UPI semester 1 tahun pelajaran 2006/2007, yang hanya 17,6 % siswa aktif mengungkapkan ide-idenya baik melalui lisan, tulisan maupun gambar, 88,2 % siswa menyatakan kesulitan memahami konsep-konsep fisika terlebih lagi kalau sudah menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan persamaan matematis, dan rata-rata nilai ulangan siswa (UTS) hanya mencapai 34,10 %. Kesulitan lain yang dirasakan guru adalah ketika mengkondisikan siswa aktif dalam proses pembelajaran. Mengatasi kenyataan tersebut dilakukan penelitian kolaboratif melalui kemitraan dengan jurusan pendidikan fisika dalam kegiatan Lesson Study pada metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model pembelajaran kooperatif, yang di khususkan dalam meningkatkan kemampuan siswa melalui komunikasi visual. Hasil yang diperoleh ternyata terjadi peningkatan rata-rata komunikasi visual siswa tiap siklus sebesar 46,22 %, dan peningkatan rata-rata prestasi belajar siswa tiap siklus sebesar 49,50 %. Adapun  komunikasi visual yang paling banyak dilakukan siswa setiap siklusnya yaitu pada aspek menyajikan gambar dengan indikator menyatakan data hasil penginderaan ke dalam bentuk gambar sebesar 46,67 % untuk siklus satu, 62,22 % untuk siklus dua, dan 71,11 % untuk siklus tiga. Sedangkan komunikasi visual yang paling sedikit dilakukan siswa yaitu pada aspek menstranfer gambar dengan indikator mampu menyatakan konsep dalam bentuk gambar sebesar 13,33 % untuk siklus satu, 26,67 % untuk siklus dua, dan 48,89 % untuk siklus tiga.
HUBUNGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN PENGUASAAN KONSEP SERTA KAITANNYA DENGAN GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT-FIELD INDEPENDENT Awalliyah, Santy; Siahaan, Parsaoran; Nugraha, Muhammad Gina; Kirana, Kartika Hajar
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 20, No 2 (2015): JPMIPA: Volume 20, Issue 2, 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v20i2.36242

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan keterampilan proses sains dengan penguasaan konsep siswa kelas VII terkait dengan gaya kognitif field dependent dan gaya kognitif field independent. Penelitian korelasional ini melibatkan 108 siswa kelas VII di salah satu SMPN di Kota Bandung. Keterampilan proses sains dan penguasaan konsep dievaluasi dengan menggunakan instrumen tes yang telah melalui proses judgement dan uji coba, sedangkan untuk mengklasifikasikan gaya kognitif siswa digunakan instrumen tes standar Group Embedded Figure Test (GEFT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan proses sains dengan penguasaan konsep memiliki hubungan yang signifikan untuk siswa kelas VII bergaya kognitif field dependent ( r (36) = 0,564, thitung ttabel), sedangkan pada siswa bergaya kognitif field independent hubungan keterampilan proses sains dengan penguasaan konsep tidak signifikan ( r (38) = 0,431, thitung ttabel). ABSTRACTThe aim of this research was to find out correlation between science process skill and conceptual mastery of 7th grade students related to different cognitive style, i.e. field dependent and field independent. This study involves 108 students in one of public schools in Bandung. Science process skill and conceptual mastery were evaluated by test instruments, which were already validated and tested, while Group Embedded Figure Test (GEFT) was used to classify student's cognitive style. Results suggested that there was a significant correlation between science process skill and conceptual mastery for students with dependent cognitive style ( r (36) = 0,564, tvalue ttable), while for students with independent cognitive style the correlation was insignificant ( r (38) = 0,431, tvalue ttable).
MENINGKATKAN RELEVANSI PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN DAN KEUNGGULAN LOKAL (Suatu Studi Etnopedagogi melalui Indigenous Materials Chemistry) Hernani, Hernani; Mudzakir, Ahmad; H., Heli Siti
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 17, No 1 (2012): JPMIPA: Volume 17, Issue 1, 2012
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v17i1.36057

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pembelajaran, bahan ajar, dan alat ukur penilaian literasi sains pada pembelajaran kimia berbasis kearifan dan keunggulan lokal. Kearifan dan keunggulan lokal yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan kimia material pribumi (indigenous materials chemistry). Untuk menghasilkan model pembelajaran, bahan ajar, dan alat ukur penilaian literasi sains, tahapan pertama yang dilakukan adalah menganalisis potensi kearifan dan keunggulan lokal yang terkait erat dengan konsep-konsep ilmu kimia dalam standar isi mata pelajaran kimia SMA melalui studi pustaka dan studi lapangan. Hasil analisis tersebut adalah untuk daerah Kabupaten Majalengka dan Bandung Barat potensi daerah berupa bahan baku keramik dapat digunakan untuk menjelaskan kimia unsur, untuk daerah Garut potensi daerah berupa batik dapat digunakan untuk menjelaskan materi polimer dan lipid, untuk daerah Indramayu potensi daerah berupa pengeboran minyak dapat digunakan untuk menjelaskan materi ikatan kimia dalam konteks grafena, untuk daerah Cirebon potensi daerah berupa budaya ruwatan keris dapat digunakan untuk menjelaskan materi reaksi elektrokimia dan korosi. Produk dari penelitian ini berupa: (1) model pembelajaran yang digambarkan dalam peta konsekuensi, (2) bahan ajar yang mewujudkan tahap pembelajaran STL, yaitu tahap kontak, tahap kuriositi, tahap elaborasi, tahap pengambilan keputusan, tahap nexus dan tahap penilaian, dan (3) alat ukur penilaian meliputi aspek konteks, konten, proses sains, dan sikap sains.ABSTRACTThis study aims to produce the models of teaching, teaching materials, and assessment for science literacy measurement tools on local wisdom and excellent-based chemistry teaching. Local wisdom and excellence mentioned is related to indigenous materials chemistry. The first stage of this study is to analyze the potential of local wisdom and excellence are related to chemistry concepts in the high school chemistry content standard through library research and field studies. The results of this analysis are (1) ceramic materials which are the potential of West Bandung and Majalengka areas can be used to explain the chemicalelements, (2) raw materials of batik which are potential of Garut area can be used to explain the polymer and lipid material, (3) Graphene that use raw materials from oil drilling which are potential of Indramayu area can be used to explain the chemical bonding material, and (4) “keris” cultural maintenance which are potential of Cirebon area can be used to explain the electrochemical reactions and corrosion materials. The product of this research include: (1) models of teaching are described in the consequences map, (2) teaching materials that embody the learning phase of the STL, the contact phase, curriosity phase, elaboration phase, the decision-making phase, nexus phase and assessment phase, and (3) assessment measuring tools include aspects of the context, content, process science, and science attitudes.
MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Setiawan, Wawan
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 4, No 2 (2003): JPMIPA: Volume 4, Issue 2, 2003
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v4i2.35641

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektivan dari model pembelajaran generatif terhadap hasil belajar siswa dari aspek pemahaman. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan sampel penelitian 2 (dua) Sekolah Menengah Atas dengan desain penelitian Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design. Instrumen yang digunakan terdiri atas tes objektif dan angket. Dari hasil penelitian diketahui bahwa model pembelajaran generatif secara signifikan dapat meningkatan nilai rata-rata hasil pretest dan posttest untuk kelas eksperimen yaitu 13,89 dari nilai rata-rata sebelum pembelajaran yaitu 7,14 dan untuk kelas kontrol yaitu 10,37 dari nilai rata-rata sebelum pembelajaran yaitu 7,11. Dari nilai gain yaitu 0,52 untuk kelas eksperimen dan 0,25 untuk kelas kontrol. Hal ini menunjukan bahwa model pembelajaran generatif efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektivan dari model pembelajaran generatif terhadap hasil belajar siswa dari aspek pemahaman. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan sampel penelitian 2 (dua) Sekolah Menengah Atas dengan desain penelitian Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design. Instrumen yang digunakan terdiri atas tes objektif dan angket. Dari hasil penelitian diketahui bahwa model pembelajaran generatif secara signifikan dapat meningkatan nilai rata-rata hasil pretest dan posttest untuk kelas eksperimen yaitu 13,89 dari nilai rata-rata sebelum pembelajaran yaitu 7,14 dan untuk kelas kontrol yaitu 10,37 dari nilai rata-rata sebelum pembelajaran yaitu 7,11. Dari nilai gain yaitu 0,52 untuk kelas eksperimen dan 0,25 untuk kelas kontrol. Hal ini menunjukan bahwa model pembelajaran generatif efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL TERHADAP KEMAMPUAN DAN KETERAMPILAN MERANCANG RISET PENDIDIKAN Suatma, Suatma
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 21, No 1 (2016): JPMIPA: Volume 21, Issue 1, 2016
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v21i1.36259

Abstract

ABSTRAKUntuk menjadi seorang guru peneliti, mahasiswa calon guru harus memiliki keterampilan riset pendidikan yang memadai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran experiential ter-hadap kemampuan dan keterampilan mahasiswa calon guru biologi dalam merancang riset penelitian pendi-dikan. Sampel penelitian adalah 68 mahasiswa calon guru biologi yang mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif dan rubrik penilaian proposal. Hasil tes objektif me-nunjukkan bahwa rerata pemahaman mahasiswa calon guru biologi tentang perancangan riset pendidikan pa-da saat pretes adalah 27,35% sedangkan untuk postes adalah 40,94%. Penghitungan N-Gain menghasilkan ni-lai N-Gain 0,18 dan nilai ini menunjukkan bahwa peningkatan dari pretes ke postes termasuk dalam kategori rendah. Hasil penilaian proposal menunjukkan bahwa rerata penguasaan keterampilan merancang riset adalah 59,15%. Hasil penilaian proposal ini menunjukkan bahwa meskipun pembelajaran Experiential kurang ber-pengaruh pada peningkatan aspek kognitif, pendekatan ini dapat membantu mahasiswa calon guru biologi da-lam merancang proposal riset pendidikan. ABSTRACTTo become a teacher researcher, pre-service teachers should have sufficient education research skills. The purpose of this study was to investigate the effect of experiential learning in improving pre-service biology teachers’ skills in designing education research. Sample were 68 pre-service biology teachers enrolling in Biology Research Methodology course. Research instruments were objective test and research proposals assessment rubric. Objective test results showed that pretest average was 27.35% while posttest average was 40.94%. N-Gain value was 0.18 and this value indicates that the increment from pretest to posttest was categorized in low category. Results of proposal assessment showed that the average skill in designing education research was 59.15%. Proposal assessment results indicate that although experiential learning has low impact in improving cognitive aspect, this approach can help pre-service teachers in designing education research proposal.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTTEAMS-ACHIEVMENT-DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA Saeful Karim; Setiya Utari; Fipit Riana Utami
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 17, No 2 (2012): JPMIPA: Volume 17, Issue 2, 2012
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v17i2.36104

Abstract

ABSTRAKBerdasarkan hasil studi pendahuluan dan observasi di salah satu SMP di kota Bandung, ditemukan beberapa fakta. Pertama, prestasi belajar siswa rendah. Kedua, siswa cenderung pasif dan kerjasama yang dilakukan belum melibatkan seluruh anggota kelompok. Dari temuan fakta ini, maka diperlukan suatu model pembelajaran yang mampu memfasilitasi peningkatan prestasi belajar dan membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu solusinya adalah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Karena pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran sehingga kerjasama yang terjadi akan melibatkan semua anggota kelompok, disamping itu juga dari beberapa penelitian membuktikan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian one group pretest - posttest design dengan sampel penelitian 25 siswa kelas VIII-8 di salah satu SMP Kota Bandung. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrumen tes tertulis objektif jenis pilihan ganda dan lembar observasi aktivitas siswa dan guru. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat diketahui dari hasil uji signifikansi pada skor pretest dan posttest prestasi belajar dengan menggunakan uji wilcoxon pada taraf signifikansi 95%, diperoleh bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar siswa yang signifikan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebesar 77,44%. Peningkatan kerjasama siswa dapat diketahui dari data hasil observasi pada saat model pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kerjasama siswa mengalami peningkatan pada setiap pertemuannya pada kategori sedang. ABSTRACTBased on the results of preliminary studies and observations in one junior high school in Bandung, found a few facts. First, low student achievement. Second, students tend to be passive and cooperation do not involve all members of the group. From the findings of this fact, we need a learning model that can facilitate the improvement of learning achievement and keep students more actively in learning activities. One solution is the implementation of cooperative learning model type STAD. Because type STAD cooperative learning emphasizes on activities and interaction among students to motivate each other and help each other to master the subject matter so that the cooperation that occurs will involve all members of the group, but it is also of some studies have shown that the use of type STAD cooperative learning can improve learning achievement students. The method used is the method of quasi-experimental research design with one group pretest - posttest design with a sample of 25 study-8 eighth grade students in one junior high school in Bandung. Data retrieval is done using an instrument written test objective type multiple choice and student activity sheets and teacher observation. Increased student achievement can be seen from the results of tests of significance on the pretest and posttest scores of learning achievement using Wilcoxon test at a significance level of 95%, found that there is an increase in student achievement significantly after application type STAD cooperative learning model by 77.44%. Improved cooperation of students can be seen from the data during the observation type STAD cooperative learning model applied. The survey results revealed that the cooperation of students has increased at every meeting in the middle category.
MINYAK ATSIRI SEBAGAI TEACHING MATEMAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN KIMIA Kadarohman, Asep
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 8, No 2 (2006): JPMIPA: Volume 8, Issue 2, 2006
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v8i2.35695

Abstract

Minyak atsiri merupakan salah satu bahan ekspor non migas andalan Indonesia. Namun harga senyawa turunan minyak atsiri yang diimpor ke Indonesia jauh lebih mahal daripada harga minyak atsiri yang dieskpor. Untuk mengatasi permasalahn tersebut pemerintah telah menetapkan penelitian bidang minyak atsiri merupakan topik penelitian unggulan saat ini. Minyak daun cengkeh, minyak sereh, minyak terpentin, minyak pefinen, minyak nilam, dan minyak akar wangi merupakan beberapa contoh minyak atsiri yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Minyak atsiri awalnya digunakan sebagai bahan pewangi, parfum, obat-obatan, dan bahan aroma makanan. Dalam perkembangan sekarang hasil sintesis senyawa tuunanan minyak atsiri dapat digunakan sebagai feromon, aditif biodisel, antioksidan, polimer, aromaterapi, penjerap logam, sun screen block dan banyak lagi kegunaan lainnya. Pendidikan merupakan salah satu media strategis yang dapat digunakan untuk mempercepat transfer ilmu. Penggunaan bahan lokal sebagai teaching material dengan pendekatan life skill banyak disarankan dalam proses pembelajaran kimia. Pada makalah ini akan dibahas konsep-konsep kimia minyak atsiri dan penerapannya dalam pembelajaran kimia, YanE diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan terhadap pemanfaatan komponen senyawa minyak atsiri lebih lanjut. Ilmu kimia sebagai produk dan proses sains berimpilikasi terhadap proses pembelajaran yang dikembangkan. Agar minyak atsiri dapat digunakan sebagai teaching material dalam proses pembelajaran kimia, maka kajian minyak atsiri harus memenuhi pada kedua kriteria tersebut. Pada pembahasan yang dilakukan ditemukan bahwa sebagai produk dan proses, minyak atsiri merupakan bahan dasar yang dapat digunakan untuk mendapatkan produk-produk yang lebih bermanfaat yang terus diteliti oleh para ahli kimia sampai saat ini. Banyak konsep kimia yang dapat dijelaskan dengan mengunakan minyak atsiri sebagai teaching material, seperti konsep isolasi, pemurnian, analisis, dan berbagai macam jenis reaksi. Berdasarkan temuan tersebut disimpulkan bahwa Kimia minyak atsiri mengandung konsep-konsep kimia yang dapat digunakan sebagai teaching material dalam proses pembelajaran kimia. Pembelajaran kimia dengan menggunakan contoh proses dan reaksi yang berhubungan dengan minyak atsiri akan meningkatkan kebermaknaan belajar.

Filter by Year

1993 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 30, No 2 (2025): JPMIPA Volume 30, Issue 2, 2025 Vol 27, No 2 (2022): JPMIPA: Volume 27, Issue 2, 2022 Vol 27, No 1 (2022): JPMIPA: Volume 27, Issue 1, 2022 Vol 26, No 2 (2021): JPMIPA: Volume 26, Issue 2, 2021 Vol 26, No 1 (2021): JPMIPA: Volume 26, Issue 1, 2021 Vol 17, No 2 (2012): JPMIPA: Volume 17, Issue 2, 2012 Vol 25, No 2 (2020): JPMIPA: Volume 25, Issue 2, 2020 Vol 25, No 1 (2020): JPMIPA: Volume 25, Issue 1, 2020 Vol 25, No 2 (2020): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2020 Vol 25, No 1 (2020): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2020 Vol 24, No 2 (2019): JPMIPA: Volume 24, Issue 2, 2019 Vol 24, No 1 (2019): JPMIPA: Volume 24, Issue 1, 2019 Vol 24, No 1 (2019): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2019 Vol 23, No 2 (2018): JPMIPA: Volume 23, Issue 2, 2018 Vol 23, No 1 (2018): JPMIPA: Volume 23, Issue 1, 2018 Vol 23, No 2 (2018): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2018 Vol 23, No 1 (2018): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2018 Vol 22, No 2 (2017): JPMIPA: Volume 22, Issue 2, 2017 Vol 22, No 1 (2017): JPMIPA: Volume 22, Issue 1, 2017 Vol 22, No 2 (2017): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2017 Vol 22, No 1 (2017): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2017 Vol 21, No 2 (2016): JPMIPA: Volume 21, Issue 2, 2016 Vol 21, No 1 (2016): JPMIPA: Volume 21, Issue 1, 2016 Vol 20, No 2 (2015): JPMIPA: Volume 20, Issue 2, 2015 Vol 20, No 1 (2015): JPMIPA: Volume 20, Issue 1, 2015 Vol 19, No 2 (2014): JPMIPA: Volume 19, Issue 2, 2014 Vol 19, No 1 (2014): JPMIPA: Volume 19, Issue 1, 2014 Vol 18, No 2 (2013): JPMIPA: Volume 18, Issue 2, 2013 Vol 18, No 1 (2013): JPMIPA: Volume 18, Issue 1, 2013 Vol 17, No 1 (2012): JPMIPA: Volume 17, Issue 1, 2012 Vol 16, No 2 (2011): JPMIPA: Volume 16, Issue 2, 2011 Vol 16, No 1 (2011): JPMIPA: Volume 16, Issue 1, 2011 Vol 15, No 2 (2010): JPMIPA: Volume 15, Issue 2, 2010 Vol 15, No 1 (2010): JPMIPA: Volume 15, Issue 1, 2010 Vol 14, No 2 (2009): JPMIPA: Volume 14, Issue 2, 2009 Vol 13, No 1 (2009): JPMIPA: Volume 13, Issue 1, 2009 Vol 12, No 2 (2008): JPMIPA: Volume 12, Issue 2, 2008 Vol 11, No 1 (2008): JPMIPA: Volume 11, Issue 1, 2008 Vol 9, No 2 (2007): JPMIPA: Volume 9, Issue 2, 2007 Vol 9, No 1 (2007): JPMIPA: Volume 9, Issue 1, 2007 Vol 8, No 2 (2006): JPMIPA: Volume 8, Issue 2, 2006 Vol 8, No 1 (2006): JPMIPA: Volume 8, Issue 1, 2006 Vol 6, No 2 (2005): JPMIPA: Volume 6, Issue 2, 2005 Vol 6, No 1 (2005): JPMIPA: Volume 6, Issue 1, 2005 Vol 5, No 2 (2004): JPMIPA: Volume 5, Issue 2, 2004 Vol 5, No 1 (2004): JPMIPA: Volume 5, Issue 1, 2004 Vol 4, No 2 (2003): JPMIPA: Volume 4, Issue 2, 2003 Vol 4, No 1 (2003): JPMIPA: Volume 4, Issue 1, 2003 Vol 3, No 1 (2002): JPMIPA: Volume 3, Issue 1, 2002 Vol 2, No 2 (2001): JPMIPA: Volume 2, Issue 2, 2001 Vol 2, No 1 (2001): JPMIPA: Volume 2, Issue 1, 2001 Vol 1, No 1 (1993): JPMIPA: Volume 1, 1993 More Issue